1. Pengertian
2. Latar Belakang Doa Bapa Kami
3. Permohonan-Permohonan Dalam Doa Bapa
Kami
Pengertian Doa Bapa Kami
Allah benar-benar memberi rejeki kepada kita, lewat doa ini kita
dibimbing Allah untuk menyadari dan menerima rejeki kita setiap
hari dengan syukur. Makanan yang dimaksud bukan hanya
makanan kita saja, tetapi minuman, pakaian, sepatu, rumah,
keluarga, pekerjaan, dll. Tuhan tahu bahwa kita memerlukan
kebutuhan hidup jasmani. Apa yang harus kita lakukan adalah
berdoa. Berdoa dan bersyukur lewat apa yang Tuhan berikan
kepada kita.
Kata secukupnya bukan berarti seadanya saja atau asal ada,
melainkan cukup tetapi bukan berlebihan, dan berfoya-foya.
Permohonan ini juga mengandung pengertian bahwa seberapa
besar atau sekecil apa pun pemberian Tuhan, haruslah kita terima
dengan syukur (Ul. 8:10 ; Mzm. 118:1).
Jelaslah dengan cara demikian Allah ingin
menunjukkan kepada kita betapa Ia memperhatikan
segala kebutuhan kita dan dengan setia menyediakan
makanan yang kita butuhkan untuk hidup. Ia
memberi dengan murah hati, bahkan kepada orang-
orang jahat dan fasik, serta mencukupi kebutuhan
jasmani kita. Kendati demikian Ia tetap ingin agar
kita memohonnya, sehingga menyadari bahwa kita
memperolehnya dari Dia dan mengalai kebaikan-
Nya sebagai Bapa kita. Sebab, bila Ia tidak turun
tangan, tidak ada yang dapat bertumbuh atau hidup
lama seperti yang kita lihat dan rasakan setiap hari.
Dan ampunilah kami akan kesalahan kami seperti
kami juga mengampuni orang yang bersalah kepada
kami
Kita memohon melalui doa supaya Bapa kita di surga
tidak memandang dosa-dosa kita dan mengampuni
kesalahan kita. Bahwa kita semata-mata hidup
berdasarkan pengampunan dosa oleh Allah. Lalu kita
yang menerima pengampunan harus menghasilkan
dalam diri kita kesediaan mengampuni kesalahan
orang lain terhadap kita, bahkan juga mengampuni
musuh kita (bnd. Rm. 12:21). Kalau kita mengampuni
kesalahan orang lain, Allah Bapa akan mengampuni
kesalahan kita (Mat. 6:14-15).
Kita tidak hanya tidak pantas atas hal-hal yang kita mohon
tetapi kita pun tidak pantas menerimanya. Namun demikian
kita memohon agar Ia memberi kita segala hal berkat rahmat,
sebab kita berdosa setiap hari, sehingga tidak pantas menerima
apa pun selain hukuman. Maka dari itu, kita pun dengan tulus
hati akan mengampuni orang lain dan dengan suka cita
melakukan kebaikan bagi orang yang bersalah kepada kita.
semuanya ini sesuai dengan maksud Allah untuk
menghancurkan kecongkakan kita dan membuat kita tetap
rendah hati. Sebab hanya Dialah yang berhak mengampuni.
Barang siapa ingin mengandalkan kebaikan sendiri dan
merendahkan orang lain, hendaknya ia melihat dirinya sendiri
dalam terang permohonan ini. Jangan seorang pun mengira,
selama kita masih hidup di dunia, ada saatnya kita tidak
memerlukan pengampunan lagi. Namun seandainya Allah
tidak tetap mengampuni kita, kita sudah binasa.
Dan janganlah mmembawa kami ke dalam
pencobaan
Tuhan tidak mencobai siapa pun. Kita memohon
melalui doa agar Allah berkenan menjaga dan
melindungi kita terhadap serangan-serangan segala
kuasa jahat, dan sekaligus kita meminta dikuatkan
dalam perjuangan rohani agar menang melawan
segala pencobaan atau godaan. Pencobaan berupa
tantangan dan kesulitan hendaklah meneguhkan
iman dan pengharapan, bukan kemurtadan dan
keputusasaan (bnd. Yak. 1:2 ; Mat. 27:3-10).
Walaupun diserang oleh hal-hal tersebut, kita berdoa
supaya kita pada akhirnya mampu mengatasi dan
meraih kemenangan.
Setiap orang harus siap sedia menghadapi
serangan-serangan yang terus-menerus, kita
tidak boleh menjdai lengah, dan kurang
waspada seolah-olah iblis jauh dari kita.
Namun kita harus senantiasa bersiap bila mana
iblis menyerang. Kalaupun saat ini kita hidup
tulus, sabar, baik, dan beriman teguh, dalam
sekejap iblis bisa menyarang sehinnga kita
nyaris tidak dapat bertahan menghadapinya.
Dialah musuh yang pantang menyerah ataupun
mengenal lelah. Satu-satunya pertolongan atau
penghiburan kita ialah mengandalkan Doa
Bapa Kami dan berbicara kepada Allah dari
lubuk hati kita.
Tetapi lepaskanlah kami dari yang jahat
Kita memohon melalui doa supaya Bapa yang
di surga berkenan menyelamatkan kita dari
segenap kejahatan badan dan jiwa, harta milik
dan nama baik, dan akhirnya, memberi kita
ajal yang penuh berkat, dan dengan
kemurahan hati-Nya mengambil kita dari
lembah duka bagi diri-Nya sendri di dalam
surga. Dalam dunia yang dirusak oleh dosa,
Allah menjaga kita dari marabahaya dan
menolong kita untuk mengatasi segala masalah
yang datang dalam kehidupan kita. Kita
menginginkan Bapa kita di surga menjaga kita
agar tetap beriman kepada-Nya.
PENUTUP
DOXOLOGI
Karena Engkau yang empunya kerajaan dan kuasa dan
kemuliaan sampai selama-lamanya. Amin
Doxologi adalah pujian, hormat, dan syukur sebab Allah
sungguh akan melaksanakan rencanaNya yang berisi
keselamatan bagi manusia.
Kita harus yakin bahwa doa-doa tersebut menyenangkan hati
Allah kita di surga, dan di dengarkan oleh-Nya. Dan semuanya
itu hanya demi kemuliaan Tuhan, bukan demi kesenangan kita
pendoa semata-mata. Apabila Tuhan mengabulkan doa itu,
semuanya hanya untuk kemuliaan dan pemuliaan Tuhan.
Amin berarti ya, itulah yang sesungguhnya, ya semoga menjadi
demikian. Kata ini menunjukkan keyakinan kita bahwa Allah
berkenan mendengar doa kita dan akan menjawabnya.
SEKIAN