Anda di halaman 1dari 3

KHOTBAH MIMBAR

Minggu, 02 Oktober 2022

“ FIRMAN TUHAN DAN JANJI PEMULIHAN”

( Yeremia 30 ayat 1-24)

 SHALOM....
Jemaat yang dikasihi dan diberkati oleh Tuhan, di hari Minggu yang indah dan
penuh dengan sukacita ini kembali kita naikan ungkapan syukur kepada Tuhan sebab
kasih-Nya tidak pernah meninggalkan kehidupan kita semua. Itu memang benar-benar
nyata ketika kita telah merasakan berkat kehidupan yang secara Cuma-Cuma dapat kita
nikmati, kita rasakan, secara gratis. Sehingga sampai di saat ini kita sudah berada di
bulan yang baru, bulan oktober, so ber-ber deng somo 2 bulan leh nd dapa rasa kage so
desember. Kita melewati banyak moment-moment, banyak cerita, banyak suasana hati,
entah dalam suasana hati mungkin yang kurang baik, atau yang membahagiakan, namun
yang paling terpenting adalah apakah kita telah melewati banyak moment dengan Tuhan?
Sebab terkadang sebagai manusia yang masih banyak kekurangan kita melupakan Tuhan.
Namun bersyukurlah jika kita masih memiliki kesadaran untuk kesalahan-kesalahan kita
semua.
Puji Tuhan, dalam persekutuan yang indah ini, kembali kita telah membaca
Firman Tuhan yang akan membekali kehidupam kita sebagai orang percaya yang akan
menguatkan meneguhkan Iman percaya kita kepada Tuhan, sehingga tema inipun akan
menjadi sangat spesial ketika kita memang mampu menerima firman Tuhan ini dengan
benar-benar akan melakukannya “ Firman Tuhan Dan Janji Pemulihan” itulah bunyi
tema yang menjadi perenungan kita sebagai warga GMIM di minggu yang berjalan ini.
Dimana, dengan kesaksian yang telah di tulis dalam Kitab Yeremia pasal yang ke 30 ayat
1-24 ini, merupakan firman yang di dengar oleh nabi Yeremia sendiri untuk disampaikan
kepada umat Tuhan sebagai suatu hal yang harus diperhatikan. Dimana, Yeremia ini
adalah seorang yang masih mudah, masih belum pandai bicara, namun ia menerima
ketika ia di utus sebagai seorang nabi. Dan pada masa baktinya sebagai seorang nabi
Yeremia sangat menentang dua kejahatan yaitu : 1. Penyembahan Berhala dan 2.
Ketidakadilan. Maka kehidupan Yeremia sendiri sebagai seorang Nabi, tidak hanya
menyampaikan nubuat-nubuat tetapi ia juga mengalami hal-hal yang dia sampaikan bagi
umat Tuhan. Sehingga dalam pasal yang ke 30 ini Yeremia membuat kitab ini dalam
gulungan seingga ini akan menjadi peringatan yang akan di ulang-ulangi dimana Bangsa
Israel memiliki keadaan dalam kesengsaraan. Untuk itulah Yeremia meyakinkan Bangsa
Israel setelah melewati masa- masa sulit, pembuangan, kesengsaraan mereka akan
mendapat sebuah janji-janji pemulihan, mereka akan dimurnikan, setelah mereka
mendapat hukuman dari Allah. Sebab dalam ayat yang ke-3 sendiri telah menekankan
bahwa sesungguhnya waktunya akan datang, demikianlah firman Tuhan bahwa Tuhan
akan memulihkan umat-Nya Israel dan Yehuda dan akan mengembalikan mereka ke
Negeri yang telah Allah janjikan.

Jemaat yang dikasihi Tuhan, kesaksian Yeremia tentang apa yang di alami oleh
Bangsa Israel adalah hal yang menunjukan kepada kita bahwa selain kita memiliki Allah
yamg penuh Kasih, Ia juga hadir sebagai Allah yang adil. Dimana, ketika Bangsa Israel
menderita ini adalah murka Allah sebab mereka tidak taat akan perintah Allah sehingga
dengan rencana Allah, dengan keadilan yang Dia tunjukan maka mereka harus berada
dalam keadaan pembuangan meskipun mereka sendri dijuluki sebagai umat pilihan Allah.
Namun, seiring berjalannya waktu ketika Allah menyatakan keadilan dalam kehidupan
mereka, Allah juga menyatakan kasih-Nya lewat pemulihan seperti apa yang Nabi
Yeremia katakan dalam pasal yang ke-30 ini. Tidak selamanya mereka dibiarkan oleh
Allah, untuk itulah bangsa Israel harus memang benar-benar percaya pada apa yang telah
disampaikan oleh nabi Yeremia.

Firman Tuhan adalah kekuatan bagi kita sebagai orang percaya. Firman Tuhan
adalah sebuah janji Allah bagi setiap kita yang percaya kepada-Nya. Bahkan dengan
melakukan apa yang telah di firmankan Allah akan dapat memulihkan hidup kita semua.
Untuk itu jadikan firman sebagai bentuk kuasa Allah bukan hanya tentang cerita yang
harus kita dengar. Jemaat yang diberkati oleh Tuhan Allah tidak pernah menahan-nahan
peengampunan-Nya bagi kita yang bersungguh-sungguh ingin mengakui kesalahan
bahkan ingin hidup kita dipulihkan oleh Allah. Dalam perjalanan kehidupan kita, kita pun
pasti pernah memiliki melewati keadaan yang sama seperti bangsa Israel. Dimana,
mungkin kita merasa persoalan pergumulan tantangan tidak pernah lepas dalam
kehidupan kita, bahkan seakan-akan membuat kita merasa bahwa hidup ini sangat sulit
dan berat untuk dilalui. Namun, kita perlu menyadari bahwa terkadang ha-hal pahit yang
harus kita alami adalah bentuk dari rencana Allah untuk mendisiplinkan hidup kita karena
Ia mengasihi kehidupan kita, Ia ingin bahwa kita memiliki kesadaran jika hidup kita
masih terikat dengan kesalahan-kesalahan bahkan dosa. Jika terkadang hidup ini tidak
berjalan sesuai dengan apa yang kita mau, maka kita harus percaya sepenuhnya kepada
rencana Allah. Allah yang dahulu adalah Allah yang sama sampai sekarang. Janji Allah
tidak pernah gagal dalam kehidupan kita semua meski terkadang pemikiran kita yang
gagal karena belum melihat rencana Allah bekerja. Padahal, yang Allah ingin tunjukan
Adalah Rencana-Nya yang harus terjadi sesuai dengan waktu-Nya bukan kehendak kita.

Sebagai orang percaya kita menerima ajaran dan nasehat dalam bentuk firman
Tuhan agar supaya kita memang benar-benar akan memahami dan meyakini bahwa Allah
akan memulihkan keadaan kita semua. Untuk itu menjadi pertanyaan penting dalam
kehidupan kita apakah kita percaya pada janji Allah dan pemulihan yang telah Allah
persiapkan? Sebab yang paling utama adalah kita memulihkan hubungan kita dengan
Allah. Jangan hanya ketika kita merasa kita mungkin memiliki banyak kesalahan atau
mungkin ketika orang lain mengatakan kita tidak pantas untuk dekat dengan Allah maka
itu membuat hubungan kita semakin jauh dari Allah. Lantas bagaimana kita akan
dipulihkan jika pemikiran tidak baik ada dalam pikiran kita. Allah tidak pernah
memandang rendah kehidupan kita, meskipun hati kita banyak dilukai, kita menerima
perlakuan yang tidak baik, maka marilah kita datang kepada Allah membersihkan
kehidupan kita semua dari hal-hal yang tidak baik, agar Allah pun akan dapat
menyatakan janji-Nya kepada kita semua. Sebab jika kita telah memiliki hubungan yang
baik dengan Allah maka, hal yang baik juga akan terpancar dalam kehidupan kita ketika
kita berada di tengah-tengah kehidupan pribadi, keluarga, dan siapapun yang kita temui
di sepanjang perjalanan kehidupan kita semua.

Dalam hidup ini ketika kita menemukan titik terendah, seperti apa yang di alami
bangsa Israel maka jalan satu-satunya adalah kita berdoa meminta pengampunan dan
jalan keluar kepada Allah. Yeremia telah memberikan kesaksian bahwa betapa baiknya
Allah dalam kehidupan kita semua lantas mengapa kita harus ragu untuk datang kepada
Allah. Jadikanlah hal-hal yang pahit sebagai bagian dari proses pemulihan dari Allah agar
kita telah siap menerima janji-Nya yang indah. Jikalau kita masih mampu untuk
memberikan kebaikan teruslah lakukan itu, jikalau hati kita masih siap menampung, rasa
sedih atas perlakuan yang tidak baik maka menangislah di hadapan Allah dan doakan
mereka. Ketika kita meminta maka kita akan dimampukan, ketika kita percaya maka satu
persatu keadaan kita akan dipulihkan oleh Allah bahkan apa yang tidak pernah kita
pikirkan akan dapat dilakukan oleh Allah sendiri. Ketika kita melihat gelas yang
berisikan air namun hanya setengah saja, kita dapat memandangnya dengan 2 sisi
yaitu negatif dimana kita percaya bahwa air itu akan habis dan kosong dan
memandanya dengan positif yaitu dimana kita percaya bahwa air itu jika ditambah
akan banyak dan penuh. Maka, sebenarnya yang Allah mau adalah baik Israel dan kita
semua harus memandang hidup ini di hal yang positif melihat bahwa sesakit-sakitnya
hidup ini Allah tidak akan membiarkan kita semua hancur, justru Allah akan menjanjikan
pemulihan bagi kita dengan kata lain ada pelangi sehabis hujan, ada luka namun ada
obatnya, ada tangis ada tawa, ada penderitaan namun ada sukacita. Selalu ada harapan,
maka mulailah untuk memperbanyak rasa syukur dan kurangi pengeluhan apa yang sudah
disiapkan bagi kita semua, berkat apapun itu tidak akan pernah tertukar atau tidak akan
kita terima. Jika pada saat itu Yeremia mengingatkan bangsa Israel maka pada saat ini
Alkitab menguatkan kita lewat kesaksian yang telah di alami Yeremia dan bangsa Israel.
Terpujilah Allah yang adalah Sang pemiik kehidupan kita semua dan yang akan
memulihkan kita semua lewat Firman ini AMIN.

Anda mungkin juga menyukai