Anda di halaman 1dari 5

Klinik Pratama Rawat Inap

IRA MEDICAL CENTER ( IMC )


No .Telp. 061-42075119
IRA MEDICAL
CENTER
Hp . 08137600255
Alamat : Jln. Ahmad Yani No. 35

Tujuan Diet Ginjal

1. Menghindari katabolisme berlebihan


2. Mencapai status gizi optimal
3. Mensintesis jaringan yang rusak

Pengaturan Makan pada ginjal

Pasien ginjal membutuhkan diet terkait hemodialisis. Berikut pengaturan makannnya :1–4

Pengaturan zat gizi makro pada diet ginjal

 Energi

Ketika fungsi ginjal menurun, asupan energi pun cenderung menurun. Kebutuhan energi pada
penderita GGK sebesar 30-35 kkal/kgBB/hari.

 Protein

Pada diet hemodialisis menurut pedoman NKF K/DOQI sebesar 1,0-1,2 gram protein/kgBB dapat
diperoleh dari protein dengan nilai biologis tinggi seperti telur, susu, hati sapi, daging sapi, dan
kedelai. Pengidap GGK dengan uremia mengalami kelainan dalam pengecapan rasa makanan
sehingga dapat ditambahkan bumbu pada pengolahan protein.

 Lemak

Pengidap GGK yang menjalani terapi HD biasanya memiliki LDL normal, HDL rendah, dan
peningkatan level trigliserida sehingga untuk kebutuhan lemak dapat mengikuti pedoman dari
diet Therapeutic Lifestyle Changes (TLC) yaitu dengan mengonsumsi lemak 25% dari energi,
lemak jenuh <7% dari energi, PUFA <10% dari energi, MUFA <20% dari energi, dan kolesterol
<200 mg/hari. Pembatasan tersebut disebabkan risiko penyakit arteri koroner cenderung
meningkat pada HD.
 Karbohidrat

Pemilihan karbohidrat kompleks dipertimbangkan karena waktu cernanya yang lebih lama dan
kenaikan glukosa darah yang lebih lambat saat setelah dikonsumsi dibandingkan dengan efek
konsumsi karbohidrat sederhana. Serat pada penyakit ginjal memiliki peran khusus untuk
menurunkan kadar plasma urea tanpa harus mengurangi konsumsi protein dengan cara
mengurangi produksi amonia oleh mikroba usus besar sehingga produk urea yang diproduksi hati
lebih sedikit.

 Cairan

Kebutuhan cairan pada pasien HD bersifat individual dihitung dengan cara Insensibel Water
Loss (IWL) 15 ml/kgBB (705ml) + jumlah output urin. Pada pasien HD perlu adanya
pembatasan cairan karena cairan yang terlalu banyak dapat menyebabkan perubahan volume
darah secara tiba-tiba dan hipotensi selama terapi HD.

Pengaturan zat gizi mikro pada diet HD

 Kalium

Konsumsi kalium pada pengidap GGK dengan HD dibatasi yaitu 2-3 gram/hari karena apabila
terjadi hiperkalemia dapat menimbulkan aritmia fatal. Dengan pembatasan tersebut, maka
pengidap GGK dengan HD dianjurkan mengonsumsi makanan rendah kalium seperti apel,
anggur, jeruk mandarin, pir, stroberi, semangka, kubis, kembang kol, terong, selada, dan jamur

 Natrium

Natrium merupakan kontributor utama yang menentukan besar atau tidaknya osmolalitas serum
dan dapat meningkat pada pengidap dengan HD dikarenakan asupan natrium yang berlebih dan
dapat berujung pada komplikasi kardiovaskuler akut dan kronis, sehingga perlu pembatasan
natrium sekitar <1500 m g/hari. Selain itu, asupan natrium berlebih dapat meningkatkan rasa
haus, menyebabkan hipertensi, dan meningkatkan osmolalitas yang berujung pada perubahan
GFR.

 Fosfor

Hiperfosfatemia adalah salah satu komponen dari GGK, bahkan prevalensinya pada pasien HD
cukup tinggi yaitu sebesar 50% yang disebabkan oleh diet tinggi protein yang dijalani dan
adanya gangguan metabolisme mineral yang berhubungan dengan penurunan fungsi GFR.
Hiperfosfatemia dapat meningkatkan risiko kematian karena meningkatkan risiko penyakit
kardiovaskuler, sehingga perlu adanya pembatasan konsumsi fosfor sebesar <800 mg/hari.
 Asam folat

Asam folat diberikan pada pasien GGK yang memerlukan hemodialisis karena saat proses
hemodialisis, pasien akan kehilangan vitamin larut air melalui membran dialisis. Pemberian
asam folat sebesar 2-5 mg/hari untuk menghambat penurunan laju filtrasi glomerolus. Selain itu
asam folat mampu memulihkan dan memelihara hematopoiesis yang normal.5

Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Dibatasi serta Cara Pengolahannya

Diet hemodialisis perlu memperhatikan bahan makanan apa saja yang perlu dibatsi dan terkait
cara pengolahan yang aman untuk pasien HD.

Bahan Makanan yang Dianjurkan

1. Sumber Karbohidrat: nasi, bihun, mie, makaroni, jagng, roti, kwethiau, kentang, tepung-
tepungan, madu, sirup, permen, dan gula.
2. Sumber Protein Hewani: telur, susu, daging, ikan, ayam.
3. Bahan Makanan Pengganti Protein Hewani Hasil olahan kacang kedele yaitu tempe, tahu,
susu kacang kedele, dapat dipakai sebagai pengganti protein hewani untuk pasien yang
menyukai sebagai variasi menu atau untuk pasien vegetarian asalkan kebutuhan protein
tetap diperhitungkan.
4. Sumber Lemak: minyak kelapa, minyak jagung, minyak kedele, margarine rendah garam,
mentega.
5. Sumber Vitamin dan Mineral
6. Semua sayur dan buah, kecuali jika pasien mengalami hiperkalemi perlu menghindari
buah dan sayur tinggi kalium dan perlu pengelolaan khusus yaitu dengan cara merendam
sayur dan buah dalam air hangat selama 2 jam, setelah itu air rendaman dibuang,
sayur/buah dicuci kembali dengan air yang mengalir dan untuk buah dapat dimasak
menjadi stup buah/coktail buah.

Bahan Makanan yang Dibatasi

1. Hindari sayur dan buah tinggi kalium jika pasien mengalami hiperkalemi. Bahan
makanan tinggi kalium diantaranya adalah bayam, gambas, daun singkong, leci, daun
pepaya, kelapa muda, pisang, durian, dan nangka.
2. Hindari/batasi makanan tinggi natrium jika pasien hipertensi, udema dan asites. Bahan
makanan tinggi natrium diantaranya adalah garam, vetsin, penyedap rasa/kaldu kering,
makanan yang diawetkan, dikalengkan dan diasinkan.
Cara Pengolahan

1. Semua sayuran harus dimasak dan tidak dianjurkan dimakan dalam keadaan mentah
(lalapan)
2. Bila harus membatasi garam, gunakanlah lebih banyak bumbu-bumbu seperti gula dan
bumbu dapur lain
3. Untuk mengurangi kadar kalium dalam bahan makanan sebaiknya dipotong-potong kecil
terlebih dahulu, kemudian direndam dalam air hangat minimal selama 2 jam Air
perendaman dibuang dan bahan makanan dicuci dalam air mengalir selama beberapa
menit. Setelah itu masaklah (terutama sayuran dan umbi-umbian)
4. Untuk membatasi banyaknya cairan dalam makanan masakan lebih baik dibuat dalam
bentuk tidak berkuah seperti ditumis, dipanggang, dikukus, dibakar, dan digoreng.

Contoh Menu Hemodialisis

Pasien HD perlu mengkonsumsi makanan dalam porsi kecil sering (small frequent feeding).
Berikut contoh rekomendasi menu diet hemodialisis 1 hari yang teridiri dari 3x makanan utma
dan 3x selingan dengan total energi 1500 kkal, protein 61 gram, lemak 47 gram, karbohidrat 219
gram, serat 24 gram, kalium 2 gram, natrium 450 miligram, dan fosfor 700 miligram.

Anda mungkin juga menyukai