Anda di halaman 1dari 50

REFERAT

DIET PADA DIABETES MELLITUS

Karina Helsa
Pembimbing: dr.Theo Audi Yanto, Sp.PD
PENDAHULUAN: DIABETES

 2 tipe diabetes:
• diabetes tipe 1 – Insulin-dependent (juvenile/childhood onset diabetes)
• diabetes tipe 2 – non-insulin dependent (adult-onset diabetes)
 1980: 108 juta penderita diabetes  2014: 422 juta penderita diabetes
 Penyebab utama dari kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, stroke, dan
amputasi tungkai bawah.
 Diperkirakan menjadi penyebab kematian terbanyak ke-7 di dunia.
PENDAHULUAN: GAYA HIDUP

• Pola makan sehat


• Aktivitas fisik yang teratur
• Menjaga berat badan dalam batas normal
• Menghindari konsumsi rokok
• Tujuan: mencegah perjalanan penyakit menjadi lebih parah  komplikasi DM
• Nutrisi yang baik telah disepakati oleh berbagai ahli kesehatan sebagai bagian
yang penting dan mendasar dalam perawatan diabetes
KARBOHIDRAT

• 45% dari total asupan kalori harian


• Pemantauan kadar karbohidrat yang dikonsumsi: hitung kalori
• Sumber: sayuran, buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, dan produk susu rendah
lemak
• Konsumsi makanan/minuman dengan pemanis tambahan harus diminimalkan untuk
meningkatkan pilihan makanan yang beragam dan kaya gizi
• Asupan serat sedikitnya 25-30 gram per hari
• Substitusi makanan dengan kadar glikemik rendah
• Pemanis buatan (nonnutritive sweeteners) berpotensi untuk mengurangi konsumsi
kalori dari karbohidrat dengan menjadi alternatif dari pemanis alami yang berkalori
KARBOHIDRAT: PEMANIS

Pemanis nutritif: Pemanis non-nutritif: Gula alcohol poliol:


• Gula (pasir, merah, bubuk) • sukralosa • Sorbitol
• Sirup jagung • Sakarin • Mannitol
• Malt • Asesulfam K • Erythritol
• Madu • Stevia • Xylitol
• Luo han guo
KARBOHIDRAT: SERAT

• jumlah serat yang disarankan: 25-30 gram perhari


• dua tipe serat: serat pangan dan serat fungsional.
• Serat pangan: tidak dapat dicerna oleh tubuh ataupun diserap dalam sistem pencernaan dan
difermentasi dalam usus besar oleh bakteri.
• serat fungsional: memberikan keuntungan fisiologis dalam tubuh (penurunan kadar
kolesterol dan kontrol glikemik)
• Makanan kaya serat  dicerna lebih lama  rasa kenyang muncul lebih awal  asupan
kalori lebih sedikit.
KARBOHIDRAT: PATI RESISTEN

• Pati resisten adalah zat pati yang tidak degradasi dengan enzim-enzim amylolitik
sehingga penyerapannya dalam sistem pencernaan berkurang.
• ditemukan dalam kacang-kacangan, oat, pisang hijau, dan sumber pati lain (nasi,
kentang) lainnya dengan kandungan amilosa tinggi yang didinginkan
• Efek pati resisten: penurunan glikemik post prandial dan respons insulin,
penurunan kolesterol dan trigliserida, meningkatkan sensitivitas insulin,
memberi rasa kenyang yang lebih lama, mengurangi penyimpanan lemak
ASUPAN KARBOHIDRAT

• Sertakan makanan berserat tinggi pada setiap makanan ataupun cemilan


• Konsumsi biji-bijian utuh: oat, beras merah, beras coklat, jagung, sorgum, dan
jelai (barley)
• Kurangi konsumsi kentang, roti tawar, nasi putih, dan produk olahan seperti
tepung-tepungan tanpa label whole grain
• Tingkatkan konsumsi kacang-kacangan dan biji-bijian yang mengandung
karbohidrat yang lebih lama dicerna serta mengandung protein tanpa lemak;
merupakan alternatif dari daging-dagingan untuk mengurangi asupan lemak
harian
• Konsumsi buah dan sayur sangat dianjurkan dalam setiap kali makan
LEMAK

• asupan lemak harian yang disarankan: 20% sampai 35% dari kalori total
• kualitas lemak lebih penting daripada kuantitasnya
• resiko penyakit kardiovaskuler menurun pada pola makan yang menghindari
asupan lemak jenuh dan lemak trans serta meningkatkan kadar kolesterol LDL
• Asupan lemak jenuh: kurang dari 10%
• Asupan lemak trans: sebisa mungkin diminimalisir
LEMAK TAK JENUH

LEMAK TAK JENUH TUNGGAL LEMAK TAK JENUH GANDA


(MONOUNSATURATED FATTY ACID) (POLYUNSATURATED FATTY ACID)

• ditemukan pada minyak cair pada suhu • minyak jagung dan minyak kedelai
rendah; minyak zaitun, kanola
• Omega 3: Suplemen omega 3 (EPA dan
• alpukat, lemak ikan, kacang-kacangan DHA) tidak direkomendasikan
(almond, kedelai, mede, kenari), biji-bijian
• Terdapat pada ikan berlemak tinggi
(wijen, labu, kuaci)
(salmon, ikan kembung, tuna, makerel,
• Pola makan Mediteranian: tinggi dengan sarden)
lemak tak jenuh tunggal dapat meningkatkan
• Rasio antara omega 6 dan omega 3  4:1
kontrol glikemik dan menurunkan resiko
penyakit kardiovaskuler • Pola makan modern mempunyai rasio 10:1
sampai 50:1.
LEMAK JENUH

• Dibatasi <10% dari total kebutuhan kalori harian


• berwujud padat atau hampir padat pada suhu ruangan
• Lemak hewani: daging, ayam, dan produk susu
• Minyak sayur
• Kandungan tinggi pada makanan olahan dan cepat saji
• tidak dianjurkan karena efeknya yang meningkatkan kolesterol LDL
LEMAK TRANS

• Terproduksi dari hidrogenasi lemak, struktur kimia dari lemak tak jenuh
(unsaturated) diubah menjadi lemak jenuh (saturated)
• Hidrogenasi mengubah lemak cair menjadi margarin yang berwujud padat
untuk meningkatkan stabilitas dan umur simpan (shelf-life)
• lemak trans meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol
HDL
• biasanya ditemukan dalam jumlah tinggi pada makanan olahan seperti kue,
biskuit, makanan ber-krim, makanan yang digoreng, dan roti
ANJURAN ASUPAN LEMAK

• hindari makanan yang digoreng dan makanan cepat saji


• Menghindari lemak trans dari makanan sehari-hari. Cek komposisi lemak trans
pada label pada bungkus makanan
• Substitusi asupan daging dengan kacang-kacangan, ayam tanpa kulit, dan ikan.
• Mengganti konsumsi susu whole milk dengan produk susu rendah lemak
• Ganti pemakaian dari margarin atau mentega dengan minyak nabati kaya lemak
tak jenuh ganda atau tunggal.
• konsumsi makanan kaya omega 3 setiap harinya: alpukat, ikan, minyak zaitun,
kanola, kedelai, dan kacang-kacangan.
PROTEIN

• Anjuran protein  20% dari total kalori harian, atau 0.8-1.0 gram/kgBB
• diabetes dengan nefropati diabetik: mengurangi asupan protein di bawah asupan
normal menjadi kontroversi karena diteliti tidak konklusif
• dipertimbangkan pembatasan asupan protein pada pasien dengan nefropati yang
berlanjut meskipun kadar glukosa terkontrol dan menggunakan ACE inhibitor
dan/atau ARB
• penyakit ginjal kronis tahap lanjut: asupan protein dianjurkan dibatasi sampai 0.8
gram per kilogram berat badan perhari
• Pasien hemodialisis: 1.0 – 1.2 gram/kgBB
PROTEIN

Sumber:
• ikan
• cumi
• daging tanpa lemak
• ayam tanpa kulit
• susu rendah lemak
• kacang-kacangan
• tahu dan tempe
MIKRONUTRIEN

• sebaiknya memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dari makanan alami


melalui pola makan seimbang
• Vitamin A, C dan E ditemukan dalam kadar rendah  pemakaian vitamin untuk
mengontrol stress oksidatif yang disebabkan oleh metabolisme glukosa yang
abnormal.
VITAMIN B

• Absorpsi asam folat (vitamin B9) dan kobalamin (vitamin B12) menurun secara
signifikan pada pengguna metformin jangka panjang
• metformin merupakan obat pertama yang dianjurkan pada tatalaksana diabetes
• makanan yang tinggi asam folat dan vitamin B12:
• sayuran hijau (bayam, brokoli)
• kedelai dan olahannya (tahu, tempe)
• kacang-kacangan dan biji-bijian
VITAMIN B

• Suplementasi vitamin B12 dapat dipertimbangkan karrena absorpsinya yang


berkurang dengan pemakaian metformin
• Efek dari defisiensi B12  neuropati  dapat menambah beban dari
komplikasi neuropati diabetes.
• Defisiensi B12 juga khususnya perlu diperiksa pada pasien dengan diet
vegetarian.
• studi meta-analisis  suplementasi vitamin B12 pada pasien diabetes
meningkatkan konduksi saraf dan berdampak positif pada neuropati diabetes
• Folat  memperbaiki kerusakan DNA  menurunkan efek stress oksidatif
pada pasien diabetes
VITAMIN C

• Sebagai antioksidan pada sintesis kolagen, neuropeptide dan karnitin


• meningkatkan absorpsi zat besi, inhibisi dari pelepasan histamin, dan
menstimulasi sistem kekebalan tubuh
• Sumber makanan tinggi vitamin C:
• Brokoli • Buah golongan sitrus seperti jeruk dan
lemon
• Kembang kol
• Mangga
• Paprika
• Pepaya
• Tomat
• Nanas
• Sayuran hijau
• Melon
VITAMIN E

• berpartisipasi dalam proses apoptosis dalam sel tumor, inhibisi dari agregasi
platelet, kontrol sistem kekebalan tubuh, ekspresi gen, stabilitas membran sel
dan pembentukan eritrosit
• Sumber makanan tinggi vitamin E:
• Kuaci/biji bunga matahari
• Almond dan kacang tanah
• Alpukat
• Bayam
SUPLEMENTASI VITAMIN

• Secara keseluruhan, suplementasi multivitamin masih menjadi topik


kontroversial pada pasien diabetes karena konklusi dari berbagai penelitian
yang berbeda-beda
• Pasien yang diberikan suplemen multivitamin dilaporkan mempunyai resiko
infeksi yang lebih kecil meskipun dalam kadar yang tidak signifikan
• Bukti-bukti ilmiah yang didapatkan saat ini tidak mendukung penggunaan dosis
tinggi antioksidan sebagai pencegahan dan pengobatan diabetes maupun
komplikasinya
NATRIUM

• Asupan natrium paling banyak didapat dari garam dan MSG (Monosodium Glutamat)
• Sehingga tidak hanya konsumsi garam yang harus dipantau, tetapi penambahan MSG juga
perlu dipertimbangkan dalam konsumsi harian
• Dianjurkan konsumsi garam harian pada orang normal kurang dari 2,300 mg/hari, yaitu
sekitar ½ sendok teh
• Pada penderita diabetes dengan komorbid hipertensi  1,500 mg/hari  ± 1/3 sendok
teh perharinya
NATRIUM

• Target konsumsi sodium yang mengikuti rekomendasi sulit untuk dicapai;


terutama jika sering membeli makanan siap saji dalam kemasan ataupun dari
restoran
• makanan yang dikonsumsi sebaiknya di olah sendiri dari awal, sehingga kadar
garam perharinya dapat dipantau secara seksama
• Penambahan rempah-rempah dan bumbu lain untuk memperkaya rasa pada
makanan untuk mencegah makanan terasa hambar
• Disarankan tidak menaruh garam di meja makan
PENTINGNYA PENGHITUNGAN
KARBOHIDRAT PADA DIABETES TIPE 1 DAN
PEMAKAI INSULIN

• Hitung karbohidrat sering kali diajarkan pada pasien dengan diabetes agar
mereka dapat mengestimasi jumlah karbohidrat secara mudah dalam setiap
makanan.
• dapat membantu pasien untuk mencocokkan waktu makan dengan dosis insulin.
• Penghitungan karbohidrat: kontrol gula darah yang lebih baik, membuat pilihan
makanan lebih fleksibel, dan perencanaan makan yang lebih mudah.
PENTINGNYA PENGHITUNGAN
KARBOHIDRAT PADA DIABETES TIPE 1 DAN
PEMAKAI INSULIN

• Rencana makan (meal plan) awal pada diabetes harus berdasarkan pada asupan
normal pasien yang mengikuti kebutuhan kalori, serta pilihan makanan dan
waktu makan
• Sinkronisasi pemakaian insulin dengan waktu makan berdasarkan waktu aksi
insulin yang digunakan
• Pantau kadar glukosa pada darah dan sesuaikan dosis insulin dengan keperluan
untuk pemakaian selanjutnya
• Jenis makanan dan pola makan yang konsisten memudahkan perkiraan
kebutuhan insulin setiap harinya
MENANGANI HIPOGLIKEMIA

• Hipoglikemia = gula darah sewaktu <70 mg/dL


• Gejala: ansietas, iritabilitas, merasa pusing, dan gemetaran
• Harus ditangani segera dengan pemberian glukosa. 15 gram karbohidrat
sederhana mampu meningkatkan glukosa darah sebesar 30-45 mg/dL dalam 15
menit
• 15 gram karbohidrat sederhana:
• 2-3 sendok teh gula yang dilarutkan dalam air atau dijadikan teh manis
• ½ cup minuman manis kemasan
MENANGANI HIPOGLIKEMIA

• Makanan tinggi lemak dapat menghambat peningkatan glukosa darah dari


asupan karbohidrat
• Konsumsi makanan berlemak harus dihindari pada usaha untuk koreksi
hipoglikemia (contohnya pemberian coklat pada orang dengan hipoglikemia
tidak dianjurkan)
• Cek gula darah setelah 15 menit, jika masih <70 mg/dL maka
• Koreksi hipoglikemia sampai kadar gula darah di atas 70 mg/dL
PADA KEADAAN SAKIT

• Makan dan minum dapat terhambat karena penurunan nafsu makan  resiko
ketidakstabilan gula darah
• Kejadian komplikasi akut berupa ketosis diabetes juga lebih sering terjadi saat
terjadi peningkatan inflamasi
PADA KEADAAN SAKIT

anjuran diet pada orang diabetes yang sakit diantaranya adalah:


• Melanjutkan pengobatan diabetes (insulin dan obat oral)
• Pemantauan glukosa darah
• Pemeriksaan kadar keton pada urin
• Konsumsi jumlah karbohidrat seperti biasa  diberikan porsi kecil yang sering
dan snack jika dibutuhkan;
• usahakan memenuhi kebutuhan kalori normal dengan mengkonsumsi makanan
yang mudah dicerna seperti pudding, biskuit, sup, dan bubur. (jika kadar glukosa
>250 mg/dL konsumsi karbohidrat tersebut tidak diperlukan)
PADA KEADAAN SAKIT

• Jika makanan lunak tidak dapat ditoleransi, cairan yang mengandung karbohidrat
dapat dikonsumsi.
• Targetkan asupan karbohidrat sebanyak 50 gram setiap tiga hingga empat jam.
• Contoh cairan berkarbohidrat dapat berupa jus, susu, sup krim, dan yogurt.
Kaldu juga dapat menjadi pilihan untuk diberikan.
• Dianjurkan konsumsi cairan yang lebih sering untuk mencegah terjadinya
dehidrasi.
IBADAH PUASA

Satu-dua bulan sebelum menjalankan ibadah puasa, pasien diminta untuk


melakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh yang meliputi:
• kadar glukosa darah
• tekanan darah
• kadar lemak darah (lipid profile)
• sekaligus menentukan resiko yang akan terjadi bila pasien tetap ingin berpuasa.
IBADAH PUASA

• Pasien diminta untuk memantau kadar glukosa darah secara teratur, terutama
pertengahan hari dan menjelang berbuka puasa.
• Jangan menjalankan ibadah puasa bila merasa tidak sehat.
• Harus dilakukan penyesuaian dosis serta jadwal pemberian obat hipoglikemik
oral dan atau insulin oleh dokter selama pasien menjalankan ibadah puasa.
• Hindari aktifitas fisik yang berlebihan terutama beberapa saat menjelang waktu
berbuka puasa.
IBADAH PUASA

• Hindari melewatkan waktu makan atau mengkonsumsi karbohidrat atau


minuman manis secara berlebihan untuk menghindari terjadinya hiperglikemia
post prandial yang tidak terkontrol.
• Pasien dianjurkan untuk mengkonsumsi karbohidrat kompleks saat sahur dan
karbohidrat simple saat berbuka puasa
• menjaga asupan buah, sayuran dan cairan yang cukup.
• Usahakan untuk makan sahur menjelang waktu imsak (saat puasa akan dimulai).
IBADAH PUASA

• Puasa harus segera dibatalkan bila kadar glukosa darah <60 mg/dL (3.3
mmol/L).
• Pertimbangkan untuk membatalkan puasa bila kadar glukosa darah <80
mg/dL (4.4 mmol/L)
• atau glukosa darah meningkat sampai >300 mg/dL untuk menghindari terjadi
ketoasidosis diabetikum.
ANJURAN POLA DIET: KALORI DAN
KOMPOSISI MAKANAN

• Kalori basal: 25-30 kcal/kgBB ideal


• Penghitungan berat badan ideal dapat dilakukan dengan menggunakan rumus
Broca yang dimodifikasi
ANJURAN POLA DIET: KALORI DAN
KOMPOSISI MAKANAN

Umur
• Untuk pasien usia di atas 40 tahun: kebutuhan kalori dikurangi 5%
• (untuk dekade antara 40 dan 59 tahun), dikurangi 10% (untuk usia 60 s/d
• 69 tahun), dan dikurangi 20% (untuk usia di atas 70 tahun).
Aktivitas fisik
• Penambahan 10% dari kebutuhan kalori basal pasien  keaadaan istirahat total
• penambahan 20% dari kebutuhan kalori basal  aktivitas fisik ringan
• penambahan 30% dari kebutuhan kalori basal  aktivitas fisik sedang
• penambahan 50% dari kebutuhan kalori basal  aktivitas fisik sangat berat.
ANJURAN POLA DIET: KALORI DAN
KOMPOSISI MAKANAN

• Pada pasien dengan obesitas, kebutuhan kalori dikurangi sekitar 20-30% dari
kebutuhan kalori basal
• Pada pasien dengan underweight, kebutuhan kalori ditambah sekitar 20-30% dari
kebutuhan kalori basal (sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan BB)
• Dari hasil perhitungan kalori total  rumus Brocca  kalori total  dibagi 3 porsi
besar untuk waktu makan utama yaitu:
• makan pagi (20%)
• siang (30%)
• sore (25%)
• 2-3 porsi makanan ringan (10-15%)  dibagi untuk waktu makan selingan di antara
tiga waktu makan utama tersebut
DASH – DIETARY APPROACHES TO STOP
HYPERTENSION

• Membantu menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi


• memperbaiki kadar lipid darah  menurunkan resiko terjadinya penyakit
kardiovaskuler
• mudah diikuti, bergizi, aman, efektif untuk menurunkan berat badan
DASH – DIETARY APPROACHES TO STOP
HYPERTENSION

• Menekankan pentingnya makanan jenis sayur-sayuran, buah-buahan, dan produk susu


tanpa atau rendah lemak
• Rendah lemak jenuh dan lemak trans
• Menganjurkan konsumsi biji-bijian utuh, ikan, produk unggas, kacang-kacangan, dan
lemak nabati serta
• Makanan tinggi kalium, kalsium, magnesium, serat dan protein
• Membatasi konsumsi makanan tinggi natrium, minuman manis, dan daging merah
• Menganjurkan konsumsi 2,300 mg natrium per hari yang dapat menurunkan tekanan
darah. Pengurangan konsumsi natrium menjadi 1,500 mg per harinya dapat
menghasilkan pengontrolan tekanan darah yang lebih baik lagi.
DASH – MAKANAN SEHARI-HARI

biji-bijian (6 sampai 8 sajian per hari)


• Jenis makanan: roti gandum, oat, beras merah, beras coklat, jelai, sorgum. Setiap
sajian berisi 1 potong roti tawar gandum, 1 ons (100 gram) biji-bijian mentah,
atau ½ cup biji-bijian matang.
DASH – MAKANAN SEHARI-HARI

Sayuran (4 sampai 5 sajian per hari)


• Sayuran yang termasuk dalam diet DASH adalah sayuran yang kaya akan serat
dan mengandung vitamin dan mineral penting yang berperan menurunkan
tekanan darah seperti potassium dan magnesium. Contoh satu sajian sayuran
adalah 1 cup sayur hijau mentah atau ½ cup sayur matang.
DASH – MAKANAN SEHARI-HARI

Buah-buahan (4 sampai 5 sajian per hari)


• Buah-buahan baik untuk penderita hipertensi karena tinggi serat, rendah lemak,
dan mengandung kalium dan magnesium.

Produk susu rendah lemak (2 hingga 3 sajian per hari)


• Termasuk di dalamnya adalah susu, yogurt, keju dan produk susu lainnya.
Golongan makanan ini bermanfaat karena memiliki kandungan kalsium, vitamin
D dan protein yang tinggi. Pemilihan produk disarankan yang rendah lemak atau
bebas lemak.
DASH – MAKANAN SEHARI-HARI

Daging merah tanpa lemak, ayam tanpa kulit dan ikan (sebanyak 6 sajian atau
kurang per harinya)
• Daging merupakan sumber penting protein, vitamin B, zat besi dan zinc.
• sajikan daging bukan sebagai menu utama, atau kurangi porsi daging dengan
menyajikan lebih banyak sayuran.
• Satu sajian daging misalnya: 100 gram daging ayam kukus tanpa kulit, seafood
atau daging tanpa lemak, satu buah telur atau 1 ikan berukuran sedang.
DASH – MAKANAN SEHARI-HARI

Kacang-kacangan, biji-bijian dan polong-polongan (legumes) (4 sampai 5 sajian per


minggu)
• Contoh: kacang almond, kuaci, ercis, buncis, kacang polong.
• Disarankan untuk disajikan dalam porsi kecil karena kandungan kalori tinggi.
• 1/3 cup kacang, 2 sendok makan biji-bijian atau ½ cup kacang polong atau
buncis kukus.
DASH – MAKANAN SEHARI-HARI

Lemak dan minyak (2 hingga 3 sajian per hari)


• Asupan lemak yang dianjurkan adalah kurang dari 30 % dari total kalori per hari,
diutamakan bersumber dari lemak sehat (lemak tak jenuh).
• Satu sajian berupa 1 sendok makan lemak.
• Contoh sumber lemak sehat dapat berupa alpukat, lemak ikan, kacang-kacangan
(almond, kedelai, mede, kenari), biji-bijian (wijen, labu, kuaci)
Makanan manis (paling banyak 5 sajian per minggu)
• Pengurangan asupan dan porsi dari makanan manis olahan dapat dilakukan
• Tiap sajian berupa 1 sendok makan gula, yaitu 15 gram.
POLA MAKAN MEDITERANIA

Diutamakan penggunaan makanan yang diolah secara minimal, musiman segar, dan
makanan lokal:
• Sayuran • Roti
• buah-buahan • Bumbu rempah-rempah
• kacang-kacangan • ikan, makanan laut,
• biji-bijian • dan minyak zaitun
POLA MAKAN MEDITERANIA

• Minyak zaitun: lemak utama, menggantikan • Buah segar sebagai makanan penutup
lemak dari sumber lainnya (termasuk sehari-hari; makanan manis dibatasi hanya
mentega dan margarin) beberapa kali / minggu
• Total lemak: 25%-35% dari total energi, • Konsumsi daging merah beberapa kali /
dengan lemak jenuh tidak lebih dari 7% bulan
kalori
• Aktivitas fisik secara teratur untuk
• Konsumsi ikan dan produk unggas dua mencapai berat badan yang sehat dan
kali seminggu; atau sekitar tujuh butir kebugaran.
telur/ minggu
POLA MAKAN
MEDITERANIA
Sarapan Makan siang Makan malam Snack
07:00-09:00 12:00-13:00 18:00 10:00-11:00
15:00-16:00
19:00-20:00

1 cup matang atau ½ cup 1 cup matang atau 1 cup matang atau ½ 1 cup buah
mentah: ½ cup mentah: cup mentah: potong:
- Oatmeal/ - nasi merah/ - nasi merah/ - melon
- Nasi merah/ - kentang/ - kentang/ - pepaya
- Jelai - ubi kukus - ubi kukus - anggur atau
dengan potongan buah atau

CONTOH R E NC ANA MAK AN


UNT UK PASI E N DI AB E T ES 1 potong: 1 potong (200 1 potong (200 gram): ½ cup kacang-
( 2 , 0 00 K C AL ) Roti gandum dengan gram): Ikan berukuran kacangan
1 sendok: Dada ayam tanpa sedang (ikan kembung, panggang atau
Selai kacang kulit; kukus, rebus, ikan mas); kukus, bubur kacang
atau panggang rebus, atau panggang

1 butir telur rebus atau orek, ½ cup matang: ½ cup matang: Pudding buah
lebih baik jika telur dengan - capcay/ - sayur asem/ rendah gula
kandungan omega 3 tinggi - sup sayur/ - sup sayur/
Atau 1 cup susu rendah lemak - cah kangkung - cah kacang
dengan minyak panjang/buncis
sedikit

1 buah berukuran sedang: 2 potong: 1 cup buah potong: Yogurt rendah


- Pisang/ - Tempe/ - pepaya/ lemak dengan
- Apel/ - Tahu - apel/ potongan buah
- Jeruk/ - anggur
- Alpukat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai