Anda di halaman 1dari 120

Stroke

Dr. Trianggoro B
Beberapa istilah gejala Stroke
• Agnosia: Ggn persepsi brp kesulitan mengenali
suatu obyek
• Agraphia: ketidakmampuan menuangkan pikiran
ke dalam tulisan
• Alexia: ketidakmampuan memahami tulisan
• Anosognosia: sama dengan neglect
• Aphasia (motorik): ketidakmampuan membuat
kata, melakukan gerak motorik
• Apraxia: Ggn visuo-spatial relationship
• Dysarthria: Ggn bicara & artikulasi (ggn pd mulut,
lidah, palatum, tenggorok)
• Dysphagia: kesulitan menelan
FAKTOR–FAKTOR RISIKO STROKE

Faktor risiko yang tidak dapat dikontrol :


• Usia
• Jenis kelamin
• Riwayat stroke di keluarga
• Riwayat GPDOS / TIA
FAKTOR–FAKTOR RISIKO STROKE

Faktor risiko yang dapat dikontrol / dicegah :


• Diabetes melitus
• Tekanan darah tinggi
• Penyakit jantung
• Kadar kolesterol tinggi
• Kegemukan, diet, dan alkohol
• Merokok
• Olah raga
• Stroke = Cerebrovascular Accident (CVA)
• Stroke = Cerebrovascular Disorder (CVD)

Stroke #1 KECACATAN
#3 KEMATIAN

► di Indonesia #1 Kematian (Berita Antara, 2011)


Anatomi – Fungsional Otak
• Berat otak: 1200-1400 grm (+ 2% BB)
• Aliran Darah Otak (ADO): 50-60 ml/100 gr otak/
menit
• Nutrisi otak:
– O2 + 800 cc/ menit
– Glukosa + 100 mg

30 detik → sel terganggu


3 menit → sel mati → kecacatan
8 menit → meninggal
Vaskularisasi otak
Anatomi Otak Kita
• Otak kita terdiri atas 2 belahan, otak KIRI dan
otak KANAN
• Otak kiri berfungsi sebagai pemantau dan
pelaksana the 3 R’s (Reading, wRiting and
aRhithmetic), bersifat logis – analistis
• Otak kanan pola kognitif yang intuitif holistik,
memproses segala informasi secara simultan,
memandang problem secara holistis, jauh
kedepan, mengenal wajah orang dan melihat sifat
– sifat secara keseluruhan. Imajinasi, persepsi
visual, orientasi tempat, emosi.
LEFT Brain >< RIGHT Brain
Homunkulus Serebri
• Definisi Kerja
– Gangguan fungsional saraf (motorik, sensibilitas,
otonom, kognitif) yang terjadi akut dan mendadak
(dalam beberapa detik) atau cepat (dalam beberapa
jam), akibat terganggunya sirkulasi darah otak, yang
menyebabkan gejala dan tanda sesuai daerah
fungsional otak yang terganggu

• Definisi WHO
– Suatu penyakit gangguan fungsional otak yang terjadi
mendadak dengan tanda dan gejala klinis, baik fokal
maupun menyeluruh, yang berlangsung lebih dari 24
jam, atau dapat menyebabkan kematian disebabkan
oleh gangguan peredaran darah otak
Suatu tanda-tanda klinis yang berkembang
CEPAT berlangsung 24 jam atau lebih
akibat gangguan fungsional otak FOKAL
atau GLOBAL dan menyebabkan
kecacatan/ kematian tanpa sebab lain
selain VASKULER
Stroke = Brain Attack

 Defisit Motorik
 Defisit Sensibilitas
 Defisit Keseimbangan
 Defisit Kognitif
 Defisit Kesadaran
DiagnosisSTROKE

Gejala Stroke Stroke Non


Hemoragika Hemoragika
•Onset/ awitan Mendadak Mendadak
•Saat onset Sedang aktif Sedang istirahat
•Peringatan (-) (+)
•Nyeri kepala +++ +
•Kejang (+) (-)
•Muntah (+) (-)
•Penurunan +++ +
kesadaran
DiagnosisSTROKE

Berdasarkan waktu
• TIA (Transient Ischaemic Attack)
– Defisit neurologis fokal, akibat terganggunya sirkulasi
serebral, namun dapat mengalami perbaikan sempurna
dalam waktu < 24 jam
• RIND (Reversible Ischaemic Neurologic Deficit)
– Defisit neurologis fokal, akibat terganggunya sirkulasi
serebral, dapat mengalami perbaikan dalam waktu 24
jam – 3 minggu
• Stroke in Evolution
– Stroke yang mengalami progresifitas (sedang
berlangsung)
• Completed Stroke
– Stroke, dengan gejala & tanda yang sudah menetap
DiagnosisSTROKE
DiagnosisSTROKE
Faktor Risiko
Mayor
• Hipertensi • Penyakit jantung
• DM • Riwayat stroke/ TIA
Minor
• Dislipidemia • Fibrinogen • Stress
• Hiperuricemia • Obesitas
Stroke kriptogenik
• Protein S • Anti trombin III • Homosistein
• Protein C • Antifosfolipid antibodi
FaktorRISIKO

Yang tidak bisa diubah


 Usia (+30% berusia < 65 thn, +70% berusia
> 65 thn)
 Ras
 Jenis kelamin
 Riwayat keluarga terkena stroke
FaktorRISIKO

Yang bisa diubah/diobati

•Hipertensi •Peny. Jantung


•Diabetes melitus •Hiperhomosisteinemia
•Dislipidemia •Kelainan darah
•Merokok •Kontrasepsi oral
•Infeksi: chlamydia, •Stenosis karotis
helicobacter, virus •Obesitas, kurang OR
•Curiga stroke/ TIA •Sleep apnea/ mendengkur
•Alkoholisme/ drug abuse
FaktorRISIKO

2X
Diabetes
2X
5-10 X
Smoking

1,5 X
Hypertension
Hyper-
cholesterolaemia

Familial
Inactivity

1,5 X Obesity Advancing age


Risk Factors for Atherothrombosis
Life-style (e.g.,
smoking, diet,
lack of exercise)
Hypercoagulable states
Dislipidemia
Hematologic disorders
Hypertension
Diabetes
Infection?
Obesity

Genetics
Atherosclerosis Age

Gender

Atherothrombotic Manifestations
(MI, Ischemic Stroke, Vascular Death)
Atherosclerosis
Perubahan struktur pembuluh darah
dinding p.darah mengeras,
karena adanya timbunan lemak dan material darah lain
Lumen menyempit
Berb agai penyakit sistemik :
•Jantung Koroner
•Otak /Serebrovaskular
•Perifer.
Stroke Non Perdarahan
ATEROSKLEROSIS PEMBULUH DARAH

Fatty Streak

Mild Atherosclerosis

Lumen Severe Atherosclerosis

Lumen
ATEROSKLEROSIS PEMBULUH DARAH

Lumen

Vascular Occlusion
Stroke Non Perdarahan
Stroke Non Perdarahan
Stroke Non Perdarahan
Stroke Sumbatan
DiagnosisSTROKE
STROKE NON HEMORAGIK = STROKE SUMBATAN
= SUMBATAN OTAK
SUMBATAN / EMBOLUS
A.
KECACATAN

PENEBALAN DINDING
B. DAERAH
MATI

C. ALIRAN DARAH LAMBAT


DAERAH PENUMBRA
(DAERAH SETENGAH MATI)
DARAH KENTAL
D. HARUS DISELAMATKAN

FISIOTERAPI
KECACATAN DIKURANGI
SEMAKSIMAL MUNGKIN
CONTOH INFARK DI OTAK PADA STROKE

3 2 1

1. Area Degenerasi ( Bersifat iriversibel permanen )


Disebut area umbra
2. Area degenerasi riversibel ( area penumbra )
3. Area Oedematosa ( Bersifat riversibel )
1. Zona Oedematosa  6 hari – 10 hari
2. Zona Degenerasi  6 – 8 bulan
3. Zona Nekrotik  > 8 bulan

Zona Oedematosa Zona Degenerasi Zona Nekrotik


Flaccid 1 – 2 minggu Recovery 6 – 8 bulan Residual lebih 6 bulan
/ permanen tahunan
Neurological Improvement

