Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

TEORI KEPERAWATAN MENURUT IMOGENE KING


Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah”Falsafah Dan Teori Keperawatan”
Dengan dosen pembimbing :
“Ns.Siti Kamillah,S.Kep.,M.Kes”

Disusun oleh :

1. Alwi Wahyudi (09190000120)


2. Cici Airin Destriyani (09190000128)
3. Ersa Widhitiara Maharani (09190000135)
4. Lilih Madaniyyah (0919000143)
5. Sri Wulandari (09190000172)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU (STIKIM)
Jl. Harapan No.50, RT.2/RW.7, Lenteng Agung, Kec. Jagakarsa, Kota Jakarta Selatan,

1
Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12610

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Bahwa penulis telah menyelesaikan
tugas mata pelajaran “ Falsafah Dan Teori Keperawatan “ dengan membahas  Imogene King
dalam konsep dan teori-teorinya dalam keperawatan dalam bentuk makalah.
Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi.
Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat
bantuan, dorongan dan bimbingan rekan-rekan kami, sehingga kendala-kendala yang penulis
hadapi teratasi.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga
kepada rekan-rekan yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal pada
mereka yang telah memberikan bantuan dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah.
Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Cianjur,24 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................................1

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah................................................................................................................5

C. Tujuan..................................................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Kehidupan Dan Prestasi Yang Di Raih Imogene M.King


..................................................................................................................................................6

B. Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King ...........................7

C. Definisi Teori Dan Konsep Keperawatan Menurut King Imogene M. King..…………...7


D. Asumsi Model Konsep Dan Teori Imogene M.King .........................................................8

E. Model Konsep Dan Teori Imogene M.King .......................................................................9

F. Teori Fenomena Yang Di Capai Imogene M. King...........................................................12

G. Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M.King ...............................13

H. Teori Imogene M.King Dalam Proses Keperawatan.........................................................16

I. Analisa Kelebihan dan Kekurangan Teori Imogene King..................................................17

J. Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Praktik Keperawatan .........................................18

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................22

3.2 Saran.................................................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................23

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh perkembangan
keperawatan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara berkelanjutan
keperawatan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat. Baik dibidang pendidikan
maupun di tatanan praktek keperawatan. Pada masa lalu keperawatan dilakukan lebih
berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga keperawatan dianggap hanya sebagai kiat tanpa
komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang kokoh.
Salah satu komponen penting pengembangan disiplin keperawatan adalah riset
keperawatan, karena riset keperawatan sangat diperlukan untuk menyelesaikan masalah
keperawatan dan mengembangkan atau menvalidasi teori yang sangat dibutuhkan sebagai
landasan dalam praktek keperawatan serta pengembangan tubuh ilmu pengetahuan
keperawatan (Body of Knowledge).
Masalah yang muncul adalah apabila peneliti kurang tepat dalam menyusun kerangka
kerja teori/konsep sesuai dengan variabel yang akan diteliti, sehingga hasil penelitian akan
kurang bermakna dalam perkembangan tubuh ilmu pengetahuan keperawatan (Body of
Knowledge) dan akan mempengaruhi penerapannya dalam praktek keperawatan.
Untuk menghindari hal tersebut, sebelum suatu teori diterapkan pada praktek
keperawatan tertentu dan dipergunakan peneliti sebagai kerangka kerja teori/konsep dari
suatu riset keperawatan, sangat perlu terlebih dahulu dilakukan Theory Analysis. Pada
dasarnya Theory Analysis mempunyai prosedur antara lain origins, meaning, logical
adequacy, usefulness, generalizability, parsimony dan testability yang bertujuan untuk
mengetahui kelebihan, keterbatasan dan manfaat dari teori tersebut sehingga dapat
dipertimbangkan untuk tambahan pengujian atau validasi.
Dalam tulisan ini mencoba untuk menyajikan hasil analisa Theory of Goal Attainment
yang diperkenalkan oleh Imogene M. King pada tahun 1971. Teori pencapaian tujuan
merupakan teori yang bersifat terbuka dan dinamis, dengan sembilan konsep utama yang

4
meliputi interaksi, persepsi, komunikasi, transaksi, peran, stress, tumbuh kembang, waktu
dan ruang (Marriner, A. 1986).
B. Perumusan Masalah
Adapun beberapa masalah yang akan dirumuskan dalam memecahkan masalah
konsep keperawatan antara lain :
1. Latar belakang kehidupan dan prestasi yang di raih Imogene M. King ?
2. Bagaimana gambaran model konseptual keperawatan menurut Imogene M. King ?
3. Definisi teori dan konsep keperawatan menurut Imogene M.King?
4. Apa saja asumsi model konsep keperawatan Imogene M. King?
5. Apa saja model konsep dan teori keperawatan Imogene M. King?
6. Teori fenomena yang di capai Imogene M.King?
7. Apa saja konsep paradigma keperawatan Imogene M. King?
8. Apa saja proses keperawatan menurut Imogene M. King?
9. Analisa Kelebihan dan Kekurangan Teori Imogene M.King?
10. Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Praktik Keperawatan ?

C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi tentang teori keperawatan menurut Imogene M. King.
2. Mengetahui asumsi model keperawtan Imogene M. King.
3. Mengetahui model konsep dan teori keperawatan Imogene M. King.
4. Mengetahui konsep paradigma Imogene M. King.
5. Mengetahui proses Keperawatan menurut Imogene M. King

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Kehidupan Dan Prestasi Yang Di Raih Imogene King

Imogene M. King lahir pada tanggal 30 Januari 1923 di West Point,Iowa. Karir keperawatan
Imogene dimulai pada tahun 1945 setelah lulus dari St John's Hospital School of Nursing, St
Louis, Missouri. Ia bekerja sebagai staf perawat medis bedah sambil kuliah di Bachelor of
Science dalamKeperawatan di St Louis University pada tahun 1948. Dia menyelesaikan Master
of Science dalam Keperawatan di St Louis University.
Pada tahun1959 Dr. King melanjutkan pendidikan di Columbia University, New York,Dr.
Montag sebagai ketua, dan mendapatkan gelar Doktor Pendidikan padatahun 1961. Pada tahun
1972 ia kembali ke Loyola University of Chicago mengajar mahasiswa pascasarjana dan
menerbitkan teori tentang keperawatan: Sistem, Konsep, Proses (1981). Dr. King dikenal pada
tahun 2005, dengan kepeloporannya dalam gerakan teori keperawatan. Dr. Kingmemiliki artikel
berjudul Perawatan Teori: Masalah dan Kemajuan dalam jurnal diedit oleh Dr. Rogers.
Tahun 1961-1966, menjabat sebagai associate professor ilmu keperawatan di  Universitas
Loyola, Chicago. Dalam rentang waktu tersebut bukunya toward a theory :  general concepts of
human behavior dikonseptualisasikan. Antara 1966 dan 1968 menjabat sebagai asisten kepala
penelitian Grants Branch, divisi keperawatan dalam departemen kesehatan, pendidikan dan
kesejahteraan. Dari tahun 1968-1972 menjabat ssebagai kepal sekolah keperawatan di TheOhio
State University, Columbus.Manuskrip buku pertamanya“Toward a Theory For Nursing:
General Concepts of Human Behaivor” telah dikirimkan ke penerbit dan di publikasikan 1972
menjabat pada tahun 1971.
Ia kembali ke Chicago tahun segai professor di program LoyolaUniversity. Tahun 1978-
1980 menjabat sebagai kooedinator penelitian klinik keperawatan di Loyola Medical Center,
Departemen Keperawatan. Tahun 1972-1975 menjadi anggota The Defense Advisory Committee
on Women in the Services di departemen pertahanan. Tahun 1980 ia pindah ke Tampa, Florida.

6
Manuskrip buku keduanya “A Theory For Nursing: System, Cocepts, Process” dikirimkan ke
penerbit bulan Juni 1980 dan di terbitkan tahun 1981.
Dia adalah anggota American Nurse’s Association, the Florida Nurse’s Assosiation dan
beberapa perkumpulan kehormatan dan profesi. Dan menulis buku ketiganya yang berjudul
“Curriculum and Instruction in Nursing”, yang di terbitkan tahun 1986.

B. Gambaran Model Konseptual Keperawatan Menurut Imogene M. King


Imogene M. King mengawali teori ini melalui studi literatur dalam keperawatan, ilmu-
ilmu perilaku terapan, diskusi dengan beberapa teman sejawat dan menghadiri beberapa
konferensi serta alasan-alasan induktif dan deduktif dari beberapa pemikiran-pemikiran
kritis. Dari informasi yang terkumpul tersebut, kemudian King memformulasikan kedalam
suatu kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) pada tahun 1971. King
mengidentifikasi kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) sebagai sebuah
kerangka kerja sistem terbuka, dan teori ini sebagai suatu pencapaian tujuan. King
mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja konseptualnya. Bahwa manusia seutuhnya
(Human Being) sebagai sistem terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan
lingkungannya.
Asumsi yang lain bahwa keperawatan berfokus pada interaksi manusia dengan
lingkungannya dan tujuan keperawatan adalah untuk membantu individu dan kelompok
dalam memelihara kesehatannya. Kerangka kerja konseptual (Conceptual Framework) terdiri
dari tiga sistem interaksi yang dikenal dengan Dynamic Interacting Systems, meliputi:
Personal systems (individuals), interpersonal systems (groups) dan social systems (keluarga,
sekolah, industri, organisasi sosial, sistem pelayanan kesehatan, dll).

C. Definisi Teori Dan Konsep Keperawatan Menurut King Imogene M. King


Teori merupakan abstraksi yang menyiratkan prediksi berbasis dipenelitian.Teori tanpa
penelitian dan penelitan tanpa dasar teoritis tidak akan membangun pengetahuan ilmiah untuk
disiplin menurut (King,1977,). King secara bertahap mengeluarkan pernyataan -pernyataan
dimulai pada periode 1961-1966 yaitu tentang Konsep Umum dari Perilaku Manusia (General
Concepts of Human Behaviour). Ini merupakan konseptual yang dihasilkan melalui penelaahan
literature.Pada tahun 1966-1968, ia mengeluarkan artikel yang berjudul Kerangka Kerja

7
Konseptual Keperawatan (A Conceptual Framework for Nursing) yang berorientasi pada
pencapaian tujuan (Goal Attainment). Pada tahun 1971 King memperkenalkan suatu model
konseptual yang terdiri atas tiga system yang saling berinteraksi. Model keperawatan terakhir
dari King memadukan tiga system interaksi yang dinamis-personal, interpersonal dan social yang
mengarah pada perkembangan teori pencapaian tujuan (King,1981 dalam Christensen
J.P,2009).

D. Asumsi Model Konsep Dan Teori Imogene M. King


Imogene M. King mengasumsikan model konsep dan teori keperawatan secara
eksplisit maupun implisit.
1. Asumsi Eksplisit

a. Fokus sentral dari keperawatan adalah interaksi dari manusia dan lingkunganya,
dengan tujuan untuk kesehatan manusia.
b. Individu adalah sosial, rasional, reaksi, penerimaan, kontrol, berorientasi pada
kegiatan waktu.
c. Proses interaksi dipengaruhi oleh persepsi, tujuan, kebutuhan, dan nilai klien serta
perawat.
d. Manusia sebagai pasien mempunyai hak untuk mendapatkan informasi, berpartisipasi
dalam membuat keputusan yang mempengaruhi kehidupannya, kesehatan, dan
pelayanan komunitas dan menerima atau menolak keperawatan.
e. Tanggung jawab dari anggota tim kesehatan adalah memberikan informasi kepada
individu tentang semua aspek kesehatan untuk membantu mereka membuat atau
mengambil keputusan.
f. Tujuan dari memberi pelayanan kesehatan dan menerima pelayanan mungkin tidak
sama.

2. Asumsi Implisit

a. Pasien ingin berpartisipasi secara aktif dalam proses keperawatan.


b. Pasien sadar, aktif, dan secara kognitif mampu berpartisipasi dalam pembuatan atau
pengambilan keputusan.

8
c. Individu mempunyai hak untuk mengetahui tentang dirinya sendiri.
d. Individu mempunyai hak untuk menerima atau menolak pelayanan kesehatan.
E. Model Konsep dan Teori Imogene M. King Terdiri dari Tiga Sistem

1.      Sistem Personal


Menurut King setiap individu adalah sistem personal (sistem terbuka). Untuk sistem personal
konsep yang relevan adalah persepsi (perception), diri (self), pertumbuhan dan
perkembangan (growth and development), citra diri (body image), ruang (space), dan
waktu (time).
a.       Persepsi (perception)
Persepsi adalah gambaran seseorang tentang objek, orang dan kejadian-kejadian. Persepsi
berbeda dari satu orang ke orang lain dan hal ini tergantung dengan pengalaman masa lalu, latar
belakang, pengetauhan dan status emosi. Karakteristik persepsi adalah universal atau dialami
oleh semua, selektif untuk semua orang, dansubjektif atau personal.
b.      Diri (self)
Diri adalah bagian dalam diri seseorang yang berisi benda-benda dan orang lain. Diri adalah
individu atau bila seseorang berkata “AKU”. Karakteristik diri adalah individu yang dinamis,
sistem terbuka dan orientasi pada tujuan.
c.       Pertumbuhan dan perkembangan (growth and development)
Tumbuh kembang meliputi perubahan sel, molekul dan perilaku manusia. Perubahanini biasanya
terjadi dengan cara yang tertib, dan dapat diprediksiakan walaupun individu itu bervariasi, dan
sumbangan fungsi genetik, pengalaman yang berarti dan memuaskan. Tumbuh kembang dapat
didefinisikan sebagai proses diseluruh kehidupan seseorang dimana dia bergerak dari potensial
untuk mencapai aktualisasi diri.
d.      Citra diri (body image)
King mendefinisikan citra diri sebagai cara bagaimana orang merasakan tubuhnya dan reaksi-
reaksi lain untuk penampilanya.
e.       Ruang (space)
Ruang adalah universal sebab semua orang punya konsep ruang, personal atau subjektif,
individual, situasional, dan tergantung dengan hubunganya dengan situasi, jarak dan waktu,
transaksional, atau berdasarkan pada persepsi individu terhadap situasi. Definisi secara

9
operasioanal, ruang meliputi ruang yang ada untuk semua arah, didefinisikan sebagai area fisik
yang disebut territory dan perilaku orang yang menempatinya.
f.       Waktu (time)
King mendefisikan waktu sebagai lama antara satu kejadian dengan kejadian yang
lain, merupakan pengalaman unik setiap orang
2.      Sistem Interpersonal
King mengemukakan sistem interpersonal terbentuk oleh interaksi antar manusia. Interaksi antar
dua orang disebut DYAD, tiga orang disebut TRIAD, dan empat orang disebut GROUP. Konsep
yang relevan dengan sistem interpersonal adalah interaksi, komunikasi, transaksi, peran dan
stress.
a.       Interaksi
Interaksi didefinisikan sebagai tingkah laku yang dapat diobservasi oleh dua orang atau lebih
didalam hubungan timbal balik.
b.      Komunikasi
King mendefinisikan komunikasi sebagai proses dimana informasi yang diberikan dari satu
orang ke orang lain baik langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui telepon, televisi
atau tulisan. Ciri-ciri komunikasi adalah verbal, non verbal, situasional, perceptual,
transaksional, tidak dapat diubah, bergerak maju dalam waktu, personal, dan dinamis.
Komunikasi dapat dilakukan secara lisan maupun tertulis dalam menyampaikan ide-ide satu
orang ke orang lain. Aspek perilaku nonverbal yang sangat penting adalah sentuhan. Aspek lain
dari perilaku adalah jarak, postur, ekspresi wajah, penampilan fisik dan gerakan tubuh.
c.   Transaksi
Ciri-ciri transaksi adalah unik, karena setiap individu mempunyai realitas personal berdasarkan
persepsi mereka. Dimensi temporal-spatial, mereka mempunyai pengalaman atau rangkaian-
rangkaian kejadian dalam waktu.
d.      Peran
Peran melibatkan sesuatu yang timbal balik dimana seseorang pada suatu saat sebagai pemberi
dan disaat yang lain sebagai penerima. Ada 3 elemen utama peran yaitu, peran berisi perilaku
yang di harapkan pada orang yang menduduki posisi di sistem sosial, prosedur atau aturan yang
ditentukan oleh hak dan kewajiban yang berhubungan dengan prosedur atau organisasi, dan
hubungan antara 2 orang atau lebih berinteraksi untuk tujuan pada situasi khusus.

10
e.      Stress
Definisi stress menurut King adalah suatu keadaan yang dinamis dimanapun manusia
berinteraksi dengan lingkungannya untuk memelihara keseimbangan pertumbuhan,
perkembangan dan perbuatan yang melibatkan pertukaran energi dan informsi antara seseorang
dengan lingkungannya untuk mengatur stressor. Stress adalah suatu yang dinamis sehubungan
dengan sistem terbuka yang terus-menerus terjadi pertukaran dengan lingkunagn, intensitasnya
bervariasi, ada dimensi yang temporal-spatial yang dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu,
individual, personal, dan subjektif.
3.      Sistem Sosial
King mendefinisikan sistem sosial sebagai sistem pembatas peran organisasi sosisal, perilaku,
dan praktik yang dikembangkan untuk memelihara nilai-nilai dan mekanisme pengaturan antara
praktik-praktik dan aturan (George, 1995). Konsep yang relevan dengan sistem sosial adalah
organisasi, otoritas, kekuasaan, status dan pengambilan keputusan.
a.       Organisasi
Organisasi bercirikan struktur posisi yang berurutan dan aktifitas yang berhubungan dengan
pengaturan formal dan informal seseorang dan kelompok untuk mencapai tujuan personal atau
organisasi.
b.      Otoritas
King mendefinisikan otoritas atau wewenang, bahwa wewenang itu aktif, proses transaksi yang
timbal balik dimana latar belakang, persepsi, nilai-nilai dari pemegang mempengaruhi definisi,
validasi dan penerimaan posisi di dalam organisasi sertaberhubungan dengan wewenang.
c.       Kekuasaan
Kekuasaan adalah universal, situasional, atau bukan sumbangan personal, esensial dalam
organisasi, dibatasi oleh sumber-sumber dalam suatu situasi, dinamis dan orientasi pada tujuan.
d.      Pembuatan keputusan
Pembuatan atau pengambilan keputusan bercirikan untuk mengatur setiap kehidupan dan
pekerjaan, orang, universal, individual, personal, subjektif, situasional, proses yang terus
menerus, dan berorientasi pada tujuan.
e.       Status
Status bercirikan situasional, posisi ketergantungan, dan dapat diubah. King mendefinisikan
status sebagai posisi seseorang didalam kelompok atau kelompok dalam hubungannya dengan

11
kelompok lain di dalam organisasi dan mengenali bahwa status berhubungan dengan hak-hak
istimewa, tugas-tugas, dan kewajiban.
Ketiga sistem tersebut membentuk hubungan personal antara perawat dan pasien/klien.
Hubungan perawat dan pasien/klien merupakan sarana dalam pemberian asuhan keperawatan, di
mana proses interpersonal dinamis yang ditampilkan oleh perawat dan pasien/klien dipengaruhi
oleh perilaku satu dengan yang lain, demikian juga oleh sistem asuhan kesehatan yang berlaku.
Tujuan perawat adalah memanfaatkan komunikasi untuk membantu pasien/klien dalam
menciptakan dan mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungan.

F. Teori Fenomena Yang Di Capai Imogene M. King

Pada tahun 1971 King memperkenalkan suatu model konseptual yangterdiri atas tiga sistem yang
saling berinteraksi. Model keperawatan terakhir dari King memadukan tiga sistem interaksi yang
dinamis-personal,interpersonal, dan sosial yang mengarah pada perkembangan teori
pencapaiantujuan (King,1981 dalam Christensen J.P, 2009).
Konsep yang ditempatkan dalam sistim personal karena merekaterutama berhubungan dengan
individu, sedangkan konsep yang ditempatkandalam sistim interpersonal karena menekankan
pada interaksi antara duaorang atau lebih. Konsep yang ditempatkan dalam sistem sosial
karenamereka menyediakan pengetahuan untuk perawat agar berfungsi di dalamsistim yang lebih
besar (King, 1995a, p.18 – 19 dalam Tomey & Alligood,2006). Dalam interpersonal sistem
perawat-klien berinteraksi dalam suatuarea (space). Menurut King, intensitas dari interpersonal
system sangatmenentukan dalam menetapkan pencapaian tujuan keperawatan.Adapun beberapa
karakteristik teori Imogene King (Christensen &Kenney,1995):

1. Sistem personal adalah individu atau klien yang dilihat sebagai sistemterbuka,
mampu berinteraksi, mengubah energi, dan informasi denganlingkungannya. Individu
merupakan anggota masyarakat, mempunyai perasaan, rasional, dan kemampuan dalam
bereaksi, menerima,mengontrol, mempunyai maksud-maksud tertentu sesuai dengan hak
danrespon yang dimilikinya serta berorientasi pada tindakan dan waktu.Sistem personal
dapat dipahami dengan memperhatikan konsep yang berinteraksi yaitu: persepsi, diri,
gambaran diri, pertumbuhan dan perkembangan, waktu dan jarak.

12
2. Sistem interpersonal adalah dua atau lebih individu atau grup yang berinteraksi.
Interaksi ini dapat dipahami dengan melihat lebih jauh konseptentang peran, interaksi,
komunikasi, transaksi, stress, koping.

3. Sistem sosial merupakan sistem dinamis yang akan menjaga


keselamatanlingkungan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi perilakumasyarakat,
interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem sosial dapatmengantarkan organisasi kesehatan
dengan memahami konsep organisasi,kekuatan, wewenang, dan pengambilan keputusan.

G. Konsep Utama Paradigma Keperawatan Menurut Imogene M. King


Pengertian Paradigma Keperawatan
Paradigma keperawatan dapat di artikan sebagai suatu cara pandang yang harus di miliki oleh
perawat dalam memandang permasalahan yang ada dalam kehidupan manusia baik dalam
rentang sehat maupun sakit.
1.      Konsep Manusia
King memandang manusia sebagai suatu sistem terbuka yang berinteraksi dengan
lingkungan, sehingga memungkinkan benda, energi, dan informasi dengan leluasa
mempengaruhinya. Dalam kerangka konsepnya meliputi tiga sistem interaksi yang dinamis
sebagai individu disebut sebagai sistem personal, ketika hndividu ini bersatu dalam kelompok
disebut sistem interpersonal. Sistem sosial tercipta ketika kelompok mempunyai ketertarikan dan
tujuan yang sama dalam satu komunitas atau masyarakat.
Menurut Imogene M. King, manusia memiliki tiga kebutuhan pokok :
a) kebutuhan informasi kesehatan yang tidak mampu pada saat diperlukan dan dapat   digunakan. 
b)    Kebutuhan untuk perawatan yang bertujuan untuk mencegah penyakit.
c)  Kebutuhan untuk perawatan ketika manusia tidak dapat membantu/merawat diri mereka sendiri.
2.      Konsep Kesehatan
King mendefinisikan sehat sebagai pengalaman hidup manusia yang dinamis, yang secara
berkelanjutan melakukan penyesuaian terhadap stressor internal dan eksternal melewati rentang
sehat sakit, dengan menggunakan sumber,sumber yang dimiliki oleh seseorang atau individu
untuk mencapai kehidupan sehari-hari yang maksimal.

13
3.      Konsep Lingkungan
Menurut King lingkungan adalah sistem sosial yang ada dalam masyarakat yang saling
berinteraksi dengan sistem lainnya secara terbuka. Merupakan kekuatan dinamis yang
mempengaruhi perilaku sosial, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Lingkungan merupakan suatu
sistem terbuka yang menunjukkan penukaran masalah, energi, informasi dengan keberadaan
manusia. Manusia tersebut akan berinteraksi dengan lingkungan internal dengan penukaran
energi yang diatur secara terus menerus terhadap perubahan lingkungan eksternal.
Lingkungan adalah latar belakang untuk interaksi manusia, dan melibatkan :
a) Lingkungan internal: mengubah energi untuk memungkinkan orang untuk menyesuaikan diri
dengan terus menerus perubahan lingkungan eksternal. 
b) Lingkungan eksternal: melibatkan organisasi formal dan informal. Perawat adalah bagian dari
lingkungan pasien.

4.      Konsep Keperawatan
Keperawatan didefinisikan sebagai suatu proses tindakan, reaksi dan interaksi perawat
dan klien dalam berbagi informasi tentang persepsi mereka dalam situasi keperawatan. King
menyampaikan pola intervensi keperawatanya adalah proses interaksi klien dan perawat meliputi
komunikasi dan persepsi yang menimbulkan aksi, reaksi, dan jika ada gangguan, menetapkan
tujuan dengan maksud tercapainya suatu persetujuan dan membuat transaksi.
Transaksi:
         Jika persepsi tepat dan akurat maka transaksi akan terjadi.
         Jika perawat dan pasien/klien membuat transaksi yang harmonis maka tujuan tercapai.
         Jika tujuan tercapai maka efisiensi dan keefisienan keperawatan tercapai.
         Jika interaksi  perawat dan pasien/klien berjalan baik maka tumbuh kembang dapat
ditingkatkan .
         Jika peran,harapan, dan pembuatan keputusan dirasakan sama maka transaksi terjadi.
         Jika ada konflik peran maka terjadi stressor.
         Jika perawat mempunyai komunikasi yang tepat maka pencapaian tujuan terjadi.

14
5. Konsep Sehat Sakit
Pada saat ini sehat banyak di artikan dalam kadar yang normal atau lazim yang terjadi
pada individu dalam arti bahwa individu tersebut tidak merasakan keluhan sebaliknya
sakit di artikan suatu keadaan yang tidak normal atau lazim pada diri seseorang ,misalnya
adanya keluhan pusing yang tidak tertahankan ,panas, dan sebagainya, sehingga pada
suatu itu dapat di simpulkan bahwa sehat itu bukan dari suatu penyakit.
1. Konsep Sehat.
Aturan dinamik dari stressor dalam lingkungan external dan internal melalui penggunaan
optimal untuk mencapai potensi maksimal dalam kehidupan sehari-hari.
2. Konsep Sakit
Menurut Imogene King, sakit adalah gangguan dalam siklus hidup, pengertian sakit dalam
bahasa inggris di artikan illness dan disease perbedaan kedua istilah ini sebagai berikut:
1. Illness :
a. Konsepnya Abstrak
b. Sipatnya Subjektif
c. Akibat Mekanisme Koping (Pertahanan) Takadekuat
2. Disease :
a. Suatu Kondisi Yang Patologis
b. Terdapat sign Dan Symptom
Selain itu King juga membahas tujuan, domain, dan fungsi perawat professional
1.      Tujuan perawat
Untuk membantu individu untuk menjaga kesehatan mereka, sehingga mereka dapat berfungsi
dalam peran mereka.
2.      Domain perawat
Termasuk mempromosikan, memelihara, dan memulihkan kesehatan, dan merawat orang sakit,
terluka dan sekarat. 
3.      Fungsi perawat professional
Untuk menginterpretasikan informasi dalam proses keperawatan untuk merencanakan,
melaksanakan dan mengevaluasi asuhan keperawatan. King berkata dalam teori nya, seorang
perawat profesional, dengan pengetahuan khusus dan keterampilan, dan klien yang
membutuhkan perawatan, dengan pengetahuan tentang diri dan persepsi masalah pribadi,

15
bertemu sebagai orang asing di lingkungan alam. Mereka saling berinteraksi, mengidentifikasi
masalah, menetapkan dan mencapai tujuan.

H. Teori Imogene M. King dalam Proses Keperawatan


1.      Pengkajian
a.       Terjadi selama interaksi antara perawat dan pasien/klien. Perawat membawa  pengetahuan
khusus dan ketrampilan sedangkan klien membawa pengetahuan tentang diri dan persepsi
masalah yang menjadi perhatian, untuk interaksi ini.
b.      Selama pengkajian perawat mengumpulkan data tentang klien, diantaranya adalah :
        Tingkat tumbuh kembang.
        Pandangan tentang diri sendiri.
    Persepsi yang merupakan dasar pengumpulan dan interpretasi data terhadap status kesehatan.
        Pola komunikasi diperlukan untuk memferivikasi keakuratan persepsi, untuk interaksi dan
transaksi.
         Sosialisasi
2.      Diagnosa Keperawatan
a.   Dibuat setelah melakukan pengkajian.
b.   Dibuat sebagai hasil interaksi antara perawat dengan pasien/klien.
c.   Stress merupakan konsep yang penting dalam hubungannya dengan diagnosa keperawatan.
3.      Perencanaan
a.   Dibuat berdasarkan dengan keperawatan.
b.   Setelah diagnosis, perencanaan intervensi untuk memecahkan masalah tersebut dilakukan.
c.  Dalam perencanaan pencapaian tujuan diawali dengan menetapkan tujuan dan membuat
keputusan.
d.  Merupakan bagian dari transaksi dan partisipasi pasien/klien yang dianjurkan ikut serta dalam
pengambilan keputusan tapi tidak harus bertanggung jawab.
4.      Implementasi
a. Dalam keperawatan melibatkan proses implementasi kegiatan aktual untuk mencapai tujuan.
b.   Dalam pencapaian tujuan itu adalah kelanjutan dari transaksi.
5.      Evaluasi
a.   Merupakan gambaran bagaimana mengenal hasil tujuan yang dicapai.

16
b.   Dalam evaluasi membahas tentang pencapaian tujuan dan keefektifan proses keperawatan
tersebut.

I. Analisa Kelebihan dan Kekurangan Teori Imogene King


Kelebihan :
1. Teori ini dapat menyesuaikan pada setiap perubahan, teori ini dapatdipergunakan dan
menjelaskan atau memprediksi sebagian besar phenomena dalam keperawatan.
2. Teori King merupakan serangkaian konsep yang saling berhubungandengan jelas dan
dapat diamati dalam praktek keperawatan.
3. Mengedepankan partisipasi aktif klien dalam penyusunan tujuan bersama,mengambil
keputusan , dan interaksi untuk mencapa tujuan klien.
4. Teori King dapat dipakai pada semua tatanan pelayanan keperawatan,
5. Teori keperawatan King dapat dikembangkan dan diuji melalui riset.
6. Teori ini sangat penting pada kolaborasi antara tenaga kesehatan
Kekurangan:
1. Beberapa definisi konsep dasar kurang jernih. Misalnya konsep mengenaistres yang
kurang jelas karena ia menyatakan bahwa stres memilikikonsekuensi positif dan menyarankan
para perawat harus menghapus pembuat stress dari lingkungan rumah sakit.
2. Teori ini berfokus pada sistem interpersonal. Sehingga tujuan yang akan dicapai sangat
bergantung pada persepsi perawat dan klien yang terlibat dalam hubungan interpersonal dan
hanya pada saat itu saja.
3. Teori King belum menjelaskan metode yang aplikatif dalam penerapan konsep interaksi,
komunikasi, transaksi dan persepsi, misalnya pasien- pasien tidak dapat berinteraksi secara
kompeten dengan perawat, seperti bekerja dengan pasien koma, bayi yang baru lahir, dan pasien
psikiatrik.

17
J. Aplikasi Teori Imogene M. King dalam Praktik Keperawatan
Teori King berfokus pada interaksi perawat - klien dengan pendekatan sistem. Kekuatan pada
model ini adalah partisipasi klien dalam menentukan tujuan yang akan dicapai, mengambil
keputusan, dan interaksi dalam menerima tujuan dari klien. Teori ini sangat penting pada
kolaborasi antara tenaga kesehatan professional.Teori ini juga dapat digunakan pada individu,
keluarga, atau kelompok dengan penekanan pada psikologi, sosialkultural, dan konsep
interpersonal.
Beberapa contoh kasus yang menggunakan teori King dalam praktik klinik adalah (Meleis, 1997)
:
1. Klien lansia dengan kecelakaan perdarahan pada otak.
2. Klien dengan penyakit ginjal.
3. Caring dalam keluarga.
4. Penyelesaian masalah memfasilitasi pengembangan kesehatan lingkungankerja.
5. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat.
6. Pelayanan keperawatan psikiatri.
7. Caring untuk klien pingsan atau tidak sadar.
8. Caring untuk klien dewasa dengan diabetes.
9. Kerangka kerja untuk mengatur perawatan.
Contoh Kasus :
Tn. X usia 52 tahun datang dengan istri dan kedua anak laki – lakinya ke UGD RS.B, keluhan
nyeri pada dada kiri hingga ke punggung, rasanya seperti tertusuk, sesak nafas, RR : 38 x/mnt,
bibir dan kuku (aliran perifer) terlihat sianosis. Kapleri refill>3 detik. Lama nyeri dada kurang
lebih 20 – 30 menit. Tn. X mengatakan ia seringmengalami mudah lelah, nyeri pada dada kirinya
saat beraktifitas yang berat sepertimengangkat beras dan barang –  barang lain ditoko, dan sesak.
Namun ia tidak pernah berobat kedokter, karena beliau sibuk dengan pekerjaannya sebagai
pedagang sembako, selain itu istri dan kedua anak Tn. X tidak mengetahui bahwa beliau
menderita penyakit jantung (nyeri dada kiri), karena Tn. X tidak pernahterlihat sering mengalami
nyeri dada saat di rumah.

18
Pengkajian :
Pengkajian meliputi : Persepsi, peran, pertumbuhan dan perkembangan, ruang, waktu,
komunikasi, interaks, transaksi, stress dan koping.

Persepsi
1. Bagaimana perasaan anda tentang kesehatan diri anda secara keseluruhan? 
2. Bagaimana perasaan anda tentang nyeri dada yang anda rasakan?
3. Apakah anda tahu penyebab dari nyeri dada anda?
4. Apakah anda pernah berobat ke dokter untuk mengobati nyeri dada anda?
5. Apakah anda pernah terpikirkan bahwa anda menderita penyakit yangserius?
Peran
1. Bagaimaa penyakit dapat berefek untuk peran kehidupan anda?
2. Bagaimana peran keluarga anda setelah anda memiliki penyakit MCI?
3. Bagaimana anda melakukan peran anda setelah anda menderita MCI?
4. Apakah menurut anda perawat dan dokter telah meakuan perannya?
Transaksi
1. Informasi apa yang dan perawat berikan untuk informasi yang berhubunganuntuk
penyakit anda? 
2. Perawatan seperti apa yang anda inginkan ?
3. Apakah anda merasakan penting bila perawat mendiskusikan dengan anda setiap kan
memberikan asuhan keperawatan?
4. Bagaimana perawaan anda ketika dokter dan perawat berdiskusi mengenai proses
perawatan?
Stress dan Koping
1. Apakah penyakit anda membuat anda stress?
2. Bagaimana anda berperilaku ketika anda mengalami stress?
3. Apakah anda menginginkan seseorang memotivasi anda ketika anda stress?
4. Apakah nyeri dada membuat anda stress?

