Anda di halaman 1dari 3

LAPORAN PENDAHULUAN PRAKTEK MANAJEMEN KEPERAWATAN

PERAN SEBAGAI PERAWAT PELAKSANA

A. Model Praktek Keperawatan Profesional


1. Pengertian Metode Tim
Metode tim merupakan metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang
perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan
asuhan keperawatan pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif
(Sitorus, 2006 dalam Mogopa, Pondaag, & Hamel, 2017).

2. Metode pengorganisasian tim adalah pelayanan keperawatan dengan menggunakan


tim yang terdiri atas kelompok klien dan perawat. Kelompok ini dipimpin oleh
perawat yang berijazah dan berpengalaman kerja serta memiliki pengetahuan
dibidangnya (registered nurse). Pembagian tugas dalam kelompok dilakukan oleh
pimpinan kelompok/ ketua tim, kemudian ketua tim bertanggung jawab dalam
mengarahkan anggota tim (Astuti & Norhalimah,2019).

3. Model tim menggunakan Enam-tujuh perawat profesional dan perawat associate


bekerja sebagai satu tim yang disupervisi oleh ketua tim. Metode ini menggunakan
tim yang terdiri dari anggota yang berbeda – beda dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2 – 3 tim
yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal dan pembantu dalam satu grup kecil
yang saling bekerja sama (Nursalam, 2007 dalam Marmina, 2010).

1. Kelebihan model keperawatan tim


a. Memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh
b. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan
c. Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberi
kepuasan kepada anggota tim.

2. Tujuan Pemberian Metode Tim


a. Untuk memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan objektif pasien
sehingga pasien merasa puas
b. Memungkinkan adanya transfer of knowledge dan transfer of experiences di
antara perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
c. Meningkatkan pengetahuan serta memberikan keterampilan dan motifasi perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan (Nursalam, 2003 dalam Maryanti, 2019)

B. Tanggung Jawab Anggota Tim


1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien di bawah tanggung jawabnya
2. Kerjasama dengan anggota tim dan antar tim
3. Pemberian pelaporan

C. Fungsi Manajemen
Perawat pelaksana adalah seorang tenaga keperawatan yang diberi wewenang untuk
melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan di ruang rawatan
(Nursalam, 2003).
1. Perencanaan

a. Melakukan pengkajian pada klien


b. Menentukan masalah-masalah keperawatan yang dihadapi klien
berdasarkan hasil pengkajian
c. Merumuskan tujuan yang akan dicapai untuk menentukan rencana Tindakan
d. Melakukan tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah sehingga
tujuan keperawatan tercapai
e. Bersama ketua tim melaksanakan serah terima klien dan tugas pada setiap
pergantian dinas
f. Menyiapkan keperluan untuk melaksanakan tindakan keperawatan
g. Mendampingi visite dokter pada klien yang menjadi tanggung jawab bersama
kepala tim untuk menilai kondisi klien dan memungkinkan penyebabnya, rencana
tindakan medis, mengetahui program pengobatan yang akan dilakukan selanjutnya
h. Menyiapkan klien secara fisik dan mental untuk tindakan pengobatan atau
pemeriksaan penunjang.

2. Pengorganisasian

a. Menerima pendelegasian tugas askep dari kepala ruangan melalui kepala tim
b. Membuat mekanisme kerja untuk masing-masing klien yang menjadi tanggung
jawab askep yang telah dilakukan kepada kepala ruangan melalui kepala tim
c. Menghindari pertentangan antara anggota tim
d. Ikut menegakkan peraturan rumah sakit dan kebijakan yang berlaku
e. Mengembangkan kreatifitas
f. Mengembangkan kemampuan manajemen dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada klien

3. Pengawasan

a. Melakukan dan menciptakan komunikasi terapeutik dengan klien dan keluarga


selama memberikan askep
b. Mengawasi perkembangan dan reaksi klien terhadap tindakan perawatan dan
pengobatan
c. Menilai hasil tindakan keperawatan yang diberikan apakah tujuan telah tercapai
bersama kepala tim

4. Pengarahan

a. Memberikan pengarahan kepala keluarga tentang tindakan yang akan dilakukan, cara
minum obat, aktifitas
b. Memberikan petunjuk kepada klien dan keluarga mengenai peraturan yang berlaku,
jam kunjungan dan pengadaan obat-obat
c. Memberikan pujian terhadap kemajuan kesehatan klien dan kerja sama keluarga
dengan petugas.
(Nursalam, 2003 dalam Maryanti, 2019)
DAFTAR PUSTAKA

Astuti, N., & Norhalimah. (2019). HUBUNGAN PENERAPAN METODE TIM


KEPERAWATAN TERHADAP KUALITAS DOKUMENTASI
ASUHAN
KEPERAWATAN DI RUANG ASOKA RSUD. ULIN BANJARMASIN

Noormailida. Borneo Nursing Journal (BNJ), 1(1), 61–75.

Marmina. (2010). PERBANDINGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DI


RUANG RAWAT INAP MPKP DAN NON MPKP RSUD H. A. SULTHAN DG
RADJA BULUKUMBA. Skripsi, 1–149.

Maryanti, P. (2019). PENERAPAN PRE DAN POST CONFRENCE KEPERAWATAN


DI RUANG RAWAT INAP PENYAKIT DALAM RSUD H.HANFIE BUNGO.
KARYA ILMIAH AKHIR NERS, 1–104. Retrieved from
http://dx.doi.org/10.1016/j.cej.2014.10.020%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.apcatb
.2013.08.019%0Ahttp://dx.doi.org/10.1016/j.tsf.2016.12.015

Mogopa, C. P., Pondaag, L., & Hamel, R. S. (2017). HUBUNGAN PENERAPAN

METODE TIM DENGAN KINERJA PERAWAT PELAKSANA DI IRINA C RSUP


PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO. E-Journal Keperawatan(e-Kp), 5, 1.

Anda mungkin juga menyukai