Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN MANAJEMEN KEPERAWATAN

PERAWAT PELAKSANA DI RUANG PAVILIUN NUSA INDAH RUMAH


SAKIT PUSRI PALEMBANG

Oleh:

Nama : Ega Zinnia Palar

NIM : 231000414901032

CI Akademik

Ilit Puspita S.Kep.,Ns.,M.kep

CI Klinik:

Devi Marlina Asri, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS PRIMA NUSANTARA BUKITINGGI

2023
LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN

PERAN SEBAGAI PERAWAT PELAKSANA

A. Model Praktek Keperawatan Profesional

1. Pengertian Metode Tim


Metode tim merupakan metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat
profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif (Sitorus, 2006
dalam Mogopa, Pondaag, & Hamel, 2017).

2. Metode pengorganisasian tim adalah pelayanan keperawatan dengan menggunakan tim yang
terdiri atas kelompok klien dan perawat. Kelompok ini dipimpin oleh perawat yang berijazah
dan berpengalaman kerja serta memiliki pengetahuan dibidangnya (registered nurse).
Pembagian tugas dalam kelompok dilakukan oleh pimpinan kelompok/ ketua tim, kemudian
ketua tim bertanggung jawab dalam mengarahkan anggota tim (Astuti & Norhalimah,2019).

3. Model tim menggunakan Enam-tujuh perawat profesional dan perawat associate bekerja
sebagai satu tim yang disupervisi oleh ketua tim. Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari
anggota yang berbeda – beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok
pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2 – 3 tim yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal
dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling bekerja sama (Nursalam, 2007 dalam
Marmina, 2010).

1. Kelebihan model keperawatan tim


a. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh
b. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
c. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberi
kepuasan kepada anggota tim.

2. Tujuan Pemberian Metode Tim


a. Untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan objektif pasien sehingga
pasien merasa puas
b. Memungkinkan adanya transfer of knowledge dan transfer of experiences di antara perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan
c. Meningkatkan pengetahuan serta memberikan keterampilan dan motifasi perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan (Nursalam, 2003 dalam Maryanti, 2019)

B. Tanggung Jawab Anggota Tim

1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien di bawah tanggung jawabnya


2. Kerjasama dengan anggota tim dan antar tim
3. Pemberian pelaporan

C. Fungsi Manajemen

Perawat pelaksana adalah seorang tenaga keperawatan yang diberi wewenang untuk
melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan di ruang rawatan

(Nursalam, 2003).

1. Perencanaan
a. Melakukan pengkajian pada klien
b. Menentukan masalah-masalah keperawatan yang dihadapi klien berdasarkan
hasil pengkajian
c. Merumuskan tujuan yang akan dicapai untuk menentukan rencana Tindakan
d. Melakukan tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah sehingga tujuan
keperawatan tercapai
e. Bersama ketua tim melaksanakan serah terima klien dan tugas pada setiap pergantian dinas
f. Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan tindakan keperawatan
g. Mendampingi visite dokter pada klien yang menjadi tanggung jawab bersama kepala tim
untuk menilai kondisi klien dan memungkinkan penyebabnya, rencana tindakan medis,
mengetahui program pengobatan yang akan dilakukan selanjutnya
h. Menyiapkan klien secara fisik dan mental untuk tindakan pengobatan atau pemeriksaan
penunjang.
2. Pengorganisasian
a. Menerima pendelegasian tugas askep dari kepala ruangan melalui kepala tim
b. Membuat mekanisme kerja untuk masing-masing klien yang menjadi tanggung jawab askep
yang telah dilakukan kepada kepala ruangan melalui kepala tim
c. Menghindari pertentangan antara anggota tim
d. Ikut menegakkan peraturan rumah sakit dan kebijakan yang berlaku
e. Mengembangkan kreatifitas
f. Mengembangkan kemampuan manajemen dalam memberikan asuhan keperawatan kepada
klien

3. Pengawasan
a. Melakukan dan menciptakan komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga selama
memberikan askep
b. Mengawasi perkembangan dan reaksi klien terhadap tindakan perawatan dan pengobatan
c. Menilai hasil tindakan keperawatan yang diberikan apakah tujuan telah tercapai bersama
kepala tim

4. Pengarahan
a. Memberikan pengarahan kepala keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan, cara minum
obat, aktifitas
b. Memberikan petunjuk kepada klien dan keluarga mengenai peraturan yang berlaku, jam
kunjungan dan pengadaan obat-obat
c. Memberikan pujian terhadap kemajuan kesehatan klien dan kerja sama keluarga dengan
petugas.
(Nursalam, 2003 dalam Maryanti, 2019)
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, N., & Norhalimah. (2019). HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM

KEPERAWATAN TERHADAP KUALITAS DOKUMENTASI ASUHAN

KEPERAWATAN DI RUANG ASOKA RSUD. ULIN BANJARMASIN

Noormailida. Borneo Nursing Journal (BNJ), 1(1), 61–75.

Marmina. (2010). PERBANDINGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI

RUANG RAWAT INAP MPKP DAN NON MPKP RSUD H. A. SULTHAN DG

RADJA BULUKUMBA. Skripsi, 1–149.

Maryanti, P. (2019). PENERAPAN PRE DAN POST CONFRENCE KEPERAWATAN

DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUD H.HANFIE BUNGO.

KARYA ILMIAH AKHIR NERS, 1–104. Retrieved from

http://dx.doi.org/10.1016/j.cej.2014.10.020%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.apcatb

.2013.08.019%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.tsf.2016.12.015

Mogopa, C. P., Pondaag, L., & Hamel, R. S. (2017). HUBUNGAN PENERAPAN

METODE TIM DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI IRINA C RSUP

PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO. E-Journal Keperawatan(e-Kp), 5, 1.

Anda mungkin juga menyukai