19
Komunikasi
1. Ketika anda memiliki masalah apakah anda menceritakan pada keluargaanda? 
2. Apakah dokter dan perawat memberikan informasi mengenai penyakitanda?
3. Apakah anda mengerti anda menderita penyakit apa?
4. Observasi proses komunikasi, ekspresi wajahnya, kontak matanya?
Ruang
1. Apa yang anda inginkan dari orang lain ketika anda mengalami nyeri dada? 
2. Siapa yang anda inginkan, untuk mendampingi anda ketika nyeri dada ?
3. Apakah anda menginginkan privasi, ketika anda berada di rumah sakit?
4. Apakah anda merasa nyaman dengan ruang rawat anda selama di rumahsakit ?
Waktu
1. Apakah anda sering mengalami nyeri dada? 
2. Kapan anda mengalami nyeri dada pertama kali?
3. Apakah nyeri dada anda meberi effek kepada setiap aktivitas anda?
4. Apakah saat anda mengalami nyeri dada keluarga anda selalu menemanianda?
Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Apa pengalaman anda dalam menangani nyeri dada? 
2. Ketika nyeri dada, bagaimana anda menangani nyeri dada anda dan bagaimana
hasilnya?
3. Apakah aktivitas yang anda lakukan sebelum terkena penyakit Myocard Infarct?
Interaksi
1. Apakah anda sering berinteraksi dengan keluarga anda?
2. Bagaimana hubungan anda dengan keluarga anda?
3. Bagaimana perasaan anda ketika anda kontak dengan perawat dan dokter?
4. Apakah anda merasa nyaman dengan interaksi pasien lain diruang rawat anda?

20
Diri sendiri
1. Apakah anda merupakan manusia yang memiliki inisiatif? 
2. Apakah perasan anda ketika anda menderita penykit MCI?
3. Apakah anda merasa diri anda dapat menyelesaikan masalah anda sendiri?aksi-reaksi
antara perawat-klien
Diagnosis Keperawatan
1. Nyeri akut b/d iskemia miokard akibat sumbatan arteri koroner.
2. Intoleransi aktivitas b/d ketidakseimbangan suplai oksigen miokard dengan kebutuhan
tubuh.
3. Ansietas b/d perubahan kesehatan-status sosial-ekonomi ancaman kematian.
4. defisiensi pengetahuan b/d kurang pajanan
Perencanaan
Nyeri, cemas, takut adalah pengalaman subyektif yang tampil dalam variasirespon verbal, non
verbal yang bersifat individual sehingga perlu digambarkansecara rinci untuk mengevaluasi
keberhasilan penanganan respon nyeri akut pada pasien MCI, Intoleransi aktivitas (pembatasan
aktivitas) dapat dikaitkan denganteori King, mewakili keadaan diri klien terhadap stress dan
koping pasien, dan bagaimana kita menyeting ruangan, waktu untuk interaksi, transaksi, peran
pasien dalam menjalani aktivitasnya sehari –  hari di rumah sakit
Masalah Interaksi klien dapat teratasi dengan informasi yang diberikan kepada pasien untuk
melakukan aktivitas dengan kegiatan interaksi, transaksi, peran pasien dalam menjalani
aktivitasnya sehari – hari. Lakukan Pendidikan Kesehatanterhadap pasien MCI dalam proses
interaksi, transaksi, peran pasien untuk menjalani aktivitasnya sehari – hari. Yang mana dalam
hal ini dapat mencegahtimbulnya nyeri dada kembali. Dengan pengembangan pengkajian
danmenerapkannya pada penegakkan diagnosa, pemberian informasi pada setiapintervensi,
implementasi keperawatan dan evaluasi hasil, maka pencapaian tujuan pasien dapat dicapai.

21
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan:
Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada individu dan kelompok
untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat kesehatan dengan memperhatikan,
memikirkan, menghubungkan, menentukan dan melakukan tindakan perawatan sehingga
individu atau kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi keperawatan. Keperawatan
berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat atau ruang dan waktu untuk membentuk suatu
hubungan menanggulangi status kesehatan dalam proses interpersonal reaksi interaksi dan
transaksi dimana perawat dank lien berbagi informasi mengenai persepsinya dalam keperawatan

B.     Saran:
Kita sesama manusia harus saling berinteraksi agar mancapai tujuan bersama.

22
Daftar Pustaka

Murwani, Arnita, S.Kep. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit Fitramaya:


Yogyakarta.
Hidayat, Aziz Alimul. 2004. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, Penerbit Salemba Medika:
Jakarta.
Perry, Potter. 2005. Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, & Praktik: Edisi 4,Penerbit
Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Taylor, Carol, dkk. 1993. Fundamentals of Nursing The Art and Science of Nursing Care: 2nd
Edition, J.B. Lippincott Co: Philadelphia.
Perry, Potter. 1992. Fundamentals of  Nursing –Concepts Process & Practice: 3rd Edition,
Mosby Year Book: London.

23

Anda mungkin juga menyukai