Anda di halaman 1dari 10

LITERATUR REVIEW

PENGARUH BATUK EFEKTIF TERHADAP PENGELUARAN SEKRET


PADA PASIEN TB PARU

DISUSUN OLEH :

AGUNG NUGROHO
5018031006

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN
SERANG-BANTEN
2018-2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya kami dapat makalah ini yang berjudul “ LITERATUR
REVIEW :PENGARUH BATUK EFEKTIF TERHADAP
PENGELUARAN SEKRET PADA PASIEN TB PARU “ Makalah ini
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Keperawatan Medikal Bedah.

Saya menyadari, bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan. Oleh Karen aitu, saya menerima masukan dan saran yang
membangun untuk memperbaiki makalah ini. Semoga makalah ini bias
dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan para pembacanya dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan untuk menambah wawasan.

Serang, 21 Desember 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

Tuberculosis Paru itu sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium Tuberculosis yakni kuman aerob yang dapat hidup terutama di
paru atau diberbagai organ tubuh lainnya serta mempunyai tekanan parsial
oksigen yang tinggi. Pada penderita Tuberculosis parusekret yang
dikeluarkanterus-menerus menyebabkan batuk menjadi lebih dalam dan sangat
mengganggu penderita pada waktu siang maupun malam hari.(Alsagaff, 2002).

Pada penderita TB paru produksi sekret, semakin lama semakin bertambah. Sekret
awalnya bersifat mukoid dan keluar dalam jumlah sedikit, kemudian berubah
menjadi kental bila sudah terjadi pengejuan dan perlunakan. Tertimbunnya benda
secret menyebabkan inflamasi, bila terdapat inflamasiakan terjadi infeksi yang
dapat menambah batuk menjadi keras, maka penting sekali untuk mengeluarkan
secret tersebut dengan meggunakan teknik batuk efektif (Alsagaff, 2002).

Batuk yang dilakukan pada penderita Tuberculosis Paru merupakan batuk yang
inefisien dan membahayakan, penderita Tuber culosis melakukan batuk tersebut
karena mereka menganggap dengan batuk dapat mengeluarkan sekret yang
mengganggu jalannya nafas bahkan penderita Tuberculosis Paru yang menderita
batuk kronik cenderung untuk menyangkal dan meremehkan batuk mereka. Hal
ini sering dilakukan karena penderita sudah sangat terbiasa dengan hal tersebut,
sehingga mereka tidak menyadari berapa sering hal itu terjadi. (Perry dan Potter,
2005)

Batuk efektif adalah suatu metode batuk dengan benar, dimana klien dapat
menghemat energy sehingga tidak mudah lelah dan dapat mengeluarkan dahak
secara maksimal. Batuk efektif penting untuk menghilangkan gangguan
pernapasan dan menjaga paru-paru agar tetap bersih.Batuk efektif dapat di berikan
pada pasien dengan cara diberi kanposisi yang sesuai agar pengeluaran dahak
dapat lancar.

Batuk efektif merupakan tindakan non famakologi yang diperlukan untuk


membersihkan sekresi, tujuan dari batuk efektif yaitu untuk meningkatkan
ekspansi paru, mobilisasi sekresi, dan mencegah efeksamping dari retensi sekresi
(HudakdanGalo, 1997).

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang


“Pengaruh Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sekret Pada Pasien TB Paru di
Ruang Cempaka” karena tidak biasa melakukan batuk secara efektif dan tidak
mampu untuk mengeluarkan sekret.
BAB II
TINJAUAN JURNAL

ARGUMEN RISET I

A. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh batuk efektif
dalam pengeluaran secret pada pasien Tuberkulosis paru Di Poli Paru RSUD
Pare tahun 2008.

B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini desain yang digunakan adalah Pre-post Eksperimental
Desainya itu desain untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan
cara melibatkan satu kelompok subjek. Kelompok subjek di observasi
sebelum dilakukan intervensi, kemudian diobservasi lagi setelah diintervensi.
Variabel dalam penelitian meliputi variable independent yaitu batuk efektif
dan variable dependenya itu pengeluaran secret.

C. Pengambilan Sample
Teknik pemilihan sampling adalah consecutive sampling, yaitu pemilihan
sampel dengan menetapkan subyek yang memenuhi criteria penelitian
dimasukkan dalam penelitian sampai kurun waktu tertentu sehingga jumlah
responden yang diperlukan terpenuhi .Populasi pada penelitian ini adalah
seluruh pasien tuberculosis paru yang mengalami gangguan pengeluaran
secret sebanyak 34 orang.

D. Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh teknik
batuk efektif terhadap pengeluaran secret pada pasien TB paru di Poli Paru
RSUD Unit Swadana Pare – Kediri diperoleh bahwa hamper setengahnya
responden dapat mengeluarkan secret secara efektif dengan melakukan
tekhnik batuk efektif.
ARGUMEN RISET II

A. TujuanPenelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh batuk efektif
terhadap pengeluaran sputum pada pasien TB di Puskesmas Peterongan
Kabupaten Jombang.

B. Metode Penilitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra experiment
dengan Jenis penelitian yang digunakan adalah one group pre test-post test
design. Dalam penelitian ini penggumpulan data dengan menggunakan alat
ukur SAP (Satuan acara penyuluhan) dan check list. Kriteria inklusi adalah
karakteri stikumum subyek penelitian pada populasi target dan populasi
terjangkau .Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :Semua pasien TB di
Puskesmas Peterongan Jombang yang sedang melakukan pengobatan pada
saat penelitian ( Periode bulan 1 sampai bulan 6 ), Pasien TB yang bersedia
diteliti, Pasien TB yang kooperatif, Umur< 70 tahun. Kriteria eksklusi adalah
mengeluarkan sebagian subyek yang memenuhi inklusi dari penelitian karena
berbagai sebab. Kriteria eksklusi dalam penelitian ini adalah :Pasien TB yang
tidak hadir saat penelitian, Pasien yang pernah menjadi respon den pada
waktu studia wal, Pasien TB dengan komplikasi, Pasien TB > 70 tahun.

C. Pengambilan Sampel
Populasi penelitian ini adalah Semua pasien TB di Puskesmas Peterongan
Kabupaten Jombang berjumlah 158 dengan rata-rata setiap bulan 26 orang.
Sampling menggunakan teknik accidental sampling dengan jumlah sampel 24
orang dengan menggunakan uji statistic chi-square.
D. Hasil Penelitian
Berdasarkan uji statistic didapatkan hasil bahwa ada pengaruh batuk efektif
terhadap pengeluaran sputum pada pasien TB di Puskesmas Peterongan
Kabupaten Jombang Pasien TB dengan melakukan batuk yang benar yaitu
batuk efektif dapat menghemat energy sehingga tidak mudah lelah dan dapat
mengeluarkan dahak secara maksimal dan dianjurkan satuhari sebelum
pemeriksaan sputum, pasien dianjurkan minum ± 2 liter untuk mempermudah
pengeluaran sputum.
BAB III
ANALISIS DAN SIMPULAN

A. Apasimpulan dari analisa tersebut ?


Batuk efektif merupakan salah satu terapi yang cukup efektif untuk
pengeluaran secret karena sebagia besar seseorang dengan penyakit
Tuberculosis Paru kesulitan untuk mengeluarkan secret, terapi ini cukup
mudah dilakukan hanya dengan meminum air hangat, menarik nafas dalam
dan membantukan sekeras mungkin sehingga secret yang sudah terakumulasi
bias dikeluarkan dengan efisien sehingga penderita bias lebih nyaman dan
lebih tenang. Batuk efektif salah satu cara untuk mempertahankan kepatenan
jalan nafas, batuk efektif juga sangat bermanfaat karena bias melonggarkan
dan melegaansaluran pernafasan.

B. Apakah intervensi (EBP) yang dipilih dapat dilaksanakan di Indonesia ?


Menurut saya terapi batuk efektif bias dilakukan, karena dengan
menggunakan terapi ini bias sedikit membantu dalam pengeluaran secret.
Batuk efektif salah satu metode terapi yang sudah dibuktikan di wilayah kerja
Puskesmas Patorongan membuahkan hasil yang positif pada pasien TB paru
dalam melakukan pengeluaran secret, terapi ini juga cukup mudah dilakukan
karena tidak memakan biaya yang mahal dan tidak sulit untuk dilakukan
sendiri dirumah sehingga penderita tidak bulak balik kepuskesmas dalam
pengeluaran secret.

C. Apakah mempunyai dampak untuk asuhan keperawatan pasien


tertentu?
Dengan melakukan terapi batuk efektif, masalah bersihan jalan nafas yang
dialami oleh seseorang bias dapat teratasi karena sebagian besar pasien
dengan berisihan jalan nafas itu mengeluh sesak dan kesulitan pada saat batuk
karena terdapat akumulasi secret yang berlebih. Selain itu batuk efektif juga
cukup mudah untuk dilakukan dirumah jika seseorang tidak mengeluarkan
secretnya tanpa harus meminum obat terlebih dahulu.
D. Apakah kemungkinan kendala yang dihadapi jika diterapkan di
Indonesia?
Salah satu factor yang menjadi kendala biasanya karena kurangnya
pengetahuan dari penderita dan keluarga, sebagian besar masyarakat
Indonesia menganggap batuk itu hal yang biasa dan peran keluarga juga
kurang optimal dalam merawat keluarga yang mempunyai riwayat batuk lama
dan yang sudah didiagnosa TB paru.
DAFTAR PUSTAKA

Alsagaff, H. (2002). Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru.Surabaya: Airlangga


University Press
Bahar, Asrildkk.(2004). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid 2.Edisi 3.Jakarta :
FKUI.
Perry dan Potter.(2005). Buku ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, proses,
dan praktik, Ed.4. Jakarta: EGC
Hudakdan Gallo.(2007). Keperawatan Kritis.Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai