Anda di halaman 1dari 21

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
penyakit yang berbahaya yang bisa menyebabkan serangan
jantung. Penyakit kardiovaskuler, terutama jantung
koroner, yang ditandai dengan serangan jantung, masih
menempati peringkat pertama penyabab kematian di
Indonesia.
Kebanyakan orang lebih memilih makanan yang enak dan
berlemak meski mereka sudah tahu makanan tersebut
mengandung kolesterol. Ditambah dengan gaya hidup yang
tidak sehat seperti malas olah raga, merokok, minum-
minuman keras, kurang istirahat, stress dan sebagainya,
yang berakibat kolesterol menjadi tinggi. Sebenarnya
kolesterol tidak selamanya jahat, beberapa jenis
kolesterol dibutuhkan oleh tubuh. Organ hati kita
memproduksi sejumlah kolesterol yang cukup untuk tubuh,
namun beberapa jenis makanan yang kita konsumsi akan
memberikan tambahan kolesterol sehingga melebihi yang
dibutuhkan tubuh.
Dengan melihat fenomena yang terjadi sekarang ini,
dapat dikatakan bahwa penyakti jantung merupakan salah
satu penyakti degeneratif yang seringkali dihadapi
masyarakat dan merupakan predisposisi atau juga akibat
untuk berbagai penyakit degeneratif lainnya. Salah satu
penyebab utamanya adalah pola gaya hidup yang tidak
selaras dengan pola hidup sehat termasuk salah satunya
pengaturan pola makan yang tidak benar. Dalam masa
pengobatan, pasien pengidap penyakit jantung memerlukan
perawatan, pengobatan dan didukung dengan asupan makanan
yang menunjang pengobatan. Dengan pengaturan diet kusus
2
yang di rancang untuk memenuhi kebutuhan asupan gizi
penderita penyakit jantung.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan diet?
2. Apa tujuan dari pemberian diet penyakit jantung?
3. Apa prinsip dalam pemberian diet?
4. Apa saja syarat diet penyakit jantung?
5. Bagaimana klasifikasi pemberian diet penyakit jantung?
6. Apa saja jenis diet penyakit jantung?
7. Bagaimana bahan makanan sehari dalam diet penyakit
jantung?
8. Bagaimana nilai gizi pada diet penyakit jantung?
9. Bagaimana pembagian bahan makanan dalam diet penyakit
jantung?
10. Apa saja yang menjadi bahan makanan yang dianjurkan
dan tidak dianjurkan dalam diet penyakit jantung?
11. Bagaimana pencegahan yang bisa dilakukan untuk
penyakit jantung?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan diet
2. Untuk mengetahui tujuan dari pemberian diet
3. Untuk mengetahui prinsip dalam pemberian diet
4. Untuk mengetahui syarat dalam pemberian diet
5. Untuk mengetahui klasifikasi dalam pemberian diet
6. Untuk mengetahui jenis-jenis dalam pemberian diet
3
7. Untuk mengetahui bahan makanan sehari dalam pemberian
diet
8. Untuk mengetahui nilai gizi dalam pemberian diet
9. Untuk mengetahui bagaimana pembagian bahan makanan
dalam pemberian diet
10. Untuk mengetahui apa saja bahan makanan yang
dianjurkan dan tidak dianjurkan dalam pemberian diet
11. Untuk mengetahui bagaimana diet untuk mencegah
penyakit jantung
D. Ruang Lingkup
Makalah ini disusun mulai dari pengertian, tujuan,
prinsip, klasifikasi, indikasi dan kontraindikasi,
prinsip, syarat, bahan makanan dalam pemberian diet,
serta jenis-jenis diet penyakit jantung.
E. Metode Penulisan
Metode yang dipakai dalam makalah ini adalah metode
kepustakaan yaitu, metode yang dilakukan dengan
mempelajari dan mengumpulkan data dari pustaka yang
berhubungan dengan alat, baik berupa buku maupun
informasi di internet.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Diet
Pengertian diet adalah pengaturan pola makan, baik
ukuran, porsi dan kandungan gizinya. Diet berasal dari
bahasa Yunani, diet yang berarti cara hidup. Hartono
(2000) mengatakan bahwa diet adalah pengaturan jenis dan
jumlah makanan dengan maksud tertentu seperti
mempertahankan kesehatan serta status nutrisi dan
membantu menyembuhkan penyakit.
Diet jantung (diet pada penderita penyakit jantung)
adalah pengaturan pola makan khusus terhadap penderita
penyakit jantung baik kuantitas maupun jenis makanan.
Diet jantung terdiri atas empat jenis yaitu:
1. Diet jantung I , makanan yang diberikan dalam bentuk
cairan.
2. Diet jantung II, makanan yang diberikan dalam bentuk
saring atau lunak.
3. Diet jantung III, makanan yang diberikan dalam
bentuk lunak atau biasa.
4. Diet jantung IV, makanan yang diberikan dalam bentuk
biasa.
B. Tujuan Diet
Tujuan diet penyakit jantung adalah
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja
jantung
5
2. Menurunkan berat badan, bila terlalu gemuk.
3. Mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
C. Prinsip Diet
1. Nilai kalori dalam diet dikurangi bila pasien bertubuh
gemuk atau overweight.
2. Jika pasien memperlihatkan gejala edema, biasanya
digunakan preparat diuretic untuk mengurangi volume
cairan ekstraseluler. Volume cairan ekstraseluler
ditentukan oleh kandungan netriumnya. Preparat diuretik
bekerja mencegah penyerapan kembali natrium oleh
tubulus ginjal. Kadang- kadang sebagai tindakan
pelengkap, dibutuhkan pula pembantasan konsumsi
natrium.
3. Baik jumlah total lemak dalam makanan maupun proporsi
yang dihasilkan oleh lemak jenuh harus dikurangi kalau
kadar lipid serum meningkat. Jika kadar fraksi lipid
yang mengandung kolesterol itu naik, konsumsi
kolesterol dari makanan harus di batasi.
D. Syarat Diet
Syarat- syarat diet penyakit jantung adalah sebagai
berikut:
1. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat
badan normal
2. Protein cukup, yaitu 0,8 g/ kg BB.
6
3. Lemak sedang, yaitu 25- 30% dari kebutuhan energy
total, 10% berasal dari lemak jenuh, dan 10- 15% lemak
tidak jenuh.
4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan
dislipidemia .
5. Vitamin dan mineral cukup, hindari penggunaan
supplement kalium, kalsium, dan magnesium jika tidak
dibutuhkan .
6. Garam rendah, 2- 3 g/ hari, jika disertai hipertensi
atau edema.
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas.
8. Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
9. Cairan cukup,  2 liter/ hari sesuai kebutuhan.
10. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit,
di berikan dalam porsi kecil.
11. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui
makanan dapat diberikan tambahan berupa makanan
enteral, parenteral, atau supplement gizi.
E. Klasifikasi Pemberian Diet
1. Diet Jantung I
Diet jantung I diberikan kepada pasien penyakit jantung
akut seperti Myocard Infarct (MCI) atau Dekompensasio
Kordis berat. Diet diberikan berupa 1-1,5 liter
cairan/hari selama 1-2 hari pertama bila pasien dapat
menerimanya. Diet ini sangat rendah energi dan semua
zat gizi, sehingga sebaiknya hanya diberikan selama 1-3
hari.
7
2. Diet Jantung II
Diet jantung II diberikan dalam bentuk makanan saring
atau lunak. Diet diberikan sebagai perpindahan dari
diet jantung I, atau setelah fase akut dapat teratasi.
Jika disertai hipertensi atau edema, diberikan sebagai
diet jantung II rendah garam. Diet ini rendah energi,
protein, kalsium dan tiamin.
3. Diet Jantung III
Diet jantung III diberikan dalam bentuk makanan lunak
atau biasa. Diet ini diberikan sebagai perpindahan dari
diet jantung II atau kepada pasien jantung dengan
kondisi yang tidak terlalu berat. Jika disertai
hipertensi atau edema, diberikan sebagai diet jantung
III rendah garam. Diet ini rendah energi dan kalsium,
tetapi cukup zat gizi lain.
4. Diet Jantung IV
Diet jantung IV diberikan dalam bentuk makanan biasa.
Diet diberikan sebagai perpindahan dari diet jantung
III atau kepada pasien jantung dengan keadaan ringan.
Jika disertai hipertensi atau edema, diberikan sebagai
diet jantung IV rendah garam. Diet ini cukup energi dan
zat gizi lain kecuali kalsium.
F. Klasifikasi hipertensi menurut WHO
8
Jenis
hipertensi
Sistolik Diastolic Kadar Garam
Hipertensi
Ringan
140-159 90-104 3,75-7,5 gram
Hipertensi
Sedang
140-159 105-114 1,25-3,75
gram
Hipertensi
Berat
140-159 >115 1,25 gram
G. Jenis-Jenis Diet Penyakit Jantung
1. Diet Rendah Garam
Pada sebagian besar kasus, derajat pembatasan yang
moderat seperti digambarkan secara garis besar oleh
contoh diet rendah garam dibawah ini sudah cukup
memadai. Diet ini dapat dipakai untuk mengatasi
hipertensi primer, khususnya hipertensi ringan. Pada
sebagian orang, penyakit hipertensi timbul bersamaan
dengan konsumsi garam yang tinggi.
Sebagian besar preparat diuretik akan mendorong
ekskresi kalium disamping ekskresi natrium. Untuk
mencegah terjadinya deplesi kalium selama pengobatan
dengan preparat diuretik, diperlukan suplementasi unsur
tersebut (misalnya dengan pemberian tablet kalium,
seperti aspar K, atau pemberian serbuk KCI).
Modifikasi berikut ini dilakukan pada diet yang normal:
9
a. Garam digunakan dalam jumlah minimal (tidak lebih
dari ½ sendok teh atau 2 gram garam dapur sehari)
pada waktu memasak.
b. Di meja makan tidak boleh ditambahkan lagi garam
dapur ataupun bahan penyedap yang mengandung
natrium, seperti bumbu masak, kecap, saus tomat dan
lain-lain.
c. Konsumsi susu sapi harus dibatasi dan tidak lebih
dari 500 ml/hari. Kalau mungkin, susu sapi diganti
dengan susu nabati (susu kedelai) yang kandungan
natriumnya sangat sedikit.
d. Makanan berikut ini harus dihindari:
1) Makanan asin: ham, lidah asap, ikan asin, ebi,
telur asin, keju, dendeng, abon, kornet ,
sardencis, dan sebagainya.
2) Sayuran dan buah yang diasinkan: sayur asin, sawi
asin, asinan sayuran dan buah, acar dan
sebagainya.
3) Sebagai bahan penyedap dan aditif: garam dapur,
bumbu asin, vetsin, soda kue, kecap, saus tomat,
tauco, petis, terasi, dan lain-lain.
4) Makanan camilan: roti, kue, biskuit, dan lain-
lain yang diolah dengan soda kue atau garam
dapur.
5) Makanan nabati yang diasinkan: pindakas (nebtega
kacang), kacang asin, margarin biasa, dan lain-
lain.
10
e. Untuk mengatasi rasa hambar pada diet rendah garam,
dianjurkan penggunaan bumbu yang tidak mengandung
natrium seperti gula, cuka, bawang merah, bawang
putih, jahe, kunyit, laos, salam, dan lain-lain. Di
toko-toko swalayan juga tersedia garam khusus diet
(slim and fit) yang terutama mengandung kalium
klorida.
2. Diet Rendah Kolestrol Lemak Terbatas
Pada aterosklerosis yang membandingkan berbagai
populasi pada berbagai bagian dunia, telah
memperlihatkan bahwa kadar kolestrol darah yang tinggi
merupakan salah satu diantara sejumlah faktor yang
berkaitan dengan peningkatan insidensi penyakit jantung
koroner. Keadaan ini juga berhubungan dengan konsumsi
lemak jenuh dalam proporsi yang tinggi, seperti lemak
jenuh dalam pelbagai produk susu, telur dan daging,
sementara konsumsi lemak tak jenuh yang terdapat
didalam minyak nabati, seperti minyak jagung dan minyak
kedelai, relative lebih sedikit.
Penurunan kadar kolestrol darah di mungkinkan dengan
cara mengurangi konsumsi lemak hewani. Cara ini dapat
dicapai dengan mengurangi makan-makanan yang berlemak,
sate kambing, sate babi, gulai kambing, lapis legit,
tarcis, kue-kue kering, makanan gorengan, keju,
mentega, margarine, susu full krim dan tidak menggoreng
makanan. Makanan yang mengandung lemak mempunyai nilai
kalori yang tinggi. Penurunan konsumsi lemak akan
11
H. Bahan Makanan Sehari
Bahan
Makana
n
Diet Jantung
I
Diet
Jantung II
Diet
Jantung III
Diet Jantung
IV
Berat
(gram
)
Urt
Berat
(gram
)
Urt
Berat
(gram
)
Urt
Berat
(gram
)
Urt
Beras - - 100
3 gls
bubur
200
4 gls
tim
250
3 ¾ gls
nasi
Daging - - 100
2 ptg
sdg
100
4 ptg
sdg
100
2 ptg
sdg
Telur
ayam
- - 40 1 btr 50 1 btr 50 1 btr
Tempe - - - - 75
3 ptg
sdg
125
5 ptg
sdg
Sayura
n
- - 300 3 gls 300 3 gls 300 3 gls
Buah 400
2 gls
sari
buah
400
4 ptg
sdg
pepay
a
400
4 ptg
sdg
pepay
a
400
4 ptg
sdg
pepaya
Minyak - - 15

sdm
15

sdm
25 2 ½ sdm
Margar
in tak
bergar
am
10 1 sdm - - - - - -
Gula 80 8 sdm 20 2 sdm 30 3 sdm 30 3 sdm
15
pasir
Susu
skim
bubuk
100 20 sdm 20 4 sdm - - - -
I. Nilai Gizi
J. Pembagian Bahan Makanan Sehari
Waktu dan Diet Diet Diet Diet
16
Diet
Jantung I
Diet
Jantung II
Diet
Jantung III
Diet
Jantung IV
Energi
(kkal)
905 1223 1662 2004
Protein (g) 40 44 60 72
Lemak (g) 10 37 40 53
Karbohidrat
(g)
172 186 271 317
Kalsium
(mg)
1438 544 384 451
Besi (mg) 2,3 14,8 22,8 28.2
Vitamin A
(RE)
960 26570 26633 26665
Tiamin (mg) 0.7 0,9 0,9 1
Vitamin C
(mg)
203 344 343 343
Natrium
(mg)
- 188 198 359
Bahan
Makanan
Jantung I Jantung II Jantung III Jantung IV
(kka
l)
Urt (kka
l)
Urt (kka
l)
Urt (kka
l)
Urt
06.0
0
Gula
pasir
10
1
sdm
------
Margar
in
2
1/5
sdm
------
Susu
skim
bubuk
20
4
sdm
------
08.0
0
Beras - - 30
1
gls
bubu
r
50
1
gls
tim
50
1
gls
tim
Telur
ayam
- - 50
1
buti
r
50
1
btr
50
1
btr
Tempe - - - - 25
1
ptg
sdg
25
1
ptg
sdg
Sayura
n
- - 100
1
gls
100
1
gls
100
1
gls
Minyak - - 5
½
sdm
5
1
sdm
5
½
sdm
Margar
in
2 1/5
sdm
------
17
Gula
pasir
10
1
sdm
10
1
sdm
10
1
sdm
10
1
sdm
Susu
skim
bubuk
20
4
sdm
20
4
sdm
----
10.0
0
Sari
jeruk
200
1
gls
------
Pepaya - - 100
1
ptg
sdg
100
1
ptg
sdg
100
1
ptg
sdg
Gula
pasir
15

sdm
10
1
sdm
10
1
sdm
70
1
sdm
12.0
0/
18.0
0
Beras - - 35
1
gls
bubu
r
75

gls
tim
100

gls
nasi
Daging - - 50
1
ptg
sdg
50
1
ptg
sdg
50
1
ptg
sdg
Tempe - - - - 25
1
ptg
sdg
50
2
ptg
sdg
Sayura
n
- - 100
1
gls
100
1
gls
100
1
gls
Pepaya - - 100 1
ptg
sdg
100 1
ptg
sdg
100 1
ptg
sdg
18
Margar
in
2
1/5
sdm
------
Minyak - - 5
½
sdm
5
½
sdm
10
1
sdm
Gula
pasir
10
1
sdm
------
Susu
skim
bubuk
20
4
sdm
------
16.0
0
Sari
jeruk
200
1
gls
------
Pepaya - - 100
1
ptg
sdg
100
1
ptg
sdg
100
1
ptg
sdg
Gula
pasir
15

sdm
- - 10
1
sdm
10
1
sdm
20.0
0
Gula
pasir
10
1
sdm
------
Margar
in
2
1/5
sdm
------
Susu
skim
bubuk
20
4
sdm
------
K. Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
19
Sumber
karbohidrat
B e r a s d it im a ta u
disaring; roti, mi,
kentang, makaroni,
biskuit, tepung
beras/ terigu/ sagu
aren/ sagu ambon,
kentang gula pasir,
gula merah, madu,
dan sirup
Makanan yang
mengandung gas atau
alkohol, seperti;
ubi, singkong, tae
singkong, dan tape
ketan
Sumber protein
hewani
Daging sapi, ayam
dengan lemak
rendah, ikan,
telur, susu rendah
lemak dalam jumlah
yang ditentukan
Daging sapi dan
ayam yang berlemak;
gajih, sosis, ham,
hati, limpa, babat,
otak, kepiting dan
kerang-kerangan,
keju dan susu penuh
Sumber protein
nabati
Kacang-kacangan
kering, seperti;
kacang kedelai dan
hasil olahannya,
seperti; tahu dan
tempe
Kacang-kacangan
kering yang
mengandung lemak
cukup tinggi
seperti kacang
tanah, kacang mete,
dan kacang bogor
Sayuran Sayuran yang tidak
mengandung gas,
seperti bayam,
kangkung, kacang
bunci, kacang
Semua sayuran yang
mengandung gas,
seperti kol,
kembang kol, lobak,
s a wi, d an na ng k a
20
panjang, wortel,
tomat, labu siam,
dan tauge
muda
Buah-buahan Semua buaha-buahan
segar, seperti
pisang, pepaya,
jeruk, apel, melon,
semangka, dan sawo
Buah-buahan segar
yang mengandung
alkohol atau gas,
seperti durian dan
nangka matang
Lemak Minyak jagung,
minyak kedelai,
margarin, mentega
dalam jumlah
terbatas dan tidak
untuk menggoreng
tetapi untuk
menumis, kelapa
atau santan encer
dalam jumlah
terbatas
Minyak kelapa dan
minyak kelapa
sawit, santan
kental
Minuman Teh encer, coklat,
sirup
Teh/kopi kental,
minuman yang
mengandung soda dan
alkohol, seperti
bir dan wiski
Bumbu Semua bahan bumbu
selainbumbu tajam
dalam jumlah
terbatas
Lombok, cabe rawit,
dan bumbu-bumbu
lain yang tajam
21
L. Pencegahan
Hubungan antara diet dan penyakit kardiovaskular
akhir akhir ini menjadi subjek sebagian besar penelitian.
Banyak pakar merasa bahwa berbagai bukti sudah cukup
untuk membenarkan tindakan memodifikasi makanan atau diet
dalam upaya mencegah penyakit kardiovaskular, disamping
membantu para penderita penyakit tersebut. rekomendasi
diet untuk mencegah penyakit kardiovaskular adalah:
1. Mempertahankan berat badan yang ideal.
2. Mengurangi konsumsi total lemak.
3. Mengurangi konsumsi garam.
Kepentingan unsur-unsur makanan lain yang mencangkup
serat makanan, protein hewani dan gula masih menjadi
masalah yang diperdebatkan.
22
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit jantung merupakan salah satu penyakit
degeneratif yang seringkali dihadapi masyarakat dan
merupakan predisposisi atau juga akibat untuk berbagai
penyakit degeneratif lainnya. Salah satu penyebab
utamanya adalah pola gaya hidup yang tidak selaras dengan
pola hidup sehat termasuk salah satunya pengaturan pola
makan yang tidak benar.
Diet pada penyakit jantung adalah pola makan yang
diatur untuk pasien yang mengalami gangguan jantung agar
tidak menimbulkan resiko terjadinya penyakit degeneratif
lainnya. Pengaturan dietnya bisa berupa diet rendah garam
dan diet rendah kolestrol lemak terbatas, yang bertujuan
23
untuk memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan
kerja jantung, menurunkan berat badan bila terlalu gemuk,
serta mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau
air.
B. Saran
Untuk mencegah atau membantu pasien dengan penyakit
jantung dalam modifikasi diet, kelompok menyarankan
beberapa hal seperti dibawah ini:
1. Mempertahankan berat badan yang ideal
2. Mengurangi konsumsi total lemak
3. Mengurangi konsumsi garam

Anda mungkin juga menyukai