Dr. Trianggoro B
Beberapa istilah gejala Stroke
• Agnosia: Ggn persepsi brp kesulitan mengenali
suatu obyek
• Agraphia: ketidakmampuan menuangkan pikiran
ke dalam tulisan
• Alexia: ketidakmampuan memahami tulisan
• Anosognosia: sama dengan neglect
• Aphasia (motorik): ketidakmampuan membuat
kata, melakukan gerak motorik
• Apraxia: Ggn visuo-spatial relationship
• Dysarthria: Ggn bicara & artikulasi (ggn pd mulut,
lidah, palatum, tenggorok)
• Dysphagia: kesulitan menelan
FAKTOR–FAKTOR RISIKO STROKE
Stroke #1 KECACATAN
#3 KEMATIAN
• Definisi WHO
– Suatu penyakit gangguan fungsional otak yang terjadi
mendadak dengan tanda dan gejala klinis, baik fokal
maupun menyeluruh, yang berlangsung lebih dari 24
jam, atau dapat menyebabkan kematian disebabkan
oleh gangguan peredaran darah otak
Suatu tanda-tanda klinis yang berkembang
CEPAT berlangsung 24 jam atau lebih
akibat gangguan fungsional otak FOKAL
atau GLOBAL dan menyebabkan
kecacatan/ kematian tanpa sebab lain
selain VASKULER
Stroke = Brain Attack
Defisit Motorik
Defisit Sensibilitas
Defisit Keseimbangan
Defisit Kognitif
Defisit Kesadaran
DiagnosisSTROKE
Berdasarkan waktu
• TIA (Transient Ischaemic Attack)
– Defisit neurologis fokal, akibat terganggunya sirkulasi
serebral, namun dapat mengalami perbaikan sempurna
dalam waktu < 24 jam
• RIND (Reversible Ischaemic Neurologic Deficit)
– Defisit neurologis fokal, akibat terganggunya sirkulasi
serebral, dapat mengalami perbaikan dalam waktu 24
jam – 3 minggu
• Stroke in Evolution
– Stroke yang mengalami progresifitas (sedang
berlangsung)
• Completed Stroke
– Stroke, dengan gejala & tanda yang sudah menetap
DiagnosisSTROKE
DiagnosisSTROKE
Faktor Risiko
Mayor
• Hipertensi • Penyakit jantung
• DM • Riwayat stroke/ TIA
Minor
• Dislipidemia • Fibrinogen • Stress
• Hiperuricemia • Obesitas
Stroke kriptogenik
• Protein S • Anti trombin III • Homosistein
• Protein C • Antifosfolipid antibodi
FaktorRISIKO
2X
Diabetes
2X
5-10 X
Smoking
1,5 X
Hypertension
Hyper-
cholesterolaemia
Familial
Inactivity
Genetics
Atherosclerosis Age
Gender
Atherothrombotic Manifestations
(MI, Ischemic Stroke, Vascular Death)
Atherosclerosis
Perubahan struktur pembuluh darah
dinding p.darah mengeras,
karena adanya timbunan lemak dan material darah lain
Lumen menyempit
Berb agai penyakit sistemik :
•Jantung Koroner
•Otak /Serebrovaskular
•Perifer.
Stroke Non Perdarahan
ATEROSKLEROSIS PEMBULUH DARAH
Fatty Streak
Mild Atherosclerosis
Lumen
ATEROSKLEROSIS PEMBULUH DARAH
Lumen
Vascular Occlusion
Stroke Non Perdarahan
Stroke Non Perdarahan
Stroke Non Perdarahan
Stroke Sumbatan
DiagnosisSTROKE
STROKE NON HEMORAGIK = STROKE SUMBATAN
= SUMBATAN OTAK
SUMBATAN / EMBOLUS
A.
KECACATAN
PENEBALAN DINDING
B. DAERAH
MATI
FISIOTERAPI
KECACATAN DIKURANGI
SEMAKSIMAL MUNGKIN
CONTOH INFARK DI OTAK PADA STROKE
3 2 1
• Penatalaksaan di IGD
– Anamnesis, pemeriksaan fisik (fungsional
neurologis, klasifikasi jenis stroke),
pemeriksaan penunjang (EKG, lab. darah
rutin, faktor risiko, studi koagulasi, elektrolit,
AGD, rö thorax, CT scan, EEG)
• Penatalaksanaan Umum
– TIK meningkat
– Kejang
– Hipertermia/ sepsis
Prinsip Terapi Medikamentosa Stroke Akut
STROKE AKUT
sistolik >220 mmHg sistolik >220 mmHg sistolik 180-220 mmHg sistolik <180 mmHg
diastolik >140 mmHg diastolik 121-140 mmHg diastolik 105-120 mmHg diastolik <105 mmHg
PIS atau
sistolik >220 mmHg
diastolik 121-140 mmHg End Organ Damaged
(+) (-)
Emergensi Sistolik > 230 mmHg dan/ Sistolik > 250 mmHg dan/
diastolik 121-140 mmHg diastolik 105-140 mmHg
Tunda Sistolik < 180 mmHg dan Sistolik < 180 mmHg dan
diastolik < 105 mmHg diastolik < 105 mmHg
HipertensiSTROKE
Kurangi garam
Kurangi berat badan
Kurangi makanan berlemak
Olah raga
Hidup rileks
Stop merokok, kopi dll
HiperglikemiaSTROKE
Nasehat DM
Program Pasien Stroke
1. ETIOLOGI
2. FAKTOR RISIKO
Prevensi Sekunder → mencegah stroke berulang
3. KOMPLIKASI
4. REHABILITASI
As soon as possible , bertahap
Fungsi motorik (halus-kasar), kognitif (speech
therapy, kalkulasi, memori, dll), okupasi (makan,
minum, mandi, berpakaian, dll), psikologi
Komplikasi Stroke
• Fase Akut
– Neurologis: stroke susulan, edema serebri, infark
berdarah, hidrosefalus
– Non Neurologis: hipertensi/ hiperglikemia reaktif,
edema paru, gangguan jantung, infeksi, imbalans
cairan & elektrolit
• Fase Lanjut
– Neurologis: gangguan kognitif, nyeri, gangguan miksi/
defekasi, kejang (+10% stroke non perdarahan)
– Non Neurologis: kontraktur, dekubitus, infeksi,
depresi, emboli paru/ pneumonia, DVT
Beberapa istilah gejala Stroke
• Agnosia: Ggn persepsi brp kesulitan mengenali
suatu obyek
• Agraphia: ketidakmampuan menuangkan pikiran
ke dalam tulisan
• Alexia: ketidakmampuan memahami tulisan
• Anosognosia: sama dengan neglect
• Aphasia : ketidakmampuan membuat kata,
melakukan gerak motorik
• Apraxia: Ggn visuo-spatial relationship
• Dysarthria: Ggn bicara & artikulasi (ggn pd mulut,
lidah, palatum, tenggorok)
• Dysphagia: kesulitan menelan
Prognosis
• 1/5 -1/3 stroke fatal
• Perdarahan: 50 - 70% fatal
• Infark: 10 - 25% fatal, scr umum prognosis
emboli lebih baik drpd thrombosis
• Kematian mendadak hampir pasti perdarahan
• Kematian dalam 1 hingga 3 hari disebabkan
lesi otak, tp kematian setelah 1 minggu bisa
disebabkan komplikasi di luar otak (paru,
jantung)
• Insiden infark berulang dlm 5 tahun pd pria
40% dan wanita 20%
• Sesaat setelah stroke sulit tentukan prognosis
• Prognosis dipengaruhi oleh luas lesi, area yang
terkena derajat beratnya tanda/ gejala, umur,
penyakit yang melatar belakangi/menyertai &
menyulitkan, umur pasien, tingkat kesadaran saat
serangan
• Prognosis recovery mulai bisa diperkirakan setelah
2minggu, tanda baik:
– urin continence, usia muda, stroke ringan,
pemulihan impairment dan kemampuan fungsional
cepat, persepsi dan kognitif baik
– Kadang penentuan prognosis berlawanan dengan
kenyataan proses recovery-nya
• 50 – 60% pasien lewat 1 bln mandiri
• Hampir tak ada perbedaan tanda/gejala pemulihan
antara yang infark dan perdarahan
Rehabilitasi Stroke
• Kesadaran
– delirium, stupor, koma
• Pernapasan
– Cheyne-Stokes: central neurogenic
hyperventilation, gasping,
respiratory arrest
• Pupil
– terfiksir, Ø 3-5 mm
• Gerakan bola mata
– Inkomplit, diskonjugat
• Respon motorik
– Spastik, deserebrasi, flaksid
• Tanda herniasi
– Pupil anisokor (dilatasi pupil ipsilateral), hemiparesis
kontralateral
Tekanan Intrakranial Meningkat
Herniasi
Cushing’s
Syndrome
Manajemen di Ruang Rawat
• Cairan
– Cairan isotonis: NaCl 0,9%
– Kebutuhan cairan: 30 cc/kgBB/hari
– Balans cairan:
• Urine + ISWL (+ 500 cc) + 300 cc/ ˚C kenaikan suhu
– Elektrolit: Na, K, Ca, Mg
– AGD: periksa alkalosis atau asidosis
• Nutrisi
– KH: 30-40% kalori/ hari, Lemak: 20-35%/ hari, Protein: 20-
30% (kondisi stress 1,4-2 g/kgBB/hari, gangguan fungsi
ginjal <0,8 g/kgBB/hari)
– Hindari pemberian diit yang bertentangan dengan obat-
obatan yang diberikan (misal: makanan dgn vit. K hindari
dgn penderita yang mendapat warfarin)
Manajemen di Ruang Rawat
• Tindakan neuroproteksi
– Hiperventilasi terkendali
– Mencegah/ mengatasi hiperglikemia
– Mencegah & menurunkan peninggian tek. Intrakranial
– Head up 30˚
– Menurunkan aktifitas metabolik otak:
• mencegah & mengatasi kejang
• mengatasi hipertermia
• mengatasi agitasi
• memberikan analgetika
• hipotermia ringan
• Obat-obatan neuroprotektan
Obat-obat stroke yg bekerja pada
vaskuler
• Trombolitik
• Antikoagulan
• Platelet inhibitor
• Neuroprotektor
• Antioksidan
• Inhibitor adhesive leucocyte
Terapi Antiagregasi (Antiplatelet)
• Aspirin
– Dosis awal 325 mg dalam 24-48 jam onset (jika
direncanakan terapi trombolitik, maka aspirin
JANGAN digunakan)
– Dosis 75-100 mg efektif untuk terapi jangka panjang:
stroke iskemik, infark miokard, angina stabil, PAD,
fibrilasi atrium, mencegah trombosis
– Mencegah cyclooxigenase → tak terbentuk
tromboksan A2
– Aspirin BUKAN terapi penganti tindakan intervensi
akut
– Kadar puncak tercapai dalam waktu 1 jam
– Menurunkan risiko stroke iskemik berulang dari 2,1%
→ 1,6%
Terapi ANTIPLATELET
• Dypiridamol
– Inhibitor fosfodiesterase → ↑ cAMP → ↓
sensitifitas terhadap stimuli yg mengaktifkan
sulphinpyrazone
– Merupakan competitive inibitor dari
cyclooxigenase
• Cilostazol
– Dosis: 2x50 mg
Terapi Antikoagulan
• Heparin
• LMWH (Low Molecular Weight Heparin)
– Dosis: 2x0,4cc s.c (di bawah umbilikus), selama 5-7 hari
– Monitor trombosit hari ke-1 & 3 (jika <100.000 → STOP)
• Warfarin
– Simarc-2, dikumarol, melagatran
• Trombolitik r-TPA (recombinant Tissue Plasminogen
Activator)
– Onset <3 jam, usia >18 tahun; < 75 tahun,
radiologis terbukti bukan perdarahan
Monitor
INR 2,0-3,0
HipertensiSTROKE
B = - Blocker
(Golongan Lol)
D = Diuretic (thiazide)
HipertensiSTROKE
Kurangi garam
Kurangi berat badan
Kurangi makanan berlemak
Olah raga
Hidup rileks
Stop merokok, kopi dll
HiperglikemiaSTROKE
Obat Dislipidemia
• Resin
• Asam Nikotinat
• Asam Fibrat
• Probucol
• Statin
• Ezetimide
DislipidemiaSTROKE
Neuroprotektan (1)
• Gol. Obat:
– Ca channel modulator
– NMDA receptor antagonist
– GABA agonist
– NOS inhibitor
– Antioksidan
• Citicholine:
– Level neuronal: meningkatkan pembentukan choline
& menghambat pengrusakan phosphatydilcholine,
menurunkan as. Laktat, mempercepat pembentukan
asetilkolin, menghambat radikal bebas, merangsang
pembentukan glutation (antioksidan endogen otak),
menurunkan peroksidasi lipid
– Level Vaskuler: meningkatkan ADO, meningkatkan
intake O2, menurunkan resistensi vaskuler
MedikamentosaSTROKE
Neuroprotektan (2)
• Piracetam:
– Level neuronal: memperbaiki neurotransmisi,
berperan dalam pembentukan ATP,
memperbaiki fluiditas membran sel
– Level vaskuler: meningkatkan deformabilitas
eritrosit, meningkatkan ADO, memperbaiki
mikrosirkulasi, mengurangi hiperagregasi
platelet
MedikamentosaSTROKE
Neuroprotektan (3)
• Nicergolin
– Dosis: 8mg i.v selama 5 hari → 30mg p.o/
hari selama 30 hari
• Naftidrofuryl
– Inhibitor selektif reseptor 5-HT2 sel endotil
– Penghambat potensial TNF-α (pemicu
kenaikan ICAM-1)
– Meningkatkan NOS, mengurangi vasospasme
– Indikasi pada iskemi serebral & perifer
MedikamentosaSTROKE
Neuroprotektan (4)
• Nimodipine
– TIDAK BERMANFAAT pada stroke non
perdarahan
• Neuropeptida
PERHATIAN !!!
STROKE DAPAT BERULANG
KONTROL TERATUR
KENDALIKAN FAKTOR RISIKO
HINDARI FAKTOR PENCETUS
Mencegah Lebih Baik
Daripada Mengobati
SpS
KESIMPULAN