Anda di halaman 1dari 5

Janji Tuhan Tergenapi

Yosua 14 : 6-14

1. Percaya dengan Janji Tuhan  baca Firman dan mengingat Firman NYA
2. Memperbaharui hati  senantiasa berpegang teguh dan berdoa sehingga pada saat waktu
NYA tiba, kita siap menerima segala janji NYA
3. Melangkah dengan iman jangan takut kecewa sebelum mencoba, ketakutan hanya
sebatas pemikiran kita sendiri

Song : Satu Hal yang kupercaya akan janjiMU ; Allah sanggup melakukan segala perkara

--- END –
My Journey with GOD – 12.06.21

Saya berasal dari keluarga Kristen yang hidup berkecukupan. Saya dididik secara kristen untuk
kebaktian tiap Minggu, namun yang saya tahu ini hanya semacam adat istiadat yang harus dilakukan.
Saya tidak benar-benar mengenal Tuhan saya dan saya selalu berpindah dari satu gereja ke gereja
lain. Hingga suatu hari, kami sekeluarga menghadapi masalah hutang yang besar hingga rumah kami
akan digadaikan. Lalu saya berdoa dan untuk pertama kalinya saya menyerahkan seluruh hidup saya
di tangan Tuhan. Dan Tuhan menjawab doa saya dengan saya mendapatkan pekerjaan yang baru di
luar kota. Dari situlah saya bisa mengumpulkan uang untuk membayar hutang keluarga. Namun
karena orientasi/tujuan saya adalah uang, lama kelamaan saya sadar orang-orang disekeliling saya
juga memandang saya hanya karena demi uang saja. Semenjak itu saya sadar, saya tahu kalau saya
tidak mau hanya hidup untuk kekuasaan, kekayaan, / harga diri karena itu tidak akan mendatangkan
kebaikan dalam hidup kita. Saya melihat banyak sekali orang kaya yang hidupnya tidak bisa damai.
'Bukan karena tidak punya harta, namun tidak pernah merasa puas akan apa yang sudah dimiliki.

1 Timotius 6: 7-10

“Sebab kita tidak membawa sesuatu apa ke dalam dunia dan kita pun tidak membawa apa-apa ke
luar. Asal ada makanan dan pakaian, cukuplah. Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam
berbagai bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke
dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta akan uang. Sebab oleh
memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka.

Disini lewat Firman NYA, Tuhan mengingatkan kita agar menggunakan mata hati dan pikiran untuk
menyadari akan kasih Allah dan mengutamakan Allah sebagai kebutuhan untuk diri kita sendiri agar
kita terbebas dari tekanan dan memberhalakan harta duniawi.

Memang selama kita hidup pasti membutuhkan uang, namun uang bukanlah tujuan dari hidup kita.
Dengan tujuan-tujuan tersebut, seringkali juga kita tidak akan pernah merasa puas karena selalu
menginginkan lebih dari yang ada sehingga tidak ada kedamaian dalam hidup yang kita jalani.Maka
dari itu tujuan hidup dari kita sebagai umat yang mengenal Tuhan lebih dari sekedar hal yang sudah
disebutkan diatas. Saya percaya semua kita di dunia ini punya tujuan hidup yang lebih besar dari
sekedar hal yang bersifat dunia, dan sekarang hidup saya, saya mau dipakai untuk memuliakan Allah
dan bersaksi bagi namaNYA.

Mengapa kita hidup untuk memuliakan Allah ?

Seperti ada tertulis Matius 6 : 33-34

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu. Sebab itu janganlah kuatir akan hari besok karena hari besok mempunyai kesusahannya
sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.

Anugerah Pertolongan Allah

Hidup kita merupakan anugerah serta pertolongan dari Allah dan dengan pertolongan-Nya tersebut
maka kita bisa hidup hingga sekarang ini. Jika kita percaya hidup kita ini anugerah, hal ini akan
menjadi alasan bagi kita untuk percaya kekuatan Allah akan mampu menolong kita dalam melewati
berbagai masalah, cobaan dan hambatan di dalam hidup ini. Kita juga harus percaya jika Allah akan
selalu mengambil peran dalam semua segi hidup kita. Jika kita menemukan orang yang peduli
dengan kita dan selalu mendukung hidup kita, maka mereka hanyalah sebagai perpanjangan tangan
Allah, sementara sumber pertolongan yang diberikan tersebut hanya berasal dari Allah.
Mengakui dan Mengampuni – 19.06.21

