Anda di halaman 1dari 3

Khotbah Minggu 20 Mei 2018

(Pentakosta)
Pentakosta
Stola Merah
Bacaan 1 : Kisah Para Rasul 2: 1-21
Bacaan 2 : Roma 8: 22-27
Bacaan 3 : Yohanes 16: 4b-15

Tema Liturgis : Masa Raya Unduh-Unduh GKJW, Merayakan Hidup dengan


Bersyukur
Tema Khotbah: Bersyukur adalah Budaya Orang Percaya

KETERANGAN BACAAN
(Tidak perlu dibaca di mimbar, cukup dibaca saat mempersiapkan khotbah)

Kisah Para Rasul 2:1-21


Hari raya pentakosta merupakan hari raya besar dalam tarikh Yahudi. Peristiwa ini
merupakan perayaan penuaian setelah panen gandum ketika dulu hasil dipersembah-
kan kepada Allah.
Pencurahan roh artinya penggenapan janji Allah untuk mencurahkan Roh-Nya atas
semua manusia untuk menyelamatkan umat-Nya. Roh Kudus memampukan kita
melakukan pekerjaan yang tidak mampu kita lakukan menurut pikiran kemampuan kita.
Ini dibuktikan setelah tercurah Roh Kudus para murid bisa memberi kesaksisan dengan
bahasa yang tidak mereka kenali atau bisa (ayat 4). Bagi orang lain, mereka dianggap
mabuk, namun mereka tidaklah demikian, para murid dimampukan untuk bersaksi akan
kebenaran Tuhan (ayat 13).

Roma 8:22-27
Orang percaya pun juga mengalami penderitaan sebagaimana orang yang tidak percaya.
Fokus pada anugerah, bukan pada penderitaannya (ayat 23). Maka yang ada adalah
bersyukur.
Orang percaya harus bertekun karena telah ditebus dan diselamatkan oleh Tuhan Yesus
Kristus (ayat 24). Dengan demikian kita tetap memiliki iman untuk terus bertekun dalam
pengharapan yang sejati. Paulus menggambarkan orang beriman adalah orang yang
mengalami penderitaan dan tetap memiliki pengharapan akan pemenuhan janji Allah.
Pencurahan Roh Kudus memampukan kita untuk menjadi saksiNya.

Yohanes 16:4b-15
Kita bisa membayangkan perasaan para murid Yesus ketika beliau menyatakan akan
pergi meninggalkan mereka (ayat 5). Sehingga dalam kebingungan dan kepanikannya,
mereka tidak terpikir untuk mencari tahu kemana beliau akan pergi.
Untuk itu para muridpun tidak mengetahui akan gunanya Roh Kudus turun atas diri orang
percaya. Dengan kepergian Yesus, maka Yesus mengutus penghibur untuk menusia.
Roh Kudus akan menginsafkan dunia akan dosa (ayat 8), membawa pada kebenaran
karena Dia Roh kebenaran (ayat 13). Maka dengan Roh itu pula hidup kita akan
memuliakan NamaNya (ayat 14).
BENANG MERAH TIGA BACAAN
Penderitaan dan kebahagiaan hidup adalah realita kehidupan yang akan selalu ada
dalam hidup ini. Demikian juga orang percaya, sebagaimana orang yang tidak percaya,
juga akan mengalami penderitaan dan kesusahan hidup. Kepanikan dan kebingungan
dalam menghadapi penderitaan serta kesusahan itu, tidak akan mengurangi penderitaan
yang kita alami dan justru akan memperberat penderitaan itu. Dengan diutusnya Roh
Penghibur dan telah dicurahkan atas orang percaya, akan membawa pada pengharapan
keselamatan dari Tuhan. Maka dari pada terus menyesal, menggerutu, sambat, lebih baik
kita bersyukur akan kehidupan dan berkat Tuhan. Sehingga kita bisa memuliakan
namaNya dan menjadi saksiNya.

RANCANGAN KHOTBAH: Bahasa Indonesia


(Ini hanya sebuah rancangan; bisa dikembangkan sesuai konteks jemaat)

Pendahuluan

Ada sebuah cerita tentang anak kecil di suatu tempat yang selalu setia berdoa pada
Tuhan tiap saat dalam hidupnya. Suatu hari dia berdoa kepada Tuhan:
Engkau tahu Tuhan, ujian matematikaku hari ini sangat buruk, tetapi aku bersyukur tidak
mencontek walaupun teman-temanku yang lain melakukannya. Ayahku mengalami
musim paceklik dan yang bisa kumakan hanyalah kue ini. Terima kasih buat kue ini
Tuhan! Aku tadi melihat anak kucing malang yang kelaparan dan aku memberikan kueku
yang terakhir buatnya, lucunya aku nggak begitu lapar. Lihat, ini sepatuku yang terakhir,
mungkin minggu depan aku harus berjalan tanpa sepatu. Engkau tahu Tuhan sepatu ini
akan rusak, tetapi tidak mengapa yang penting saya masih bisa sekolah. TuhanKu kata
orang-orang kami akan mengalami musim panen yang susah bulan ini, karena itu
beberapa temanku sudah berhenti sekolah. Tolong bantu mereka supaya bisa sekolah
lagi. Oh ya, Engkau tahu Ibu memukulku lagi. Sakit sekali, tetapi aku bersyukur karena
masih memiliki seorang ibu. Dan rasa sakit ini pasti akan hilang. Lihatlah lukaku ini Tuhan
??? Aku tahu Engkau mampu menyembuhkannya, disini bekas lukanya (sambil
memegang bekas lukanya) Tolong jangan marahi Ibuku ya..??? memang dia sedang
lelah dan kuatir memikirkan kebutuhan makanan juga biaya sekolahku .. Itulah mengapa
dia memukulku.
Doa anak ini membuat kita sadar bahwa anak ini memberi pelajaran yang luar biasa untuk
melihat sisi lain dari kehidupannya yang berat atau penuh kesusahan. Bagaimana anak
ini bisa menerima keadaan yang tidak beruntung namun dekat sekali berhubungan
dengan Tuhannya, tidak pernah menggerutu, sambat, tapi tetap bersyukur kepada
Tuhan.
Dengan melihat kondisi kehidupan kita sekarang ini, tantangan hidup semakin berat,
persaingan dan juga ekonomi yang berat, tarif listrik yang naik, biaya sekolah yang mahal
dan sebagainya, membuat kita terkadang menggerutu, sambat, dan bahkan marah
kepada Tuhan.
Isi
Sebagai mana orang yang tidak percaya kepada Tuhan Yesus, orang percayapun oleh
Tuhan diijinkan untuk menerima penderitaan kehidupan. Penderitaan yang dialami oleh
orang percaya sering kali membawa pada pengaruh imannya kepada Tuhan. Dengan
mengalami penderitaan kadar iman kepada Tuhan semakin menurun dan bahkan sampai
hilang atau meninggalkan Tuhannya. Kepanikan dan kebingungan dalam menghadapi
penderitaan serta kesusahan itu, tidak akan mengurangi penderitaan yang kita alami dan
justru akan memperberat penderitaan itu.
Sebagaimana perasaan yang dialami para murid ketika Yesus memberitahukan akan
meninggalkan mereka. Mereka bingung, panik, tidak tahu apa yang harus dilakukan,
bahkan mereka tidak menanyakan kemana Yesus akan meninggalkannya. Yang ada
dalam pikiran mereka adalah ketika bersama gurunya Yesus Kristus itu, maka semua
permasalahan kehidupan akan diatasi Yesus, karena Yesus sering membuat mukjizat.
Tapi setelah Yesus tidak ada, maka tidak ada lagi orang yang diharapan menyelesaikan
permasalahan hidupnya dan membawa mereka pada kejayaan. Namun, kepanikan dan
kebingungan itu bukanlah jawaban untuk menyelesaikan permasalahan serta lepas akan
penderitaan. Justru kepanikan, sambat dan kebingungan akan memperberat masalah
atau penderitaan itu.
Dengan kepergian Yesus, beliau menjanjikan penghibur berupa Roh Kudus. Dengan
tercurahnya Roh Kudus akan diri orang percaya, merupakan penggenapan janji Allah
kepada umatNya untuk menyelamatkannya. Dengan demikian yang harus kita lakukan
adalah :

1. Percaya sepenuhnya akan janji Tuhan akan menyelamatkan umatNya. Dengan


percaya sepenuhnya itu akan membuat hidup kita tenang dan damai. Kita tahu
akan hal ini, namun sering tidak bisa percaya sepenuhnya kepada Tuhan, karena
kekuatiran lebih besar menguasai hidup kita. Sebagaimana Paulus
menggambarkan orang beriman adalah orang yang mengalami penderitaan dan
tetap memiliki pengharapan akan pemenuhan janji Allah. Sehingga percaya
sepenuhnya kepada Tuhan jawaban menghadapi penderitaan dan kesusahan
hidup.
2. Roh Kudus akan menjadi penghibur hidup orang percaya, termasuk memampukan
kita lepas akan penderitaan. Untuk itu bersyukur harus menjadi gaya hidup
orang percaya. Bersyukur tidak hanya dalam keadaan yang menyukakan saja,
namun juga dalam keadaan yang kurang baik pun tetap bersyukur.
3. Hidup dalam kebenaran. Penderitaan dan kesusahan hidup tidak membuat
hidupnya orang percaya hidup dalam ketidakbenaran. Iman seperti ini yang harus
kita pertahankan dalam kehidupan kita ini. Karena kita tahu kita pun akan
mengalami yang namanya penderitaan dan kesusahan hidup, namun itu tidak
akan mampu mengubah kita untuk tetap menjadi pengikut dan saksi Tuhan yang
baik.

Penutup

Mau tidak mau, suka tidak suka, kita akan mengalami penderitaan dan kesusahan hidup.
Percaya sepenuhnya akan karya Tuhan serta penyelamatannya, bersyukur terus dalam
keadaan apapun juga serta menjadi gaya hidup kita, selalu mencoba semaksimal
mungkin tetap melakukan kebenaran dan kebaikan, sehingga dalam keadaan apapun
juga kita bisa menjadi saksiNya di dunia ini.

Anda mungkin juga menyukai