Anda di halaman 1dari 12

PENDIDIKAN

AGAMA KRISTEN
Tugas Akhir Semester

Disusun oleh :

Nama : Hannanielsofia Ardani

NIM : 200543625260

Prodi/Offer : S1 Pendidikan Tataboga/C93

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

2020
KEGIATAN IMAKRIS FT UM

 Jumat, 9 Oktober 2020


Tema : Kekudusan yang Berkenan
Pemateri : Hans Caesario Sabasthian
Nas Alkitab : 1 Petrus 1 : 15 “Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam
seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu”
Kudus atau dalam bahasa Ibraninya adalah Qadosh yang artinya ‘terpisah’
(dikhususkan) atau ‘terpotong dari’, digunakan terhadap keadaan terlepasnya
seseorang atau suatu benda. Kudus bukan berarti suci, karena kudus dan suci
merupakan dua hal yang berbeda.
Meskipun kita sudah diselamatkan, namun kita tetap harus dikuduskan.
Karena kekudusan merupakan hasil/bukti dari keselamatan (De Facto). Selain itu,
kita perlu dikuduskan agar kita menjadi alat di tangan Tuhan (2 Timotius 2:21).
Terakhir, kita perlu dikudukan agar kita mengerti apa yang menjadi kehendak Tuhan
(Ibrani 12:14).
Bagaimana konsep kekudusan dalam kekristenan? Pertama Tuhan harus
menjaamah hati kita terlebih dahulu, barulah kita kudus. Mengalami keselamatan
(Yesaya 6:6-7). Kedua, menyerahkan hidup pada Tuhan (bukan bersandar pada
Agama/hukum taurat, tapi iman-Faith Factor). Ketiga, tanpa campur tangan Tuhan,
usaha manusia untuk hidup suci sepenuhnya hanya akan menjadi kesombongan
(tampilan luar), sedangkan kekudusan dimulai dari dalam ke luar.
Jadi, kekudusan yang berkenan artinya kekudusan yang lahir dari relasi
dengan Allah yang dipulihkan dalam Kristus Yesus dan Pekerjaan Roh Kudus hari
demi hari menjadikan kita serupa dengan Kristus di tengah dunia.

 Jumat, 16 Oktober 2020


Tema : Yesus Pokok Anggur yang Benar
Pemateri : Andrianus Krisna
Nas Alkitab : Yohanes 15 : 1-8
“1Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. 2Setiap
ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah,
dibersihkan-Nya, supaya ia lebih banyak berbuah. 3Kamu memang sudah bersih
karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. 4Tinggallah di dalam Aku dan Aku
di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia
tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu
tidak tinggal di dalam Aku. 5Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya.
Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di
luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 6Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku,
ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang
dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar. 7Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan
firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu
akan menerimanya. 8Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu
berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku."
Sebagai anak muda Kristen, kita harus selalu berpegang teguh pada Firman
Tuhan dan janganlah sekali-kali kita meninggalkan Firman Tuhan. Tuhan Yesus
merupakan “Pokok Anggur yang benar” dan kita sebagai umatNya (rantingnya)
wajib melekat kepada Tuhan Yesus.
Tertera pada ayat ke-4 bahwa Tuhan telah menawarkan kita untuk tinggal di
dalam diriNya dan sebagai hadiahnya kita mendapatkan apa yang kita. Hal yang
terpenting dari nas alkitab ini adalah kita dituntut untuk selalu berbuah di dalam
Tuhan agar bisa berguna untuk lingkungan sekitar kita.

 Jumat, 23 Oktober 2020


Tema : Fruitful In Harmony
Pemateri : Pdt. Drs. Johanes Sumiran, MA, M.Th
Nas Alkitab : Efesus 4 : 15
“15 tetapi dengan teguh berpegang kepada kebenaran di dalam kasih kita
bertumbuh di dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah Kepala.”
Fruitful artinya produktif, subur, atau berbuah lebat. Sedangkan harmoni
(dalam Bahasa Yunani : harmonia, berarti terikat secara serasi/sesuai). Dalam bidang
filsafat, harmoni adalah kerja sama antara berbagai factor dengan sedemikian rupa
hingga factor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.
Sehingga dapat di definisikan bahwa “Fruitful in Harmony” artinya adalah
bertumbuh dan berbuah bersama.
Tanaman yang sehat tidak hanya akan BERTUMBUH, melainkan juga
BERBUAH. Bagaimana bertumbuh dan berbuah bersama dalam kelompok
persekutuan? Pertama, pentingnya gaya hidup sebagai anak Allah (Yohanes 1 : 2).
Kedua, gaya hidup berbagi dalam kebersamaan (Galatia 6 : 2). Ketiga, gaya hidup
menjadi saksi dan memuridkan (Kisah Para Rasul 1 : 8)

 Senin, 26 Oktober 2020 – PENA MABA


Tema : Above All
Pemateri : Nicholas Kurniawan, S.Th
Nas Alkitab : Kolose 3 : 1 – 2
“Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara
yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara
yang di atas , bukan yang di bumi.”
Bila kita memusingkan yang di samping (lingkungan, sesama) kita akan
stressed. Bila kita memusingkan yang ada dalam diri, kita akan depressed, namun
bila kita memikirkan apa yang ada di atas (Tuhan Yesus), kita akan blessed.
1 Yohanes 1 : 2 menyatakan bahwa sumber segala sesuatu itu Allah Yang
Maha Kuasa. God is the owner and we are the manager. When God bring you to it,
God will make you bring through it.
ABOVE ALL : Almighty God (Allah Yang Diatas Segalanya); Beyond All
Reason (tanpa Allah tidak ada yang akan terjadi, Tuhan lah penyebab utama itu);
Open and Obey (kita harus terbuka pada pimpinanNya dan taat pada perkataanNya);
Vision of Life (kita harus melihat jauh kedepan sesuai denga napa yang Tuhan
inginkan); Empowerment (Ada pemberdayaan dari Maha Kasih Tuhan).
Dari mana pertolongan kita, kalau bukan dari Tuhan?
 Jumat, 30 Oktober 2020 – CAMP MABA
***Sesi 1***
Tema : Jangan Tersesat
Pemateri : Pdt. Rhesa Rumampuk
Nas Alkitab : Roma 6 : 23

“Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal
dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.”
Kata dosa dalam kitab perjanjian batu menggunakan Bahasa aslinya yaitu
hammartiah yang artinya salah sasaran. Namun kita tidak akan salah sasaran bila
kita menggunakan Alkitab sebagai landasan hidup kita. Karena Alkitab adalah
petunjuk/GPS dalam hidup kita. Oleh karena itu, supaya tidak tersesat, kita harus
membaca, mempelajari, dan mengamalkannya dalam hidup kita.
Salah satu penyebab kesesatan adalah pergaulan yang buruk. Sebagaimana
tertulis dalam 1 Korintus 15 : 33 “Janganlah kamu sesat; pergaulan yang buruk
merusak kebiasaan yang baik. Saat kita bergaul baik dengan Tuhan, Tuhan akan
menunjukkan orang-orang terbaik dalam hidup kita. Manusia dapat merasa tidak
berdaya Ketika mereka berdosa, karena mereka juga dikelilingi oleh orang-orang
berdosa. Sebaiknya kita memiliki komunitas, sahabat-sahabat yang juga mengenal
Tuhan dan dapat menjaga kekudusan kita.
Hal-hal yang harus kita lakukan bila kita ingin pergi ke suatu tempat yang
belum pernah kita lalui adalah searching, stalking, browsing, ataupun bertanya
kepada orang yang telah pergi ke tempat itu. Oleh karena itu, supaya kita tidak
tersesat saat ingin pergi ke surga, tanyakanlah dan dekatkanlah dirimu dengan Tuhan
Yesus.

***Sesi 2***
Tema : Sahabat Berjalan
Pemateri : Pdm. Abdiel DJ
Nas Alkitab : Roma 10 : 9-10

“Sebab jika kamu mengaku dengan mulutnya, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan
percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,
maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan,
dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”
Urutan mulut dan hati di ayat 9 mengutip dari perjanjian lama. Oleh karena itu
untuk menghindari kesalahpahaman, Rasul Paulus sengaja membalik urutannya.
Untuk mengajarkan bahwa pengakuan verbal dari mulut kita, harus dimulai dari
keyakinan hati. Ini tidaklah mudah dan ini merupakan proses yang dikerjakan oleh
Roh Kudus.
Walaupun iman menyangkut masalah hati, namun iman bukan semata-mata
masalah emosional (terbawa suasana, terdesak kondisi). Ada kebenaran yang bersifat
kognitif, iman berkaitan dengan peristiwa historis yang sangat penting yaitu
bagaimana kita menyadari kebangkitan kristus sudah menyelamatkan/mengangkat
kita dari dosa.
Iman lebih dari sekedar romantisme psikologis kita dalam relasi kita Bersama
Tuhan. Iman juga bukan sekedar luapan emosi atau berhenti di intelektual kita,
namun seluruh kesadaran kita untuk menyerahkan kehidupan kita kepada Kristus,
untuk bersandar sepenuhnya kepada Kristus. Iman artinya kita mengakui Ketuhanan
Kristus, mempercayakan hidup kita kepada Kristus.

 Sabtu, 31 Oktober 2020 – CAMP MABA


Tema : Pelepasan dan Pemulihan
Pemateri : Krisna Yogi
Nas Alkitab : Kejadian 1 : 31
Pada mulanya, Ketika Allah menciptakan segala sesuatu dunia Bersama
dengan manusia di dalamnya, adalah dunia yang sangat baik, sangat sempurna.
“Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik.” (Kejadian
1:31). Ada kasih, kepandaian, dan potensi-potensi Allah yang diberikan pada
manusia.
Di peradaban awal, di Taman Eden, manusia bisa merasakan kasih Allah tanpa
terbatas bahkan bisa mendengar suara langkah kaki Tuhan. Manusia merupakan
penguasa dan pengelola. Namun Allah merupakan pemilik.
“Ketika dilihat Tuhan bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa
segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata” (Kejadian
6:5). Peradaban manusia menjadi peradaban yang jahat di mata Allah. Jahat bagi
sesame maupun jahat bagi lingkungan.
“Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataanKu
dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan
tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup”
(Yohanes 5:24). Jika kita menerima dan percaya kepada Yesus, kita akan menerima
pelepasan dan pemulihan.
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita
hidup di dalamnya. (Efesus 2:10).
Di dalam Kristus dirimu diterima sepenuhnya. Jangan mengejar penerimaan
dari dunia ini, sebab engkau berharga di mata Allah.

 Minggu, 1 November 2020 – CAMP MABA


Tema : Kainos – New Life
Pemateri : Ev. Tirza Agustina
Nas Alkitab : 2 Korintus 5 : 17
New life atau hidup baru artinya bertobat dan berbalik arah. 2 Korintus 5 : 17
berbunyi “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama
sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang”
Bisa jadi kita belum bertemu dengan Tuhan karena belum meninggalkan cara
hidup kita yang lama. Pikiran negatif, rasa khawatir, atau cemas menghambat kita
mengalami Tuhan dalam hidup kita.
Matius 6 : 33-34 berbunyi “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan
kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Sebab itu janganlah
kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai kesusahannya sendiri.
Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.”

 Selasa, 3 November 2020 – BIBLE TIME


Tema : Alkitab sebagai Dasar
Pembicara : Vik. Hanslaveda
Nas Alkitab : 2 Timotius 3 : 10 – 17
“Tetapi engkau telah mengikuti ajaranku, cara hidupku, pendirianku, imanku,
kesabaranku, kasihku dan ketekunanku. Engkau telah ikut menderita penganiayaan
dan sengsara seperti yang telah kuderita di Antiokhia dan di Ikonium dan di
Listra. Semua penganiayaan itu kuderita dan Tuhan telah melepaskan aku dari
padanya. Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus
akan menderita aniaya, sedangkan orang jahat dan penipu akan bertambah
jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan. Tetapi hendaklah engkau tetap
berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima dan engkau yakini, dengan
selalu mengingat orang yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa
dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu
dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala
tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang
dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi
untuk setiap perbuatan baik.”
Banyak orang Kristen yang hanya menjadikan Alkitab sebagai sampingan
saja. Tidak benar-benar memahami isi Alkitab. Menyalahgunakan ayat-ayat Alkitab
hanya sebagai penghiburan dikala sedih, bingung, khawatir akan masa depan, dll.
Tidak mungkin menyenangkan hati Tuhan, bila kita tidak mengetahui firman
Tuhan. Firman Tuhan memberi kita kekuatan untuk pertobatan ataupun untuk
melakukan firman Tuhan itu sendiri, dengan cara merubah pikiran hati jiwa kita
menjadi mencintai Tuhan dan mengikuti selera Tuhan. Alkitab tidak mungkin tidak
berkuasa mengubah iman
 Rabu, 4 November 2020 – BIBLE TIME
Tema : 10 Perintah Allah
Pemateri : Pdt. Eko Aria
Nas Alkitab : Keluaran 20 : 1 – 2 “"Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa
engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan.”
Hukum utama orang Kristen adalah mengasihi Allah dan mengasihi sesame
manusia. Maka dari itu jangan kita terpaku pada hukum-hukum yang mati, taurat,
atau perjanjian lama. Karena kini kita hidup dalam jaman anugrah.
Pandangan diatas merupakan pandangan bidat, bukan pandangan orang
Kristen. Misalnya hukum taurat itu perjanjian lama, sekarang yang normal itu
perjnajian baru. Jantung pemikiran bidat itu sama yaitu marsionate, yang dapat
mempengaruhi kepercayaannya pada Alkitab.
PL dan PB sangat terpisah. PL berbicara tentang hukum, PB berbicara tentang
anugerah. Meski kini kita sedang berada di jaman anugerah, bukan berarti kita bisa
melewatkan PL.
Di dalam kacamata ortodoksi, pengajaran yang benar, yg membawa kita pada
ibadah yang benar. Namun jangan lupa kita mesti mempelajari ortopraksi. Karna
ortodoksi yang benar dapat membawa kita pada ortopraksi.

 Kamis, 5 November 2020 – BIBLE TIME


Tema : Reformasi Gereja
Pemateri : Pdt. Eko Aria
Nas Alkitab : Kisah Para Rasul 5 : 29
“Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat
kepada Allah dari pada kepada manusia.”
Schola Augustiniana moderna merupakan aliran yang sangat
mengintensifikasi pemikiran Augustinus. Ada kepercayaan bahwa manusia
mempunyai kemampuan untuk berpikir baik/berbuat baik untuk mendapatkan
pengampunan Tuhan. Manusia berusaha, maka Tuhan akan menolong.
Tahun 1517, Martin Luther menulis 97 tesis yang berisi cara mengcounter
teologi skolastik terhadap skolastik teologia. Beliau berusaha melawan bahwa
manusia itu punya kehendak baik. Beliau juga berpendapat bahwa manusia mau
berbuat yang terbaik juga akan tetap mati dalam dosa.

 Jumat, 6 November 2020


-Tidak ada kegiatan IMAKRIS-

 Jumat, 13 November 2020 - Opening Ladasta


Tema : Pelayanan yang Benar
Pemateri : Pdt. Ruth Yunike Prayitno
Nas alkitab : Galatia 1 : 10
“Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan
Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia. Sekiranya aku masih mau
mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus,”
Rasul Paulus mengatakan bahwa kita dapat menggunakan tubuh kita sebagai
persembahan yang berkenan bagi Allah. Penting bagi kita, sebagai pelayan, untuk
selalu bersekutu dengan Roh Kudus. Tidak hanya disaat kita melayani terhadap
Tuhan, namun juga saat quality time dengan Roh Kudus itu sendiri.
Berkenanlah pada Tuhan dibanding berkenan pada manusia. Karena
meskippun kita berusaha menjadi yang terbaik di mata manusia, itu tidak akan pernah
cukup. Akan ada saja manusia yang tidak suka. Janganlah juga kita berharap pada
manusia. Hanya kepada Kristus Yesus sajalah kita bisa dan layak untuk berharap.

