Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEJANG DEMAM

Disusunoleh:

KARTIKA SUANDA

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FALETEHAN

SERANG-BANTEN

2018-2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Kejang Demam


Sasaran : Keluarga An. A
Hari/Tanggal : 2 November 2018
Jam : 10.00 WIB
Waktu : 20 menit
Tempat : Ruang Manggis

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)


Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan Keluarga dapat mengerti dan
memahami tentang konsep penyakit kejang demam

B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIM)


Setelah dilakukan penyuluhan, pasien dapat :

1. Menjelaskan pengertian dari kejang demam


2. Menyebutkan etiologi dari kejang demam
3. Menyebutkan tanda dan gejala kejang demam
4. Menyebutkan cara penanganan kejang demam
5. Menyebutkan cara pencegahan kejang demam

C. STRATEGI PELAKSANAAN
Strategi yang digunakan dalam penyampaian penyuluhan ini berupa
 Penjelasan

D. DRAFT RENCANA PROSES PELAKSANAAN


NO Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatanp eserta
1 2 Menit Pembukaan : - Menjawab Salam

1. Memberi Salam - Mendengarkan dan


2. Menjelaskan tujuan
Memperhatikan
Pembelajaran
3. Menyebutkan materi/pokok
bahasan yang akan
disampaikan

Pelaksanaan
2 10 - Menyimak dan
1. Menjelaskan
Menit memperhatikan
pengertian dari kejang
demam
2. Menyebutkan
etiologi dari kejang
demam
3. Menyebutkan
tanda dan gejala kejang
demam
4. Menyebutkan cara
penanganan kejang
demam
5. Menyebutkan cara
pencegahan kejang
demam

3 6 Menit Evaluasi : Bertanya,dan


Meminta pasien menjelaskan menjawab pertanyaan
atau menyebutkan kembali
materi yang telah dijelaskan

Memberikan pujian atas


keberhasilan pasien
menjelaskan pertanyaan dan
memperbaiki kesalahan,serta
menyimpulkan.
4 2 Menit Penutup :

Mengucapkan terimakasih dan -Menjawab salam


mengucapkan salam
E. MEDIA PENYULUHAN
Media penyuluhan yang di gunakan :
 Leaflet

F. METODE EVALUASI
1. Metode Evaluasi : Tanya jawab
2. Jenis Evaluasi : Lisan

G. MATERI

1. Pengertian
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rectal 38˚C) yang disebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.
2. Penyebab
a. Penyakit infeksi misalnya : infeksi pernapasan
bagian atas, otitis media akut.
b. Infeksi di dalam otak, misalnya meningitis.
c. Penyakit demam, gangguan metabolisme, trauma,
gangguan sirkulasi dan penyakit degeneratif susunan saraf.
3. Tanda dan Gejala
a. Umur anak ketika kejang antara 6 bulan sampai 4
tahun
b. Kejang berlangsung hanya sebentar saja, tidak lebih
dari 15 menit.
c. Kejang bersifat umum
d. Kejang timbul dalam 16 jam pertama setelah
timbulnya demam.
e. Hasil pemeriksaan saraf sebelum dan sesudah
kerjang normal.
f. Frekwensi kejang bangkitan dalam 1 tahun tidak
melebihi 4 kali

Fase-fase Kejang :
1. Mata ke atas
2. Kesadaran hilang dengan segera.
3. Bila berdiri jatuh ke lantai/tanah
4. Tangisan aneh, melengking
5. Sesak napas
6. Air ludahnya banyak.

Fase Klonik :
1. Gerakan tubuh menyentak kasar.
2. Mulut berbusa
3. Tidak mampu menahan urin dan feses keluar

4. Cara Penanganannya
a. Terapi obat
b. Pengobatan penunjang
1) Semua pakaian ketat dibuka
2) Posisi kepala sebaiknya miring untuk mencegah
keluarnya isi lambung.
3) Usahakan agar jalan napas bebas untuk menjamin
kebutuhan oksigen.
4) Pengisapan lendir harus dilakukan secara teratur
dan diberikan oksigen.
5) Mngamati secara ketat fungsi vital, seperti
kesadaran, suhu, tekanan darah, pernapasan dan fungsi jantung.

5. Pendidikan Kesehatan
a. Baringkan anak yang mengalami kejang di tempat
yang rata, kepala dimiringkan dan pasangkan sulip lidah/senduk untuk
membebaskan jlan napas pasien
b. Singkirkan benda-benda tajam yang ada di sekitar
pasien.
c. Isap lendir sampai bersih
d. Bila suhu tinggi berikan kompres dingin untuk
menurunkan suhu tubuh
e. Berikan minum yang banyak untuk memenuhi
kebutuhan cairan pasien.
f. Segera dibawa ke rumah sakit/puskesmas terdekat
untuk mendapatkan pertolongan dari petugas kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

Carnobio M.N. (1990) Cardiovaskuler Disorder” Mosby’s Clinical Nursing.


Ngastiyah (1997) Perawatan Anak Sakit. Editor Setiawan. EGC. Jakarta.
Markum, A.H, (1991) Ilmu Kesehatan Anak. Balai Penerbitan. FKUI. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai