eam
TeensT
Renungan Teens for Christ menggunakan kertas yang ramah lingkungan guna mendukung upaya pelestarian alam
1
Kamis, 1 Juli 2021
No Cross,
No Crown
2 Korintus 1:1-5
Sebab sama seperti
kami mendapat bagian
berlimpah-limpah dalam
kesengsaraan Kristus, Saat kamu berkeinginan untuk mendapatkan sesuatu,
demikian pula oleh Kristus
kami menerima penghiburan apakah kamu akan menyerah jika ada tantangan
berlimpah-limpah. dan hambatan? Misalnya, kamu berniat untuk hidup
sehat dengan rutin berolahraga. Namun, setelah
(2 Korintus 1:5)
kamu melakukannya selama seminggu, kamu bosan
lalu berhenti. Kamu bertekad mengurangi makanan
tertentu, tapi karena melihat temanmu memakannya,
kamu jadi menyerah dan memakannya juga. Melalui
peristiwa hidup sehari-hari, kita perlu terus belajar
untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi
hambatan dan tantangan. Lalu, bagaimana dengan kehidupan iman kita?
Rasul Paulus adalah pekabar Injil yang banyak mengalami hambatan dan tantangan.
Ia ditolak di beberapa kota, bahkan dimasukkan ke dalam penjara. Ia pun memiliki
penyakit yang tidak disembuhkan Tuhan dan disebutnya “duri dalam daging.” Dalam
salah satu perjalanannya, kapalnya karam. Namun, di tengah berbagai hambatan
dan tantangan itu, Paulus percaya bahwa kelak ia akan mendapat penghiburan atas
segala kesulitan dan penderitaan yang diizinkan Tuhan terjadi atasnya. Kepercayaan
itu menggerakkannya untuk setia mengabarkan Injil, walau ia mengalami banyak
hambatan dan tantangan. Paulus belajar untuk mengasihi Tuhan Yesus dengan setia
dalam pelayanannya.
Best Teens, mari kita belajar dari keteguhan iman Paulus. Ia terus setia kepada
Tuhan, terus berpegang pada iman, dan tidak mudah menyerah. Ia percaya bahwa
pada akhirnya Tuhan akan mengaruniakan penghiburan, yaitu perkenan Tuhan atasnya.
Dalam hidup kita pun mungkin ada banyak persoalan, tetapi teruslah melangkah maju
dengan setia kepada Kristus. Ingatlah akan perkenan Tuhan yang akan kita terima
jika kita tetap setia sampai akhir. Yesus pun menapaki jalan penderitaan sebelum Ia
menang dalam kebangkitan-Nya. Tiada mahkota tanpa salib. Tiada kemuliaan tanpa
ketekunan menanggung segala derita dengan setia.
2
Jumat, 2 Juli 2021
3
Sabtu, 3 Juli 2021
4
Minggu, 4 Juli 2021
duper
ry… s a n ya super
Dear Dia ruma h ra a sekali.
a k a ra n tinaku di e luar rumah sam teras
mas dak k ara luar d
ari
a minggu u benar-benar ti ghirup ud dalam rumah.
Beberap a in i a k rt a m e n
elam r se s di
bosen! S g hanya berjemu ngan beraktivita
-p a li n a n d e ri.
Pali n g uhab is k setiap ha
m a h . S isanya k sa ja y an g kulihat g ia ta n
ru itu-itu ran k e
u ra s a n ya hanya nti-hentinya lanta lau sudah
nget! Jem olah yang tak he . Ka
Bosen ba m online iap
g i tu g a s sek n ti d e n gan siste ar demi bersiap-s r
e lu m la m i d ig a g i b e n e p a sa
B
engajar
ka i-pa rgi k
ngun pag kadar pe
belajar-m nya aku rindu ba i mal, a ta u s e
begini, ra
sa angout d
s e k o la h, atau h .
pergi ke a Mama tina
ja bersam sa karan
berbelan u k u ri s e lama ma n adikku.
u sy n kakak ghabiskan
da
l yang ak t denga
a d a ju g a hal-ha ih d e k a a m i m e n
Namun, m e n ja di leb a , o to m atis k o ard gam
es,
h. Ak u na-ma n rmain b ga
di ruma i tidak k e m a
uran. K a m i b e
mar. K a m i ju
a k a m a ri h ib d i k a t,
Kare n an me n c t bertig a di inte e rn
a k tu d i rumah d s e k a d ar curha g kami temukan rs ih k a n
w tau an be
n film, a asakan y ami mem ini tidak
menonto erbagai resep m ang tidak. Atau, k a
b ad ng selam
mencoba ng berhasil dan k ya, banyak hal ya ami yang padat,
d a k n l k
meski ka ama-sama. Poko ma akibat jadwa
b e rs a -s a
rumah bersam
i lakukan .
bisa kam isa kami lakukan yang bis
a
k a ra n g b h , te ta p i ada hal berapa
se a be
ng” di rum unganku
m e m a n g “terkuru ya, itulah peren sa sta y at home
je n u h ti d a k n s a -m a a
Diary , situ. S e lani m a pan mas
y u k u ri juga dari ih, aku bisa menja jelas sampai ka
dis as lum
arapanny arena be
hari ini. H ari mendatang, k k h ir.
ri-h ra
untuk ha i akan be ya, Diary
!
d e m i C ovid-19 in membaik
pa n m a k in
dunia
i seluruh
o g a k e adaan d
Sem
5
3
Senin, 5 Juli 2021
Unshakeable
2 Korintus 3:1-5
Demikianlah besarnya
keyakinan kami
kepada Allah oleh Kristus. Pernahkah kamu memperhatikan pohon kelapa
yang ada di pantai? Pada saat air pasang, ombak
(2 Korintus 3:4)
yang keras sering kali menghantam pohon-pohon
itu. Namun, pohon kelapa di tepi pantai itu dapat
bertahan meski berulang kali diterpa ombak, bahkan
saat terjadi badai. Kekuatan sebuah pohon terletak
bukan hanya pada batangnya, melainkan juga pada
akarnya. Akar pohon kelapa yang berbentuk serabut
dan berkayu membentuk bonggol yang kuat. Itulah
salah satu faktor yang membuat pohon kelapa tak
mudah tercabut oleh terpaan angin dan ombak.
Paulus memberi kesaksian bahwa keyakinan imannya kepada Allah sangatlah
besar. Ia begitu yakin bahwa Allahlah yang memanggilnya masuk dalam pertobatan
dan menjadi seorang rasul. Ia yakin bahwa dalam setiap perjuangannya, Allah hadir.
Ia yakin bahwa tidak ada satu pun dari usahanya akan sia-sia jika ia melakukan dan
menyerahkan semuanya kepada Tuhan. Dengan keyakinan iman yang besar itu, Paulus
tidak mudah mundur saat berjumpa dengan tantangan di tengah pelayanannya. Baik
tantangan fisik maupun kata-kata yang menjatuhkan dan mematahkan semangat,
semuanya ia hadapi dengan iman. Keadaan-keadaan yang tidak mudah justru dipakai
oleh Paulus untuk makin mempersaksikan Kristus. Imannya terus bertumbuh justru
melalui perjumpaannya dengan Kristus dalam tantangan-tantangan hidupnya itu.
Bagaikan pohon kelapa di tepi pantai, kita pun sering diterpa angin dan ombak—
atau bahkan badai—persoalan. Milikilah akar iman yang kokoh yang tertanam dengan
baik dalam Kristus. Caranya: dengan terus melekat pada firman-Nya, memelihara
waktu teduh yang berkualitas, dan mengelilingi diri kita dengan komunitas yang
membangun. Best Teens, meski banyak hal yang bisa mengguncang kehidupan
kita, tetaplah tegak dalam iman yang telah diajarkan kepada kita. Tetaplah teguh,
tak terguncangkan. Be unshakeable!
6
Selasa, 6 Juli 2021
Tuhan Sumber
Kekuatanku
2 Korintus 3:6-18
Ialah membuat kami juga
sanggup menjadi pelayan-
pelayan dari suatu perjanjian Film seri anak-anak Handy Manny menampilkan
baru ....
karakter perkakas yang berbeda-beda. Ada obeng,
(2 Korintus 3:6) palu, tang, gergaji, meteran, dan sebagainya.
Masing-masing perkakas memiliki kemampuan,
tetapi mereka harus bekerja bersama-sama untuk
hasil yang optimal. Di balik setiap keberhasilan
mereka, ada Manny, sang pemilik perkakas, yang
selalu tahu bagaimana merancang, membuat,
dan memperbaiki sesuatu. Uniknya, dalam serial
itu dikisahkan bahwa perkakas sering gagal saat
mereka bekerja sendiri tanpa mendengar instruksi Manny.
Teens, apakah kamu merasa punya kelebihan dalam hal tertentu yang
membanggakan dalam hidupmu? Bagaimana selama ini kamu menggunakan kelebihan
yang ada padamu? Paulus adalah seorang tukang kemah yang berpengalaman.
Ia juga seorang rasul yang berani. Ia tidak takut menghadapi setiap tantangan
dalam pelayanannya. Pelayanannya pun berbuah lebat, banyak orang di berbagai
kota yang dilayaninya bertobat dan menerima Kristus. Namun, Paulus menunjuk
pada Kristus sebagai sumber kekuatannya. Ia mengatakan bahwa Kristuslah yang
membuatnya sanggup menjadi pengabar Injil. Bukan kehebatan pekerjaan Paulus,
bukan kelebihan dari karakter Paulus, melainkan Kristus yang memampukannya.
Best Teens, kita diingatkan untuk selalu menyadari bahwa Tuhanlah yang telah
memampukan kita untuk melangkah sejauh ini. Dialah sumber kekuatan kita. Maka,
sehebat apa pun dan sebanyak apa pun kelebihan yang Tuhan percayakan dalam
hidup kita, janganlah merasa bahwa itu karena kita. Seperti perkakas milik Manny
yang sering gagal melakukan sesuatu dengan pemikirannya sendiri, kita pun tidak
bisa apa-apa jika Tuhan tidak menuntun kita. Sebaliknya, jika Tuhan yang menuntun
dan kita mau taat kepada-Nya, tidak ada yang mustahil. Sadari dan rasakanlah
bahwa Tuhanlah sumber kekuatan yang utama dalam hidup kita!
7
Rabu, 7 Juli 2021
Hanya oleh
Kemurahan Tuhan
2 Korintus 4:1-4
Oleh kemurahan Allah kami
telah menerima pelayanan
ini. Karena itu kami Percayakah kamu bahwa Tuhan mendesain hidupmu
tidak tawar hati.
dengan sungguh amat baik? Ukuran “baik” di sini
(2 Korintus 4:1) bukan sekadar seperti apa yang kita inginkan,
melainkan baik dalam arti menggenapkan rencana
Tuhan dalam hidup kita. Kita tidak dapat memilih
untuk dilahirkan di tengah keluarga yang seperti
apa, kita tidak dapat menentukan sikap orang di
sekitar kita, tetapi kebaikan Tuhan selalu dinyatakan
pada kita untuk bertahan dalam setiap situasi. Ia
bahkan memampukan kita untuk menjalani semua
dengan tetap beriman, bersyukur, dan mempersaksikan kasih-Nya. Itulah salah satu
bentuk kemurahan Tuhan dalam hidup anak-anak-Nya.
Paulus pun mengalami banyak penderitaan dan kesulitan dalam pelayanannya.
Bukankah itu tampak tidak baik? Jika Tuhan baik, mengapa kesulitan itu tidak ditiadakan
saja? Paulus merenungkan tentang kemurahan Tuhan dan ia mengerti bahwa meskipun
ia mengalami berbagai kesulitan dan penderitaan, tetapi ia juga mendapatkan kekuatan.
Kekuatan yang selalu cukup untuk menjalani semua itu tanpa menjadi kecewa kepada
Tuhan. Meski ada banyak penolakan, Paulus tetap mengabarkan Injil karena ia tahu
Kristuslah yang memercayakan pelayanan itu kepadanya.
Best Teens, mari kita teladani cara Paulus memandang kemurahan Allah. Ia
percaya bahwa pelayanan yang dikerjakannya tidak sembarangan, karena Tuhan yang
memercayakannya. Maka, ia melanjutkan pelayanannya dengan tegar, meski tantangan
tetap harus dihadapi. Demikian juga, dalam hidup kita yang sering diwarnai dengan
kelelahan dan tantangan dalam mengerjakan bermacam-macam tugas, teruslah percaya
bahwa kemurahan Tuhan pun berlaku untuk kita! Pandanglah setiap tugas yang Tuhan
percayakan baik di rumah, di sekolah, maupun di gereja sebagai tugas yang tidak
sembarangan. Kekuatan akan Tuhan tambahkan bagi kita untuk mampu mengerjakan
tugas-tugas yang Ia berikan demi mempersaksikan kuasa-Nya.
8
Kamis, 8 Juli 2021
9
Jumat, 9 Juli 2021
10
Sabtu, 10 Juli 2021
Pengorbanan yang
Tak Seberapa!
Sebab penderitaan
2 Korintus 4:16-17
ringan yang sekarang ini,
mengerjakan bagi kami
kemuliaan kekal yang Ada waktu-waktu dalam kehidupan kita di mana
melebihi segala-galanya,
jauh lebih besar dari pada kita mau berkorban untuk mendapatkan sesuatu.
penderitaan kami. Saat menghadapi ujian, kita menambah jam belajar.
Karena kita mau hidup sehat, kita menjaga pola
(2 Korintus 4:17)
makan, pola istirahat, dan olahraga. Seorang atlet
yang akan bertanding harus mempersiapkan diri
bertahun-tahun lamanya. Seorang fotografer yang
ingin mendapat gambar pemandangan matahari
terbit di puncak gunung rela mendaki gunung yang
tinggi dan terjal. Semua itu adalah contoh keteguhan
hati untuk berjuang, bahkan mengorbankan kenyamanan atau kesenangan tertentu,
untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Bagaimana dengan perjuangan iman kita? Kita percaya bahwa keselamatan dari
Tuhan telah kita peroleh secara cuma-cuma sebagai anugerah. Kita taat kepada Tuhan
bukan supaya kita selamat, melainkan karena kita telah diselamatkan. Namun, bukan
berarti tidak ada lagi perjuangan kita. Mari kita belajar dari Rasul Paulus. Dengan
banyaknya tantangan dan derita yang dialaminya, Paulus masih dapat berkata bahwa
penderitaannya ringan. Tentu bukan karena penderitaan itu benar-benar ringan,
melainkan karena ia punya sebuah pembanding, yaitu kemuliaan Allah. Jadi, jika
dibandingkan dengan kemuliaan itu, penderitaannya tidak ada apa-apanya.
Best Teens, Tuhan sudah menyelamatkan kita dan kemuliaan yang akan kita
dapatkan adalah hidup kekal bersama Tuhan. Penderitaan yang kita alami saat ini,
tidak ada apa-apanya dibandingkan kemuliaan kekal yang akan kita peroleh jika
kita menjaga iman kita untuk setia sampai akhir. Juga, tidak ada apa-apanya jika
dibandingkan penderitaan Kristus bagi kita. Oleh karena itu, tetaplah setia. Pandanglah
setiap pengorbanan, perjuangan, bahkan penderitaan yang Tuhan izinkan terjadi
sebagai cara Tuhan membentuk kita dan menyatakan kemuliaan-Nya dalam hidup
kita. Temukan Tuhan dan kekuatan-Nya dalam setiap pergumulan hidup kita!
11
Minggu, 11 Juli 2021
12 57
Senin, 12 Juli 2021
Perhatikan yang
Tak Kelihatan
2 Korintus 4:18-5:5
Sebab kami tidak
memperhatikan yang
kelihatan, melainkan yang
tak kelihatan, karena yang Charlie, seorang remaja kelas 9, suatu kali diajak
kelihatan adalah sementara, oleh ayahnya untuk berjalan kaki menyusuri sebuah
sedangkan yang tak
kelihatan adalah kekal. hutan di pinggir kota. Charlie tak habis pikir mengapa
sang ayah mengajaknya menyusuri hutan yang gelap
(2 Korintus 4:18) dengan pohon-pohon yang sangat rimbun. Untuk
berjalan pun mereka harus berhati-hati karena di
sana sini ada semak duri. Di tengah perjalanan,
Charlie mengeluh. Kakinya tergores belukar. Ia ingin
berhenti dan pulang. Namun, ayahnya menyemangati
Charlie untuk terus melangkah. Hampir satu jam
mereka berjalan, akhirnya mereka melihat pemandangan yang sangat indah: danau
yang tenang dengan padang rumput yang hijau. Charlie tak mengerti bagaimana
tempat seindah itu bisa sepi dari pengunjung. Ayahnya berkata: “Tak banyak yang mau
menempuh perjalanan seperti yang kita tempuh tadi. Mungkin pernah ada orang-orang
yang menyusuri hutan ini, tapi menyerah karena perjalanan yang sulit.”
Awalnya, Charlie hanya memperhatikan apa yang kelihatan, yaitu jalan yang
sulit dilalui. Namun, ternyata di balik itu ada keindahan yang luar biasa. Kisah itu
mengingatkan kita bahwa kita pun tidak boleh terjebak hanya pada yang kelihatan.
Paulus memberikan teladan bahwa hidupnya lebih memperhatikan yang tidak kelihatan,
yaitu penyertaan Tuhan yang selalu cukup baginya untuk makin kuat dalam iman, dan
pengharapannya akan kekekalan. Itulah yang menyemangatinya untuk terus berkarya
dan tidak menyerah. Ia tahu, di balik semua penderitaan itu ada keindahan.
Best Teens, mari kita belajar menjalani semua tantangan yang ada dengan
lebih memperhatikan apa yang tidak kelihatan, yaitu iman kita dalam Kristus. Saat
menghadapi pelajaran yang sulit, perlakuan teman yang kurang baik, kelelahan, dan
sebagainya, lihatlah semua itu sebagai kesempatan untuk berjuang bersama Kristus,
berjumpa dengan Dia dan kuasa-Nya. Perhatikanlah yang tak kelihatan dan jadilah
makin kuat dan berhikmat!
13
Selasa, 13 Juli 2021
Hidup karena
Percaya
2 Korintus 5:6-10
... sebab hidup kami ini
adalah hidup karena
percaya, bukan karena “For we live by faith, not by sight.” Kalimat itu dikutip
melihat ....
dari surat Paulus dan terpampang di kamar Sita,
(2 Korintus 5:7) seorang remaja yang memiliki kakak perempuan
yang menyandang tunanetra. Sita menuliskan
kalimat itu sebagai pengingat agar imannya terus
kuat, meskipun menghadapi banyak tantangan.
Sita belajar banyak dari kakaknya bahwa sekalipun
tidak dapat melihat, kakaknya tetap bisa menjadi
pribadi yang menyenangkan, teman curhat yang
seru, seorang yang bisa mandiri, dan memiliki
iman yang kuat. Sita mengerti bahwa Tuhan pun bekerja dalam hidup kakaknya,
sehingga meskipun tidak dapat melihat, ia masih dapat merasakan kasih Tuhan
dan membagikannya.
Rasul Paulus mengatakan dalam suratnya, bahwa hidupnya bukan karena
melihat, melainkan hidup karena percaya. Yang dimaksudkan Paulus tentu bukan
sekadar hidup, melainkan hidup dengan iman yang teguh dalam rencana Allah.
Paulus bisa bertahan dalam badai persoalan dan tetap menjadi saksi Kristus karena
imannya. Ia percaya bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkannya dan ia terus maju
dengan merasakan kekuatan Tuhan dalam dirinya. Meskipun Paulus melihat dan
mengalami banyak hal yang tidak menyenangkan, ia tidak mengizinkan peristiwa-
peristiwa itu mengendalikan emosi dan hidupnya. Ia berpaut kepada Kristus dan ia
ingin hanya Kristus yang memegang kendali atas hidupnya.
Best Teens, mungkin kamu saat ini juga sedang mengalami saat-saat yang
tidak menyenangkan. Mungkin kamu merasa hidupmu tidak seindah hidup teman-
temanmu. Ingatlah, jangan biarkan hal dan peristiwa apa pun membuatmu menjauh
dari Tuhan. Berpautlah selalu kepada Tuhan. Biarkan Tuhan yang memegang
kendali atas hidupmu dan teruslah berjalan dengan iman. Biarlah hidupmu menjadi
kesaksian yang indah tentang iman yang teguh.
14
Rabu, 14 Juli 2021
15
Kamis, 15 Juli 2021
New Creation
2 Korintus 5:16-21
Jadi siapa yang ada di
dalam Kristus, ia adalah
ciptaan baru: yang lama
sudah berlalu, sesungguhnya Percayakah kamu bahwa Tuhan punya rencana
yang baru sudah datang. yang sangat indah bagi hari depanmu? Terlepas
(2 Korintus 5:17) dari apa yang pernah terjadi di masa lalumu,
hidupmu berharga bagi Tuhan. Di dalam Dia,
kamu adalah ciptaan baru. Ciptaan baru ini
dapat kita gambarkan seperti fase pertumbuhan
kupu-kupu. Dari ulat bulu yang berubah menjadi
kepompong, lalu dari dalam kepompong itu muncul
seekor kupu-kupu yang indah. Ulat bulu berubah
bentuk menjadi kupu-kupu, setelah melalui fase
metamorfosis.
Paulus juga punya sejarah masa lalu yang kelam. Ia dulu adalah seorang
penganiaya jemaat Tuhan. Namun, perjumpaannya dengan Tuhan dalam perjalanan
ke Damsyik mengubah hidupnya. Ia kemudian menyadari hidupnya sebagai ciptaan
baru. Ia tetaplah orang yang sama, yang pernah menganiaya orang yang mengikuti
jalan Tuhan. Namun, saat ia berjumpa dengan Kristus dan mau diubahkan, ia
menjadi ciptaan baru. Yang lama telah berlalu, segala kekejamannya di masa lalu
ditinggalkannya. Kini yang baru sudah datang, yaitu pribadi yang mendedikasikan
dirinya untuk memberitakan Injil kepada banyak orang.
Best Teens, Tuhan sedang merajut hidupmu. Lewat setiap pengalaman, Tuhan
membisikkan firman-Nya padamu. Ia ingin kamu yakin bahwa hidupmu berharga. Apa
pun yang menjadi kekecewaanmu di masa lalu tidak mengubah betapa berharganya
kamu di mata Tuhan. Kini, maukah kamu menjadi ciptaan baru dalam Kristus?
Bangkitlah dari kekecewaanmu, tinggalkan kebiasaanmu yang berdosa, hindari
pengaruh buruk yang bisa menjatuhkan imanmu dan kelilingilah dirimu dengan
komunitas iman yang membangun. Cintailah firman Tuhan dan hiduplah dengan
cara yang baru, cara hidup seorang anak Tuhan yang telah diubahkan dari hidup
lama yang penuh dosa menjadi hidup baru dalam kebenaran-Nya.
16
Jumat, 16 Juli 2021
Tak Membuat
Tersandung
2 Korintus 6:1-3
17
Sabtu, 17 Juli 2021
Sabar
2 Korintus 6:4-10
18
Minggu, 18 Juli 2021
ri -
na seha
D e a r D ia
ry …
g s a h a b a t k a re a c a m
il a n a m -m
d e k a t. B is a d ib
n y a , c e ri ta m a c n ta n y a .
p u n y a te m a n ra k s i d engan , b a n y a k ta le
Aku e ri n te a n
s e la lu b n y a k te m
h a ri a k u g n y a b a ik , b a a rn y a a
da
padanya
. O ra n
a , te ta p i s e b e n : m u s ik ,
ann y ak
at deng it u b a n y ir
u m e m a n g d e k Ta le n ta n y a b e g atnya lagi, hamp
ia ry , a k u ir i. n i. H e b e la ja r
D u a tk n se ya b
g m e m b elajaran, bahka li a s h a n gala hal.
hal yan , p to d id a k a
m se
olahraga ja ri s e c a ra a u ahir dala g ik u ti
kuliner, ia p e la is ti la hnya. M c a ra , m e n
m u a n y a e m ik ia n e n g is i a
s e er, d tu k m
sendiri.
All-round ri n g d im in ta u n la h .
u la h ia s e
i m e w a k il i s e k o
a it ti s ,
K a re n u kom p e d in g k a n
rl o m b a a n a ta d ia . B il a d ib a n ti d a k
p e e rt i nku
g in s e p i p e la ja ra m u s ik ,
ir i. A k u ju g a in e n g a n d ia . N il a s tr u m e n
ku nya d a in in
D ia ry, a p a -a p a is a b e rm k ukuasai
d a k ada a e m ang b ra g a yang a
ak u ti g. A k u m ng o la h d e r k e ti k
e m e rl a n y a . B id a ra s a m in
b e g it u c h ir d ir in
aku se ri n g m e
menge je k a ta u
d a k sema a ja , n g
te ta p i ti J u ju r s ada y a d ir i a
ji k
n ti d a k banyak. M e m a n g ti d a k a ti d a k p e rc a y a
pu ya . e ra s
d e n g a n n n y a s a ja a k u m
b e rj a la n a n k u , h a
ahk
m e re n d ya. m u n g k in
n dengann a g a im a n a a
be rj a la ben a r. B D ia ry, a p
in i te n tu ti d a k i? M e n u ru tm u , a n ti d a k
saanku u send ir a a n ir i d
, p e ra h a b a tk p e ra s
D ia ry da sa g a ta s i
s a ir i p a tu k m e n
a k u m e ra a k u la k u k a n u n
ru s
yang ha a?
a y a d ir i in i, y
p e rc
19
Senin, 19 Juli 2021
Anak-anak Bapa
2 Korintus 6:11-18
20
Selasa, 20 Juli 2021
Sahabat
Pemberian Tuhan
2 Korintus 7:1-7
Tetapi Allah, yang
menghiburkan orang
yang rendah hati, telah
menghiburkan kami dengan Best Teens punya sahabat, bukan? Dengan
kedatangan Titus. sahabat, kita bisa bercerita secara terbuka, kita
(2 Korintus 7:6) bisa melakukan aktivitas bersama-sama, dan
kita tahu bahwa ada seorang yang selalu siap
mendengarkan saat kita membutuhkan. Kehadiran
sahabat-sahabat bisa membuat hidup kita makin
terasa indah dan berwarna. Namun, sadarkah kita
bahwa persahabatan kita bukan hanya tentang
kita dan mereka? Sahabat adalah anugerah Tuhan
bagi kita. Maka, persahabatan-persahabatan yang
kita jalin mestinya mengingatkan kita bahwa salah satu pemberian Tuhan yang
harus kita pelihara dan syukuri dalam hidup ini bernama “sahabat.”
Itu yang dirasakan oleh Paulus saat ia menerima Titus sebagai rekan sekerjanya
sekaligus teman dan sahabatnya dalam pelayanan. Paulus percaya kehadiran Titus
adalah berkat dari Tuhan untuk menguatkan pelayanannya. Di tengah pelayanan
Paulus yang penuh dengan kesesakan, Titus hadir sebagai seorang teman yang
bisa berbagi dan menanggung semuanya bersama-sama. Kehadiran Titus bukan
hanya untuk berdiam diri menemani Paulus, melainkan ia ikut mengambil bagian
dalam pelayanan Paulus. Titus juga sempat diutus ke Korintus dan ia kemudian
membawa kabar tentang keadaan jemaat Korintus itu kepada Paulus.
Sahabat adalah anugerah Allah. Syukurilah keberadaan mereka dalam hidup
kita dan mari arahkan persahabatan kita untuk karya-karya positif yang memuliakan
Tuhan. Sahabat bukan orang yang harus mendukung niat jahat kita. Sahabat bukan
orang yang tidak boleh menegur kesalahan kita. Sahabat adalah salah satu cara
Tuhan menyatakan kepada kita bahwa kita tidak sendirian; seorang yang membawa
kita untuk menerima diri kita sendiri dan memunculkan kualitas terbaik kita. Best
Teens, sahabat yang baik, yang menyatakan pada sahabat-sahabat kita bahwa
kita hadir dengan kasih Allah untuk mereka!
21
Rabu, 21 Juli 2021
Sukacita Memberi
2 Korintus 8:1-4
22
Kamis, 22 Juli 2021
23
Jumat, 23 Juli 2021
Baik di Hadapan
Tuhan dan Manusia
2 Korintus 8:16-21
Karena kami memikirkan
yang baik, bukan hanya di
hadapan Tuhan, tetapi juga Robin Hood dikenal sebagai penolong orang
di hadapan manusia. miskin. Ia mengambil harta orang-orang kaya untuk
(2 Korintus 8:21) kemudian diberikan kepada orang-orang yang
berkekurangan. Bagaimana menurut pendapatmu,
prinsip menolong sesama yang dilakukan oleh
Robin Hood itu? Di satu sisi, ia tergerak oleh
belas kasihan kepada orang miskin, sehingga
ia mau membantu dengan apa yang ia bisa
lakukan. Namun, di sisi lain, karena ia juga tak
punya banyak harta untuk dibagikan, maka ia
merampas dari orang-orang kaya supaya dapat menolong mereka yang miskin.
Paulus mengajarkan kita untuk memiliki prinsip hidup “baik di hadapan Tuhan,
tetapi juga di hadapan manusia.” Kedua kebaikan itu tidak dapat dipisahkan. Saat
Paulus yakin ia sedang mengerjakan sesuatu yang baik di hadapan Tuhan, ia tidak
melukai atau merugikan siapa pun. Sebaliknya, saat Paulus melakukan tindakan-
tindakan kasih kepada sesama, ia tidak melanggar perintah Tuhan. Kita tidak
bisa menyenangkan hati semua orang, dan kita memang tidak dipanggil untuk itu.
Namun, dengan berusaha berbuat yang baik di hadapan Tuhan dan manusia, kita
memberitakan kasih Tuhan kepada sesama. Melakukan dan memikirkan hal yang
baik di hadapan Tuhan dan manusia bukanlah hal yang mudah. Kita perlu hikmat
Tuhan untuk membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Paulus
melekat pada firman Allah yang menjadi kekuatan hikmatnya.
Best Teens, kita diingatkan untuk memikirkan dan melakukan yang baik di
hadapan Allah dan manusia. Jangan hanya berpijak pada salah satu di antara
dua prinsip itu, seperti yang dilakukan oleh Robin Hood yang peduli kepada orang
miskin, tetapi merampas harta orang kaya. Jadilah seorang yang mengasihi Tuhan
dan sesama, seorang yang mendengar kehendak Tuhan dan peduli pada sesama.
Seorang yang bukan hanya berlaku baik, tapi juga benar.
24
Sabtu, 24 Juli 2021
Di Dunia, tetapi
Tidak Duniawi
2 Korintus 10:1-11
25
Minggu, 25 Juli 2021
26
Senin, 26 Juli 2021
Tahan Uji
2 Korintus 10:12-18
27
Selasa, 27 Juli 2021
28
Rabu, 28 Juli 2021
195 Pukulan
2 Korintus 11:22-28
Lima kali aku disesah orang
Yahudi, setiap kali empat
puluh kurang satu pukulan
....
Bisakah kamu bayangkan betapa sakitnya menderita
(2 Korintus 11:24) seratus sembilan puluh lima pukulan? Saat seseorang
dipukul satu kali saja, rasa sakit itu sudah muncul,
mungkin juga disertai keinginan untuk marah dan
membalas memukul, apalagi dipukul tanpa berbuat
kesalahan. Siapa yang dapat menahan seratus
sembilan puluh lima pukulan tanpa membalas?
Paulus mengatakan bahwa ia disesah oleh orang
Yahudi sebanyak lima kali, setiap kali sebanyak tiga
puluh sembilan pukulan. Totalnya seratus sembilan
puluh lima pukulan telah mendarat di tubuhnya. Tak terbayangkan sakitnya mengalami
pukulan demi pukulan. Paulus dipukul juga bukan karena berbuat kejahatan, melainkan
karena memberitakan Injil. Namun, semua itu tidak membuat Paulus “kapok” memberitakan
Injil. Bagaimana mungkin Paulus, seorang manusia biasa, dapat menahan semua itu
dan tetap melakukan pelayanan pekabaran Injil? Ia terus maju karena ia tahu hidupnya
adalah milik Kristus dan Kristus selalu bersamanya.
Best Teens, mungkin kita tidak menderita pukulan fisik seperti Paulus, tetapi
mungkin ada orang-orang yang melukai hati kita dengan tindakan dan perkataannya.
Mungkin kita sering ingin membalas, bahkan lebih kejam dari apa yang pernah mereka
lakukan. Hari ini, kita diingatkan untuk menahan diri, tidak membalas, dan tidak lari dari
jalan Tuhan. Dalam setiap derita kita, Tuhan hadir. Tuhan pun tahu betapa sakitnya
dipukul, difitnah, dihina, dicaci, tetapi Ia tidak membalas. Seperti Paulus, mari kita juga
meneladani Kristus yang tetap menguasai diri meskipun dalam penderitaan. Dengan tidak
membalas, bukan berarti kita kalah. Justru sebaliknya, kita menang atas emosi yang
ingin mengendalikan kita. Milikilah penguasaan diri dan serahkanlah kendali hidup kita
ke dalam tangan Tuhan. Kiranya setiap sikap kita bukan merupakan emosi sesaat dari
keadaan yang terjadi, melainkan sebuah pertanggungjawaban yang sungguh-sungguh
kepada Allah yang memiliki hidup kita.
29
Kamis, 29 Juli 2021
30
Jumat, 30 Juli 2021
Jangan Melawan
Kebenaran!
Karena kami tidak dapat
2 Korintus 13:1-8
berbuat apa-apa melawan
kebenaran; yang dapat
kami perbuat ialah untuk Apakah kamu termasuk penggemar film superhero?
kebenaran.
Banyaknya karakter superhero yang bermunculan
(2 Korintus 13:8) itu menggambarkan keinginan kuat dari dunia ini
untuk memerangi kejahatan. Dengan keunikan
dan kelebihan masing-masing, para superhero
memberantas kejahatan, menghadirkan keamanan,
dan memunculkan kebenaran. Sayangnya, terkadang
kita hanya suka menonton filmnya, sedangkan
semangat superhero itu tidak selalu kita hidupi.
Banyak remaja justru memanfaatkan kesempatan
untuk melakukan hal yang merusak dirinya dan orang lain. Berbohong pada orangtua,
memfitnah orang, mabuk, mengonsumsi obat-obatan terlarang, kebut-kebutan di
jalan raya tanpa memedulikan pengguna jalan yang lain, dan berbagai tindakan
lain yang tampak “gagah” di mata dunia, tetapi bertentangan dengan firman Tuhan.
Dalam pelayanannya, Paulus menghadapi saat-saat yang tidak mudah. Beberapa
kali Paulus juga terpojok dalam keadaan dituduh, difitnah, tetapi ia tetap berpegang
pada prinsip bahwa yang dilakukannya adalah untuk kebenaran. Meskipun dunia
melawan kebenaran firman Tuhan, Paulus tetap tidak dapat melawan kebenaran
itu. Dirinya diabdikan untuk selalu hidup dalam kebenaran Tuhan. Itu berarti setiap
perkataan dan perbuatannya, semuanya diwarnai kebenaran. Apa pun konsekuensi
yang harus ia hadapi, ia tidak mau meninggalkan kebenaran.
Best Teens, mari kita teladani prinsip hidup Paulus yang selalu berpijak pada
kebenaran Allah. Jangan melawan kebenaran. Katakan “tidak” setiap kali godaan
datang untuk mengatakan atau melakukan sesuatu yang bertentangan dengan
firman-Nya. Hidupkan terus semangat di hatimu untuk memerangi kejahatan dan
menegakkan kebenaran. Asah terus kepekaanmu untuk melihat ketidakadilan yang
terjadi di sekelilingmu dan mulailah suarakan kebenaran dalam komunitasmu. Tuhan
menguatkanmu!
31
Sabtu, 31 Juli 2021
Memberi Hidup
2 Korintus 13:9-10
32
33
34
Suatu kali, tiga orang sahabat bernama Andro, Ira, dan Emon berencana untuk
mengadakan kebaktian padang dalam rangka menjelang hari kelulusan kelas 9.
Kebaktian itu ingin dilaksanakan di salah satu taman di dekat kompleks Emon
tinggal. Namun, untuk bisa memakai taman tersebut, mereka harus izin kepada
ketua RT setempat. Keesokan harinya, sepulang dari sekolah, mereka bergegas
menemui bapak RT. Mereka disambut hangat oleh Pak Dodo selaku ketua RT.
“Permisi, Pak. Maksud kedatangan kami ke sini ingin izin meminjam taman kompleks
untuk acara kami,” kata Andro selaku ketua acara. “Oh, silakan dipakai saja! Taman
itu bisa dipakai untuk apa saja, kok. Yang penting, lapor dan izin dulu kepada
saya. Tetapi, kalau boleh saya tahu, acaranya apa, ya?” tanya Pak RT. “Kami mau
mengadakan kebaktian padang dalam rangka menjelang hari kelulusan kami,”
jawab Ira. “Maksudnya ibadah?” tanya Pak RT selanjutnya. “Betul Pak, ibadah!
Ibadah di lingkungan terbuka,” jawab Ira. Sambil kebingungan Pak RT pun bertanya,
“Bukannya ibadah itu dilakukan di rumah ibadah, ya? Kok di taman? Memangnya
agamamu apa?” “Saya Kristen Protestan, teman saya Ira, Kristen Karismatik,
sedangkan Andro, Kristen Pentakosta,” jawab Emon menjelaskan. “Hah! Tiga-
tiganya beda, ya?” tanya Pak RT kaget. “Beda, Pak RT!” jawab Emon dan Andro.
“Bedanya apa?” “Pokoknya beda,” jawab Emon. “Namun, sama-sama Kristen,
kan?” kata Pak RT yang makin bingung. “Iya!” “Sebentar… sama tapi beda, beda
tapi sama,” kata Pak RT yang tambah heran. “Boleh pinjam taman nggak nih, Pak
RT?” tanya Andro dengan tegas. “Haduh, Bapak pusing. Boleh-boleh. Pakailah!
Tapi ingat! Jangan lupa dibersihin lagi, ya!” kata Pak Dodo kepada Andro. “Siap!
Beres! Aman!” jawab ketiganya bergantian.
Setelah mendapat izin, mereka pun pulang. Di tengah perjalanan Ira bertanya,
“Emon, Andro, emangnya Kristen kita beda, ya?” “Mana aku tahu? Kata orangtuaku,
Protestan, Karismatik, dan Pentakosta tuh beda. Bedanya di mana, aku juga nggak
tahu,” jawab Emon. “Aku juga nggak tahu. Katanya sih begitu. Beda!” tambah
Andro. “Begini, nih, yang ngerusak persatuan umat. Bilang beda, tapi nggak tahu
alasannya. Nanti malah saling curiga dan akhirnya saling menjelek-jelekkan,” jawab
Ira dengan kesal.
Pernahkah kamu mendengar pemahaman yang serupa dengan Emon dan Andro?
Menurut kamu, adakah yang keliru dengan pernyataan Emon ketika menjelaskan
kepada Pak RT? Pernyataan Emon menyiratkan bahwa seolah-olah Protestan,
35
Karismatik, dan Pentakosta merupakan agama; agama yang berbeda. Padahal,
sebenarnya ketiganya adalah aliran gereja, bukan agama. Di Indonesia, hanya ada
enam agama resmi yang diakui, dua di antaranya adalah Kristen dan Katolik. Akan
tetapi, denominasi gereja di dalam tubuh Kristen di Indonesia sangatlah banyak
dan beragam. Dua di antaranya adalah Pentakosta dan Karismatik. Lantas, apa sih
Pentakosta dan Karismatik itu? Jika keduanya sama-sama Kristen, lalu apa yang
membedakan? Apa pula yang membedakannya dengan denominasi lainnya? Mari
kita pelajari sejarah singkat perkembangan keduanya.
Pentakosta dan Karismatik merupakan dua aliran denominasi gereja yang ada
dalam perkembangan Kekristenan. Kedua aliran itu berkembang di kalangan Kristen
Protestan di Amerika Serikat sejak abad ke-19. Sejarah perkembangan kedua
aliran itu pun tidak bisa saling dilepaskan, sebab kemunculan gerakan Karismatik
merupakan pembaruan dan kelanjutan dari gerakan Pentakosta yang sudah ada
terlebih dahulu. Jadi, corak beribadah dan pengajarannya hampir mirip.
Gerakan Pentakosta dimulai oleh Pendeta Charles Fox Parham di kota Topeka,
Kansas. Pada tahun 1898, ia mendirikan Wisma Penyembuhan Ilahi sebagai
tempat mengadakan pelayanan kesucian dan penyembuhan. Pendeta Parham
sangat menekankan penyucian melalui Roh Kudus. Hal itu ia dasari pada peristiwa
para rasul yang mendapat pencurahan Roh Kudus. Menurutnya, seorang Kristen
harus mendapat baptisan Roh yang ditandai dengan kemampuan berbahasa lidah
(glossolalia). Gerakan dan ajaran itu kemudian meluas dan makin diminati oleh
masyarakat. Hingga puncaknya terjadi pada 9 April 1906, ketika ibadah Kebangunan
Rohani diselenggarakan di Azusa Street, California, yang mengundang banyak
orang untuk menerima baptisan Roh dan bahasa lidah. Dari situlah, gerakan
Pentakosta kemudian tersebar luas dan diperkenalkan ke berbagai kota, baik di
dalam maupun di luar Amerika Serikat. Di Indonesia, gerakan Pentakosta mulai
masuk sekitar tahun 1919 di beberapa daerah antara lain: Temanggung, Cepu,
Surabaya, dan Bandung.
Setelah gerakan Pentakosta berkembang pesat serta menjadi gereja yang mapan
dan besar, lantas pada tahun 1960 muncul gerakan pembaruan lainnya, yang
kemudian dikenal dengan gerakan Karismatik. Gerakan Karismatik dikenal juga
sebagai Gerakan Pentakosta Baru (Neopentacostal). Mengapa ada kata “baru” di
sini? “Baru” di sini menunjukkan semangat untuk mengembalikan lagi kuasa Roh
Kudus yang bebas dan tidak dikurung dalam lembaga gereja yang kaku dan mapan.
Kala itu, gerakan Pentakosta sudah berubah menjadi lembaga gereja yang kaku.
36
Istilah Karismatik muncul dari serapan kata dalam bahasa Yunani, charismata
yang berarti “karunia-karunia Roh Kudus.” Karunia Roh Kudus tidak hanya sekadar
berbahasa Roh, tetapi juga menafsirkannya. Ada pula penekanan pada karunia
bernubuat, menyembuhkan, dan melakukan mukjizat (lihat 1Kor. 12-14). Gerakan
Karismatik dimulai oleh tokoh-tokoh seperti John dan Joan Baker, David Johannes
du Plessis, Herald Bredesen, dan Demos Shakarian yang menekankan kemakmuran
sebagai berkat Allah. Di Indonesia, gerakan Karismatik mulai masuk setelah tahun
1965, melalui maraknya gerakan kelompok doa penyembuhan, bahasa lidah, dan
pelepasan roh jahat. Warga gereja banyak yang dibaptis ulang melalui baptisan
massal untuk menjadi anggota gerakan itu.
Jelaslah bahwa Pentakosta dan Karismatik bukanlah agama yang berbeda, tetapi
hanya aliran atau denominasi gereja. Sama halnya seperti Lutheran, Calvinis, Mennonit,
Evangelikal, dan lain-lain. Keduanya merupakan perkembangan di dalam tubuh
gereja Kristen Protestan. Oleh karena itu, sedikit banyak ada beberapa persamaan
ajaran antara kedua aliran itu dan aliran-aliran Protestan lainnya, antara lain:
(1) Percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat
(2) Percaya Alkitab adalah firman Tuhan
(3) Percaya pada Allah Tritunggal (Bapa, Anak, dan Roh Kudus)
(4) Percaya akan karya dan karunia Roh Kudus
Sebagai saudara sekandung, aliran Pentakosta dan Karismatik sendiri juga punya
beberapa kesamaan. Mereka sama-sama percaya pada kesembuhan ilahi. Praktik
penyembuhan ilahi rutin dilakukan dalam ibadah-ibadah, khususnya Kebaktian
Kebangunan Rohani (KKR). Karunia Roh Kudus untuk menyembuhkan tanpa
medis diberikan kepada orang tertentu, pendeta misalnya, untuk diteruskan bagi
penyembuhan orang sakit. Itulah yang dikenal sebagai mukjizat kesembuhan. Mereka
sama-sama menekankan praktik penginjilan yang mengubah keyakinan orang lain
yang belum percaya Kristus menjadi masuk Kristen. Mereka juga menekankan
ajaran tentang Akhir Zaman. Kedatangan Kristus kembali dan pemerintahan Allah
diyakini akan segera tiba.
Keduanya sangat menekankan karya dan kuasa Roh Kudus dalam praktik hidup
seseorang. Setiap orang dipercaya punya karunia Roh Kudus yang khusus. Bahasa
Roh adalah karunia Roh Kudus yang umumnya dimiliki para pengikutnya. Dari segi
peribadahan, keduanya sama-sama tidak memiliki aturan atau tata ibadah yang
37
kaku dan baku. Bahkan, tema atau bacaan Alkitabnya pun diberi kebebasan. Pujian
dapat dinyanyikan berulang kali. Tujuannya agar tidak menutup dan menghambat
kuasa dan karya Roh Kudus yang bebas itu.
Walaupun ada kesamaan, tetap terdapat perbedaan ajaran maupun praktik di antara
Pentakosta dan Karismatik. Kalangan Pentakosta sangat menekankan baptisan
Roh selain baptisan air. Barangsiapa yang telah berbahasa Roh, maka ia telah
dianggap sudah mendapat baptisan Roh. Sementara itu, kalangan Karismatik tidak
mewajibkan seseorang yang telah menerima baptis Roh untuk harus bisa berbahasa
Roh, sebab bahasa Roh dianggap hanya satu dari banyak karunia Roh Kudus.
Pernahkah kamu kaget, canggung, atau bingung ketika kamu beribadah di gereja
Pentakosta atau Karismatik, atau sebaliknya? Kita harus mengakui bahwa aliran
gereja Kristen Protestan sangatlah banyak. Itu berarti kita akan bertemu dengan
perbedaan atau persamaan corak ibadah, kebiasaan, maupun ajaran. Mungkin kita
tidak biasa mendengar orang yang beribadah dengan berbahasa Roh. Sebaliknya,
kita merasa bosan dengan ibadah yang kaku dan bikin mengantuk seakan-akan
tidak ada semangat dan gairah Roh. Atau, mungkin kita tidak terbiasa dengan
penyembuhan ilahi dan panggilan ke altar (altar call). Sebaliknya, mungkin kita
merasa nggak mantap dengan doa kesembuhan yang biasa dan formal, yang
tidak menunjukkan semangat yang berapi-api. Sebenarnya, itu adalah perasaan
dan pengalaman yang wajar. Namanya juga berbeda. Apalagi, jika itu pengalaman
pertama kita mengikutinya.
Namun, kebingungan dan perasaan aneh itu dapat menjadi masalah yang
mengkhawatirkan jika dibumbui dengan label penghakiman “sesat.” Oleh karena
berbeda, maka dicap sesat. Akhirnya, sesama orang Kristen malah terpecah
dan saling menghakimi. Pada akhirnya, yang dirugikan adalah diri kita dan orang
lain juga. Oleh karena itu, kita harus punya kesediaan untuk belajar mengenal
aliran-aliran gereja yang ada di sekitar kita. Kita juga harus dengan rendah hati
menghargai keberadaan mereka yang mungkin berbeda dari kita. Walau beda, kita
tetap bersama dan bersatu sebagai anak Tuhan Yesus Kristus.
38
Kanakaja (Kamu Nanya Kami Jawab) disediakan bagi kamu-kamu yang mau nanya-nanya
soal keseharian kamu. Mulai dari urusan pergaulan, pacaran, belajar, sampe masalah
hubungan dengan Tuhan. Pertanyaan dapat kamu kirim ke alamat redaksi “Teens for Christ”
atau melalui e-mail: tfc@ykb-wasiat.org. Jangan lupa cantumin nama dan alamat kamu. Bila
kamu tidak mau nama yang sebenarnya ketahuan orang lain, kamu boleh menyertakan nama
samaran, di samping nama asli. Kerahasiaan dijamin seratus persen. Nah, tunggu apa lagi?
Buruan kirim surat!
Saya Lia. Saya senang sekali membaca Teens for Christ sebagai renungan
harian saya. Banyak Teneers dan Kanakaja yang sudah saya baca.
Sekarang saya ingin bertanya, nih. Sejak saya mulai masuk SMA, saya
tertarik dengan salah satu teman, tapi saya nggak berani bilang. Akhirnya,
saya memberanikan diri menyampaikan padanya melalui WA dan disertai
sebait puisi, saat acara Valentine di sekolah. Dia sudah tahu bahwa saya
suka padanya. Tetapi, denger-denger gosipnya dia sudah nembak cewek
yang dia suka. Cemburu sih sebenernya, tapi harus ditahan biar temen-
temen di kelas nggak tahu kalau saya suka padanya. Saya suka sama dia
bukan karena materi, fisik, talenta, dan kecerdasannya. Apa sekarang saya
harus berhenti menyukainya? Karena menurut saya, dia sulit untuk saya
miliki dan sulit pula untuk dilupakan. Tolong kasih saya saran ya, Teens
Team. Bantu saya, supaya saya tahu yang harus saya perbuat.
Lia-Depok
Halo, Lia!
Memang perjalanan cinta terkadang tak semulus jalan tol, kadang ada macetnya,
dan kadang kita harus keluar juga melewati jalan yang bergelombang serta
berliku. Mengungkapkan cinta kepada orang yang kita suka sah-sah aja,
kok, tidak ada yang salah soal itu. Nah, soal gosipnya dia sudah nembak
perempuan lain, perlu dipastikan dong, apakah hanya gosip saja atau fakta?
