Karina Helsa
Pembimbing: dr.Theo Audi Yanto, Sp.PD
PENDAHULUAN: DIABETES
2 tipe diabetes:
• diabetes tipe 1 – Insulin-dependent (juvenile/childhood onset diabetes)
• diabetes tipe 2 – non-insulin dependent (adult-onset diabetes)
1980: 108 juta penderita diabetes 2014: 422 juta penderita diabetes
Penyebab utama dari kebutaan, gagal ginjal, serangan jantung, stroke, dan
amputasi tungkai bawah.
Diperkirakan menjadi penyebab kematian terbanyak ke-7 di dunia.
PENDAHULUAN: GAYA HIDUP
• Pati resisten adalah zat pati yang tidak degradasi dengan enzim-enzim amylolitik
sehingga penyerapannya dalam sistem pencernaan berkurang.
• ditemukan dalam kacang-kacangan, oat, pisang hijau, dan sumber pati lain (nasi,
kentang) lainnya dengan kandungan amilosa tinggi yang didinginkan
• Efek pati resisten: penurunan glikemik post prandial dan respons insulin,
penurunan kolesterol dan trigliserida, meningkatkan sensitivitas insulin,
memberi rasa kenyang yang lebih lama, mengurangi penyimpanan lemak
ASUPAN KARBOHIDRAT
• asupan lemak harian yang disarankan: 20% sampai 35% dari kalori total
• kualitas lemak lebih penting daripada kuantitasnya
• resiko penyakit kardiovaskuler menurun pada pola makan yang menghindari
asupan lemak jenuh dan lemak trans serta meningkatkan kadar kolesterol LDL
• Asupan lemak jenuh: kurang dari 10%
• Asupan lemak trans: sebisa mungkin diminimalisir
LEMAK TAK JENUH
• ditemukan pada minyak cair pada suhu • minyak jagung dan minyak kedelai
rendah; minyak zaitun, kanola
• Omega 3: Suplemen omega 3 (EPA dan
• alpukat, lemak ikan, kacang-kacangan DHA) tidak direkomendasikan
(almond, kedelai, mede, kenari), biji-bijian
• Terdapat pada ikan berlemak tinggi
(wijen, labu, kuaci)
(salmon, ikan kembung, tuna, makerel,
• Pola makan Mediteranian: tinggi dengan sarden)
lemak tak jenuh tunggal dapat meningkatkan
• Rasio antara omega 6 dan omega 3 4:1
kontrol glikemik dan menurunkan resiko
penyakit kardiovaskuler • Pola makan modern mempunyai rasio 10:1
sampai 50:1.
LEMAK JENUH
• Terproduksi dari hidrogenasi lemak, struktur kimia dari lemak tak jenuh
(unsaturated) diubah menjadi lemak jenuh (saturated)
• Hidrogenasi mengubah lemak cair menjadi margarin yang berwujud padat
untuk meningkatkan stabilitas dan umur simpan (shelf-life)
• lemak trans meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan kadar kolesterol
HDL
• biasanya ditemukan dalam jumlah tinggi pada makanan olahan seperti kue,
biskuit, makanan ber-krim, makanan yang digoreng, dan roti
ANJURAN ASUPAN LEMAK
• Anjuran protein 20% dari total kalori harian, atau 0.8-1.0 gram/kgBB
• diabetes dengan nefropati diabetik: mengurangi asupan protein di bawah asupan
normal menjadi kontroversi karena diteliti tidak konklusif
• dipertimbangkan pembatasan asupan protein pada pasien dengan nefropati yang
berlanjut meskipun kadar glukosa terkontrol dan menggunakan ACE inhibitor
dan/atau ARB
• penyakit ginjal kronis tahap lanjut: asupan protein dianjurkan dibatasi sampai 0.8
gram per kilogram berat badan perhari
• Pasien hemodialisis: 1.0 – 1.2 gram/kgBB
PROTEIN
Sumber:
• ikan
• cumi
• daging tanpa lemak
• ayam tanpa kulit
• susu rendah lemak
• kacang-kacangan
• tahu dan tempe
MIKRONUTRIEN
• Absorpsi asam folat (vitamin B9) dan kobalamin (vitamin B12) menurun secara
signifikan pada pengguna metformin jangka panjang
• metformin merupakan obat pertama yang dianjurkan pada tatalaksana diabetes
• makanan yang tinggi asam folat dan vitamin B12:
• sayuran hijau (bayam, brokoli)
• kedelai dan olahannya (tahu, tempe)
• kacang-kacangan dan biji-bijian
VITAMIN B
• berpartisipasi dalam proses apoptosis dalam sel tumor, inhibisi dari agregasi
platelet, kontrol sistem kekebalan tubuh, ekspresi gen, stabilitas membran sel
dan pembentukan eritrosit
• Sumber makanan tinggi vitamin E:
• Kuaci/biji bunga matahari
• Almond dan kacang tanah
• Alpukat
• Bayam
SUPLEMENTASI VITAMIN
• Asupan natrium paling banyak didapat dari garam dan MSG (Monosodium Glutamat)
• Sehingga tidak hanya konsumsi garam yang harus dipantau, tetapi penambahan MSG juga
perlu dipertimbangkan dalam konsumsi harian
• Dianjurkan konsumsi garam harian pada orang normal kurang dari 2,300 mg/hari, yaitu
sekitar ½ sendok teh
• Pada penderita diabetes dengan komorbid hipertensi 1,500 mg/hari ± 1/3 sendok
teh perharinya
NATRIUM
• Hitung karbohidrat sering kali diajarkan pada pasien dengan diabetes agar
mereka dapat mengestimasi jumlah karbohidrat secara mudah dalam setiap
makanan.
• dapat membantu pasien untuk mencocokkan waktu makan dengan dosis insulin.
• Penghitungan karbohidrat: kontrol gula darah yang lebih baik, membuat pilihan
makanan lebih fleksibel, dan perencanaan makan yang lebih mudah.
PENTINGNYA PENGHITUNGAN
KARBOHIDRAT PADA DIABETES TIPE 1 DAN
PEMAKAI INSULIN
• Rencana makan (meal plan) awal pada diabetes harus berdasarkan pada asupan
normal pasien yang mengikuti kebutuhan kalori, serta pilihan makanan dan
waktu makan
• Sinkronisasi pemakaian insulin dengan waktu makan berdasarkan waktu aksi
insulin yang digunakan
• Pantau kadar glukosa pada darah dan sesuaikan dosis insulin dengan keperluan
untuk pemakaian selanjutnya
• Jenis makanan dan pola makan yang konsisten memudahkan perkiraan
kebutuhan insulin setiap harinya
MENANGANI HIPOGLIKEMIA
• Makan dan minum dapat terhambat karena penurunan nafsu makan resiko
ketidakstabilan gula darah
• Kejadian komplikasi akut berupa ketosis diabetes juga lebih sering terjadi saat
terjadi peningkatan inflamasi
PADA KEADAAN SAKIT
• Jika makanan lunak tidak dapat ditoleransi, cairan yang mengandung karbohidrat
dapat dikonsumsi.
• Targetkan asupan karbohidrat sebanyak 50 gram setiap tiga hingga empat jam.
• Contoh cairan berkarbohidrat dapat berupa jus, susu, sup krim, dan yogurt.
Kaldu juga dapat menjadi pilihan untuk diberikan.
• Dianjurkan konsumsi cairan yang lebih sering untuk mencegah terjadinya
dehidrasi.
IBADAH PUASA
• Pasien diminta untuk memantau kadar glukosa darah secara teratur, terutama
pertengahan hari dan menjelang berbuka puasa.
• Jangan menjalankan ibadah puasa bila merasa tidak sehat.
• Harus dilakukan penyesuaian dosis serta jadwal pemberian obat hipoglikemik
oral dan atau insulin oleh dokter selama pasien menjalankan ibadah puasa.
• Hindari aktifitas fisik yang berlebihan terutama beberapa saat menjelang waktu
berbuka puasa.
IBADAH PUASA
• Puasa harus segera dibatalkan bila kadar glukosa darah <60 mg/dL (3.3
mmol/L).
• Pertimbangkan untuk membatalkan puasa bila kadar glukosa darah <80
mg/dL (4.4 mmol/L)
• atau glukosa darah meningkat sampai >300 mg/dL untuk menghindari terjadi
ketoasidosis diabetikum.
ANJURAN POLA DIET: KALORI DAN
KOMPOSISI MAKANAN
Umur
• Untuk pasien usia di atas 40 tahun: kebutuhan kalori dikurangi 5%
• (untuk dekade antara 40 dan 59 tahun), dikurangi 10% (untuk usia 60 s/d
• 69 tahun), dan dikurangi 20% (untuk usia di atas 70 tahun).
Aktivitas fisik
• Penambahan 10% dari kebutuhan kalori basal pasien keaadaan istirahat total
• penambahan 20% dari kebutuhan kalori basal aktivitas fisik ringan
• penambahan 30% dari kebutuhan kalori basal aktivitas fisik sedang
• penambahan 50% dari kebutuhan kalori basal aktivitas fisik sangat berat.
ANJURAN POLA DIET: KALORI DAN
KOMPOSISI MAKANAN
• Pada pasien dengan obesitas, kebutuhan kalori dikurangi sekitar 20-30% dari
kebutuhan kalori basal
• Pada pasien dengan underweight, kebutuhan kalori ditambah sekitar 20-30% dari
kebutuhan kalori basal (sesuai dengan kebutuhan untuk meningkatkan BB)
• Dari hasil perhitungan kalori total rumus Brocca kalori total dibagi 3 porsi
besar untuk waktu makan utama yaitu:
• makan pagi (20%)
• siang (30%)
• sore (25%)
• 2-3 porsi makanan ringan (10-15%) dibagi untuk waktu makan selingan di antara
tiga waktu makan utama tersebut
DASH – DIETARY APPROACHES TO STOP
HYPERTENSION
Daging merah tanpa lemak, ayam tanpa kulit dan ikan (sebanyak 6 sajian atau
kurang per harinya)
• Daging merupakan sumber penting protein, vitamin B, zat besi dan zinc.
• sajikan daging bukan sebagai menu utama, atau kurangi porsi daging dengan
menyajikan lebih banyak sayuran.
• Satu sajian daging misalnya: 100 gram daging ayam kukus tanpa kulit, seafood
atau daging tanpa lemak, satu buah telur atau 1 ikan berukuran sedang.
DASH – MAKANAN SEHARI-HARI
Diutamakan penggunaan makanan yang diolah secara minimal, musiman segar, dan
makanan lokal:
• Sayuran • Roti
• buah-buahan • Bumbu rempah-rempah
• kacang-kacangan • ikan, makanan laut,
• biji-bijian • dan minyak zaitun
POLA MAKAN MEDITERANIA
• Minyak zaitun: lemak utama, menggantikan • Buah segar sebagai makanan penutup
lemak dari sumber lainnya (termasuk sehari-hari; makanan manis dibatasi hanya
mentega dan margarin) beberapa kali / minggu
• Total lemak: 25%-35% dari total energi, • Konsumsi daging merah beberapa kali /
dengan lemak jenuh tidak lebih dari 7% bulan
kalori
• Aktivitas fisik secara teratur untuk
• Konsumsi ikan dan produk unggas dua mencapai berat badan yang sehat dan
kali seminggu; atau sekitar tujuh butir kebugaran.
telur/ minggu
POLA MAKAN
MEDITERANIA
Sarapan Makan siang Makan malam Snack
07:00-09:00 12:00-13:00 18:00 10:00-11:00
15:00-16:00
19:00-20:00
1 cup matang atau ½ cup 1 cup matang atau 1 cup matang atau ½ 1 cup buah
mentah: ½ cup mentah: cup mentah: potong:
- Oatmeal/ - nasi merah/ - nasi merah/ - melon
- Nasi merah/ - kentang/ - kentang/ - pepaya
- Jelai - ubi kukus - ubi kukus - anggur atau
dengan potongan buah atau
1 butir telur rebus atau orek, ½ cup matang: ½ cup matang: Pudding buah
lebih baik jika telur dengan - capcay/ - sayur asem/ rendah gula
kandungan omega 3 tinggi - sup sayur/ - sup sayur/
Atau 1 cup susu rendah lemak - cah kangkung - cah kacang
dengan minyak panjang/buncis
sedikit