Anda di halaman 1dari 5

BAHAN KOMSEL JULI 2019

- INTIMACY -

Minggu ke-1
Keintiman dengan Tuhan

Diskusikan dalam kelompok 2-3 orang:


1. Apakah saudara masih memiliki antusias dan kekaguman kepada Tuhan sama seperti
saat pertama kali saudara bertobat/menerima Yesus?
2. Jika masih kenapa? Jika tidak mengapa?

Yohanes 15:4-5 (TB)


Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga
kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.
Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam
Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat
berbuat apa-apa.

Seperti halnya ranting yang melekat pada pokok anggur supaya dapat hidup,
demikianlah keintiman kita dengan Allah akan menghasilkan kehidupan rohani.
Tanpa keintiman dengan Allah kita akan mati rohani, sebab Allah adalah sumber
kehidupan kita.

Seperti yang disampaikan ayat di atas, keintiman dapat berarti tinggal menyatu. Sebuah
ranting harus menyatu dengan pokok anggurnya supaya dapat menghasilkan buah.
Ketika kita menyatu dalam keintiman dengan Allah, maka hidup kita akan
menghasilkan buah.
Salah satu bentuk keintiman kita dengan Tuhan adalah kita menyediakan waktu untuk
bersaat teduh, yaitu berdialog denganNya.
Dalam saat teduh, kita tidak hanya menyampaikan permohonan doa tetapi juga
mendengarkanNya berbicara pada kita melalui FirmanNya.
Sesibuk apapun, kita harus berkomitmen untuk bersaat teduh. Ini adalah wujud nyata
bagaimana kita hidup bergantung sepenuhnya kepada Tuhan.

Praktek:
Ceritakan komitmenmu untuk setia bersaat teduh dan komitmenkan bagaimana cara
saling mengingatkan dan memberi pertanggung jawaban saat teduh lewat teman
kompakmu setiap hari.

Departemen Pengajaran Abbalove Taman Palem/BKJUL19 Page 1


BAHAN KOMSEL JULI 2019
- INTIMACY -

Minggu ke-2
Membangun Keintiman dengan Tuhan

Diskusikan dalan kelompok 2-3 orang:


1. Berapa sering dalam sehari saudara merasakan dan menyadari kehadiran Tuhan
dalam hidup saudara?
2. Apa yang bisa membuat saudara terus menyadari kehadiran Tuhan dalam hidup
saudara?

Ada 3 level keintiman manusia dengan Tuhan:


1. Keintiman yang dibangun karena mengalami masalah.
2 Korintus 1:3-5 (TB)
Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan
dan Allah sumber segala penghiburan, yang menghibur kami dalam segala
penderitaan kami, sehingga kami sanggup menghibur mereka, yang berada dalam
bermacam-macam penderitaan dengan penghiburan yang kami terima sendiri
dari Allah. Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam
kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan
berlimpah-limpah.

Masalah dapat menjadi alat yang efektif digunakan Tuhan agar membawa kita untuk
intim denganNya.
Banyak orang yang datang pada Tuhan ketika mengalami masalah (problem, tantangan
hidup, aniaya/pencobaan). Tetapi ini adalah level keintiman paling rendah. Masalah
hanyalah sekedar “trigger” atau pemicu yang mengingatkan kita untuk membangun
kembali hubungan intim yang sudah mulai renggang dengan Tuhan. Memang ada
masalah-masalah yang Tuhan ijinkan terjadi untuk kita dapat bercermin dan
mengevaluasi kedewasaan rohani kita, contohnya adalah seperti yang dialami oleh
Ayub.

2. Keintiman yang dibangun melalui ketekunan dalam menyediakan waktu khusus.


Markus 14:37-38 (TB)
Setelah itu Ia datang kembali, dan mendapati ketiganya sedang tidur. Dan Ia
berkata kepada Petrus: "Simon, sedang tidurkah engkau? Tidakkah engkau
sanggup berjaga-jaga satu jam?

Departemen Pengajaran Abbalove Taman Palem/BKJUL19 Page 2


Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan;
roh memang penurut, tetapi daging lemah."

Markus 1:35 (TB)


Pagi-pagi benar, waktu hari masih gelap, Ia bangun dan pergi ke luar. Ia pergi ke
tempat yang sunyi dan berdoa di sana.

Di Markus 1:35 jelas sekali Tuhan Yesus sendiri memberi contoh kepada kita untuk
menyediakan waktu datang kepada Bapa saat pagi hari. Untuk dapat intim dengan
Tuhan, kita bisa menyediakan waktu terbaik kita dalam bersaat teduh, berdoa dan
membaca Firman. Bukan hanya itu saja, kita dapat melakukan penyembahan dan juga
berbahasa roh dalam waktu khusus kita dengan Tuhan tersebut.
Yang terpenting adalah semua kita lakukan dengan penuh kesadaran, kerinduan dan
kebutuhan untuk intim dengan Tuhan.

3. Keintiman yang dibangun secara otomatis (terus-menerus menyadari kehadiran


Tuhan dengan berdialog denganNya di manapun dan kapanpun).
Galatia 2:19-20 (TB)
Sebab aku telah mati oleh hukum Taurat untuk hukum Taurat, supaya aku hidup
untuk Allah. Aku telah disalibkan dengan Kristus;
namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus
yang hidup di dalam aku. Dan hidupku yang kuhidupi sekarang di dalam daging,
adalah hidup oleh iman dalam Anak Allah yang telah mengasihi aku dan
menyerahkan diri-Nya untuk aku.

Ceritakan dalam kelompok 2-3 orang:


1. Apakah saudara telah mengalami 3 level keintiman dengan Tuhan seperti diterangkan
di atas?
2. Sudah ada di tahap level keintiman yang manakah saudara saat ini?

Departemen Pengajaran Abbalove Taman Palem/BKJUL19 Page 3


BAHAN KOMSEL JULI 2019
- INTIMACY -

Minggu ke-3
Penghalang Keintiman dengan Tuhan

Ceritakan di dalam kelompok 2-3 orang:


1. Baca Mazmur 25:14.
2. Diskusikan maksud kata 'takut' di ayat ini.
3. Bagaimana bentuk nyata dari sikap dan perbuatan takut akan Tuhan dalam kehidupan
sehari-hari?

Mazmur 25:14
TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya
diberitahukan-Nya kepada mereka.

Kata takut pada Mazmur 25:14 di dalamnya mengandung arti hormat dan kesadaran
bahwa kita berada di bawah kekuasaan Allah.
Takut di sini tidak sama artinya dengan 'ketakutan'. Ketakutan adalah rasa takut akan
konsekuensi/akibat dari tidak melakukan atau tidak bersikap sesuai dengan
perintah/aturan.
Bahkan ketakutan akan hilang jika tidak ada konsekuensi lagi. Sedangkan takut yang
dimaksud di sini adalah tetap sadar walaupun tidak berkonsekuensi, dalam hal ini
contohnya seperti berbuat dosa. Kita seharusnya memilih untuk tidak berbuat dosa
lagi karena sadar bahwa dosa akan merusak hubungan intim kita dengan Allah, bukan
lagi takut hukuman dari pada dosa itu sendiri.
Dosa adalah yang membuat keintiman kita dengan Allah rusak, sebab Allah tidak bisa
kompromi dengan dosa sekecil apapun.

Diskusikan dalan kelompok 2-3 orang:


1. Setuju dan mengertikah saudara tentang arti takut dan ketakutan?
2. Masihkah ada dosa yang dilakukan bahkan sudah terikat yang membuat hubungan
intim dengan Allah rusak?

Departemen Pengajaran Abbalove Taman Palem/BKJUL19 Page 4


BAHAN KOMSEL JULI 2019
- INTIMACY -

Minggu ke-4
Mengalahkan Dosa dengan Keintiman dengan Allah

Ceritakan dalam kelompok 2-3 orang:


1. Masihkah saudara terus intim dengan Tuhan setiap waktu?
2. Masih ada dosakah yang sulit saudara lepaskan sampai hari ini?

Seseorang yang jatuh ke dalam dosa tidak dalam waktu seketika itu juga, tetapi ada tahapan
proses yang ia alami. Bahayanya adalah saat masuk ke dalam proses kejatuhan itu orang
tersebut tidak menyadarinya.
Pada awalnya, setan hanya menggoda saja dengan berbagai macam caranya, sedangkan
KEINGINAN kitalah yang menjadi penyebab dosa tersebut.
Yakobus 1:13-15 (TB)
Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah
tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat
olehnya.
Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah
matang, ia melahirkan maut.

Kita dapat mengalahkan dosa dengan menyadarinya saat proses dimulai, yaitu saat kita digoda.
Saat kita digoda itulah saat paling baik kita mengalahkannya dengan berpindah dari pikiran
yang menggoda tersebut kepada pikiran yang berfokus pada keintiman dengan Allah.
Sadarilah kehadiran Allah yang senantiasa ada dalam hidup kita, berdialoglah langsung
denganNya saat godaan itu datang.
Seperti ilustrasi, burung-burung boleh lewat di atas kepala kita, tetapi kita bisa menghalaunya
saat burung mau hinggap dan membuat sarang.

1 Petrus 4:1-2 (TB)


Jadi, karena Kristus telah menderita penderitaan badani, kamu pun harus juga
mempersenjatai dirimu dengan pikiran yang demikian, — karena barangsiapa telah
menderita penderitaan badani, ia telah berhenti berbuat dosa —,
supaya waktu yang sisa jangan kamu pergunakan menurut keinginan manusia, tetapi
menurut kehendak Allah.

Ceritakan dalam kelompok 2-3 orang:


1. Mengerti dan setujukah saudara dengan kebenaran hari ini?
2. Buatlah komitmen untuk saling menjaga dalam mengalahkan dosa dengan hidup intim
bersama Allah terus-menerus!

Departemen Pengajaran Abbalove Taman Palem/BKJUL19 Page 5

Anda mungkin juga menyukai