S etiap manusia diciptakan oleh Tuhan Allah menurut “gambar dan rupa-
Nya”, dan masing-masing orang dengan keunikannya. Pemazmur
katakan:“Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku H idup dalam penyerahan diri kepada Allah adalah wujud respons setiap
orang percaya yang telah mengalami kasih dan penyertan Tuhan dalam
dalam kandungan ibuku” (ay.13). Kalaupun tiap-tiap orang memiliki kondisi hidupnya.Dalam penyerahan diri dibutuhkan sikap iman yang sungguh dan
tubuh (warna kulit, rambut, wajah, tinggi badan) yang beragam, juga sifat, kerelaan untuk membuka diri dihadapan Tuhan. “Selidikilah aku ya Allah, dan
karakter, hobi, dan jenis kelamin, yang berbeda, namun semua itu kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiran-pikiranku; lihatlah apakah
menampakkan keagungan Tuhan yang telah menenunnya sejak dalam jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal” (ay.23-24). Itulah
kandungan. Oleh sebab itu pemazmur tetap bersyukur dan mengagungkan pengakuan pemazmur dalam doanya dihadapan Allah yang Maha Tahu.
Tuhan sebab katanya: “Aku bersyukur kepada-Mu, oleh karena kejadianku Pemazmur yang adalah Daud merendahkan dirinya di hadapan Tuhan dan
dahsyat dan ajaib….”(ay.14.a). Hal ini menunjukkan bahwa jalan hidup kita menyapa Tuhan sebagai Allah yang Maha Tahu. Allah yang mengetahui
bukanlah suatu kebetulan, tetapi semuanya terjadi dalam pengetahuan Allah semua keberadaan hidupnya, oleh sebab itulah pemazmur menyerahkan
dari awal, ketika dibentuk dalam rahim ibu, sampai akhir, ketika meninggalkan hidupnya untuk dituntun oleh Tuhan. Pemazmur membuka dirinya untuk
dunia ini. Allah bukan sekedar mengetahui, tetapi Allah telah merencanakan diselidiki oleh Tuhan, ia meminta Tuhan menyelidiki hatinya, supaya hidupnya
hidup kita. Setiap orang begitu berharga di mata Allah, sehingga IA membekali tidak menyimpang dari apa yang Tuhan kehendaki. Ia meminta Tuhan menguji
tiap orang dengan berbagai potensi, yang kemudian harus dikembangkan dan pikiran-pikirannya, dan menuntun dia dijalan yang berkenan bagi Allah.
digunakan untuk memuliakan Nama Tuhan. Seringkali kita jumpai bahwa, ada Sesungguhnya itulah penyerahan diri yang total, sebab tidak ada yang
orang yang menyesali dirinya, bahkan berpikir bahwa tubuhnya “tidak tersembunyi di hadapan Allah yang Maha Tahu. Bagaimana dengan kita,
sempurna” dan tidak sesuai dengan standart umum yang digunakan untuk ketika menghadapi berbagai persoalan hidup, ketika kita merasakan seakan-
menilai kecantikan, ketampanan, kepandaian, dan sebagainya. Padahal ketika akan tidak ada jalan keluar? Kemana kita meminta pertolongan? Bagi setiap
Allah menciptakan kita, IA melihat semuanya baik adanya. Oleh sebab itu orang percaya, pertolongan yang utama adalah menyerahkan seluruh hidup
hendaklah kita bersyukur dan memuliakan Tuhan Allah dengan tubuh kita, dan persoalannya ke dalam tangan Tuhan yang Maha Tahu. Berdoalah
dengan pikiran, tutur kata dan perbuatan kita, dengan semua potensi yang kepada Tuhan, mintalah Tuhan Allah menyelidiki hati dan pikiran, mintalah
dianugerahkan Tuhan kepada kita. Sebab di mata Allah, hidup kita sangat pengampunan jika hati dan pikiran tidak menuruti kehendak-Nya dan
berarti dan berharga bagi kemuliaan-Nya. Sejalan dengan itu, hendaklah kita serahkanlah semuanya untuk dituntun dan dibaharui oleh Tuhan. Dengan
pun menghargai hidup orang lain dan tidak merancangkan sesuatu yang jahat demikian kita akan mengalami ketentraman dan kedamaian, sebab Tuhan
bagi hidup mereka. Ingatlah bahwa hidup kita sangat berharga di mata Allah. Yang Maha Tahu itu akan menyelesaikannya bagi kita. Dan jika Tuhan Allah
sudah menyelesaikan semua persoalan hidup kita, bersyukurlah kepada-Nya
Doa: Tuhan, ajarlah kami untuk menghargai hidup pemberian-Mu, dan terus berserah hanya kepada Tuhan, jangan pernah berpaling daripada-
Amin Nya, sebab IA yang melakukannya setia.
YESUS TAHU DAN BERTINDAK MENYEMBUHKAN ALLAH TAHU DAN MEMBERKATI APA YANG KITA
LAKUKAN
TUHAN MENGETAHUI APA YANG KITA BUTUHKAN Sabtu, 06 Februari 2021 5 Ibrani 4 : 12 - 13
BERITAKANLAH INJIL DALAM HIDUP DAN KARYA A lkitab sering menggambarkan pemimpin bagaikan seorang gembala.
Sebagai gembala, ia tidak hanya bertanggungjawab untuk menjaga
domba-domba peliharaannya, tetapi juga memberi kesejahteraan bagi mereka.
SAMBUTLAH PANGGILAN TUHAN DAN JADILAH BERKAT PANDEMI TAK DAPAT MEMBATASI PEMBERITAAN INJIL
KRISTUS
D alam ibadah minggu, 17 Januari bulan kemarin, telah ditahbiskan 126 MENGIKUT YESUS: MENYANGKAL DIRI DAN PIKUL SALIB
pendeta muda dalam lingkup Gereja Protestan Maluku. Setelah sekian
lama penantian itu akhirnya terjawab sudah setelah melewati masa vikariat
setahun pada jemaat-jemaat sesuai SK MPH Sinode GPM. Kini, tinggal
menunggu SK penempatan. Maka mulailah 126 pendeta muda ini
H ari ini kita memasuki Minggu Sengsara Tuhan Yesus yang I sekaligus kita
mensyukuri persidangan Sinode GPM yang telah berlangsung seminggu
kemarin dalam tuntunan karya keselamatan kuasa Roh Kudus. Memaknai
melaksanakan tugas pengutusan mereka. Tema mingguan, “Celakalah Aku hidup di minggu sengsara Tuhan Yesus ini, kita diingatkan bahwa, apapun
Jika Aku Tidak Memberitakan Injil”, menjadi peringatan bagi 126 pendeta muda situasi hidup kita, kita tetap setia berada pada Jalan Yesus, yakni jalan derita
tersebut dan juga semua warga gereja (Pribadi dan keluarga). Kita diutus ke
sebagai murid-murid-Nya.Sebab menjadi murid Yesus berarti tetap berada
dalam dunia ini bukan hanya sekedar hidup, bekerja dan lain sebagainya,
namun ada tujuan dari setiap proses hadirnya kita di dunia ciptaan Tuhan ini. dibelakang Yesus dan berjalan mengikuti-Nya, menyangkal diri dan pikul Salib.
