Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

MODUL FORENSIK

SEMESTER VII

Disusun Oleh:

Nama : Ullya Aisyafitri

NIM : I1011151007

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2018
Soal Multiple Choice

1. Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya


tentang pasien, bahkan setelah pasien itu meninggal dunia, namun
ketentuan ini dapat gugur apabila mereka memberikan keterangan saksi
untuk kepentingan peradilan, hal ini sesuai dengan pasal......
a. 322 KUHP
b. 170 KUHP
c. 170 KUHAP
d. 70 KUHP
e. 1365 KUHP

2. Seorang anak korban kekerasan seksual diantar oleh polisi ke RS. Polisi
membawa surat permintaan visum. Pada pemeriksaan tidak ditemukan
robekan selaput dara, hanya warna kemerahan yang berlebihan pada labia
minor akibat kekerasan benda tumpul. Kesimpulan pada visum et repertum
yang diisi adalah.....
a. Ada tidaknya tanda-tanda persetubuhan
b. Ada tidaknya suatu pencabulan yang telah terjadi
c. Waktu dan tempaat dilakukan pemeriksaan terhadap korban
d. Nama dan identitas penyidik yang meminta VeR
e. Ada tidaknya pemerkosaan

3. Seorang pemuda 28 tahun mengalami pengeroyokan. Pasien mengalami


luka bacok di lengan bawah kanan dan punggung, setelah di rawat inap
selama 6 hari pasien diperbolehkan pulang. Saat kontrol di poli datang
dengan polisi yang meminta surat visum. Surat visum et repertum yang
diberikan dokter adalah........
a. VeR lanjutan
b. VeR sementara
c. VeR tetap
d. Surat rawat jalan
e. Surat rawat inap

2
4. Pada pemeriksaan korban meninggal akibat penjeratan, temuan berikut ini
yang mungkin didapatkan, kecuali …

a. Terdapat lecet tekan

b. Fraktur Os hyoid

c. Crescent mark

d. Luka mendatar pada leher

e. Hematom di sekitar trakea

5. Refleks vagal pada pencekikan terjadi karena......


a. Terjadi rangsangan pada glomus caroticus pada carina.
b. Keadaan hiperkapnea yang mengakibatkan asidosis respiratorik
kemudian terjadi rangsangan pada medula oblongata
c. Akibat rangsangan reseptor nervus vagus pada corpus caroticus
(carotid body) di percabangan arteri carotis interna dan eksterna
d. Akibat gangguan pertukaran udara pernafasan
e. Bendungan pada arteri vertebralis

Soal Essay
1. Seorang wanita berusia 18 tahun datang ke RS diantar oleh polisi ke RS
dan wanita tersebut mengaku telah mengalami pemerkosaan. Polisi
membawa surat permintaan visum. Jelaskan apa saja yang perlu
dibuktikan oleh dokter?

2. Di sebuah rumah di laporkan terdapat seorang laki-laki yang berusia 30


tahun meninggal dunia, dan tetangga melaporkan adanya suara
perkelahian di tengah malam di rumah tersebut. Saat diperiksa terdapat
luka akibat kekerasan benda tajam di pergelangan tangan kiri. Bagaimana
cara membedakan luka akibat kekerasan benda tajam akibat pembunuhan
dan bunuh diri?

3
3. Seorang laki-laki berusia 20 tahun ditemukan meninggal setelah masuk ke
kolam renang. Pada hasil pemeriksaan ditemukan tubuh basah, kutis
anserina. Pada pemeriksaan darah ditemukan alkohol dalam darah. Apakah
kemungkinan yang terjadi pada kasus tersebut?

4. Seorang wanita ditemukan meninggal dalam keadaan tergantung.


Bagaimana cara membedakan korban murni bunuh diri (intravital) dan
korban yang telah meninggal (terbunuh) sebelum tersebut digantung?

5. Seorang bayi ditemukan meninggal di tempat pembuangan sampah. Bukti-bukti


apa saja yang ditemukan bila bayi tersebut lahir hidup?

4
Kunci Jawaban

Soal Multiple Choice

1. B. 170 KUHP
2. A. Ada tidaknya tanda-tanda persetubuhan
3. A. VeR lanjutan
4. C. Crescent mark

5. C. Akibat rangsangan reseptor nervus vagus pada corpus caroticus


(carotid body) di percabangan arteri carotis interna dan eksterna

Soal essay

1. Untuk kepentingan peradilan, dokter berkewajiban untuk membuktikan


adanya persetubuhan, adanya kekerasan, serta usia korban. Selain itu
dokter juga memeriksa adanya penyakit hubungan seksual , kehamilan dan
kelainan psikiatrik sebagai akibat dari tindak pidana tersebut. Dokter tidak
dibebani pembuktian adanya pemerkosaan, karena istilah pemerkosaan
adalah istilah hukum yang harus dibuktikan di depan sidang pengadilan.
Pada pemeriksaan pakaian: apakah ditemukan robekan,bercak darah, mani
Pemeriksaan tubuh korban :
Pemeriksaan umum: penampilan, emosional, tanda-tanda
kehilangan kesadaran dan obat bius, tanda kekerasan, tanda perkembangan
kelamin sekunder
Pemeriksaan Khusus: di daearah genital
a. Pada wanita : ada tidaknya rambut kemaluan yang saling melekat
(gunting untuk pemeriksaan adanya mani), cari bercak mani di sekitar
kelamin, kerok dengan skalpel untuk pemeriksaan lab. Pada vulva
dilihat tanda-tanda kekerasan, periksa selaput dara ada ruptur atau
tidak
b. Pada pria tersangka : Darah dapat ditemukan pada pria akibat darah
deflorasi, dapat ditemukan tanda perlwanan dari korban, dan dapat
dilakukan pemeriksaan ada tidaknya epitel vagina pada glans penis
dengan pemeriksaan mikroskopis.

5
2. Bunuh diri dengan menggunakan benda tajam biasanya diarahkan pada
tempat yang cepat mematikan misalnya leher, dada kiri, pergelangan
tangan, perut dan lipat paha. Bunuh diri dengan senjata tajam tentu saja
akan menghasilkan luka-luka pada tempat yang terjangkau oleh tangan
korban serta biasanya tidak menembus pakaian karena umumnya korban
menyingkap pakaian terlebih dahulu. Luka percobaan khas ditemukan
pada kasus bunuh diri yang menggunakan senjata tajam. Luka percobaan
tersebut dapat berupa luka sayat atau luka tusuk yang dilakukan berulang
dan biasanya sejajar.
Pembunuhan dengan benda tajam apabila disertai dengan perkelahian
maka dapat menimbulkan bekas luka yang banyak dan terdapat luka
tangkis. Luka tangkis merupakan luka yang terjadi akibat perlawanan
korban dan umumnya ditemukan di telapak tangan, punggung tangan, jari
tangan, punggung lengah bawah dan tungkai. Kain(pakaian) yang terkenan
benda tajam juga diperiksa untuk melihat interaksi antara pisau-kain-
tubuh, dengan melihat letak, bentuk robekan, adanya partikel besi, serat
kain dan pemeriksaan terhadap bercak darahnya.

3. Pada korban tersebut mengalami immersion syndrome, dimana alkohol


dan makan terlalu banyak merupakan faktor pencetusnya, korban
meninggal setelah tenggelam dalam air dingin akibat refleks vagal.

4. Kasus gantung biasanya merupakan kasus bunuh diri meskipun kasus


pembunuhan terkadang dilaporkan untuk menunjukkan kesan seolah-olah
korban bunuh diri dengan maksud untuk menghilangkan jejak
pembunuhan.Yang membedakan korban gantung intravital dan orang yang
sudah meninggal adalah:
Pada kasus bunuh diri dengan gantung (intravital): maka akan ditemukan
adanya petekie akibat pembuluh darah yang pecah karena tekanan dari
pompa jantung pada manusia yang hidup.

6
Pada kasus pembunuhan maka dapat ditemukan tanda-tanda perlawanan,
jejas jerat tidak lebih merah dan tidak ada petekie.

5. Bukti bayi lahir hidup:


 Pada pemeriksaan ditemukan dada sudah mengembang (sela iga melebar)
dan diafragma sudah turun sampai sela iga4-5, terutama pada bayi yang
telah lama hidup
 Pemeriksaan makroskopik paru: paru sudah mengisi rongga dada, hampir
menutup kandung jantung, paru berwarna merah muda dengan pleura
yang tegang, gambaran marmer terjadi akibat pembuluh darah interstisial
berisi darah, konsistensi seperti spons, teraba derik udara, pada pengisian
paru dalam air terlihat keluarnya gelembung udara dan darah
 Uji apung paru: memberikan hasil positif, apabila hasil negatif
dilanjutkan dengan pemeriksaan mikroskopik
 Pemeriksaan mikroskopik paru:alveoli paru mengembang sempurna serta
tidak terlihat adanya projection. Pada pewarnaan Gomori atau ladewig,
serabut retikulin akan tampak tegang
 Adanya udara dalam saluran cerna: dapat dilihat dengan foto rontgen,
udara di duodenum atau saluran yang lebih distal menunjukkan lahir
hidup dan telah hidup 6-12 jam. Bila dalam usus besar berarti telah hidup
12-24 jam, dan tetap harus ingat adanya kemungkinan pernafasan buatan
dan gas pembusukan.

Sumber :

Bagian kedokteran Forensik FKUI. Ilmu Kedokteran Forensik. Jakarta : Bagian


kedokteran Forensik FKUI.1997

Anda mungkin juga menyukai