Nim : PO7120319006
JURUSAN KEPERAWATAN
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan kasih-Nya,
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Makalah ini merupakan salah satu tugas
mata kuliah pelajaran Ilmu Gizi. Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan
sehingga kami mengharapkan partisipasi dari pembaca untuk memberikan saran dan kritikan
yang membangun demi perbaikan kekurangan dalam makalah ini. Kami berharap makalah ini
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
F. Penyebab…………………………………………………………………………………
G. Pencegahan……………………………………………………………………………..
A. Kesimpulan..................................................................................................................................
B. Saran............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diet
Adalah pengaturan pola makan, baik ukuran, porsi dan kandungan gizinya. Diet berasal
dari bahasa Yunani, diet yang berarti cara hidup.Hartono (2000) mengatakan bahwa diet adalah
pengaturan jenis dan jumlah makanan dengan maksud tertentu seperti mempertahankan
kesehatan serta status nutrisi dan membantu menyembuhkan penyakit.
1. nilai kalori dalam diet dikurangi bila pasien bertubuh gemuk atau overweight.
2. jika pasien memperlihatkan gejala edema, biasanya digunakan preparat diuretic
Untuk mengurangi volume cairan ekstraseluler. Volume cairan ekstraseluler ditentukan oleh
kandungan netriumnya. Preparat deuretik bekerja mencegah penyerapan kembali natrium oleh
tubulus ginjal. Kadang-kadang sebagai tindakan pelengkap, dibutuhkan pula pembantasan
konsumsi natrium.
3. baik jumlah total lemak dalam makanan maupun proporsi yang dihasilkan oleh lemak jenuh
harus dikurangi kalau kadar lipid serum meningkat. Jika kadar fraksi lipid yang mengandug
kolesterol itu naik, konsumsi kolesterol dari makanan harus dibatasi.
1. Energi cukup,
2. Protein cukup,
3. Lemak sedang,
4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan disiplidemia,
5. Vitamin dan mineral cukup,
6. Garam rendah, 2-3g/hari, jika disertai hipertensi dan edema,
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas,
8. Serat cukup untuk menghindari konstipasi, dan
9. cairan cukup, ± 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.
1. Diet jantung I Diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti Myocard Infarct
(MCI). Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien
dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energi dan semua zat gizi, sehingga sebaiknya
hanya diberikan selama 1-3 hari.
2. Diet jantung II Diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Jika disertai hipertendi
dan/ atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung II Garam rendah. Diet ini rendah energi,
protein, kalsium, dan tiamin.
3. Diet jantung III Diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa. Jika disertai hipertensi
dan/atau edema, diberikan sebagai Diet Jantung III Garam Rendah. Diet ini rendah energi
dan kalsium, terapi cukup zat gizi lain.
4. Diet jantung IV Diberikan dalam bentuk makanan biasa. Jika disertai hipertensi dan/atau
edema, diberikan sebagai Diet Jantung IV Garam Rendah. Diet ini cukup energi dan zat gizi
lain, kecuali kalsium
F. Penyebab
a. Aterosklerosis
Merupakan penyebab di balik penyakit kardiovaskuler. Pada keadaan ini terjadi endapan
lemak dalam lapisan dinding dalam pembuluh nadi. Endapan aterosklerosis dapat menyumbat
serta menurunkan kelenturan pembuluh darah.
b. Penurunan Berat Badan
Berat badan yang berlebihan akan menambah beban kerja jantung, dan timbunan lemak
dalam otot jantung sendiri dapat mengganggu efisiensi gerakan jantung. Penimbunan lemak
dalam jumlah besar pada abdomen juga akan menghalangi pergerakan diafragma sehingga
menyebabkan sesak napas pada penderita penyakit jantung.
c. Pembatasan Natrium
1. Daging, ikan, susu, dan telur mengandung lebih banyak natrium daripada buah-buahan, sereal,
dan sayur-mayur.
2. Terdapat pada bumbu masak (monosodium glutamat), soda kue (natrium bikarbonat) serta
pada pengawet makanan seperti natrium benzoat dan natrium suffit (sendawa).
G. Pencegahan
1. Penggunaan susu skim atau susu kedelai untuk menggantikan susu fullcream atau susu penuh
(whole milk).
2. Mentega, margarin dan minyak goreng yang lazim dipakai harus dihindari.
3. Sedapat mungkin memilih daging yang kurus.
4. Ikan dapat dimakan sebagai pengganti daging terutama yang berdaging putih.
5. Sebaiknya memilih telur ayam kampung.
6. Hindari konsumsi keju.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Diet memegang peranan penting dalam pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit
kardiovaskuler. Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana jantung secara
berangsur kehilangan fungsi secara normal. Penyakit jantung dapat dicegah maupun diobati
dengan cara pelaksanaan diet yang harus dilakukan oleh penderita yang mana diet dapat berupa
pemilihan makanan-makanan yang tepat untuk di konsumsi dengan kadar-kadar tertentu serta
dengan pengurangan konsumsi makanan yang dapat memicu penyakit jantung seperti garam dan
lemak jenuh.
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
E.Bek Mary, 2011. Ilmu Gizi dan Diet. Penerbit Andi. Yogyakarta. Almatsier Sunita, 2010.
Penuntun Diet. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
24. TERIMA KASIH
11. Bagaimana pencegahan
yang bisa dilakukan untuk
penyakit jantung?
http://id.scribd.com/doc/261906353/Makalah-Diet-Jantung
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan
diet?
2. Apa tujuan dari pemberian
diet penyakit jantung?
3. Apa prinsip dalam pemberian
diet?
4. Apa saja syarat diet penyakit
jantung?
5. Bagaimana klasifikasi
pemberian diet penyakit
jantung?
6. Apa saja jenis diet penyakit
jantung?
7. Bagaimana bahan makanan
sehari dalam diet penyakit
jantung?
8. Bagaimana nilai gizi pada
diet penyakit jantung?
9. Bagaimana pembagian bahan
makanan dalam diet penyakit
jantung?
10. Apa saja yang menjadi
bahan makanan yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan