DISUSUN OLEH :
1
EVIDENCE BASED PRACTICE NURSING
2
c. Melatih kemampuan perawat untuk berpikir kritis dan rasional
terhadap suatu fenomena/masalah. Penerapan EBN secara tidak
langsung akan melatih kemampuan berpikir kritis dan rasional seorang
perawat dalam menghadapi suatu masalah/fenomena. Ketika
menghadapi suatu masalah atau menemukan suatu fenomena perawat
mengeksplorasi berbagai sumber ilmiah untuk mengetahui gambaran
permasalahan/fenomena dan mencari solusi yang tepat untuk
mengatasi masalah tersebut.
d. Sebagai salah satu ciri dan praktik keperawatan professional. Evidence
Based Nursing practice merupakan suatu cara untuk membuktikan
bahwa perawat adalah professional.
e. Meningkatkan kualitas pelayanan keperawatan. Tujuan akhir dari
penerapan EBN adalah meningkatkan kualitas pelayanan
keperawatan. EBN merupakan suatu cara untuk mencapai indikator-
indikator kualitas pelayanan keperawatan.
f. Sebagai dasar untuk menyusun pertanyaan penelitian berikutnya.
Efektifitas penerapan hasil penelitian dalam praktik keperawatan
diketahui melalui evaluasi proses dan evaluasi hasil. Hasil evaluasi
dijadikan landasan untuk menyusun pertanyaan penelitian berikutnya
untuk topik yang relevan
3
Banyak model yang dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk
melakukan EBN. Berikut tahapan dalam pelaksanaan EBN menurut
model IOWA :
1. Memilih topik EBN
Dalam memilih topik EBN perlu mempertimbangkan kesesuaian
antara topik yang diajukan dengan kebutuhan dan kemampuan
institusi. Topik EBN yang relevan dengan kebutuhan dan kemampuan
institusi akan mendapatkan dukungan dari pimpinan dari pihak lain
yang terkait. Dukungan dari penentu kebijakan dan pihak yang terkait
langsung dengan penerapan EBN sangat diperlukan untuk
keberhasilan kegiatan EBN. Beberapa kriteria yang perlu
dipertimbangkan dalam menentukan topik EBN antara lain :
a) Prioritas masalah bagi profesi keperawatan dan institusi
Identifikasi terlebih dahulu skala prioritas bagi pengembangan
profesi keperawatan dan institusi, kemudian pertimbangkan topik
EBN berdasarkan skala prioritas ini.
b) Pentingnya masalah
Pentingnya masalah sangat relatif, tergantung kepentingan dan
masalah yang dihadapi oleh institusi.
c) Keterlaksanaan pada beberapa area keperawatan
Topik EBN akan semakin baik jika diterapkan pada berbagai area
keperawatan.
d) Pengaruh terhadap peningkatan kualitas pelayanan keperawatan,
penurunan lama perawatan, biaya perawatan dan peningkatan
kepuasan pasien.
e) Peran multidisiplin terkait dengan topik dan kemampuan
membentuk kerjasama antar disiplin.
f) Minat dan komitmen staf terhadap topik yang akan dipilih.
g) Ketersediaan bukti penelitian dan referensi untuk mendukung
topik yang akan dipilih.
4
Setelah topik EBN disepakati, dilanjutkan dengan memilih
kelompok kerja yang akan terlibat aktif dalam proses pelaksanaan
EBN.
2. Membentuk TIM
Setelah penentuan topik EBN, tahap selanjutnya adalah
membentuk tim/kelompok kerja yang terlibat dalam pelaksanaan
EBN. Tim ini bertanggung jawab dalam mengembangkan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi pelaksanaan EBN.
Penentuan anggota tim yang terlibat dalam pelaksanaan EBN sangat
tergantung pada topik EBN. Berdasarkan topik EBN, tim dapat
beranggotakan berbagai disiplin (multidisplin) atau hanya
beranggotakan perawat professional pada suatu area keperawatan.
Tugas awal dari tim EBN adalah menyusun pertanyaan EBN.
Topik yang sebelumnya ditetapkan kemudian disusun dalam bentuk
pertanyaan klinik (pertanyaan EBN). Pertanyaan yang jelas akan
mempermudah tim dalam menspesifikkan tipe pasien, jenis intervensi,
outcome dan desain penelitian yang relevan dijadikan sebagai rujukan
(Alderson, Green dan Higgins, 2003 dalam Wood dan Harber, 2006).
Metode yang dapat digunakan untuk merumuskan pertanyaan EBN
adalah metode yang dikenal dengan istilah PICO (university Of
Illionis Chicago, 2003). Isitilah ini merujuk pada singkatan, yaitu :
P : Patient/population/problem (gambaran sekelompok pasien yang
memiliki masalah)
I : Intervention/treatment (Intervensi atau prosedur utama)
C : Comparasion Intervention/treatment (Intervensi alternative/
standar yang dibandingkan dengan intervensi utama)
O : Outcome (hasil yang diharapkan)
5
3. Mengumpulkan hasil penelitian yang relevan
Untuk menjawab pertanyaan EBN dan menentukan intervensi yang
paling tepat diterapkan pada kasus, diperlukan eksplorasi berbagai
referensi. Beberapa referensi yang dapat digunakan sebagai sumber
EBN antara lain : publikasi hasil penelitian di jurnal elektronik
(CINAHL, EBSCO, PROQUEST, MIDLINE).
6
untuk menghasilkan suatu hasil temuan baru yang akan diterapkan
sebagai evidence based nursing practice (EBN). Ada dua faktor yang
harus dipertimbangkan untuk menentukan hasil penelitian yang akan
disintesis, yaitu :
a) Kemiripian karakteristik sampel dengan populasi pasien dimana
hasil penelitian akan diterapkan. Pilih penelitian yang
menggunakan sampel dengan karakteristik menyerupai populasi
pasien dimana EBN akan diterapkan.
7
dikeluarkan dan efektifitas tindakan. Tujuan khusus mengacu
pada hasil spesifik yang ingin dicapai dari intervensi baru.
Kriteria waktu juga perlu dijelaskan dalam tujuan khusus sebagai
salah satu criteria pencapaian tujuan. Kriteria waktu pencapaian
tujuan disesuaikan dengan hasil penelitian yang mendukung.
b) Mengumpulkan data dasar
Sebelum menerapkan EBN dalam unit percontohan, tim perlu
mengumpulkan beberapa data dasar yang berhubungan dengan
persiapan penerapan EBN. Data dasar diperlukan untuk
menyusun strategi yang tepat guna mencapai keberhasilan EBN
pada unit percontohan.
c) Membuat desain/petunjuk penerapan EBN
Petunjuk EBN memberikan arah dan pedoman dalam
melaksanakan intervensi/prosedur baru. petunjuk dibuat secara
operasional berupa instruksi/prosedur kerja, tahapan kegiatan,
uraian tugas anggota tim yang terlibat, metode pendokumentasian
dan pelaporan. Desain dan petunjuk EBN dikembangkan
berdasarkan rekomendasi hasil penelitian.
d) Mengimplementasikan EBN pada unit percontohan
e) Setelah semua tahapan persiapan dilaksanakan , maka tahap
selanjutnya adalah mengimplementasikan EBN pada unit
percontohan. Dalam tahap ini seluruh standar operasional
prosedur yang telah disusun diterapkan dibawah kontrol dan
evaluasi dari evaluator yang merupakan bagian dari tim EBN.
f) Memodifikasi pedoman praktik.
Berdasarkan hasil evaluasi kemudian dilakukan modifikasi
terhadap pedoman/petunjuk pelaksanaan EBN yang kurang
sempurna. Modifikasi dilakukan pada bagian-bagian tertentu yang
sulit dilaksanakan dan memberikan hasil yang kurang
memuaskan.
8
7. Menetapkan perubahan baru
Setelah mengevaluasi hasil pilot project penerapan EBN, tahap
selanjutnya adalah menetapkan perubahan baru di institusi.
Penetapan perubahan baru harus diikuti dengan upaya untuk
mempertahankan dan membudayakan intervensi baru dalam praktik
keperawatan (sustainability)
8. Desiminasi hasil
Tahap akhir adalah desiminasi hasil kepada seluruh unsur yag
terlibat dalam penerapan EBN (Dharma,2011).
1) Tahap Pengkajian
Pada tahap ini, perawat mengumpulkan informasi untuk
mengkaji kebutuhan pasien dari berbagai sumber. Informasi dapat
diperoleh melalui wawancara dengan pasien, anggota keluarga,
perawat yang lain, atau tenaga kesehatan yang lain dan juga dapat
melalui rekam medis, dan observasi. Masing-masing surnber
tersebut berkontribusi secara unik terhadap hasil pengkajian secara
keseluruhan. Hasil penelitian yang dapat digunakan dapat berupa
hal yang terkait dengan cara terbaik trntuk mengumpulkan
9
informasi, tipe informasi apa yang perlu diperoleh, bagaimana
menggabungkan seluruh bagian data pengkajian, dan bagaimana
meningkatkan akurasi pengumpulan informasi. Hasil penelitian
juga dapat membantu perawat dalam memilih alternative metode
atau bentuk untuk tipe pasien, situasi maupun pada tempat
pelayanan tertentu.
2) Tahap Penegakkan Diagnosis Keperawatan
Hasil penelitian yang dapat digunakan antara lain adalah
hal yang terkait membuat diagnosis keperawatan secara lebih
akurat dan frekuensi terjadinya masing-masing batasan
karaktersitik yang terkait dengan suatu diagnosis keperawatan.
3) Tahap Perencanaan
Pada tahap ini, hasil penelitian yang dapat digunakan antara
lain hasil penelitian yang mengindikasikan intervensi keperawatan
tertentu yang efektif untuk diaplikasikan pada suatu budaya
tertentu, tipe dan masalah tertentu, dan pada pasien tertentu.
4) Tahap Intervensi/Implementasi
Idealnya, perawat yang bertanggung jawab akan melakukan
intervensi keperawatan yang sebanyak mungkin didasarkan pada
hasil-hasil penelitian.
5) Tahap Evaluasi
Pada tahap ini, evaluasi dilakukan untuk menilai apakah
intervensi yang dilakukan berdasarkan perencanaan sudah berhasil
dan apakah efektif dari segi biaya. Hasil penelitian yang dapat
digunakan pada tahap ini adalah hal yang terkait keberhasilan
ataupun kegagalan dalam suatu pemberian asuhan keperawalan.
10
5. Contoh Evidence Based Nursing (EBN) untuk Oral Care
Evidence Based Practice Oral Hygiene Menggunakan Larutan
Chlorhexidine 0,2% pada Pasien Cedera Kepala Berat di Ruang ICU
RSUD Arifin Achmad Pekanbaru
Pengertian
Tujuan
Menurut Taylor et al (1997 dan Clark 1993, dalam Amalia., Lina., Umi.,
Ryan., dan Made. S, 2006), oral hygiene adalah tindakan yang ditujukan
untuk :
Persiapan Alat
11
f. Sikat gigi 1 buah
g. Arteri klem 1 buah
h. Kassa atau Deppers secukupnya
i. Kateter penghisap (suction) yang dihubungkan dengan alat penghisap
j. Sarung tangan sekali pakai
12
6. Proses pembuatan Evidence Based Nursing (EBN)
Penerbitan Jurnal Ilmiah Baru menurut Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat ITB (2009):
1) Proses awal
a. Mendefinisikan nama jurnal
b. Menyusun anggota dewan redaksi yang terdiri dari para ahli di
bidang yang sesuai dengan lingkup jurnal
c. Menunjuk Ketua Dewan Redaksi
d. Menyusun aturan penulisan, proses evaluasi, serta desain sampul
depan jurnal
e. Menyiapkan naskah untuk penerbitan perdana
f. Mengajukan permohonan ISSN ke Pusat Dokumentasi dan
Informasi Ilmiah (PDII), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI), dengan melengkapi persyaratan yang diperlukan, yaitu:
i. Melampirkan halaman editorial jurnal yang memuat nama Ketua
dan anggota dewan redaksi, penerbit, serta informasi untuk
penulis
ii. Melampirkan daftar isi dari terbitan pertama
iii. Mengisi formulir isian data bibliografi majalah
iv. Mengisi formulir evaluasi ISSN
v. Membayar administrasi
Jurnal yang telah mendapatkan nomor ISSN akan diberi barcode
yang harus dimunculkan di halaman sampul jurnal. Saat ini
pendaftaran bisa dilaksanakan secara online melalui alamat
http://issn.pdii.lipi.go.id/
13
5) Pengeditan makalah yang telah dinyatakan Accepted
6) Pengiriman hasil penyuntingan makalah kepada penulis untuk
dilakukan proof read
7) Permintaan Assignment of Copyright dari penulis
8) Penerbitan jurnal ilmiah
14
Title List dan diperbolehkan untuk mencantumkan logo Scopus di
web jurnal yang bersangkutan.
15