Anda di halaman 1dari 16

Senin, 01 Februari 2021 Mazmur 139 : 13 - 18

Selasa, 02 Februari 2021 1 Mazmur 139 : 19 - 24

KITA BERHARGA DI MATA TUHAN


HIDUP DALAM PENYERAHAN DIRI KEPADA ALLAH

S etiap manusia diciptakan oleh Tuhan Allah menurut “gambar dan rupa-
Nya”, dan masing-masing orang dengan keunikannya. Pemazmur
katakan:“Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku H idup dalam penyerahan diri kepada Allah adalah wujud respons setiap
orang percaya yang telah mengalami kasih dan penyertan Tuhan dalam
dalam kandungan ibuku” (ay.13). Kalaupun tiap-tiap orang memiliki kondisi hidupnya.Dalam penyerahan diri dibutuhkan sikap iman yang sungguh dan
tubuh (warna kulit, rambut, wajah, tinggi badan) yang beragam, juga sifat, kerelaan untuk membuka diri dihadapan Tuhan. “Selidikilah aku ya Allah, dan
karakter, hobi, dan jenis kelamin, yang berbeda, namun semua itu kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah apakah
menampakkan keagungan Tuhan yang telah menenunnya sejak dalam jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal” (ay.23-24). Itulah
kandungan. Oleh sebab itu pemazmur tetap bersyukur dan mengagungkan pengakuan pemazmur dalam doanya dihadapan Allah yang Maha Tahu.
Tuhan sebab katanya: “Aku bersyukur kepada-Mu, oleh karena kejadianku Pemazmur yang adalah Daud merendahkan dirinya di hadapan Tuhan dan
dahsyat dan ajaib….”(ay.14.a). Hal ini menunjukkan bahwa jalan hidup kita menyapa Tuhan sebagai Allah yang Maha Tahu. Allah yang mengetahui
bukanlah suatu kebetulan, tetapi semuanya terjadi dalam pengetahuan Allah semua keberadaan hidupnya, oleh sebab itulah pemazmur menyerahkan
dari awal, ketika dibentuk dalam rahim ibu, sampai akhir, ketika meninggalkan hidupnya untuk dituntun oleh Tuhan. Pemazmur membuka dirinya untuk
dunia ini. Allah bukan sekedar mengetahui, tetapi Allah telah merencanakan diselidiki oleh Tuhan, ia meminta Tuhan menyelidiki hatinya, supaya hidupnya
hidup kita. Setiap orang begitu berharga di mata Allah, sehingga IA membekali tidak menyimpang dari apa yang Tuhan kehendaki. Ia meminta Tuhan menguji
tiap orang dengan berbagai potensi, yang kemudian harus dikembangkan dan pikiran-pikirannya, dan menuntun dia dijalan yang berkenan bagi Allah.
digunakan untuk memuliakan Nama Tuhan. Seringkali kita jumpai bahwa, ada Sesungguhnya itulah penyerahan diri yang total, sebab tidak ada yang
orang yang menyesali dirinya, bahkan berpikir bahwa tubuhnya “tidak tersembunyi di hadapan Allah yang Maha Tahu. Bagaimana dengan kita,
sempurna” dan tidak sesuai dengan standart umum yang digunakan untuk ketika menghadapi berbagai persoalan hidup, ketika kita merasakan seakan-
menilai kecantikan, ketampanan, kepandaian, dan sebagainya. Padahal ketika akan tidak ada jalan keluar? Kemana kita meminta pertolongan? Bagi setiap
Allah menciptakan kita, IA melihat semuanya baik adanya. Oleh sebab itu orang percaya, pertolongan yang utama adalah menyerahkan seluruh hidup
hendaklah kita bersyukur dan memuliakan Tuhan Allah dengan tubuh kita, dan persoalannya ke dalam tangan Tuhan yang Maha Tahu. Berdoalah
dengan pikiran, tutur kata dan perbuatan kita, dengan semua potensi yang kepada Tuhan, mintalah Tuhan Allah menyelidiki hati dan pikiran, mintalah
dianugerahkan Tuhan kepada kita. Sebab di mata Allah, hidup kita sangat pengampunan jika hati dan pikiran tidak menuruti kehendak-Nya dan
berarti dan berharga bagi kemuliaan-Nya. Sejalan dengan itu, hendaklah kita serahkanlah semuanya untuk dituntun dan dibaharui oleh Tuhan. Dengan
pun menghargai hidup orang lain dan tidak merancangkan sesuatu yang jahat demikian kita akan mengalami ketentraman dan kedamaian, sebab Tuhan
bagi hidup mereka. Ingatlah bahwa hidup kita sangat berharga di mata Allah. Yang Maha Tahu itu akan menyelesaikannya bagi kita. Dan jika Tuhan Allah
sudah menyelesaikan semua persoalan hidup kita, bersyukurlah kepada-Nya
Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk menghargai hidup pemberian-Mu, dan terus berserah hanya kepada Tuhan, jangan pernah berpaling daripada-
Amin Nya, sebab IA yang melakukannya setia.

Doa: Tuhan, hanyalah kepada-Mu kami berserah, tuntunlah kami


kejalan yang benar, Amin.
Rabu, 03 Februari 2021 Yohanes 5 : 1 - 9 Kamis, 04 Februari 2021 Pengkhotbah 11 : 1 - 8
3

YESUS TAHU DAN BERTINDAK MENYEMBUHKAN ALLAH TAHU DAN MEMBERKATI APA YANG KITA
LAKUKAN

S eringkali orang menjadi kecewa dan putus asa, ketika menghadapi


kesulitan dan tidak ada pertolongan. Itulah yang dialami oleh seseorang
yang telah menderita sakit selama kurang lebih 38 tahun. Ia menanti untuk “H idup ini adalah kesempatan,…..jangan sia-siakan waktu yang Tuhan
b’ri”, sepotong bait lagu ini mengingatkan kita bahwa hidup kita adalah
mendapatkan penyembuhan dan tidak disebutkan berapa lama ia sudah pemberian atau anugerah Tuhan, Tuhan memberi kita kesempatan untuk
terbaring di tepi kolam Bethesda, tetapi tidak berhasil untuk masuk kedalam hidup dan menjadi berkat bagi banyak orang. Salah satu perbuatan yang baik
kolam itu karena tidak ada orang yang bersedia membantu dia. Ternyata untuk menjadi berkat dalam hidup orag percaya adalah memberi kepada orang
orang-orang sakit ini harus berjuang seorang diri untuk terjun masuk lebih yang membutuhkan. Seringkali ketika hendak memberi, orang berpikir, kalau
dahulu kedalam kolam Bethesda ketika air kolam itu bergoncang. Ada suatu saya memberi, apa yang akan saya dapatkan? Ibarat melemparkan roti ke
kepercayaan bahwa sewaktu-waktu ketika malaekat Tuhan turun dan dalam air dan pasti hilang dikedalaman air itu, orang sering mengkuatirkan apa
menggoncangkan kolam itu dan barangsiapa yang lebih dulu masuk kedalam yang akan ia dapatkan jika ia berbuat baik kepada sesamanya. Dan jika saya
air itu dia akan sembuh. Hal ini berarti kesembuhan hanya dimiliki oleh orang- tidak memiliki apapun untuk diberi, bagaimana saya dapat memberi? Hal ini
orang yang lebih kuat. Ternyata Tuhan Yesus mengetahui apa yang dirasakan juga menjadi keraguan dan kekuatiran kita tentang perbuatan baik apa yang
oleh orang sakit itu, IA mengetahui perasaan hatinya, kekuatiran dan harus kita lakukan? Dalam bacaan ini, Pengkhotbah mengingatkan kita bahwa,
kecemasannya, dan Yesus bertindak untuk menolongnya. “Maukah engkau untuk menjadi orang berhikmat, lakukanlah perbuatan-perbuatan baik sebagai
sembuh?” itulah pertanyaan Yesus. Pertanyaan ini sesungguhnya wujud perbuatan hikmat kepada sesama, lakukanlah itu tanpa pamrih, dengan
mempertanyakan iman dan pengharapan setiap orang percaya, apakah tidak meragukan apa yang akan kita dapatkan. Lakukanlah itu menurut
mereka berharap kepada Allah ataukah kepada kekuatan yang lain. kerelaan dan kemampuanmu, jangan dengan terpaksa, sebab Tuhan tahu apa
Bagaimana dengan kita, jika pertanyaan ini ditujukan kepada kita? Pasti setiap yang lakukan dan apa yang kita perlukan dan IA pasti memberikan kepada kita
orang yang menderita sakit, atau mengalami berbagai permasalahan hidup lebih dari apa pun yang kita pikirkan. Pengkhotbah katakan: “Sebagaimana
merindukan untuk sembuh dan bebas dari segala permasalahan itu.Tetapi engkau tidak mengetahui jalan angin dan tulang-tulang dalam rahim seorang
persoalannya adalah, apakah kita percaya dan berharap hanya kepada Yesus, perempuan yang mengandung, demikian juga engkau tidak mengetahui
Tuhan Yang Maha Tahu?Renungkanlah itu ketika saudara menghadapi saat- pekerjaan Allah yang melakukan segala sesuatu” (ay.5). Saat ini, kita
saat yang sulit, ketika terbaring sakit dan ketika menemui jalan buntu. diperhadapkan dengan berbagai kebutuhan hidup yang menuntut perjuangan
Percayalah bahwa Yesus, Tuhan kita adalah Allah yang Maha Tahu, Dia-lah dan kerja keras kita. Tetapi juga disekitar kita akan dijumpa sesama kita yang
yang akan bertindak memberi pertolongan, asalkan kita terus berharap dan membutuhkan pertolongan kita. Hari ini Pengkhotbah mengingatkan kita untuk
percaya hanya kepada-Nya. tidak kuatir apalagi meragukan kuasa dan perbuatan Allah yang Maha Tahu.
Yang harus kita lakukan adalah terus bekerja, lakukan semua perbuatan baik
Doa: Tuhan Yesus, Kau tahu semua yang ku alami, tolonglah kepada sesama dan Tuhan Allah pasti memberkati hidup kita
selamatkan aku, Amin
Doa: Tuhan, berkatilah apa yang kami kerjakan seturut pengetahuan-
Mu, Amin.
Doa: Ya Tuhan, hanya kepada-Mu kami mempercayakan hidup kami.
Amin.
Jumat, 05 Februari 2021 Lukas 12 : 22 - 31