Setelah kita mengerti tujuan hidup kita di dunia adalah untuk memuliakan Allah. Maka kita perlu
tahu bagaimana caranya agar bisa mengerti apa yang Tuhan ingin kita lakukan di dunia. Sama seperti
kita berhubungan dengan sesama, maka Tuhan juga sama. Kita perlu mendekat pada Tuhan akan
tetapi Allah itu kudus dan suci. Seperti ada tertulis di Firman NYA:

Sesungguhnya, tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya
tidak kurang tajam untuk mendengar; tetapi yang berdosa merupakan pemisah antara kamu dan
Allahmu ialah segala kejahatanmu, dan yang membuat Dia menyembunyikan diri terhadap kamu,
sehingga Ia tidak mendengar, ialah segala dosamu. (Yesaya 59:1-2)

Dari Firman diatas, kita tahu bahwa dosa adalah pemisah antara Tuhan dengan kita, maka hari ini
kita belajar untuk mengakui dosa kita dihadapan Tuhan. Mengaku dosa ini bukan sekedar ritual
agama saja, karena inti dari pengakuan dosa itu bukan kepada manusia tetapi kepada Tuhan.

Mengapa kita perlu mengaku dosa?

Pengakuan dosa adalah tanda sebuah pertobatan, hal itulah yang pertama kali kita lakukan saat
menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat. Pengakuan dosa kita adalah pengakuan bahwa
kita perlu kasih karunia Tuhan di dalam Yesus Kristus sebagaimana dinyatakan dalam ayat berikut :

1 Yohanes 2 : 1-2

“Anak-anakku, hal-hal ini kutuliskan kepada kamu, supaya kamu jangan berbuat dosa, namun jika
seorang berbuat dosa, kita mempunyai seorang pengantara pada Bapa, yaitu Yesus Kristus yang adil.
Dan Ia adalah perdamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk
dosa seluruh dunia.”

Selain itu pun kita juga diajarkan untuk mengampuni orang-orang yang bersalah kepada kita. Seperti
Yesus mengajarkan “Doa Bapa Kami” kepada murid-murid-Nya, bukankah Dia berkata, “..ampunilah
kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami;” (Lukas
11:4).

Ini cerita saya dulu menurut saya orang yang paling akan menyakiti kita adalah orang-orang terdekat
kita dan dulu waktu kecil saya pernah mengalami KDRT oleh ayah saya dan juga saya diperlakukan
berbeda dengan saudara-saudara saya yang lain. Dari situlah awal mula timbul rasa benci dalam diri
saya dan ingin membalas suatu hari nanti jika saya besar nanti. Sebetulnya ketika kita membenci
orang lain / hati kita tidak bersih, yang akan rugi adalah diri kita sendiri. Karena hidup kita tidak akan
merasa damai. Sampai saya mulai mengenal Tuhan dalam hidup saya dan merasakan bagaimana
Tuhan memelihara saya meski ayah kandung saya tidak peduli kepada saya. Disitu saya sadar bahwa
saya punya Bapa di surga yang selalu mengasihi saya dan memelihara saya. Namun saya tahu bahwa
saya tidak bisa menggenapi tujuan Tuhan dalam hidup saya jika saya masih terikat dengan kebencian
sehingga saya memutuskan untuk mengampuni ayah saya. Dan sejak saat itu, hati saya terasa damai
bahkan seiring berjalannya waktu ayah saya menyadari betapa saya mengasihi dia dan meminta
maaf kepada saya. Jadi pesan saya apapun yang dilakukan orang lain yang tidak baik dalam hidup
kita, kita tidak perlu membalasnya. Percayalah ada Bapa di surga yang akan jadi pembela kita, DIA
yang akan berperang ganti kita. Amin
Doa :

Mari kita datang kepada Tuhan, akui segala yang tidak beres di hati kita, DIA tidak akan menghakimi
sebab DIA adalah Allah yang penuh kasih sayang.. Tuhan kami berdoa agar Engkau tilik setiap hati
kami satu per satu yang ada di tempat ini. Pulihkan hati kami. Tuntun kami kedalam jalan kebenaran
yang akan memerdekakan kami dari tipu daya iblis. Ampunilah kesalahan kami seperti kami
mengampuni orang yang bersalah kepada kami.

Anda mungkin juga menyukai