PASIEN PENYAKIT
GINJAL KRONIK
HEMODIALISIS
drningz dokterning
z
dr Ningz Channel
KENAPA NUTRISI PENTING
UNTUK PASIEN HEMODIALISIS?
Individu dengan PGK berisiko mengalami spektrum gangguan nutrisi yang
mencakup kekurangan gizi, gangguan elektrolit, protein-energy wasting
(PEW).
Kurang gizi/malnutrisi berbeda dengan PEW karena hilangnya otot dan lemak
dapat disebabkan oleh berbagai penyebab seperti penyakit, inflamasi,
asidosis, dan resistensi insulin, selain asupan nutrisi yang tidak memadai.
PROTEIN –ENERGY WASTING (PEW)
Penurunan simpanan bahan bakar energi dan protein dalam tubuh, termasuk massa lemak dan otot tubuh
PEW banyak terjadi
pada ESRD
Asupan diet yang tidak mencukupi dipengaruhi oleh asupan nutrisi, psikologis, serta
aspek sosial.
Predialisis:0,60-0,75 gram/kgBB/hari
Protein 1
Dialisis:1-1,2 gram/kgBB/hari
Karbohidrat 2 Sisa keb. kalori harian setelah dikurangi kalori dari protein
1
K/DOQI. Am J Kidney Dis 2000; 35 (6 suppl 2): S1-S103
2
Nutritional Management of Renal Disease. Pennsylvania : Williams & Wilkins, 1997: 17
Asupan energi yang adekuat penting untuk mengoptimalkan status gizi
⚫ Hadir dalam (Karbohidrat – Lemak – Protein)
⚫ Dihitung berdasarkan:
⚫ berat saat ini,
⚫ tujuan penurunan/penambahan berat badan
⚫ usia dan jenis kelamin
⚫ aktivitas fisik dan stres metabolik
PGK 1-5D atau pascatransplantasi, stabil secara metabolik, :
25-35 kcal/kgBB
HD/session CAPD/Day
5-15 g/24h
1-3 g/session 4 g of which is albumin
Profil asam amino yang berbeda mungkin memiliki efek berbeda pada
hemodinamik ginjal termasuk penurunan ekspresi sistem RAAS
• Meningkatkan motilitas usus & ekskresi nitrogen, sehingga menurunkan beban uremik.
• Menurunkan kolesterol & mengurangi kejadian sindrom metabolik
• Mengubah mikrobioma usus menjadi tipe yang lebih sakarolitik, yang memfermentasi serat
makanan untuk melepaskan FA rantai pendek & meningkatkan integritas barrier usus.
• Juga memberikan sifat anti-inflamasi.
Kandungan protein pada makanan
• Telur ayam: 12,5 gram protein per 100 gram (2-3 butir telur)
• Dada ayam tanpa kulit: 33 gram protein per 100 gram.
• Daging sapi rendah lemak: 36 gram protein per 100 gram.
• Ikan tuna: 23 gram protein per 100 gram.
• Ikan salmon: 24,2 gram protein per 100 gram.
• Tahu: 10,9 gram protein per 100 gram (3 potong tahu mentah).
• Tempe: 15,4 gram protein per 100 gram (4 potong tempe).
• Susu sapi: 8 gram protein per 100 gram.
• Yoghurt: 8 gram protein per 100 gram.
• Bubuk protein: 80 gram protein per 100 gram.
• Kacang hijau rebus: 7 gram protein per 100 gram.
Sumber Protein
Catatan konsumsi protein:
• Makan porsi kecil daging dan produk susu karena jenis tersebut mengandung fosfor tinggi
• Jumlah penyajian sehari yang dianjurkan untuk daging, unggas, dan ikan sebanyak 0.5 – 1 penukar, sedangkan
protein dr produk susu sebesar 250 ml / 1 lembar keju
Penukar Protein Hewani
Penukar Protein Nabati
KEBUTUHAN KARBOHIDRAT &
LEMAK
KARBOHIDRAT
65-70% total kkal
✔ Terapi nutrisi untuk Dislipidemia didasarkan pada profil metabolik pasien dan tujuan pengobatan
individual
Kebutuhan lemak
• 30 % total kalori Meminimalkan peningkatan TG & Kolesterol
• < 10% kalori → Saturated fatty acids (SFA); Rasio Unsaturated fatty acids (USFA): SFA = 2 : 1
• 8% SFA : 10 % Polyunsaturated fatty acids (PUFA) : 12% Monounsaturated fatty acids (MUFA)
• 250–300 mg kolesterol/hari
• Asam lemak omega 3 untuk menurunkan TG & Chol. serta fosfolipid dapat dicoba
Sumber makanan:
• PUFA: minyak jagung, minyak kacang kedelai, dan minyak bunga matahari
• MUFA: minyak zaitun, minyak kanola, alpukat, dan minyak kacang tanah
• Asam lemak omega 3 : Suplemen, ikan tuna, salmon, tongkol, sarden, minyak ikan, telur, minyak kanola, minyak zaitun, kacang kedelai dan
biji- bijian
• n-3 LCPUFA: ikan, minyak ikan, dan alga
KEBUTUHAN NATRIUM DAN AIR
KDOQI CLINICAL PRACTICE GUIDELINE FOR NUTRITION IN CKD: 2020 UPDATE
Sodium intake
• Adults with CKD 3–5: recommend limiting sodium intake to <2.3 g/d to reduce BP and improve volume control (1B)
• In adults with CKD 3-5D, we suggest reduced dietary sodium intake as an adjunctive lifestyle modification strategy to
achieve better volume control and a more desirable body weight (2B).