 Jumat, 20 November 2020


-Kegiatan Bible Games, tanpa materi-

 Jumat, 27 November 2020 – Faculty Week


Tema : Movement Maker
Pemateri : Fedrico Chrisnanda
Nas alkitab : Yosua 1 : 7 – 9
“Hanya, kuatkan dan teguhkanlah hatimu dengan sungguh-sungguh,
bertindaklah hati-hati sesuai dengan seluruh hukum yang telah diperintahkan
kepadamu oleh hamba-Ku Musa; janganlah menyimpang ke kanan atau ke kiri,
supaya engkau beruntung, ke mana pun engkau pergi. Janganlah engkau lupa
memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya
engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab
dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung. Bukankah
telah Kuperintahkan kepadamu: kuatkan dan teguhkanlah hatimu? Janganlah kecut
dan tawar hati, sebab TUHAN, Allahmu, menyertai engkau, ke mana pun engkau
pergi.”
Movement Maker merupakan suatu atau seseorang yang menjadi agen
pembawa sebuah perubahan. Dari ayat Yosua 1 : 7 – 9, memberikan kita tiga
pelajaran. Pertama untuk mengingatkan kita supaya selalu setia kepada Tuhan,
seperti apa yang disampaikan Tuhan kepada Yosua untuk selalu berpegang teguh
pada Firman-Nya. Kedua, menghimbau kita agar tidak pernah meragukan Tuhan
Allah kita sendiri. Ketiga, supaya kita menjadi rendah hati dan tidak terbawa
perasaan ataupun menjadi sombong

 Jumat, 4 Desember 2020


Tema : Move On and Move Up
Pemateri : (Sharing bersama-sama)
MC : Merry Christine
Hidup adalah anugerah Tuhan. Penuh dengan pahit dan manisnya, itulah
hidup. Dalam hidup juga pasti ada saatnya kita kecewa. Entah karena realitas yang
tidak sesuai dengan ekspektasi kita, atau karena factor-faktor lain. Dari kekecewaan
bisa membuat kita susah mengampuni/melepaskan orang lain maupun diri sendiri\
Saat terjadi permasalahan/tidak bisa keluar dari masa lalu, kita tidak akan
merasa damai/sukacita. Dalam psikologi, dikatakan bahwa semua orang pasti
memiliki trauma, dalam hal ini artinya semua orang mempunyai masa lalu yang tidak
bisa dia tinggalkan begitu saja, bahkan sampai detik ini mungkin kita masih memiliki
suatu hal yang belum bisa kita lepaskan. Namun, walaupun begitu kita harus
berusaha untuk bisa lepas dari masa lalu dan berdamai dengannya.
 Jumat, 11 Desember 2020
Tema : The Power of Love
Pemateri : Atik V.N Sibuea
Nas Alkitab : Roma 13 : 10
“Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia , karena itu kasih adalah
kegenapan hukum Taurat.” Kita harus mengerjakan kasih karena Tuhan sudah
berbuat baik pada kita, oleh karena itu sudah sewajarnya bila kita mengasihi sesama
kita.
Allah adalah kasih. Bila kita tidak mengasihi, artinya kita tidak mengenal
Tuhan. Kendala dalam menyalurkan kasih terhadap sesama maupun terhadap Tuhan
adalah bagaimana hubungan kita dalam sesama dan Tuhan.
Lukas 6 : 27 mengatakan “Tetapi kepada kamu, yang mendengar Aku, Aku
berkata : Kasihilah musuhmu, berbuatlah baik kepada orang yang membenci kamu,”.
Manusia tidak akan bisa hidup tanpa kasih, karena manusia sendiri terlahir dari kasih,
baik dari kasih Tuhan, maupun kasih orang tua ataupun orang – orang yang telah
membesarkannya.

Anda mungkin juga menyukai