Anda di halaman 1dari 2

TATA IBADAH SUBUH

Sabtu, 20 Mei 2023

1. Marende: BE 1:1 “Ringgas Ma Ho Tondiku”


Ringgas ma ho tondingku mamuji Debatantai.
Ai diparmudumudu ho unang halupahon i.
Disesa do dosamu, didaoni sahitmi, diudut do hosamu, diburi tondimi.
Huhut diapulapul roham na marsak i;
Asa tung lam humibul mingot uhum-Na i.
2. Doa Pembuka
3. Nas Renungan: 2 Timotius 1:1-12
Tuhan Mendengar Seruan Umat-Nya
Stephen Hawking pernah berkata “Betapapun buruknya kehidupan, selalu ada sesuatu
yang dapat Anda lakukan dan berhasil. Di mana ada kehidupan di sana ada harapan."
Orang Kristen tidak kebal dari penderitaan, termasuk juga rohaniwan. Kekristenan
tidak menjamin umat Allah akan kebal dan bebas dari penderitaan. Sebaliknya,
kekristenan mengajarkan kekuatan yang kita miliki sebagai anak-anak Allah untuk
menanggung penderitaan yang Ia izinkan terjadi di dalam hidup kita. Semua kita
pernah takut, dan rasa takut itu adalah hal yang normal dan wajar jika itu hanya
merupakan respon sesaat. Ketakutan itu hal yang normal jika hanya pada tahap
kejutan sesaat, namun ketika ketakutan itu berkepanjangan yang membuat kita
stress, putus asa, hilang harapan dan keragu-raguan yang menghentikan langkah kita
untuk maju, ketakutan yang seperti inilah yang tidak seharusnya ada pada diri umat
yang percaya. Mengawali suratnya yang kedua kepada Timotius, pertama-tama
Paulus menyampaikan salam kasihnya kepada Timotius Ay. 1-2, anak rohani yang
dikasihinya. Paulus menyebutkan kehendak Allah yang telah menjadikannya sebagai
pemberita janji tentang hidup dalam Kristus Yesus. Kesadaran akan kehendak Allah
ini memampukan Paulus untuk mengucap syukur kepada-Nya karena keberadaan
Timotius dalam pelayanannya Ay. 3-5. Paulus tahu, pelayanan Timotius di Efesus
tidak mudah. Dengan usia Timotius yang tergolong muda dan peliknya persoalan
yang diakibatkan oleh para pengajar sesat yang menyusup di tengah jemaat Efesus,
tentu tidak mudah menghadapi semua itu. Paulus tahu betapa berat kesedihan yang
dialami oleh Timotius dalam pelayanannya. Karena itu, Paulus menguatkan Timotius.
Dasar penguatan pertama yang Paulus berikan adalah karena kasih karunia yang telah
dimiliki oleh Timotius dari Allah Ay. 6, 9. Paulus mengingatkan bahwa hanya karena
kasih karunia Allah saja, maka Timotius beroleh keselamatan dan panggilan
pelayanan Ay.9-10. Dasar penguatan kedua yang Paulus berikan kepada Timotius,
yaitu bahwa Allah yang telah menyelamatkannya, juga memberikan kekuatan
kepadanya Ay.7. Berdasarkan pada anugerah dan kekuatan dari Allah yang telah ia
terima, Paulus menasihati Timotius agar tidak malu bersaksi dan tidak takut untuk
menderita bagi Kristus Ay.8.
Jika kita telah melihat alasan untuk tidak takut, sekarang kita akan melihat
alasan mengapa kita dapat takut. Paulus mengajarkan bahwa tidak pernah dia malu
dan takut mengabarkan Injil, karena dia memiliki keyakinan yang teguh “karena aku
tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan
apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan” (ay. 12).
Hubungan dan pengenalan yang buruk dengan Allah akan berdampak pada
sikap kita menangani dan menghadapi berbagai masalah dan pergumulan yang
ada. Kita adalah umat yang diberkati, namun kita tidak menjalani hidup sebagai umat
yang diberkati, keluhan yang akan kita saksikan bukan pujian syukur
Tuhan begitu besar ditengah-tengah kehidupan kita, namun kita membuat Tuhan itu
kecil tak berarti. Tuhan begitu besar ditengah-tengah kehidupan kita, namun kita
tidak berbesar hati memiliki Tuhan yang maha kuasa. Firman Tuhan begitu
berharga dalam kehidupan kita, namun kita tidak menghargai firmanNya.
Berserulah untuk meminta pertolongan kepada Tuhan. ketahuilah bahwa Allah
sanggup melimpahkan penghiburan dan damai sejahtera bagimu!.
4. Marende: BE 421:1 “Marsomba Au di Jolomon”
Marsomba au di jolo-Mon, targogot rohangkon
Di baen godang ni dosangkon, sai jangkon dohot au
Sai jangkon ma au on, na ramun diringkon
Tung pos do rohangki di Ho, dijangkon Ho au on
5. Doa Penutup – Doa Bapa Kami

-------
Sbb, sipoholon

Anda mungkin juga menyukai