Pengertian Lansia
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa
ini dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan
adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin
menurun.Lansia (Lanjut Usia) adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu
kenyataan dan fenomena biologis. Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses
penuaan yang berakhir dengan kematian.2
Lansia sering menimbulkan kekuatiran hidup yang sangat dalam, hal ini
disebabkan karena masa tua adalah masa semakin menurunnya daya tahan dan
kemampuan fisik dan psikis sehingga dia mempunyai tingkat ketergantungan
yang tinggi akan orang lain.3 Pada saat seseorang memasuki masa tua banyak
orang yang belum siap untuk menerimanya. Ini terlihat kebanyakan orang yang
menjadi gelisah ketika mereka berumur 60 tahun, karena di usia ini tanda-tanda
usia tua seperti kerut diwajah, rambut yang memutih, gangguan kesehatan dan
berkurangnya tenaga menjadikan mereka merasa dirinya tidak seperti dulu
lagi.Demikian juga ada orang yang menolak kenyataan bahwa mereka sudah
memasuki usia tua dengan berpakaian dan bertingkah laku seperti orang muda.
Ada pula orang yang menjadi acuh tak acuh pada penampilanya dan menghadapi
kenyataan tersebut dengan keluh kesah.
· Hasil Sensus Penduduk tahun 2010: Indonesia termasuk lima besar negara
dengan jumlah penduduk lanjut usia terbanyak di dunia
4 ibid
Lanjut usia merupakan istilah tahap akhir dari proses penuaan. Lanjut usia
merupakan periode di mana seorang individu telah mencapai kemasakan dalam
proses kehidupan, serta telah menunjukkan kemunduran fungsi organ tubuh
sejalan dengan waktu, tahapan ini dapat mulai dari usia 60 tahun sampai
meninggal.5 Badan kesehatan dunia (WHO) menetapkan 65 tahun sebagai usia
yang menunjukkan proses penuaan yang berlangsung secara nyata dan seseorang
telah disebut lanjut usia. WHOmenggolongkan lanjut usia menjadi 4 yaitu :
Bab II
Tantangan
5 Hanna Santoso “Memahami Krisis Lanjut Usia” .(Jakarta: BPK GM,1999) hal 95
Pelayanan kepada mereka itu merupakan keharusan yang dilakukan
pemerintah.Mensos berharap, kaum jompo atau orang lansia tidak dikirim ke
panti. Kaum jompo atau orang lanjut usia sepenuhnya menjadi tanggung jawab
keluarga. "Kehadiran para lansia di panti lansia merupkan opsi terakhir. Sebab,
tetap sepenuhnya tangung jawab berada di dalam keluarga," demikian kata
Mensos Khofifah Indar Parawansa.6
Bab III
PERAN PAK
1. Defenisi
PAK adalah usaha gereja untuk membina kehidupan iman dari anggota-
anggotanya dan semua orang yang dipercayakan kepada pemeliharaan gereja dari
semua golongan umur dengan berbagai cara dan bentuk, misalnya dengan
pengajaran dan latihan keterampilan demi terwujudnya iman Kristen dalam
kehidupan mereka.
Dari rumusan di atas, dapat kita pahami secara substansial bahwa PAK itu
adalah usaha gereja.Artinya pembelajaran PAK itu adalah tanggung jawab
sepenuhnya dari gereja sebagai pemegang Amanat Agung Tuhan Yesus (Mat 28 :
19-20), baik pembelajaran PAK yang terlaksana di gereja lokal, di dalam
keluarga, maupun konteks masyarakat dan sekolah. Gereja tidak dapat
melepaskan diri dari tanggung jawabnya terhadap hal ini. Kalau di Indonesia ,
pembelajaran PAK menjadi bagian dari Kurikulum Pendidikan Nasional,
sehingga dalam pelaksanaannya pemerintah Indonesia menjadi mitra gereja
dalam mewujudkan amanat dimaksud, itu adalah suatu kebaikan yang kita
syukuri.
Sejak tahun 50-an gereja-gereja di Indonesia mengenal dua istilah baru, yaitu
PAK (Pendidikan Agama Kristen) dan PWG (Pembinaan Warga Gereja). Itu
belum berarti bahwa pengertian di balik kedua istilah itu telah dipahami secara
benar. Orang cenderung mengasosiasikan PAK dengan Sekolah Minggu, anak
7 ibid
kecil atau pelajaran agama di sekolah. Pengertian PWG pun dipahami secara
keliru. Orang mengerti bahwa PWG adalah kursus untuk menjadi “pendeta mini”
yang pandai memimpin renungan.
8 Hanna Santoso “Memahami Krisis Lanjut Usia” .(Jakarta: BPK GM,1999) hal 105
demikian dinyatakan Bapa Gereja Tertulianus pada abad ke-4. Darah misionaris
Baptis menjadi benih , sehingga gereja- gereja Protestan yang bertumbuh dan
berkembang besar di Tanah Batak. Terpujilah nama Tuhan.
Saya percaya, anggapan itu tidak benar. Kehadiran panti jompo atau
sejenisnya, yang dikelola dengan berdasarkan kasih Kristus menjadi solusi atas
pergumulan Lansia . Ketika Lansia ada bersama keluarga , di mana anak dan
cucunya sibuk dengan berbagai bisnis dan pekerjaan lainnya, maka mereka sering
mengalami kesepian, merasa terabaikan, tidak ada teman curhat, dsb. Panti, Pos
Pelayanan Orangtua Sejahtera, atau paguyuban Lansia, saya percaya bisa menjadi
solusi. Para Lansia dalam pertemuan-pertemuan, maupun dalam keseharian
mereka di panti , setiap hari ada waktu untuk berbagi cerita dan pengalaman.
Masih ada banyak aktivitas yang menghasilkan bisa mereka kerjakan.
Menghabiskan usia mereka di dalam takut akan Tuhan adalah hal urgen yang
harus kita lakukan. Jangan sampai Lansia meninggal dalam ketidakpercayaan
kepada Tuhan sebagai akibat dari ketidakpedulian kita. Di sinilah pelayanan PAK
Lansia mengambil peran penting. Setiap warga gereja , atau masyarakat pada
umumnya, kiranya perlu diperlengkapi bagaimana mengasuh Lansia dalam
presfektif kristiani dan humanis.
PAK kepada Lansia pada S1 , teorinya tidak dipisahkan dari lingkup PAK
dewasa/keluarga. Dalam pembelajaannya, selain teori dan diskusi di kelas, para
mahasiswa diperlengkapi dengan pengalaman lapangan melalui praktek mengajar
PAK anak, remaja/pemuda di kelas, survey lapangan, maupun PPL di semester
akhir. Sementara mata kuliah PAK Lansia, dimunculkan di S2 Program Magister
Pendidikan untuk 2 SKS sebagai suatu kajian.
3. Pendekatan PAK
Firman Tuhan: "Mata yang mengolok-olok ayah dan enggan mendengarkan ibu
akan dipatuk gagak lemah dan dimakan anak rajawali." (Amsal 31:17)
Menghormati orangtua adalah perintah Tuhan; jadi, lakukanlah demi Tuhan!
Bab IV
2. Kunjungan rumah
3. Doa
Kesimpulan
Usia lanjut adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang. Masa ini
dimulai dari umur enam puluh tahun sampai meninggal, yang ditandai dengan
adanya perubahan yang bersifat fisik dan psikologis yang semakin menurun.