Dosen Pembimbing:
Sajodin, S.Kep., Ners., M.Kep., AIFO
Oleh
YULI YULIANTI
302017085
Seorang pasien laki-laki bernama Tn. I berusia 73 tahun datang ke poli THT. Pada
saat dikaji pasien mengeluh kesulitan mendengar pada telinga sebelah kiri,
keluhan tersebut dirasakan sudah 6 bulan. Tn. I mengatakan bekerja dipabrik
penggilingan padi bagian di operator mesin.
A. PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama Pasien : Tn. I
Tanggal Lahir : 01-01-1947
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Soreang Rt01 Rw05 Desa. Soreang
Pekerjaan : Operator mesin
Agama : Islam
Pendidikan : Diploma III
Status : Menikah
Nomor RM : 3447012
Diagnosa Medis : Hearling Loss
1
Tanggal Pengkajian : 08 Desember 2020
Tanggal Masuk RS : 08 Desember 2020
3. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Pasien mengeluh kesulitan mendengar pada telinga kiri.
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien mengalami kesulitan mendengar pada telinga kiri sudah
dirasakan 6 bulan yang lalu.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit dahulu.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Pasien mengatakan tidak ada riwayat penyakit keluarga.
4. Riwayat Psikososial Spiritual
a. Data Psikologis
1) Status emosi : Tidak terkaji namun harus dikaji (Emosi klien
tampak stabil atau tidak)
2) Konsep Diri
- Gambaran diri : tidak terkaji namun harus dikaji (klien
tampak sabar /tidak dalam menerima sakit yang diderita)
- Harga diri : Tidak terkaji namun harus dikaji (klien merasa
malu/tidak sehubungan dengan kondisi fisiknya saat
berhubungan dengan orang lain).
- Peran diri : tidak terkaji namun harus dikaji
2
- Identitas diri : tidak terkaji namun harus dikaji
- Ideal diri : tidak terkaji namun harus dikaji ( klien berharap
agar dirinya cepet sembuh dan segera pulang )
b. Data Sosial
Tidak terkaji namun harus ada yang dikaji sebagai berikut : Berisi
hubungan klien dengan yang lain, keluarga, teman, kerabat dan
perawat.
c. Data Spiritual
a. Praktik ibadah saat di rumah
Tidak terkaji namun harus ada yang dikaji sebagai berikut :
Hubungan klien dengan Allah SWT, melaksanakan sholat saat
sehat-sakit, sakit menurut agama klien seperti apa.
3
Warna 5x sehari hari
Konsistensi 5 gelas Coklat
Keluhan Tidak ada Lunak
Sulit untuk BAB
BAK
Frekuensi 2x sehari 4x
Warna Kuning jernih Kuning jernih
Jumlah (cc) Kurang lebih 400 cc/24 jam
Keluhan Tidak ada Kurang nyaman
karena
menggunakan
kateter
3 Istirahat dan tidur
Waktu tidur 10:00- 4:00 10:00-4:00
o Malam, pukul 11:00-12:00 12:00-1:00
o Siang, pukul 8jam 8 jam
Lamanya Tidak ada Sering terbangun
Keluhan
4 Kebiasaan diri
Mandi 2 kali sehari 1 kali sehari (di
Perawatan kuku 1 minggu sekali washlap)
Perawatan gigi 2 kali sehari belum
Perawatan rambut 2 hari sekali 1 kali sehari
Ketergantungan Mandiri Belum keramas
Keluhan/gangguan Tidak ada Ketergantungan
Badan terasa lengket
dan rambut kusam
6. Pemeriksaan Fisik
a. Status Kesehatan Umum
4
Penampilan umum :
Kesadaran : Compos mentis
Tanda-tanda vital : TD = 130/80 mmHg
HR = 80 kali/menit
RR = 20 kali/menit
S = 36,5 OC
Status Antopometri : Tidak terkaji, namun harus dikaji
5
tidak terdapat asites, pasien tidak merasa kembung dan mual, bising
usus normal
f. Sistem Endokrin
Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan getah bening
g. Sistem Perkemihan
Tidak terkaji, namun harus dikaji
h. Sistem Persarafan
N1 (Olfaktorius): pasien dapat membedakan bau kopi.
N2 (Optikus): pasien mampu membaca papan nama perawat
dalam jarak 30 cm tanpa mengguanakan alat bantu.
N3, N4, N6 (Okulomotoris, Trokhealis, Abdusen): ada
pergerakan mata, jika di intruksikan dengan suara.
N5 (Trigeminus): mata klien berkedip saat diberi pilinan kapas
yang diusapkan pada kelopak mata, klien dapat membedakan
sensasi kasar, halus, tajam, dan tumpul pada area wajah. Reflek
mengedip (+).
N7 (Fasialis): wajah simetris, tidak ada kelumpuhan di muka
N8 (Auditorius): kemempuan mendengar (-) namun harus
dengan suara dan intonasi yang jelas dan agak keras agar dapat
mendengar dengan baik.
N9 dan N10 (Glosofaringeus): klien dapat menelan dengan baik
saat minum
N11 (Asesorius): klien dapat menoleh ke kanan dan ke kiri
dengan normal. Kekuatan otot sternokleidomastoideus dan
trapezius (+).
N12 (Vagus): klien dapat menggerakan lidahnya ke segala arah
dengan bebas.
i. Sistem Muskuloskeletal
Ektremitas atas: ROM kedua tangan kiri dan kanan dapat digerakan
dengan bebas ke segala arah. Dapat melakukan fleksi dan ekstensi
6
pada persendian tidak ada nyeri pada area tangan. Kekuatan otot
kanan dan kiri: 5/4
Ektremitas bawah: akral hangat, tidak ada edema, ROM kedua kaki
dapat bergerak ke segala arah
j. Sistem Integumen
Warna kulit sawo matang, kebersihan kulit bersih, kulit kepala
bersih, rambut rontok saat di sisir dan terlihat lepek, turgor kulit
elastis tidak kering tidak ada lesi/ dekubitus.
k. Sistem Reproduksi
Tidak terkaji, namun harus dikaji
7. Pemeriksaan Diagnostik
a. Pemeriksaan CT Scan
“Tambahkan foto ct-scan jika ada”
b. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Tanggal 9 Desember 2020
Hematologi
- Hemoglobin 14,6 13,5 ~ 17,5 g/dL
- Hematokrit 46 40 ~ 52 %
- Eritrosit 5,44 4,5 ~ 6,5 juta/uL
- Lekosit 92000 4400 ~ 11300 /mm3
- Trombosit 260000 150000 ~ 450000 /mm3
Index Eritorsit
- MCV 83,8 80 ~ 100 fL
- MCH 27,2 26 ~ 34 pg
- MCHC 32,5 32 ~ 36 %
Hitung Jenis Lekosit
- Basofil 0 0~1 %
7
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
- Eosinofil 0 1~6 %
- Batang 0 3~5 %
- Segmen 79 40 ~ 70 %
- Limfosit 18 30 ~ 45 %
- Monosit 3 2 ~ 10 %
Kimia Klinik
- Ureum 32 15 ~ 50 mg/dL
- Kreatinin 0,9 0,7 ~ 1,2 mg/dL
- Natrium (Na) 132 135 ~ 145 mEq/L
- Kalium (K) 3,8 3,6 ~ 5,5 mEq/L
- Kalsium (Ca Bebas) 4,67 4,7 ~ 5,2 mg/dL
- Magnesium (Mg) 2,47 1,70 ~ 2,55 mg/dL
Analisa Gas Darah
- pH 7,39 7,34 ~ 7,44
- PCO2 38 35 ~ 45 mmHg
- PO2 85 69 ~ 116 mmHg
- HCO3 23 22 ~ 26 mEq/L
- TCO2 24 22 ~ 29 mmol/L
- Base Excess -5 (-2) ~ (+3) mEq/L
- Saturasi O2 95 95 ~ 98 %
c. Program Terapi
8
B. ANALISA DATA
No. Data Subjektif Etiologi Masalah
1. DS: Pemaparan bising suara Gangguan
Pasien mengeluh telinga dari lingkungan persepsi sensori
kiri sulit mendengar pendengaran
DO: Lama terpapar bising
TD: 140/90 mmHg suara
N: 80×/menit
S: 36,50C Bising suara dengan
Tinitus (berdengung)
Pendengaran menurun
Gangguan persepsi
sensori (pendengaran)
9
D. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Nama Pasien : Tn. i Ruangan : VIP
No. Medrek : 3447012 Diagnosa Medis : Hearling Loss
Diagnosa
No. Tujuan Intervensi Rasional
Keperawatan
1 Gangguan Persepsi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat gangguan persepsi 1. Untuk mengukur tingkat
sensori (pendengaran) keperawatan selama 1 x 24 jam pendengaran. pendengaran pasien guna intervensi
gangguan persepsi sensori dapat 2. Anjurkan membersihkan serumen jika selanjutnya.
teratasi, dengan kriteria: menutupi liang telinga. 2. Telinga yang bersih dapat
a. Klien memperlihatkan persepsi 3. Edukasi untuk menghindari paparan membantu dalam proses
pendengaran dengan baik suara yang keras. pendengaran yang baik.
b. Klien tampak rileks 4. Edukasi keluarga untuk berbicara 3. Agar tidak memperparah keluhan
degan klien secara jelas pada bagian pasien.
sisi telinga yang baik. 4. Berbicara pada sisi telinga yang
5. Ajarkan cara membersihkan telinga baik dapat membantu klien dalam
luar. komunikasi.
6. Ajarkan cara memasang dan merawat 5. Agar pasien selalu melakukan
alat bantu pendengaran perawatan pada telinganya.
7. Kolaborasi dengan dokter dalam 6. Untuk mempermudah pasien
10
melakukan tindakan/pengobatan. 7. Untuk mengefektifkan dalam
pengobatan
11
Hari/Tanggal DX Waktu Implementasi dan Catatan Perkembangan Evaluasi Paraf
Membantu memasang alat bantu bantu pendengaran S: 36,50C
RR: 20×/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi lanjutkan
12
ANALISIS TINDAKAN KEPERAWATAN
ALAT BANTU PENDENGARAN
13
YouTube
14