1. Area Nekrotik/infark (Bersifat ireversibel permanen =


Zona nekrotik) Disebut area umbra
2. Area degenerasi reversibel (area penumbra = Zona
degenerasi)
3. Area Oedematosa (Bersifat reversibel = Zona
Oedematosa)
Stroke Non Perdarahan
Stroke Perdarahan Tipe Aneurisma
Perdarahan Sub Arakhnoid
• PSA primer atau spontan disebabkan oleh perdarahan
arterial non traumatik ke dalam cav. Sub arakhnoid di
sekitar otak
• Gejala & tanda:
– Nyeri kepala “HEBAT”
– Kaku kuduk
– Muntah
– Penurunan kesadaran: mengantuk – koma
– Kejang
– Paresis N. III → diplopia, ptosis
– Pupil anisokor
– Funduskopi: perdarahan retina → gangguan visus
– Defisit mototik & sensibilitas
– Disartria, disfasia
Perdarahan Intraserebral (PIS)

Indikasi Operasi PIS


• Perdarahan serebelum Ø> 3 cm disertai
perburukan klinis progresif atau kompresi
batang otak, hidrosefalus obstruktif
• PIS dengan lesi struktural (misal: aneurisma,
AVM, angioma cavernosa) jika memiliki
prognosis baik atau lokasi lesi mudah dijangkau
• Usia muda dgn perdarahan lobar sedang –
besar yg mengalami perburukan klinis
• Usia muda dgn hematoma lobar luas (>50 cc)
Perdarahan Intraserebral (PIS)

Tidak perlu operasi


• Pasien dgn perdarahan kecil (<10 cc) atau
defisit neurologis minimal
• GCS <4 (kecuali perdarahan serebelum →
LIFE SAVING)
Stroke Perdarahan
Penatalaksanaan STROKE
5B
• Brain: neuroproteksi → minimalisasi morbiditas/
mortalitas→ golden period, sekuele
• Blood: stabilisasi hemodinamik (vital sign, IVFD
kristaloid, koloid, HINDARI cairan hipotonik mis:
glukosa, riw. peny. Jantung)
• Breathing: stabilisasi jalan napas, lendir/ dahak,
suplai oksigen, ET (tidak >2minggu)
• Bowel: tek. intraabdomen↑ → tek. Itrakranial, laxansia
• Bladder: urine cathether, prod. urin (2cc/kgBB/jam
atau 1500-2000cc/ 24jam)
PenatalaksanaanSTROKE

• Penatalaksaan di IGD
– Anamnesis, pemeriksaan fisik (fungsional
neurologis, klasifikasi jenis stroke),
pemeriksaan penunjang (EKG, lab. darah
rutin, faktor risiko, studi koagulasi, elektrolit,
AGD, rö thorax, CT scan, EEG)
• Penatalaksanaan Umum
– TIK meningkat
– Kejang
– Hipertermia/ sepsis
Prinsip Terapi Medikamentosa Stroke Akut

• Membuka oklusi arteri & reperfusi jaringan otak


yg iskemik, serta membatasi oklusi
tromboembolik
• Meningkatkan toleransi sel-sel saraf yg iskemik
• Mencegah reperfusion injury
• Mencegah & mengobati komplikasi akibat stroke
• Mencegah stroke ulang
Penatalaksanaan Hipertensi
Pada Stroke Akut
• Diastolik >140 mmHg atau >110 mmHg bila akan
terapi trombolitik → hipertensi emergensi
• Sistolik >220 mmHg dan/ diastolik >120 mmHg
• Sistolik <220 mmHg dan/ diastolik <120 mmHg →
ditunda (kecuali ada bukti PIS, gagal ventrikel kiri,
AMI, gagal ginjal akut, edema paru, diseksi aorta,
ensefalopati hipertensi, dsb)
• Batas penurunan tek. darah maksimal 20-25%
dari MAP
• Stroke Hemoragika; jika MAP > 135-140 mmHg
• Stroke Non Hemoragika; jika MAP > 95 mmHg
HipertensiSTROKE

• Penurunan tekanan diastolik 5-6 mmHg


– Mortalitas kardiovaskuler turun +21%
– Mortalitas stroke turun +42%
– Komplikasi fatal & non fatal peny. Jantung koroner
turun +14%

1. Otoregulasi sirkulasi serebral di dalam &


sekitar lesi iskemik terganggu, aliran darah
regional berubah secara pasif (perubahan tek.
Perfusi)
2. Sebagian besar tek. Darah turun dengan
sendirinya dalam waktu 1-2 minggu
3. Efek merugikan penurunan tekanan darah →
memperluas daerah infark
HipertensiSTROKE

STROKE AKUT

sistolik >220 mmHg sistolik >220 mmHg sistolik 180-220 mmHg sistolik <180 mmHg
diastolik >140 mmHg diastolik 121-140 mmHg diastolik 105-120 mmHg diastolik <105 mmHg

ukur ulang 15 menit

PIS atau
sistolik >220 mmHg
diastolik 121-140 mmHg End Organ Damaged

(+) (-)

OBAT ANTIHIPERTENSI OBSERVASI,


PARENTERAL OBAT ANTIHIPERTENSI
ORAL, diberikan setelah
hari ke-7-10
HipertensiSTROKE

Kondisi Stroke Iskemik Akut Stroke Hemoragika

Sangat Diastolik > 140 mmHg ---


Emergensi

Emergensi Sistolik > 230 mmHg dan/ Sistolik > 250 mmHg dan/
diastolik 121-140 mmHg diastolik 105-140 mmHg

Urgensi Sistolik 180-230 mmHg Sistolik 180-230 mmHg dan/


dan/ diastolik 105-120 diastolik 105-140 mmHg

Tunda Sistolik < 180 mmHg dan Sistolik < 180 mmHg dan
diastolik < 105 mmHg diastolik < 105 mmHg
HipertensiSTROKE

Bagaimana kontrol Tekanan Darah Tinggi

Kurangi garam
Kurangi berat badan
Kurangi makanan berlemak
Olah raga
Hidup rileks
Stop merokok, kopi dll
HiperglikemiaSTROKE

• Pemberian insulin diindikasikan pada kasus SH atau


SNH dengan DM tipe I atau II (sliding scale) → Fase
Akut
• Target GD <140 mg/dL
• Cek GDS tiap 4 jam

GDS (mg/dL) Dosis S.C (unit)


150-200 2
201-250 4
251-300 6
301-350 8
351-400 10
> 400 12
HiperglikemiaSTROKE

Nasehat DM
Program Pasien Stroke
1. ETIOLOGI
2. FAKTOR RISIKO
 Prevensi Sekunder → mencegah stroke berulang
3. KOMPLIKASI
4. REHABILITASI
 As soon as possible , bertahap
 Fungsi motorik (halus-kasar), kognitif (speech
therapy, kalkulasi, memori, dll), okupasi (makan,
minum, mandi, berpakaian, dll), psikologi
Komplikasi Stroke

• Fase Akut
– Neurologis: stroke susulan, edema serebri, infark
berdarah, hidrosefalus
– Non Neurologis: hipertensi/ hiperglikemia reaktif,
edema paru, gangguan jantung, infeksi, imbalans
cairan & elektrolit
• Fase Lanjut
– Neurologis: gangguan kognitif, nyeri, gangguan miksi/
defekasi, kejang (+10% stroke non perdarahan)
– Non Neurologis: kontraktur, dekubitus, infeksi,
depresi, emboli paru/ pneumonia, DVT
Beberapa istilah gejala Stroke
• Agnosia: Ggn persepsi brp kesulitan mengenali
suatu obyek
• Agraphia: ketidakmampuan menuangkan pikiran
ke dalam tulisan
• Alexia: ketidakmampuan memahami tulisan
• Anosognosia: sama dengan neglect
• Aphasia : ketidakmampuan membuat kata,
melakukan gerak motorik
• Apraxia: Ggn visuo-spatial relationship
• Dysarthria: Ggn bicara & artikulasi (ggn pd mulut,
lidah, palatum, tenggorok)
• Dysphagia: kesulitan menelan
Prognosis
• 1/5 -1/3 stroke fatal
• Perdarahan: 50 - 70% fatal
• Infark: 10 - 25% fatal, scr umum prognosis
emboli lebih baik drpd thrombosis
• Kematian mendadak hampir pasti perdarahan
• Kematian dalam 1 hingga 3 hari disebabkan
lesi otak, tp kematian setelah 1 minggu bisa
disebabkan komplikasi di luar otak (paru,
jantung)
• Insiden infark berulang dlm 5 tahun pd pria
40% dan wanita 20%
• Sesaat setelah stroke sulit tentukan prognosis
• Prognosis dipengaruhi oleh luas lesi, area yang
terkena derajat beratnya tanda/ gejala, umur,
penyakit yang melatar belakangi/menyertai &
menyulitkan, umur pasien, tingkat kesadaran saat
serangan
• Prognosis recovery mulai bisa diperkirakan setelah
2minggu, tanda baik:
– urin continence, usia muda, stroke ringan,
pemulihan impairment dan kemampuan fungsional
cepat, persepsi dan kognitif baik
– Kadang penentuan prognosis berlawanan dengan
kenyataan proses recovery-nya
• 50 – 60% pasien lewat 1 bln  mandiri
• Hampir tak ada perbedaan tanda/gejala pemulihan
antara yang infark dan perdarahan
Rehabilitasi Stroke

• ASAP = as soon as possible


Fisioterapi
• Menjaga status paru
(problem: tirah baring, imobilisasi, hipoventilasi,
aspirasi, ggn kesadaran, ggn reflek batuk &
bersendawa, ggn menelan, stress, dll 
komplikasi paru)
Tindakan (disesuaikan dengan keadaan pasien)
– Latihan penapasan dgn segala variasi
– Perubahan posisi
– Perkusi, vibrasi
– Drainase postural
– Latihan batuk efektif & huffing
– Intubasi, mekanikal suction
Fisioterapi
• Menjaga status muskuloskeletal
– Memelihara ROM sendi, cegah
pemendekan otot dan kaku sendi
(termasuk spastisitas dan pola sinergis)
– Merangsang timbulnya gerak volunter
– Mencegah DVT
– Memelihara & meningkatkan kemampuan
fungsional dasar
– Dilanjutkan dalam program rehabilitasi
Fisioterapi
• Prinsip adalah mobilisasi dini (dimulai dalam waktu 48
jam)
• Pasien dinyatakan STABIL
– Khususnya untuk perdarahan sub arachnoid, tekanan darah
harus benar-benar diperhatikan dan biasanya mobilisasi dini
lebih lambat dimulainya
Rambu-rambu tekanan darah secara praktis
– Tekanan darah normal 110-120/70-80 mmHg
– Batas hipertensi 140/90 mmHg
– Batas hipotensi 90/60 mmHg
– Batas aman untuk latihan bila sistole naik/turun hingga 20 mmHg
dan diastole naik/turun hingga 10 mmHg dari harga normal
pasien bersangkutan
– Sebaiknya tidak dilatih jika tensi lebih dari 180/110 mmHg atau
kurang dari 80/50 mmHg
Kelelahan

• Problem utama pd pend. hemiplegia


• Mempengaruhi program rehabilitasi dan
aktivitas sehari-hari
• Dapat disebabkan oleh hambatan
respirasi pd satu sisi paru akibat lesi
torak satu sisi
• Perlu latihan: pernapasan, daya tahan,
konservasi energi, dan pemberian obat.
RehabilitasiSTROKE
RehabilitasiSTROKE
STIMULASI : visual, audio, and tactile
PERAN KELUARGA MEMBANTU
PENYEMBUHAN
Preparing the bathroom….
GUNAKAN ANGGOTA YANG LEMAH
Low cholesterol……..
How to stop smoking…
Pencegahan Primer Stroke
• Pola makan sehat
– Kaya serat, kurangi/ hindari lemak jenuh (utamakan PUFA,
MUFA), antioksidan, omega-3, buah-buahan
– Meningkatkan asupan K, kurangi Na (penderita hipertensi Na
<2,3 gr/hari, K >4,7 gr/hari)
– Menu makan berimbang
• Olah raga teratur
– Olah raga yg memiliki nilai aerobik (misal: jalan cepat,
bersepeda, renang), minimal 30 menit, minimal 3x/ minggu
• Menghentikan rokok
– Merokok >20 batang/ hari → STROKE
• Hindari alkohol atau drug abuse
• Berat badan berimbang
– BMI <25 kg/ m², lingkar pinggang <80 cm (♀), <90 cm (♂)
• Pertimbangan kontrasepsi oral
– Akseptor perokok atau riw. tromboemboli
• Istirahat cukup, manajemen stress
• Hindari/ manajemen faktor risiko
Endang Kustiowati

