Bapa Kami
2 Paroki St. usup aturetno
Hari I (27 Mei 2022)
Tema: Manusia diciptakan untuk hidup sebagai anak-anak Allah.
Doa Pembuka
Allah, Bapa kami yang kekal dan kuasa, penuhilah hati, budi, dan kehendak
kami dengan Roh-Mu, agar kami tidak lagi terik at pada keinginan-
keinginan daging, yang membawa kematian bagi diri sendiri dan sesama
ciptaan. Semoga hidup kami senantiasa dituntun oleh Roh-Mu, agar kami
senantiasa memilih yang lebih membawa kami pada tujuan kami
diciptakan, sehingga bumi dan segala isinya tersenyum kembali. Dengan
pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
Renungan:
Allah menghendaki manusia hidup dalam penuh cinta kasih,
kedamaian, dan kemerdekaan sejati sebagai putra-putri-Nya. Demi
melaksanakan kehendak-Nya ini, Allah mengutus Putra-Nya ke dunia dan
mengutus Roh-Nya ke dalam hati setiap manusia.
Roh Allah memungkinkan kita berelasi dengan Allah. Relasi dengan
Allah ini kita bangun dengan berdoa. Dalam doa, kita mencoba mengenali
ke arah mana Roh menuntun kita, sehingga setiap kata dan tindakan kita
selaras dengan kehendak Allah bagi hidup kita. Dengan demikian, kita
menjalin dengan Allah tidak hanya pada saat berdoa, tetapi dalam seluruh
gerak hidup ini.
Relasi dengan Allah juga kita jaga dengan melestarikan lingkungan
hidup. Allah menghendaki agar bumi dan segala isinya tersenyum gembira.
Oleh karena itu, pada saat kita berdoa, kita mesti merenungkan pertanyaan
3 Paroki St. usup aturetno
ini: “Tuhan, apakah yang bisa aku lakukan pada hari ini untuk melestarikan
lingkungan hidup di sekitarku?”
Permenungan ini lantas akan membuka ruang dalam batin kita, yang
memampukan kita mendengar bisikan Roh Kudus, yang akan membimbing
kita melestarikan alam ciptaan. “Kalau mata kita diterangi oleh Roh Kudus,
mata kita bisa menyaksikan Tuhan yang hadir dalam keindahan alam
ciptaan, keagungan alam semesta” (Paus Fransiskus).
Doa Pembuka
Allah, Bapa kami yang maharahim, terangilah hati dan budi kami dengan
Roh Kudus-Mu, agar kami semakin mampu menyadari dosa-dosa kami
terhadap alam ciptaan-Mu dan merasa malu atas segala ketidakpedulian
dan keserakahan kami. Semoga Roh Kudus-Mu menguatkan kami untuk
menyalibkan keinginan-keinginan daging kami, yang menjadikan bumi dan
segala isinya menderita. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.
Renungan:
Santo Paulus mengingatkan bahwa mengikuti keinginan daging berarti
melakukan dosa. Dosa akan menimbulkan kesengsaraan dan maut bagi diri
sendiri, sesama manusia, dan ciptaan lain Kita berdosa setiap kali
mementingkan diri sendiri dan mengesampingkan kebutuhan makhluk
hidup lain. Dosa ini kita lakukan setiap hari sampai akhirnya menjadi
kebiasaan. Kebiasaan ini kita tularkan kepada orang lain dan kita wariskan
kepada anak-anak kita. Akibatnya, bumi penuh dengan dosa dan maut.
Kenyataan ini bisa kita lihat pada kebiasaan membuang sampah
sembarangan. Setiap hari kita masih suka membuang sampah
4 Paroki St. usup aturetno
sembarangan. Hal ini sudah menjadi kebiasaan sampai-sampai kita tidak
lagi sadar bahwa ini menghancurkan alam. Kebiasaan ini kita tularkan pula
kepada orang-orang di sekitar kita, sehingga mereka melakukan hal yang
sama. Padahal, Paus Fransiskus pernah mengingatkan kita, “Kalau kita
menghancurkan alam, alam akan menghancurkan kita. Jangan pernah
lupakan ini!”
