Anda di halaman 1dari 2

Khotbah Ibadah Subuh

Yesaya 50:7

Syalom, damai dihati, saudara-saudara yang diberkati Tuhan Yesus Kristus puji Tuhan
pada saat ini kita dapat terkumpul dalam ibadah disubuh dalam tubuh yang sehat dan
diberkati Tuhan. Pembacaan kita pada saat ini diberikan tema ‘Tuhan Penolongku” , dalam
perenungan kita didalam ayat yang ke-7 ini mau memperlihatkan bagaimana kuasa daripada
Tuhan yang mau menolong hambanya dalam berbagai penderitaan, sengsara dan tekanan
karena ketaatan melakukan kehendak-Nya. Sebelum kita membahas mengenai pembacaan
disaat ini dikatakan dalam tema bahwa Tuhan Penolongku, kata penolong ini sudah nd
asing lagi ditelinga teman-teman. Dimana dikatakan bahwa penolong ini sering
diartikan pada seseorang yang mau membantu dalam kesusahan, begitu juga disini
mau digambarkan kepada kita bahwa Penolong didalam pembacaan saat ini yaitu
Tuhan Allah. Seperti yang kita tau bahwa didalam kehidupan kita ketika Tuhan yang
menjadi penolong kita, kita tidak perlu takut lagi akan apa yang kita buat, asalkan
sesuai dengaan kehendak Tuhan. Nabi Yesaya melakukan hal yang sama, dimana ia
percaya bahwa Tuhan Allah menolong dirinya melewati masa sulit dan ia yakin pada dirinya
tidak ada noda atau tidak ada bahaya, karena Tuhan Allah meluputkannya.

Dikatakan bahwa Nabi Yesaya meneguhkan hatinya kepada Tuhan untuk percaya bahwa
seberapa besar masalah yang akan dihadapi pasti pertolongan Tuhan Allah akan menyertai ia.
Disini dikatakan ia meneguhkan hatinya yang disimbolkan seperti keteguhan gunung batu,
seperti yang teman-teman tau bahwa gunung batu itu; kuat, kokoh, tidak goyah, demikian
juga iman nabi Yesaya kepada Tuhan. Nabi Yesaya disini mau meyakini bahwa ia tidak akan
dipermalukan Tuhan Allah.

Saudara-saudara yang diberkati Tuhan Yesus Kristus, itulah juga yang mau firman Tuhan
katakan kita diperenungan kita pada saat ini, dimana kita dituntun untuk memiliki keteguhan
hati seperti nabi Yesaya. Sehingga dalam menghadapi masalah, kita tidak lagi bimbang sebab
kita memiliki keteguhan hati dan iman yang tidak akan goyah sekali pun masalah datang silih
berganti didalam kehidupan kita. Apalagi kita yang nantinya akan dipersiapkan sebagai
seorang pelayan Tuhan tentunya harus siap menghadapi segala persoalan yang akan digumuli
baik masalah besar maupun yang kecil.
Kita dituntun agar mau menyerahkan kehidupan kita seutuhnya kepada Tuhan, jangan
bergantung pada kekuatan diri kita sendiri, sebab kita hanyalah manusia biasa yang memiliki
keterbatasan didalam kehidupan kita ini. Tetaplah setia dan taat kepada Tuhan, dimana
seperti tema mingguan kita sepanjang minggu ini yaitu keataatan Hamba Tuhan, kita diajak
untuk taat dan setia mendengar apa yang diperintahkan Tuhan didalam kehidupan kita.

Sehingga dalam perenungan pada saat ini mau mengajarkan kepada kita agar:

1.Mempunyai telinga yang peka, yang dimaksudkan adalah agar kita mau
mendengarkan/mempertajam pendengaran melalui ibadah, doa, dan perenungan firman
Tuhan. Kita dituntun untuk memiliki hubungan yang dekat dengan Tuhan Allah agar kita
senantiasa melakukan kebaikan didalam kehidupan kita.

2.Didalam minggu sengsara ini juga mau memperlihatkan Tuhan Yesus Kristus dalam
penderitaan-Nya yang mau rela berkorban kepada kita, itulah yang harus diteladankan kita.
Dimana sekalipun kita dihina, dicela, dan difitnah, ketaatan kita kepada Tuhan tidak pernah
goyah. Sehingga didalam kehidupan kita, kejahatan dan kuasa gelap tidak akan menguasai
kehidupan kita.

Saudara-saudara yang diberkati Tuhan, diMinggu Penghayatan Sengsara Yesus Kristus


menuntun kita sebagai Gereja yang bersekutu, bersaksi dan melayani; memiliki kerelaan
berkorban seperti Yesus Kristus yang sedia menderita dan mati untuk kebaikan dan
keselamatan umatNya. Gereja dipanggil untuk taat kepada Tuhan Allah dalam kesediaan
menjawab penggilan Tuhan. Walaupun menghadapi pergumulan, penderitaan maupun
tantangan yang berat namun tetap percaya bahwa Tuhan Allah tidak meninggalkan kita.
Karena apa yang dialami Yesus Kristus di bukit Golgota tidak dapat dibandingkan dengan
apapun bentuk penderitaan dan pergumulan kita. Tuhan Yesus menang mengalahkan kuasa
dosa, iblis dan maut. Maka la pasti mengasihi dan memberkati kita sehingga menang atas
kuasa apapun yang melemahkan kita. Ketaatan Hamba Tuhan juga harus dinyatakan melalui
kehidupan saling mengasihi satu sama lain,baik dalam lingkungan keluarga, berjemaat dan
bernegara.

Anda mungkin juga menyukai