TUHAN MENGETAHUI APA YANG KITA BUTUHKAN Sabtu, 06 Februari 2021 5 Ibrani 4 : 12 - 13

K ekuatiran dan kecemasan manusia adalah suatu kondisi psikologi yang


sangat manusiawi. Manusia sebagai makhluk cipataan Tuhan memiliki
TIDAK ADA YANG TERSEMBUNYI DI HADAPAN TUHAN

keterbatasan untuk mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi dalam


hidupnya. Apalagi di tengah pandemi covid-19 yang membuat ruang gerak
untuk mengusahakan apa yang dibutuhkan terbatas. Bahkan ada yang
A llah itu Maha Kuasa dan IA mengetahui segala sesuatu yang terjadi di
alam semesta. Karena itu, tidak ada apapun dan siapapun yang bisa
menyembunyikan diri di hadapan Allah. Mungkin kita bisa menyembunyikan
terpaksa kehilangan pekerjaan dan belum mendapatkan kesempatan untuk diri kepada sesama yang lain, tetapi kepada Allah tidak mungkin. Sebab Allah
bekerja. Semua ini membuat orang-orang percaya berusaha keras untuk mengetahui sampai pada ke dalam hati dan pikiran kita. Keyakinan iman yang
bagaimana mempertahankan kehidupan mereka di tengah pandemi ini. Ada demikian membuat kita selalu berusaha untuk menjaga diri dan melakukan apa
yang berusaha atau bekerja dengan penuh penyerahan diri kepada Tuhan. Hal yang baik dan benar di mata Allah dan sesama manusia. Kita tidak
ini nampak dalam ketekunan mereka untuk membaca Alkitab, berdoa dan membutuhkan orang lain dan kekuatan hukum sebagai sarana untuk membuat
beribadah ritual secara bersama dalam keluarga dan dalam jemaat sebagai kita takut melakukan kejahatan apapun. Sebab kita percaya bahwa apapun
suatu persekutuan. Tetapi ada juga yang berusaha atau bekerja keras untuk yang kita lakukan diketahui oleh Allah. Oleh karena itu, lambat atau cepat kita
memenuhi kebutuhan hidup mereka, tetapi mengabaikan relasi mereka akan mempertanggungjawabkan semua perbuatan kita kepada Allah. Apakah
dengan Tuhan secara pribadi dan secara bersama-sama sebagai suatu itu melalui orang lain, termasuk pemerintah yang Tuhan pakai untuk menjaga
persekutuan. Kekuatiran dan kecemasan tentang masalah kehidupan setiap dan mengawasi perbuatan jahat manusia. Atau melalui cara lain yang
hari sering membuat manusia melupakan bahwa Tuhan berkuasa mengetahui kemudian membuat kita sadar bahwa kita tidak bisa menyembunyikan
apa yang dibutuhkan oleh manusia. Bacaan hari ini mau mengingatkan perbuatan kita yang jahat di hadapan Allah. Kita tidak hanya
kepada kita bahwa Tuhan mengetahui apa yang kita butuhkan untuk hidup. mempertanggungjawabkan perbuatan kita kepada Tuhan semasa hidup di
Karena itu, Tuhan telah menyediakan apa yang kita butuhkan di alam semesta dunia ini. Sebab pada waktunya Tuhan juga akan meminta
ciptaan-Nya. Semua yang tersedia di alam semesta adalah tanda kasih dan pertanggungjawaban kita, ketika hidup kita berakhir di dunia ini dan
pemeliharaan Allah bagi manusia dan ciptaan lain. Tanggungjawab kita ialah menghadap Sang Pencipta. Itu yang penulis Surat Ibrani katakan dengan Hari
bagaimana mengusahakan dan memelihara semuanya dengan baik, agar kita Perhentian. Hari di mana semua orang akan berhenti dari pekerjaan mereka
dan generasi yang akan datang terus hidup. Karena itu janganlah kuatir dan dan mempertanggungjawabkan kepada Tuhan apa yang mereka lakukan. Hari
cemas secara berlebihan sehingga melupakan bahwa Tuhan ada bersama kita perhentian itu sekarang kita jalani di setiap minggu, yaitu Hari Ketujuh di mana
dan terus menjaga serta memelihara hidup kita. Keyakinan ini membuat orang kita beribadah kepada Tuhan. Hari di mana setiap orang tidak hanya datang di
percaya untuk menjadikan Tuhan sebagai tujuan kehidupan mereka dan bukan hadapan Allah untuk bersyukur dan memuliakan Allah atas anugerah
materi. Sebab materi diberikan oleh Tuhan untuk memelihara kehidupan. kehidupan yang dialaminya. Tetapi juga untuk mempertanggungjawabkan apa
Tetapi kehidupan itu sendiri adalah anugerah Tuhan. Karena itu, orang yang ia lakukan kepada Allah. Ini nampak pada pengakuan dosa dan
percaya diminta untuk mempercayakan hidup kepada Tuhan yang memberikan komitmen atau tekad untuk hidup sesuai kehendak Allah. Apa yang kita
kehidupan dan bukan materi yang Ia berikan untuk memelihara kehidupan. lakukan pada hari ketujuh sebagai Hari Perhentian, menunjuk pada Hari
Perhentian yang akan datang. Hari di mana setiap orang akan datang kepada
Allah untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya selama dia hidup.
Doa: Ya Tuhan, sertailah kami untuk terus memberitakan Injil. Amin
Doa: Ya Tuhan ajarlah kami untuk selalu melakukan apa yang baik.
Amin.
Senin, 08 Februari 2021 Zakharia 11 : 15 - 17

Minggu, 07 Februari 2021 1 Korintus 9 : 16 - 27 JADILAH GEMBALA YANG BIJAKSANA

BERITAKANLAH INJIL DALAM HIDUP DAN KARYA A lkitab sering menggambarkan pemimpin bagaikan seorang gembala.
Sebagai gembala, ia tidak hanya bertanggungjawab untuk menjaga
domba-domba peliharaannya, tetapi juga memberi kesejahteraan bagi mereka.

T ugas pemberitaan Injil adalah tugas yang dipercayakan kepada semua


orang percaya. Injil itu diberitakan oleh orang-orang percaya melalui hidup
dan karya yang dilakukan setiap hari. Hidup dan karya yang membawa suka-
Namun dalam kenyataannya, tidak semua gembala dapat melakukan tugas itu
dengan baik. Zakharia dalam teks ini menggambarkan tentang dua macam
gembala.Ada gembala yang baik dan bertanggungjawab, tetapi ada juga
cita, kedamaian, kesejahteraan dan kebahagian hidup yang dirasakan dan gembala yang pandir, yang tidak bertanggungjawab, jahat dan hanya ingat diri
dialami oleh semua orang. Itulah Injil yang membebaskan dan menyelamatkan sendiri.Tuhan berfirman: “Celakalah gembala-Ku yang pandir!” Ini merupakan
kehidupan manusia dan dunia dari ancaman kehidupan karena kejahatan peringatan keras yang harus disampaikan Zakharia kepada para gembala
manusia. Injil tersebut harus diberitakan oleh orang-orang percaya kepada yakni para pemimpin Israel waktu itu. Peringatan ini disampaikan karena
Kristus dalam hidup dan karyanya secara nyata kepada siapa saja, di mana kepemimpinan mereka yang tidak bertanggungjawab, yang jahat dan tidak lagi
saja dan dalam keadaan apa saja. Khususnya dalam kenyataan hidup memperhatikan umat. Mereka berlaku bodoh dan hanya ingat kepentingan diri
bersama di tengah pandemi covid-19. Memberitakan Injil di tengah pandemi sendiri. Terhadap gembala yang demikian, Tuhan menyatakan bahwa Ia tidak
covid-9, nampak dalam hidup orang-orang percaya yang terus menjaga dan hanya akan mengambil berkat melainkan juga memberikan hukuman yang
merawat kehidupan yang Tuhan anugerahkan. Baik itu kehidupan sendiri berat bagi mereka yang mengabaikan tugas-tugas penggembalaan dan
maupun kehidupan bersama orang lain. Sebab kehidupan itu adalah anugerah meninggalkan umatNya (ay.17). Dari firman ini kita belajar untuk harus
Tuhan. Tetapi tanggungjawab manusia ialah bagaimana merawat dan menjaga mengerjakan tugas panggilan penggembalaan atau kepemimpinan dengan
kehidupan yang Tuhan berikan dari berbagai ancaman kehidupan di dunia ini, baik dalam kehidupan gereja dan masyarakat.Panggilan itu adalah untuk
termasuk pandemi covid-19. Sedangkan memberitakan Injil melalui karya menjaga dan mensejahterakan kehidupan umat, bukan untuk
nampak dalam sikap orang-orang percaya yang peduli dengan kehidupan mencari kepentingan diri sendiri dan mengabaikan tanggungjawab melayani.
saudara-saudara yang terdampak covid-19. Orang percaya akan terus Panggilan ini kita jalani bukan dengan sungut-sungut dan penuh perhitungan
melakukan hal-hal yang baik demi menyelamatkan kehidupan manusia dari tetapi kerelaan untuk berkorban.Itu adalah model gembala yang baik.Jadi,
ancaman kematian yang dialami bersama. Orang-orang yang bekerja tanpa marilah kita menjadi gembala yang baik dan bijaksana, jangan yang pander
pamrih. Artinya orang-orang yang bekerja demi membela, memelihara dan supaya hukuman Tuhan tidak berlaku atas hidup kita.
merawat kehidupan tanpa didasari pada motivasi mencari keuntungan atau
untuk mendapatkan sesuatu. Bukan berarti orang percaya tidak membutuhkan Doa: Ya Tuhan, mampukan kami agar menjadi gembala yang baik,
sesuatu/materi untuk hidup. Tetapi materi bukan menjadi tujuan hidup dan dan boijaksana, Amin.
karya orang-orang percaya. Sebab Tujuan hidup orang percaya ialah
bagaimana memuliakan Tuhan melalui hidup dan karya secara nyata. Itulah
panggilan hidup orang-orang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.
Selasa, 09 Februari 2021 Yunus 1 : 1 - 7
8 Rabu, 10 Februari 2021 Hosea 4 : 4 - 6
9
JANGAN MENGABAIKAN PANGGILAN DAN PENGUTUSAN
TUHAN JADILAH PANUTAN DALAM KATA DAN PERBUATAN

B anyak kisah dalam Alkitab yang menceritakan tentang penolakan


seseorang terhadap panggilan pelayanan dan pengutusan yang
dipercayakan Tuhan kepadanya. Yunus adalah salah satu contohnya. Ia
T eks ini membicarakan tentang ketidakmampuan para imam dalam
menjalankan tanggungjawabnya sesuai dengan panggilan Tuhan.
Ketidakmampuan para imam itu mengakibatkan kurangnya pengetahuan umat
memilih menghindar dan lari dari panggilan dan pengutusan Tuhan karena Israel akan Tuhan Allah, sehingga muncul berbagai kejahatan, seperti mencuri,
takut menghadapi tantangan. Ia diutus Tuhan untuk menyatakan kesalahan menyesatkan, membunuh, berdusta, sumpah palsu, merampok dan saling
orang-orang di Niniwe.Tetapi  panggilan dan pengutusan Tuhan baginya untuk membunuh. Hal inilah yang dikritik oleh nabi Hosea. Para imam waktu itu
pergi ke Niniwe itu justru diabaikan. Ia kemudian lari dari tanggung jawabnya ternyata lebih mementingkan kepentingan pribadi dan materi daripada hidup
dan pergi ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan.  Akibat lari dari panggilan dan dalam kebenaran Allah. Nabi Hosea memperlihatkan bahwa para imamlah
pengutusan Tuhan ini Yunus mengalami masalah yang hebat, kapal yang yang mempelopori sikap penolakanakan Allah dan melupakan ajaran-ajaran
ditumpanginya hampir hancur karena badai. Tidak hanya itu, Yunus pun harus Tuhan (ayat 6). Akibat dari kehidupan para imam yang demikian, Tuhan akan
mengalami peristiwa paling mengerikan yang tidak pernah dibayangkan menghukum mereka semua, baik umat maupun para imam Israel (ayat, 9-10).
seumur hidupnya yaitu berada dalam perut ikan selama tiga hari tiga Apakah umat dan para pelayan sekarang ini mengulang kisah yangsama
malam. Ini merupakan peringatan Tuhan yang luar biasa bagi Yunus. Namun, seperti yang dikisahkan ini? Tentunya, kita memiliki pengalaman masing-
karena kasihNya, Tuhan memberi kesempatan untuk Yunus menyadari masing.Tetapi harus kita akui, ada umat dan para pelayan yang berusaha
kesalahannya lalu bertobat. Akhirnya ia kembali pergi ke Niniwe dan terus menjaga relasinya dengan Allah dan hidup menuruti ajaran-Nya. Tetapi
menjalankan tugasnya sebagai utusan Tuhan. Melalui pelayanannya orang- ada pula yang tidak mampu menjaga relasinya dengan Tuhan dan melangkah
orang Niniwe bertobat dan seluruh penduduk kota itu diselamatkan. Kisah ini keluar dari ajaran Tuhan. Itu nampak dalam kehidupan mereka. Banyak kita
mengajarkan kita untuk tidak mengabaikan atau lari dari panggilan dan dapati para pelayan yang gagal menjadi contoh dan panutan bagi umat. Ada
pengutusan Tuhan. Sebab dengan berbagai dalih atau alasan, seseorang yang melakukan pelayanan bukan lagi sebagai panggilan dan pengutusan dari
mudah mengingkari panggilan dan pengutusan Tuhan kepadanya. Padahal Tuhan tetapi hanya sebuah formalitas atau rutinitas biasa yang tidak lagi
tanpa kita sadari akibat atau konsekwensi dari mengingkari panggilan Tuhan memberi dampak pada hidupnya maupun kehidupan umat. Ada juga yang
selalu ada. Jadi, jika kita menerima panggilan dan pengutusan Tuhan untuk melayani karena uang dan materi. Secara perlahan-lahan makna sebuah
melayaniNya, terimalah dengan hati yang penuh sukacita, lalu jalanilah dalam panggilan menjadi bergeser. Hari ini kita diingatkan, jagalah relasi yang intim
kesetiaan dan penuh rasa tanggung jawab. dengan Allah dan layanilah Tuhan dengan memberikan teladan yang baik
dalam kata dan perbuatan. Itulah makna panggilan dari Tuhan yang
Doa: Ya Tuhan, tolonglah kami untuk tidak menolak panggilan dan sesungguhnya.
pengutusan dari-Mu.
Amin. Doa: Ya Tuhan, kami mau menjalani panggilan dan pengutusan
dariMu dengan menjadi
panutan yang baik, Amin.

Kamis, 11 Februari 2021 Kisah 26 : 12 - 23 Jumat, 12 Februari 2021 Kisah 27 : 14 - 44

SAMBUTLAH PANGGILAN TUHAN DAN JADILAH BERKAT PANDEMI TAK DAPAT MEMBATASI PEMBERITAAN INJIL
KRISTUS

D alam bacaan hari ini Paulus menceritakan kisah pertobatan dan


pemanggilannya oleh Tuhan dihadapan raja Agripa. Ia menyebutkan
bahwa tujuan Tuhan Yesus memanggilnya adalah agar ia menjadi "pelayan B acaan kita hari ini menceritakan bagaimana proses perjalanan rasul
Paulus menuju Roma yang penuh dengan risiko. Paulus mengalami karam
dan saksi bagi banyak bangsa" (ay.16)   Ini bukanlah tugas yang mudah, kapal karena angin badai yang mengamuk dan membuatnya hampir
tetapi penuh tantangan dan resiko. Namun, sekali pun ia tahu tantangan dan tenggelam. Namun, Paulus tetap melakukan tanggungjawabnya untuk
resiko yang akan dihadapinya dari tugas sebagai pelayan dan saksi itu, ia memberitakan Injil, karena respon terhadap tugas dan panggilan yang
berkata dalam ayat 19: "Sebab itu, ya raja Agripa, kepada penglihatan yang ditetapkan Allah bagi-Nya. Sama seperti Paulus, kita pun harus meresponi
dari sorga itu tidak pernah aku tidak taat". Ia menunjukkan bukti ketaatannya tugas dan tanggung jawab yang telah diberikan Allah dalam hidup kita dalam
dalam melayani Tuhan itu dalam semua karya pelayanannya. Sekalipun melakukan Amanat Agung (Mat. 28:19-20). Dalam kondisi sekarang, kita harus
resikonya adalah berulang-ulang kali ia ditolak, menderita bahkan hampir menjaga jarak dengan orang lain, untuk menghindari penyebaran virus
dibunuh, ia tetap taat dan setia menjalankan panggilan Tuhan ini sehingga injil Corona, tetapi tugas dan tanggung jawab kita untuk memberitakan Injil tidak
Tuhan semakin tersebar dan banyak orang bertobat lalu percaya kepada boleh berhenti. Justru pada masa yang sukar dan sulit ini, banyak orang butuh
Tuhan. Inilah salah satu kisah dalam Alkitab yang menarik dan patut dicontohi kepastian, butuh dikuatkan dan butuh pengharapan dari Tuhan. Untuk itu, kita
dari orang-orang yang hidup dalam ketaatan kepada panggilan Tuhan. Mereka patut bersyukur bahwa kemajuan teknologi sekarang ini, dapat menolong kita
bersedia berkorban menjalankan panggilan pengutusan dari Tuhan dengan untuk tetap memberitakan Injil kepada orang lain. Langkah praktis yang harus
taat dan setia sekalipun banyak tantangan dan resikonya. Bagaimana dengan kita lakukan adalah berdoalah setiap saat, bacalah Alkitab sebagai Firman
kita? Apakah akan memilih mundur ketika tahu ada tantangan dan resiko yang yang menuntun. Teruskanlah firman Tuhan itu kepada teman, sahabat,
besar ketika kita meresponi panggilan Tuhan dalam hidup? Firman Tuhan ini saudara dan orang yang membutuhkan. Bagilah juga renungan firman Tuhan
mengingatkan, jika Tuhan memanggil kita untuk menjadi saksi dan dari Santapan Harian Keluarga GPM (SHK) ke media sosial, seperti grup
pelayanNya, Dia tahu siapa yang dipanggil-Nya dan untuk maksud apa. Tidak WhatsApp, Facebook, Instagram, dll. Dari pada kita membagikan atau
pernah akan dibiarkanNya kita menjalani panggilan itu sendirian. Dengan meneruskan berita-berita hoax yang menakutkan dan merugikan orang lain.
anugerah-Nya kita akan dilengkapi dan dikuatkan menghadapi tantangan dan Ingatlah bahwa, firman Tuhan yang kita bagikan tidak akan pernah kembali
resiko seberat apapun. Kerjakanlah panggilan Tuhan dengan taat dan setia dengan sia-sia (Yes. 55:11). Dengan demikian, walaupun di tengah Pandemi
dan jadilah berkat bagi banyak orang. Covid-19, maka kita tetap ambil bagian dalam memberitakan Injil yang dapat
memberi pengharapan bagi orang lain.
Doa: Ya Tuhan, aku mau menyambut panggilanMu dan menjadi
berkat bagi banyak orang, Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk terus memberitakan injilMu.
Amin. Amin.
bersukacitalah jika Tuhan telah memilih kita untuk memberitakan injilNya. Itu
suatu anugerah. Anugerah harus direspons dengan syukur dan semangat
untuk terus memberitakan injil melalui ruang-ruang hidup kita. jika menghadapi
kesulitan dan rintangan dalam langkah pemberitaan, jangan surut dan kecewa,
sebaliknya belajar berserah kepada kehendak-Nya yang jadi untuk tugas
tersebut.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk terus memberitakan injilMu.


Sabtu, 13 Februari 2021 Lukas 10 : 17 - 20 Amin.
12
Minggu, 14 Februari 2021 Markus 8 : 31 - 38
MENJADI KELUARGA YANG MEMBERITAKAN INJIL

D alam ibadah minggu, 17 Januari bulan kemarin, telah ditahbiskan 126 MENGIKUT YESUS: MENYANGKAL DIRI DAN PIKUL SALIB
pendeta muda dalam lingkup Gereja Protestan Maluku. Setelah sekian
lama penantian itu akhirnya terjawab sudah setelah melewati masa vikariat
setahun pada jemaat-jemaat sesuai SK MPH Sinode GPM. Kini, tinggal
menunggu SK penempatan. Maka mulailah 126 pendeta muda ini
H ari ini kita memasuki Minggu Sengsara Tuhan Yesus yang I sekaligus kita
mensyukuri persidangan Sinode GPM yang telah berlangsung seminggu
kemarin dalam tuntunan karya keselamatan kuasa Roh Kudus. Memaknai
melaksanakan tugas pengutusan mereka. Tema mingguan, “Celakalah Aku hidup di minggu sengsara Tuhan Yesus ini, kita diingatkan bahwa, apapun
Jika Aku Tidak Memberitakan Injil”, menjadi peringatan bagi 126 pendeta muda situasi hidup kita, kita tetap setia berada pada Jalan Yesus, yakni jalan derita
tersebut dan juga semua warga gereja (Pribadi dan keluarga). Kita diutus ke
sebagai murid-murid-Nya.Sebab menjadi murid Yesus berarti tetap berada
dalam dunia ini bukan hanya sekedar hidup, bekerja dan lain sebagainya,
namun ada tujuan dari setiap proses hadirnya kita di dunia ciptaan Tuhan ini. dibelakang Yesus dan berjalan mengikuti-Nya, menyangkal diri dan pikul Salib.
Proses memberitakan injil memang selalu dimaknai dengan tugas Pendeta, Jika Yesus menempuh jalan derita untuk menyelamatkan dunia ini termasuk
Majelis Jemaat atau Para Pelayan lainnya. Namun hakekat sebenarnya dari kita dan memberikan pemulihan dan pembebasan bagi kita dari dosa dan
memberitakan injil itu adalah akta hidup kita yang sesungguhnya dengan maut, maka kitapun harus menempuh jalan Yesus yaitu jalan derita tetapi
pikiran, perkataan dan setiap tindakan-tindakan kita yang menghadirkan tanda- bukan menderita karena melakukan dosa atau melakukan kejahatan tetapi
tanda kerajaan Allah di dunia ini. injil itu adalah kabar baik tentang Allah di sebaliknya menderita karena melakukan hal yang baik dan benar sesuai
dalam Yesus Kristus. dan semua orang mesti mendengar berita tentang injil kehendak-Nya. Dalam kenyataannya sekarang ini banyak orang telah menjadi
itu. Karenanya tepatlah jika dikatakan “ Celakalah Aku…..” Setiap orang murid Yesus dan beriman kepada-Nya, tetapi menghindari jalan Salib. Ada
percaya, siapapun dia yang tidak memberitakan injil, bertanggung jawab
terhadap Tuhan yang mengutusnya ke tengah-tengah dunia ini. Dan tanggung yang berlindung pada harta dan kekuasaan atau pengetahuan yang dapat
jawab memberitakan injil ini mesti di mulai dari dalam keluarga rumah tangga menyelamatkan hidup mereka dan membawa mereka dalam kesenangan dan
setiap orang percaya. Gambaran kenyataan yang sedang berkembang kebahagiaan padahal justru semua itu tidak dapat menyelamatkan dan
sekarang ini nampak jelas dalam setiap keluarga tidak banyak yang memaknai memberikan hidup yang kekal. Apa gunanya memiliki dunia tetapi kehilangan
tugas memberitakan injil tersebut. Ada orang tua yang mengabaikan tanggung hidup yang kekal? Karena itu sama seperti Yesus, demi karya kebaikan dan
jawab memberitakan injil untuk anak-anaknya. Ada anak-anak juga yang pembebasan bagi orang-orang yang hidupnya bagaikan buluh yang patah
mengacuhkan tuga pemberitaan injil tersebut. Bahkan yang lebih parah lagi, terkulai dan pudar nyalanya, Ia harus menjalani penderitaan, maka kita pun
dalam tanggung jawab pelayanan ada beberapa orang yang dari pekerjaan harus melihat jalan penderitaan itu sebagai jalan kehidupan. Kita dapat
pelayanannya, bukan Tuhan yang dimuliakan, namun dirinyalah yang memberikan kehidupan bagi orang lain dari karya-karya kebaikan kita.
diagungkan sehingga makna pemberitaan untuk menolong sesama yang
terbelenggu dalam ikatan kuasa-kuasa dunia ini menjadi pudar. Jadi Kendatipun untuk menghadirkan kebaikan itu, penderitaan harus kita alami. Ini
memang bukan sesuatu hal yang mudah untuk dilakukan, tetapi apakah Doa: Tuhan Yesus tolonglah kami agar tetap setia dalam keputusan
dengan begitu kita akan menghindari jalan Yesus? Ingatlah, tetaplah mengikut untuk berjalan bersama Tuhan. Amin.-
Yesus, sangkalilah diri dan setia memikul salib, hidup kita kelak
berkemenangan dalam kekekalan.

Doa: Tuhan, tuntunlah kami agar tetap berada pada jalanMu. Amin!

Senin, 15 Februari 2021 14 Matius 10 : 34 - 42


Selasa, 16 Februari 2021 Matius 26 : 30 - 35
15
PILIHAN MENGIKUT YESUS
MENGIKUT TUHAN DENGAN KERENDAHAN HATI

K ita telah memasuki minggu-minggu sengsara Tuhan Yesus. Setiap kali kita
ada di minggu-minggu sengsara Tuhan Yesus ini, pertanyaannya adalah,
apa makna pengorbanan Tuhan Yesus bagi kita selaku pribadi maupun M engikut Yesus dengan menyangkal diri dan memikul salib menjadi tema
kita di minggu ini. Tema ini mudah untuk kita ucapkan namun tidak
keluarga. Ayat fokus dari bagian Firman Tuhan di saat ini, Tuhan Yesus mudah untuk kita lakukan dan wujudkan. Hal ini membutuhkan kerelaan hati
tegaskan bahwa, barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia yang sungguh sebagai bentuk penyangkalan diri untuk mengikut dan menjadi
tidak layak bagi-Ku. Yesus mengingatkan para murid dan kita semua tentang murid Yesus yang setia. Kesaksian firman Tuhan di hari ini menampilkan
risiko memikul salib sebagai lambang penderitaan ketika seseorang sosok Petrus yang sangat percaya diri dengan pernyataannya kepada Tuhan
menyatakan dirinya untuk mengikut Tuhan. Penderitaan yang sungguh berat Yesus dan para murid yang lain bahwa dia tetap setia mengikut Tuhan bahkan
adalah saat keputusan untuk mengikut Yesus dan melayani-Nya melalui mati sekalipun. Namun Tuhan Yesus mengingatkan Petrus, bahwa sebelum
seluruh kehidupan kita, namun tidak mendapat dukungan dari orang-orang ayam berkokok, ia telah menyangkal Tuhan Yesus 3 kali. Hal ini penting bagi
yang sangat dekat dengan kita yakni keluarga. Ketika kita telah menyatakan Petrus untuk menyadari nasehat dan peringatan Tuhan Yesus kepadanya,
komitmen untuk mengikut dan melayani Tuhan, namun terkadang mendapat agar ia tidak jatuh dalam dosa penyangkalan. Kesaksian inipun menjadi
penolakan, perlawanan dari dalam keluarga. Demikianpun karena keyakinan teladan bagi kita sebagai keluarga Allah, papa, mama dan anak-anak untuk
iman seringkali kita tidak disukai dan dibenci tempat kerja. Kenyataan ini selalu mengingat pesan dan peringatan Tuhan Yesus melalui FirmanNya agar
hendaknya tidak membuat kita mundur atau menyerah, namun kita tetap kita tidak melakukan penyangkalan terhadap Tuhan Yesus ketika berhadapan
bersemangat dan selalu berdoa dan berserah kepada Tuhan Yesus yang telah dengan tantangan dan godaan dalam kehidupan ditengah dunia ini. Saling
menjanjikan bagi setiap orang yang telah menentukan pilihan untuk mengikut mengingatkan antara suami dan istri dalam tugas dan tanggung jawab
Tuhan bahwa akan menerima upah yakni mahkota kehidupan. Kita harus tetap ditengah keluarga adalah juga hal penting yang mesti dilakukan. Nasehat
mewujudkan kebaikan Tuhan melalui seluruh sikap dan perilaku hidup sebagai serta peringatan orang tua kepada anak-anak agar mereka tidak melakukan
sarana kesaksian akan cinta kasih Tuhan Yesus yang menderita, mati dan hal-hal yang salah namun yang baik dan benar sehingga bermanfaat untuk
bangkit untuk keselamatan semua orang percaya. masa depan mereka. Kita harus mampu mewujudkan keteladanan Tuhan
Yesus melalui sikap dan perilaku hidup kita, sekalipun dibenci dan mendapat
banyak tantangan dan ancaman, namun dengan rendah hati kita selalu
memohon tuntunan dan penyertaan Tuhan bagi kita agar tetap setia kepada dalam kehidupan di dunia ini, kita tidak takut dan mudah menyangkali Tuhan,
panggilan untuk mengikut Yesus. namun selalu setia dan taat kepada Tuhan.

Doa: Tuhan Yesus tuntun kami dengan kasihMu agar kami selalu Doa: Tuhan Yesus ampuni kami dan tuntun kami dengan kasihMu agar
rendah hati untuk selalu mengikut Tuhan. Amin.- selalu setia dan taat kepadaMu. Amin.-

Rabu, 17 Februari 2021 Matius 26 : 69 - 75 Kamis, 18 Februari 2021 Ibrani 12 : 1 - 6


17
BELAJAR DARI KEGAGALAN
SETIA DALAM PENDERITAAN

M asih tentang sosok Petrus bahwa ternyata peringatan Tuhan Yesus


kepadanya (bacaan di hari kemarin) tidak disimak secara mendalam dan
sungguh-sungguh sehingga selang beberapa saat saja kejadian Petrus S ebagai manusia, siapapun dia, pasti tidak ingin hidupnya menderita. Kita
semua berupaya menghindari penderitaan. Namun penderitaan itu
menyangkal Tuhan Yesus selama 3 kali terjadi. Apa yang dilakukan Petrus sebagai bentuk cara Tuhan untuk mendidik kita bertumbuh dalam iman dan
berbeda dengan apa yang ia ucapkan sebelumnya kepada Tuhan Yesus dan keyakinan kepada Tuhan Yesus, maka kita mesti bersyukur. Hal ini sesuai
para murid yang lain. Disini, Petrus bilang lain, dia bikin lain. Petrus tidak dengan panggilan dan ajakan Tuhan Yesus untuk mengikutNya. Mengikut
mampu mempertanggungjawabkan sikapnya ketika dia ditanya apakah dia Tuhan dengan segala resiko yang dihadapi anak-anak Tuhan sebagai saksi-
benar-benar murid Tuhan Yesus. Petrus menyangkal kebenaran itu sebagai saksi iman, disaksikan penulisa surat Ibrani yang memberi keteladan bagi kita
bentuk ketakutannya atas risiko yang akan dialami dan diterimanya yakni sebagai keluarga Allah untuk tetap setia dan taat berjalan bersama Tuhan
penderitaan. Ketakutan Petrus membuatnya tidak siap untuk menderita dan dengan mata yang tertuju kepadaNya. Dengan memandang kepada Tuhan
lebih memilih menyangkal untuk keselamatan dirinya. Ketika ayam berkokok, Yesus dan tidak pada yang lain dalam hidup ini, memampukan kita untuk
Petrus akhirnya sadar akan peringatan Tuhan Yesus kepadanya. Petrus sedih selalu bersyukur dan bersukacita kepada semua kenyaaan hidup, baik suka
dan menangis, merasa tidak layak untuk menjadi murid Tuhan Yesus yang maupun duka. Kita percaya bahwa dalam penderitaan, sakit, kemalangan
setia dan taat kepada-Nya. Petrus sadar akan sikap percaya diri yang maupun duka sekalipun, Tuhan tetap memakai dan menginjinkannya terjadi
berlebihan sehingga membuatnya gagal dan jatuh. Namun cinta kasih Tuhan dalam kehidupan kita sebagai cara membentuk kita menjadi anak-anak Tuhan
Yesus yang penuh belas kasihan kembali memulihkan dan membarui Petrus yang setia dan taat kepada Tuhan. Sebab Tuhan selalu menghajar orang yang
dan sesuai dengan namanya yakni Batu Karang yang akan didirikan jemaat dikasihiNya dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak. Sebagai
Tuhan. Kesaksian inipun menjadi keteladan bagi kita semua untuk menjadi manusia yang punya kelemahan dan keterbatasan tentu kita tidak mampu
keluarga Allah yang setia dalam bersikap dan berperilaku sesuai dengan apa untuk menghadapi dan menjalaninya. Untuk itu kita selalu memohon belas
yang kita ucapkan. Kita juga menjadi anak-anak Tuhan yang selalu rendah kasihan Tuhan dalam tuntunan dan penyertaanNya sehingga kita mampu
hati mengakui segala kemampuan dan keterbatasan kita sebagai manusia. untuk selalu setia dan taat berjalan bersama dengan Tuhan sambil memikul
Kita memohon penyertaan dan tuntunan serta belas kasihan Tuhan dalam salib dengan penuh sukacita.
seluruh kehidupan kita, sehingga apapun tantangan, persoalan serta godaan
Doa: Tuhan Yesus mampukan agar kami kuat menghadapi tantangan Dia. Salib Kristus bukan saja sumber keselamatan bagi kita tetapi juga
iman dalam seluruh kehidupan kami. Amin.- memperlihatkan Pola Hidup dan Prinsip Pelayanan yang membuat kita
merendahkan diri dan menyangkal diri.. oleh sebab itu, kita diingatkan bahwa
memperingati minggu-minggu Sengsara Tuhan Yesus, maka segenap hidup
kita (kuasa, jabatan, harta, pengetahuan) hendaknya dipakai untuk melayani
Tuhan dan sesama.

Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk menjadi pelayan yang baik,


Amin.

Jumat, 19 Februari 2021 Lukas 22 : 24 - 34


Sabtu, 20 Februari 2021 19 Lukas 22 : 35 - 38
KEHEBATAN DITENTUKAN OLEH PELAYANAN
BERHARAP DITENGAH KRISIS

M enurut Marthin Luther King, tidak semua orang bisa menjadi pemimpin
yang terkenal, namun semua orang bisa menjadi hebat, karena
kehebatan ditentukan oleh Pelayanan. Pikiran hebat dari Sang Reformator ini, P erjalanan hidup di tahun 2021 memang masih menjadi tahun yang berat
bagi masyarakat dunia maupun kita di sini karena masih menghadapi
mengingatkan kita bahwa kebesaran seseorang bukan saja dilihat dari pandemi covid 19 yang semakin mengganas. Keganasan covid-19 ini
kedudukan dan kuasa yang dimilikinya tetapi dari hidup dan pelayanannya berimbas bagi seluruh aspek hidup, termasuk ekonomi keluarga; misalnya
kepada sesama. Kedudukan dan kuasa bukanlah kesempatan untuk menerima semakin beratnya biaya sekolah dan kuliah, bertambah orang yang
hak istimewa, tetapi sebagai tanggungjawab pelayanan yang harus dilakukan menganggur, kesulitan mendapatkan pekerjaan serta sulit memenuhi
dengan penuh kerendahan hati di hadapan Allah. Tuhan Yesus sendiri telah kebutuhan hidup menjadi potret yang sangat memprihatinkan dan
memberikan teladan hidup-Nya, bahwa Ia ada ditengah-tengah para murid mengkuatirkan semua orang termasuk orang percaya.Menghadapi situasi
sebagai pelayan (ay.27). Dia datang kedalam dunia bukan untuk dilayani hidup yang sulit ini, maka bacaan hari ini membangun pengharapan kita di
melainkan untuk melayani.Perkataan Yesus ini sekaligus menanggapi dalam Tuhan Yesus. Bahwa menjadi pengikut Yesus tidak akan mengalami
perdebatan para murid yang sedang membandingkan siapa yang terbesar dan kekurangan apa-apa seperti yang dialami oleh para murid ketika mereka
terhebat diantara mereka dan mengabaikan tugas utama yakni melayani melakukan tugas pengutusan yang diberikan Yesus kepada mereka. Dengan
sesama.Dan disayangkan juga bahwa Hal ini terjadi di saat Yesus sedang demikian, menghadapi berbagai persoalan termasuk persoalan ekonomi saat
bergumul untuk menghadapi “Salib” sebaliknya para murid justeru sedang ini, maka kita diingatkan untuk tidak kuatir tetapi menaruh percaya dan
mencari pupularitas, kedudukan dan kuasa.Situasi ini juga yang sedang marak pengharapan hanya pada Tuhan. Di sisi lain, ajakan Tuhan Yesus kepada para
terjadi dalam dunia pelayanan (termasuk pelayanan gereja). Ada murid untuk menghadapi tantangan dan ancaman yakni membuat persiapan
kecenderungan untuk saling membandingkan satu dengan yang lain yang dengan baik (baca ay.36) Dengan demikian dalam menghadapi krisis ekonomi
sudah menjurus kepada persaingan, juga ada kecenderungan untuk saat ini. Maka kita perlu membuat persiapan agar kebutuhan hidup kita tetap
memperoleh jabatan dan kuasa dengan tujuan untuk dilayani dan memperkaya terpenuhi, Seperti yang pernah diperlihatkan oleh Yusuf di Mesir dengan
diri bukan untuk melayani Tuhan dan sesama dengan baik, ada juga untuk membuat persiapan dan penyimpanan agar negeri itu tidak binasa karena
mengejar pujian diri sendiri dan bukan pujian dan kemuliaan bagi Allah. Hal-hal kelaparan (band.Kejadian 41). Kita melakukan persiapan melalui cara
ini menggambarkan bahwa kita belum memahami dengan baik prinsip berhemat, hidup ugahari (sederhana), memanfaatkan pekarangan rumah atau
pelayanan Tuhan, kita masih memiliki motivasi yang salah dalam mengikuti lahan kosong untuk bertanam.
ini, Petrus menyarankan, sekalipun kita diperlakukan secara tidak adil, tidak
Doa: Tuhan, pimpin kami menghadapi berbagai krisis hidup, Amin. benar, kita tidak usah membalaskannya; sebaliknya teruslah mengaktakan
kebaikan kita melalui perilaku kita seluruh ruang-ruang hidup dan juga.
disitulah kita sudah melayankan berkat buat mereka. Kita wajib mendoakan
para pemfitnah dan penyesah, supaya Allah membuat hati mereka bertobat
dan diselamatkan. Itulah tugas kita di dalam dunia ini.

Doa: Tuhan, mampukanlah kami untuk terus melakukan kebaikan.


Amin.

Minggu, 21 Februari 2021 1 Petrus 3 : 13 - 17


Senin, 22 Februari 2021 21 Kisah 7 : 54 - 60
MENDERITA KARENA BERBUAT BAIK
BERBUAT BAIK HINGGA AJAL MENJEMPUT

K enyataan membuktikan bahwa tidak biasanya orang menderita karena ia


berbuat kebaikan. Pada dasarnya, seseorang itu mengalami penderitaan,
karena ia melakukan jahat. Begitulah kenyataan yang kita hadapi sebagai K ita sedang dalam masa perayaaan minggu sengsara Tuhan Yesus yang
ke - II. Kisah tentang Stefanus menegaskan bahwa penderitaan karena
pengikut Tuhan Yesus Kristus. Kita menderita dikarenakan berbuat kebaikan berbuat baik tidak hanya dialami oleh Yesus, tetapi juga oleh mereka yang
dan kebenaran yang sesuai dengan kehendak Tuhan di dalam ajaran Alkitab memberitakan tentang Yesus. Stefanus dipilih menjadi Syamas karena penuh
dan hal ini tentunya tidak sejalan dengan apa yang dipikirkan dan dilakukan iman dan roh (Kisah 6:5). Ia adalah seorang pemimpin yang berani dan
oleh orang dunia dengan keyakinan mereka. dibunuh karena berkhotbah tentang Yesus. Orang banyak yang membunuh
Sebagai keluarga Kristen terkadang kita mengalami kesusahan, karena Yesus, melempari Stefanus dengan batu sampai mati. Yesus menderita dan
bersaksi tentang kebenaran, bahwa kita tidak diselamatkan Allah berdasarkan mati karena berbuat baik, Stefanus pun demikian. Kisah Stefanus
perbuatan baik, melainkan karena belas kasihan Allah semata. Sementara menyaksikan bahwa orang yang melakukan perbuatan baik dapat mengalami
orang dunia berpendapat, manusia diselamatkan oleh perbuatan baik, dan akibat buruk. Fakta seperti ini sukar dihindari dan tidak mudah untuk dipahami.
oleh karena melakukan hukum Taurat. Alkitab mengatakan bahwa orang-orang Karena itu adalah baik untuk menerimanya sebagai bagian dari kenyataan
itu lebih besar jumlahnya dan lebih kuat dalam masyarakat, makanya mereka kehidupan. Kenyataan kehidupan selalu silih berganti. Ada suka, ada duka,
memfitnah pengikut Yesus. ada tawa ada tangis, ada sukses ada gagal, dan ada jatuh ada pula bangun.
Disinilah terletak sumber persoalan utama. Fitnah itu telah membuat Kesukaran atau penderitaan tak pernah pandang muka. Orang baik dan orang
kekristenan kita disudutkan, bahwa pengikutnya dikejar hendak dibantai. jahat, sama-sama mengalaminya. Ingatlah bahwa Tuhan tidak pernah
Melihat keadaan itu Petrus menghibur dan menguatkan umat Kristen, bahwa merancang kejahatan atau keburukan. Tuhan selalu merancang kebaikan dan
kita tidak usah membalas kejahatan dengan kejahatan. Justru kita dipanggil damai sejahtera. Stefanus menderita dan mati karena orang lain yang salah
melawan kejahatan dengan kebaikan. Sebab dengan berbuat baik kepada menggunakan kekuasaan dan kebebasannya. Ia diperlakukan dengan tidak
yang membuat kita menderita, maka kita sedang menelanjangi mereka, semestinya, namun ia tetap beriman. Lihatlah bahwa ia masih dapat berdoa
bahkan mempermalukan mereka. Dengan cara demikian, semua orang akan dan melihat kemuliaan Allah dalam penderitaannya. Penderitaan tidak mampu
mengetahui serta menjadi mengerti akan makna salib Kristus di dalam membuat Stefanus berhenti berbuat baik. Penderitaan bukanlah alasan untuk
penderitaan Kekristenan kita saat ini. Di minggu sengsara Tuhan Yesus ke - II membalas dendam. Stefanus memberikan teladan iman yang patut diteladani.
Ia menaggapi kejahatan dengan kebaikan. Perbuatan baik dilakukannya Karena itu hadapilah masa hidup yang sulit dengan tetap beriman dan jangan
hingga ajal menjemput. Panggilan pelayanan diakhirinya dengan berdoa: pula berhenti berbuat baik. Tuhan pemilk kehidupan ini pasti menolong dan
‘Tuhan, janganlah tanggungkan dosa ini kepada mereka!’. Perbuatan Stefanus memberkati kita.
menginspirasi kita juga untuk terus berbuat baik walaupun sering kita
menghadapi realitas yang kurang baik. Rasul Paulus pun mengingatkan kita : Doa: Terima kasih Tuhan buat tindakan penyelamatan-Mu. Amin.
“Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan tetapi kalahkanlah kejahatan
dengan kebaikan” (Roma 12:21).

Doa: Ya Tuhan, mampukan kami agar tetap beriman pada saat


mengalami penderitaan,
Amin.

Selasa, 23 Februari 2021 Kisah 12 : 1 - 5


Rabu, 24 Februari 2021 23 Matius 14 : 1 - 12
PENDERITAAN BUKANLAH ALASAN UNTUK BERHENTI
BUAT BAIK BERANI MENYATAKAN KESALAHAN, WALAU BERAT
RISIKONYA

K ematian Yakobus tidak dikisahkan secara rinci. Kisah ini sekalipun singkat,
namun dituturkan untuk menjelaskan bahwa penganiayaan dan kematian
tidak dapat menghentikan pemberitaan tentang Yesus. Penganiayaan dan K isah kematian Yohanes pembaptis menyajikan pesan iman yang menarik.
Kematian adalah resiko yang ditanggungnya karena berani menyatakan
penderitaan justru mendorong para murid untuk pergi ke wilayah lain dan kesalahan Herodes, raja wilayah. Yohanes pembaptis menegor Herodes,
memberitakan injil tentang Yesus. Penderitaan tidak membuat mereka takut, karena mengambil Herodias isteri saudaranya. Herodias, adalah cucu
namun menjadikan mereka berani. Ketika Herodes menghambat dan perempuan Herodes Agung. Ia menikah dengan Filipus, anak Herodes, yang
menganiaya para murid di Yerusalam, kita belajar bahwa kekuasaan itu baik, adalah pamannya. Ketika Herodes Antipas mengunjungi rumah Filipus di
tetapi kalau salah dipergunakan, akan menjadi malapetaka bagi orang lain. Roma, ia membujuk Herodias untuk meningggalkan Filipus dan menikah
Kisah penganiayaan orang Kristen di Yerusalem dan kematian Yakobus dengannya. Hukum Taurat tidak mengijinkan seorang laki-laki menikahi isteri
memberi inspirasi iman. Penderitaan dan kematian tidak boleh melumpuhkan saudaranya ketika saudaranya itu masih hidup (Imamat 18:16, 20:21). Itulah
apa lagi mematikan semangat orang percaya untuk berbuat baik. Berbuat baik sebabnya Yohanes pembaptis menegor Herodes Antipas, sebab yang
adalah panggilan iman bagi orang percaya. Atas dasar itu, orang percaya dilakukannya adalah perbuatan yang terlarang. Yohanes pembaptis harus
harus belajar untuk berani menghadapi penderitaan. Kesukaran atau mengalami kematian karena menegor Herodes yang adalah seorang raja.
penderitaan harus dihadapi bukan dihindari atau disangkali, dan jangan pula Tegoran Yohanes pembaptis ternyata tidak dapat diterima juga oleh Herodias.
lari darinya. Penderitaan bukanlah alasan untuk berhenti berusaha Herodes dan Herodias tidak bersedia ditegor atau dikritik. Selain itu, karena
menemukan jalan dan kemungkinan lain. Pintu kehidupan yang satu dapat Herodes sudah berjanji kepada anak perempuan Herodias, maka Yohanes
tertutup, tetapi masih ada pintu yang lain, karena itu jadilah orang cerdik. pembaptis pun dibunuh. Ia mati dengan dipenggal kepala, karena kelaliman
Orang cerdik adalah mereka yang tidak putus asa ketika mengalami seorang penguasa yang bernama Herodes.
penderitaan, tetapi selalu memutar otak untuk menemukan jalan keluar. Menyatakan kesalahan adalah wujud perbuatan baik. Yohanes pembaptis
Berusahalah agar pengharapan tidak hilang di tengah penderitaan. Sebab, memberikan teladan iman karena berani menanggung kematian sebagai akibat
pengharapan adalah kekuatan menemukan jalan dan kemungkinan baru. perbuatan baik yang dilakukannya. Menyatakan kesalahan adalah wujud
perbuatan baik. Kesalahan dapat dilihat dan dijumpai kapan dan di manapun,
dan panggilan iman orang percaya adalah berani menegor atau menyatakan Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk melakukan kebenaran dan
kesalahan, termasuk yang dilakukan oleh mereka yang memegang kekuasan mempertahankan kebenaran itu meskipun kami dianiaya. Amin.
atas hidup orang banyak. Kesalahan tidak boleh didiamkan atau
disembunyikan tetapi harus dinyatakan atau diungkap. Kita tak perlu takut
akibat buruk yang dapat dialami karena berani menyatakan kesalahan. Karena
kematian karena berbuat baik tak pernah sia-sia.

Doa: Tuhan, berikanlah kepada kami keberanian untuk menyatakan


kesalahan. Amin.

Kamis, 25 Februari 2021 Matius 5 : 10 - 11 Jumat, 26 Februari 2021 Lukas 6 : 27 - 36


25
BAHAGIANYA ORANG BENAR TETAPLAH BERBUAT BAIK UNTUK SEMUA ORANG

S eorang filsuf terkenal, Socrates, pernah mengatakan “ingat, tidak ada


kondisi manusia yang permanen, maka kamu tidak boleh terlalu senang S etiap manusia pasti tidak ingin mempunyai musuh dalam hidup. Namun,
pada kenyataannya dalam hidup ini selalu saja ada orang yang memusuhi
kita atau mungkin juga kita yang bermusuhan dengan orang lain. Jika hidup
dengan nasib baik atau terlalu bersedih dalam nasib buruk”. Pernyataan
Socrates ini hendak menegaskan bahwa kesenangan hidup atau kesuksesan manusia sudah dipenuhi dengan permusuhan dengan sesama manusia maka
hidup bukanlah akhir dari kehidupan manusia. Begitu pun kesusahan hidup tentunya hidup manusia tersebut tidak akan sesempurna kehidupan manusia
atau kegagalan hidup bukanlah akhir dari kehidupan manusia. Itu berarti yang tanpa musuh. Sering kehidupan manusia yang bermusuhan mengalami
dibalik penderitaan yang diakibatkan oleh penganiayaan karena kebahagiaan, ancaman, ketidakbebasan dalam melangkah, merasa dibuntuti, dan lain
di dalamnya ada kebahagiaan. Bahkan lebih dari itu ada jaminan Kerajaan sebagainya. Dan dalam kondisi tersebut, apabila orang yang bermusuhan
Sorga. Yesus menegaskan hal tersebut ketika mengucapkan hal-hal tentang saling membalas cacian dengan cacian, pukulan dengan pukulan, fitnahan
bahagia. Bagi Yesus, yang terpenting di sini bukanlah kebahagiaan atau dengan fitnahan, dan seterusnya, maka permasalahan antar orang yang
Kerajaan Sorga, melainkan soal kebenaran. Selama orang percaya melakukan bermusuhan tidak akan terselesaikan.
kebenaran meskipun untuk itu akan dicela dan dianiaya sehingga Dalam bacaan Firman Tuhan hari ini, Yesus memberikan cara terbaik
menimbulkan penderitaan, menurut Yesus kebahagiaan itu akan menjadi mengatasi masalah tanpa masalah. Sederhana saja, yaitu jika ada orang yang
bagian dari kehidupannya. Karena itu, sebagai keluarga Kristen yang percaya bermusuhan dengan kita, berbuat baiklah dengan orang itu; mengasihi musuh,
kepada Yesus Kristus selaku Tuhan dan Juruselamat, maka kita harus selalu berdoa bagi orang yang memusuhi kita. Point terpenting dari cara
melakukan kebenaran. Kebenaran yang dimaksudkan adalah kebenaran akan memperlakukan orang yang memusuhi kita adalah menghilangkan
Injil Yesus Kristus. Banggalah menjadi Umat Kristen yang bahagia atau permusuhan dengan perbuatan baik. Bagi Yesus, jika kita berbuat baik kepada
bernasib baik karena melakukan kebenaran, bukan yang bahagia atau orang yang berbuat baik kepada kita, itu tidak ada artinya, tidak ada
bernasib baik karena melakukan ketidakadilan dan ketidakjujuran. manfaatnya, dan tidak bernilai. Sebaliknya, jika kita berbuat baik kepada orang
yang memusuhi kita dan kepada orang yang memperlakukan kita dengan tidak
baik, maka perbuatan baik kita itu sangat berarti, bermanfaat, dan bernilai, menilai hasil, namun Tuhan justru memandang dan menilai proses atau usaha
bahkan lebih dari itu perbuatan baik kita pasti menghasilkan upah yang besar kita.
dari Tuhan kepada kita.
Doa: Ya Tuhan, berkatilah setiap proses hidup yang kami usahakan dan
Doa: Ya Tuhan, berikanlah kami Roh KudusMu untuk berbuat baik perjuangkan. Amin.
kepada semua orang, terlebih kepada orang yang memusuhi kami.
Amin.

Sabtu, 27 Februari 2021 Kolose 1: 24 - 29


Minggu, 28 Februari 2021 Mazmur 22 : 23 - 31
BERJUANG DI DALAM TUHAN
TETAP MEMUJI TUHAN DALAM SUSAH MAUPUN SENANG

U mumnya rasa bangga selalu ada pada seseorang jika orang tersebut telah
mandapatkan sesuatu yang ia inginkan atau dambakan. Jika seseorang
telah mendapatkan jabatan atau kekayaan, maka ia akan merasa bangga D urian adalah buah yang banyak digemari kita, sebab isinya manis, enak,
dan lezat. Untuk menikmati isi buah durian yang manis, enak, dan lezat
karena usaha dan perjuangannya memberikan hasil. Sebaliknya, orang akan tersebut kita harus membelah buah durian yang penuh duri. Penuh kehati-
merasa tidak bernilai, tidak merasa bangga dengan dirinya, apabila apa yang hatian sebab harus mengikuti alur atau jalannya. Jika tidak hati-hati, maka
diusahakan dan diperjuangkan tidak memberikan kesuksesan secara jasmani, pasti akan tertusuk duri buah durian sehingga bisa menyebabkan rasa sakit.
apalagi jika usahanya tersebut mengakibatkan penderitaan, maka tidak ada Jika duriannya sudah terbelah, barulah kita dapat menikmati buahnya yang
sukacita dan kebanggaan pada orang tersebut. manis, enak, dan lezat tersebut.
Dalam bacaan Firman Tuhan ini, Rasul Paulus justru menyampaikan Ilustrasi buah durian ini hendak menegaskan bahwa untuk menikmati sesuatu
pandangan yang berbeda. Rasul Paulus merasa bangga dengan semua yang yang baik, dibutuhkan perjuangan bahkan pengorbanan meskipun untuk itu
telah diupayakan meskipun hasilnya adalah penderitaan. Dia justru harus mengalami rasa sakit.
bersukacita dengan penderitaan yang dialaminya. Sebab bagi Paulus, yang Dalam bacaan Firman Tuhan ini, pemazmur mengungkapkan bahwa
terpenting dalam hidup ini bukan hasil tetapi proses. Proses hidup yang dijalani penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh umat Tuhan bukanlah akhir
Paulus selama ini adalah pelayanan tentang Firman Tuhan dalam perkataan dari hidup, sebab dibalik duka ada suka, dibalik susah ada senang. Karena itu,
dan perbuatan. Meskipun akibat dari pelayanan Paulus ini adalah penderitaan, di ayat 23, pemazmur katakan jangan takut, Tuhan tidak memandang hina
namun ia tetap bangga dan bersukacita atas semuanya. Oleh karena itu, umatNYA yang tersakiti sepanjang penderitaan itu diakibatkan oleh
jangan pernah merasa putus asa dan jangan pernah merasa gagal dengan kerendahan hati kita dan karena kita adalah orang-orang yang mencari dan
hasil sepanjang usaha yang kita lakukan itu dengan kebenaran dan keadilan, memuji-muji Tuhan. Selama Tuhan tidak pernah merasa hina dan jijik akan
dan juga sesuai dengan kehendak Tuhan. Sebab Tuhan tidak memandang dan kesengsaraan orang tertindas, serta sepanjang Tuhan tidak menyembunyikan
wajahNYA kepada kesengsaraan orang tertindas tersebut, maka janganlah Tema-tema Pemberitaan ini telah disajikan dalam Materi Bina Khotbah,
takut dan putus asa terhadap apapun yang kita alami. Santapan Harian Keluarga (SHK), Bina Umat/Wadah/Organisasi (BU) yang
Sama seperti dibalik buah durian yang berduri ada kenikmatan, percayalah masih dikemas dalam bentuk Pokok Pikiran Renungan. Diharapkan bacaan
dibalik penderitaan dan kesengsaraan hidup orang benar ada kebahagian. SHK akan menjadi pengantar Ibadah Binakel atau dapat juga dikreasikan
Karena itu, jadilah terus keluarga Kristen yang senantiasa mencari Tuhan, dan oleh masing-masing jemaat.
hidup dalam kerendahan hati. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan untuk Bpk/Ibu/sdr para
penulis yang telah bersedia berbagi dalam Pemberitan Fiman.
Kami percaya bahwa pada akhirnya Yesus Kristus akan menyempurnakan
Doa: Ya Tuhan, janganlah pernah tinggalkan kami dalam keadaan
segala pekerjaan kita untuk perluasan misi-Nya di tengah dunia ini,
susah maupun senang,
Selamat melayani, Tuhan Yesus memberkati!!
suka dan duka. Amin.
LEMBAGA PEMBINAAN JEM,AAT GPM

KATA PENGANTAR
28
DAFTAR ISI

S egala puji, hormat dan sembah patut dipersembahkan kepada Tuhan


Yesus Kepala Gereja, yang sudah menyertai tugas-tugas pemberitaan
Firman sampai di bulan yang kedua di tahun anugerah-Nya ini. Menyadari Hal
KATA PENGANTAR i
akan panggilan kita sebagai gereja yang menghamba kepada Allah, maka DAFTAR ISI ii
di bulan Februari 2021 ini, tema pemberitaan yang dirumuskan adalah
“Gereja Sebagai Hamba Allah”. Pemberitaan kita di bulan Februari akan KITA BERHARGA DI MATA TUHAN 1
difokuskan untuk membicarakan tentang panggilan menjadi hamba Allah HIDUP DALAM PENYERAHAN DIRI KEPADA ALLAH 2
yang dipanggil dan diutus ke tengah-tengah dunia ini untuk memberitakan YESUS TAHU DAN BERTINDAK MENYEMBUHKAN 3
Injil Kerajaan Allah. Dan di minggu II kita akan memasuki perayaan ALLAH TAHU DAN MEMBERKATI APA YANG KITA 4
minggu-minggu Sengsara Tuhan Yesus dengan menegaskan panggilan LAKUKAN
TUHAN MENGETAHUI APA YANG KITA BUTUHKAN 5
untuk hidup dan melayani dalam spiritualitas hamba yang menderita. Untuk TIDAK ADA YANG TERSEMBUNYI DI HADAPAN TUHAN 6
itulah maka tema bulan Februari ini telah dijabarkan kedalam tema-tema BERITAKANLAH INJIL DALAM HIDUP DAN KARYA 7
mingguan sebagai berikut: JADILAH GEMBALA YANG BIJAKSANA 8
Minggu I : Celakalah Aku Jika Aku Tidak Memberitakan Injil JANGAN MENGABAIKAN PANGGILAN DAN PENGUTUSAN 9
Minggu II : Mengikut Yesus: Menyangkal Diri Dan Pikul Salib TUHAN
Minggu III : Lebih Baik Menderita Karena Berbuat Baik JADILAH PANUTAN DALAM KATA DAN PERBUATAN 10
Minggu IV : Tuhan Tidak Memandang Hina Kesengsaraan Orang SAMBUTLAH PANGGILAN TUHAN DAN JADILAH BERKAT 11
PANDEMI TAK DAPAT MEMBATASI PEMBERITAAN INJIL 12
Tertindas KRISTUS
MENJADI KELUARGA YANG MEMBERITAKAN INJIL 13
MENGIKUT YESUS: MENYANGKAL DIRI DAN PIKUL SALIB 14
PILIHAN MENGIKUT YESUS 15
MENGIKUT TUHAN DENGAN KERENDAHAN HATI 16
BELAJAR DARI KEGAGALAN 17
SETIA DALAM PENDERITAAN 18
KEHEBATAN DITENTUKAN OLEH PELAYANAN 19
BERHARAP DITENGAH KRISIS 20
MENDERITA KARENA BERBUAT BAIK 21
BERBUAT BAIK HINGGA AJAL MENJEMPUT 22
PENDERITAAN BUKANLAH ALASAN UNTUK BERHENTI 23
BUAT BAIK
BERANI MENYATAKAN KESALAHAN, WALAU BERAT 24
RISIKONYA
BAHAGIANYA ORANG BENAR 25
TETAPLAH BERBUAT BAIK UNTUK SEMUA ORANG 26
BERJUANG DI DALAM TUHAN 27
TETAP MEMUJI TUHAN DALAM SUSAH MAUPUN SENANG 28

ii

Anda mungkin juga menyukai