Anda di halaman 1dari 7

TUGAS TAMBAHAN

Disusun Oleh
Ullya Aisyafitri I1011151007
Jefry Alfarizy I4061172071
M. Arif Tri Hapsoro I4061172002

Supervisor :
dr. Sherly Yosephina, Sp.JP

STASE ILMU PENYAKIT JANTUNG


RUMAH SAKIT TINGKAT II DUSTIRA CIMAHI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA
CIMAHI
2019
A. Terapi Nutrisi Medis untuk Diabetes Mellitus Tipe 2

Penyandang DM perlu diberikan penekanan mengenai pentingnya


keteraturan jadwal makan, jenis dan jumlah kandungan kalori, terutama pada
mereka yang menggunakan obat yang meningkatkan sekresi insulin atau terapi
insulin itu sendiri. Komposisi Makanan yang Dianjurkan terdiri dari:1

1. Karbohidrat1
 Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total asupan energi.
Terutama karbohidrat yang berserat tinggi.
 Pembatasan karbohidrat total <130 g/hari tidak dianjurkan.
 Glukosa dalam bumbu diperbolehkan sehingga penyandang
diabetes dapat makan sama dengan makanan keluarga yang lain.
 Sukrosa tidak boleh lebih dari 5% total asupan energi.
 Pemanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti glukosa, asal
tidak melebihi batas aman konsumsi harian (Accepted Daily
Intake/ADI).
 Dianjurkan makan tiga kali sehari dan bila perlu dapat diberikan
makanan selingan seperti buah atau makanan lain sebagai bagian
dari kebutuhan kalori sehari.
2. Lemak1
 Asupan lemak dianjurkan sekitar 20- 25% kebutuhan kalori, dan
tidak diperkenankan melebihi 30% total asupan energi.
 Komposisi yang dianjurkan:
 lemak jenuh < 7 % kebutuhan kalori.
 lemak tidak jenuh ganda < 10 %.
 selebihnya dari lemak tidak jenuh tunggal.
 Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak
mengandung lemak jenuh dan lemak trans antara lain: daging
berlemak dan susu fullcream.
 Konsumsi kolesterol dianjurkan < 200 mg/hari.
3. Protein1
 Kebutuhan protein sebesar 10 – 20% total asupan energi.
 Sumber protein yang baik adalah ikan, udang, cumi, daging tanpa
lemak, ayam tanpa kulit, produk susu rendah lemak, kacang-
kacangan, tahu dan tempe.
 Pada pasien dengan nefropati diabetik perlu penurunan asupan
protein menjadi 0,8 g/kg BB perhari atau 10% dari kebutuhan
energi, dengan 65% diantaranya bernilai biologik tinggi. Kecuali
pada penderita DM yang sudah menjalani hemodialisis asupan
protein menjadi 1-1,2 g/kg BB perhari.
4. Natrium1
 Anjuran asupan natrium untuk penyandang DM sama dengan orang
sehat yaitu <2300 mg perhari.
 Penyandang DM yang juga menderita hipertensi perlu dilakukan
pengurangan
natrium secara individual(B).
 Sumber natrium antara lain adalah garam dapur, vetsin, soda, dan
bahan
pengawet seperti natrium benzoat dan natrium nitrit.
5. Serat1
 Penyandang DM dianjurkan mengonsumsi serat dari
kacangkacangan, buah dan sayuran serta sumber karbohidrat yang
tinggi serat.
 Anjuran konsumsi serat adalah 20-35 gram/hari yang berasal dari
berbagai
sumber bahan makanan.
6. Pemanis Alternatif1
 Pemanis alternatif aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas
aman
(Accepted Daily Intake/ADI).
 Pemanis alternatif dikelompokkan menjadi pemanis berkalori dan
pemanis tak berkalori.
 Pemanis berkalori perlu diperhitungkan kandungan kalorinya
sebagai bagian dari kebutuhan kalori, seperti glukosa alkohol dan
fruktosa.
 Glukosa alkohol antara lain isomalt, lactitol, maltitol, mannitol,
sorbitol dan xylitol.
 Fruktosa tidak dianjurkan digunakan pada penyandang DM karena
dapat meningkatkan kadar LDL, namun tidak ada alasan
menghindari makanan seperti buah dan sayuran yang mengandung
fruktosa alami.
 Pemanis tak berkalori termasuk: aspartam, sakarin, acesulfame
potassium, sukralose, neotame.

B. Anjuran nutrisi untuk Pasien dengan Penyakit Jantung


Berikut merupakan anjuran nutrisi untuk pasien dengan penyakit jantung:
1. Kurangi konsumsi karbohidrat (makanan yang mengandung tepung
seperti roti, serta nasi putih, pasta, gula, dan kentang) dalam makanan. Jika
penurunan berat badan tidak diperlukan, asupan karbohidrat sederhana
diperbolehkan, tetapi disarankan mengonsumsi karbohidrat kompleks
sebagai pengganti karbohidrat sederhana.2
2. Cobalah mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks,
seperti kacang-kacangan, gandum, dan kacang-kacangan. Makanan ini
meningkatkan gula darah lebih lambat dibandingkan dengan karbohidrat
sederhana, sehingga mengurangi sekresi insulin. 2
3. Kurangi atau hentikan asupan makanan yang mengandung lemak hewani
(daging sapi, domba, dan babi). Olah bahan hewani ini dengan
memanggang. Jangan menggorengnya. 2
4. Gunakan minyak zaitun dalam jumlah banyak atau minyak kacang dalam
makanan. Minyak ini merupakan minyak tidak jenuh tunggal dan memiliki
efek menguntungkan tertentu pada kadar lipid darah. Minyak tak jenuh
ganda seperti minyak canola adalah yang terbaik kedua. Hindari
penggunaan terhidrogenasi atau terhidrogenasi parsial (disebut asam
lemak trans). Lemak ini sering dilabeli sebagai minyak nabati
terhidrogenasi parsial, meskipun padat pada suhu kamar. Lemak-lemak
ini umumnya ditemukan dalam makanan panggang dan margarin. 2
5. Makanlah buah dan sayuran dalam jumlah banyak setiap hari. Kebanyakan
ahli gizi merekomendasikan 6 hingga 9 porsi buah dan / atau sayuran
setiap hari. 2
6. Konsumsi makanan laut sebagai sumber protein utama dalam makanan.
Yang sangat berguna adalah ikan berminyak, misalnya salmon, mackerel,
tuna, sarden, teri, dan halibut Alaska. Makanan laut lainnya juga
merupakan pilihan makanan yang sangat baik dibandingkan daging merah
dan putih. Daging putih dari ayam dan kalkun lebih baik daripada daging
merah (sapi, domba, dan babi) dan daging ayam dan kalkun yang gelap.
Kerang mengandung zat seperti kolesterol, tetapi ini bukan sesuatu yang
perlu dikhawatirkan, karena kolesterol bukan penentu utama kolesterol
darah. Sebaliknya, jumlah lemak hewani jenuh dalam makanan adalah
faktor utama dalam meningkatkan kadar LDL dalam darah. 2
7. Produk dadih seperti tahu adalah sumber protein yang sangat
direkomendasikan dan karbohidrat kompleks. 2
8. Konsumsilah makanan yang mengandung gula atau sirup jagung dalam
jumlah sedang, karena hal ini dapat menyebabkan peningkatan cepat gula
darah dengan respons insulin pankreas yang kuat dan mengakibatkan
stimulasi nafsu makan. 2
9. Cobalah menjadi pescetarian / vegetarian sebanyak mungkin. 2
10. Berolahraga selama 40 menit atau lebih per hari. Latihan aerobik seperti
berjalan, jogging, berenang, mendayung, dll sangat ideal. Beberapa latihan
beban juga merupakan ide yang bagus dan dapat dilakukan dua hingga tiga
kali per minggu selama kurang lebih 30 menit. 2
11. Restriksi cairan 1,5 - 2 Liter/hari dipertimbangkan terutama pada pasien
dengan gejala berat yang disertai hiponatremia. Restriksi cairan rutin pada
semua pasien dengan gejala ringan sampai sedang tidak memberikan
keuntungan klinis.3
12. Terdapat bukti hubungan antara konsumsi garam dan hipertensi. Konsumsi
garam berlebih terbukti meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan
prevalensi hipertensi. Rekomendasi penggunaan natrium (Na) sebaiknya
tidak lebih dari 2 gram/hari (setara dengan 5-6 gram NaCl perhari atau 1
sendok teh garam dapur). Sebaiknya menghindari makanan dengan
kandungan tinggi garam.4
DAFTAR PUSTAKA

1. PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Mellitus tipe


2 di Indonesia. Jakarta. PB PERKENI. 2015
2. Alpert, JS. Nutritional Advice for the Patient With Heart Disease: What
Diet Should We Recommend for Our Patients? Circulation.
2011;124:e258–e260
3. Pedoman Tatalaksana Gagal Jantung.Edisi Pertama. Perhimpunan Dokter
Spesialis Kardiovaskular Indonesia 2015.
4. Konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019. Indonesian Society of
Hipertension. 2019.

Anda mungkin juga menyukai