Anda di halaman 1dari 9

GKPI JEMAAT KHUSUS KISARAN

IBADAH MINGGU KELUARGA DI RUMAH WARGA JEMAAT


JUMAT AGUNG
JUMAT, 10 APRIL 2020
“TAHUN 2020 DI GKPI SEBAGAI TAHUN TRANSFORMASI KEPEMIMPINAN”

TEMA
PENGORBANAN YESUS YANG MENYELAMATKAN

KETERANGAN : P = PEMIMPIN K = KELUARGA


I. KATA PENGANTAR
P : Saudaraku yang terkasih dalam nama Tuhan Yesus Kristus, kita telah melalui
Minggu-Minggu Sengsara yang mengingatkan kita akan penderitaan yang harus
dilalui Yesus Kristus, Juruselamat dan Tuhan kita. Hari ini kita sampai pada titik
nadir dari perjalanan sengsara yang ditempuh-Nya (Via Dolorosa), kematian-Nya
di kayu salib sebagai akhir yang paling tragis bagi Dia yang tidak bersalah apa-apa.
Diantara sekian ribu salib yang telah dipancang bagi pengkhianat negara, budak
dan penjahat-penjahat, salib Yesus mengandung pesan yang teramat penting bagi
kita umat-Nya: tanpa darah-Nya yang tercurah di bukit Golgata, tidak ada
penebusan yang tuntas bagi dosa dan pelanggaran kita terhadap Allah Yang
Mahakudus. Lagi pula, melalui hukuman yang mengerikan itu, Ia menunjukkan
kepada kita kasih-Nya, kepedulian-Nya, dan bela-rasa-Nya terhadap orang-orang
yang mengalami berbagai penderitaan, termasuk mereka yang dipinggirkan dan
disingkirkan oleh kebencian, fitnah, pengkhianatan, ketidak-adilan, merasa tak
berdaya tanpa perlindungan dan pembelaan. Mari kita mempersiapkan hati kita
untuk merenungkan dan menapaki Via Dolorosa yang telah dijalani-Nya dengan
penuh ketaatan dan kesetiaan kepada Bapa-Nya. Marilah kita berdoa dalam hati
kita masing-masing: (Saat teduh sejenak)

II. KEBAKTIAN
1. BERNYANYI KJ NO. 410 : 1 / BE 504 : 2 “TENANGLAH KINI HATIKU”
 Tenanglah kini hatiku: Tuhan memimpin langkahku. Di tiap saat dan kerja tetap kurasa
tanganNya. Tuhanlah yang membimbingku; tanganku dipegang teguh. Hatiku
berserah penuih; tanganku dipegang teguh.
 Holom pe angka dalan i di linggom hamatean i. tiur pe angka ari i, tung guru do di
Tuhanhi. Ditogutogu Jesus au, tanganNa sai maniop au. Tongtong ma siseanNa au,
paima boi tu surgo lao.
-1-

2. VOTUM :
P : Di dalam nama Allah Bapa, dan Anak-Nya Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus.
K : Amin.

3. PENGAKUAN DOSA :
P : Saudara-saudara yang terkasih di dalam Tuhan kita, marilah kita mendekat kepada
Allah dengan hati yang tulus. Marilah kita mengaku dosa-dosa kita kepada Allah Bapa
dan memohon kepada-Nya di dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus untuk memberi
kita pengampunan. Pertolongan kita adalah di dalam nama Tuhan.
K : Yang menjadikan langit dan bumi.
P : Ya, Allah Bapa yang Mahakuasa, Pencipta dan Penebus kami, kami mengaku bahwa
kami adalah orang-orang berdosa yang tidak layak berdiri di hadapan-Mu. Kami telah
berdosa terhadap Engkau di dalam pikiran, perkataan dan perbuatan kami. Oleh
sebab itu, kami datang kepada-Mu dan memohon pengampunan-Mu demi Anak-Mu,
Yesus Kristus, Tuhan kami.

K : Ya, Bapa, kasihanilah aku orang berdosa yang hina ini. Perbaruilah hatiku oleh Roh-
Mu dan tolonglah aku kembali ke jalan-Mu. Dengarkanlah permohonanku demi
Yesus Kristus, Anak-Mu, yang telah menderita dan mati bagiku. Amin.

P : Janji Tuhan Tentang Pengampunan Dosa Kita: “Karena begitu besar kasih Allah akan
dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap
orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”
Segala Kemuliaan Bagi Allah Di Tempat Yang Maha Tinggi.

K : Amin.

4. BERNYANYI KJ NO. 368 : 1 / BE NO. 449 : 2 “PADA KAKI SALIBMU”


 Pada kaki salib-Mu, Yesus ‘ku berlindung. Air hayat Golgota pancaran yang agung.
Salib-Mu, salib-Mu y7ang kumuliakan. Hingga dalam sorga k’lak ada perhentian.
 Lao ma au tu silangMi, i haporusanhu. Sai asi ma rohaMi, unang tulak ahu. SilangMi
Tuhanhi, ima pujionhu. Paima sogot sahat au, i endehononhu.
5. INTROITUS
P : ”Sebab Imam Besar yang demikianlah yang kita perlukan; yaitu yang saleh, tanpa salah,
tanpa noda, yang terpisah dari orang-orang berdosa dan lebih tinggi dari pada tingkat-
tingkat surga, yang tidak seperti imam-imam besar lain, yang setiap hari harus
mempersembahkan kurban untuk dosanya sendiri dan sesudah itu barulah untuk dosa
umatNya, sebab hal itu telah dilakukanNya satu kali untuk selama-lamanya.” Haleluya.

P+K : Haleluya… Haleluya… Haleluya… (DINYANYIKAN)


-2-

P : Kita Bersatu Dalam Doa: Ya Allah, Bapa yang mengasihi seluruh umat manusia, kami
sungguh bersyukur karena Engkau telah memberikan Anak-Mu Yesus Kristus, yang
menderita penghinaan dan sengsara sampai mati di kayu salib, agar kami dilepaskan
dari kuasa Iblis, dosa dan maut. Bimbing dan ajarlah kami untuk merenungkan
penderitaan Tuhan kami, agar dengan setulus hati kami, mengakui dosa dan
pelanggaran kami, dan sungguh-sungguh mengimani keselamatan di dalam Yesus
Kristus, supaya kami memperoleh hidup yang kekal bersama-Mu selama-lamanya.
P+K : Amin.

6. KYRIE ELEISON (TUHAN, KASIHANILAH)


P : Tuhan, kasihanilah kami
K : Tuhan, kasihanilah kami.
P : Kristus, kasihanilah kami.
K : Kristus, kasihanilah kami.
P : Tuhan, kasihanilah kami.
K : Tuhan, kasihanilah kami.

7. SALAM DAN DOA KOLEKTA


P : Tuhan besertamu!
K : Dan Besertamu Juga!
P : MARILAH KITA BERDOA: “Ya Bapa Yang Mahakasih, sungguh besar kasih dan
kesabaran-Mu terhadap kami. Di kedalaman hati kami, kami merenungkan
penderitaan yang ditanggung Anak-Mu bagi kami semasa hidup-Nya di bumi ini. Hari
ini secara khusus kami menghayati kembali penderitaan mengerikan yang dialami-
Nya hingga kematian-Nya yang tragis di kayu salib. Hati kami diliputi rasa haru akan
kasih dan pengorbanan-Nya demi seisi dunia. Kiranya Roh-Mu melembutkan hati
kami untuk menyambut uluran tangan anugerah yang ditandai luka-luka ganti
hukuman atas dosa dan palenggaran kami, agar kami semakin menghargai dan
meyakini karya keselamatan yang Engkau nyatakan di dalam Yesus Kristus, Anak-Mu.
P+K : Amin.

8. BERNYANYI LAGU PUJIAN “BAGI TUHAN TAK ADA YANG MUSTAHIL”


 Ku yakin saat kau berfirman, ku menang saat Kau bertindak. Hidupku hanya
ditentukan oleh perkataan-Mu. Ku aman kar’na Kau menjaga, ku kuat kar’na Kau
menopang. Hidupku hanya ditentukan oleh kuasa-Mu.
Reff. Bagi Tuhan tak ada yang mustahil, bagi Tuhan tak ada yang tak mungkin.
Mujizat-Nya disediakan bagiku, ku diangkat dan dipulihkan-Nya. (Reff. 2X)
-3-
9. PEMBACAAN EPISTEL
P : Marilah kita mendengarkan Firman Tuhan sebagai pendahuluan kotbah
yang tertulis dalam Ibrani : 10 : 19 – 29 demikian Firman Tuhan: Jadi,
saudara-saudara, oleh darah Yesus kita sekarang penuh kebenaranian dapat
masuk ke dalam temnpat kudus,
K : karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui
tabir, yaitu diri-Nya sendiri,
P : dan kita mempunyai seorang Imam Besar sebagai kepala Rumah Allah.
K : Karena itu marilah kita menghadap Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan
keyakinan iman yang teguh, oleh karena hati kita telah dibersihkan dari
hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah dibasuh dengan air yang murni.
P : Marilah kita teguh berpegang pada pengakuan tentang pengharapan kita,
sebab Ia, yang menjanjikannya, setia. Dan marilah kita saling
memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam
pekerjaan yang baik.
K : Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita,
seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling
menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari Tuhan yang
mendekat.
P : Sebab jika kita sengaja berbuat dosa, sesudah memperoleh pengetahuan
tentang kebenaran, maka tidak ada lagi korban untuk menghapus dosa itu.
K : Tetapi yang ada ialah kematian yang mengerikan akan penghakiman dan
api yang dahsyat yang akan menghanguskan semua orang durhaka.
P : Jika ada orang yang menolak hukum Musa, ia dihukum mati tanpa belas
kasihan atas keterangan dua atau tiga orang saksi.
P+K: Betapa lebih beratnya hukuman yang harus dijatuhkan atas dia, yang
menginjak-injak Anak Allah, yang menganggap najis darah perjanjian yang
menguduskannya, dan yang menghina Roh kasih karunia?
P : Demikianlah Pembacaan Firman Tuhan. (Berbahagialah setiap orang yang
mendengar firman Allah dan yang memeliharanya.)
P+K: Amin

9. BERNYANYI KJ NO. 170 : 1 / BE NO. 78 : 8 “KEPALA YANG BERDARAH”


 Kepala yang berdarah, tertunduk dan sedih. Penuh dengan sengsara dan luka yang
pedih. Meski mahkota duri menghina harkat-Mu. Kau patut kukagumi, terima
hormatku.
 Ho ma pangondinganhu siapul rohangki. Di na lao tos hosangku di hamamatengki. Disi
ma ingotonhu sude na tinaonMi, na timbul do tuangku lao mate songon i.
-4-
10. PENGAKUAN IMAN
P : Marilah kita bersaksi mengikrarkan Pengakuan Iman kita bersama Jemaat pada
segala abad di seluruh dunia:
K : Aku percaya kepada Allah, Bapa yang Mahakuasa, Khalik langit dan Bumi.
Aku percaya kepada Yesus Kristus, Anak-Nya yang tunggal Tuhan kita, yang
dikandung dari pada Roh Kudus, lahir dari anak dara Maria, yang menderita di
bawah pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke
dalam kerajaan maut, pada hari ketiga, bangkit pula dari antara orang mati, naik ke
surga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang Mahakuasa, dan akan datang dari
sana, untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati.
Aku percaya kepada Roh Kudus, Gereja yang Kudus dan Am, persekutuan orang
kudus, pengapmpunan dosa, kebangkitan daging, dan hidup yang kekal. Amin.

10. BERNYANYI KJ NO. 35 : 1 “TERCURAH DARAH TUHANKU”


 Tercurah darah Tuhanku di bukit Golgata. Yang mau bertobat, ditebus, terhapus
dosanya, terhapus dosanya, terhapus dosanya. Yang mau bertobat, ditebus, terhapus
dosanya.

11. DOA SYAFAAT


Topik Doa:
 Kesehatan Keluarga dan Jemaat
 Pemerintah, Dokter dan para medis supaya diberikan kekuatan
 Wabah Covid-19 agar segera berlalu
 (Boleh ditambah sesuai dengan kebutuhan keluarga)

11. BERNYANYI LAGU PUJIAN “KUSIAPKAN HATIKU TUHAN”


 Kusiapkan hatiku Tuhan „tuk dengar firmanMu saat ini. Ku sujud menyembahMu Tuhan,
masuk hadiratMu, saat ini. Curahkan urapanMu Tuhan, bagi jemaat-Mu, saat ini.
Kusiapkan hatiku Tuhan, ‘tuk dengar firmanMu. FirmanMu Tuhan tiada berubah, dahulu
sekarang, selama-lamanya Tiada berubah. FirmanMu Tuhan, penolong hidupku,
Kusiapkan hatiku Tuhan, ‘tuk dengar firmanMu.

12. KHOTBAH : MATIUS 27 : 45 – 56


 Berdoa Sebelum Mendengarkan Kotbah
 Terlebih Dahulu Dibaca Nats Alkitab Dari Matius 27 : 45 – 56
Saudara yang terkasih dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus, Hari ini kita memasuki JUMAT
AGUNG, sebuah momen untuk mengingatkan kita akan hari kematian Yesus Kristus. Pelaksanaan
Ibadah Jumat Agung kita pada tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, jika tahun lalu
kita merayakannya di Gereja tetapi saat ini kita justru melaksanakan dan memperingati hari
kematian Yesus ini di rumah kita masing-masing. Percayalah saudaraku, ibadah yang kita lakukan
saat ini, sangat berharga di hadapan Tuhan kita untuk memperingati hari kematian-Nya di kayu
Salib demi menebus dosa-dosa manusia.
-5-
Ketika akan menghembuskan nafas terakhir, umumnya orang yang akan kembali kepada sang
pencipta itu akan meninggalkan pesan/ucapan terakhir. Dan jika ada seseorang meninggal tanpa
pesan terakhir biasanya, sangat disesalkan. Banyak orang berharap akan pesan/ucapan yang
terakhir ini, sepertinya hal ini memiliki makna dan pesan yang sangat penting.
Demikanlah Yesus pada saat saat terakhirnya, yakni ketika Yesus disalibkan ada tujuh perkataan
yang diucapkanNya di kayu salib. Ketujuh ucapan ini tidak hanya terdapat dalam Matius saja
melainkan ada dalam Injil Lukas, Markus dan Yohanes. Dan yang ada dalam Injil Matius ini
hanyalah satu saja, yakni nas kotbah kita saat ini yaitu “ Eli, Eli, Lama sabachtani” artinya adalah
“ Allahku, Allahku mengapa Engkau meninggalkan aku? Jika kita membaca ucapan ini, seolah
olah yang tergambar adalah Yesus sedang mengeluh atau Yesus sedang di ambang putus asa.
Tetapi sesungguhnya tidaklah demikian. Makna ucapan Yesus yang ke-empat ini adalah ingin
menggambarkan bahwa Yesus mengalami penderitaan yang begitu besar dan sangat sangat sakit.
Bolehkah, sejenak kita membayangkan bagaimana penderitaan atau siksaan yang dirasakan oleh
Yesus? Bagaimana rasanya dipukul, dipaku dan digantung (disalibkan)? Saudara yang terkasih,
Yesus tidak menggunakan anti rasa sakit atau ilmu kebal pada waktu itu. Dia benar-benar
merasakannya di setiap siksaan yang ia terima? Untuk apa Dia melakukan-Nya? Ya, untuk
menebus saya dan juga anda semuanya dan untuk menganugerahkan pembebasan bagi kita umat
yang berdosa.
Apakah yang muncul jika kita membayangkan, kita hadir dan menjadi saksi atas penyaliban Yesus
itu? Yang ia jalananin dan alami itu bukanlah karena kesalahan dan pelanggaran-Nya melainkan
karena dosa-dosa kita. Bagaimana saudara yang terkasih jika kita sudah mengetahuinya,
masihkah kita ingin hidup hanya seperti yang kita mau saja? Atau sudahkah kita mau menghargai
karya penyelamatan itu?
Kemudian ketika Yesus disalibkan, ada seseorang yang mengambil bunga karang,
mencelupkannya ke pada sebatang buluh dan memberi Yesus minum. Matius menggunakan
Mazmur 69: 22 untuk mengambarkan penderitaan Yesus ini. Alasannya adalah karena Mazmur ini
berisikan nyanyian orang benar yang menderita dan memohon pertolongan Allah. Maka ingin
dijelaskan bahwa Yesus yang menderita itu adalah menderita karena kebenaran-Nya. Bukan
karena kesalahan dan dosan-Nya. Dan hal ini merupakan bentuk penggenapan Yesus dari
Perjanjian Lama tersebut.
Kisah penyaliban Yesus ini bukanlah sekedar untuk kita ketahui saja melainkan melebihi itu yakni
supaya kita tahu dan kita percayai Yesuslah satu-satunya Juruselamat. Yesuslah penggenapan
dari Perjanjian Lama yang menubuatkan Mesias dan Dialah Mesias itu. Oleh karena itu kita tidak
usah lagi mencari cara atau penyelamat yang lain. Yesuslah satu-satunya jalan kebenaran dan
keselamatan. Maka hanya Yesuslah satu satunya yang menjadi andalan kehidupan kita.

Setelah itu, ada tanda-tanda yang muncul ketika Yesus mati. Yakni tabir bait suci terbelah dua
yang mengartikan tidak ada lagi penghalang antara ruang Maha kudus dan ruang kudus atau tabir
itu tidak lagi terbagi antara tempat untuk imam bersar, imam dan jemaat melainkan menjadi
satu. Menghadap Allah tidaklah harus melalui Imam besar lagi, melainkan kita sendiripun bisa
datang ke hadirat Allah. Karena Yesus sendiri telah menjadi Imam besar bagi kita, Maka kita
datang menghadap Allah melalui Yesus Kristus.

-6-

Kemudian kegelapan meliputi semua daerah itu, terjadi gempa bumi dan bukit-bukit batu
terbelah. Tanda-tanda ini melahirkan sebuah kesaksian yakni kepala prajurit dan pasukan-
pasukannya, mengungkapkan sebuah pengakuan: “ esus adalah Anak Allah”. Mereka bukanlah
orang Yahudi melainkan orang Romawi yang tidak mengenal Perjanjian Lama, tetapi mereka
menjadi mengenal melalui peristiwa ini. Jika orang Romawi yang tidak mengenal janji pada
Perjanjian Lama bisa bersaksi akan Kuasa Yesus, apalagi kita yang sudah menerima dan percaya
kepada Yesus seharusnya kita harus bersaksi tentang siapakah Yesus itu dan bagaimana
kuasaNya. Bagaimana caranya : Melakukan hal-hal yang baik yang menyenangkan hati Tuhan dan
sesama. Terutama dalam situasi kondisi pada saat ini, walaupun kita melalui masa-masa sulit
akibat dari Pendemi Covid 19 ini, kita harus tetap kuat dan setia mempercayai dan
mempercayakan hidup kita kepada Yesus sebagai Juruselamat yang akan melepaskan dan
menyelamatkan kita dari semua yang kita alami dan gumulkan bersama saat ini. Semoga Jumat
Agung ini, memberikan makna yang sesungguhnya bagi kita, bahwa hidup dan mati kita hanya
berada di dalam tangan Tuhan Yesus. Tuhan Yesus memberkati. Amin.

13. BERNYANYI KJ NO. 38 : 1 / BE NO. 184 : 4 “T’LAH KUTEMUKAN DASAR KUAT”


 T’lah kutemukan dasar kuat, tempat berpaut jangkarku. Kekal, ya Bapa, Kau
membuat, Put’raMu Dasar yang teguh. Biarpun dunia lenyap, pegangan hidupku
tetap.
 Naung lonong do sude dosantatu mudar ni Tuhanta i. Ai molo na porsea hita ndang jadi
hona uhum be. Dibaen panjou ni mudar i na mangondihon jolma i.

14. AYAT PERSEMBAHAN : 1 Tawarikh 29:17


“Aku Tahu, ya Allahku bahwa Engkau adalah penguji hati dan berkenan kepada keikhlasan
maka aku pun mempersembahkan semuanya itu dengan sukarela dan tulus ikhlas. Dan
sekarang umat-Mu yang hadir di sini telah kulihat memberi persembahan sukarela
kepadaMu dengan sukacita.”

15. PERSEMBAHAN DIKUMPULKAN

16. DOA PERSEMBAHAN


P : Ya Allah Bapa kami yang ada di surga, kami mengaku dengan setulus hati,
Engkaulah sumber segala berkat dan karunia dalam hidup kami. Di sini kami
mempersembahkan kurban syukur kami kepada-Mu. Terimalah persembahan umat-
Mu dan berkatilah menjadi alat kesaksian, persekutuan, dan pelayanan jemaat-Mu
ini.
K : Jadikanlah hidup kami persembahan yang berkenan kepada-Mu, dan pakailah
hidup kami untuk turut menghadirkan tanda-tanda Kerajaan-Mu: kasih, keadilan,
dan damai sejahtera di seluruh dunia ini.
P+K: Bukalah hati kami oleh Roh Kudus-Mu, agar kami senantiasa mengucapkan syukur
kepada-Mu di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan kami. Amin.

-7-

17. NYANYIAN PERSEMBAHAN KJ NO. 364 : 1 “ BERSERAH KEPADA YESUS”


 Berserah kepada Yesus tubuh, roh dan jiwaku; kukasihi, kupercaya, kuikuti Dia t’rus.
Aku berserah, aku berserah; kepada-Mu, Jurus’lamat, aku berserah!

18. MENGUCAPKAN : DOA BAPA KAMI

19. AMIN ...AMIN.. AMIN… (DINYANYIKAN)

20. BERSALAMAN

“SELAMAT MEMPERINGATI JUMAT AGUNG”


“TUHAN YESUS MEMBERKATI”
-8-

Anda mungkin juga menyukai