Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemn Keperawatan
Dosen Pembimbing :
……………..
LOGO UNISA
Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa…..
NIM. ….
A. IDENTITAS
Tanggal masuk : 12 Oktober 2019 (12.45)
Tanggal pengkajian : 14 Oktober 2019 (10.00)
1. Identitas Klien
Nama : An. F
No. Rekam Medis : 886590
Umur : 5 tahun
Ruang Rawat Inap : Ruang Darussalam 3 Anak
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status : Belum Menikah
Pendidikan Terakhir : Belum Sekolah
Pekerjaan : Belum Sekolah
Suku : Sunda
Bahasa : Sunda, Indonesia
Alamat : Kp.Ciburial RT01/RW01
Pembiayaan Kesehatan : Umum
Kelas Ruangan : Kelas III
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.S
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga dan Guru Pesantren
Hubungan dengan Klien : Ibu
Bahasa : Sunda, Indonesia
Alamat : Kp.Ciburial RT01/RW01
B. RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
Pada tanggal 12 Oktober 2019 pasien datang ke IGD Rumah Sakit Al-Islam
diantar oleh kedua orang tuanya, karena demam sudah 10 hari yang lalu dan
mencret-mencret sudah 4 hari sebanyak 5x cair dan tidak berampas. Saat diperiksa
di IGD, Nadi 110x/menit, respirasi 24x/menit, suhu 36,5 oc . Pasien dipasang infus
RL di tangan kanan 30cc/jam. Diberikan obat ranitidine 10mg/IV, Ondancentrone
1mg/iv, Keterolac 5 mg/iv, Dexametasone ½ ampul/iv. Pasien lalu dibawa ke
ruang rawat inap Darussalam 3 Anak kamar 311-5 jam 13.15, Nadi 114x/menit,
21x/menit, 37,7 oc.
Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 14 Oktober 2019, ibu mengatakan
panas sudah 10 hari, panas bisa mencapai 38-40 oc. Sebelumnya sempat dibawa ke
puskesmas di daerah Ciparay, tapi tidak ada penurunan suhu. Sehingga, pasien
dibawa langsung ke RS. 4 hari yang lalu juga, pasien mencret-mencret sebanyak
5x cair dan tidak berampas. Saat dilakukan pemeriksaan, nadi 115x/menit,
respirasi 23x/menit, suhu 39,3 oc.
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 12 Oktober 2019 didapatkan
hemoglobin 9,3 gr/dL, leukosit 7.100 sel/uL, hematokrit 28,9%, trombosit
336.000 sel/uL. Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 14 Oktober 2019
didapatkan IgM Anti Salmonella positif 10. Pasien diberikan terapi Lacto-B 2x1,
Sanmol drip 150mg, Stesolid syn 3x1, Ceftriaxone 2x500 mg, RL 30cc/jam.
Diagnosa keperawatan yang terdapat pada pasien yaitu Hipertermi
berhubungan dengan proses inflamasi kuman salmonella dengan intervensi
anjurkan kompres air hangat di bagian lipatan tubuh, anjurkan pasien
menggunakan pakaian yang tipis, berikan obat sanmol drip 150mg dan
ceftriaxone 2x500mg. Diagnosa keperawatan yang kedua yaitu
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh anoreksia; gangguan
digesti dan absorbsi nutrien dengan intervensi Berikan makan kalori tinggi protein
(diit TKTP), upayakan peningkatan nafsu makan dengan memberikan makanan
sedikit tapi sering selagi masih hangat, timbang berat badan setiap 3 hari sekali
bila kondisi pasien memungkingkan. Kemudian diagnosa keperawatan yang
ketiga yaitu Defisiensi pengetahuan berhubungan dengan kurangnya kesadaran
dalam diri akan kebersihan dalam perawatan pada anak dengan intervensi
Menjelaskan mengenai (penyakit, penyebab, dan pencegahan), Mengajarkan cuci
tangan dengan benar setelah membersihkan BAB/BAK dan sebelum memberikan
makan kepada pasien.
C. PENGELOLAAN PASIEN
1. Proses Penerimaan Pasien Baru
Pasien datang pada tanggal 12 Oktober 2019 ke ruang rawat inap Darussalam 3
Anak diantar oleh perawat IGD, kemudian diterima oleh perawat ruangan.
Selanjutnya pasien diantar oleh perawat ruangan untuk ke kamar klien di 311-5.
Lalu perawat ruangan memperkenalkan diri kepada pasien selaku perawat yang
bertanggung jawab merawat pasien untuk kemudian melanjutkan ke proses
orientasi ruangan.
2. Proses Orientasi Ruangan pada Pasien
Setelah selesai dilakukan penerimaan pasien baru, selanjutnya pasien dilakukan
orientasi rungan oleh perawat penanggung jawab pasien. Perawat menjelaskan
terlebih dahulu pasien dirawat diruangan Darussalam 3 Anak kamar 311-5.
Menjelaskan kepada keluarga pasien tentang fasilitas yang ada di ruangan, seperti
penggunaan bed yang bisa diatur sesuai dengan kebutuhan dan tingkat
kenyamanan pasien, kamar mandi yang berada di ruangan, serta memberikan
edukasi cuci tangan kepada keluarga pasien. Edukasi cuci tangan yang diberikan
adalah 6 langkah, cuci tangan bisa menggunakan air mengalir atau handsrub yang
terdapat di depan bed pasien. Keluarga pasien dapat memencet bel yang berada di
atas tempat tidur untuk memanggil perawat apabila membutuhkan bantuan
perawat.
Adapun hak pasien di Rumah Sakit Al-Islam Bandung berdasarkan Surat
Keputusan Direktur Rumah Sakit No. 1872/RSAI/SK/Um/IV/2015; UU Republik
Indonesia NO. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, Pasal 32 tentang hak pasien
dan Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 69 Tahun 2014 tentang Kewajiban
Rumah Sakit adalah sebagai berikut :
a. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di
rumah sakit
b. Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien
c. Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa diskriminasi
d. Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu, sesuai dengan standar profesi
dan standar prosedur operasional
e. Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi
f. Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan
g. Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginan dan peraturan
yang berlaku di Rumah Sakit
h. Meminta konsultasi tentang penyakit yang diderita kepada dokter lain yang
mempunyai Surat Ijin Praktik (SIP) baik di dalam, maupun luar Rumah Sakit
i. Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit dan data-data medisnya
j. Mendapat informasi yang meliputi diagnosa dan tata cara tindakan medis,
tujuan tindakan medis; alternatif tindakan, resiko dan komplikasi yang
mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan
k. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya
l. Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
m. Menjalankan ibadah sesuai agama atau sesuai kepercayaan yang dianutnya
selama hal itu tidak mengganggu pasien lainnya
n. Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
rumah sakit
o. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap dirinya
p. Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya
q. Menggugat dan/atau menuntut rumah sakit apabila rumah sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana
r. Mengeluhkan pelayanan rumah sakit yang tidak sesuai dengan standar
pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Selain mendapatkan hak nya di rumah sakit, pasien juga memiliki kewajiban di
rumah sakit berdasarkan Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit No.
1872/RSAI/SK/UM/IV/2015; UU Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang
Rumah Sakit, Pasal 31 tentang kewajiban pasien dan Peraturan Menteri Kesehatan
RI No. 69 Tahun 2014 pasal 28 diantaranya adalah:
Setiap pasien mempunyai kewajiban terhadap Rumah Sakit atas pelayanan
yang diterimanya.
a. Mematuhi peraturan yang berlaku di rumah sakit
b. Menggunakan fasilitas rumah sakit secara bertanggung jawab
c. Menghormati hak-hak pasien lain, pengunjung dan hak tenaga kesehatan
serta petugas lainnya yang bekerja di rumah sakit
d. Memberikan informasi yang jujur, lengkap dan akurat sesuai kemampuan
dan pengetahuannya tentang masalah kesehatannya
e. Memberikan informasi mengenai kemampuan finansial dan jaminan
kesehatan yang dimilikinya
f. Mematuhi rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan di
rumah sakit dan disetujui oleh pasien yang bersangkutan setelah mendapatkan
penjelasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
g. Menerima segala konsekuensi atas keputusan pribadinya untuk menolak
rencana terapi yang direkomendasikan oleh tenaga kesehatan dan/atau tidak
mematuhi petunjuk yang diberikan oleh tenaga kesehatan dalam rangka
penyembuhan penyakit atau masalah kesehatannya, dan
h. Memberikan imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
Berikut merupakan tata tertib bagi pasien, penunggu dan pengunjung rawat
inap Rumah Sakit Al-Islam Kota Bandung :
Saat berkunjung tidak diperbolehkan membawa anak berusia dibawah 12 tahun
a. Waktu kunjung pasien
1) Senin-Sabtu : Pukul 16.30-18.00 WIB
2) Minggu :
Pagi : pukul 10.00-11.30 WIB
Sore : pukul 16.30-18.00 WIB
3. Tingkat Ketergantungan pasien
Tabel Ketergantungan Pasien (Barthel Index)
Ind 0 1 2 3 Keterang
ex an
Makan,Minum 0 : Tidak
1 mampu 1 :
Dibantu
2 : Mandiri
d. Safety surgery
Di Rumah Sakit Al-Islam Kota Bandung terdapat ceklis keselamatan bedah
atau instrumen yang dilakukan apabila pasien akan dilakukan tindakan bedah.
Pada An.F tidak dilakukan karena tidak dilakukan tindakan bedah.
e. Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi yang dilakukan di Rumah Sakit Al-Islam Kota Bandung
adalah dengan menerapkan cuci tangan 6 langkah 5 moment. Tujuannya adalah
untuk mencegah penyebaran infeksi. Cuci tangan dapat dilakukan dengan air
mengalir dan sabun atau menggunakan handsrub. Cuci tangan ini tidak hanya
dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit tetapi juga diharapkan dilakukan
oleh pasien dan keluarga pasien.
f. Pencegahan pasien jatuh
Pencegahan pasien jatuh yang dilakukan adalah dengan melakukan
pengkajian yang berisi ceklis pasien jatuh saat pasien akan dilakukan rawat inap.
Apabila terdapat resiko jatuh maka akan ditempel stiker resiko jatuh pada gelang
pengenal pasien. Berikut ini merupakan pengukuran resiko jatuh pada An.F:
Penilaian Resiko Jatuh Skor Tgl: 14-10-
2019
Riwayat jatuh Jatuh satu 25 V
: tidak kali atau lebih
termasuk dalam kurun
kecelakaan kerja waktu 6 bulan
atau
rekreasional
Status mental Agitasi / 15 -
Konvulsi
Dimensia 15 -
Gaya berjalan Terganggu 20 -
Lemah 10 -
Normal 0 V
Alat bantu Benda sekitar, 30 -
jalan kursi,
dinding, dll
Kruk, tongkat, 15 -
tripot, dll
Kondisi Diagnosa 15 -
Medis sekunder
Pasien terpasang 20 V
infus
Skor total 45
RS
Keterangan skor :
Resiko tinggi (RT) : 51 atau lebih
Resiko sedang (RS) : 25-50
Resiko Rendah (RR) : 0-24
Perawatan total :
INDIKATOR
A. Tahap Pengkajian
Mengklarifikasi dan mengidentifikasi identitas pasien untuk memastikan kekurangan
data yang diperoleh. Kemudian mengkaji tingkat pengetahuan orang tua pasien terkait
dengan penyakit yang di derita, meliputi pengertian penyakit, tanda dan gejalanya,
pencegahan kambuhnya penyakit dan apa hal-hal yang harus dihindari oleh pasien,
seperti makan tidak teratur. Melakukan konsumsi obat secara teratur dan kontrol
setelah obat habis.
B. Tahap Perencanaan
1. Memprediksi permasalahan kesehatan klien yang akan dihadapi saat klien pulang
2. Mengidentifikasi diagnosa discharge planning klien (diagnosa discharge planning
klien adalah defisit pengetahuan)
3. Melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain untuk menyelesaikan
permasalahan klien (dokter, gizi,dll)
4. Menentukan rencana perawatan untuk mempersiapkan perawatan kesehatanklien di
rumah sesuai kebutuhan klien
5. Mencatat perencanaan/intervensi sesuai dengan kebutuhan klien dalam
pendokumentasian
6. Nilai hemoglobin normal 13,7 g/dl, leukosit meningkat 12800/mm3, Glukosa
sewaktu75 mg/dl, PV 41%, Trombosit normal 365000
C. Tahap Pelaksanaan
Memberikan intervensi Teaching : Disease Process dimana menjelaskan tentang :
1. Medication (obat)
Obat yang diberikan ketika pasien pulang disesuaikan dengan advice dokter,
sehingga dalam hal ini harus dilanjutkan setelah pulang, menjelaskan kapan
meminum obat, dosis, dan fungsi obat tersebut.
2. Environment (lingkungan)
An.A merupakan pasien dengan Typoid berulang, sehingga keluarga disarankan
untuk memantau kondisi pasien. Keluarga disarankan untuk mengingatkan pasien
agar istirahat cukup, meningkatkan istirahat dan tidak makan sembarangan. Jangan
membiarkan pasien sendirian, melakukan pengaturan rumah sehingga pasien mudah
dalam mengambil barang-barang contoh mendekatkan barang-barang klien, dan
menyediakan lingkungan yang nyaman.
3. Treatment (pengobatan)
Menjelaskan kepada pasien untuk istirahat pasca rawat di rumah sakit, istirahat
cukup dan membatasi aktivitas pasien. Jika pasien merasakan mual disarankan untuk
makan selagi hangat. Apabila pasien mengalami masalah yang gawat seputar
kesehatannya lebih baik dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat agar mendapatkan
pengobatan segera.
4. Health Teaching (pengajaran kesehatan)
Memberikan pengetahuan tentang penyakit, tanda dan gejala, pemicu,
pengobatannya. Perawat memberikan nasihat agar orang tua pasien untuk mengatur
istirahat yang cukup, dan minum obat secara teratur. Perawat memberi tahu obat
pulang kepada keluarga pasien, waktu kontrol dan barang-barang apa saja yang harus
dibawa ketika kontrol. Keluarga pasien juga diredukasi, cara mengurangi mual serta
tentang cara cuci tangan.
5. Diet
Pasien dianjurkan untuk makan dengan teratur, dan makan-makanan yang sehat.
Pasien juga disarankan walaupun makan sedikit sebaiknya dilakukan sering dan
makan selagi makanan hangat.
D. Tahap Evaluasi
Setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan singkat kepada keluarga pasien
tentang keadaan An.F, keluarga pasien mengatakan mengerti apa saja yang telah
dijelaskan perawat dan akan terus berupaya membantu dalam kesembuhan pasien.
1. Hambatan/tantangan
Pengambilan diagnosa keperawatan pada pasien rata-rata hanya diambil 3
diagnosa keperawatan, setelah dilakukan pengkajian terdapat 3 diagnosa
keperawatan pada An.F.
2. Faktor pendukung
An.F masuk dengan keluhan utama demam. Dari data tersebut diagnosa
keperawatan yang hipertermia, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh, dan defisiensi pengetahuan.
2. Faktor pendukung