Akibatnya, lingkungan tempat tinggal kita menjadi kotor dan tidak
sehat. Bumi pun menjadi penuh racun. Hidup semacam ini jelas bukanlah
hidup yang dibimbing oleh Roh Kudus. Kalau kita mau sungguh menjadi
milik Yesus Kristus, kita mesti berani menyalibkan keinginan daging yang
membuat kita mudah membuang sampah sembarangan. Mari, kita bangun
kebiasaan membuang sampah pada tempatnya, agar bumi dan segala isinya
tersenyum kembali.
Doa Pembuka
Allah, Bapa kami yang maharahim, Engkau tidak menghendaki kami yang
penuh dosa ini mati, melainkan hidup dalam segala kelimpahannya.
Meskipun kami sudah berulang kali menghancurkan alam ciptaanmu,
Engkau terus-menerus membarui bumi ini agar kami tetap hidup. Semoga
Roh Kudus-Mu menuntun kami untuk semakin menyadari kasih-Mu ini,
agar kami tidak lagi berbuat dosa terhadap bumi ini, melainkan
merawatnya dengan penuh cinta kasih. Demi Kristus Tuhan dan Juru
Selamat kami. Amin.
Doa Pembuka
Allah, Bapa kami yang kekal dan kuasa, Engkau mengutus Roh Kudus-Mu
ke dalam hati kami, agar kami mampu mendengar panggilan Putra-Mu,
Sang Raja Abadi dan mengikuti Dia dalam mewartakan dan mewujudkan
Kabar Gembira. Semoga Roh Kudus-Mu senantiasa memenuhi seluruh diri
kami, agar kami selalu siap siaga dan penuh minat dalam melaksanakan
kehendak-Mu yang mahakudus untuk membuat bumi dan segala isinya
tersenyum kembali. Demi Kristus, Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.
Renungan
“Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk
menyampaikan kabar baik.” Dengan kata-kata ini, Yesus Kristus
menegaskan perutusan-Nya di bumi ini. Ia datang untuk mewartakan dan
mewujudkan Kabar Gembira bahwa Allah menghendaki agar semua
ciptaan-Nya diselamatkan.
Kita memang penuh dosa. Tetapi, kita dicintai dan dipanggil Allah
untuk mengikuti Yesus Kristus, Sang Raja Abadi. Ia datang untuk
menyampaikan kabar baik kepada semua ciptaan, dan Ia memanggil kita
untuk berjerih-payah bersama Dia. Mengikuti Yesus Kristus, yang
menyampaikan kabar baik, menuntut kita untuk berani memberi kesaksian
iman dalam perkataan dan perbuatan baik kepada semua ciptaan.
Sebagai murid-murid-Nya, kita ingin menjadi seperti Yesus Kristus,
yang diurapi oleh Roh Tuhan. Ini berarti lebih dari sekadar berdoa dengan
saleh, tetapi juga membiarkan Roh Tuhan menggerakkan kita melakukan
perbuatan-perbuatan nyata, seperti menolong sesama yang menderita dan
merawat lingkungan hidup di sekitar kita. Beranikah kita
mempersembahkan diri kita kepada Tuhan, agar Ia dapat memakai kita
untuk menyelamatkan bumi ini?
Doa Pembuka
Allah, Bapa kami, Engkau mengutus Roh Kudus-Mu, agar kami mampu
mengikuti Putra-Mu, Yesus Kristus, yang mewartakan Kabar Gembira
Kerajaan-Mu kepada semua makhluk ciptaan-Mu. Kuasailah diri kami
sepenuhnya dengan Roh Kudus-Mu, agar kami dapat mengarahkan seluruh
tindakan dan kata-kata kami demi membawa keselamatan bagi bumi ini
Renungan
Sepanjang hidup-Nya, Yesus Kristus membiarkan diri-Nya dituntun
oleh kuasa Roh. Kuasa Roh itulah yang menggerakkan Dia untuk mengajar
di rumah-rumah ibadat tentang Kerajaan Allah. Ia juga tidak hanya
mewartakan tentang kedatangan Kerajaan Allah, tetapi juga
mewujudkannya melalui tindakan-tindakan-Nya menyembuhkan semua
orang sakit yang datang kepada-Nya.
Kita semua dipanggil untuk mengikuti Dia. Sama seperti Yesus, kita
mesti membiarkan diri kita dikuasai oleh Roh Kudus, sehingga seluruh
hidup, kata-kata, dan tindakan kita bisa dipergunakan oleh Tuhan untuk
mewartakan dan mewujudkan kedatangan Kerajaan Allah.
Di zaman ini, salah satu bentuk pewartaan Kerajaan Allah adalah
menyebarluaskan praktik-praktik pelestarian lingkungan hidup, sementara
mewujudkan Kerajaan Allah berarti setia melakukan praktik-praktik
pelestarian lingkungan dalam kehidupan kita. Dengan kata lain, kita perlu
membagikan dan melakukan praktik-praktik pelestarian lingkungan hidup,
seperti pertanian organik, pengolahan sampah, mengurangi pemborosan
BBM, dan lain-lain. Inilah cara kita mengikuti Yesus Kristus di zaman ini.
Doa Pembuka
Allah, Bapa kami yang kekal dan kuasa, Engkau mengutus Putra-Mu agar
bumi dan segala isinya dapat diselamatkan dari kuasa dosa dan maut. Kami
mohon penuhilah diri kami dengan Roh Kudus-Mu, agar kami dapat
mengikuti Dia yang berkeliling sambil berbuat baik kepada semua ciptaan.
Dengan demikian, bumi dan segala isinya dapat tersenyum kembali. Sebab
Dialah, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Renungan
Ketika berkarya mewartakan kedatangan Kerajaan Allah, Yesus Kristus
membaktikan seluruh hidupnya untuk berjalan berkeliling sambil berbuat
baik kepada semua ciptaan. Ia bisa melakukan hal ini karena Ia
memberikan diri-Nya untuk dikuasai oleh Roh Kudus.
Kita pun bisa mengikuti Yesus Kristus dengan membiarkan diri kita
dikuasai oleh Roh Kudus. Hal ini bisa kita lakukan dengan setia berdoa dan
membuka hati, budi, dan kehendak kita untuk dituntun oleh Roh Allah.
Apabila Roh Kudus memenuhi seluruh diri ini, dengan sendirinya kita akan
digerakkan untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik bagi sesama
manusia dan ciptaan.
Selanjutnya, apabila kita setia melakukan perbuatan-perbuatan baik,
kita perlahan-lahan akan membangun kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih
bersahabat dengan alam ciptaan. Kebiasaan-kebiasaan ini lantas kita
tularkan pada sesama kita, agar bumi dan segala isinya dapat tersenyum
kembali.
Renungan
Setia mengikuti tuntunan Roh Kudus bisa membuat orang-orang lain
menolak, menyakiti kita, atau bahkan membunuh kita. Hal seperti ini sudah
dialami oleh Stefanus, martir pertama Gereja. Dengan membiarkan dirinya
dipenuhi oleh kuasa Roh Kudus, Stefanus tidak takut untuk memberikan
kesaksian imannya akan Tuhan Yesus Kristus, meskipun harus menghadapi
penolakan dan kematian.
Mengikuti Tuhan Yesus secara setia pasti akan membawa kita pada
situasi-situasi sulit karena ada banyak orang yang tidak mau melepaskan
cara hidupnya yang nyaman. Hal ini bisa terjadi pula ketika kita mencoba
mewujudkan iman yang membuat bumi dan segala isinya tersenyum
kembali.
Tidak jarang orang akan mengeluarkan komentar-komentar sinis, atau
bahkan menolak ajakan kita untuk melestarikan bumi. Tetapi, penolakan
mereka bukanlah alasan bagi kita untuk mundur. Sebaliknya, dalam situasi
seperti ini, kita mesti semakin giat memohon daya Roh Kudus, agar Ia
dapat memberi kita kekuatan untuk melaksanakan tugas dan panggilan
kita melestarikan bumi.
Doa Pembuka
Allah, Bapa kami yang mahakuasa, Putra-Mu bangkit dari alam maut untuk
memberikan semangat baru kepada murid-murid-Nya. Semoga kami
1 Paroki St. usup aturetno
senantiasa membuka diri kami untuk berjumpa dengan Putra-Mu yang
bangkit dari alam maut, agar Ia dapat mencurahkan Roh-Nya yang
mengobarkan hati kami untuk mewartakan kabar keselamatan-Mu kepada
semua ciptaan-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. Amin.
Renungan
Sesudah sengsara dan wafat Tuhan Yesus, para murid kehilangan arah
dan semangat. Namun, Kristus yang bangkit dari alam maut tidak akan
membiarkan murid-murid-Nya kehilangan arah. Ia akan mencari dan
menjumpai mereka dalam kesulitan hidup mereka, agar Ia bisa
menerangkan isi kitab suci dan menyalakan api yang mengobarkan
semangat baru dalam hati murid-murid-Nya.
Kita semua selalu dipanggil untuk semakin mengenal, mencintai, dan
mengikuti Yesus Kristus. Ini bisa kita lakukan dengan rajin membaca dan
merenungkan kitab suci. Saat merenungkan kitab suci, Roh Kudus berkarya
dalam hati kita, sehingga kita menemukan semangat dan kekuatan baru
untuk melaksanakan tugas dan panggilan kita. Inilah semangat Paskah,
yang mesti senantiasa kita bawa dalam hati kita dalam melestarikan bumi.
Doa Pembuka
Allah, Bapa Tuhan kami Yesus Kristus, Engkau menjanjikan Roh Kudus-Mu
agar kami mendapat keberanian dan kekuatan untuk menjadi saksi-saksi-
Mu sampai ke pelosok-pelosok bumi ini. Bersihkanlah kami dari pencarian
1 Paroki St. usup aturetno
kesenangan diri, dan kuasailah diri kami sepenuhnya dengan Roh Kudus-
Mu, agar kami dapat semakin melibatkan diri kami dalam berbagai upaya
untuk membuat bumi dan segala isinya tersenyum kembali. Demi Kristus,
Tuhan dan Juru Selamat kami. Amin.
Renungan
Sebelum kenaikan-Nya ke surga, Tuhan Yesus menjanjikan Roh Kudus
kepada murid-murid-Nya, sehingga mereka bisa menjadi saksi-Nya. Roh
Kudus ini kemudian turun atas diri para rasul pada Hari Pentakosta.
Dengan daya Roh Kudus, para rasul memberikan kesaksian akan
perjumpaan mereka dengan Yesus Kristus, Juru Selamat dunia.
Sebagai murid-murid Yesus, kita semua dikaruniai Roh Kudus, agar kita
berani menjadi saksi kasih-Nya bagi semua ciptaan-Nya. Menjadi saksi
Kristus berarti berani mengikuti Yesus Kristus yang mewartakan Kabar
Gembira kepada semua ciptaan. Ini bukanlah hal yang mudah, dan memang
Yesus sendiri tidak pernah menjanjikan kemudahan. Tetapi, Dia
menjanjikan sukacita sejati bagi mereka yang setia mengikuti Dia.
Roh Kudus menjadikan kita penuh hikmat, sehingga kita bisa melihat
ciptaan bukan sebagai barang milik, yang bisa kita kuasai dan pakai seenak
kita sendiri. Dengan daya Roh Kudus, kita bisa melihat alam ciptaan
sebagai pemberian Tuhan yang begitu indah. Kita pun lalu akan ingin untuk
merawat alam dan menggunakannya demi kebaikan semua makhluk (Paus
Fransiskus). Kalau ini kita lakukan, bumi dan segala isinya akan tersenyum
kembali memuliakan Allah Tuhan kita.