39
Soal apakah kamu akan terus memperjuangkannya atau tidak, perlu dipertimbangkan
soal masa studi, perjalanan studi kamu ke jenjang selanjutnya. Mungkin kamu
akan pindah kelas, pindah sekolah, bahkan pindah kota ataupun negara kelak.
Sangat mungkin juga dalam perjalanan itu, Tuhan mempertemukan kamu dengan
yang lain. Jadi, entah diterima atau tidak, entah dia sudah nembak perempuan
lain atau belum, jangan khawatir, Lia. Hidupmu masih berlanjut.
Salam,
TeensTeam
40
41
Minggu, 1 Agustus 2021
ukan
a menem
Dear Dia
ry…
. A w a ln ya, Mam ma ini aku
ma la
ngan Ma eberapa n dan aku
k u b e rte ngkar de y a n g sudah b u a s k a
r m
Hari ini, a g a h s e meste
n g a t ti d ak me u kan lapo
ran
n ten u sa menem
nilai ujia an. Nilai ujiank takut. M a m a
ampir s e b a g ian
u n y ik re n a ik u h r.
sem b nya k a apa n il a g belaja
e n y e m bunyikan ya padaku ken : k a re n a kuran w a k tu ,
m an l saja uang
lalu bert wab asa wa aku buang-b ng Tuhan
nilainya, m e n ja
a ya
lek. Aku atakan b
ah
argai ap
besar je h d an meng ak bisa mengh
a ra tid
Mama m ng, dan
uang ua an. sedang
buang-b a suda h b e ri k
gan ini
ra n g tu la k a n ui
dan o hari b e mengak
a n g b e berapa ik u t k e sal. Aku s a m a
yang me
m
ku, akhir
nya rti aku
Mood-ku arena pelajaran ta p i b u kan bera an sudah
k belajar, te jaran yang bahk engerti
tidak baik memang kurang
rapa pela u tetap nggak m rena
bahwa a
k u
ja r. A da bebe tapi ak ga ka
ak b e la alam, te game ju game,
sekali tid la ru t m k u m a in
lalu main
p e la ja ri hingga t n il a i je lek. A a k u s e
aku ndapa bahwa
irnya me i, Mama berkata
dan akh . T e ta p
stres rian ini
melepas h belajar. s al, seha
rn a k e
tidak p e kare n a ku tidak
a m a . M ama pun i h a n y a diam. A ampai
aM n, ka m ku s
h kepad rpapasa kenapa a
Aku mara n aku. Meski be s aa n b ersalah, s a ja , mengak
ui
m k a a p e ra d ia m i
men d ia ma. A d ya ak u n sep rt
e
ra n i m e natap Ma ama. Seharusn n y a d ia m-diama
be
kata-kata
M Rasa
aikinya.
melawan u dan memperb
nk
kesalaha
a k e nak. a?
ini ti d kukan, y
y a n g h arus kula
a
a-kira ap
Diary, kir
42
Senin, 2 Agustus 2021
Abram dan
Melkisedek
Kejadian 14:17-24
“Diberkatilah kiranya Abram
oleh Allah Yang Mahatinggi,
Pencipta langit dan bumi ....” Pernahkah kamu didoakan oleh orang yang
berbeda agama dengan kamu? Misalnya,
(Kejadian 14:19)
pada waktu sakit. Pernah nggak sih terpikir
oleh kamu, kira-kira kalau kamu didoakan
dalam nama Tuhannya mereka, kamu bakalan
keberatan tidak? Jangan-jangan kamu berpikir
bakalan keberatan dan tidak nyaman karena
beda yang disembah, bahkan rumusan doanya
beda. Hmm, gimana, ya?
Bacaan Alkitab hari ini adalah contoh
konkret bagaimana Abram diberkati oleh Melkisedek yang berbeda Allah.
Cerita bermula dari perjalanan Abram setelah berperang mengalahkan
Kedorlaomer. Setelah Abram menang, dia melewati daerah milik raja Salem,
yaitu Melkisedek. Walaupun Abram hanya numpang lewat, Abram malah
diberkati oleh Melkisedek dalam nama Tuhannya. Di Kitab Suci memang
ditulis “Allah Yang Mahatinggi, Pencipta langit dan bumi” (ay. 19). Dalam
bahasa Ibrani, sebutan Allah tersebut adalah El-elyon. Menurut Kamus Alkitab
Eerdmans, El-elyon adalah ilah atau dewa agama Kanaan. Jadi, sebenarnya
dapat dikatakan bahwa Abram diberkati atau didoakan oleh Melkisedek dalam
nama dewa atau Tuhannya Melkisedek, bukan dalam nama Tuhannya Abram,
Yahweh atau Elohim. Menariknya lagi, Abram tidak keberatan dan bahkan
berterima kasih dengan memberikan sepuluh persen dari harta miliknya.
Konon, dari cerita itulah tradisi bangsa Israel memberikan persepuluhan
kepada Tuhan.
Best Teens, dari Abram kita bisa belajar bahwa didoakan oleh orang
yang berbeda agama itu tidak menjadi persoalan besar dan justru memberi
kegembiraan. Sebab, ketika orang yang berbeda agama mendoakan kita,
berarti ia sedang peduli terhadap keberadaan kita.
43
Selasa, 3 Agustus 2021
44
Rabu, 4 Agustus 2021
Janda Sarfat
1 Raja-raja 17:7-24
45
Kamis, 5 Agustus 2021
Putri Ester
Ester 2:1-18
46
Jumat, 6 Agustus 2021
Mengasihi Musuh
Lukas 6:27-36
47
Sabtu, 7 Agustus 2021
Belas Kasih
Lukas 10:25-37
48
Minggu, 8 Agustus 2021
49
Senin, 9 Agustus 2021
50
Selasa, 10 Agustus 2021
51
Rabu, 11 Agustus 2021
52
Kamis, 12 Agustus 2021
Penganiaya yang
Dikasihi
Kisah Para Rasul 9:1-18
Dan seketika itu ... ia dapat
melihat lagi. Ia bangun lalu
dibaptis. Dalam film-film superhero, tokoh yang jahat selalu
ada. Kita suka apabila tokoh-tokoh yang jahat itu
(Kisah Para Rasul 9:18) mati atau dikalahkan, apalagi mereka biasanya
menunjukkan kejahatan dengan sadis bahkan
mengerikan. Namun, pernahkah kamu berpikir
bahwa Rasul Paulus dulunya adalah seorang
penganiaya yang kejam juga? Banyak orang tidak
mengira bahwa masa lalu Paulus sangat kejam.
Paulus dikenal sebagai seorang yang cerdas. Dia
adalah murid kesayangan Gamaliel, yaitu ahli hukum
Taurat dan kitab-kitab. Sebagai orang yang sangat paham tentang hukum Taurat dan
kitab-kitab, dia punya banyak ayat-ayat bahkan juga dasar-dasar yang dapat dipakai
untuk menganiaya orang-orang yang percaya kepada Yesus. Tak mengherankan
juga, saking pintar dan pandainya, apabila dia menunjuk orang untuk dianiaya, maka
banyak orang akan menurut dan menganiaya dengan senang hati, apalagi menganiaya
itu seakan-akan adalah perintah dari hukum Taurat atau kitab suci. Maka, betapa
mengerikan setiap ucapan dan pemikiran Paulus sebelum ia bertobat.
Namun demikian, orang yang jahat seperti Paulus bukan berarti dia harus
dimusnahkan. Orang jahat tidak harus berakhir mengenaskan atau menderita.
Dalam kisah Paulus, orang yang jahat itu justru bertobat. Tuhan juga menyadarkan
Paulus bahwa hidupnya dapat dipakai untuk memberitakan Injil Kerajaan Allah. Sejak
pertobatannya di Damsyik dan menjadi buta, saat itulah Paulus mulai diubah Tuhan
untuk melayani-Nya. Paulus lalu meninggalkan hidup lamanya dan memulai hidup
yang baru sebagai pengikut Tuhan Yesus.
Pernakah Best Teens berpikir bahwa orang yang jahat atau berdosa bisa bertobat
dan mengikut Kristus? Apabila Tuhan bisa mengampuni dan memakai orang berdosa,
bukankah Dia juga bisa mengampuni dan memakai hidup kita untuk kemuliaan-Nya?
Selamat memuliakan Kristus melalui kehidupan sehari-hari kita!
53
Jumat, 13 Agustus 2021
Kaum Remaja
untuk Dunia
Yohanes 6:1-15
“Di sini ada seorang anak,
yang mempunyai lima roti
jelai dan dua ikan ....” Sering kali anak kecil diremehkan. Mereka dipandang
belum dewasa, tidak mengerti, bahkan mengganggu.
(Yohanes 6:9)
Tak jarang juga mereka dipandang belum dapat
bertanggung jawab, sehingga mereka tidak pernah
dilibatkan dalam perkara-perkara besar. Hal itulah
yang sering terjadi juga pada kita saat kecil. Namun,
bukan hanya kita, pada zaman Yesus pun demikian.
Dalam kesempatan lain, Yesus justru menegur
orang dewasa yang ingin anak-anaknya datang
kepada Yesus. Yesus berkata, “Biarkanlah anak-
anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku, sebab orang-
orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga.” Peristiwa seperti itu adalah
peristiwa penting dalam diri anak-anak. Mereka akan merasa diterima, di-support,
bahkan dihargai. Itu adalah pelajaran penting bagi para orangtua, mengajarkan sesuatu
yang bernilai kepada anak-anak. Justru dari hal-hal seperti itulah anak-anak belajar
bertanggung jawab dengan sikapnya. Maka, tidak mengherankan apabila pada suatu
kesempatan, saat banyak orang berbondong-bondong mengikut Yesus, yaitu pada
saat Yesus melakukan mukjizat memberi makan lima ribu orang, anak kecillah yang
membawa lima roti dan dua ikan. Di antara banyak orang yang memiliki makanan,
hanya anak kecil inilah yang membawa makanan dan memberikannya kepada Yesus.
Dari lima roti dan dua ikan itulah, Yesus membuat mukjizat hingga akhirnya banyak
orang kenyang, bahkan masih ada sisa roti 12 bakul.
Best Teens, jangan pernah menganggap sebagai remaja, kamu tidak dapat berbuat
sesuatu. Mungkin remaja dipandang tidak bisa membuat sesuatu yang besar, tetapi
apabila remaja diberi kesempatan, mereka akan belajar dengan baik. Sama seperti
peristiwa lima roti dan dua ikan, di dalam diri remaja, ada sesuatu yang besar yang
Tuhan sedang tanamkan dan akan berkembang. Oleh karena itu, hendaklah kamu
belajar walaupun kamu masih muda.
54
Sabtu, 14 Agustus 2021
55
Minggu, 15 Agustus 2021
keadaan
ry... ti k a melihat t.
Dear Dia galau k e i interne
s e ri n g merasa n g k u te mukan d jumlah
hir ini, a
ku ya rak,
Akhir-ak rita-berita yang ma ng
u m e m baca be rjaan, kejahatan ru k la innya ya
it a r a ta n p e k e a b a r b u s u ng
sek ilanga gai k erlang
ra n g y ang keh n y a k , d an berba p a n b is a terus b
O ba hidu
kit yang imana ke
orang sa k h a w atir. Baga e p e rt i ini?
tk u nerus s at
membua ru s -m e a la h s if
il a k e a daan te h in k in g . It u a d g u n tu k
b e rt uan
n g n y a a g a k o v membuatku berj s a m p ai
ra asih alam ,
mang o karang m terlalu d
Aku me g s ampai se uatu kupikirkan u t m e m ik an
ir k a n
k k u y a n s e s g it u ta k n
b u ru ega la ku b e i pen u ru
sinya. S w a ti r. A engalam
mengata u s tr e s d a n k h a ruh d u n ia m
b etul te rg a n g gu.
b u a tk ji k a s e lu n b e tu l-
mem rjadi idupa l itu.
g akan te luruh aspek keh it memikirkan ha
apa yan a n a s e a i s a k
aktivitas
, di m samp angan
ku bisa ta k a n “j
n g , kepala n g a
Terk a d a ri in i m e p i u n tu k
k u pagi ha e n g a r, te ta
un g a n ri n g k u d berbicara
a y a t re n udah se ayat itu
N a m u n , Ay a t te rs e b u t s ya. Seolah-olah k h a w a ti
r dan
ti r. ” a -n rl a lu
kha w a sa rh e m ti d a k te keadaan
in i b e gitu tera a ja k k u u n tu k T u h an tahu Ia
ha ri me n g uha n . ng akan
p a d a k u , u a n y a k e p a d a T canakan apa ya .
khusus an sem h mere n a kepa d a -N y a
y e ra h k n s u d a p e rc a y
men adi da yalah
dang terj u kulakukan han ya.
yang se p e rl e rt i it u ,
lakukan.
Yang
im a n y a n g s e p a Tu h a n
ik i hw
lu m e m il im a n i b a g terbaik.
m o g a a k u s e la a Tu h a n , m e n g k a n y a n
e u
D ia ry, s a k a n d ir i k e p a d dan akan melak
ay ng terjad
i
M e m e rc i apa ya
g e ta h u
men
56
Senin, 16 Agustus 2021
57
Selasa, 17 Agustus 2021
Perempuan-perempuan ini
melayani rombongan itu
dengan kekayaan mereka. Banyak orang Kristen mengira bahwa Yesus selalu
memihak kepada orang miskin, lemah, janda,
(Lukas 8:3)
dan yang sakit. Memang dapat dikatakan bahwa
Kerajaan Allah ditujukan kepada mereka, tetapi
tentu bukan hanya itu saja. Walaupun pengikut
Yesus adalah orang-orang yang rata-rata miskin,
seperti nelayan, tapi ada juga pengikut yang kaya,
bahkan melalui kekayaannya mereka melayani
Tuhan dengan sukacita. Siapakah mereka itu?
Dalam bacaan kita hari ini, ada banyak
perempuan kaya yang menjadi pengikut Yesus. Satu di antaranya adalah Yohana
istri Khuza, bendahara Herodes. Apabila melihat tradisi pada zaman Yesus,
dapat dikatakan jabatan bendahara adalah jabatan tinggi negara. Itu sama halnya
seperti menteri keuangan yang mengatur pemasukan dan pengeluaran negara.
Orang yang menjabat sebagai bendahara, selain gajinya besar, dia juga dipercaya
banyak pihak, dihormati dan aksesnya bisa ke mana saja. Tentu saja orang yang
menjadi bendahara Herodes sangatlah kaya raya dan berlimpah. Walaupun kaya,
Yohana tetap baik hati. Yohana tidak menyombongkan diri dan justru memiliki
hati yang baik. Dia mau melayani rombongan Yesus untuk mewartakan Kerajaan
Allah. Itu adalah sesuatu yang jarang terjadi, maka tidak heran kalau Yesus juga
mengasihi mereka.
Best Teens, walaupun nama perempuan-perempuan itu jarang dibicarakan,
tetapi peranan mereka sangat luar biasa. Mereka bisa diibaratkan seperti garam.
Garam bisa larut dan tidak kelihatan apabila dimasukkan ke dalam masakan.
Walaupun tidak terlihat, garam memberi rasa dan memengaruhi semua masakan
yang ada. Bukankah kita juga ingin menjadi garam dalam pelayanan Kristus?
Tidak perlu terlihat, tetapi ada serta berdampak. Kita bisa melayani Kristus dengan
harta kita, kekuatan kita, pikiran kita, dan seluruh hidup kita.
58
Rabu, 18 Agustus 2021
Siapa yang
Diundang?
Lukas 14:12-14
“Dan engkau akan
berbahagia, karena mereka
tidak mempunyai apa- Kamu mungkin pernah merayakan ulang tahunmu
apa untuk membalasnya dengan mengundang teman-teman untuk merayakan
kepadamu.”
dan makan bersama. Biasanya, kita merayakan
(Lukas 14:14) sesuatu hanya dengan orang-orang yang kita kenal.
Harapannya dengan mengundang mereka, maka
mereka makin kenal dan dekat dengan kita, apalagi
kadang kita mengundang agar kita mendapat kado
atau sesuatu dari mereka. Tentu itu tidaklah salah.
Merayakan ulang tahun dengan orang-orang yang
kita kenal, lalu mengajak mereka makan bersama
adalah wajar. Namun, jelas beda sekali maknanya apabila yang diundang orang-
orang yang tidak kita kenal, khususnya yang tidak mampu memberi kado atau tidak
mampu untuk sekadar makan. Apa bedanya? Mari kita belajar dari Yesus.
Yesus mengajar orang yang mengundang-Nya dengan mengatakan, “Apabila
engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat,
orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.” Mengapa Yesus berkata demikian?
Yesus hendak mengajarkan bagaimana nilai kebahagiaan yang sesungguhnya.
Kebahagiaan sejati bukanlah saat menerima hadiah atau saat menerima sesuatu dari
teman-teman yang kita undang dalam perjamuan. Namun, sebaliknya, kebahagiaan
yang sejati justru ketika memberi sesuatu kepada orang yang tidak memilikinya.
Yesus mengatakan kebahagiaan terjadi saat orang yang diundang tidak bisa memberi
apa pun kepada kita. Dengan demikian, mereka akan selalu ingat dan menghargai
setiap pemberian kita. Itulah inti dari pengajaran Yesus.
Best Teens, mulailah belajar menghargai kehidupan dengan melibatkan
orang-orang yang miskin atau orang cacat, sehingga hidupmu akan memberikan
kegembiraan bagi mereka. Selain itu, kamu akan mengalami sukacita yang tidak
dapat digantikan dengan barang apa pun, karena kamu memberi sesuatu yang
sulit dibalas oleh mereka.
59
Kamis, 19 Agustus 2021
Kristen Nasionalis
Roma 13:1-7
60
Jumat, 20 Agustus 2021
Iman tanpa
Perbuatan: Mati
Yakobus 2:14-26
Demikian juga halnya
dengan iman: Jika iman itu
tidak disertai perbuatan,
maka iman itu pada
Suatu kali dalam pertandingan basket, Abdul
hakekatnya adalah mati. dan Andre menjadi satu tim. Kedua orang
itu dijuluki “Tiki-Taka” karena mereka selalu
(Yakobus 2:17)
kompak dan sangat hebat. Namun, saat itu
mereka tidak bisa bekerja sama dengan baik.
Alasannya sederhana: beberapa hari sebelumnya
mereka bersitegang karena bicara soal agama.
Wajar, Abdul seorang Islam, sedangkan Andre
seorang Kristen. Satu babak pertandingan basket
berjalan, belum ada kerja sama yang baik di
antara mereka. Memasuki babak kedua, tiba-tiba Abdul ditendang oleh lawan
mereka. Melihat hal itu, sontak Andre langsung mengadang dan menegur lawan
mereka. Tak lama berselang, Andre mengulurkan tangan kepada Abdul untuk
membantunya berdiri. Pada saat mengulurkan tangan, keduanya saling bertatap
mata dan seakan-akan ada sesuatu yang mereka simpan. Pada akhirnya, Abdul
mau menerima uluran tangan Andre. Mereka pun memenangkan pertandingan
dan berdamai kembali.
Kisah tersebut menggambarkan sesuatu yang penting; orang bisa membenci
karena agama, padahal sebelumnya adalah sahabat karib. Bagaimana Kitab
Suci merespons hal seperti itu? Yakobus memberi pandangan bahwa iman tidak
boleh hanya berhenti pada pikiran lalu diperdebatkan. Iman haruslah menjadi
tindakan dan perbuatan. Karena orang bisa beriman, bisa sangat saleh, bisa
sangat luar biasa berdoa, bisa mati-matian mempertahankan ajaran agamanya,
tetapi kalau pada akhirnya membenci, maka iman itu mati. Iman bisa hidup
kalau dia berbuat, entah itu mengampuni, menolong, bertoleransi, dan lain-lain.
Best Teens, menjaga iman agar tetap menjadi perbuatan sangat penting.
Makin kita berbuat dan melakukan sesuatu, maka makin hidup iman yang kita
pelihara. Selamat berjuang dalam iman dan perbuatan!
61
Sabtu, 21 Agustus 2021
Bingky Irawan
dan Gus Dur
Yohanes 15:9-17
“Tidak ada kasih yang lebih
besar dari pada kasih seorang
yang memberikan nyawanya
untuk sahabat-sahabatnya.” Di kalangan senior aktivis keberagaman, ketika
(Yohanes 15:13) bercerita tentang Gus Dur, Presiden ke-4
Indonesia, biasanya juga dikaitkan dengan
Bingky Irawan. Bahkan, beberapa media massa
sempat mencatat bahwa “di mana ada Gus Dur,
di sana pasti ada Bingky Irawan.” Siapakah
Bingky Irawan itu? Dia disebut sebagai salah
satu tokoh penting di balik sejarah agama
Konghucu bisa diakui sebagai salah satu agama
di Indonesia. Bingky Irawan adalah salah satu
anggota Matakin (Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia) sekaligus rohaniwan
Konghucu. Alih-alih sering disebut sebagai tokoh Konghucu, Bingky Irawan jauh
lebih sering disebut sebagai sahabat Gus Dur. Persahabatan mereka bukanlah
persahabatan politik. Sebelum Gus Dur menjadi seorang Presiden, Gus Dur
dan Bingky Irawan adalah sahabat baik. Dalam sebuah acara haul Gus Dur di
Sidoarjo, Jawa Timur, Bingky mengatakan, “Dalam kenangan saya, Gus Dur
adalah teman yang baik. Dia rela memberikan nyawanya untuk bangsa Indonesia,
karena dia mencintai Indonesia.”
Dalam kisah itu, kita dapat belajar tentang persahabatan yang berdampak
besar. Sama seperti Yesus, bahwa persahabatan bukan hanya memberi pakaian
saat telanjang, memberi makan saat lapar, memberi tumpangan saat tidak ada
tempat, melainkan juga memberikan nyawa bagi para sahabat. Dia rela mati
karena mengasihi kita.
Best Teens, sebagai seorang Kristen, kamu punya kesempatan besar untuk
memberi kesaksian perihal hidup bersahabat yang benar; saat kamu berani
bersahabat dengan yang berbeda dan menunjukkan persahabatan yang baik.
Sehingga, bukan tidak mungkin kamu menjadi salah satu influencer bagi banyak
orang, bahkan menginspirasi seperti Gus Dur dan Bingky Irawan.
62
Minggu, 22 Agustus 2021
n. Tetapi,
ry... d i d aerah huta semua
Dear Dia kas in y a mi
gereja. Lo kur bisa mengala mp ini.
m en g ik uti camp b e rs yu e la lu i ca
ak u agia da n bagiku m
Suatu kali, g a t ba h a u b e ri
aku san yang Tuh
an m
uniknya, apat apa , dan lainn
ya
itu, dem i m e n d
h , s h a ri n g, games r bah w a
s aat tedu A ku bela ja
g ia ta n: a k ha l. n tu k
gai ke n bany iatif u
m i m e m ulai berba buatku belajar aka a da y a n g berinis
a da lah
Ka em arus anku
ar-benar m nan, memang h man-tem li
yang ben pertem a b elajar b a h w a te
d a bany a k s e k a
s u a tu lu . A k u a h w a a u n i,
dalam dahu lajar b ngamp
rin te ra ksi terlebih m Kristus. Aku be t. Aku belajar me be laja r
be dala adge dan
besar di erlukan g a n Tuhan,
keluarga d a k m e m sik u d e n g
an yang ti komunika a Tuhan.
kesenang eriksa relasi dan y a k epad
em u h n u
belajar m percayaan sepen alnya, ak
menaruh
ke e n a k b adan. Aw badanku
ak an
erasa tid muntah d
u a c a m p, aku m aku terus-menerus anjurkan agar aku
e d irny a men g n.
Di hari k ampai akh kak pembimbing ngah huta
ikannya s a alan di te
mengaba . Saat itu, kakak-k a kami h a ru s b e rj
ku mera s a h a ru s
p a n a s d i m a n a da n , a
mulai i malam k enak b
gikuti ses upun tida
tidak men tidak peduli. Wala n g .
ku at penti
Namun, a esi itu pasti sang hutan ge
lap
ikut karen
as
rja la n m enelusuri p a t ja tuh
. Kami b e i. Aku se m
itu a p
ngikuti s e s i pa k o re k kali tuk
u n
a , aku me d an bebera berhenti beberapa
A kh irn y al s a tu lilin ku ata dalam
ngan bek sampai a terus berk
hanya de li di batu menurun berat. Namun, aku aikan sesi ini.
beberapa
ka sangat enyeles
ka re n a kepalaku i dan aku harus m
istirahat, ada di sin bali
a Tuhan rkan kem
hati bahw a re n a a ku disada n padaku.
ku, k kuata
embantu erikan ke ngan,
u , s es i itu paling m aku, Tuhan memb ti se mua rinta
M e n uru tk m e n ja g m e le w a
an isa
han ada d ya, aku b iriku sendiri.
bahwa Tu rsama dengan-N a d a la h d
be tersebu t
Saat aku ta n ga n
etika rin
bahkan k
63
Senin, 23 Agustus 2021
64
Selasa, 24 Agustus 2021
Inti Sabat
Lukas 13:10-17
65
Rabu, 25 Agustus 2021
Eka Darmaputera
Matius 10:16-32
66
Kamis, 26 Agustus 2021
67
Jumat, 27 Agustus 2021
Pahlawan yang
Berkorban
Markus 10:35-45
“Karena Anak Manusia juga
datang bukan untuk dilayani,
melainkan untuk melayani
dan untuk memberikan Banyak remaja Kristen tidak kenal dengan nama
nyawa-Nya menjadi tebusan Riyanto. Siapakah dia? Apakah orang terkenal?
bagi banyak orang.”
Apakah seorang yang sangat dihormati? Ataukah
(Markus 10:45) youtuber terkenal? Tentu tidak! Riyanto adalah
anggota Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul
Ulama (Banser NU) yang tewas karena ledakan
bom saat menyelamatkan Gereja Eben Haezer
di Mojokerto dari percobaan peledakan pada
malam 24 Desember 2000. Sejak peristiwa
itulah dia disebut seorang pahlawan, walaupun
sering dilupakan. Namun demikian, setiap tahun beberapa orang lintas iman di
Mojokerto selalu doa bersama mengenang kematian Riyanto bersama dengan
haul Gus Dur yang jatuh pada bulan Desember juga.
Riyanto adalah salah seorang yang rela mempertaruhkan nyawa untuk orang
lain. Yesus juga rela mati untuk manusia. Dia turun dari Surga mau menebus
dosa manusia dan mati untuk manusia. Sungguh pengurbanan yang sangat
besar. Hal itu tentunya bukan dalam kerangka membandingkan Riyanto dengan
Yesus. Namun, sudahkah kita belajar memberi diri, melayani, dan membantu
orang lain bahkan yang berbeda agama?
Best Teens, Yesus mau mati untuk setiap orang yang berdosa seperti kita.
Kita adalah milik-Nya. Maka, selayaknya kita juga mau dipakai oleh Tuhan
untuk memuliakan nama-Nya. Jika orang di luar Kristen saja berani untuk
memberikan nyawanya bagi orang lain, masakan kita tidak berani. Harusnya
kita mau dan bisa berkorban bagi orang lain. Mulai dari hal yang terkecil, baik
tenaga, pikiran, dana, maupun sampai yang terbesar, yaitu nyawa kita. Siapa
yang rela berkorban, dialah yang disebut pahlawan. Setiap hari baru yang Tuhan
berikan kepada kita adalah kesempatan untuk berkorban dan menjadi berkat.
Pakailah kesempatan itu!
68
Sabtu, 28 Agustus 2021
Firman Menjadi
Manusia
Yohanes 1:1-18
69
Minggu, 29 Agustus 2021
70
Senin, 30 Agustus 2021
71
Selasa, 31 Agustus 2021
Syukur
Bangsa-bangsa
Mazmur 67
... supaya jalan-Mu dikenal di
bumi, dan keselamatan-Mu
di antara segala bangsa. Banyak orang Kristen mengira bahwa Allah hanya
menyelamatkan bangsa Israel. Alasannya sederhana:
(Mazmur 67:3)
karena Israel adalah bangsa pilihan Allah. Namun,
yang menjadi pertanyaan adalah apakah karena
Allah memilih Israel menjadi bangsa pilihan, dengan
demikian bangsa-bangsa lain tidak selamat?
Tentu tidak! Sejarah Kitab Suci sebenarnya ingin
menunjukkan bahwa pemilihan bangsa Israel menjadi
bangsa pilihan adalah agar dari Israel keselamatan
bangsa-bangsa terjadi. Melalui Israel, bangsa-
bangsa lain juga melihat kebesaran dan kemuliaan Allah. Secara sederhana, Israel
dipillih agar semua bangsa mengenal dan dapat bersyukur kepada Allah.
Oleh karena itu, penulis Kitab Mazmur melukiskan bahwa bangsa-bangsa dapat
mengucap syukur karena kebesaran dan kesetiaan Allah. Pemazmur menceritakan
bahwa Allah juga ada untuk bangsa-bangsa lain, bukan hanya untuk Israel. Namun,
sering kali diungkapkan dalam teks Kitab Suci, Israel tidak pernah menyadari
peranannya yang besar untuk keselamatan bangsa-bangsa. Bangsa Israel terlalu
egois dan mementingkan dirinya sendiri. Pola pikir seperti itu juga sering merasuki
orang Kristen: hanya mereka yang dipilih dan selamat. Padahal, tidak demikian. Hal
dipilih, dikhususkan dan diutus, sesungguhnya dalam rangka misi, yakni menjadi
perpanjangan tangan Allah untuk berkarya. Melalui orang-orang terpilih, keselamatan
disampaikan kepada bangsa-bangsa.
Best Teens, mulai sekarang sadarilah bahwa dalam diri kamu, Allah menaruh
sesuatu yang baik untuk karya dan kebaikan yang besar. Percayalah, kamu dipilih
untuk sesuatu yang besar, bukan hanya untuk diri kamu sendiri, keluarga, atau gereja,
melainkan juga untuk orang lain, beragama lain, bahkan juga berbangsa lain. Di situlah
kita bisa memahami bahwa Tuhan turut bekerja dalam diri kita untuk mendatangkan
kebaikan bagi banyak orang. Selamat menjadi perpanjangan tangan Tuhan!
72