Anda di halaman 1dari 59

CEPHALGIA

DOKTER PEMBIMBING : DR. DINI ADRIANI, SP.S

DEVI ELIANI CHANDRA


11 2013 255
DEFINISI

Merupakan rasa nyeri atau rasa tidak nyaman pada daerah kepala,

memanjang dari orbita sampai ke arah belakang kepala yaitu area


oksipital dan sebagian daerah tengkuk.
Ada pendapat lain mengatakan cephalgia adalah rasa nyeri atau

tidak enak di antara daerah orbital dan oksipital yang muncul dari
struktur nyeri yang sensitif
EPIDEMIOLOGI

Berdasarkan hasil penelitian multisenter berbasisi rumah


sakit pada 5 rumah sakit di Indonesia, didapatkan
prevalensi penderita nyeri kepala sebagai berikut,
Migren tanpa aura 10%,
Migren dengan aura 1,8%,
Episodik Tension Type Headache 31%,
Chronic Tension Type Headache 24%,
Cluster Headache 0,5%,
Mixed Headache 14%.
Penelitian berbasis populasi menggunakan kriteria International
Headache Society untuk Migrain dan Tension Type Headache (TTH),
juga penelitian Headache in General dimana Chronis Daily
Headache juga disertakan. Secara global, presentase populaasi
orang dewasa dengan gangguan nyeri kepala :
46%, 11% Migren,
42% Tension Type Headache dan
3% untuk Chronic Daily Headache.
ETIOLOGI

Secara garis besar dapat dibagi :


Vaskular
Kontraksi otot (tegang)
Keadaan ekstrakranial atau intrakranial, struktural atau inflamasi
FAKTOR RISIKO

kelelahan berkendara penyakit sistemik (anemia)


mengkonsumsi alkohol berlebihan hiper/hipotensi
trauma kepala posisi tubuh yang salah
kelainan vaskular gaya hidup
Saraf jenis kelamin
metabolisme riwayat keluarga dan genetik
ANATOMI NYERI KEPALA
V1 : oftalmikus daerah orbita, sinus
frontalis, duramater dari fossa cranial
dan falx serebri serta pembuluh darah
yang berhubungan dengan duramater
ini.

V2 : maksilarisdaerah hidung, sinus


paranasal, gigi atas dan duramater fossa
cranial medial.

V3:mandibularisdaerah duramater
Ramus dorsalis C1-> menginervasi

otot suboksipital triangle obliqus


superior, inferior dan rectus capitis
posterior major dan minor.

Ramus dorsalis C2 -> cabang lateral

yang masuk ke otot leher superficial


posterior, longissimus capitis dan
splenius.

Cabang besar bagian medial menjadi

greater occipital nerve.


PATOFISIOLOGI
Mekanik Termal
spasme otot nyeri Suhu 45 C
iskemia jaringan
meningkatkan
metabolisme di Kimia

jaringan dan Zat perangsang nyeri

jperangsangan seperti bradikinin,

langsung ke reseptor serotonin, histamin, ion

nyeri sensitif mekanik kalium, asam, asetilkolin,


dan enzim proteolitik
Prostaglandin dan
KLASIFIKASI (IHS
2004)
PRIMER SEKUNDER
1. migrain 1. berhubungan dengan cedera kepala
2. nyeri kepala tension 2. berhubungan dengan gangguan vaskuler
3. nyeri kepala cluster dan 3. berhubungan dengan gangguan intrakranial non
hemicrania kronik paroksismal vaskuler
4. nyeri kepala yang tidak 4. berhubungan dengan zat-zat atau putus zat obat
berhubungan lesi structural 5. berhubunggan dengan infeksi non cephalic
6. berhubungan dengan gangguan metabolic
7. nyeri kepala atau nyeri wajah dengan gangguan
tengkorak, leher, mata, hidung, gigi, mulut, atau
struktur-struktur wajah kranium
8. neuralgia cranialis, nyeri batang syaraf dan nyeri
deafness
KLASIFIKASI NYERI KEPALA BERDASARKAN PERJALANAN PENYAKIT

Akut Subakut Kronik


Penyebab yang sering : Massa di rongga migren
pendarahan intrakranial nyeri kepala
subaraknoid (tumor, abses) tegang
penyakit pembuluh Neuralgia nyeri di daerah
darah di otak trigeminal tulang servikal
(serebrovaskuler) Neuralgia leher
lainnya glosofaringea sinusitis
radang selaput otak penyakit gigi
(meningitis) atau
radan otak
(ensefalitis)
oenyakit mata
(glaukoman iritis
RED FLAG
Sangat sakit paling sakit (worst headache ever) : rasa sakit yang dirasakan sangat sakit, jauh lebih

sakit dibandingkan sakit kepala sebelumnya

Sakit kepala yang bertambah berat dalam beberapa hari atau beberapa minggu

Ada gangguan saraf seperti kelumpuhan, kebutaan, dan lain-lain

Sakit kepala disertai demam (penyebab demam tidak diketahui dengan jelas)

Muntah yang terjadi mendahului sakit kepala

Sakit kepala timbul segera setelah bangun tidur

Usia lebih dari 55 tahun

Sakit kepala pada anak


TENSION TYPE HEADACHE
TENSION TYPE HEADACHE

merupakan sensasi nyeri pada daerah kepala akibat kontraksi terus

menerus otot- otot kepala dan tengkuk (M.splenius kapitis,


M.temporalis, M.maseter, M.trapezius, M.sternokleidomastoid,
M.servikalis post, dan M.levator skapula).
Gejala : Nyeri tumpul, konstan dan perasaan menekan pada leher

,pelipis, dahi, sekitar kepala dan leher terasa kaku.


KLASIFIKASI TTH

Episodic Sedikitnya 10x


tension Lamanya : 30 menit-7 hari
type Frekuensi : tidak mencapai 15 hari sebulan
Disfungsi sistem saraf perifer
headache

Chronic
tension
type Frekuensi : > 15 hari sebulan
Disfungsi sistem saraf pusat
headache
KRITERIA DIAGNOSIS

Sedikitnya 2 dari tanda :

a. rasa menekan/berat

b. bilateral

c. intensitas ringan sedang

d. tidak bertambah berat dengan aktivitas

Dapat disertai tanda :

a. tidak mual atau muntah

b. fotofobia, fonofobia tetapi tidak kedua-duanya


ETIOLOGI
stress,

depresi,

bekerja dalam posisi yang menetap dalam waktu lama,

kelelahan mata,

kontraksi otot yang berlebihan,

berkurangnya aliran darah,

ketidakseimbangan neurotransmitter seperti dopamin, serotonin, noerpinefrin,

dan enkephalin.
FAKTOR PENCETUS

vasodilator
histamin
menghirup asap
stress
panas
perubahan cuaca
terlambat makan
tidur hingga siang
trauma
operasi di kepala
EPIDEMIOLOGI

Jenis cephalgia primer yang paling banyak dijumpai

Dapat terjadi pada semua umur ( tersering > 20 tahun)

Wanita > laki-laki


PENATALAKSANAAN
Antidepresan trisiklik
Relaksan otot (chlorzoxazone, orphenadrine

(amitriptyline) obat pilihan untuk sitrat, carisoprodol, dan metaxalone)

mencegah sakit kepala tension-type Cyclobenzaprine adalah relaksan otot

kronis, struktural terkait dengan amitriptyline, dosis 10

mg pada waktu tidur.


Dosis awal anak dan pasien tua = 10
Tizanidine (penghambat alfa-adrenergik) Dosis
mg , dewasa = 25 mg pada waktu biasanya dititrasi dari 2 mg waktu tidur hingga

tidur. 20 mg per hari, dibagi menjadi 3 dosis. Efek

sampingnya sedasi.
Biasanya diberikan 4-6 minggu
PENATALAKSANAAN

Antikonvulsi agonis asam gamma-


aminobutyric (GABA)=>asam
NSAID
valproate Suntikan toksin botulinum pada otot kepala dan leher ditemukan efektif
meredakan sakit kepala tension-type kronis pada sebagian pasien.
Efek samping: BB+++, gemetaran,
Sumatriptan untuk sakit kepala tension-type episodik berat + migrain.

rambut rontok, dan mual


Komplikasi PENCEGAHAN
mencegah terjadinya stress
rebound headache, disebabkan oleh penggunaan analgesia yang berlebihan.

olahraga teratur

istirahat yang cukup,

relaksasi otot (massage, yoga, stretching)

Meditasi

Biofeedback behavioral therapy

mengganti bantal atau mengubah posisi tidur

mengkonsumsi makanan sehat.


MIGRAINE
MIGRAINE

Episodik, unilateral, berdenyut.


+ mual, muntah, fotofobia, fonofobia, dan lemas.

Dibagi:
Migrain dengan aura
Migrain tanpa aura
MIGRAIN TANPA AURA

Kriteria Diagnosis :
A. Sekurang- kurang 5 kali serangan yang termasuk kriteria B-D.
B. Serangan nyeri kepala berlangsung antara 4-72 jam (tidak diobati atau
pengobatan tidak cukup).
C. Nyeri kepala yang terjadi sekurang- kurangnya dua dari karakteristik
sebagai berikut:
Lokasi unilateral
Sifatnya mendenyut
Intensitas sedang sampai berat
Diperberat oleh kegiatan fisik
D. Selama serangan sekurang- kurangnya ada satu dari yang tersebut di
bawah ini :
mual dan atau muntah
fotofobia dan fonofobia
E. Tidak berkaitan dengan kelainan lain.
MIGRAIN DENGAN AURA

Kriteria Diagnosis :
A. Sekurang-kurangnya terdapat 2 serangan seperti kriteria B D.
B. Adanya aura paling sedikit satu dibawah ini tetapi tidak dijumpai kelemahan
motorik.
Gangguan visual reversibel seperti : Positif (cahaya berkedi-kedip, bintik-bintik atau
garis). Negatif (hilang penglihatan).
Gangguan sensoris reversibel termasuk positif (nyeri) / negatif (hilang rasa).
Gangguan bicara disfasia yg reversibel sempurna
C. Paling sedikit 2 dibawah ini.
Diikuti dengan gejala aura atau diikuti sakit kepala selama 60 menit
Gejala sensoris unilateral.
Paling tidak timbul satu macam aura secara gradual 5 mnt dan / jenis aura lainnya
5 menit.
Masing masing gejala berlangsung 5 60 menit
D. Nyeri kepala memenuhi kriteria migraine tanpa aura
E. Tidak berkaitan dengan kelainan lain
FASE FASE MIGRAINE
Prodormal Aura Nyeri Kepala Postdromal/
Pemulihan
perubahan gangguan visual unilateral - tidak bisa
mood/sensasi (silau,,defek lapang Berdenyut makan
bau/rasa, lelah pandang) mual muntah - tidak
ketegangan otot kesemutan, fotofobia dan konsentrasi
jam hari ( perlahan) perasaan gatal fonofobia - kelelahan
Gejala : anxietas, pada wajah dan 4-72 jam
iritabel, euphoria, tangan dan lemah
mengantuk, sensitive pada ekstremitas
terhadap suara, mendahului
ETIOLOGI

70-80% mempunyai anggota keluarga dekat dengan riwayat migraine terutama

faktor ibu

Faktor intrinsik :

a) Hormonal - turunnya kadar 17-b estradiol plasma saat akan haid

b) Menopause
ETIOLOGI

Faktor ekstrinsik :

a) Stress kurang tidur, emosi

b) Makanan alkohol dan bir

c) Lingkungan cuaca, tekanan udara, terik matahari, terpapar sinar terlalu


terang

d) Obat-obatan vasodilator, antibiotik, dan lain-lain


FAKTOR RESIKO

Wanita

Usia muda ( 20-40 tahun)

Riwayat migraine dalam keluarga


EPIDEMIOLOGI

75% = wanita!

Migraine tanpa aura : migraine dengan aura

9 : 1
Prevalensi puncak pada umur 30-40 tahun
PATOFISIOLOGI

Cortical Spreading
Teori Neurovaskular Teori Vaskular Depression (CSD)
Zat Vasoaktif
gelombang eksitasi
dan proses neurogenik Vasokontriksi neuronal pada area
dengan perubahan
neurotransmitter sekunder pada intrakranial (5 HT) abu-abu kortikal
iskemia aura, menyebar (2-
aktivasi perfusi serebral diikuti rebound 6mm/menit)
perivaskularsubs.P vasodilatasi &
, NKA, CGRP, Depolarisasi aura
aktivasi nervus mengaktivasi serabut
NOdilatasi,ekstrav nosiseptif
asasi protein, saraf trigeminal
perivaskular
stimulasi
trigeminoservikaln
yeri
PENATALAKSANAAN
Komplikasi
PENCEGAHAN
mencegah kelelahan fisik, tidur cukup,

rebound headache
menggunakan kacamata hitam untuk menghindari cahaya matahari,

Istirahat di tempat yang tenang dan gelap saat serangan

Menghindari faktor-faktor pencetus

makan teratur

menghindari stress

Berolahraga teratur untuk memperlancar aliran darah ( yoga, senam)


CLUSTER HEADACHE

Nama lain : sindrom Horton,


Sfenopalatina neuralgia, nyeri
kepala histamine atau migraine
merah
CLUSTER HEADACHE

Merupakan nyeri kepala atau muka unilateral yang hebat selama 15

menit-3 jam yang disertai injeksi konjungtiva, lakrimasi,


penyumbatan hidung ipsilateral beberapa kali dalam sehari dalam
kurun waktu beberapa minggu-bulan.
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri timbul mendadak, eksplosif dan unilateral (mencapai puncak dalam 10-15 menit dan

berlangsung hingga 2 jam)

nyeri seperti dibor di sekitar dan belakang mata, seperti biji mata mau keluar, nyeri seperti

dibakar, menetap tak berdenyut, tanpa disertai gejala aura

frekuensi 4-6 serangan dalam sehari

nyeri menjalar ke daerah supraorbita, pelipis, maksila dan gusi atas (daerah divisi 1 dan 2

nervus trigeminus).

Sering ditemukan nyeri tumpul menetap di mata, pelipis, rahang atas Serangan sering

terjadi tepat setelah tertidur dan gangguan pernafasan waktu tidur dapat mencetuskan
serangan
KLASIFIKASI

Episodic Chronic
1-3 serangan singkat periorbital per tidak ada remisi selama lebih dari 1

hari selama 2-12 minggu diikuti masa tahun atau remisi singkat kurang dari
bebas serangan selama 3 bulan - 3 1 bulan
tahun.
KRITERIA DIAGNOSIS

A. Paling sedikit 5x serangan dengan kriteria di bawah

B. Berat/sangat berat, unilateral orbital, supraorbital atau nyeri


temporal selama 15-180 menit
C. Disertai :
Injeksi konjungtiva ipsilateral dan atau lakrimasi

Kongesti nasal ipsilateral dan atau rinorea

Edema kelopak mata ipsilateral

Berkeringat pada bagian dahi dan wajah ipsilateral

Miosis dan atau ptosis

Kesadaran gelisah atau agitasi

D. Serangan berfrekuensi 1- 8 x sehari

E. Tidak berhubungan dengan kelainan lain.


ETIOLOGI

Injeksi subkutan histamine memprovokasi serangan pada 69% pasien.


Serangan yang dipicu pada beberapa pasien karena stres, alergi, perubahan
musiman, atau nitrogliserin.
Perokok berat.
Gangguan dalam pola tidur normal.
Keabnormalan kadar hormon tertentu.
Alkohol menginduksi serangan selama cluster tetapi tidak selama remisi.
Pasien dengan cluster headache, 80% adalah perokok berat dan 50% memiliki
riwayat penggunaan etanol berat.
EPIDEMIOLOGI

100x jarang dijumpai berbanding migrain

Onset serangan pada umur 10-30 thun

Pria > Wanita = 4:1

Sering pada dini hari menjelang pagi


PATOFISIOLOGI

Teori Horton: vasodilatasi salah satu cabang arteri carotis eksterna


yang diperantarai histamine intrinsik

Teori Lee Kudrow: gangguan fisiologis otak &struktur berkaitan,


ditandai dengan disfungsi hipotalamus gangguan autoregulasi
vasomotor & gangguan respon kemoreseptor

*kadar oksigen : pemicu serangan


PENATALAKSANAAN

Oksigen: kadar 100% sebanyak 10-12 liter/menit selama 15 menit sangat efektif

dan aman untuk cluster headache akut.


Triptan: Sumatriptan 6 mg subkutan, sumatriptan 20 mg intranasal, dan

zolmitriptan 5 mg intranasal
Dihidroergotamin 1 mg IM

Lidokain: tetes hidung topical 1 ml lidokain 4%, diulang setelah 15 menit


TERAPI PROFILAKSIS

Verapamil (lini pertama)

Litium (600mg-900mg/hari)

Ergotamin

gabapentin (sampai 3600 perhari) dan methysergide (3 sampai 12 mg perhari)

Kortikosteroid -: Injeksi MP (80 mg) + lidokain ke dalam area sekitar nervus

oksipital terbesar ipsilateral sampai ke lokasi serangan -> perbaikan selama 5 -73
hari
Topiramat (100-200 mg/hari)
CEPHALGIA SEKUNDER
Terdiri dari :

Trauma kepala dan leher

Kelainan vaskular kranial atau servikal

Kelainan non vascular intrakranial

Berkaitan Zat/withdrawl

Infeksi

kelainan hemostasis

kelainan cranium, leher, mata, telinga, hidung, sinus, gigi, mulut, atau struktur fasial

atau cranial - kelainan psikiatri


KRITERIA DIAGNOSIS (IHS)

A) Nyeri kepala dengan satu atau lebih memenuhi criteria C dan D

B) Penyakit lain diketahui dapat menimbulkan nyeri kepala telah diketahui

sebelumnya

C) Nyeri kepala yang timbul berhubungan dengan penyakit lain

D) Nyeri kepala berkurang dengan hebat atau sembuh dalam waktu 3 bulan (lebih

singkat dari kelainan lainnya) setelah pengobatan yang baik atau remisi spontan

dari penyakit penyebabnya.


KASUS TERSERING

1. Nyeri kepala karena sakit gigi

2. Nyeri kepala pada sinusitis daerah muka, pipi, dahi dan dengan keluhan THT

3.. Nyeri kepala pada kelainan mata iritis, glaucoma, papilitis

4. Nyeri kepala pada hipertensi

5. Nyeri kepala akibat putus zat (withdrawl headache) -> 15 hari minum obat sakit
kepala
NYERI KEPALA LAINNYA

NYERI KEPALA AKIBAT REAKSI VASCULAR HIDUNG

NYERI KEPALA KARENA WAHAM, KEADAAN KONVERSI

NYERI KEPALA VASCULAR NON-MIGREN

NYERI KEPALA TRAKSI

NYERI KEPALA AKIBAT RADANG KRANIUM YANG HEBAT

NEURALGIA TRIGEMINALIS
NEURALGIA TRIGEMINUS
Ditandai oleh serangan nyeri paroksismal

yang tajam, menyengat atau menyetrum,


berlangsung singkat(detik atau menit),
unilateral pada daerah distribusi nervus V.
Paling sering mengenai cabang 2 dan 3 n. V

Serangan terjadi spontan atau pada saat

sedang menggosok gigi, bercukur,


mengunyah, menguap atau menelan.
EPIDEMIOLOGI
Pada 90% pasien, mula timbulnya pada usia di atas 40 tahun

Wanita lebih sering.

Bila disertai hipestesia pada daerah distribusi Nv paresis saraf kranial lainnya,

atau mula timbulnya sebelum usia 40 tahun maka harus dicurigai sebagai
neuralgia trigeminus simtomatik atau atipik.
Pemeriksaan penunjang diperlukan untuk mencari sclerosis multiple, tumor

saraf trigeminus atau tumor fossa posterior.


PENATALAKSANAAN
Medikamentosa:

1. Fenitoin 200-300mg/ hari

2. Karbamazepin 400-1200 mg/hari

Baik fenitoin maupun karbamazepin dapat menimbulkan ataksia terutama bila


dipakai bersamaan.
Komplikasi leukopenia trombositopenia dan gangguan fungsi hati (pantau
berkala).
3. Baklofen (lioresal) D/ awal 5-10 mg 3x1 dapat diberikan bersama fenitoin atau

karbamazepin, dengan peningkatan perlahan-lahan 20 mg, 4x1.


4. Klonazepam D/ 0,5-1 mg PO
Cephalgia Sifat Lokasi Lama nyeri Intensitas & Gejala ikutan
Frekuensi nyeri
Migren Berdenyut Unilateral 4-72 jam Sedang-berat Mual muntah,
tanpa aura <5 serangan nyeri fotofobia,fonofobia
Diperberat aktivitas
Migren Berdenyut Unilateral 4-72 jam Sedang-berat Gangguan neurologi:
dengan Aura < 60 Minimal 2x serangan visual, sensorik, bicara
aura menit didahului gejala
neurologi fokal 5-20
menit
Diperberat aktivitas
Cluster Tajam, Unilateral 15-180 Berat Lakrimasi ipsilateral.,
Headache menusuk orbita, menit 1x tiap 2 hari 8x rhinorrhea ipsilateral,
supraorbital perhari miosis/ptosis
ipsilateral ,dahi & wajah
berkeringat ipsilateral
Tension Tumpul, tekan Bilateral 30 menit -7 Ringan-sedang Depresi, ansietas, stress
Type diikat hari Terus menerus
Headache Tidak diperberat
(TTH) aktivitas

Neuralgia Ditusuk-tusuk, Unilateral, Beberapa Ringan-sedang Spasme otot pada sisi


trigeminus seperti jarang detik-2 Beberapa kali sehari wajah yang terkena
tersengat bilateral menit (Dermatom saraf V)
listrik

Anda mungkin juga menyukai