DISUSUN OLEH :
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Ketua tim (perawat profesional) adalah perawat yang bertanggung jawab dalam
perencanaan kelancaran dan evaluasi dalam asuhan keperawatan untuk semua pasien
yang dilakukan oleh tim dibawah tanggung jawabnya disamping itu ketua tim juga
mempunyai tugas untuk melakukan supervisi kepada semua anggota tim dalam
melakukan implementasi dan tindakan keperawatan (Kuntoro, 2010). Ketua tim adalah
seorang perawat yang bertanggung jawab mengetahui keadaan dan kebutuhan semua
pasien yang termasuk dalam tim dan merencanakan asuhan individual (Marquis, 2010).
Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim yang terdiri dari tenaga profesional, teknikal, dan
pembantu dalam satu kelompok kecil yang saling membantu (Nursalam, 2011).
Adapun pemberian metode tim dalam asuhan keperawatan memiliki tujuan yang
bervariasi, diantaranya memberikan asuhan keperawatan sesuai kebutuhan objektif
pasien sehingga dapat meningkatkan tingkat kebutuhan pasien, meningkatkan kerjasama
dan koordinasi antar perawat sehingga transfer ilmu dan pengalaman dapat terlaksana,
dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta motivasi perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan. Berbeda dengan metode fungsional metode tim lebih
banyak memberikan tanggung jawab, otoritas, dan tanggung gugat kepada anggota tim,
tugas perawat menjadi lebih kompleks, anggota tim terlibat dalam perencanaan dan
evaluasi. Jika kerja tim berhasil, maka pelaksana (khususnya anggota tim) akan
menerima pengalaman dan wawasan kerja.
a. Komunikasi langsung
Dengan menggunakan pertanyaan tentang anggota tim dan mengawasi secara
langsung proses pemberian asuhan keperawatan
b. Revisi supervisi
Pengawasan terhadap asuhan keperawatan yang dilaksanakan oleh Perawat
Asosiet dan pendokumentasian asuhan keperawatan
5. Pendelegasian
a. Primary Nurse (PN)/perawat primer
1. Jika PN berhalangan hadir, maka pendelegasian diberikan kepada salah satu
anggota tim
2. Selama jadwal istirahat maka wewenang PN didelegasikan kepada salah satu
anggota tim
6. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai kembali hasil kegiatan yang telah dilakukan.
Strategi evaluasi yaitu :
a. Komunikasi langsung dengan mengajukan pertanyaan kepada anggota tim
b. Supervisi dan pengawasan asuhan keperawatan yang telah dilakukan
F. Struktur Organisasi
Ketua tim A
b. Partial care
Pasien memerlukan bantuan perawat sebagian
1) Membutuhkan batuan 1 orang untuk naik- turun tempat tidur
2) Membutuhkan bantuan untuk ambulasi/ berjalan
3) Membutuhkan bantuan dalam menyiapkan makanan
4) Membutuhkan bantuan untuk makan/ disuap
5) Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
6) Membutuhkan bantuan untuk berpakaian dan berdandan
7) Membutuhkan bantuan untuk BAB dan BAK (tempat tidur/ kamar mandi)
8) Observasi tanda- tanda vital setiap 4 jam
c. Total care
Pasien memerlukan bantuan perawat sepenuhnya dan memerlukan waktu perawat yang
lebih lama.
1) Membutuhkan 2 orang atau lebih untuk mobilisasi dari tempat tidur ke kereta dorong
atau kursi roda
2) Membutuhkan latihan pasif
3) Membutuhkan bantuan untuk kebersihan mulut
4) Membutuhkan bantuan penuh untuk berpakaian dan berdandan
5) Dimandikan perawat
6) Dalam keadaan inkontinensia
7) Pasien tidak sadar
8) Keadaan pasien tidak stabil
9) Observasi TTV setip kurang dari jam
10) Gangguan emosional berat, bingung dan disorientasi
DAFTAR PUSTAKA
Kuntoro, A. 2010. Buku Ajar Managemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika
Nursalam. 2011. Managemen Keperawatan. Jakarta : EGC
Marques B & huston. 2010. Kepemimpinan dan Managemen Keperawatan Teori dan
Aplikasi Edisi 4. Jakarta : EGC