Proses memberitakan injil memang selalu dimaknai dengan tugas Pendeta, Jika Yesus menempuh jalan derita untuk menyelamatkan dunia ini termasuk
Majelis Jemaat atau Para Pelayan lainnya. Namun hakekat sebenarnya dari kita dan memberikan pemulihan dan pembebasan bagi kita dari dosa dan
memberitakan injil itu adalah akta hidup kita yang sesungguhnya dengan maut, maka kitapun harus menempuh jalan Yesus yaitu jalan derita tetapi
pikiran, perkataan dan setiap tindakan-tindakan kita yang menghadirkan tanda- bukan menderita karena melakukan dosa atau melakukan kejahatan tetapi
tanda kerajaan Allah di dunia ini. injil itu adalah kabar baik tentang Allah di sebaliknya menderita karena melakukan hal yang baik dan benar sesuai
dalam Yesus Kristus. dan semua orang mesti mendengar berita tentang injil kehendak-Nya. Dalam kenyataannya sekarang ini banyak orang telah menjadi
itu. Karenanya tepatlah jika dikatakan “ Celakalah Aku…..” Setiap orang murid Yesus dan beriman kepada-Nya, tetapi menghindari jalan Salib. Ada
percaya, siapapun dia yang tidak memberitakan injil, bertanggung jawab
terhadap Tuhan yang mengutusnya ke tengah-tengah dunia ini. Dan tanggung yang berlindung pada harta dan kekuasaan atau pengetahuan yang dapat
jawab memberitakan injil ini mesti di mulai dari dalam keluarga rumah tangga menyelamatkan hidup mereka dan membawa mereka dalam kesenangan dan
setiap orang percaya. Gambaran kenyataan yang sedang berkembang kebahagiaan padahal justru semua itu tidak dapat menyelamatkan dan
sekarang ini nampak jelas dalam setiap keluarga tidak banyak yang memaknai memberikan hidup yang kekal. Apa gunanya memiliki dunia tetapi kehilangan
tugas memberitakan injil tersebut. Ada orang tua yang mengabaikan tanggung hidup yang kekal? Karena itu sama seperti Yesus, demi karya kebaikan dan
jawab memberitakan injil untuk anak-anaknya. Ada anak-anak juga yang pembebasan bagi orang-orang yang hidupnya bagaikan buluh yang patah
mengacuhkan tuga pemberitaan injil tersebut. Bahkan yang lebih parah lagi, terkulai dan pudar nyalanya, Ia harus menjalani penderitaan, maka kita pun
dalam tanggung jawab pelayanan ada beberapa orang yang dari pekerjaan harus melihat jalan penderitaan itu sebagai jalan kehidupan. Kita dapat
pelayanannya, bukan Tuhan yang dimuliakan, namun dirinyalah yang memberikan kehidupan bagi orang lain dari karya-karya kebaikan kita.
diagungkan sehingga makna pemberitaan untuk menolong sesama yang
terbelenggu dalam ikatan kuasa-kuasa dunia ini menjadi pudar. Jadi Kendatipun untuk menghadirkan kebaikan itu, penderitaan harus kita alami. Ini
memang bukan sesuatu hal yang mudah untuk dilakukan, tetapi apakah Doa: Tuhan Yesus tolonglah kami agar tetap setia dalam keputusan
dengan begitu kita akan menghindari jalan Yesus? Ingatlah, tetaplah mengikut untuk berjalan bersama Tuhan. Amin.-
Yesus, sangkalilah diri dan setia memikul salib, hidup kita kelak
berkemenangan dalam kekekalan.
Doa: Tuhan, tuntunlah kami agar tetap berada pada jalanMu. Amin!
K ita telah memasuki minggu-minggu sengsara Tuhan Yesus. Setiap kali kita
ada di minggu-minggu sengsara Tuhan Yesus ini, pertanyaannya adalah,
apa makna pengorbanan Tuhan Yesus bagi kita selaku pribadi maupun M engikut Yesus dengan menyangkal diri dan memikul salib menjadi tema
kita di minggu ini. Tema ini mudah untuk kita ucapkan namun tidak
keluarga. Ayat fokus dari bagian Firman Tuhan di saat ini, Tuhan Yesus mudah untuk kita lakukan dan wujudkan. Hal ini membutuhkan kerelaan hati