Pola Hidup Sehat

Mengatur pola makan yang sehat


• Makanan dari biji-bijian yang membantu
menurunkan kolesterol (beras merah, jagung,
gandum, kacang kedele beserta olahannya, biji
kenari, kacang mede)
• Makanan yang mencegah peningkatan homosistein
(asam folat, vitamin B6, B12, riboflavin, susu yang
mengandung protein, kalsium, zinc, ikan tuna, ikan
salmon, vitamin C, E, betakaroten)
• Menambah asupan kalium dan mengurangi asupan
natrium (<6 gr/hari)
GAYA HIDUP SEHAT (2)
Melakukan olahraga teratur
• Melakukan aktivitas fisik yang mempunyai nilai
aerobik (jalan cepat, bersepeda, berenang) secara
teratur minimal 30 menit dan 3 kali per minggu
GAYA HIDUP SEHAT (3)

• Pola makan sehat dan olahraga teratur adalah


pengobatan utama bagi penderita obesitas dan
mencegah stroke
Manajemen Stroke Akut
• Atasi kegawatdaruratan
– ABCD
– TIK meningkat
– Kejang
• Pemeriksaan penunjang
– EKG/ Ekokardiografi, lab. Darah, GD, AGD, elektrolit,
lumbal pungsi, rö thorax, TCD, USG carotis, CT scan/
MRI
• Sesuai jenis dan etiologi stroke
– Fase akut Stroke Perdarahan: 7-10 hari
– Fase akut Stroke Non Perdarahan: 5-7 hari
• Manajemen di ruang rawat
TIK Meningkat
• Sering dijumpai pada kasus ICH dan IVH
• Manajemen:
– Head up 20-30˚ (jangan menekan v. jugulare)
– Hindari dekstrose/ cairan hipotonik
– Hindari hipertermia (t> 38,5˚C, inj. Xylo : della = 1:1)
– Jaga normovolemia (monitor diuresis)
– Osmoterapi atas indikasi:
• Manitol 0,25-0,50 gr/ kgBB selama >20 menit (≈250 cc),
diulang tiap 4-6 jam (100-125 cc) → TD >120/ 80 mmHg
• Jika diperlukan: inj. Furosemid dengan dosis 1 mg/kgBB
– Intubasi (pCO2 35-40 mmHg)
– Operatif: hidrosefalus akut (dekompresi)
Tekanan Intrakranial Meningkat

• Kesadaran
– delirium, stupor, koma
• Pernapasan
– Cheyne-Stokes: central neurogenic
hyperventilation, gasping,
respiratory arrest
• Pupil
– terfiksir, Ø 3-5 mm
• Gerakan bola mata
– Inkomplit, diskonjugat
• Respon motorik
– Spastik, deserebrasi, flaksid
• Tanda herniasi
– Pupil anisokor (dilatasi pupil ipsilateral), hemiparesis
kontralateral
Tekanan Intrakranial Meningkat

Herniasi

Gejala & Tanda:


•Kesadaran menurun
•Anisokori pupil
•Hipertensi
•Bradikardi

Cushing’s
Syndrome
Manajemen di Ruang Rawat

• Cairan
– Cairan isotonis: NaCl 0,9%
– Kebutuhan cairan: 30 cc/kgBB/hari
– Balans cairan:
• Urine + ISWL (+ 500 cc) + 300 cc/ ˚C kenaikan suhu
– Elektrolit: Na, K, Ca, Mg
– AGD: periksa alkalosis atau asidosis
• Nutrisi
– KH: 30-40% kalori/ hari, Lemak: 20-35%/ hari, Protein: 20-
30% (kondisi stress 1,4-2 g/kgBB/hari, gangguan fungsi
ginjal <0,8 g/kgBB/hari)
– Hindari pemberian diit yang bertentangan dengan obat-
obatan yang diberikan (misal: makanan dgn vit. K hindari
dgn penderita yang mendapat warfarin)
Manajemen di Ruang Rawat

• Mobilisasi dan cegah komplikasi: aspirasi, malnutrisi,


pneumonia, DVT (heparin S.C 5000 UI 2x/hari atau LMWH
atau heparinoid, emboli paru, dekubitus, komplikasi ortopedik/
kontraktur
• Antibiotika atas indikasi
• Hiperglikemia
• Hipertensi
• Analgesik dan antiemetik atas indikasi
• Atasi gelisah
• Gastric ulcer: antagonis H2, PPI
• Mobilisasi bertahap
Prinsip Terapi Medikamentosa
Stroke Akut

• Membuka oklusi arteri & reperfusi jaringan otak


yg iskemik, serta membatasi oklusi
tromboembolik
• Meningkatkan toleransi sel-sel saraf yg iskemik
• Mencegah reperfusion injury
• Mencegah & mengobati komplikasi akibat stroke
• Mencegah stroke ulang
Medikamentosa Stroke

• Tindakan neuroproteksi
– Hiperventilasi terkendali
– Mencegah/ mengatasi hiperglikemia
– Mencegah & menurunkan peninggian tek. Intrakranial
– Head up 30˚
– Menurunkan aktifitas metabolik otak:
• mencegah & mengatasi kejang
• mengatasi hipertermia
• mengatasi agitasi
• memberikan analgetika
• hipotermia ringan
• Obat-obatan neuroprotektan
Obat-obat stroke yg bekerja pada
vaskuler
• Trombolitik
• Antikoagulan
• Platelet inhibitor
• Neuroprotektor
• Antioksidan
• Inhibitor adhesive leucocyte
Terapi Antiagregasi (Antiplatelet)
• Aspirin
– Dosis awal 325 mg dalam 24-48 jam onset (jika
direncanakan terapi trombolitik, maka aspirin
JANGAN digunakan)
– Dosis 75-100 mg efektif untuk terapi jangka panjang:
stroke iskemik, infark miokard, angina stabil, PAD,
fibrilasi atrium, mencegah trombosis
– Mencegah cyclooxigenase → tak terbentuk
tromboksan A2
– Aspirin BUKAN terapi penganti tindakan intervensi
akut
– Kadar puncak tercapai dalam waktu 1 jam
– Menurunkan risiko stroke iskemik berulang dari 2,1%
→ 1,6%
Terapi ANTIPLATELET

• Ticlopidin & Clopidogrel


– Dosis: ticlopidine 2x250 mg, clopidogrel 1x75 mg
(efektif utk PAD dibanding aspirin 325 mg/ hari)
– Gol. Thienopyrydine
– Memblokade kerja trombosit secara selektif
– Inhibitor ireversibel ikatan ADP-reseptor trombosit
– ESO: ticlopidin → netropenia; clopidogrel→ rash,
diare
– Ticlopidin ↓ risiko stroke ulang, MCI, kematian hingga
+ 23% (dosis 2x250 mg/ hari → ↓ risiko stroke +21%)
– Clopidogrel TIDAK DIANJURKAN diberikan bersama
aspirin → ↑ risiko perdarahan
Terapi ANTIPLATELET

• Dypiridamol
– Inhibitor fosfodiesterase → ↑ cAMP → ↓
sensitifitas terhadap stimuli yg mengaktifkan
sulphinpyrazone
– Merupakan competitive inibitor dari
cyclooxigenase
• Cilostazol
– Dosis: 2x50 mg
Terapi Antikoagulan
• Heparin
• LMWH (Low Molecular Weight Heparin)
– Dosis: 2x0,4cc s.c (di bawah umbilikus), selama 5-7 hari
– Monitor trombosit hari ke-1 & 3 (jika <100.000 → STOP)
• Warfarin
– Simarc-2, dikumarol, melagatran
• Trombolitik r-TPA (recombinant Tissue Plasminogen
Activator)
– Onset <3 jam, usia >18 tahun; < 75 tahun,
radiologis terbukti bukan perdarahan
Monitor
INR 2,0-3,0
HipertensiSTROKE

Obat – obat anti hipertensi


(ABCD)

A = ACE-Inhibitor atau Angiotensin Receptor Blocker


(Golongan Pril) (Golongan Sartan)

B = - Blocker
(Golongan Lol)

C = Calcium Channel Blocker


(Golongan Pin)

D = Diuretic (thiazide)
HipertensiSTROKE

Bagaimana kontrol Tekanan Darah Tinggi

Kurangi garam
Kurangi berat badan
Kurangi makanan berlemak
Olah raga
Hidup rileks
Stop merokok, kopi dll
HiperglikemiaSTROKE

Obat Hipoglikemik Oral


Obat Dosis awal Dosis max. Frekuensi / hari
Sulfonilurea
Glibenkamid 2,5 mg 15 – 20 mg 1–2
Glikasid 80 mg 240 mg 1–2
Glikuidon 30 mg 120 mg 2–3
Glipisid 5 mg 20 mg 1–2
Glipisid GITS 5 mg 20 mg sekali
Glimepirid 1 mg 6 mg sekali
Klorpropamid 50 mg 500 mg sekali
Biguanid 500 mg 2500 mg 1–3
Metformin
 inhibitor glukosidase 50 mg 300 mg 3
Acarbose
DislipidemiaSTROKE

Obat Dislipidemia
• Resin
• Asam Nikotinat
• Asam Fibrat
• Probucol
• Statin
• Ezetimide
DislipidemiaSTROKE

Efek Pleiotropik Statin

• Memperbaiki disfungsi endotel


• Stabilisasi “atherosclerotic plaque”
• Mengurangi stress oksidatif
• Mengurangi inflamasi vaskuler
• Efek anti trombosis
MedikamentosaSTROKE

Neuroprotektan (1)
• Gol. Obat:
– Ca channel modulator
– NMDA receptor antagonist
– GABA agonist
– NOS inhibitor
– Antioksidan
• Citicholine:
– Level neuronal: meningkatkan pembentukan choline
& menghambat pengrusakan phosphatydilcholine,
menurunkan as. Laktat, mempercepat pembentukan
asetilkolin, menghambat radikal bebas, merangsang
pembentukan glutation (antioksidan endogen otak),
menurunkan peroksidasi lipid
– Level Vaskuler: meningkatkan ADO, meningkatkan
intake O2, menurunkan resistensi vaskuler
MedikamentosaSTROKE

Neuroprotektan (2)

• Piracetam:
– Level neuronal: memperbaiki neurotransmisi,
berperan dalam pembentukan ATP,
memperbaiki fluiditas membran sel
– Level vaskuler: meningkatkan deformabilitas
eritrosit, meningkatkan ADO, memperbaiki
mikrosirkulasi, mengurangi hiperagregasi
platelet
MedikamentosaSTROKE

Neuroprotektan (3)

• Nicergolin
– Dosis: 8mg i.v selama 5 hari → 30mg p.o/
hari selama 30 hari
• Naftidrofuryl
– Inhibitor selektif reseptor 5-HT2 sel endotil
– Penghambat potensial TNF-α (pemicu
kenaikan ICAM-1)
– Meningkatkan NOS, mengurangi vasospasme
– Indikasi pada iskemi serebral & perifer
MedikamentosaSTROKE
Neuroprotektan (4)

• Nimodipine
– TIDAK BERMANFAAT pada stroke non
perdarahan
• Neuropeptida
PERHATIAN !!!
STROKE DAPAT BERULANG

KONTROL TERATUR
KENDALIKAN FAKTOR RISIKO
HINDARI FAKTOR PENCETUS
Mencegah Lebih Baik
Daripada Mengobati
SpS
KESIMPULAN

STROKE ≈ gawat dan akut


Penatalaksanaan adekuat → ↓ Morbiditas dan Mortalitas
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai