Anda di halaman 1dari 8

ACARA IBADAH

PESTA PERINGATAN HARI KEMATIAN


TUHAN YESUS KRISTUS

 Ev : Mateus 27 : 45-56  Ep : Heber 10 : 19-29

TOPIK:
PENGORBANAN YESUS YANG MENYELAMATKAN

HKBP BATU AJI LAMA RESSORT BATU AJI LAMA


DISTRIK XX KEPULAUAN RIAU
10 April 2020
I. PERSIAPAN:
a) Petugas ibadah mempersiapkan diri.
b) Petugas ibadah ditentukan dari anggota keluarga.

II. KEBAKTIAN. (P = Pemimpin; K= Keluarga; S = Semua)


1. PANGGILAN BERIBADAH:
P Jemaat yang dikasihi Kristus, kita berkumpul dan bersekutu ditempat ini beribadah
untuk memperingati Hari Kematian Tuhan Yesus. Memperingati kasih Tuhan yang
begitu besar untuk menyelamatkan kita dari dosa dan kematian kita.
K Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan
kita yang dipikulnya, padahal kita mengira Dia kena tulah, dipukul dan
ditindas Allah.
P Tetapi Dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, Dia diremukkan oleh karena
kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan
kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
K Hendaklah mata kita tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman,
dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan.
P Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu
terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi
lemah dan putus asa. Marilah kita berlutut di hadapanNya, pujilah Dia dengan
segenap hatimu, kita bernyanyi:

2. Menyanyi BN HKBP No. 81 : 1-2 “Yesus Sumber Kehidupan”


Yesus sumber kehidupan, Jurus’lamat jiwaku
Kau kalahkan kematian musuh kehidupanku
Kau disalib sampai mati agar hidupku abadi
Puji syukur tak henti kepadaMu kuberi.
Penghinaan dan cercaan, diludahi, didera
Fitnah, tali dan tamparan, Kau terima semua
Agar aku tak binasa dalam dosa dan neraka
Puji syukur tak henti kepadaMu kuberi.

3. VOTUM - INTROITUS - DOA (Jika Sintua & Fulltimer)


Jika anggota jemaat yang memimpin hanya doa pembukaan dari pemimpin
mengganti P pertama.
P Di dalam Nama Allah Bapa, dan Nama AnakNya Tuhan Yesus Kristus dan Nama Roh
Kudus yang menciptakan langit dan bumi. Amen. Sebab Imam Besar yang
demikianlah yang kita perlukan: Yaitu yang saleh, tanpa salah, tanpa noda, yang
terpisah dari orang yang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-tingkat surga
yang tidak seperti imam-imam besar lainnya yang setiap hari harus
mempersembahkan Korban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk

1
dosa umatnya, sebab hal itu telah dilakukanNya satu kali untuk selama-lamanya,
ketika Ia mempersembahkan diriNya sendiri sebagai korban. Haleluya!
K (Menyanyikan): Haleluya, Haleluya, Haleluya.
P Kita Berdoa! Ya Tuhan Yesus yang telah mati di kayu salib, hanya oleh karena
kasihMu kepada orang berdosa ini. Ajarlah kami selalu mengingat Tuhan yang mati
di kayu salib untuk keselamatan kami. Tuhanlah pelindung kami terhadap murka dan
hokum Bapa. Ampunilah dosa kami melalui Roh Kudus, kuatkanlah kami melawan
nafsu dan keinginan duniawi, agar kami dapat mengikuti Tuhan yang hidup dan yang
berkuasa bersama Allah Bapa dan Roh Kudus sampai selama-lamanya. Amin.

4. Menyanyi BN HKBP No. 77 : 3-4 “Hai Umat Allah Lihat Tuhan”


Apa yang menyebabkan Engkau sumber bahagia
Disiksa, didera, Engkau bukan penjahat
Seperti manusia, Kau kudus tiada bercela.
Aku dalam hidupku, sungguh banyak dosaku
Sebanyak pasir laut, itu yang menyebabkan Engkau
Menanggung siksa sengsara yang membawa maut.

5. HUKUM TUHAN:
P Dengarkanlah Hukum Tuhan yang tertulis dalam Roma 8 : 13. Sebab, jika kamu
hidup menurut daging, kamu akan mati; tetapi jika oleh Roh kamu mematikan
perbuatan-perbuatan tubuhmu, kamu akan hidup. Marilah kita memohon kepada
Tuhan untuk melakukan hukum-Nya:
S Ya Tuhan, Allah, kuatkanlah kami melakukan yang sesuai dengan hukum-Mu.
Amin.

6. Menyanyi BN HKBP No. 78 : 3 “Kepala Yang Berdarah“


SengsaraMu ya Tuhan semua salahku
Engkau menjadi korban karena dosaku
Ku menyesal dan malu di kaki salibMu
Ampunilah hambaMu curahkan kasihMu.

7. DOA MEMOHON PENGAMPUNAN DOSA:


P Jemaat yang dikasihi Tuhan marilah kita merendahkan diri kita untuk memohon
keampunan dosa di dalam Nama Tuhan Yesus Kristus. Kita berdoa: Ya Bapa Tuhan
kami di surga. Engkau Maha kasih dan benar. berkatMu melimpah dan kekal selama-
lamanya. Kasihanilah kami ya Tuhan. Lupakanlah segala kejahatan dan dosa kami.
Kami sering berbuat dosa terhadap Engkau dan membangkitkan amarahMu karena
kami sering melanggar hukumMu. Limpahkanlah kasih sayangMu kepada kami dan
berkatilah kami dengan pertolonganMu. Ya Tuhan Allah sumber kebahagiaan kami,
ampunilah segala dosa dan pelanggaraan kami di dalam AnakMu Tuhan Yesus Kristus
Juruselamat kami. A m i n.
K (Menyanyikan) BN No. 686 : 1 “KU BERCELA DI DEPANMU“
2
Ku bercela di depanMu, namun Kau panggil diriku
Ku dikuduskan darahMu, ya, Anak Domba Allahku.
P Dengarlah janji Tuhan tentang pengampunan dosa: Karena semua orang telah
berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, dan oleh karena kasih karunia
telah dibenarkan dengan cuma-Cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus. Kristus
Yesus telah ditentukan Allah menjadi jalan pendamaian karena iman, dalam
darahNya. Kemuliaan bagi Allah di tempat yang Maha tinggi!
S Amin

8. Menyanyi BN HKBP No. 426 : 2 “Benarkah Yesus T’lah Mati”


Benarkah mati Tuhanku karena dosaku?
Membayar lunas hutangku, dengan kasih kudus?
Sungguh dan benar, sungguh dan benar
Sebabnya Yesus t’lah mati untuk menebusku.

9. Epistel
P Marilah kita mendengar Firman Tuhan yang ditetapkan untuk hari ini yaitu Kitab
Ibrani 10 : 19-29. Jadi, saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh
keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus,
K karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui
tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
P dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
K Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari hati
nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
P Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita, sebab Ia,
yang menjanjikannya, setia.
K Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam
kasih dan dalam pekerjaan baik.
P Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti
dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin
giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang mendekat.
K Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan
tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
P Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan api yang
dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
K Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas
kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi.
P Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang menginjak-
injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang menguduskannya,
dan yang menghina Roh kasih karunia?

10. Menyanyi BN HKBP No. 84 : 2 “Andai Terukir Dihatiku”


3
Sambutlah aku ya Tuhanku, sebagai upah bagiMu
Akan ku ukir di hatiku, semua pengorbananMu
Menebus aku yang durhaka di dorong kasih setiaMu
Sehingga aku bergembira, sampai ku masuk rumahMu.

11. PENGAKUAN IMAN:


P Marilah kita bersama-sama mengaku iman kepercayaan kita, sebagaimana teman-
teman seiman di seluruh dunia. Kita bersama-sama mengucapkannya:
S Aku percaya...

12. DOA SYAFAAT

13. Menyanyi BN HKBP No. 412 : 1-… “Lihat Jauh Di Bukit”


Lihat jauh di bukit, ada salib Tuhan berlumur darah dan peluh
Yesus disalibkan untuk kesembuhan duka dan derita hatimu
Aku sungguh cinta salibNya, salib Tuhanku di Golgota
Ku dekatkan diri padaNya, sampai nanti aku di Surga.
SalibNya ditolak, dikecam, dihina, bagi ku ajaib mulia
Walau banyak dosa, ditebus olehNya, dengan tercurahnya darahNya
Aku sungguh cinta salibNya, salib Tuhanku di Golgota
Ku dekatkan diri padaNya, sampai nanti aku di Surga.

14. KHOTBAH : Matius 27 : 45-56 (Bacalah Alkitab)


“Pengorbanan Yesus yang Menyelamatkan” (Mat. 27: 45-56)
Oleh Pdt Dr. Robinson Butarbutar - Ketua Rapat Pendeta HKBP
Damai Sejahtera Allah yang melampaui segala akal dan pikiran kiranya menyertai
hati dan pikiran saudara-saudaraku sekalian, di dalam Kristus Yesus Tuhan kita, Amin.
Saudara-saudaraku seiman di seluruh tanah air, pada tahun ini, kita merayakan Hari
Kematian Yesus Kristus di tengah-tengah pandemi global yang disebut dengan Covid-19.
Situasi masih belum menentu. Vaksin untuk virus ini pun belum ditemukan. Sudah
puluhan ribu orang meninggal di seluruh dunia. Mungkin, ada dari antara yang
meninggal itu adalah sahabat kita, saudara kita, atau bahkan kekasih hati kita sendiri.
Hati kita remuk. Namun, banyak pula dari antara mereka yang terinfeksi virus itu
berhasil sembuh. Ini tentu saja pantas untuk kita syukuri. Oleh sebab itu, di dalam iman
yang teguh kita berharap keadaan akan segera membaik dan hati kita terhibur.
Khotbah kita pada hari ini didasarkan pada Matius 27 : 45-56, teks yang menarasikan
penderitaan Yesus yang sangat tragis di kayu salib. Yesus sampai menjerit dengan suara
besar (Yunani: phone megale) karena merasa ditinggal oleh Bapa-Nya. Dia berkata:
“Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?” Selain itu, lewat teks ini kita
juga dapat menyaksikan tindakan keji seseorang yang member Yesus minum bunga
karang yang sudah dicelupkan kedalam anggur asam, ditambah dengan olok-olok
dengan bertanya apakah Elia akan datang untuk menurunkan-Nya dari salib. Namun,
saudara-saudara, di samping penderitaan itu, dalam teks ini disebutkan juga tujuh
4
peristiwa lain yang mengiringi kematian Yesus, yang menarik untuk kita perhatikan
lebih jauh.
Apakah ketujuh peristiwa itu? Pertama, gempa bumi. Kedua, bukit-bukit batu
terbelah. Ketiga, kuburan-kuburan terbuka. Keempat, banyak orang kudus yang telah
meninggal bangkit. Kelima, mereka yang telah bangkit itu disebut masuk ke kota kudus,
yaitu Yerusalem, dan menampakkan diri kepada banyak orang. Lebih lagi, keenam,
dengan sedikit lebih variatif disbanding catatan injil Markus, terjadinya gempa bumi
itulah yang menyebabkan kepala Pasukan dan prajurit-prajurit Romawi dalam rasa
sangat takut mempersaksikan: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” Dan, ketujuh, yang
tak kalah penting, dicatat bahwa kejadian-kejadian itu disaksikan dari jauh oleh tiga
perempuan murid Yesus yang setia mengikuti Yesus dari Galilea, yaitu: Maria
Magdalena, Maria Ibu Yakobus dan Yusuf, dan ibu dari anak-anak Zebedeus. Artinya,
kematian Yesus dan keenam peristiwa di atas adalah nyata, ada saksinya. Peristiwa salib
bukan hoax.
Apa yang hendak disampaikan khotbah ini kepada kita di tengah pandemi virus ini?
Mengapa pada saat-saat kita memeringati kematian Yesus di rumah kita pada musim
wabah ini kita disuguhi oleh kisah kematian Yesus yang tidak saja menyajikan kematian
tragis dari Yesus, tetapi juga yang justru mencatat bahwa peristiwa kematian Yesus di
salib itu, dan kebangkitan-Nya nanti, telah menyebabkan orang-orang kudus bangkit
dari kubur mereka dan malah menampakkan diri pada banyak orang di sana? Apakah
ini hendak berkata kepada kita bahwa, seperti tema khotbah kita, pengorbanan Yesus
itu bukan hanya mampu menyelamatkan kita dari dosa-dosa kita, melainkan memiliki
kuasa membangkitkan orang-orang yang telah terkubur sekalipun, orang-orang yang
telah dikuduskan-Nya, dan yang untuk dan atas nama-Nya meninggal, termasuk akibat
Covid-19, termasuk mereka yang kehilangan nyawa karena berkorban untuk
menyelamatkan para korban virus ini dari kematian, sehingga kisah itu menghibur kita
dalam saat-saat duka ini, menghibur kita semua yang tengah menangis? Satu hal yang
pasti, Yesus ingin kita hidup. Hidup dalam damai sejahtera.
Oleh sebab itu, saudara-saudara sekalian, kita bisa juga memaknai khotbah ini
dengan melihat penderitaan kita karena Covid-19, dan kematian sesame kita korban
Covid-19, sebagai pemicu dan pemacu untuk menghargai kehidupan dan terus
memperjuangkannya. Berapa pun jumlah korban saat ini, itu sudah terlalu banyak. Kita
tidak ingin ada korban jiwa lagi. Kita juga tidak boleh pasrah tanpa melakukan apa pun.
Kematian Yesus di kayu salib dan kematian para sahabat kita karena Covid-19 kiranya
membangkitkan semangat kita untuk memperjuangkan kehidupan kita, kehidupan
sesame kita, lewat usaha-usaha serius menghentikan penyebaran virus Covid-19,
mengobati yang terjangkit, menolak menulari yang lain tanpa sengaja dengan tidak
berkumpul-kumpul, rajin mencuci tangan dengan sabun, dan seterusnya, termasuk
dengan mengikuti sepenuhnya anjuran pemerintah. Kita juga berharap Perpu No.
1/2020 dan Peraturan Menteri Kesehatan No. 9/2020 tentang Pedoman Pembatasan
Sosial Berskala Besar dalam rangka percepatan Penanganan Covid-19 dapat berhasil.
Ia berkorban di kayu salib untuk keselamatan kita. Kematian-Nya itu sendiri
membangkitkan harapan bagi kita bahwa kita tidak dibiarkan begitu saja dalam
5
menghentikan penyebaran Covid-19. Ia bersama kita. Kuasa kematian-Nya itu
melindungi para tenaga kesehatan yang berjuang menyelamatkan korban-korban
terinfeksi, bersama dengan disiplin tinggi kita menjaga jarak fisik sosial, dan
memberkati usaha-usaha kita menolong sesama yang berkekurangan akibat kesetiaan
kita menjaga jarak fisik sosial ini. Dia yang adalah sumber pengetahuan juga akan
menyertai para peneliti dan ilmuwan untuk sesegera mungkin menemukan vaksin
penakluk virus ini. Biarlah hati kita terus memercayai kuasa kematian Yesus yang
menyelamatkan kita, yang dahulu telah menyebabkan orang-orang yang sudah lama
berada di kubur bangkit dan menampakkan diri kepada orang-orang banyak. Kuasa
kematian Yesus itu kini juga bersama kita mengalahkan penyebaran virus Covid-19 ini.
Percayalah, Dia tidak pernah meninggalkan kita. Dia menyertai kita senantiasa. Mari
bersemangat mengalahkan Covid-19 bersama Tuhan Yesus. Di dalam iman yang teguh
kita telah dan akan selalu mempersaksikan: “Sungguh, Ia ini adalah Anak Allah.” Amin.

15. Menyanyi BN HKBP No. 619 : 1-… “Di Golgota Ku Menyesali” (Pelean)
Di Golgota ku menyesali semua dosaku yang keji
Oleh darahNya aku bersih, Yesus terpuji
Pujilah namaNya, pujilah namaNya
Oleh darahNya aku bersih, Yesus terpuji.
Ku ditebus dari dosaku, ku bahagia kar’na Tuhanku
Dialah pelindung hidupku, puji Tuhanku
Pujilah namaNya, pujilah namaNya
Oleh darahNya aku bersih, Yesus terpuji.

16. DOA PENGUTUSAN


P Ya TUHAN, Engkaulah yang memanggil kami dan Engkaulah yang mengumpulkan
kami kepada jemaat yang kudus yang Engkau pilih. Kami bersukur karena Engkau
telah menyerahkan kami kepada AnakMu, Tuhan Yesus Kristus supaya kami menjadi
milikNya.
K Kasihanilah kami, kuatkan dan teguhkanlah kami untuk melakukan FirmanMu
sebagai tanda syukur kami atas Tuhan Yesus bagi kami.
P Teguhkan kami supaya kami tetap setia beriman kepadaMu sampai ajal kami, supaya
kami sampai kepada sukacita yang kekal yaitu kehidupan yang kekal yang Engkau
sediakan bagi kami yang setia kepadaMu.
K (Menyanyikan) BN No. 76 : 4 “Hanya Satu Hal”
KepadaMu Tuhan ku serahkan, seluruhnya hidupku
Katakanlah amin dan ukirkan namaMu di hatiku
KehendakMulah ku utamakan, dalam apapun yang kukerjakan
Itu janji tekadku, kepadaMu Tuhanku.
P Doa Persembahan... (Agenda HKBP)
Jika anggota jemaat doa persembahan dari dalam hati.
K (Menyanyikan) BN No. 204 : 2 “Ku Setia PadaMu”

6
Tuhan karuniaMu, roh dan jiwaku semua
Nyawa juga hidupku, harta milik ku semua
Kuserahkan padaMu, untuk s’lama-lamanya.
P Doa Bapa Kami... (Agenda HKBP)
K Menyanyikan:
Kar’na Engkau punya Kerajaan dan Kekuasaan dan Kemuliaan,
Sampai s’lama-lamanya... Amin.
P Berkat... (Jika Fulltimer & Sintua) Jika anggota jemaat dari doa Bapa Kami langsung
Amin-amin-amin.
P Menyanyikan: Amin-Amin-Amin.

=============================================================
Persembahan Ibadah Keluarga, kepada Gereja:
Dari Keluarga : ..........................................................................
Wijk : ..........................................................................
Sebesar : ..........................................................................

II Kor 9 : 7b “Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita”.

SELAMAT BERIBADAH
TUHAN YESUS MEMBERKATI.

Anda mungkin juga menyukai