Anda di halaman 1dari 69

Penatalaksanaan Gizi

pada Diabetes Melitus

Lilik Fauziyah Ahmad, S.Si.t

Instalasi Gizi RSCM


Jakarta
Terapi Gizi Medis

Pengintegrasian pelayanan gizi


dengan pelayanan dan
penatalaksanaan diabetes total.
TUJUAN UMUM TGM

Membantu penyandang diabetes


memperbaiki kebiasaan makan dan olahraga
untuk mendapatkan kontrol metabolik yang
baik.
MODEL 4 LANGKAH
TERAPI GIZI MEDIS

Pengkajian Penentuan
Intervensi
tujuan

Evaluasi
DM tipe 1

Gaya hidup

Asupan KH konsisten

Pencegahan kegemukan
DM tipe 2
Gaya hidup

Pengendalian :

- glukosa darah

- dislipidemia

- tekanan darah

Pengendalian BB
Tugas Dokter dalam TGM
- Merujuk pasien ke dietisien
- Memberikan data pasien
- Mengkomunikasikan sasaran pengelolaan
- Memberikan Preskripsi Diet
- Memberikan keterangan mengenai
tingkat kegiatan jasmani yang diperkenankan
- Melakukan penyesuaian pengelolaan
sesuai hasil TGM
- Menekankan pentingnya pengaturan nutrisi
pada pasien
Tugas Dietisien
Memperoleh dan mengkaji data klinis,makanan,
latihan jasmani, sosial ekonomi,
pengetahuan/keterampilan pasien
Mengidentifikasi treatment goal
Menentukan dan menerapkan preskripsi diet,
edukasi perencanaan makan, latihan jasmani,
pemantauan glukosa darah sendiri (bila perlu).
Mengevaluasi TGM : kontrol glikemik, lipid,
tek.darah,BB, perenc.makan, lat.jasmani.
Memberikan laporan & saran pada dokter
Rekomendasi Gizi Diabetes
(PERKENI 2015)

Karbohidrat : 45-65 %
Sukrose : < 5%

Serat : 25 g / 1000 kkal/hari

Pemanis : Sesuai ADI


Rekomendasi Gizi Diabetes
(PERKENI 2015)

Total lemak : 20-25 %


As.lemak jenuh : <7%

Pufa : < 10%

Mufa : selebihnya
Rekomendasi Gizi Penyandang Diabetes
(PERKENI 2015)

Kolesterol : < 300 mg

Protein : 10 - 20 %

Alkohol : <30 g pria, <15 g wanita (ADA)


PROTEIN

Protein tidak meningkatkan konsentrasi


glukosa plasma

Dianjurkan : ikan, ayam tanpa kulit, susu


non fat, kacang-kacangan, tahu, tempe.
Nefropati diabetik :

Protein 0,8 g/ kg BB/hari

atau sekitar 10% total energi,

50-65% bernilai biologi tinggi


Lemak

Sedikit mungkin
lemak trans
Dislipidemia Diabetik

LDL Meningkat 100 mg/dL


Diet dislipidemia tahap II
- Lemak jenuh <7 % energi
- Lemak total <30 % energi
- Kolesterol 200 mg/hari
- BB normal lemak tidak jenuh
tunggal sampai 15%
Dislipidemia Diabetik

Trigliserida & VLDL meningkat


Penurunan BB
Peningkatan aktivitas
Lemak tdk jenuh tunggal
sampai 15 % energi
Lemak jenuh <10 % energi
Lemak tdk jenuh ganda 10 % energi
MUFA

Diet Mufa, memperbaiki :


- Kontrol glikemik
- Hipertrigliseridemia

MUFA memperbaiki glukosa darah


Nuchter dan PP
Karbohidrat
Pilih karbohidrat kompleks :
padi-padian, umbi-umbian, sagu

Batasi karbohidrat sederhana :


gula, madu, sirup, cakes, jam
Karbohidrat
Jumlah dan jenis karbohidrat
mempengaruhi kadar glukosa darah.

Diet rendah karbohidrat dengan KH


< 130 g perhari tidak dianjurkan

Pantau jumlah KH dengan penggunaan


Daftar Bahan Makanan Penukar atau
carbohydrate counting.
Indeks Glikemik (IG)

IG : perbandingan kenaikan glukosa darah setelah makan


makanan tertentu dibandingkan setelah makan glukosa.

Indeks glikemik rendah hiperglikemia PP

Penggunaan indeks glikemik memberikan tambahan


keuntungan dari hanya memperhitungkan jumlah
karbohidrat

Data indeks glikemik makanan Indonesia belum banyak


Indek Glikemik (RSCM)
Rendah (<55) Sedang (55-70) Tinggi (>70) *
-Nasi pera -Kentang -Ketan
-Nasi pulen -Roti -Nasi b.merah
-Ka-kacangan - Ketoprak -Singkong
-Tempe goreng /ketupat -Madu
-Tahu goreng -Nangka -Indomie :
-Sawo -Nenas .Bihun kuah
-Jeruk -Pisang raja .Bihun goreng
-Pepaya -Bubur ayam
Cerebros

* Wolever dkk
Indek Glikemik (RSCM)
Rendah (< 55 %)
- Indomie :
. Ayam special
. Goreng
- Nasi soto
- Mie bakso
- Gado-gado lontong
- Jus apokat
- Menu RSCM I,II,III,IV
- Makanan Cair RSCM I
- Makanan Cair RSCM II
- Diabetasol
- Produk Tropicana
Nutrition Recommendations and Interventions for
Diabetes 2008 (ADA)

a. Penggunaan indek glikemik dan glikemik load


memberikan penambahan keuntungan
sedang dibandingkan dengan penggunaan
karbohidrat total saja. (B)

b. Pemantauan karbohidrat dengan menggunakan


carbohydrate counting, bahan makanan penukar
(exchanges) atau perkiraan berdasar pengalaman, tetap
merupakan strategi kunci untuk mencapai pengendalian
glukosa darah. (A)
Penggunaan Indeks Glikemik (IG) masih
kontroversial karena banyak kelemahannya :
Lemak menurunkan nilai IG, sehingga
makanan tinggi lemak seolah-olah makanan yang
baik

Makanan campuran merubah nilai IG dari


masing-masing makanan yang dicampurkan.

Beberapa makanan yang mempunyai nilai gizi


baik misalnya sayuran dan buah tertentu yang
mengandung serat, anti oksidan, vitamin dan
mineral, mempunyai IG tinggi.
Cara Sederhana Pemilihan IG
I G tinggi IG rendah
- Nasi pulen - Nasi pera
- Roti putih - Roti tinggi serat
- Sarapan cereal - Oat meal
- Kue-kue - Buah
- Minuman sirup - Jus buah
Gula / Sukrosa
Sukrosa tidak menaikkan glukosa darah >
dari tepung-tepungan dalam jumlah
isokalori
Sukrosa / makanan mengandung sukrosa
pengganti karbohidrat
Pertimbangkan lemak yang ada bersama
sukrosa
Dikonsumsi dalam konteks makanan sehat
Makanan bervariasi lebih banyak zat gizi
Gula
Gula / produk dari gula dikurangi
Gula untuk bumbu diperbolehkan
Anjuran gula sama dengan non
diabetisi < 5 % kalori total
Diperbolehkan untuk keadaan tertentu
Pemanis Alternatif
Pemanis dikelompokkan :

Bergizi : gula alkohol, fruktosa

Tak bergiz i : aspartam, sakarin,


acesulfame K, sukralose,
neotame.
Pemanis Alternatif pada DM
Aman dikonsumsi asal tidak melebihi batas
aman(Accepted Daily Intake/ADI )

Sebaiknya dalam jumlah sedang, dalam


konteks diet seimbang.

Fruktosa tidak dianjurkan untuk DM


karena
potensi meningkatkan kolesterol, LDL
Batas Aman (ADI)

Fruktosa < 50 g/hr, lebih, diare

Sukralose 5 mg/kg BB/hari


Sorbitol < 30 gr,
lebih sekaligus , kembung,
tak nyaman, diare

Manitol < 20 g/hr


Batas Aman (ADI)

Aspartam : 50 mg / kg BB / hari
Tidak dianjurkan untuk penderita PKU

Sakarin : 1 g / hari

Acesulfame K : 15 mg / kg BB / hari

Siklamat : 11 mg / kg BB / hari
Dalam Produk

Sakarin : 50 mg / kg
Na Sakarin : 300 mg / kg

Siklamat : 0,5 3 g / kg

Sorbitol : 5 300 g / kg
Makanan Tinggi Serat

Serat :
Bagian karbohidrat yang tidak dapat
dicerna

Pada :
Buah, sayuran, padi-padian dan produk
sereal, kacang-kacangan.
Serat Larut

Memperlambat penyerapan glukosa


darah

Pada :
Oat bran , apel , jeruk dan kacang-
kacangan
Natrium
Anjuran asupan Na
Sama dengan untuk non-diabetes < 3000
mg/hari (6-7 g / 1 sdt) garam dapur
Hipertensi ringan sampai sedang 2400 mg Na
perhari
Waspada
Makanan diproses dg tinggi Na :
garam dapur, vetsin, soda, bahan pengawet spt
Na benzoat, Na nitrit
Multivitamin

- Orang tua

- Wanita hamil

- Wanita menyusui

- Vegetarian ketat

- Diet rendah kalori


Perencanaan Makan

Apa yang dimakan


Berapa banyak makan
Kapan makan
Berdasarkan :
Apa yang dimakan
Kapan ingin makan
Kebutuhan kalori
Aktifitas
Latihan jasmani
Kesehatan
Obat
Kebiasaan
Anjuran Makan
Hampir sama dg anjuran untuk masyarakat
umum :
makanan seimbang sesuai kebutuhan gizi

Makan teratur dg menggunakan Daftar Bahan


Makanan Penukar agar konsumsi karbohidrat
teratur.

Batasi makanan tinggi gula, lemak dan Natrium

Makanan tinggi serat

Bila mengidap penyakit lain, diet sesuai dg


penyakit penyertanya
Yang Perlu Diketahui Diabetisi

Makanan seimbang
Makan teratur 3 J :
Jadwal makan, jenis dan jumlah makanan
Kebutuhan kalori sehari
Kebutuhan bahan makanan sehari
Daftar bahan makanan penukar
Daftar Bahan Makanan Penukar
Dikelompokkan menjadi 8 golongan yaitu :
Golongan 1 : BM sumber KH
Golongan 2 : BM sumber protein hewani
Golongan 3 : BM sumber protein nabati
Golongan 4 : sayuran
Golongan 5 : buah-buahan
Golongan 6 : susu
Golongan 7 : minyak
Golongan 8 : makanan tanpa kalori
Jenis dan jumlah kebutuhan
bahan makanan sehari
Kalori 1300 1500 1700 1900 2100 2300
Penukar
Karbohidrat 3 4 5 5 6 7
Hewani 2 2 2 2 2 2
Hewani * 1 1 1 1 1 1
Nabati 2 2 2 2 3 3
Sayuran S S S S S S
Buah 4 4 4 4 4 4
Minyak 4 4 4 6 7 7
Sumber Karbohidrat
1 Penukar : 175 kalori, 4 g protein, 40 g KH
Sumber Protein Hewani : Rendah Lemak

1 Penukar : 50 kalori, 7 g protein, 2 g lemak


Lemak Sedang
1 Penukar : 75 kalori, 7 g protein, 5 g lemak
Tinggi Lemak
1 Penukar : 150 kalori, 7 g protein, 13 g lemak
Sumber Protein Nabati
1 Penukar : 75 kalori, 5 g protein, 3 g lemak, 7 g KH
Sayuran A
Kandungan kalori diabaikan
Sayuran B
1 Penukar : 25 kalori, 1 g protein, 5 g KH
Sayuran C
1 Penukar : 50 kalori, 3 g protein, 10 g KH
Buah-buah dan Gula
1 Penukar : 50 kalori, 12 g KH
Susu Tanpa Lemak
1 Penukar : 75 kalori, 7 g protein, 10 g KH
Susu Rendah Lemak
1 Penukar : 125 kalori, 7 g protein, 6 g lemak, 10 g KH
Susu Tinggi Lemak
1 Penukar : 150 kalori, 7 g protein, 10 g lemak, 10 g KH
Minyak / lemak
1 Penukar : 50 kalori, 5 g lemak
Makanan Tanpa Kalori
Makan Siang 1700 kalori
Kebutuhan Energi

Komposisi energi :
45-65% KH, 10 - 20% protein,
20-25% lemak

Kebutuhan energi :
BB Ideal x 25/30 kalori
dikurangi/ditambah berdasarkan
beberapa faktor
Perhitungan Berat Badan
Rumus Brocca IMT
BB (kg) / TB2 (m2)

BB ideal (BBI) : 90% x (TB 100) kg -


BB normal : BB I 10 % 18.5- 22.5
Kurus : < BBI 10 % <18.5
Gemuk : > BBI + 10 % > 23.0
Faktor-faktor yang
menentukan Kebutuhan Kalori
1. Jenis Kelamin
2. Umur
3. Aktifitas Fisik
4. Kehamilan/laktasi
5. Komplikasi
6. Tinggi & Berat Badan
Jenis Aktifitas Fisik
Istirahat : dirawat (bed rest)
Ringan :
pegawai kantor, ibu rumah tangga,
dokter/dietisien tdk latihan jasmani rutin
Sedang :
dokter/dietisien dg latihan jasmani rutin,
perawat, mahasiswa
Berat : petani, buruh, atlit
Sangat berat : tukang becak, pandai besi
Penambahan energi
berdasar aktifitas

Kalori basal ditambah:


+ 10 % (keadaan istirahat)
+ 20 % (aktifitas ringan)
+ 30 % (aktifitas sedang)
+ 40 % (aktifitas berat)
+ 50 % (aktifitas sangat berat)
Kebutuhan kalori
Data Klien
TB : cm
BB ideal (a) = 90 % (TB-100)kg = kg
( Wanita < 150 cm, Pria < 160 cm, BB ideal = TB 100 kg )
BB minimal : BB ideal 10 % (b), BB maksimal : BB ideal + 10 % (c)
BB normal : BB minimal S/d BB maksimal (b s/d c )
BB aktual = kg ------ Gemuk / Kurus / Normal
Jenis = Laki-laki / Wanita
Kalori basal per kg BB ( d ) =. Kalori
( laki-laki :30kal/kg,wanita :25 kal/kg
Aktivitas : Ringan/Sedang
( Ringan : dokter tanpa olah raga teratur
Sedang : dokter dengan olah raga teratur )
Umur : th
Perhitungan kalori
Kalori Basal = a x d = . X . = . Kalori (e)

Koreksi :

Umur > 40 th : - 5 % x e= - 5 % x = - .. Kalori

Aktivitas : ringan :+ 20 % x e= + 20 % x = + .. Kalori

sedang : + 30 % x e = +30 % x = + .. Kalori

Berat badan : gemuk: 20 % x e = - 20 % x = - .. Kalori

kurus : + 20 % x e =+20 % x = + .. Kalori

Total kebutuhan = .. Kalori

Diet : DM .. kalori
Dietary Assessment

24 Hour Dietary Recall

Food Frequency
Menyusun Menu Sesuai Kebutuhan Gizi

Diet : DM . Kalori

Menu Diet Diabetes kalori

Wakt Bhn Makanan Menu


u Penukar
Pagi Karbohidrat
. P
Hewani *
Waktu Bhn Makanan Menu
Penukar
Siang Karbohidrat
. P
Hewani
1 P
Nabati
1 P
Sayuran
Waktu Bhn Makanan Menu
Penukar
Karbohidrat
Mala . P
m Hewani
1 P
Nabati
1 P
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai