Anda di halaman 1dari 4

Bersyukur tanpa batas adalah sikap terbaik

Lagu buka : (hitung satu satu berkat mu)

Lagu tutup :

Ayat bersahutan :mzm 100 : 1-5

Terima kasih adalah salah satu kata yang paling sedap didengar. Orang tua merasa senang dan puas bila
mendengar anak-anaknya berkata, terima kasih mama, terima kasih papa. Semua jerih payah pengorbanan
mereka membesarkan dan mencukupi kebutuhan anaknya terpuaskan ketika mereka mendengar anaknya
mengucapkan terima kasih. Dunia kita sedang stress bahkan banyak yang depresi karena berbagai kemelut.
Kondisi semacam ini mengglobal, tidak hanya menimpa kaum miskin (the have not) tetapi juga kaum the have di
seluruh dunia. Firman Allah memberikan kita cara yang paling efektif mengatasi dan menemukan hidup yang
kuat, kokoh dan tahan atas berbagai goncangan dengan belajar mengembangkan gaya hidup berterima kasih
dan memuji Tuhan dalam segala sesuatu.

Dampak mengucap syukur senantiasa ~ Kehidupan Kristen pada umumnya selalu


diwarnai dengan ucapan syukur. Dari mulai kelahiran sampai kepada kematian, ucapan
syukur senantiasa mewarnai hidup orang Kristen. Cara hidup yang demikianlah yang
senantiasa diminta oleh Allah di dalam Alkitab untuk dihidupi oleh umat-Nya. Alkitab
sendiri mengisahkan tokoh-tokoh yang senantiasa belajar mengucap syukur dalam
segala situasi dan kondisi. Tokoh-tokoh dimaksud antara lain:

Pertama, Raja Daud.


Kita bisa menemukan dengan membaca dalam Alkitab bagaimana raja Daud menulis
mazmur-mazmurnya. Mazmur-mazmur karyanya yang diilhami oleh Roh Kudus
memberi inspirasi kepada kita semua dan memberi motivasi yang luar biasa.

Dalam keadaan senang, susah, tertekan, dikejar-kejar musuh, Daud selalu


mengungkapkan bahwa Tuhan itu baik. Hal tersebut menjadi kata kunci yang acap kali
Daud ucapkan di setiap pergumulannya. Untuk sampai kepada pernyata Tuhan itu baik,
tentu Daud telah melewati suatu proses pemurnian batin dari Tuhan melalui berbagai
badai hidup yang dialaminya.

Kedua, Rasul Paulus.


Kita juga dapat membaca kisah rasul Paulus yang secara transparan dipaparkan dalam
Alkitab. Paulus adalah seorang rasul yang banyak berjerih lelah dalam pelayanan,
banyak menderita, disesah, kerap kali tidak tidur, kerap kali dalam bahaya maut,
dilempari dengan batu, masuk keluar penjara dan terdampar dalam pelayanannya - 2
Korintus 11:24-29.

Dalam surat-suratnya, rasul Paulus memaparkan bahwa banyak hambatan, tantangan


dan ancaman yang ia alami dan hadapi. Tetapi dari mulut Paulus tidak pernah sekata
pun keluar kata-kata sungutan, umpatan, frustrasi dan putus asa. Justru dari dalam
penjara, Paulus memberi motivasi kepada orang Kristen di Filipi supaya mereka
senantiasa mengucap syukur.

Itulah pribadi-pribadi yang memiliki mentalitas Kerajaan Sorga. Mentalitas yang tidak
tergoncang sekalipun dalam goncangan. Mentalitas pemenang sekalipun dalam kondisi
terkekang. Apa yang Raja Daud dan Rasul Paulus lakukan, seharusnya menjadi contoh
bagi kita sebagai warga Kerajaan Sorga.

Kita mengucap syukur bukan pada keadaannya, tetapi kita mengucap syukur Tuhan,
bahwa sekalipun keadaannya buruk, Tuhan pasti menolong dan menunjukkan kebaikan-
Nya kepada kita, sehingga Iblis tidak mendapat keuntungan atas kita.

Pertanyaan penting yang patut diajukan ialah: "Apa dampak dari mengucap syukur
senantiasa dalam hidup kita sebagai pengikut Yesus Kristus?" Ada beberapa dampak
yang terjadi dalam diri dan hidup kita, yaitu:

1. Kita semakin mengerti bahwa Allah tidak berdiam diri


Apapun keadan, situasi dan kondisi yang kita alami dan hadapi, melalu mengucap
syukur senantiasa - kita disadarkan bahwa Tuhan Allah kita tidak pernah meninggalkan
kita. Dia selalu bereaksi bagi kita. Dia tidak pernah sedetik pun berdiam diri untuk
menolong kita.

Rasul Paulus menulis: "Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala
sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi
mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" - Roma 8:28.

2. Kita semakin menjadi pribadi yang positif


Melalui cara hidup yang senantiasa mengucap syukur, kita akan memiliki karakter atau
kepribadian yang positif. Cara pandang dan cara pikir kita akan berubah dari negatif
menjadi positif dengan membiasakan diri untuk selalu mengucap syukur.

Rasul Paulus menulis: "Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua
yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap
didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu" -
Filipi 4:8.

3. Kita semakin menjadi pribadi yang dewasa di dalam iman


Dengan selalu mengucap syukur, sebenarnya kita semakin bertumbuh secara rohani.
Pertumbuhan secara rohani ini menunjuk kepada kedewasaan iman kita. Kalau kita
tidak mengucap syukur atau bersungut-sungut dalam hidup, iman kita tidak bertumbuh,
kerohanian kita menjadi mati.

Rasul Paulus menulis: "Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu
hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan
dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah
diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur" - Kolose 2:6-7.

4. Kita semakin menjadi pribadi yang memiliki ucapan yang memberkati


Hidup yang selalu mengucap syukur akan mempengaruhi cara kita berkomunikasi
dengan Tuhan dan dengan sesama kita. Kata-kata kita senantiasa memberi semangat
kepada yang patah semangat. Kata-kata kita memberi harapan kepada yang kehilangan
harapan. Kata-kata kita memberi kekuatan kepada yang lemah. Kata-kata kita memberi
hiburan kepada yang susah. Intinya ialah melalu ucapan syukur yang kita lakukan
senantiasa membuat kata-kata kita menjadi kata-kata yang memberkati orang yang
mendengarnya.

Penulis Ibrani menulis: "Sebab itu marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan
korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan nama-Nya" - Ibrani
13:15.

John diminta untuk membawa dan menyimpan ornamen-ornamen Natal di loteng untuk dapat dipakai lagi tahun depan.
Ia membawa banyak kotak
penuh dengan ornamen-ornamen Natal. Saat menaiki dua anak tangga, ia terpeleset dan terjatuh.

Istrinya mendengar sesuatu dan berteriak, "Suara apa itu?"

"Aku baru saja jatuh dari tangga," katanya.

Istrinya segera berlari menghampirinya lalu berkata, "Apa ada yang patah?"

"Tidak, tidak ada, aku baik-baik saja."

Setelah terdiam beberapa saat, istrinya kemudian berkata, "Bukan kamu,maksudku ornamen Natalnya; apa ada
ornamen yang patah?"

Terima kasih buat harmonika yang Paman berikan Natal kemarin," kata Joni kepada pamannya saat bertemu setelah
liburan. "Harmonika itu
adalah hadiah Natal terbaik yang pernah aku dapatkan."

"Baguslah," kata pamannya. "Apa kamu tahu cara memainkannya?"

"Oh, aku tidak memainkannya," kata Joni. "Ibu memberiku uang seribu setiap hari supaya aku tidak memainkannya
pada siang hari dan Ayah
memberiku lima ribu seminggu agar aku tidak memainkannya pada malam hari."

Seorang sinterklas di sebuah mal sangat terkejut ketika seorang wanita muda berumur sekitar dua puluh tahunan
menghampirinya dan duduk di
pangkuannya.

Sinterklas biasanya tidak melayani permintaan orang dewasa, namun karena wanita itu tersenyum sangat manis
kepadanya, jadi bertanyalah
ia kepada wanita itu, "Apa yang kamu inginkan saat Natal?"

"Sesuatu untuk ibuku," kata wanita muda itu.

"Sesuatu ... untuk ... ibumu? Kamu baik sekali," kata sinterklas sambil tersenyum. "Kamu ingin aku memberi ibumu
apa?"

Sambil mengedipkan mata, ia menjawab, "Menantu ...!


Dua orang pendeta mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi.
Mereka akhirnya diminta untuk berhenti oleh seorang polisi karena
telah melaju melebihi kecepatan maksimum yang sudah ditetapkan.

"Apa yang Anda lakukan? Anda mengendarai sepeda motor dengan kecepatan tinggi."

Salah satu Pendeta berkata, "Kami mengendarai sepeda motor ini hanya sekedar putar-putar ... lihatlah motor ini
memang sangat bagus dan
kencang larinya."

Si Polisi menggeleng-gelengkan kepalanya, "Bagaimanapun juga, saya


harus menilang Anda. Mengemudi seperti itu sangat membahayakan jiwa Anda. Bagaimana kalau Anda mengalami
kecelakaan?"

Kemudian Pendeta berkata lagi, "Jangan khawatir, Tuhan Yesus beserta kami."

Si Polisi berkata, "Wah, kalau begitu saya harus benar-benar menilang Anda. Karena tiga orang dilarang berada dalam
satu motor sekaligus."

Anda mungkin juga menyukai