Anda di halaman 1dari 4

RENUNGAN AGAMA KRISTEN

RADIO REPUBLIK INDONESIA KUPANG


YIBRAEL RIHI MANGI-PENYULUH AGAMA KRISTEN
SIARAN………/PRO………/………2021

Puji Tuhan syalom pendengar terkasih Radio Republik Indonesia kupang, yang di berkati di dalam Kristus
Yesus..
Jumpa lagi bersama saya Jibrael Rihi Mangi, penyuluh agama Kristen Kanwil Agama Prov. NTT.
Saudara terkasih mari kita jadikan Firman Tuhan sebagai pelita dan terang bagi hidup kita.
Kita akan mendengarkan Firman Tuhan.
Namun sebelum itu mari kita berdoa.

Saudara terkasih di dalam Kristus Yesus, sesuai pembahasan kita kemarin, bersama saya.
kita akan lanjut bersama-sama belajar masih dengan topic tentang penyangkalan Petrus.

kemarin kita telah membahas penyangkalan Petrus yang pertama : “Dari penyangkalan
pertama Petrus memberi kita pelajaran betapa mudahnya kita mengalami naik turun dalam
iman, kerohanian, semangat, dsb. Karena itu, kalau saudara sedang dalam ‘kondisi puncak'
jangan lalu merasa aman dan menjadi gegabah. Dalam waktu yang singkat saudara bisa jatuh ke dasar
jurang!”
Penyangkalan kedua: “serangan kedua ini lebih hebat dan lebih kuat dari pada serangan pertama.
Jelas bahwa pada waktu setan melihat bahwa Petrus jatuh karena serangan pertama, ia menjadi lebih
bersemangat dalam menyerang Petrus.”

Penyangkalan Ketiga : Dari penyangkalan ketiga kita belajar kejatuhan yang lebih hebat lagi
yang di alami Petrus dari pada kejatuhan yang kedua. Dosa satu selalu menarik pada dosa yang
lain yang lebih hebat!

Dan kita juga sudah belajar : mengapa Petrus bisa sampai jatuh seperti ini??

Petrus : Ia begitu yakin pada kekuatan dirinya sendiri. Ia mempunyai keinginan untuk setia kepada
Tuhan dan dia berpikir bahwa ia mampu untuk setia dari dirinya sendiri. Ia terlalu percaya dan lebih
mengandalkan dirinya sendiri “self-confidence” keyakinan pada diri sendiiri membuat Petrus
tidak berdoa. Inilah yang menyebabkan Petrus beberapa jam kemudian menyangkal Yesus. Rasa
percaya diri yang begitu tinggi terlepas dari anugerah Tuhan yang menyebabkan Petrus jatuh
terjerembab dalam penyangkalan terhadap Sang Gurunya.
Dan kali ini kita akan melanjutkan pembahasan ini.
PELAJARAN ROHANI DARI PENYANGKALAN PETRUS
(MATIUS 26:58;69-75)

Setelah mempelajari kisah penyangkalan Petrus dan penyebab kegagalannya, kita bisa menarik
pelajaran rohani dari semuanya ini.Kita sudah melihat penyebab kejatuhan Petrus yakni
kepercayaan yang berlebihan kepada diri sendiri terlepas dari anugerah Tuhan.Karena itu, ini
menjadi pelajaran bagi kita bahwa untuk bisa taat dan setia kepada Tuhan, kita tidak
boleh bersandar pada kekuatan diri kita sendiri.

Berapa banyak di antara kita yang terlalu percaya diri seperti Petrus pada saat emosi kita
meluap-luap kita lalu mengucapkan kata-kata / janji yang muluk-muluk di hadapan Tuhan yang
sangat besar kemungkinan tidak bisa kita lakukan?
J.R. Thomson - Cerita ini merupakan suatu peringatan supaya tidak terlalu bersandar pada
perasaan agamawi. Petrus mempunyai perasaan yang dalam dan hangat terhadap Kristus;
tetapi ia jatuh. Banyak orang Kristen mengira bahwa mereka aman karena Injil menyentuh
emosi mereka.
(https://biblehub.com/sermons/auth/thomsonlardent_affection_and_timorous_jal
sehoodhtm)

Ingatlah kata-kata Yesus


Mat 26:41 - Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan : roh
memang Denurut, tetapi daging lemah."

TEV - Stay awake and pray that you won't be tested. You want to do what is but vou are
weak. "(Kamu mau melakukan yang benar, tapi kamu lemah)

BIS - Berjaga-jagalah, dan berdoalah supaya kalian jangan mengalami cobaan. Memang rohmu
mau melakukan vang benar tetapi kalian tidak sanggu p, karena tabiat manusia itu
lemah."

Ya! Roh kita mungkin mau menuruti/taat kepada Tuhan, tetapi ingatlah bahwa kita adalah manusia
yang lemah.Bagaimana kita bisa yakin bahwa kita bisa melakukan hal baik seperti yang kita
inginkan?
Ini persis seperti Petrus. Ia sama sekali tidak ingin menyangkal Yesus. Bahkan ia mempunyai tekad
yang kuat untuk setia kepada Yesus. Baca Mat 26:33, 35

Tetapi sekalipun keinginannya baik, ia tidak mempunyai kemarnpuan untuk mewujudkan


keinginan itu, dan ia jatuh.

Ini juga yang sering terjadi dengan kita bukan? Kita mempunyai keinginan untuk taat kepada
Tuhan (berdoa, membaca Alkitab, melayani Tuhan, membuang dosa, d11) tetapi seringkali yang
terjadi sebaliknya bukan? Kita menjadi malas berdoa dan baca Alkitab, malas melayani dan bahkan
kita justru terus melakukan dosa yang kita sebenarnya ingin hindari. Bandingkan dengan
pengalaman Paulus : Rom 7:15, 19, 21-23
Apa yang dialami Paulus ini persis seperti yang dialami Petrus. Ia mempunyai keinginan yang kuat
untuk setia kepada Tuhan tetapi faktanya ia justru menyangkal Tuhan. Ini juga pengalaman kita
semua.Semua ini membenarkan kata-kata Yesus "roh memang penurut tapi daging lemah".
Selanjutnya kalau kita berbicara tentang kesetiaan, ada banyak ayat Alkitab menunjukkan
bahwa kalau kita bisa setia kepada Tuhan, semua itu adalah pekerjaan Tuhan dan bukan
kemampuan orang. Baca Maz 37:23-24; Rom 14:4;1 Kor 1:8; 2 Kor 2:14;2 Tes 3:3; 2 Tim 1:12; 1
Pet 5:10.
Semua ayat ini menunjukkan bahwa kalau kita bisa setia kepada Kristus itu semua bukan karena
kita mampu setia tetapi karena Allah yang menguatkan dan memampukan kita untuk setia.
Mengapa Allah melakukan ini? Karena rencana pemilihan-Nya harus terjadi. Ia yang telah
memilih kita untuk diselamatkan tidak akan membiarkan kita mengiring Dia dengan kekuatan kita
sendiri sehingga akhirnya kita terhilang di tengah jalan dan rencana-Nya gagal. Rencana
pemilihan-Nya harus dan pasti berhasil hingga penyelamatan kita dan karena itu, Ia jugalah yang
bekerja dalam kesetiaan kita.
Nah, jikalau kita sudah sadar akan hal ini maka sekali-kali kita tidak boleh bersandar pada
kekuatan kita sendiri untuk taat dan setia kepada Tuhan. Karena itu kalau saudara mempunyai
keinginan untuk melakukan sesuatu yang baik, sadarlah bahwa keinginan baik itu pun datang dari
Tuhan.Untuk melaksanakannya juga membutuhkan kernampuan dari Tuhan (Fil 2:12-13 'TB, TL).

Karena itu setiap kali saudara mempunyai keinginan yang baik, berdoalah kepada Tuhan untuk
mensyukuri keinginan baik itu dan berdoa juga untuk beroleh kemampuan melakukan
keinginan baik itu.Misalnya :
Kalau muncul keinginan dalam diri saudara untuk rajin beribadah dan belajar Firman Tuhan,
syukurilah itu dan mintalah kemampuan dari Tuhan untuk bisa tetap rajin ibadah dan
belajar Firman Tuhan walau sibuk, hujan, dll.
Kalau muncul keinginan dalam diri saudara untuk memberi persepuluhan atau
persembahan lainnya, syukurilah itu dan mintalah kemampuan dari Tuhan untuk bisa tetap
memberi persepuluhan walau ada banyak kebutuhan, hutang, cicilan ini-itu, gaji kecil, dll.
Kalau muncul keinginan dalam diri saudara untuk mengampuni, syukurilah itu dan
mintalah kemarnpuan dari Tuhan untuk bisa mengampuni orang pada saat orang
menyakiti saudara apalagi pada saat orang itu tidak meminta maaf atas kesalahannya.
Kalau muncul keinginan dalam diri saudara untuk melayani Tuhan, syukurilah itu dan
mintalah kemampuan dari Tuhan untuk bisa tetap melayani walaupun saudara sibuk,
banyak kesulitan, dsb.
Kalau muncul keinginan dalam diri saudara untuk menolong orang susah, syukurilah itu dan
mintalah kemampuan dari Tuhan untuk bisa menolong mereka saat mereka memang
membutuhkan pertolongan.
Kalau muncul keinginan dalam diri saudara untuk membantu pembangunan gedung
gereja dalam bentuk apa pun, syukurilah itu dan mintalah kemampuan dari Tuhan
supaya saudara dapat melakukannya.
Kalau muncul keinginan dalam diri saudara untuk membuang dosa tertentu, syukurilah itu
dan mintalah kemampuan dari Tuhan supaya saudara dapat membuangnya.

Demikian juga dalam hal kesetiaan kepada Kristus.Keinginan untuk setia itu datang dari
Tuhan dan kemampuan untuk setia juga datang dari Tuhan.Karena itu teruslah berdoa
meminta kekuatan dari Tuhan untuk bisa menjadi orang yang setia.
Pulpit Commentarv - Hati-hatilah dengan kata-kata Petrus. Janganlah berkata dengan
penuh keyakinan "aku tidak akan pernah metryangkal Englunt, Tuhan" tapi, 'berilah aku
(kekuatan) supaya aku tak akan pernah menyangkal Engkau'. Hikmat manusia adalah
mencari kekuatannya di dalam Allah saja. Dan bahkan seorang malaikat akan menjadi lemah
kalau ia percaya kepada dirinya sendiri. (Vo1.7, hal...)

Marilah kita melakukan semua pesan Firman Tuhan hari ini sambil mengingat kata-kata Tuhan
Yesus : Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku
dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa
(Yoh 15:5 ).
- AMIN -

Anda mungkin juga menyukai