Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN KASUS

SKABIES

Oleh :
William Aditya

Pembimbing :
dr. Sri Yusfinah, MPH, Sp. KK
PENDAHULUAN

Skabies → penyakit kulit akibat infestasi dan


sensitisasi tungau sarcoptes scabiei
Gambaran klinis:
Syarat pengobatan yang ideal :
1. Mengeluh gatal,
terutama pada malam 1. Harus efektif terhadap semua stadium S.scabiei,
Cara penularan: hari. 2. Tidak menimbulkan iritasi, tidak toksik,
1. Kontak langsung, 2. Kelainan kulit 3. Tidak berbau atau kotor serta tidak merusak atau
2. Kontak tak ditemukan lesi papul, mewarnai pakaian, dan
langsung vesikel, pustul, 4. Mudah diperoleh serta harganya murah.
3. Lesi yang khas adalah Cara pengobatannya ialah mengobati penderita dan
terowongan (kanalikulus) seluruh keluarga.
miliar.
IDENTITAS PASIEN

Nama : An. A K P
Umur : 14 tahun
JK : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Status : Belum menikah
Hobi : Memancing, Berenang
Alamat : Desa Berkah Sungai Bahar 10
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA

Bintil-bintil merah dan terasa gatal pada perut,


selangkangan kanan dan kiri, punggung kanan,
lengan kanan dan kiri, ketiak kanan dan kiri, dan
telapak tangan kiri sejak ± 3 minggu yang lalu.
 RPS :
3 minggu SMRS → 2 minggu SMRS → 1 minggu SMRS → Pasien Berobat

Bintil kemerahan Bintil kemerahan yang


Bintil-bintil merah semakin meluas ke dirasakan pasien
selangkangan dan semakin meluas Keluhan yang dirasakan
yang terasa gatal di
punggung. hingga ke ketiak, sela pasien tidak kunjung
perut bagian bawah.
jari. hilang, os akhirnya
Pasien kemudian disarankan berobat ke
Gatal dirasakan setiap
berobat ke rumah sakit Pasien mengaku RSUD Raden Mattaher.
saat namun lebih
dirasakan pada malam setempat hanya di telapak tangan kanan
berikan obat minum juga terasa gatal. Keluhan yang dirasakannya
hari.
berupa tablet putih yang ini awalnya juga dirasakan
diminum 3x sehari dan Pasien melanjutkan oleh teman satu sekolahnya
Kemudian pasien
tablet kuning yang pengobatan ke rumah ± 1 bulan yang lalu,
berobat ke bidan desa
dan diberikan obat diminum 3x sehari. sakit setempat dan
tetap di berikan obat ± 1 minggu yang lalu ayah
minum berwarna
Keluhan yang dirasakan minum berupa tablet os juga mengeluhkan hal
kuning serta salep yang
pasien awalnya terasa putih yang diminum serupa.
digunakan 3x sehari.
berkurang tetapi 3x sehari dan tablet
keluhannya muncul kuning yang diminum
kembali. 3x sehari.
RIWAYAT PENYAKIT
DAHULU

Pasien tidak pernah mengeluh keluhan yang sama


sebelumnya
Riwayat Penyakit dalam Keluarga
• Ayah pasien juga mengeluh keluhan yang sama

Riwayat Gizi
Baik

Keadaan Sosial Ekonomi


Menengah
PEMERIKSAAN
FISIK
Status Generalis
 Keadaan Umum : Tampak Baik
 Kesadaran : Kompos mentis
 Vital Sign
 Nadi : 72 x/menit
 RR :18 x/menit
 Suhu :Afebris
 Kepala : DBN
 Leher : DBN
 Thoraks : DBN
 Abdomen : DBN
 Ekstrimitas Superior : DBN
 Ekstrimitas Inferior : DBN
 Genitalia : DBN
Status Dermatologis

Regio brachii anterior dan regio axila dextra


Tampak papul, multiple, warna eritem, hiperpigmentosa, bentuk bulat dan
lonjong, diameter ± 0,2-0,3 cm, pada palpasi teraba konsistensi padat,
sirkumskrip, diskret.
Status Dermatologis

Regio axilaris dextra


Tampak papul, multiple, warna putih kemerahan, diameter ± 0,2-0,4 cm,
bentuk bulat, sirkumskripta, pada palpasi teraba dengan konsistensi padat,
diskret.
Status Dermatologis

Regio axilaris sinistra


Tampak papul, multiple, warna eritem, hiperpigmentosa, bentuk bulat,
diameter ± 0,2-0,3 cm, pada palpasi teraba konsistensi padat, sirkumskrip,
diskret.
Status Dermatologis

Regio inguinalis dan regio subinguinalis dextra


Tampak papul, multiple, warna eritem, bentuk bulat, diameter ± 0,2-0,3
cm, pada palpasi teraba konsistensi padat, sirkumskrip, diskret.
Status Dermatologis

Regio subinguinalis dan regio femoralis sinistra


Tampak papul, multiple, warna eritem, diameter 0.2-0,4 cm, bentuk bulat,
sirkumskripta dan pada palpasi teraba konsistensi padat dan diskret.
Status Dermatologis

Regio interdigiti I-II manus sinistra


Tampak papul, hiperpigmentosa, diameter 0,4 cm, bentuk lonjong, pada
palpasi teraba konsistensi padat, sirkumskripta, soliter.
Status Dermatologis

Regio interdigiti I-II manus dextra


Tampak papul, multiple, bentuk bulat, warna eritem, diameter ±0,2 cm,
sirkumskripta, konsistensi padat, diskret.
Status Dermatologis

Regio dorsalis digitorum II dan regio dorsum manus sinistra


Tampak papul, multiple, warna eritem, sama dengan kulit, bentuk bulat,
ukuran ± 0.2-0.3 mm, sirkumskripta, dengan konsistensi padat dan
diskret.
Status Dermatologis

Regio abdominalis lateralis dan regio hypocondrium sinistra


Tampak papul, multiple, warna eritem, hiperpigmentosa, bentuk bulat,
diameter ± 0.2-0.4 mm, sirkumskripta, dengan konsistensi padat dan
diskret.
Status Dermatologis

Regio Umbilicus
Tampak papul, multiple, warna eritem, bentuk bulat dan lonjong, diameter
± 0.2-0.3 mm, sirkumskripta, dengan konsistensi padat dan diskret.
Status Dermatologis

Regio vertebralis, regio lumbalis dextra


Tampak papul, multiple, warna eritem, hiperpigmentosa, bentuk bulat,
diameter ± 0.2-0.4 mm, sirkumskripta, dengan konsistensi padat dan
diskret.
Status Dermatologis

Palmar manus sinistra


Tampak erosi, diameter ± 1 cm
DIAGNOSIS Scabies, Dermatitis,
BANDING Pedikulosis Korporis et Pubis,
Prurigo Simpleks

DIAGNOSA
Scabies
KERJA
PENATALAKSANAAN

Preventif :
• Menghindari kontak langsung maupun tidak
langsung (melalui pakaian, handuk, dan sebagainya)
dengan penderita skabies
• Menjaga kebersihan lingkungan, mengusahakan
ventilasi dan penerangan yang cukup pada tempat
tinggal.
PENATALAKSANAAN

Promotif :
• Merebus handuk dan sprei untuk membunuh tungau
• Menjemur bantal dan tempat tidur, mengobati
pasien skabies lain agar tidak terjadi penularan yang
berulang
• Hindari menggaruk lesi karena dapat menyebabkan
infeksi sekunder
• Konsul Sanitasi
PENATALAKSANAAN

Kuratif :
• Chlortrimethon 3 x 4 mg (1 tablet) sehari,
• Permethrin 5 % krim 1x1 (malam) dibasuh pada
pagi harinya, dapat diulang 1 minggu kemudian bila
ruam masih ada.
Prognosis yang baik JIKA:
• Dengan memperhatikan pemilihan dan cara
pemakaian obat, serta syarat pengobatan
PROGNOSIS dan menghilangkan faktor predisposisi
(antara lain higiene), dan semua anggota
baik keluarga dan orang-orang terdekat
disekitar kita diobati secara adekuat, maka
penyakit ini dapat diberantas.
PEMBAHASAN
SKABIES????
DEFINISI

Penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi


dan sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei var.
hominis dan produknya
Diagnosis

Ditegakkan berdasarkan:
• Anamnesis
• Pemeriksaan Dermatologis
• Pemeriksaan Penunjang
Anamnesis

Kasus Teori

 Keluhan bintil-bintil kemerahan yang  Diagnosis minimal didapat 2 dari 4 tanda


dirasakan setiap hari tetapi lebih dirasakan kardinal, yaitu:
pada malam hari (pruritus nocturna)  Pruritus nocturna
 Keluhan bintil-bintil merah yang terasa  Sekelompok orang
gatal ini timbul setelah beberapa kali  Adanya terowongan
menginap di rumah temannya yang juga  Menemukan Sarcoptes scabiei
mengeluh keluhan yang sama.
 Ayah pasien juga menderita keluhan yang
sama
Pemeriksaan
Dermatologis
Kasus Teori

 Didapatkan papul eritematosa diberbagai  Kelainan kulit pada scabies ditemukannya


tempat predileksi papul, vesikel, urtika dan lain-lain. Dengan
 Ditemukan pula erosi pada palmar manus garukan dapat timbul erosi, ekskoriasi,
sinistra yang merupakan efloresensi krusta, dan infeksi sekunder.
sekunder akibat garukan
Cara Penularan

Kasus Teori

 Kontak langsung antara pasien dengan temannya  Kontak langsung (kontak kulit dengan kulit),
 Kontak tak langsung dengan menggunakan misalnya berjabat tangan, tidur bersama dan
pakaian temannya yang menderita penyakit yang hubungan seksual)
sama  Kontak tak langsung (melalui benda), misalnya
pakaian, handuk, sprei, bantal, dan lain-lain.
Pemeriksaan
Penunjang

Pada pasien ini tidak dilakukan pemeriksaan penunjang


dikarenakan gejala klinis spesifik sehingga dapat ditegakkan
diagnosis scabies berdasarkan 2 tanda cardinal yang
diderita pasien.
Diagnosis Banding

Dermatitis Prurigo Simpleks Pedikulosis korporis


et pubis

 Keluhan pada pasien  Papul tampak dalam  Keluhannya gatal, dan


dermatitis adalah gatal macam-macam tingkat biasanya menyerang orang
 Kelainan klinisnya berupa perkembangan, dengan higiene buruk
efloresensi polimorfik  Sering pada orang dengan  Penularannya dapat
(eritema, edema, papul, usia pertengahan melalui kontak langsung
vesikel, skuama,  Tempat yang sering dan tak langsung
lekenifikasi). terkena ialah badan dan  Gejala klinis hanya
bagian ekstensor ditemukan bekas-bekas
ekstremitas garukan.
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan secara umum. Edukasi pada pasien skabies :

Mandi dengan air hangat dan keringkan badan.


Pengobatan yang diberikan dioleskan di kulit dan sebaiknya dilakukan pada malam hari
sebelum tidur, hindari menyentuh mulut dan mata dengan tangan.
Ganti pakaian, handuk, sprei, yang digunakan, selalu cuci dengan teratur dan bila perlu
direndam dengan air panas.
Jangan ulangi penggunaan skabisd yang berlebihan dalam seminggu walaupun rasa gatal
yang mungkin masih timbul selama beberapa hari.
Setiap anggota keluarga serumah sebaiknya mendapatkan pengobatan yang sama dan ikut
menjaga kebersihan.
PENATALAKSANAAN

Penatalaksanaan secara khusus


Pada pasien ini diberikan terapi berupa terapi oral dan topikal.
Terapi oral berupa Chlortrimethon 3 x 4 mg (1 tablet) sehari, diberikan terapi ini
untuk mengatasi pruritus nocturna yang dikeluhakan pasien.
Terapi topikal berupa Permethrin 5 % krim 1x1 (malam) dibasuh pada pagi harinya,
dapat diulang 1 minggu kemudian bila ruam masih ada, dan diberikan permethrin 5 %
krim ini karena:
Efektif untuk semua stadium hidup sarcoptes scabiei, kurang toksik, dan
efektifitasnya baik, serta
Kecenderungan keracunan akibat kesalahan dalam penggunaannya sangat kecil
PENCEGAHAN

 Orang-orang yang kontak langsung atau dekat dengan penderita harus


diterapi dengan topikal skabisid.

 Selain itu untuk mencegah terjadinya reinfeksi melalui seprei, bantal,


handuk dan pakaian yang digunakan dalam 5 hari terakhir, harus dicuci
bersih dan dikeringkan dengan udara panas karena tungau scabies dapat
hidup hingga 3 hari diluar kulit, karpet dan kain pelapis lainnya sehingga
harus dibersihkan (vacuum cleaner).
Prognosis yang baik JIKA:
• Dengan memperhatikan pemilihan dan cara
pemakaian obat, serta syarat pengobatan
PROGNOSIS dan menghilangkan faktor predisposisi
(antara lain higiene), dan semua anggota
baik keluarga dan orang-orang terdekat
disekitar kita diobati secara adekuat, maka
penyakit ini dapat diberantas.
KESIMPULAN
 Telah dilaporkan terdapat kasus scabies, dimana diagnosa
ditegakan dengan anamnesa dan pemeriksaan dermatologis
dengan gejala klinis yang khas.
 Dari anamnesis didapat dua dari empat tanda cardinal yaitu
pruritus nocturna dan mengenai sekelompok orang.
 Terjadinya scabies ini ditularkan secara langsung oleh teman
penderita yang terlebih dahulu menderita penyakit ini.
 Dari pemeriksaan dermatologis didapatkan papul dengan
ukuran rata-rata 0.2-0.4 mm, dengan banyak tempat
predileksinya.
 Pengobatan yang diberikan berupa farmakologi dan non
farmakologi. Prognosis pada kasus ini baik.
C

Anda mungkin juga menyukai