1
2
Pendahuluan
Pendahuluan
CLINICAL PRESENTATION
NEUROPSIKIATRI
EPIDEMIOLOGY
Poststroke Dementia
• Banyak penelitian telah menyoroti hubungan antara stroke dan
demensia. Sekitar 10% pasien menderita demensia sebelum
mereka stroke pertama, 10% mengalami demensia tak lama
setelah stroke pertama mereka, dan sekitar 33% menderita
demensia setelah stroke berulang. Dalam studi berbasis
populasi, kejadian demensia pasca stroke adalah 9 kali lebih
besar dari yang diperkirakan. Yang penting, risiko demensia
tetap menggandakan populasi kontrol bahkan ketika demensia
tidak ada pada tahun pertama setelah stroke. Sedangkan
infark kortikal adalah sebelumnya ditekankan, bukti yang
muncul menunjukkan infark subkortikal faktor risiko penting
untuk gangguan kognitif. Dalam tindak lanjut dari SPS3
Percobaan (Pencegahan Sekunder Strok Subkortikal Kecil),
47% dari peserta memiliki gangguan kognitif ringan.
9
LACUNAR STROKES
• . Walaupun infark lakunar umumnya terjadi pada
peningkatan hiperintensitas white matter level T2,
keduanya terkait secara independen dengan perburukan
kognisi.
• Lokasi infark lakunar adalah kuncinya. Thalamic dan
lokasi putaminal biasanya dikaitkan dengan kinerja
kognitif yang lebih buruk dibandingkan stroke lakunar
kapsuler, caudate, dan white matter
15
LOBAR INTRACEREBRAL
HEMORRHAGE
• mengembangkan perdarahan intraserebral, insidens
demensia adalah sekitar 28% pada 4 tahun
• menunjukkan angiopati amiloid
18
19