tegaskan bahwa, barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia yang sungguh sebagai bentuk penyangkalan diri untuk mengikut dan menjadi
tidak layak bagi-Ku. Yesus mengingatkan para murid dan kita semua tentang murid Yesus yang setia. Kesaksian firman Tuhan di hari ini menampilkan
risiko memikul salib sebagai lambang penderitaan ketika seseorang sosok Petrus yang sangat percaya diri dengan pernyataannya kepada Tuhan
menyatakan dirinya untuk mengikut Tuhan. Penderitaan yang sungguh berat Yesus dan para murid yang lain bahwa dia tetap setia mengikut Tuhan bahkan
adalah saat keputusan untuk mengikut Yesus dan melayani-Nya melalui mati sekalipun. Namun Tuhan Yesus mengingatkan Petrus, bahwa sebelum
seluruh kehidupan kita, namun tidak mendapat dukungan dari orang-orang ayam berkokok, ia telah menyangkal Tuhan Yesus 3 kali. Hal ini penting bagi
yang sangat dekat dengan kita yakni keluarga. Ketika kita telah menyatakan Petrus untuk menyadari nasehat dan peringatan Tuhan Yesus kepadanya,
komitmen untuk mengikut dan melayani Tuhan, namun terkadang mendapat agar ia tidak jatuh dalam dosa penyangkalan. Kesaksian inipun menjadi
penolakan, perlawanan dari dalam keluarga. Demikianpun karena keyakinan teladan bagi kita sebagai keluarga Allah, papa, mama dan anak-anak untuk
iman seringkali kita tidak disukai dan dibenci tempat kerja. Kenyataan ini selalu mengingat pesan dan peringatan Tuhan Yesus melalui FirmanNya agar
hendaknya tidak membuat kita mundur atau menyerah, namun kita tetap kita tidak melakukan penyangkalan terhadap Tuhan Yesus ketika berhadapan
bersemangat dan selalu berdoa dan berserah kepada Tuhan Yesus yang telah dengan tantangan dan godaan dalam kehidupan ditengah dunia ini. Saling
menjanjikan bagi setiap orang yang telah menentukan pilihan untuk mengikut mengingatkan antara suami dan istri dalam tugas dan tanggung jawab
Tuhan bahwa akan menerima upah yakni mahkota kehidupan. Kita harus tetap ditengah keluarga adalah juga hal penting yang mesti dilakukan. Nasehat
mewujudkan kebaikan Tuhan melalui seluruh sikap dan perilaku hidup sebagai serta peringatan orang tua kepada anak-anak agar mereka tidak melakukan
sarana kesaksian akan cinta kasih Tuhan Yesus yang menderita, mati dan hal-hal yang salah namun yang baik dan benar sehingga bermanfaat untuk
bangkit untuk keselamatan semua orang percaya. masa depan mereka. Kita harus mampu mewujudkan keteladanan Tuhan
Yesus melalui sikap dan perilaku hidup kita, sekalipun dibenci dan mendapat
banyak tantangan dan ancaman, namun dengan rendah hati kita selalu
memohon tuntunan dan penyertaan Tuhan bagi kita agar tetap setia kepada dalam kehidupan di dunia ini, kita tidak takut dan mudah menyangkali Tuhan,
panggilan untuk mengikut Yesus. namun selalu setia dan taat kepada Tuhan.
Doa: Tuhan Yesus tuntun kami dengan kasihMu agar kami selalu Doa: Tuhan Yesus ampuni kami dan tuntun kami dengan kasihMu agar
rendah hati untuk selalu mengikut Tuhan. Amin.- selalu setia dan taat kepadaMu. Amin.-
M enurut Marthin Luther King, tidak semua orang bisa menjadi pemimpin
yang terkenal, namun semua orang bisa menjadi hebat, karena
kehebatan ditentukan oleh Pelayanan. Pikiran hebat dari Sang Reformator ini, P erjalanan hidup di tahun 2021 memang masih menjadi tahun yang berat
bagi masyarakat dunia maupun kita di sini karena masih menghadapi
mengingatkan kita bahwa kebesaran seseorang bukan saja dilihat dari pandemi covid 19 yang semakin mengganas. Keganasan covid-19 ini
kedudukan dan kuasa yang dimilikinya tetapi dari hidup dan pelayanannya berimbas bagi seluruh aspek hidup, termasuk ekonomi keluarga; misalnya
kepada sesama. Kedudukan dan kuasa bukanlah kesempatan untuk menerima semakin beratnya biaya sekolah dan kuliah, bertambah orang yang
hak istimewa, tetapi sebagai tanggungjawab pelayanan yang harus dilakukan menganggur, kesulitan mendapatkan pekerjaan serta sulit memenuhi
dengan penuh kerendahan hati di hadapan Allah. Tuhan Yesus sendiri telah kebutuhan hidup menjadi potret yang sangat memprihatinkan dan
memberikan teladan hidup-Nya, bahwa Ia ada ditengah-tengah para murid mengkuatirkan semua orang termasuk orang percaya.Menghadapi situasi
sebagai pelayan (ay.27). Dia datang kedalam dunia bukan untuk dilayani hidup yang sulit ini, maka bacaan hari ini membangun pengharapan kita di
melainkan untuk melayani.Perkataan Yesus ini sekaligus menanggapi dalam Tuhan Yesus. Bahwa menjadi pengikut Yesus tidak akan mengalami
perdebatan para murid yang sedang membandingkan siapa yang terbesar dan kekurangan apa-apa seperti yang dialami oleh para murid ketika mereka
terhebat diantara mereka dan mengabaikan tugas utama yakni melayani melakukan tugas pengutusan yang diberikan Yesus kepada mereka. Dengan
sesama.Dan disayangkan juga bahwa Hal ini terjadi di saat Yesus sedang demikian, menghadapi berbagai persoalan termasuk persoalan ekonomi saat
bergumul untuk menghadapi “Salib” sebaliknya para murid justeru sedang ini, maka kita diingatkan untuk tidak kuatir tetapi menaruh percaya dan
mencari pupularitas, kedudukan dan kuasa.Situasi ini juga yang sedang marak pengharapan hanya pada Tuhan. Di sisi lain, ajakan Tuhan Yesus kepada para
terjadi dalam dunia pelayanan (termasuk pelayanan gereja). Ada murid untuk menghadapi tantangan dan ancaman yakni membuat persiapan
kecenderungan untuk saling membandingkan satu dengan yang lain yang dengan baik (baca ay.36) Dengan demikian dalam menghadapi krisis ekonomi
sudah menjurus kepada persaingan, juga ada kecenderungan untuk saat ini. Maka kita perlu membuat persiapan agar kebutuhan hidup kita tetap
memperoleh jabatan dan kuasa dengan tujuan untuk dilayani dan memperkaya terpenuhi, Seperti yang pernah diperlihatkan oleh Yusuf di Mesir dengan
diri bukan untuk melayani Tuhan dan sesama dengan baik, ada juga untuk membuat persiapan dan penyimpanan agar negeri itu tidak binasa karena
mengejar pujian diri sendiri dan bukan pujian dan kemuliaan bagi Allah. Hal-hal kelaparan (band.Kejadian 41). Kita melakukan persiapan melalui cara
ini menggambarkan bahwa kita belum memahami dengan baik prinsip berhemat, hidup ugahari (sederhana), memanfaatkan pekarangan rumah atau
pelayanan Tuhan, kita masih memiliki motivasi yang salah dalam mengikuti lahan kosong untuk bertanam.
ini, Petrus menyarankan, sekalipun kita diperlakukan secara tidak adil, tidak
Doa: Tuhan, pimpin kami menghadapi berbagai krisis hidup, Amin. benar, kita tidak usah membalaskannya; sebaliknya teruslah mengaktakan
kebaikan kita melalui perilaku kita seluruh ruang-ruang hidup dan juga.
disitulah kita sudah melayankan berkat buat mereka. Kita wajib mendoakan
para pemfitnah dan penyesah, supaya Allah membuat hati mereka bertobat
dan diselamatkan. Itulah tugas kita di dalam dunia ini.
K ematian Yakobus tidak dikisahkan secara rinci. Kisah ini sekalipun singkat,
namun dituturkan untuk menjelaskan bahwa penganiayaan dan kematian
tidak dapat menghentikan pemberitaan tentang Yesus. Penganiayaan dan K isah kematian Yohanes pembaptis menyajikan pesan iman yang menarik.
