Anda di halaman 1dari 17

ESSAY ANALISIS : ISSU KONTEMPORER DALAM KEPERAWATAN

DOSEN/FASILITATOR : A.MASYITA IRWAN, S.Kep., Ns., MAN., Ph.D

ESSAY ANALISIS

“NURSING RESEARCH AND EVIDENCE BASED PRACTICE”

Oleh:

ABDUL LATIF
NIM. C012171057

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017

Page 1 of 17
ESSAY ANALISIS
ISSUE KONTEMPORER DALAM KEPERAWATAN

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Awal mula pengaplikasian konsep berbasis bukti atau
evidence based practice ( EBP ) diawali dari ilmu kedokteran
dengan memakai hasil penelitian dalam pemberian perawatan
kepada pasien (Verloo, 2016). Namun dari sisi profesi
keperawatan juga sangat memberikan implikasi dalam
pengembangan kesehatan dan kesejahteraan pasien dengan
melakukan berbagai penelitian sebagai dasar dalam
penatalaksanaan intervensi keperawatan (Forbes, 2009).
Goulet et al ( dalam Verloo, 2016) mengemukakan
bahwa pemberi layanan kesehatan harus bersinergi dalam
memberikan pelayanan kesehatan berdasarkan pengetahuan
dan keterampilan klinis yang saling mendukung yaitu sesuai
dengan hasil penelitian yang berbasis bukti.
Pengaplikasian EBP telah lama dipraktikan oleh Negara-
negara berkembang seperti Jepang dan Amerika dimana bahwa
dalam penerapannya, praktik keperawatan harus
mengoptimalkan diri dalam pelayanannya melalui
penatalaksanaan konsep EBP berdasarkan kebijaksanaan
konvensional atau jalur program pendidikan profesional.
Olehnya itu, agar para pemberi layanan keperawatan tidak
ketinggalan zaman, maka mereka dituntut harus berpedoman
pada informasi dan bukti dalam pelayanan praktik keperawatan
(Linton & Prasun, 2013)
Menurut Pusat Kredensialing Perawat Amerika
bekerjasama dengan Asosiasi Perawat Amerika (dikutip dalam
(Underhill, Roper, Siefert, Boucher, & Berry, 2015) bahwa dalam

Page 2 of 17
proses mengembangkan EBP dan sebagian bentuk perawatan
diberikan kesempatan sendiri dalam mengembangkan
prakteknya.
Hasil penelitian oleh (Weng et al., 2013) yang dilakukan
di Taiwan mengemukakan bahwa semua unsur tenaga
kesehatan baik itu dokter, perawat, apoteker dan tenaga
kesehatan lainnya yang bekerjasama dalam menangani
permasalahan pasien dituntut menggunakan EBP tetapi dalam
hal penerapannya disesuaikan dengan strategi oleh masing-
masing disiplin ilmu itu sendiri. Dari berbagai hasil penelitian
tersebut, penulis menemukan adanya kesempatan baik dan
sangat terbuka oleh disiplin ilmu keperawatan untuk terus
melakukan inovasi dan terobosan terbaru dalam hal
keperawatan, termasuk melakukan penelitian yang
berkesinambungan dan melakukan publish dengan harapan dari
hasil penelitian tersebut dapat diketahui oleh masyarakat dunia
dan dapat dijadikan sebagai bukti bahwa antara riset/penelitian
dengan praktik keperawatan telah seiring sejalan. Artinya
bahwa dalam melakukan praktik telah didasari oleh ilmu
pengetahuan yang terupdate.
Isu yang berkembang dalam dunia keperawatan, baik
dalam lingkup pendidikan keperawatan dan lingkup layanan
kesehatan pun demikian dimana penerapan praktik layanan
keperawatan yang diberikan semua harus berdasarkan hasil
penelitian atau praktik berbasis bukti biasa dengan istilah
evidence based practice. Tantangan para perawat di Indonesia
yang seharusnya sejak dahulu menggunakan konsep ini. Dari
perawat yang berkontribusi dalam lingkup pendidikan pun harus
dituntut untuk kompeten. Kompeten dalam hal ini adalah
memacu diri untuk terus meningkatkan bidang ilmu
pengetahuan dengan melakukan penelitian keperawatan dan

Page 3 of 17
melakukan publikasi dari hasil penelitian tersebut. Olehnya itu,
bagaimana kemudian persiapan para perawat dalam melihat
fenomena yang sangat nyata tersebut?
Dalam kesempatan ini, penulis akan menyusun essay
analisis dengan topik yang membahas tentang persiapan
perawat dalam menjemput era evidence based practice dalam
lingkup pendidikan keperawatan yang akan berimplikasi baik
terhadap bentuk pelayanan keperawatan di rumah sakit dan
pelayanan kesehatan lainnya. Karena jika perawat tidak
menyesuaikan diri dari perkembangan pendidikan keperawatan
yang sangat pesat ini, maka dikhawatirkan perawat di masa
yang akan datang mengalami kewalahan dan aspek kualitas
kinerja serta praktik akan berdampak pada kuantitas dan
kepuasan pasien.
2. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah essay analisis ini adalah untuk
menganalisis issue yang berkembang dalam keperawatan
terkait tentang nursing research dan evidence based practice
(EBP) dengan topik aplikasi EBP dalam tatanan layanan
kesehatan dan intitusi pendidikan keperawatan dan sekaligus
dijadikan sebagai tugas akhir mata ajar issu kontemporer dalam
keperawatan pada program studi magister ilmu keperawatan
Universitas Hasanuddin Makassar.
3. Manfaat
Adapun manfaat penulisan essay analisis ini adalah semoga
dapat menjadi sumber ilmu terkait tentang nursing research dan
evidence based practice
B. TINJAUAN TEORI / LITERATUR REVIEW
1. Pengertian evidence based practice
Menurut Ingersol (2000, dikutip dalam (Fawcett, Watson,
Neuman, Walker, & Fitzpatrick, 2001) bahwa istilah evidence

Page 4 of 17
based practice merupakan pembahasan diskusi dalam
penelitian keperawatan dan hampir semua diskusi tentang
praktik berbasis bukti ini konsentrasi pada hasil penelitian
sebagai sumber penerapan praktik yang sah. Hal ini jauh
sebelumnya telah dipaparkan oleh Carper pada tahun 1978
bahwa pola untuk mengetahui dalam perspektif disiplin ilmu
keperawatan adalah terletak pada perspektif berbasis bukti.
Pemanfaatan penelitian / difusi inovasi Proses dimulai
dengan sebuah inovasi berdasarkan empiris atau ide baru yang
akan diteliti untuk kemungkinan adopsi dalam pengaturan
praktek EBP, sebaliknya, dimulai dengan mencari informasi
tentang cara terbaik untuk memecahkan masalah praktek
tertentu (Rubin, 2008)
Evidance based practice merupakan proses menemukan
dan menilai juga menunjuk intervensi tertentu sebagai empiris
dukungan dalam keadaan atau kondisi tertentu (Rubbin, 2008).
Dalam peningkatan pelayanan medis dan keperawatan kepada
pasien dengan pengaplikasian hasil dari proses ilmiah juga
merupakan bentuk evidenceBased Practice (EBP). Secara garis
besar, EBP merupakan proses penggunaan hasil penelitian
dalam bentuk praktik yang diaplikasikan dengan metode berpikir
kritis.
2. Tingkatan Evidence
Terdapat beberapa tingkatan yang dipakai dalam
mengukur kuat tidaknya suatu evidence, mulai dari rentang
bukti yang terbaik sampai pada bukti terendah biasa disebut
hierarchy.
Dalam hirarki evidence, menurut (Titler, 2010) oleh
Badan Kesehatan Penelitian dan Kualitas (AHRQ) membagi
level of evidence, sebagai berikut :

Page 5 of 17
a. Level 1 :Evidence oleh sistematik review atau meta-
analysis dari RCT yang sesuai.
b. Level 2 :Evidence oleh suatu penelitian RCT dengan
randomisasi.
c. Level 3 :Evidence oleh suatu penelitian RCT tanpa
randomisasi.
d. Level 4 :Evidence oleh suatu penelitian dengan desain
case control dan kohort.
e. Level 5 :Evidence oleh sistematik reviews dari penelitian
descriptive dan qualitative.
f. Level 6 :Evidence oleh suatu penelitian descriptive atau
qualitative.
g. Level 7 :Evidence oleh suatu opini dan atau laporan dari
para ahli.

Page 6 of 17
I
Ssistemati
c Review
atau Meta
Analisis
dari

Randomiz
ed
II
controlled
Randomized Controlled Trials
trials
(RCTs)
III
Quasyeksperimenttal Studyes

IV
Noneksperimental studies

V
Metasyntesis

VI
Qualitative studies

VII
Opinion of of experts and Authorities, espert community reports or organizations, not
based on research

Tampilan Level of evidence based (Lobiondo-Wood, 2018)


3. Langkah-langkah Implementasi EBP
Untuk mengaplikasikan evidence based practice, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan (Melnyk & Fineout-
Overholt, 2011):
a. Dalam penelitian tetap menumbuhkan semangat
Demi terciptanya hubungan yang harmonis dan rasa
nyaman, maka dibutuhkan kesiapan awal oleh perawat
dalam menumbuhkan semangatnya sendiri
b. Menyusun daftar pertanyaan menggunakan format PICOT
Agar hasil evidence baik dan relevan, maka diperlukan
susunan daftar pertanyaan.
P : Patient Population (kelompok / populasi pasien)

Page 7 of 17
I : Intervention or Issue of Interest (intervensi atau issue
yang
menarik)
C : Comparison intervention of group (perbandingan
intervensi didalam populasi)
O : Outcome (tujuan)
T : Time frame (waktu)
c. Melakukan pencarian dan pengumpulan literatur evidence
yang saling mempunyai makna yang relevan.
Sebagai pertimbangan awal, yang penting harus dilakukan
terlebih dahulu adalah melakukan sistematik review terkait
pertimbangan level kekuatan terhadap evidence (Guyatt &
Rennie, 2002).
d. Lakukan telaah atau memberikan nilai kritis terhadap
evidence
Pada kegiatan ini dilakukan proses penilaian akhir mengenai
tingkat valid dan penilaian secara umum evidence.
e. Mengintegrasikan evidence terbaik dengan pengalaman
klinis dan rujukan serta nilai-nilai pasien didalam
pengambilan keputusan atau perubahan.
f. Mengevaluasi tujuan di dalam keputusan praktis
berdasarkan evidence.
g. Menyebarluaskan tujuan EBP atau perubahan

4. Langkah EBP
Terdapat 5 tahap dalam EBP menurut (Leen, Brendan;
Bell, Miriam; McQuillan & Leen, 2014), yaitu :
1) Ask (pertanyaan) berpusat pada pasien, fokus pada tentang
perawatan individu, komunitas atau populasi
2) Acquare (Mendapatkan) bukti terbaik yang ada dan relevan
dengan pertanyaan anda

Page 8 of 17
3) Appraise (menilai) bukti validitas dan penerapannya pada
masalah yang dihadapi
4) Apply (Terapkan) bukti dengan terlibat dalam pengambilan
keputusan mengintegrasikan konteks, nilai, dan preferensi
penerima perawatan, serta sumber daya yang tersedia,
termasuk keahlian profesional
5) Assess (menilai) hasil dan menyebarluaskan hasil,
5. Model Implementasi Evidence Based Practice
a. Model Settler
Merupakan seperangkat perlengkapan/media penelitian
untuk meningkatkan penerapan Evidence based. 5 langkah
dalam Model Settler:
Fase 1 :Persiapan
Fase 2 :Validasi
Fase 3 : Perbandingan evaluasi dan pengambilan keputusan
Fase 4 :Translasi dan aplikasi
Fase 5 : Evaluasi

b. Model IOWA Model of Evidence Based Practice to Promote


Quality Care
Marita G. Titler, PhD, RN, FAAN menjadi yang pertama
membentuk model EBP IOWA dengan maksud bahwa dalam
proses EBP, maka dipandang perlu membentuk tim diantara
beberapa disiplin ilmu kesehatan dalam melihat permasalahan
yang terjadi. Setelah itu melakukan proses EBP yang
kemudian sambil menunggu beberapa efek dari yang
ditimbulkan, setelah itu melakukan proses evaluasi EBP.
Tujuan akhir dari pendekatan EBP dengan model
IOWA ini adalah pemanfaatan aspek organisasi dan
konsentrasi terhadap setiap penerapan EBP dengan harapan

Page 9 of 17
proses perawatan pasien dapat maksimal dan masalah pasien
tertangani (Eizenberg, 2010).
c. Model Konseptual Rosswurm & Larrabee
Pada model ini, pusat konsentrasinya adalah kepada
perawat untuk dilakukan bimbingan dan diberikan ilmu demi
memperbaiki kualitas dari praktik yang diberikan. Model ini
terkenal dengan nama model Evidence Based Practice
Change. Artinya bahwa dalam pemberian evidence based
practice harus disesuaikan berdasarkan penerapan teori yang
telah ada, penggunaan metode yang telah valid & reliable,
serta senantiasa memperhatikan penggunaan standar yang
telah ditetapkan.
6. Faktor yang Mempengaruhi Implementasi EBP
Ada beberapa factor yang dapat berpengaruh terhadap
pengaplikasian EBP dalam lingkup keperawatan, diantaranya
adalah adanya beberapa karakteristik dari nilai pandang (nilai
penelitian keperawatan, kemampuan, dan kesadaran perawat),
karakteristik organisasi (setting, hambatan, dan keterbatasan),
karakteristik dari inovasi (kualitas penelitian), dan karakteristik
dari pola komunikasi (cara penyampaian dan akses ke penelitian)
(Munten, Bogaard, Cox, Garretsen, & Bongers, 2010).
Faktor lain yang menjadi penghambat implementasi dari EBP
pada layanan keperawatan, menurut (Rapp et al., 2010) yang
menyatakan bahwa sikap atau attitude oleh perawat, supervisor,
practitioner, stakeholder dan dari segi pendanaan.
Disisi lain, implementasi EBP dari suatu hasil penelitian
dapat harus memenuhi syarat seperti penjelasan di bawah ini
(Munten et al., 2010; Gerrish, McDonnell, et al., 2011; Gerrish,
Guillaume, et al., 2011; Wilkinson, Nurs, Nutley, & Davies, 2011):

Page 10 of 17
a. Evidence tersebut bersifat ilmiah dan sesuai dengan
konsensus pihak professional ahli dan sesuai dengan kondisi
pasien.
b. Evidence tersebut memiliki konteks fitur pembelajaran yang
dapat memberikan tranformasi pemikiran para pemimpin
organisasi dan memiliki mekanisme pemantauan umpan
balik yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
c. Evidence tersebut sesuai dengan persiapan, adanya sumber
daya, nilai dan konteks budaya, serta gaya kepemimpinan
dalam organisasi.
d. Evidence dapat dievaluasi.
e. Terdapat masukan dari para fasilitator ahli.
Dalam hal ini pemberdayaan para perawat yang memiliki
jenjang pendidikan dan pengalaman klinis yang memenuhi
standar dan memadai yang mempunyai peranan mengontrol
dan menginformasikan berbagai perkembangan ilmu
baikteori maupun praktik, melakukan umpan balik/sharing
berbagai hasil penelitian terbaru, serta mengajak untuk
mencari solusi dan bentuk penyelesaian yang bisa
diterapkan yang tentunya disesuaikan dengan hasil
penelitian.

C. ANALISIS & DISKUSI


Dari topik yang telah diambil yaitu bagaimana persiapan
perawat dalam mengaplikasikan evidence based practice pada
lingkup pendidikan keperawatan yang akan memberikan pengaruh
terhadap bentuk pelayanan keperawatan di rumah sakit dan
pelayanan kesehatan lainnya.
Untuk memulai diskusi ini, tentunya mari kita kembali
merenung lebih dalam lagi tentang hakikat keperawatan. Dimana
bahwa layanan keperawatan yang selama ini telah berpuluh-puluh

Page 11 of 17
tahun berjalan tentunya tidak terlepas dari fungsi manajerial atau
fungsi pemimpin dari organisasi itu sendiri dan pihak
penyelenggara pendidikan.
Terkait dengan hal tersebut dalam penelitian yang dilakukan
oleh (Linton & Prasun, 2013) mengemukakan bahwa perawat yang
melakukan praktek keperawatan dalam hal ini melaksanakan
asuhan keperawatan harus mendapat dukungan penuh berupa
pelatihan mengenai praktik yang berbasis bukti oleh manajer
keperawatan dan pendidik.
Sejalan dengan topik yang ada, oleh (Stetler, Ritchie,
Rycroft-Malone, & Charns, 2014) juga mengemukakan bahwa
peran seorang pemimpin harus memberikan dukungan atau
berperan sebagai supporter untuk pencapaian EBP serta
memberikan bimbingan yang dibutuhkan oleh perawat untuk
menunjang proses EBP tersebut.
Bukan sesuatu yang mudah bukan pula sesuatu yang
mustahil untuk tidak dapat dilakukan. Tidak ada suatu hal dalam
dunia ini yang mustahil, selama ada kemauan. Perawat saat ini
mendapat tantangan yang luar biasa dahsyat, bagaimana tidak
para generasi dituntut untuk professional dalam bidang ilmu
pengetahuan keperawatan beserta dengan praktiknya.
Keprofesionalan tersebut harus didukung oleh ilmu yang pasti dan
berbasis bukti.
Oleh (Gerrish, Guillaume, Kirshbaum, Mcdonnell, et al.,
2011) mengemukakan hasil penelitiannya bahwa dalam hal
praktek, antara perawat dengan kualifikasi pendidikan rendah
dengan perawat kualifikasi pendidikan Master memiliki pengaruh
positif. Dalam hal keterampilan praktek, perawat dengan
pendidikan rendah melakukan beberapa praktik keperawatan
berdasarkan pengalaman dan pemahaman mereka sendiri.
Sedangkan perawat dengan kualifikasi Masters melakukan praktik

Page 12 of 17
menjadi lebih terampil dalam semua aspek berbasis bukti. Hal ini
memberikan pengaruh yang sangat baik demi perkembangan
keperawatan kedepannya.
Tidak hanya dari segi pendidikan tetapi juga dalam hal
pendampingan secara langsung kepada perawat terkait
peningkatan skill berbasis bukti ini pun telah dikemukakan oleh
(Wallen et al., 2010) dalam penelitiannya bahwa perawat yang
dilakukan bimbingan berbasis bukti memiliki peningkatan yang lebih
besar dalam budaya organisasi dan lebih siap untuk praktek
berbasis bukti Sehingga keyakinan perawat tentang praktik
berbasis bukti secara signifikan berkorelasi dengan pelaksanaan
praktik berbasis bukti dan berdampak positif terhadap implementasi
yang lebih besar oleh perawat.
Dari pembahasan diskusi tersebut, beberapa solusi konkrit
dan langkah-langkah yang ditawarkan oleh penulis, antara lain :
1. Dalam menanggapi & menjemput perkembangan issue
keperawatan terkait evidence based practice, diupayakan
melakukan sosialisasi terkait pengembangan praktik
keperawatan berbasis bukti di kalangan perawat yang bekerja di
lingkup pendidikan maupun pada layanan praktik kesehatan
seperti rumah sakit, puskesmas, klinik mandiri, dan lain
sebagainya.
2. Memberikan peluang kepada perawat untuk mengembangkan
pendidikan dalam hal penjenjangan karir mereka demi
mencapai status perawat yang professional. Dari perawat klinis
ke perawat manajer kemudian ke perawat pendidik serta
perawat riset / peneliti.
3. Jika memungkinkan perawat ditempatkan sebagai pemimpin
klinis untuk memberikan ruang yang luas dan bebas dalam
mempromosikan praktik keperawatan berbasis bukti tersebut.

Page 13 of 17
4. Bagi perawat yang bekerja dalam lingkup institusi pendidikan
yang belum terpapar tentang penatakelolaan jurnal online
mungkin bisa diikutkan dalam workshop yang terkait. Dan
berpartisipasi sebagai peserta dalam workshop dan coaching
klinik terkait penulisan artikel ilmiah untuk publikasi internasional
yang bereputasi.
5. Diharapkan kepada pihak organisasi profesi dalam hal ini PPNI
untuk bergerak lebih gesit dalam melihat berbagai issue
keperawatan dan berusaha menanggulangi issu yang
berkembang baik lingkup global maupun nasional sehingga
pengembangan lebih lanjut dalam praktek berbasis bukti dapat
optimal.
D. KESIMPULAN
Melihat sangat pentingnya penerapan praktek berbasis bukti
atau evidence based practice ini dan dianggap perlu dan bisa
dianggap wajib dalam mengembangkan praktik ilmu keperawatan,
olehnya itu seorang perawat bukan hanya dituntut pada
skil/keterampilannya saja, tetapi ilmu yang canggih, populer, dan
terbaru berdasarkan bukti konkrit harus diketahui dengan jelas
demi penerapan praktik yang berbasis bukti tersebut. Semoga
dengan adanya penerapan EBP kedepannya, maka akan semakin
banyak pula jurnal penelitian sebagai bukti perkembangan ilmu
keperawatan yang dapat dibaca dan diterapkan dalam pemenuhan
kebutuhan klien.
Ilmu bukan untuk disimpan, bukan pula hanya untuk sekadar
pengetahuan semata. Tetapi lebih kepada penerapan dan
bagaimana ilmu itu bermanfaat untuk seluruh masyarakat dunia.
Wahai generasi perawat di seluruh penjuru tanah air Indonesia,
mari terus bulatkan tekad, rapatkan barisan demi mencapai
kejayaan bangsa melalui pencapaian derajat kesehatan yang

Page 14 of 17
optimal. Pada akhirnya semoga essay analisis ini bermanfaat.
Aamiin….

DAFTAR PUSTAKA

Bulechek, G. M., Butcher, H. K., Dochterman, J. M., & Wagner, C. M.


(2013). Nursing Interventions Classification (NIC) (Sixth Edit). St.
Louis, Missouri: Elsevier.
Fawcett, J., Watson, J., Neuman, B., Walker, P. H., & Fitzpatrick, J. J.
(2001). On nursing theories and evidence. Journal of Nursing

Page 15 of 17
Scholarship, 33(2), 115–119. https://doi.org/10.1111/j.1547-
5069.2001.00115.x
Forbes, A. (2009). Clinical intervention research in nursing. International
Journal of Nursing Studies, 46(4), 557–568.
https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2008.08.012
Gerrish, K., Guillaume, L., Kirshbaum, M., Mcdonnell, A., Tod, A., & Nolan,
M. (2011). Factors influencing the contribution of advanced practice
nurses to promoting evidence-based practice among front-line nurses:
Findings from a cross-sectional survey. Journal of Advanced Nursing,
67(5), 1079–1090. https://doi.org/10.1111/j.1365-2648.2010.05560.x
Gerrish, K., Guillaume, L., Kirshbaum, M., McDonnell, A., Tod, A., &
Nolan, M. (2011). Factors influencing the contribution of advanced
practice nurses to promoting evidence-based practice among front-
line nurses: findings from a cross-sectional survey. Journal of
Advanced Nursing, 67(5), 1079–90. https://doi.org/10.1111/j.1365-
2648.2010.05560.x
Gerrish, K., Mcdonnell, A., Nolan, M., Guillaume, L., Kirshbaum, M., &
Tod, A. (2011). The role of advanced practice nurses in knowledge
brokering as a means of promoting evidence-based practice among
clinical nurses. Journal of Advanced Nursing, 67(9), 2004–2014.
https://doi.org/10.1111/j.1365-2648.2011.05642.x
Leen, Brendan; Bell, Miriam; McQuillan, P., & Leen. (2014). Evidence-
Based Practice: A Practice Manual.
Linton, M. J., & Prasun, M. A. (2013). Evidence-based practice:
Collaboration between education and nursing management. Journal
of Nursing Management, 21(1), 5–16. https://doi.org/10.1111/j.1365-
2834.2012.01440.x
Lobiondo-Wood, G. (2018). Nursing reserch : metods and critical appraisal
for evidence-based. (J. Habert, Ed.) (9th ed.). Missouri: Elseiver.
Munten, G., Bogaard, J. Van Den, Cox, K., Garretsen, H., & Bongers, I.
(2010). Implementation of Evidence-Based Practice in Nursing Using
Action Research : A Review, 135–158.
Rapp, C. A., Etzel-Wise, D., Marty, D., Coffman, M., Carlson, L., Asher, D.,
… Holter, M. (2010). Barriers to evidence-based practice
implementation: Results of a qualitative study. Community Mental
Health Journal, 46(2), 112–118. https://doi.org/10.1007/s10597-009-
9238-z
Rubin, A. (2008). Practitioner’s guide to using research for evidence-
based practice .
Stetler, C. B., Ritchie, J. A., Rycroft-Malone, J., & Charns, M. P. (2014).
Leadership for Evidence-Based Practice: Strategic and Functional
Behaviors for Institutionalizing EBP. Worldviews on Evidence-Based
Nursing, 11(4), 219–226. https://doi.org/10.1111/wvn.12044
Underhill, M., Roper, K., Siefert, M. Lou, Boucher, J., & Berry, D. (2015).
Evidence-based practice beliefs and implementation before and after
an initiative to promote evidence-based nursing in an ambulatory

Page 16 of 17
oncology setting. Worldviews on Evidence-Based Nursing, 12(2), 70–
78. https://doi.org/10.1111/wvn.12080
Verloo, H. (2016). Beliefs and implementation of evidence‐based practice
among nurses and allied healthcare providers in the Valais hospital,
Switzerland.pdf. https://doi.org/10.1111/jep.12653
Wallen, G. R., Mitchell, S. A., Melnyk, B., Fineout-Overholt, E., Miller-
Davis, C., Yates, J., & Hastings, C. (2010). Implementing evidence-
based practice: Effectiveness of a structured multifaceted mentorship
programme. Journal of Advanced Nursing, 66(12), 2761–2771.
https://doi.org/10.1111/j.1365-2648.2010.05442.x
Weng, Y.-H., Kuo, K. N., Yang, C.-Y., Lo, H.-L., Chen, C., & Chiu, Y.-W.
(2013). Implementation of evidence-based practice across medical,
nursing, pharmacological and allied healthcare professionals: a
questionnaire survey in nationwide hospital settings. Implementation
Science, 8(1), 112. https://doi.org/10.1186/1748-5908-8-112
Wilkinson, J. E., Nutley, S. M., & Davies, H. T. O. (2011). An Exploration of
the Roles of Nurse Managers in Evidence-Based Practice
Implementation. Worldviews on Evidence-Based Nursing, 8(4), 236–
246. https://doi.org/10.1111/j.1741-6787.2011.00225.x

Page 17 of 17

Anda mungkin juga menyukai