Anda di halaman 1dari 3

GEREJA MASEHI INJILI di MINAHASA

(The Christian Evangelical Church in Minahasa)


KOMISI PELAYANAN REMAJA SINODE

TATA IBADAH MINGGU KEDUA (14-20 JUNI 2020) & RENUNGAN BINA REMAJA
Pembacaan Alkitab: Yesaya 12:1-6 | Tema: Tetaplah Bersyukur dalam Segala Keadaan

PERSIAPAN
1. Tata ibadah ini digunakan oleh remaja atau pembina untuk ibadah remaja jemaat di rumah masing-masing.
2. Waktu pelaksanaan ibadah sesuai pengaturan Komisi di jemaat masing-masing.
3. Jika memungkinkan, sediakan 3 (tiga) buah lilin putih dan diletakkan di atas meja.
4. Remaja dan pembina yang mengikuti ibadah dihimbau untuk dapat memakai pakaian rapi dan sopan.
5. Persiapan ibadah lainnya dapat disesuaikan dengan pengaturan jemaat masing-masing (memakai pengeras suara, live streaming, dsb.)

AJAKAN BERIBADAH
PL Syalom. Damai di hati. Apa kabar Adik-adik Remaja dan Kakak-kakak Pembina Remaja?
J Siap! Berakar, Bertumbuh dan Berbuah bagi Kristus. Yes, Yes, Yes, saya diberkati!
PL Adik-adik remaja dan kakak-kakak Pembina remaja sekalian, Firman Tuhan berkata dalam 1 Tawarikh 16:8 “Bersyukurlah
kepada TUHAN, panggillah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara bangsa-bangsa!”
Mari saat ini saya mengundang kita sekalian untuk bangkit berdiri dan marilah kita memuji Tuhan bersama-sama:

PL+J Menyanyi “BersamaMu”


Engkau ada bersamaku di s’tiap musim hidupku
tak pernah Kau biarkan ku sendiri
Kekuatan di jiwaku adalah bersamaMu
tak pernah kuragukan kasihMu
BersamaMu bapa kulewati semua
perkenananMu yang teguhkan hatiku
Engkau yang bertindak mem'bri pertolongan
Anug'rahMu besar melimpah bagiku

TAHBISAN
P Ibadah Remaja Jemaat …………………………………………………………….. saat ini, ditahbiskan dalam Nama Bapa, Anak dan
Roh Kudus. Amin.

PL+J Menyanyi “KUNYANYI HALELUYA”


Bapa ku datang menyembahMu disini, ku percaya Kau ada bagiku
Tak usah ku takut s'bab Kau sertaku. Tak usah ku bimbang Kau di dalamku
Tak usah ku cemas Kau penghiburku saat ku lemah, Kau kuatku
Kunyanyi haleluya, kunyanyi haleluya.
Sungguh Kau hebat, ajaib perkasa perbuatanMu
Kunyanyi haleluya, kunyanyi haleluya.
Sungguh Kau hebat, ajaib perkasa perbuatanMu di hidupku

PENGAKUAN DOSA (Duduk)


PL Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina remaja, sampai saat ini kita hidup dalam kebebasan. Bebas bernafas, bebas
mengemukakan pendapat, bebas untuk memilih apa yang ingin kita lakukan. Namun sayang, terkadang kita juga memanfaatkan
kebebasan yang membawa kita terjerumus ke dalam dosa. Kita sering memberikan pembenaran untuk diri kita dan terhadap
tindakan yang seharusnya tidak kita lakukan. Tahukah kalian, bahwa tindakan kita yang tidak benar yang kita lakukan itu bisa
menyakiti sesama kita? Bahkan lebih buruknya, pernahkah kita berpikir mungkin kita bisa menjadi pemicu untuk orang lain
melakukan tindakan yang tidak benar juga? Saudaraku, hati Tuhan tersakiti jika kita terus dan terus melakukan dosa. Tuhan
sudah rela mati untuk kita, untuk menanggung semua dosa kita. Tidak malukah kita punya Tuhan yang sudah rela mati untuk kita
tetapi kita balas perbuatan mulia yang Tuhan lakukan dengan terus melakukan dosa?
Mari saat ini, kita mengambil saat teduh kita, kita renungkan kembali kesalahan dan dosa yang telah kita lakukan. Kita renungkan
dan marilah kita meminta ampun kepada Tuhan atas dosa dan kesalahan yang kita lakukan:

*Instrumen musik…

PL Doa Pengakuan Dosa: …


P+J Menyanyi KJ. 368 “Pada Kaki Salib-Mu”
Pada kaki salib-Mu Yesus, kuberlindung
Air hayat Golgota, pancaran yang agung
Salib-Mu, salib-Mu yang kumuliakan
Hingga dalam sorga k'lak ada perhentian
1
BERITA ANUGERAH ALLAH
PL Firman Tuhan dalam 1 Yohanes 1:9 “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni
segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.” Marilah kita tetap menjaga hidup kudus di hadapan Tuhan, karena
hanya karena Dialah kita bisa hidup dengan berkat yang melimpah dan mendapatkan jaminan hidup kekal bersama Tuhan di
Surga.

PL+J Menyanyi KJ. 40 “Ajaib Benar Anugerah”


Ajaib benar anugerah Pembaru hidupku!
'Ku hilang, buta, bercela; olehNya 'ku sembuh.

PELAYANAN FIRMAN
P Mari kita berdoa : …
Membaca Alkitab : YESAYA 12 : 1-6
Khotbah :…
Tema Renungan : Tetaplah Bersyukur Dalam Segala Keadaan
Bina Remaja Edisi Juni-Juli 2020 – Penulis: Pnt. Melky R. Pattiwael, S.Ik, M.Si

Syaloom. Damai di hati...


Adik-adik remaja dan kakak-kakak pembina remaja, hal mengucap syukur merupakan tema yang cukup penting dalam teologi
Kristen. Banyak catatan Alkitab yang merekomendasikan ajaran ini sebagai bagian tak terpisahkan dari hidup anak-anak Tuhan.
Mengapa bersyukur itu penting? Karena kita mengakui dan meyakini bahwa tidak ada satu pun yang terjadi di dalam dunia ini di
luar kendali Tuhan, Sang Pencipta. Dan apapun yang Dia selenggarakan, selalu ada dalam bingkai kebaikan. Tetapi ada yang
mungkin mengatakan, “saya harus bersyukur untuk apa ketika kehidupan saya berantakan?” Mungkin berfokus untuk yang kita
syukuri adalah pendekatan yang salah. Sulit untuk mengembangkan sikap bersyukur jika kita berterima kasih hanya berdasarkan
jumlah berkat yang kita miliki. Memang betul, penting untuk sering “menghitung berkat kita” dan siapapun yang telah melakukan
ini tahu bahwa ada banyak berkat dalam hidup kita. Dan saya yakin Tuhan tidak mengharapkan kita untuk kurang bersyukur
pada saat-saat pencobaan daripada saat-saat berkelimpahan dan hidup nyaman. Sebetulnya, kebanyakan rujukan tulisan dalam
Alkitab bukan berbicara mengenai bersyukur untuk segala sesuatu melainkan menyarankan untuk memiliki rasa atau sikap
bersyukur secara keseluruhan. Adalah mudah untuk bersyukur dalam segala sesuatu ketika kehidupan tampaknya sesuai
dengan keinginan kita. Tetapi bagaimana dengan masa-masa ketika apa yang kita harapkan tampaknya jauh dari jangkauan?
Kita barangkali perlu mempertimbangkan rasa syukur sebagai watak atau gaya hidup yang tidak terpengaruh oleh situasi.
Dengan perkataan lain, kita bersyukur untuk segala sesuatu, bersyukur dalam keadaan kita, apa pun keadaan itu.

Pembacaan Alkitab kita saat ini berisi puji-pujian untuk kemuliaan Allah atas semua rencana dan tindakan-Nya. Ayat 1 sampai
ayat 3 dapat dikatakan sebagai sebuah pujian bersifat eksklusif karena terbatas pada komunitas umat Allah. Puji-pujian ini
disampaikan kepada Allah yang telah menyelamatkan dan menghibur umat-Nya, meskipun Tuhan sempat menghukum dalam
murka-Nya. Puji-pujian tetap dikumandangkan walaupun ada situasi yang tidak menyenangkan terjadi dalam kehidupan umat
Allah. Allah menghukum, tetapi kemudian Allah bertindak memberi penghiburan dan keselamatan. Suasana yang berubah dari
penghukuman menjadi sukacita karena keselamatan ditandai oleh undangan Allah bagi umat-Nya untuk menimba air dengan
girang dari mata air keselamatan. Selanjutnya, ayat 4 sampai ayat 6 berisi pujian yang kelihatannya lebih inklusif sifatnya karena
melibatkan banyak orang di luar komunitas umat Allah, yakni bangsa-bangsa lain. Umat diajak untuk memperkenalkan Tuhan
yang begitu baik kepada bangsa-bangsa dan memberitahukan perbuatan Tuhan yang mulia ke seluruh bumi. Kegiatan yang
dilakukan secara sengaja untuk “memperluas dan memperlebar“ jangkauan kekuasaan dan kasih Allah, bukan hanya sekadar di
kalangan umat, tetapi lebih banyak orang lagi. Ini merupakan kegiatan misi yang bertujuan untuk memperkenalkan Allah kepada
dunia. Sebuah ajakan kepada umat untuk bersaksi karena ketika umat memiliki Allah yang begitu baik, adil dan mahakuasa, tidak
ada hal lain yang lebih alamiah daripada mengajak semua orang untuk mengenal Dia. Saat kita mengalami hal-hal indah sebagai
akibat dari perbuatan tangan Tuhan yang Mahakuasa maka sudah selayaknya umat membagikan kesaksian tentang semua itu.

Ketika kita membaca bagian Alkitab ini, kita mengetahui bahwa keselamatan dari murka Allah dirasakan dan dialami oleh umat-Nya
sesuai dengan janji dalam Yesaya pasal 10:24-25. Keselamatan umat Tuhan adalah keselamatan dari Bangsa Asyur yang
memukul dengan gada dan menghantam umat dengan tongkat. Asyur menjadi sarana Allah untuk “memurkai“ umat-Nya dan
hukuman karena murka Allah itu sungguh layak bagi umat-Nya karena ada begitu banyak dosa di balik semua itu. Allah telah
didurhakai oleh pemberhalaan dan ketidakadilan Israel. Tetapi di ayat itu Allah seolah berkata: “Amarah-Ku atasmu akan
berakhir, janganlah kamu takut”, maka umat menyambutnya dengan rasa syukur. Masa sukar telah berlalu dan masa
keselamatan sudah datang. Pada waktu itu, umat Allah dapat tegak dalam kepercayaan mereka kepada Tuhan Allah lalu mereka
menimba dari mata air keselamatan. Allah kembali menjadi tempat bergantung umat-Nya dan bukan tempat pelarian terakhir
setelah semua berhala gagal menjadi Tuhan.

Perikop Yesaya pasal 12 ini akhirnya menjadi salah satu referensi yang cocok bagi kita untuk mengingatkan kita pada aktivitas bersyukur
yang tidak pernah dibatasi kondisi apapun. Sebab rasa syukur itu berperan besar dalam pergerakan kehidupan kita sebagai
orang percaya. Kita perlu dan harus memiliki hati yang selalu bersyukur untuk semua keadaan yang terjadi karena hal itu akan
menggerakkan kita untuk dengan mudah mengucapkan penghargaan dan terima kasih kepada Tuhan. Orang yang bersyukur
menyadari bahwa ucapan terima kasih yang sejati itu terpancar dari hati yang terfokus kepada Tuhan. Kalau hati kita terfokus
kepada Tuhan, maka sesungguhnya tidak ada kondisi apapun yang dapat menghalangi kita untuk bersyukur kepada-Nya. Kita
bersyukur dalam segala keadaan karena kita sendiri telah mengalami Tuhan yang bekerja dalam hidup kita. Tak penting situasi
itu, karena yang penting dan yang menjadi fokus kita adalah Tuhan yang hadir dan menyelenggarakan segala sesuatu untuk kita.
Dan pastinya, untuk kebaikan kita anak-anak-Nya. Salah satu bukti kita hormat dan percaya kepada Tuhan adalah tetap
bersyukur dalam segala keadaan. Sama seperti George Herbert, seorang penyair abad ke-17 dari Inggris, kita berucap: “Oh,
2
Engkau telah memberi sekian banyak anugerah, sudilah memberi kami satu hal lagi, yaitu hati yang tahu berterima kasih”.
Berterima kasih adalah bersyukur. Itu yang terdefinisi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Syukur berarti rasa terima kasih
kepada Allah, ungkapan pernyataan lega, beruntung ataupun senang akan hal tertentu. Jadi mengucap syukur berarti
mengungkapkan rasa terima kasih kepada Allah, menyatakan perasaan lega, beruntung atau senang akan satu hal. Milikilah
hidup yang bersyukur karena itu menjadi kunci kepuasan dan kebahagiaan. Meski kita masih bergumul dengan pandemi COVID-
19, kiranya kita tetap meminta kepada Tuhan agar diberi hati yang terus bersyukur. Memasuki era New Normal, yaitu sebuah
keadaan yang mengharuskan kita berdamai dengan keadaan melalui sikap hidup dan perilaku yang baru, antara lain: menjaga
jarak, fisik, memakai masker, rajin mencuci tangan, istirahat yang cukup dan tidak panik, makan makanan bergizi. Pandemi ini
jangan sampai merampas rasa syukur kita kepada Tuhan. Janganlah kekuatiran dan keresahan menguasai hidup kita lalu
menghambat kita untuk tetap mengucap syukur. Tuhan itu baik, terlalu baik malahan. Dialah sumber rasa syukur. 1 Tesalonika
5:18 berkata: “Mengucap syukurlah dalam segala hal sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu”.
Tuhan memberkati torang samua. Amin.

PERSEMBAHAN
PL Persembahkanlah tubuhmu sebagai persembahan yang hidup dan yang berkenan kepada Bapa. Mari kita mau membalas segala
kebaikan Tuhan dalam kehidupan kita, Dia yang sudah memberkati kita semua. Karena itu marilah kita memberi persembahan,
sebagai wujud ucapan syukur kita atas berkat-Nya dan sambil memberi persembahan kita menyanyi bersama-sama:

PL+J Menyanyi KLIK. 359 “Kecaplah dan Lihatlah”


Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu
Rasakan dan nikmati kasih setia Tuhan
Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan itu
Rasakan dan nikmati kasih setia Tuhan
Syukur bagi-Mu Tuhan s’gala hormat bagi-Mu Tuhan
Allah yang mengasihiku; Allah Yang Mem’liharaku… selamanya

DOA SYAFAAT
P Mari kita berdoa: …
P+J Doa Bapa Kami

NYANYIAN PENUTUP (Berdiri)


P+J Menyanyi “S’gala Puji Syukur”
S’gala puji syukur hanya bagi-Mu Tuhan
Sebab Kau yang layak dipuja
Kami mau bersorak tinggikan Nama-Mu…Haleluya
Soraklah Haleluya… Soraklah Haleluya…Haleluya…
Soraklah Haleluya… Soraklah Haleluya…Haleluya…

BERKAT
P Kasih Karunia dari Allah Bapa, damai sejahtera dari Tuhan Yesus Kristus, serta persekutuan Roh Kudus menyertai kita dari
sekarang sampai selama-lamanya.
P + J Amim… Amin… Amin…Amin…Amin… (dinyanyikan)

KOMISI PELAYANAN REMAJA SINODE GMIM - BIDANG APIM


Download Tata Ibadah melalui Website Remaja GMIM: remaja.gmim.or.id

Anda mungkin juga menyukai