Kematian adalah resiko yang ditanggungnya karena berani menyatakan
penderitaan justru mendorong para murid untuk pergi ke wilayah lain dan kesalahan Herodes, raja wilayah. Yohanes pembaptis menegor Herodes,
memberitakan injil tentang Yesus. Penderitaan tidak membuat mereka takut, karena mengambil Herodias isteri saudaranya. Herodias, adalah cucu
namun menjadikan mereka berani. Ketika Herodes menghambat dan perempuan Herodes Agung. Ia menikah dengan Filipus, anak Herodes, yang
menganiaya para murid di Yerusalam, kita belajar bahwa kekuasaan itu baik, adalah pamannya. Ketika Herodes Antipas mengunjungi rumah Filipus di
tetapi kalau salah dipergunakan, akan menjadi malapetaka bagi orang lain. Roma, ia membujuk Herodias untuk meningggalkan Filipus dan menikah
Kisah penganiayaan orang Kristen di Yerusalem dan kematian Yakobus dengannya. Hukum Taurat tidak mengijinkan seorang laki-laki menikahi isteri
memberi inspirasi iman. Penderitaan dan kematian tidak boleh melumpuhkan saudaranya ketika saudaranya itu masih hidup (Imamat 18:16, 20:21). Itulah
apa lagi mematikan semangat orang percaya untuk berbuat baik. Berbuat baik sebabnya Yohanes pembaptis menegor Herodes Antipas, sebab yang
adalah panggilan iman bagi orang percaya. Atas dasar itu, orang percaya dilakukannya adalah perbuatan yang terlarang. Yohanes pembaptis harus
harus belajar untuk berani menghadapi penderitaan. Kesukaran atau mengalami kematian karena menegor Herodes yang adalah seorang raja.
penderitaan harus dihadapi bukan dihindari atau disangkali, dan jangan pula Tegoran Yohanes pembaptis ternyata tidak dapat diterima juga oleh Herodias.
lari darinya. Penderitaan bukanlah alasan untuk berhenti berusaha Herodes dan Herodias tidak bersedia ditegor atau dikritik. Selain itu, karena
menemukan jalan dan kemungkinan lain. Pintu kehidupan yang satu dapat Herodes sudah berjanji kepada anak perempuan Herodias, maka Yohanes
tertutup, tetapi masih ada pintu yang lain, karena itu jadilah orang cerdik. pembaptis pun dibunuh. Ia mati dengan dipenggal kepala, karena kelaliman
Orang cerdik adalah mereka yang tidak putus asa ketika mengalami seorang penguasa yang bernama Herodes.
penderitaan, tetapi selalu memutar otak untuk menemukan jalan keluar. Menyatakan kesalahan adalah wujud perbuatan baik. Yohanes pembaptis
Berusahalah agar pengharapan tidak hilang di tengah penderitaan. Sebab, memberikan teladan iman karena berani menanggung kematian sebagai akibat
pengharapan adalah kekuatan menemukan jalan dan kemungkinan baru. perbuatan baik yang dilakukannya. Menyatakan kesalahan adalah wujud
perbuatan baik. Kesalahan dapat dilihat dan dijumpai kapan dan di manapun,
dan panggilan iman orang percaya adalah berani menegor atau menyatakan Doa: Ya Tuhan, mampukan kami untuk melakukan kebenaran dan
kesalahan, termasuk yang dilakukan oleh mereka yang memegang kekuasan mempertahankan kebenaran itu meskipun kami dianiaya. Amin.
atas hidup orang banyak. Kesalahan tidak boleh didiamkan atau
disembunyikan tetapi harus dinyatakan atau diungkap. Kita tak perlu takut
akibat buruk yang dapat dialami karena berani menyatakan kesalahan. Karena
kematian karena berbuat baik tak pernah sia-sia.
