KELAS D
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN KRISTEN
INSTITUT AGAMA KRISTEN NEGERI (IAKN) TARUTUNG
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmatNya sehingga kami kelompok tiga dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Hubungan dengan Disiplin Ilmu Lain”
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah..................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Theologi Biblika dan Theologi Sistematka........................................................5
B. Theologi Biblika dan Theologi Homiletik..........................................................7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA………………………………..………………………………………………………………………10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Relasi teologi sistematika dan teologi biblika merupakan suatu relasi
yang pelik. Relasi ini pelik karena kedua bidang ilmu teologi ini merupakan dua
bidang ilmu yang terus bergerak maju dengan berbagai macam penemuan dan
pendapat baru. Menjabarkan relasi dua bidang ilmu teologi ini ibarat
menghubungkan “dua buah aliran sungai” yang terus bergerak. Kepelikan ini
ditambah lagi dengan luas dan lebarnya pendapat-pendapat para ahli terhadap
masing-masing disiplin ilmu tersebut.
Ada berbagai macam definisi, metode, dan perspektif di dalam masing-
masing disiplin ilmu yang membuat mustahil untuk merangkul semua perspektif
tersebut. Suatu posisi harus diambil dan dengan demikian menyingkirkan
perspektif, metode, dan definisi yang lainnya. Hal ini ditambah lagi dengan
munculnya tantangan dari filsafat pascamodern yang juga mempengaruhi kedua
disiplin ilmu ini. Dalam kondisi seperti ini sukar untuk mencari dan
memaparkan suatu relasi yang permanen. Yang ada hanya relasi yang bersifat
sementara hingga “penemuan baru” memisahkan mereka sehingga perlu dicari
keseimbangan dan relasi model baru.
B. Rumusan Masalah
i. Apa hubungan Theologi Biblika dan Theologi Sistematika ?
ii. Apa hubungan Theologi Biblika dan Theologi Homiletika?
C. Tujuan Penulisan
i. Untuk mengetahui apa hubungan Theologi Biblika dan Theologi Sistematika
ii. Untuk mengetahui apa hubungan Theologi Biblika dan Theologi Homiletika
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
serta menerima bagian lainnya, Hodge menegaskan bahwa teologi siste matika harus
tunduk kepada semua temuan teologi biblika di dalam Alkitab dengan
menempatkannya dalam urutan yang logis.
Menurut Vos, teologi biblika berfokus pada cara-cara para penulis Alkitab
merefleksikan sejarah. Teologi biblika menemukan beragam perspektif Alkitab
tentang tindakan-tindakan yang agung dari Allah di dalam sejarah dan signifikansi
teologis dari tindakan-tindakan ilahi tersebut. Selanjutnya, teologi sistematika
merangkum semua yang diajarkan Alkitab tentang sejarah penebusan ke dalam
sebuah sistem teologi yang terpadu. Dalam hampir setiap cabang aliran injili, teologi
biblika terus memiliki fokus dasar ini.
Disiplin ilmu Biblika menolong Teologi Sistematik dalam menyusun ajaran-
aran Alkitab secara benar dan logis sehingga dapat diterima secara akal. Jadi, teologi
Biblika menolong teologi sistematika dalam menelusuri tema tertentu (misalnya
penebusan, perjanjian dst.) akan menyajikan materi yang luas dari Alkitab secara
progresif.
Relasi teologi sistematika dan teologi biblika pada masakini dipandang
sebagai dua bidang ilmu yang terpisah. Teologi biblika hanya berupaya mencari apa
makna teks pada masa penulis Alkitab sedangkan teologi sistematika hanya berpusat
pada menyampaikan makna teks pada masa kini. Teologi biblika adalah studi
obyektif sedangkan teologi sistematika adalah studi yang berdasar pengakuan iman
seseorang. Paper ini, melalui penelitian literatur yang ada, mencoba mengusulkan
bahwa teologi biblika dan teologi sistematika memiliki relasi yang erat dimana
keduanya berakar dari Alkitab dan bersifat pararel dan dialogis.
6
KONTRAS ANTARA THEOLOGI BIBLIKA DENGAN THEOLOGI
SISTEMATIK
THEOLOGI BIBLIKA THEOLOGI SISTEMATIKA
Membatasi studinya hanya pada Kitab Mencari kebenaran dari Kitab Suci dan
Suci. dari sumber lain di luar Alkitab
Mempelajari bagian-bagian dari Kitab Mempelajari keseluruhan dari Kitab
Suci. Suci.
Menyusun informasi tentang suatu Menyusun informasi tentang suatu
doktrin dari seorang penulis tertentu doktrin dengan mengkorelasikan semua
(mis. Yohanes atau Paulus) atau era Kitab Suci.
tertentu (mis. Abrahamik, Mosaik,
profetik).
Berusaha untuk mengerti mengapa atau Berusaha untuk mengerti apa yang
bagaimana suatu doktrin berkembang. tertulis pada akhirnya.
Berusaha untuk mengerti proses dan Berusaha untuk mengerti hasil dari
hasil dari produk itu. produk itu
Melihat progres dari wahyu dalam era Melihat kulminasi dari wahyu Allah.
yang berbeda (seperti di era Eden, Nuh).
7
PL dan PB, Eksposisi PL dan PB, Bahasa Ibrani dan Yunani, Hermeneutika-
Eksegese (ilmu tafsir). Teologi PL dan PB.
Homiletika adalah ilmu atau penafsiran Alkitab dan seni penyampaian
hasil penafsiran tentang khotbah sesungguhnya. Homiletika dan khotbah
merupakan dua substansi yang sangat berkaitan antara satu dengan yang lain.
Homiletika memberikan prinsip-prinsip untuk khotbah sedangkan khotbah
memerlukan homiletika dalam persiapan dan penyampaiannya. Dasar homiletika
dan khotbah adalah Alkitab sebagai firman Allah.
Pengkhotbah yang belajar homiletika akan mempersiapkan khotbah
dengan cermat supaya dapat diterima oleh pendengar dengan baik. Homiletika
adalah cabang dari Theologi. Theologi merupakan studi rasional atau
pembicaraan (logos) tentang pernyataan (Wahyu) Allah (Theos) yang disusun
secara sistematis berdasarkan Alkitab. Kita dapat mengenal Allah melalui
theologi karena kemurahannya yang berkenan menyatakan dirinya kepada kita
(Ulangan 29:29).
Sesungguhnya ciptaan tidak dapat mengenal sang pencipta jikalau sang
pencipta tidak menyatakan dirinya untuk itu theologi biblika bertugas
mempelajari progresivitas wahyu Allah sebagaimana yang tertulis dalam
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Sumber pembelajaran theologi biblika
adalah Alkitab saja.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
9
DAFTAR PUSTAKA
Enns, Paul. The Moody Handbook of Theology. Edisi revisi. Chicago:Moody, 2008.
Sulistio, Thio Christian. 2020. Seberapa Teologiskah Teologi Biblika?: Relasi Antara
Teologi Sistematika Dan Teologi Biblika. Jurnal EFATA Vol. 6 No. 2.
Tabib, Lukas. 2016. Hubungan Teologi Sistematika dengan Ilmu Lain. STT Lukas
Online.
10