• Adults with CKD 3–5: suggest limiting sodium intake to <2.3 g/d to reduce proteinuria synergistically with available
pharmacologic interventions (2A)
Source: KDOQI Nutrition 2020
Patients with diabetes with CKD: suggest limiting sodium intake to <2 g/d in patients with diabetes and CKD (2C)
Source: KDIGO Diabetes 2020
Patients with high BP and CKD: suggest targeting a sodium intake <2 g/d in patients with high BP and CKD (2C)
Source: KDIGO Blood pressure 2020
Asupan cairan 750 – 1000 ml + jumlah urin, tidak boleh > 1500 ml/hari
Peningkatan BB interdialitik tidak >3-5% BB kering pasien / tidak > 2-3 kg
CATATAN KONSUMSI NATRIUM:
Adults with CKD 3–5: reasonable to adjust dietary potassium intake to maintain serum potassium
within the normal range (OPINION)
In adults with CKD 3-5D (2D) or posttransplantation (OPINION) with either hyperkalemia or
hypokalemia, we suggest that dietary or supplemental potassium intake be based on a patient’s
individual needs and clinician judgment.
KDOQI Nutrition 2020
• Potong / iris-iris sayuran menjadi potongan kecil-kecil, kemudian dimasak dengan banyak air. Air rebusan
sayuran ini selanjutnya dibuang dan diganti kuah lain, seperti kuah ayam yang tidak berlemak dan tidak
mengandung penyedap
• Merendam potongan sayuran dalam air bersih semalam sebelum dimasak
▪ Rendah: 20-150 mg
⚫ Apel
Foods
⚫ Anggur
◦ Jeruk/Jus
▪ Sedang: 150-250 mg ⚫ buah beri
◦ Pisang
• Phosphorus intake Adults with CKD 3–5: recommend adjusting dietary phosphate intake to
maintain serum phosphate levels in the normal range (1B)
• In adults with CKD 1-5D or posttransplantation, it is reasonable when making decisions about
phosphorus restriction treatment to consider the bioavailability of phosphorus sources (eg,
animal, vegetable, additives) (OPINION).
• For adults with CKD posttransplantation with hypophosphatemia, it is reasonable to consider
prescribing high-phosphorus intake (diet or supplements) in order to replete serum phosphate
(OPINION).
Animal-based
protein foods is
major source,
± 60% abs
Plant sources,
mostly phytate
± 40%
Pengolahan (perendaman, perkecambahan, fermentasi) makanan dapat memecah fitat dan membuat
fosfor lebih tersedia untuk diserap.
Organic Serv Phos mg Phos:Pro GI absorb
Milk , skim 8 oz 247 29:1 40-60%
Yogurt, plain nonfat 8 oz 385 27:1 40-60%
Cheese, Mozzarella 1 oz 131 20:1 40-60%
Egg 1 large 86 14:1 40-60%
Beef, cooked 3 oz 173 7:1 40-60%
Chicken 3 oz 155 8:1 40-60%
Fish 3 oz 250 11:1 40-60
Almonds 1 oz 134 23:1 10-30%
Peanuts 1 oz 107 15:1 10-30%
Lentils ½ cup 178 20:1 10-30%
Chocolate 1.4 oz 142-216 27:1 10-30%
Cola 12 oz 40 NA 80-100%
Sumber fosfat lainnya
• Eksipien (bahan untuk meningkatkan volume) yang mengandung fosfat,
sebagian besar garam inert, digunakan dalam formulasi obat
ditemukan pada ∼11% obat yang sering digunakan (buffer, pengencer,
meningkatkan kepadatan sediaan)
• Contoh: kandungan fosfat dalam satu tablet paroxetine 20 mg bisa
mencapai 296 mg, sedangkan amlodipine 10 mg bisa mencapai 165 mg.
Banyak obat PGK lain yang biasa diresepkan mengandung setidaknya
sejumlah fosfor.
• Bahkan air keran mungkin perlu diteliti karena garam fosfat sering
ditambahkan untuk melunakkan air sadah di Amerika Serikat dan
Eropa.
Calvo M, Sherman RA, Uribarri J. AJKD, 2019; 73(4)542–551; Seana ML, et al. JREN, 2017, 27(2):9196
McCann KDIGO Clinical Practice Conference, 2019
Bahan Aditif pada Bahan Makanan Sehari-hari
Sayuran - 51%
Kacang-kacangan - 48%;
Daging - 38%;
Diet kalium (g/ Sama seperti Sama seperti <3 g/hari jika <3 g/hari jika hiperkalemia <3 g/hari, ditambah
hari) rekomendasi populasi rekomendasi populasi hiperkalemia sering sering terjadi, dan asupan tinggi serat
umum (4,7 gram/hari) umum kecuali sering terjadi, dan mempertahankan asupan
terjadi hiperkalemia berat mempertahankan serat yang tinggi
asupan serat yang tinggi
Diet fosfor <1000, memperkecil <800, memperkecil <800, memperkecil <800, memperkecil <800, memperkecil
(mg/hari) tambahan P inorganik di memperkecil tambahan P memperkecil tambahan memperkecil tambahan P memperkecil
dalam bahan pengawet inorganik, menambah P inorganik, menambah inorganik, pertimbangkan tambahan P
dan makanan olahan makanan berbasis makanan berbasis penambahan pengikat inorganik,
tanaman tanaman fosfat penambahan
pengikat fosfat jika
diperlukan.
Diet kalsium 1000 - 1300 mg/hari 800 - 1000 mg/hari 800 - 1000 mg/hari 800 - 1000 mg/hari atau <800 mg/hari
(mg/hari) (disesuaikan untuk usia) lebih sedikit
KEBUTUHAN VITAMIN DAN
MINERAL
Fisikokimia dan karakteristik klinis dari vitamin
Vitamin Komponen utama Kelarut Berat Protein pengikat Kehilangan saat Kehilangan saat Cadangan dalam Toksisitas
an Mol dalam HD PD tubuh
plasma
Vitamin C Supplementation
5.2.1 In adults with CKD 1-5D or posttransplantation who are at risk of vitamin C deficiency, it is reasonable
to consider supplementation to meet the recommended intake of at least 90 mg/d for men and 75 mg/d for
women (OPINION).
vitamin A 700-900 RE Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Vitamin E 22,5 IU Tidak ada saran Tidak ada 400 - 800 IU Tidak ada 400 - 800
IU
Vitamin K 80-120 μg Tidak ada saran Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Vitamin B1 1,1-1,2 mg >1 mg Tidak ditentukan 1.1 - 1.2 mg Sama dengan RDA 1.1 - 1.2
mg
Riboflavin 1,1-1,3 mg 1-2 mg Tidak 1.1 - 1.3 mg Sama dengan RDA 1.1 - 1.3
ditentukan mg
Vitamin B6 1,3-1,7 mg 1,5-2 mg Tidak 10 mg Sama dengan RDA 5 mg
ditentukan
Vitamin C 75-90 mg sampai 60 mg 75-90 mg 75-90 mg 75 - 90 mg 75 - 90 mg
Asam folat 400 μg 200 μg jika Jika ada tanda 1 mg Jika ada tanda klinis 1 mg
dalam terapi EPO klinis
Vitamin B12 2.4 μg Tidak ada saran Jika ada tanda klinis 2.4 μg Jika ada tanda klinis 2.4 μg
Niasin 14-16 mg Tidak ada Tidak ditentukan 14 - 16 mg Sama dengan RDA 14-16 mg
BMI, Body mass index; DEI, dietary energy intake; DPI, dietary protein intake; GFR, glomerular filtration rate; nPCR,
normalized protein catabolic rate; nPNA, normalized protein nitrogen appearance
Kistler BM, Moore LW, Benner D, Biruete A, Boaz M, Brunori G, dkk. The International Society of Renal Nutrition and Metabolism Commentary on the National Kidney Foundation and Academy of Nutrition and Dietetics KDOQI Clinical
Practice Guideline for Nutrition in Chronic Kidney Disease. J Ren Nutr. Maret 2021;31(2):116-120.e1
Rekomendasi Monitoring Status Nutrisi
Kategori Pengukuran Minimal frekuensi pengukuran