U mumnya rasa bangga selalu ada pada seseorang jika orang tersebut telah
mandapatkan sesuatu yang ia inginkan atau dambakan. Jika seseorang
telah mendapatkan jabatan atau kekayaan, maka ia akan merasa bangga D urian adalah buah yang banyak digemari kita, sebab isinya manis, enak,
dan lezat. Untuk menikmati isi buah durian yang manis, enak, dan lezat
karena usaha dan perjuangannya memberikan hasil. Sebaliknya, orang akan tersebut kita harus membelah buah durian yang penuh duri. Penuh kehati-
merasa tidak bernilai, tidak merasa bangga dengan dirinya, apabila apa yang hatian sebab harus mengikuti alur atau jalannya. Jika tidak hati-hati, maka
diusahakan dan diperjuangkan tidak memberikan kesuksesan secara jasmani, pasti akan tertusuk duri buah durian sehingga bisa menyebabkan rasa sakit.
apalagi jika usahanya tersebut mengakibatkan penderitaan, maka tidak ada Jika duriannya sudah terbelah, barulah kita dapat menikmati buahnya yang
sukacita dan kebanggaan pada orang tersebut. manis, enak, dan lezat tersebut.
Dalam bacaan Firman Tuhan ini, Rasul Paulus justru menyampaikan Ilustrasi buah durian ini hendak menegaskan bahwa untuk menikmati sesuatu
pandangan yang berbeda. Rasul Paulus merasa bangga dengan semua yang yang baik, dibutuhkan perjuangan bahkan pengorbanan meskipun untuk itu
telah diupayakan meskipun hasilnya adalah penderitaan. Dia justru harus mengalami rasa sakit.
bersukacita dengan penderitaan yang dialaminya. Sebab bagi Paulus, yang Dalam bacaan Firman Tuhan ini, pemazmur mengungkapkan bahwa
terpenting dalam hidup ini bukan hasil tetapi proses. Proses hidup yang dijalani penderitaan dan kesengsaraan yang dialami oleh umat Tuhan bukanlah akhir
Paulus selama ini adalah pelayanan tentang Firman Tuhan dalam perkataan dari hidup, sebab dibalik duka ada suka, dibalik susah ada senang. Karena itu,
dan perbuatan. Meskipun akibat dari pelayanan Paulus ini adalah penderitaan, di ayat 23, pemazmur katakan jangan takut, Tuhan tidak memandang hina
namun ia tetap bangga dan bersukacita atas semuanya. Oleh karena itu, umatNYA yang tersakiti sepanjang penderitaan itu diakibatkan oleh
jangan pernah merasa putus asa dan jangan pernah merasa gagal dengan kerendahan hati kita dan karena kita adalah orang-orang yang mencari dan
hasil sepanjang usaha yang kita lakukan itu dengan kebenaran dan keadilan, memuji-muji Tuhan. Selama Tuhan tidak pernah merasa hina dan jijik akan
dan juga sesuai dengan kehendak Tuhan. Sebab Tuhan tidak memandang dan kesengsaraan orang tertindas, serta sepanjang Tuhan tidak menyembunyikan
wajahNYA kepada kesengsaraan orang tertindas tersebut, maka janganlah Tema-tema Pemberitaan ini telah disajikan dalam Materi Bina Khotbah,
takut dan putus asa terhadap apapun yang kita alami. Santapan Harian Keluarga (SHK), Bina Umat/Wadah/Organisasi (BU) yang
Sama seperti dibalik buah durian yang berduri ada kenikmatan, percayalah masih dikemas dalam bentuk Pokok Pikiran Renungan. Diharapkan bacaan
dibalik penderitaan dan kesengsaraan hidup orang benar ada kebahagian. SHK akan menjadi pengantar Ibadah Binakel atau dapat juga dikreasikan
Karena itu, jadilah terus keluarga Kristen yang senantiasa mencari Tuhan, dan oleh masing-masing jemaat.
hidup dalam kerendahan hati. Kami mengucapkan terima kasih dan penghargaan untuk Bpk/Ibu/sdr para
penulis yang telah bersedia berbagi dalam Pemberitan Fiman.
Kami percaya bahwa pada akhirnya Yesus Kristus akan menyempurnakan
Doa: Ya Tuhan, janganlah pernah tinggalkan kami dalam keadaan
segala pekerjaan kita untuk perluasan misi-Nya di tengah dunia ini,
susah maupun senang,
Selamat melayani, Tuhan Yesus memberkati!!
suka dan duka. Amin.
LEMBAGA PEMBINAAN JEM,AAT GPM
KATA PENGANTAR
28
DAFTAR ISI
ii