Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

“Kelompok Tugas Tim Perawat”

Disusun Oleh Kelompok 11:

Nama : Rhara A’nna Mardjuku (PO7120319006)

: Febiola H. Wulandari (PO7120319014)

: Elfira Wahyuni (PO7120319002)

: Hygayon A.G. Kolalima (PO7120319006)

PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
TAHUN AJARAN 2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT dengan rahmat dan karunianya penulis telah dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “TUGAS TIM PERAWAT ” Selawat beriring salam
penulis kirimkan kepada junjungan Alam Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat
beliau sekalian.

Dalam penyelesaian penulisa makalah ini, penulis mendapat bimbingan, arahan dan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-sebesarnya.

Segala usaha telah dilakukan untuk menyempurnakan makalah ini. Namun penulis menyadari
bahwa dalam makalah ini mungkin masih ditemukan kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat dijadikan masukan guna perbaikan di
masa yang akan datang.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………

A. Latar Belakang.....................................................................................................

B. Tujuan.................................................................................................................. .

C. Rumusan masalah.................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….

A. Definisi.................................................................................................................

B. Gambaran.............................................................................................................

C. Prinsip prinsip team keperawatan........................................................................ .

D. Tanggung jawab keperawatan............................................................................. .

E. Tanggung jawab ketua tim...................................................................................

F. Tanggung jawab ketua ruang...............................................................................

BAB III PENUTUP………………………………………………………………..

A. Kesimpulan……………………………………………………………………

B. Saran……………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankansuatu
kegiatan di organisasi.Manajemen mencakup kegiatan koordinasi dan supervisiterhadap staf,sarana dan
prasarana dalam mencapai tujuan. Manajemen keperawatanmerupakan proses bekerja melalui anggota
staf untuk memberikan asuhan keperawatansecara profesional.Proses manajemen keperawatan sejalan
dengan keperawatan sebagai salahsatu metode pelaksanaan asuhan keperawatan secara
profesional,sehingga diharapkankeduanya saling menopang.Adanya tuntutan pengembangan pelayanan
kesehatan oleh masyarakat umum, termasukdi dalamnya keperawatan,merupakan salah satu faktor yang
harus dicermati dan diperhatikanoleh tenaga perawat,sehingga perawat mampu berkiprah secara nyata dan
diterima dalammemberikan sumbangsih bagi kemanusiaan sesuai ilmu dan kiat serta kewenangan
yangdimiliki.Salah satu strategi untuk mengoptimalkan peran dan fungsi perawat dalam pelayanan

keperawatan adalah melakukan manajemen keperawatan dengan harapan adanya faktorkelola


yang optimal mampu meningkatkan keefektifan pembagian pelayanan keperawatansekaligus lebih
menjamin kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.Ruangan atau bangsal sebagai salah satu unit
terkecil pelayanan kesehatan merupakantempat yang memungkinkan bagi perawat untuk menerapkan
ilmu dan kiatnya secaraoptimal. Namun perlu disadari,tanpa tanpa adanya tata kelola yang
memadai,kemauan,dankemampuan yang kuat,serta peran aktif dari semua pihak, maka pelayanan
keperawatan profesional hanyalah akan menjadi teori semata. Untuk itu,penulis tertarik untuk
membahasSalah satu Model Asuhan Keparawatan yaitu,Model Asuhan Keperawatan Profesional Tim.

B. Tujuan

1. Tujuan UmumMengetahui Model Asuhan Keperawatan (MAKP) Tim

2. Tujuan Khususa. Mengetahui konsep Model Asuhan Keperawatan professional (MAKP) b.


Mengetahui konsep dasar Model Asuhan Keperawatan Profesional (MAKP)Timc. Mengetahui
Tanggung Jawab Perawat Dalam Model Asuhan Keperawatan Profesional(MAKP) Timd. Mengetahui
strategi kerja dari Tim

C. Rumusan Masalah

1.Bagaimna Tanggung Jawab Perawat Dalam Model Asuhan Keperawatan Profesional(MAKP) Tim ?

2. Bagaimana strategi kerja dari Tim ?


BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Metode tim merupakan metode pemberian asuhan keperawatan, yaitu seorang perawat
profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatanpada
sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif (Douglas, 1992).

B. Gambaran
Metode tim didasarkan pada keyakinan bahwa setiap anggota kelompok mempunyai
kontribusidalam merencanakan dan memberikan asuhan keperawatan sehingga pada perawat timbul
motivasidan rasa tanggung jawab yang tinggi. Dengan demikian, diharapkan mutu asuhan keperawatan
meningkat. Pelaksanaan metode tim harus berdasarkan konsep berikut:

1. Ketua Tim, sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai teknik
kepemimpinan.Ketua tim harus dapat membuat keputusan tentang prioritas perencanaan, supervisi,
dan evaluasiasuhan keperawatan. Pelaksanaan konsep tim sangat tergantung pada filosofi ketua tim,
yakniapakah berorientasi pada tugas atau pada klien. Tanggung jawab ketua tim adalah:
a. Mengkaji setiap klien dan menetapkan rencana asuhan keperawatan.
b. Mengoordinasikan rencana asuhan keperawatan dengan tindakan medis
c. Membagi tugas yang harus dilaksanakan oleh setiap anggota kelompok danmemberikan bimbingan
melalui konferensi
d. Mengevaluasi pemberian asuhan keperawatan dan hasil yang dicapai serta mendokumentasikannya.

2. Komunikasi yang efektifpenting agar kontinuitas rencana asuhan keperawatan terjamin.


Komunikasiyang terbukka dapat dilakukan melalui berbagai cara, terutama melalui rencana asuhan
keperawatantertulis yang merupakan pedoman pelaksanaan asuhan, supervisi, dan evaluasi.

3. Anggota tim harus menghargai kepemimpinan ketua tim. Ketua tim membantu anggotanya untuk
memahami dan melakukan tugas sesuai dengan kemampuan mereka.

4. Peran kepala ruangan penting dalam metode tim, metode tim akan berhasil baik, apabila didukungoleh
kepala ruangan. Untuk itu, kepala ruangan diharapkan telah:
a. Menetapkan standar kinerja yang diharapkan dari staf
b. Membantu staf menetapkan sasaran dari unit/ruangan
c. Memberi kesempatan kepada ketua tim untuk pengembangankepemimpinan
d. Mengorentasikan tenaga yang baru tentang fungsi metode tim keperaawatan
e. Menjadi narasumber bagi ketua tim
f. Mendorong staf untuk meningkatkan kemampuan melalui riset keperawatan
g. Menciptakan iklim komunikasi yang terbuka.
C. Prinsip Prinsip Tim Keperawatan

 Suatu model asuhan yang dilaksanakan oleh suatu team terhadap satu atau sekelompok
klien/pasien
 Team dipimpin oleh seorang perawat yang secara klinis kompeten, mempunyai kemampuanyang
baik dalam komunikasi, mengorganisasi, dan memimpin
 Dalam model ini, team dapat terdiri dari pelaksana asuhan dengan level kemampuan yang
berbeda tetapi semua aktifitas team harus terkoordinasi secara baik
 Semua anggota team harus paham terhadap permasalahan klien intervensi dan dampaknya
karenanya dibutuhkan case conference secara periodik dan berkesinambungan
 Dalamproses asuhan, dibutuhkan kesinambungan antar team untuk setiap shift dinas (P- S M)
Dokumentasi akurat, timbang terima berbasis pasien.

a. Tanggung Jawab Perawat

1.Tanggung jawab anggota tim:


a. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien di bawah tanggung jawabnya.
b. Bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim.
c. Memberikan laporan.

2.Tanggung jawab ketua tim:


a. Membuat perencanaan.
b. Membuat penugasan, supervisi dan evaluasi.
c. Mengenal/ mengetahui kondisi pasien dan dapat menilai tingkat kebutuhan pasien.
d. Mengembangkan kemampuan anggota.
e. Menyelenggarakan konferensi.

3.Tanggung jawab kepala ruang:


1)Perencanaan
a. Menunjuk ketua tim yang akan bertugas di ruangan masing- masing.
b. Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya.
c. Mengidentifikasi tingkat ketergantungan klien: gawat, transisi dan persiapan pulang bersama
ketua tim.
d. Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan kebutuhanklien
bersama ketua tim, mengatur penugasan/ penjadwalan.
e. Merencanakan strategi pelak
f. Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi, patofisiologis, tindakan medis yang
dilakukan, program pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yangakan
dilakukan terhadap pasien.
g. Mengatur dan mengendalikan asuhan keparawatan
- Membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan.
- Membimbing penerapan proses keperawatan dan menilai asuhan keperawatan.
- Mengadakan diskusi untuk pemecahan masalah.
- Memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk RS.
h. Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri.
i. Membantu membimbing terhadap peserta didik keperawatan.
j. Menjaga terwujudnya visi dan misi keperawatan di rumah sakit.

2)Pengarahan
a. Memberikan pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim.
b. Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik.
c. Memberikan motivasi dalam peningkatan pengetahuan, keterampilan dan sikap.
d.Menginformasikan hal–hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan asuhan
keperawatan pasien.
e. Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir kegiatan.
f. Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan tugasnya.
g. Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.

4)Pengawasan
a. Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung dengan ketua tim dalam
pelaksanaan mengenai asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien.
b. Melalui supervisi:

 Pengawasan langsung melalui inspeksi


mengamati sendiri atau melalui laporan langsungsecara lisan dan memperbaiki/
mengawasi kelemahannya yang ada saat itu juga.

 Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim, membaca
danmemeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan sesudah
proseskeperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan ketua tim
tentang pelaksanaan tugas. - Mengevaluasi upaya pelaksanaan dan membandingkan
dengan rencana keperawatan yangtelah disusun bersama ketua tim.

Pelaksanaan model tim tidak dibatasi oleh suatu pedoman yang kaku. Model timdapat
diimplementasikan pada tugas pagi, sore, dan malam. Apakah terdapat 2 atau 3 timtergantung
pada jumlah dan kebutuhan serta jumlah dan kualitas tenagakeperawatan. Umumnya satu tim
terdiri dari 3-5 orang tenaga keperawatan untuk 10-20 pasien. Berdasarkan hasil penelitian
Lambertsonseperti dikutip oleh Douglas (1984),menunjukkan bahwa model tim bila dilakukan
dengan benar merupakan model asuhankperawatan yang tepat dalam meningkatkan pemanfaatan
tenaga keperawatan yang bervariasikemampuannya dalam memberikan asuhan keperawatan. Hal
ini berarti bahwa model timdilaksanakan dengan tepat pada kondisi dimana kemampuan tenaga
keperawatan bervariasi. Kegagalan penerapan model ini, jika penerapan konsep tidak
dilaksanakan secaramenyeluruh/ total dan tidak dilakukan pre atau post conference dalam sistem
pemberianasuhan keperawatan untuk pemecahan masalah yang dihadapi pasien dalam
penentuanstrategi pemenuhan kebutuhan pasien.
 Kelebihan:
a. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif dan holistik.
b.Memungkinkan pencapaian proses keperawatan
c.Konflik atau perbedaan pendapat antar staf daapt ditekan melalui rapat tim, caraini efektif untuk
belajar.
d.Memberi kepuasan anggota tim dalam hubungan interpersonal
e.Memungkinkan menyatukan kemampuan anggota tim yang berbeda-beda dengan aman
danefektif.
f.Peningkatan kerjasama dan komunikasi di antara anggota tim menghasilkan sikap moralyang
tinggi, memperbaiki fungsi staf secara keseluruhan, memberikan anggota tim perasaan bahwa
ia mempunyai kontribusi terhadap hasil asuhan keperawatan yang diberika.
g.Menghasilkan kualitas asuhan keperawatan yang dapat dipertanggung jawabkan
h.Metode ini memotivasi perawat untuk selalu bersama klien selama bertugas
i.Memberikan kepuasan pada pasien & perawat
j.Produktif karena kerjasama, komunikasi dan moral.

 kerugian:
Pre-conference sulit dilakukan pada waktu-waktu sibukPerawat yg belum berpengalaman shg
perlu dorongan berlatihAkontabel dlm tim kurang jelas

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan sebagai suatu profesi adalah salah satu pekerjaan bagian dari
timkesehatan,yang ikut bertanggung jawab dalam membantu klien sebagai individu,
keluarga,maupun sebagai masyarakat, baik dalam kondisi sehat ataupun sakit, yang bertujuan
untuk tercapainya pemenuhan kebutuhan dasar klien,dalam mempertahankan kondisi
kesehatanyang optimal, dalam menentukan tindakan keperawatan harus didasarkan pada ilmu
pengetahuan, komunikasi interpersonal serta memiliki keterampilan yang jelas dalamkeahliannya.

B. Saran
dalam mempertahankan kondisi kesehatanyang optimal, dalam menentukan tindakan
keperawatan harus didasarkan pada ilmu pengetahuan, komunikasi interpersonal serta memiliki
keterampilan yang jelas dalamkeahliannya.
DAFTAR PUSTAKA

Nursalam.2002.Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik


KeperawatanProfesional.Salemba Medika,JakartaPotter
& Perry.2005.Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses danPraktik.Volume
1.EGC,Jakarta

Sobirin,A.2009.Budaya Organisasi,Pengertian,Makna dan Aplikasinya dalam


KehiidupanOrgnaisasi.UPP STIM YKPN,Yogyakarta

http://www. Bolden, R., Gosling, J., Marturano, A. and Dennison, P. 2003. A Review
ofLeadership Theory and Competency Frameworks. Centre for Leadership Studies, Universityof
Exeter. UK. (diakses 01 Juni 2011)

http://pusdiknakes.or.id/?show=detailnews&kode=786&tbl=artikelartikel AsuhanKeperawatan
Bermutu di Rumah Sakit, Prof. Dra. Elly Nurachmah, DN
SChttp://www.nursingworld.org/ojin/topic12/tpc12_13.htmMiller-Rosser, K.,

Anda mungkin juga menyukai