Anda di halaman 1dari 74

RENUNGAN BAGI JIWA

Bagian 1

Kliping Aneka Renungan, Kesaksian dan Ajaran Pembangun Iman


(dihimpun dari berbagai sumber)

1 Timotius 2:4, Yang menghendaki


supaya semua orang diselamatkan
dan memperoleh pengetahuan
akan kebenaran.

1
KATA PENGANTAR

Kliping ini merupakan kumpulan tulisan terbaik dari berbagai sumber. Baik sekali jika
digunakan sebagai pelengkap pembacaan Alkitab karena memberikan penjelasan yang
mudah dipahami serta uraian kontekstual.

Sebagaimana ditulis oleh Administrator situs Roti Hidup.com dalam tulisan penutup kliping
ini:
Rahasia untuk memahami kehendak Allah:
95% adalah perkara taat kepada kehendak Allah, dan
5% adalah perkara pemahaman.

Saya percaya bahwa para Penulis telah memiliki urapan khusus, pengalaman pribadi dan
penghayatan yang baik sehingga mampu menghasilkan tulisan-tulisan yang sedemikian.

Ijinkan saya memasukkan karya tulis Anda ke dalam kliping elektronik ini untuk
disebarluaskan semata-mata untuk menyebarluaskan firman Tuhan agar menjangkau
semakin banyak jiwa, tidak dengan tujuan komersil atau alasan pribadi lainnya. Untuk itu
saya menyampaikan penghargaan dan terimakasih kepada semua penulis yang karyanya
saya masukkan ke dalam kliping elektronik ini. Anda telah menggunakan waktu untuk
menghasilkan sesuatu yang membangun iman para pembaca, pastilah Tuhan Yesus
memperhatikan dan membalasnya dengan segala yang terbaik. Tuhan memberkati Anda
semua.

www.airhidup.com
Sucipto Maria
John Daniel
www.papma-kasih.org
Kurniawan   
Yulia Oeniyati
Living Stream Ministry
Renungan Pelita Sahabat
Pamela Garrion
Betty Chan
Joseph Wise Poriman
Inggou
Poppy Pratva
Ineke Anggraeni
Donny Christian
cerita-kristen.com
Loren Sartika
Pinkrose, Paris van Java
Robinson Tulenan
Susan P Schutz
Henry Sujaya Lie
Lydia
gpdisacramento
dr. Harry Ratulangi dan dr. Andik Wijaya
Chuck Ebbs
Jim Kolianan
Pdm. Johny Kilapong, MA
Ayub Abner Mbuilima
Erna Liem
Henry Sujaya Lie
Jonathan L Parapak
2
www.kasihkekal.org
Eka Darmaputera
Pdt. Indri Gautama
John Adisubrata
  Ir. Stanley I. Sethiadi
Ang Tek Khun
Pdt. Mary Hartanti
Derek Prince
Hans P.Tan
Pdt. Bigman Sirait
Pdt. Erastus Sabdono.M.Th.
Rehobot Online
Benih Kekal - Departemen Pemuda & Anak Gereja Bethel Indonesia
Tim Pengerja GKI Kayu Putih
Pdt. Juswantori Ichwan, M. Th.
James C. Hefley, terbitan Yayasan Kalam Hidup.
George Muller
James C. Hefley
www.pemudakristen.com
Renungan Harian (DH, DC, SS, HW, J, MII, HV, DR, DB, DM, DE, DJ)
Ayub Yahya
SUARA PEMBARUAN DAILY
budiyanto
www.rotihidup.com

Mohon maaf sekiranya ada nama penulis/ lembaga yang tidak tercantum dalam daftar
tersebut. Tuhan Yesus memberkati Anda semua.

Salam hormat dalam kasih Kristus,

mosesforesto@gmail.com

(Lukisan pada cover depan: “Salib di Tengah Badai”,


Oil on Canvas, 60cm X 80cm, Moses Foresto, 2009)

3
Karunia Kasih di dalam Tuhan Yesus Kristus

pengarang : Sucipto Maria

Kasih Tuhan di dalam 1 Korintus 13 secara rangkum mengatakan bahwa


meskipun saya memiliki segala sesuatu yang di dunia ini bahkan segala karunia
rohani namun kalau saya tidak memiliki kasih saya bukan apa-apa: aku sama
dengan gong yang berkumandang dan canang yang gemerincing;aku sama sekali
tidak berguna; sedikitpun tidak ada faedahnya bagiku.

Kasih merupakan hal yang sering kita abaikan sebagai orang Kristen, karena
orang sudah banyak yang terbiasa untuk membalas. Kalau kamu baik sama saya,
saya akan baik sama kamu. Kalau kamu jahat sama saya, saya akan lebih jahat
lagi sama kamu, atau mungkin saudara cuekin atau tidak peduli lagi sama orang
tersebut, atau kalau ketemu tidak mau tegur atau sapain orang tersebut dan
mungkin kita menjadi takut sama orang yang jahat sama kita. Itu merupakan
prinsip yang kebanyakan kita hadapi. Tetapi mari kita melihat apa yang
dikatakan firman Tuhan mengenai kasih.

Di dalam 1 Korintus 13:4-8 mendefinisikan kasih.

Orang sering kali menyalahgunakan definisi kasih ini karena menurut ayat ini
kasih ini, bukan merupakan kasih yang secara duniawi antara dua pasangan,
melainkan kasih ini di definisikan secara universal, kepada siapa saja. Baik
teman, maupun orang yang memusuhi saudara. Contohnya meskipun ketika
Rasul Paulus di hakimi oleh Perkius Festus (Kis24:27) dan Herodes Agripa,
Paulus tetap memiliki kasih terhadap mereka dengan mengatakan, "Aku mau
berdoa kepada Allah, supaya segera atau lama-kelamaan bukan hanya engkau
saja, tetapi semua orang lain yang hadir di sini dan yang mendengarkan
perkataanku menjadi sama seperti aku, kecuali belenggu-belenggu ini." (Kis.
26:29)

Paulus diolok-olok, namun dia tidak memaki balik orang tersebut, melainkan dia
membalas dengan kasih.

Karena Paulus yang belum bertobat akan melempar batu balik kepada orang
yang menyanggah kepercayaannya kepada Tuhan, tetapi Paulus yang di
perbaharui oleh darah dan kemuliaan Yesus Kristus seperti yang tertulis di
dalam kesaksiannya, menyinarkan kasih.

Tidak hanya bagi Agripa dan Festus namun bagi semua orang yang hadir disitu.

"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan
diri dan tidak sombong.Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari
keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang
lain.Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran.Ia
menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu,
sabar menanggung segala sesuatu." (1 Kor 13:4-7)

Pada dasarnya Paulus tidak berpikir bahwa, tidak mungkin bagi mereka untuk
menerima Tuhan, melainkan dia tahu bahwa kabar keselamatan adalah bagi
semua orang, Yahudi maupun tidak Yahudi. Orang yang patuh kepada Tuhan
seperti perwira yang dilayani Petrus maupun orang yang jahat pada mula nya,
seperti Paulus sendiri, sesuai dengan kesaksiannya, ketika ia belum bertobat.

4
Di dalam penjelasannya Paulus, tidak hanya berbicara mengenai kasih namun ia
melakukannya. Ketika Paulus berbicara bahwa Dia harus ke Roma(Kis 19:21)
meskipun di Roma orang Yahudi di usir dan disiksa. Baru kemudian Tuhan
menyatakan kepada Paulus bahwa dia harus ke Romah untuk bersaksi bagi
Tuhan (Kis 23:11).

Mungkin orang berpikir karena Paulus percaya Tuhan dia tidak akan menderita
apa-apa karena Tuhan akan melindunginya, memang Tuhan akan melindungi
namun Paulus tetap harus mengambil bagian di dalam perjamuan Kristus.
Karena Kasih itu sabar menanggung segala sesuatu(1 Korintus 13:7).

"Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan
ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia
tidak sempurna di dalam kasih."

1 Yohanes 4:18

Ada orang yang mengatakan, kasih yang dikatakan di dalam Alkitab itu hanya
mengenai kasih Tuhan kepada kita, bukan kasih kita kepada sesama. Pernyataan
tersebut tidak sepenuhnya benar. Memang Tuhan memiliki kasih yang sempurna
namun Tuhan juga memberikan kasih itu kepada kita. Mari kita lihat di dalam
firman Tuhan.
   
  {sumber :
http://lukaswong1st.blogs.friendster.com/my_blog/2007/12/karunia_kasih_d.html}
 

Tuhan Diatas Kemustahilan

pengarang : Timotius Yuvindro


Lukas 1:37

Allah selalu ingin memberikan kekuatan untuk setiap anak-anakNya untuk dapat
melakukan perkara yang besar...ada beberapa hal yang dapat kita tangkap agar segala
kemustahilan dapat kita tanggalkan dan kita berjalan bersama mujizatNya dan
penyertaanNya yang luar biasa atas semua permohonan dan doa kita.

1. Buang Semua keragu-raguan


Jika kita ingin mengalami sebuah mujizat  maka kita harus percaya bahwa Allah yang
kita percayai sanggup dan mau melakukan segala kuasaNya atas setiap orang yang
percaya..tanpa keragu-raguan hampiri Tuhan dengan iman percaya karena Tuhan berkata
iman adalah dasar dari segala sesuatu yang tidak pernah kita lihat (Ibr 11:1)jadi belajarlah
untuk selalu memakai iman.

2. Beriman dengan benar bukan dengan keegoisan


Setelah kita buang semua keragu-raguan mulai lah dengan sikap kita yang benar
dihadapanNya..buang semua keegoisan diri dan coba untuk selalu mementingkan orang
lain terlebih dahulu..kemudian Tuhan akan melakukan bagianNya..bukan berari kita
beriman membabi buta..tapi tetap gunakan hikmat dan pada saat kita beriman sesuai
kehendakNya maka SEGALA HAL YANG TIDAK MUNGKIN AKAN MENJADI
MUNGKIN...Haleluyah....Tuhan Yesus memberkati
   
  {sumber : Pribadi}

5
Mengapa Yesus disebut Mempelai Pria Surga ?

Dalam Yohanes 1:29, Yohanes memperkenalkan pribadi Yesus sebagai Anak Domba
Allah yang menghapus dosa dunia. Ini mempunyai arti bahwa Yesus adalah
Penebus/Juruselamat bagi dunia ini. Sedangkan pada ayat 36, lebih khusus lagi Yohanes
ingin memperkenalkan bahwa Yesus sebagai Anak Domba Allah (tanpa ada kata
menghapus dosa dunia). Bila kita lihat dalam Wahyu 19:7 disebutkan "... Karena hari
perkawinan Anak Domba telah tiba dan pengantin-Nya telah siap sedia."
Ini mengandung pengertian yang dalam, bahwa Yesus bukan hanya sebatas Juruselamat
bagi dunia ini (Anak Domba yang telah disembelih yang menunjuk pada korban Kristus
di kayu salib untuk menghapus dosa dunia - Wah. 5:9), tetapi lebih lagi, Yesus adalah
Mempelai Pria.

Dalam Perjanjian Lama pun, Tuhan memperkenalkan diri-Nya sebagai Suami/Mempelai


Pria. Yesaya 54:5 menyebutkan "Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang
menjadikan engkau ...", dipertegas lagi dalam Yesaya 62:5 "Sebab seperti seorang muda
belia menjadi suami seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan
menjadi suamimu, dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin
perempuan, demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu." Demikian juga Hosea 2:18
menyebutkan "Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku untuk selama-lamanya dan Aku
akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam keadilan dan kebenaran, dalam kasih setia dan
kasih sayang".
  {sumber : www.papma-kasih.org}

Menyongsong Tahun Baru

pengarang : joseph wise poriman

Menyongsong tahun baru merupakan detik-detik yang paling mendebarkan. Beberapa


saat lagi kita akan melangkah memasuki tahun yang baru. Beberapa detik lagi kita akan
segera memasuki tahun yang baru, tahun 2008. Dan saya percaya setiap kita pastilah
memiliki harapan yang baru dalam menjalni tahun ini. Kita punya rencana-rencana, kita
punya harapan bahkan kita juga punya impian-impian. Sebab memang tahun baru selalu
memberikan keceriaan yang baru, harapan yang baru dan mimpi yang baru.

Selain itu, tahun baru juga mengingatkan kepada kita akan hal yang selalu baru. Apakah
itu sdr ? Itulah kasih setia Tuhan yang tidak berkesudahan. Itulah hal baru yang selalu
baru ( Ratapan 3 : 22-23 )

Kasih setia Tuhan selalu baru, dan kita perlu menorehkan ini dalam hati dan pikiran kita
agar ketika di saat kita harus berhadapan dengan badai dan gelombang dalam hidup ini,
maka kita akan tetap bertahan. Saudara, kita memasuki tahun yang baru ini tidak dengan
seorang diri, tetapi bersama dengan Tuhan yang selalu menuntun kita dan memegang
tangan kita.

Tetapi saudara, sebelum kaki kita melangkah masuk dalam tahun yang baru ini, dimana
sebentar lagi tahun 2007 ini akan segera kita tutup. Mari kita tutup tahun ini dengan hati
yang bersyukur. Renungkanlah kembali apa yang sudah sempat Tuhan kerjakan dalam
hidup kita di sepanjang tahun ini. Ingat kembali satu persatu kebaikan Tuhan, maka
niscaya engkau akan mendapatkan betapa Tuhan itu baik, sehingga tak dapat tidak dari
6
dasar hati kita akan terlontar satu perkataan : Terima kasih Tuhan…terima kasih Tuhan…
terima kasih untuk segala yang sudah Engkau kerjakan dalam hidupku.

Ingatlah bahwa semua yang kita miliki itu adalah dari Tuhan. Musa tidak segan-segan
mengingatkan bangsa Israel yang tinggal selangkah lagi memasuki negeri Kanaan, tanah
yang dijanjikan Tuhan. Musa sangat memahami bahwa manusia akan dengan begitu
mudahnya berubah sikapnya ketika kemenangan, keberhasilan dan kejayaan sudah
diraihnya. Keberhasilan kadang membuat seseorang menjadi sombong, kejayaan
membuat seseorang merasa apa yang sudah didapatkannya itu adalah jerih payahnya
sendiri sehingga kehidupan itu tidak lagi ingat akan segala pertolongan Tuhan.

Kekuatiran Musa jika bangsa Israel menjadi sombong dan melupakan Tuhan tentu sangat
beralasan, sehingga ia terus mengingatkan mereka bahwasanya segala sesuatu yang
didapati itu bukan karena kekuasaan atau kekuatan tangan manusia, melainkan berasal
dari kemurahan Tuhan semata-mata.

Ulangan 8 : 17-18 “ Maka janganlah kau katakan dalam hatimu: Kekuasaanku dan
kekuatan tangankulah yang membuat aku memperoleh kekayaan ini. Tetapi haruslah
engkau ingat kepada Tuhan, Allahmu, sebab Dialah yang memberikan kepadamu
kekuatan untuk memperoleh kekayaan…”

Kehidupan, kesehatan, kekuatan, harta kekayaan, pekerjaan yang berhasil, study yang
berhasil, oh itu semuanya adalah pemberian Tuhan dan bukan karena kekuatan tangan
kita. Sekali lagi bukan karena kekuatan tangan kita sendiri !

Tuhan kita adalah Tuhan yang murah hati, Ia adalah Allah pemberi. Segala sesuatu yang
kita miliki adalah pemberian dariNya :

Tuhan memberikan tanah – Mazmur 24 : 1


Tuhan memberikan biji-bijian – Kejadian 1 : 11
Tuhan memberikan hujan – Ayub 5 : 10
Tuhan memberikan kepadamu hidup – Kisah Para Rasul 17 : 28
Tuhan memberikan kepadamu kesehatan – Yeremia 30 : 17
Tuhan memberiukan kepadamu kekuatan – Mazmur 144 : 1
Tuihana memberikan kekayaan dan kehormatan – I Tawarikh 29 : 12
Tuhan memberikan rahmat – 2 Korintus 12 : 9
Tuhan memberikan hidup yang kekal – Roma 6 : 23
Dan jikalau engkau memang menerimnaya, mengapakah engkau memegahkan diri
seolah-olah engkau tidak menerimanya ? ( I Korintus 4 : 7 )

Mari, menyongsong tahun yang baru, mari kita ingat kembali akan kasih Tuhan dan
segala kebaikanNya serta segala pemberianNya bagi hidup kita. Ucapkanlah rasa syukur
kita kepada Tuhan atas segala sesuatu yang telah diberikannya kepada kita.

Saudara, kita masih bisa berada di detik-detik yang terakhir dalam tahun 2007 ini,
bukanlah itu suatu kemurahan Tuhan yang patut kita syukuri ? Bukankah itu suatu
kebaikan Tuhan yang patut kita syukuri ? Bukankah Tuhan itu baik, sangat baik, dan
teramat baik ? Oleh sebab itu, menutupi tahun ini dan mengawali tahun yang akan
datang, satu hal yang menjadi pesan kami “ Janganlah kita melupakan segala kebaikan
Tuhan yang sudah memberikan segala sesuatu dalam hidup kita, apa yang kita punya
semuanya itu adalah pemberian Tuhan. Ya, pemberian Tuhan semata-mata, sehingga
dengan demikian kita akan selalu memiliki rasa syukur dan pernyataan terima kasih kita
kepada Tuhan atas kebaikan yang telah kita terima.

Mari kita menutup tahun ini dengan rasa ucapan syukur, mengapa ? Sebab di sepanjang
tahun ini yang kita rasakan dan yang kita terima adalah kebaikan Tuhan. Sekalipun
banyak hal yang terjadi di tahun ini, banyak hal yang kita alami bagaikan kita harus
7
mengalami proses pemurnian namun sekarang kita melihat ternyata di balik semua yang
terjadi, semuanya itu mendatangkan kebaikan bagi kita, di balik proses pemurnian itu
justru kita sudah banyak sekali menerima pertolongan Tuhan. Kita masih ada di detik
yang terakhir, itu karna pertolongan Tuhan, amen ? joseph wise,
31 Des 2007

Bertanya Kepada Tuhan

pengarang : Ayub Abner Mbuilima


2 Samuel 5:17-25

Berbagai Sikap  orang menyambut  tahun 2008 ,  ada yang merasa optimis dalam
memasuki tahun depan, karena ia telah merancang hidupnya secara baik dari sisi
pandangannya , baik dari sisi rumah tangga, pekerjaan maupun dalam hal yang lain.
Namun ada juga yang menyambut tahun 2008 dengan penuh pesimis, sebab ia tidak
punya pegangan  apa-apa yang menjadi kekuatan baginya untuk menjalani hari-hari
hidup tahun depan, apalagi dengan adanya perkembangan bangsa  kita yang penuh
dengan carut marut dalam segala segi, yang membuat kita tidak dapat menerka secara
pasti tentang rencana apa yang tepat untuk dilaksanakan demi menunjang masa depan
hidup kita. 

Kedua sikap tersebut diatas (optimis dan pesimis), sebenarnya tidak memberikan


kekuatan, pengharapan  dan pegangan apa-apa bagi kita untuk menapaki hari-hari hidup
yang ada didepan , jikalau kita mendasarkan semuanya itu pada apa yang kelihatan baik
itu berupa harta, pekerjaan  bahkan juga realita yang kita lihat  saat ini yang membuat
kita pesimis akan masa depan.  Mengapa demikian? karena sikap optimis  yang
didasarkan  pada  apa yang telah direncanakan  dan siapkan sekarang belum tentu sesuai
dan cukup untuk menjamin masa depan kita dalam tahun-tahun yang ada didepan bahkan
juga sikap pesimis karena melihat realita saat ini akhirnya membuat kita tidak lagi
memiliki pengharapan akan  masa depan,  merupakan suatu sikap yang tidak tepat,  sebab
situasi dan realita hidup tidak mungkin  terus terjadi seperti ini.

Kalau demikian sikap yang bagaimanakah yang perlu dimiliki oleh orang percaya dalam
menyambut tahun depan (2008), jawabannya adalah setiap orang percaya harus memiliki
sikap optimis namun bukan didasarkan atas rencana dan kekayaan atau pekerjaan yang
dimiliki, namun harus didasarkan kepada Allah Tritunggal yang adalah pencipta,
pemelihara dan Juruselamat Manusia. Mengapa demikian, Jawabannya ada pada Teks 
2Samuel 5: 17-25.

Dimana dalam konteks ini bangsa Filistin datang mengepung bangsa Israel dilembah
Refaim (ay. 18). Ay. 17 dikatakan Daud pergi ke kubu pertahanan. Mungkin orang akan
berpikir bahwa  Daud pergi kekubu pertahanan untuk mengumpulkan tentaranya dan
menyerang bangsa Filistin, namun mengejutkan bahwa dalam kondisi terkepung Daud
pergi kekubu pertahanan untuk melakukan satu hal yaitu Bertanya kepada Tuhan (ay. 19).

Sikap bertanya kepada Tuhan merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh Daud
dalam hidupnya. Ini dapat dilihat dalam pasal  1 Samuel 23: 2,4, 12; 30:8; 2 Samuel
2:1; 5:17-25. Sikap bertanya kepada Tuhan adalah satu sikap yang menunjukkan bahwa
Daud selalu bersandar kepada Tuhan. Mengapa Daud harus  bertanya kepada Tuhan
sebagai bukti ia bersandar kepada Tuhan.

1.  Hidup orang Kristen adalah hidup dalam peperangan rohani. ay. 19a, dikatakan bahwa
“… Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu? Bagi Daud peperangan
menghadapi bangsa Filistin adalah peperangan yang harus melibatkan Tuhan, sebab
peperangan tersebut tidak hanya berbicara tentang peperangan antara dua bangsa,
8
namun pada zaman itu adanya sebuah keyakinan bahwa peperangan tersebutpun
melibatkan kedua Allah yang disembah oleh kedua bangsa tersebut. Maka kemenangan
sebuah bangsa juga dinyatakan sebagai kemenangan daripada Allah yang disembah oleh
bangsa tersebut. Maka Daud harus melibatkan Allah didalam peperangan tersebut. Maka
bagi Daud kalau Allah turut berperang maka Allah yang disembahnya adalah adalah yang
tidak tertandingi oleh illah manapun juga, dengan demikian maka kemenangan menjadi
bagian dalam kehidupan bangsa Israel.

Dalam memasuki tahun 2008, hidup kita terus dalam peperangan rohani, oleh sebab
mohon pada Tuhan untuk trus menguatkan kita sehingga kemenangan demi kemenangan
Tuhan karuniakan dalam hidup kita, sehingga kita tidak menjadi mangsa Iblis, namun
kita senantiasa menjadi lebih daripada pemenang. Sebab Paulus berkata: Jilakau Allah
dipihak kita siapakah yang akan melwan kita?.

2. Kita tidak tahu apa yang terjadi didepan (ay. 19a). Pertanyaan Daud dalam aya. 19 a.
Apakah aku harus maju melawan mereka? pertanyaan  ini menunjukkan bahwa Daud
tidak tahu bagaimana bersikap dalam mengambil keputusan saat itu untuk menghadapi
musuhnya yaitu bangsa Filistin. Mengapa ? oleh karena Daud terbatas oleh ruang dan
waktu, sehingga dia tidak tahu sikap apa yang harus diambil dan dampak dari sikap yang
akan diambil, maka ia bertanya kepada Tuhan yang menciptakan ruang dan waktu serta
menguasai ruang dan waktu tersebut. Sebab Daud yakin bahwa Tuhan yang menciptakan
waktu dan masa depan, maka Tuhan tahu apa yang terbaik didepan, sehingga ketika
Tuhan memberikan petunjuk kepadanya pasti kebaikanlah yang dikaruniakan Allah
kepadanya.

Oleh sebab itu untuk menghadapi tahun 2008, akuilah bahwa semua manusia, siapapun
dia, ia belum pernah masuk dalam masa depan, maka ia harus mengakui keterbatasannya,
sehingga apapun yang ia bicarakan tentang masa depan semuanya hanyalah presepsi dan
penafsiran semata-mata yang belum tentu kebenarannya. Maka ketika kita dengan rendah
hati menerima keterbatasan kita dan memohon kepada Allah untuk menyertai  serta
menuntun seluruh  hidup dalam tahun depan maka  sikap bergantung kepada Tuhanlah
yang di kehendaki oleh Allah, sehingga hidup kita dapat berdiri tegar dalam
menghadapi kondisi apapun sebab kita tidak sendirian, karena Allah beserta kita.

3. Kemenangan yang diperoleh  semata-mata  adalah anugerah Tuhan. (ay. 19b).

“… Akan Kau serahkan mereka itu kedalam tanganku?…” Pertanyaan ini menunjukkan
bahwa Daud yakin bahwa setiap kemenangan yang dia peroleh dalam hidupnya secara
khusus dalam peperangan adalah anugerah atau pemberian Allah. Maka ia tidak
membanggakan diri dan menepuk dada, tetapi ia tetap melihat bahwa tanpa Alalh ia tidak
dapat meraih kemenangan.

Perspektif seperti inipun perlu ada dalam kehidupan kita sehingga ketika kita melihat
kebelakang dan menemukan banyak keberhasilan dan kemenangan dan juga ketika kita
menapaki hari-hari hidup kita kedepan dan banyak keberhasilan dan keuntungan yang
kita raih,  janganlah kita berkata bahwa itu karena kuat dan gagahku, namun marilah
dengan kerendahan hati yang tulus dan murni berkata dengan jujur bahwa karena Tuhan
adalah penolong dan pembelaku maka aku dapat meraih semua ini.

4. Jawaban Tuhan tidak selalunya sama (ay. 23). Ketika kita melihat ayat sebelumnya
bahwa Daud bertanya kepada Allah, apakah aku harus maju melawan mereka…dan
Jawaban Tuhan Majulah. Namun dalam ayat 23. ini Ketika Daud kembali bertanya
kepada Tuhan ketika bangsa Filistin untuk kedua kalinya  menyerang bangsa Israel,
Tuhan tidak menjawab maju, namun jawaban Tuhan adalah janganlah maju…, dengan
demikian senantiasa bertanya kepada Tuhan itu sangat penting dalam menjalani hidup ini
sebab jawaban Tuhan tidak selamanya sama. Ada saat Tuhan katakan ya dalam hidup
kita, namun kadang Tuhan katakan sabar anak-Ku dan kadangkala juga, Tuhan berkata 
9
tidak anak-KU, namun dalam semua jawaban Tuhan menuju kepada sebuah tujuan yaitu
Tuhan dipermuliakan serta  Tuhan menyediakan yang terbaik dalam hidup ini. Oleh
sebab itu majulah dalam memasuki tahun 2008  dalam sikap senantiasa bertanya kepada
Tuhan serta belajarlah senantiasa peka dengan jawaban-Nya melalui Firman-Nya.

5. Ada bagian yang harus kita kerjakan sebagai bukti ketaatan kita kepada Tuhan (ay.
25). Ketika Tuhan katakan Jangan Maju…(ay. 23), namun buatlah gerakan lingkaran
sampai kebelakang mereka,  namun ayat. 24 mengatakan bahwa ketika engkau
mendengar derap langkah dipuncak pohon-pohon kertau itu, maka haruslah engaku
bertindak cepat, sebab pada waktu itu  TUHAN telah keluar untuk berperang
didepanmu. Ay. 25 dikatakan bahwa Daud berbuat demikian , seperti apa yang
diperintahkan oleh Tuhan.  Pertanyaannya adalah Jikalau Tuhan sendiri berperan apakah
ia tidak sanggup mengalahkan bangsa Filistin, jawabannya adalah Dia sanggup, namun
mengapa ia harus menyuruh bangsa Israel membuat gerakan lingkaran untuk menyerang
bangsa Filistin?   Jawabannya adalah Ada bagian yang Tuhan kerjakan dalam hidup ini,
namun ada bagian yang Tuhan tuntut dalam hidup ini  harus dikerjakan oleh orang
percaya. Mengapa demikian, sebab Tuhan telah memberikan kemampuan didalam diri
kita untuk dapat kita pergunakan guna menyelesaikan tanggungjawab tersebut. Marilah
dalam memasuki tahun 2008 dengan penuh tanggungjawab kita menjalankan apa yang
telah menjadi bagian /peran yang telah dan akan Tuhan percayakan bagi kita untuk
dikerjakan dengan baik, demi untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan.

6. Setiap kemenangan dalam hidup ini harus dirayakan dalam Tujuan Tuhan dimuliakan
(ay. 20). Pada akhirnya Daud mengatakan bahwa kemenangan yang dia peroleh itu
semata-mata karena karya Tuhan. Spirit seperti inipun harus ada dalam kehidupan kita
bahwa ketika kita merayakan kemenangan atau keberhasilan tujuan utama adalah Tuhan
dipermuliakan, sehingga kita tidak mencuri kemuliaan Tuhan dalam segala hal yang
dipercayakan kepada kita.

Pertanyaan berikut yang perlu dijawab adalah, bagaimana caranya kita dapat
menerima jawaban Tuhan, satu-satunya cara Tuhan menjawab kita yaitu melalui Alkitab
yang adalah Firman Allah yang diwahyukan oleh Allah dan merupakan wahyu Allah
yang cukup dan sempurna serta tidak pernah salah. Maka setiap pribadi yang bergaul
karib dengan Tuhan melalui Firman-Nya maka ia akan mendapatkan prinsip-prinsip
hidup yang benar untuk menjalani hidup sesuatu dengan apa yang Tuhan kehendaki,
untuk menapaki hari-hari hidup yang ada didepan serta dapat melangkah dengan pasti
tanpa ada keraguan dan kekuatiran.

Tuhan Memberkati
anda dapat membaca tulisan yang lain dalam : http://ayubabner.wordpress.com

  {sumber : perenungan pribadi}

1 Jiwa lagi ..

pengarang : John Daniel


Jumat 5 January 2007, saya kedatangan seorang paman yang bermaksud untuk tinggal
sementara dengan keluarga kami. Beliau mengidap diabetes sejak 6 tahun lalu yang
sudah komplikasi menjalar ke ginjal dan jantung. Penglihatan matanya juga sudah agak
hilang sekitar 40-50%. Kaki yang bengkak seperti penyakit kaki gajah, membuatnya agak
berhati hati dalam berjalan.
 
Beliau datang menetap karena sedang menjalani pengobatan therapy akupuntur di
Jakarta. Meninggalkan seorang istri dan 3 orang anaknya di Pontianak, Kalimantan. Saya
10
mengenal paman saya ini terakhir kali dalam keadaan sehat dan diberkati melimpah
dalam pekerjaan-nya. Dalam kehidupan seperti itulah beliau tidak pernah menjaga
kesehatan dengan menyantap berbagai makanan yang nikmat seperti yang pernah
diceritakannya kepada saya. Seperti 20 tusuk Sate kambing dan sop kambing bisa habis
dalam sekejab dibabat sampai tiada bersisa.Tapi itu dulu, dimasa lampau.
 
firman-Nya: "Janganlah ingat-ingat hal-hal yang dahulu …. Yesaya 43:18
 
Tuhan mengajak kita untuk melihat kedepan. Melihat masa depan yang sudah DIA
rencanakan bagi kita. Sebelum paman saya datang, 3 bulan lalu saya sempat berjumpa di
Pontianak ketika kakek saya ( ayah paman saya ) meninggal. Saat pemakaman kakek
saya, paman ini tidak bisa ikut ke pemakaman karena tidak sanggup berjalan jauh.
Lagipula tidak memungkinkan untuk menggunakan kendaraan motor. Dan di hari yang
sama, dokter sudah memberitahukan bahwa ginjalnya sudah hampir rusak.
 
Semenjak hari itu, hati saya terbeban kepada paman saya ini. Beberapa kali saya
diingatkan untuk mendoakan beliau. Bahkan jauh sebelum kami bertemu di Pontianak.
 
Setelah beberapa hari menginap di rumah kami yang sederhana, pada selasa malam, 9
January, saat saya ke kamar kecil, tiba tiba Tuhan mengingatkan saya. Bukankah engkau
sendiri yang terbeban mau mendoakan paman mu ? sekarang ini dia sudah ada dirumah
mu, apa lagi yang engkau tunggu ?
 
Seperti petir yang menyambar, saya baru sadar. Iya ya … selama ini saya hanya
mendoakan beliau dari jarak jauh. Mengapa tidak saya gunakan kesempatan ini untuk
mendekati dan mendoakannya langsung ? tapi Tuhan, bagaimana cara ngomongnya ?
 
Diingatkan kembali akan firman Tuhan yang mengatakan Roh Kuduslah yang akan
memberitahukan kepada kita ketika ingin berbicara. Saya hanya belajar taat akan firman
ini. Tidak banyak berbantah, saya mendekati paman saya yang sedang menonton TV.
Saya mengajaknya ngobrol, bahkan mulai bercerita tentang doa. Tiba tiba dia
mengatakan, doakan saya sekarang. Sekarang juga.
 
Hah ? saya sedikit tidak percaya apa yang saya dengar. Dia mengulangi lagi
permintaannya untuk didoakan. Akhirnya saya mendoakan beliau. Saya pegang
tangannya dan mengurapi-nya dengan minyak. Dan air mata paman saya mulai mengalir.
 
Keesokharinya, pada saat malam, beliau juga minta didoakan lagi. Nah saat seperti itulah,
Roh Kudus memampukan saya untuk bertanya kepada beliau, “apakah paman mau
menerima Yesus sebagai juruselamat ?”
Beliau mengangguk dan berkata,”saya mau !” …. Luar biasa Tuhan kita. Puji Tuhan !!!
 
Saya bimbing beliau untuk mengikuti kata kata saya dalam doa. Dan mengakui Yesus
sebagai Tuhan, bahkan yang lebih dahsyat, dia mau melepaskan pengampunan kepada
saudaranya ( karena paman saya memiliki dendam ). Puji Tuhan, semua karena Roh
Kudus. Semenjak itu saya meyakinkan paman saya, bahwa namanya sudah dicatat dalam
kitab kehidupan-Nya. Saya yakin dan percaya, istri dan ke-3 anaknya akan segera
menerima Yesus sebagai Juruselamat.
 
Ini akhir jaman, dimana Iblis dengan begitu dahsyatnya bekerja untuk menghancurkan
setiap jiwa. Tapi jika Tuhan dipihak kita, siapakah lawan kita ? mari kita semakin giat
berdoa untuk mereka yang terhilang. Terutama saudara saudara kita.
Bukankah 1 jiwa lebih berharga dari seisi dunia ?
   
  {sumber : Pribadi}
   

11
10 tips bekerja sebagai karyawan

pengarang : John Daniel


Kamu adalah garam dunia, Kamu adalah terang dunia. Matius 5 : 13-14

Prinsip diatas adalah prinsip kerja yang sifatnya WAJIB ! yaitu sebagai TELADAN !
Entah kalian bekerja sebagai karyawan, buruh, atau apapun juga, simaklah beberapa tips
dalam bekerja yang diajarkan konsultan & penasehat pribadi saya, Roh Kudus;

1. Cintai Tuhanmu jika ingin berhasil! jangan uang / penghasilan yang kau cintai !

Siapa mencintai uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak
akan puas dengan penghasilannya. Pengkotbah 5:10

2. Taat kepada pimpinan kita

Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan
tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus. Efesus 6:5

3. Jangan munafik dan jangan jadi penjilat

Jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai
hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah. Efesus 6:6

4. Setia pada perkara kecil ( ingat, promosi itu datangnya dari Tuhan ) jika ingin naik
pangkat !

engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab
dalam perkara yang besar.. Matius 25;21

5. Jangan punya mental tukang kas bon yang suka berhutang!, ubah prinsip
keuanganmu. Ingat satu hal, tidak ada bos yang suka terhadap karyawan yang selalu kas
bon !

"Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu." Lukas
3:14

Janganlah kamu berhutang apa-apa kepada siapapun juga. Roma 13:8

6. Bayarlah pajakmu! entah itu pajak penghasilan, pajak bumi bangunan dll ( asal
jangan memanipulasi pajak, supaya berkatmu tidak terhalang )

"Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah
apa yang wajib kamu berikan kepada Allah." Matius 22;21

7. Gunakan fasilitas kantor sebaik mungkin dengan penuh tanggung jawab


( contoh : menggunakan telepon tidak berlebihan )

Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan
12
hartamu sendiri kepadamu?. Lukas 16:12

8. Sukacita! buat apa kalau uang banyak, posisi tinggi tapi tidak bisa menikmati hidup
dengan sukacita? Ingatlah  hanya orang mati yang tidak bisa tersenyum !

Hati yang gembira adalah obat yang manjur. Amsal 17:22

9. Bersyukur, apapun yang terjadi! baik itu dipecat, difitnah atau hal yang tidak enak,
sekalipun menimpa kita! Dan bersyukurlah.. Kolose 3:15

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan... Roma 8:28

10. Setia pada perusahaan! Jangan lakukan bisnis in bisnis yang merugikan
perusahaan / melakukan pekerjaan yang membuat hatimu bercabang !

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan
membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang
dan tidak mengindahkan yang lain.. Matius 6:24

Aktifitas kerjamu, mulailah dengan doa. Kuasa Roh Kudus akan memampukan engkau
melakukannya, sehingga nama Tuhan akan ditinggikan!
   

20 Berkat

1. mengapa saya berkata "Saya tidak bisa" jika Alkitab mengatakan bahwa saya bisa
melakukan segala sesuatu di dalam Dia yang memberi kekuatan kepada saya (Fil 4:13)?

2. Mengapa saya merasa kurang jika saya tahu bahwa Allah akan memenuhi segala
keperluan saya menurut kekayaan dan kemuliaanNya dalam Kristus Yesus (Fil 4:19)?

3. Mengapa saya harus merasa takut jika Alkitab berkata bahwa Tuhan tidak memberi
saya roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih, ketertiban (2
Tim 1:7)?

4. Mengapa saya harus merasa kurang iman jika saya tahu bahwa Allah telah
mengaruniakan kepada saya ukuran iman tertentu (Rom 12:3)?

5. Mengapa saya menjadi lemah jika Alkitab berkata bahwa Allah adalah terang dan
keselamatan saya dan bahwa saya akan tetap kuat dan akan bertindak (Maz 27:1, Dan
11:32)?

6. Mengapa saya harus membiarkan iblis menang atas hidup saya jika Roh yang ada di
dalam saya lebih besar dari pada roh yang ada di dalam dunia (1 Yoh 4:4)?

7. Mengapa saya harus pasrah kalah jika Alkitab berkata bahwa Allah dalam Kristus
selalu membawa kita di jalan kemenanganNya (2 Kor 2:14)?

8. Mengapa saya harus kekurangan hikmat jika Kristus sendiri telah menjadi hikmat bagi
saya dan Allah akan memberi hikmat jika saya minta padaNya (1 Kor 1:30; Yak 1:5)?

9. Mengapa saya harus depresi jika saya dapat mengingat bahwa saya dapat berharap
pada Allah yang kasih setiaNya tidak habis-habisNya setiap pagi (Rat 3:21-23)?

13
10. Mengapa saya harus kuatir, resah, dan rewel jika saya dapat menyerahkan segala
kekuatiran saya pada Tuhan yang memelihara saya (1 Pet 5:7)?

11. Mengapa saya harus selalu hidup dalam beban jika saya tahu bahwa di mana ada Roh
Allah, ada kemerdekaan, dan Kristus telah memerdekakan kita (2 Kor 3:17; Gal 5:1) ?

12. Mengapa saya harus merasa terhukum jika Alkitab berkata bahwa saya tidak ada lagi
di bawah penghukuman sebab saya di dalam Kristus (Rom 8:1) ?

13. Mengapa saya harus merasa sendirian jika Yesus berkata Ia akan selalu menyertai
saya, tidak akan membiarkan dan tak akan meninggalkan saya (Mat 28:20; Ibr 13:5)?

14. Mengapa saya harus merasa terkutuk atau merasa saya menjadi korban nasib sial jika
Alkitab berkata bahwa Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum taurat sehingga oleh
iman kita menerima Roh yang telah dijanjikan itu (Gal 3:13-14) ?

15. Mengapa saya harus merasa tidak puas dalam hidup ini jika saya,seperti Paulus, bisa
belajar untuk menjadi puas dalam segala keadaan (Fil 4:11) ?

16. Mengapa saya harus merasa tidak layak jika Kristus telah dibuat menjadi dosa karena
kita, supaya di dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah (2 Kor 5:21) ?

17. Mengapa saya merasa takut disiksa orang jika saya tahu bahwa jika Allah di pihak
saya tidak ada yang akan melawan saya (Rom 8:31) ?

18. Mengapa saya harus bingung jika Allah adalah Raja Damai dan Ia memberi saya
pengetahuan melalui RohNya yang diam di dalam kita (1 Kor 14:33;2:12)

19. Mengapa saya harus terus-menerus gagal dan jatuh jika Alkitab berkata bahwa
sebagai anak Allah saya lebih daripada orang-orang yang menang dalam segala hal, oleh
Dia yang telah mengasihi saya (Rom 8:37)?

20. Mengapa saya harus membiarkan tekanan hidup mengganggu saya jika saya dapat
punya keberanian karena tahu Tuhan Yesus telah menang atas dunia dan penderitaan
(Yoh 16:33)? " Diamlah dan ketahuilah, bahwa Akulah Allah ! " (Mazmur 46:11a)

7 Kiat bekerja menurut amsal Salomo

1. Andalkan Tuhan
Amsal 3:5-6 berkata, "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah
bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan
meluruskan jalanmu." Sertakan Tuhan di dalam segenap pekerjaanmu karena banyak
yang harus kita kerjakan tetapi tidak diajarkan di bangku sekolah dan banyak yang terjadi
yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

2. Carilah Pengetahuan
Amsal 19:2 berkata, "Tanpa pengetahuan, kerajinanpun tidak baik ; orang yang tergesa-
gesa akan salah langkah". Ilmu pengetahuan, cara bekerja yang benar & efisien perlu kita
cari. Jangan sungkan belajar dan meminta petunjuk jika tidak mengerti.
Amsal 19:20 berkata, "Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau
menjadi bijak di masa depan."

3. Rajin dan Cekatan


Hanya orang rajin dan cekatan yang akan diingat oleh pimpinannya, terutama waktu
menetapkan promosi jabatan & kenaikan gaji.
14
Amsal 10:4 berkata, "Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin
menjadikan kaya".
Amsal 14:23 berkata, "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan, tetapi kata-kata belaka
mendatangkan kekurangan saja."

4. Berlakulah Jujur dan Benar


Amsal 16:8 berkata, "Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, daripada
penghasilan banyak tanpa keadilan".
Amsal 10:9 berkata, "Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku
jalannya, akan diketahui ".
Amsal 10:16, "Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan
orang fasik membawa kepada dosa."

5. Jaga Mulut
Mengerjakan tugas-tugas adalah suatu pekerjaan yang berat, jangan Ditambahi lagi
dengan masalah lain karena mulut kita yang bocor.
Amsal 21:23 berkata, "Siapa yang memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri
daripada kesukaran".
Amsal 10:19 berkata, "Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang
menahan bibirnya, berakal budi."

6. Sabar dan Tenang


Amsal 16:32 berkata, "Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang
menguasai dirinya, melebihi orang merebut kota".
Amsal 14:30 menambahkan, "Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati
membusukkan tulang."

7. Jangan Ingin Cepat Kaya


Menjadi kaya adalah impian kebanyakan orang dan sah-sah saja. Yang harus diperhatikan
adalah :
(1) Menjadi kaya, bukanlah tujuan utama di dalam hidup ini;
(2) Ingin cepat kaya seringkali menjebak orang-orang ke dalam perbuatan yang berdosa;
(3) Menikmati hidup lebih penting dari menjadi kaya tetapi mempunyai banyak masalah.
Amsal 10:22, "Berkat Tuhan-lah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan
menambahinya"
Amsal 13:11, "Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan
sedikit demi sedikit, menjadi kaya."
   
  {sumber : milist}

Abba, Ya Bapa

pengarang : joseph wise poriman


Markus 14 : 33b “ Ia sangat takut dan gentar, “
 
Yesus juga mengalami perasaan takut, bukan hanya takut tapi juga gentar. Yesus juga
mengalami rasa takut dan gentar dan bagaimana IA mengatasinya ? Jadi kalau saudara
mengalami perasaan takut kita tidak perlu cemas sebab Yesus juga mengalami perasaan
takut dan gentar. Tapi yang perlu kita teladani adalah bagaiamana Yesus mengatasi rasa
takut dan gentar ?
 
Saat Yesus takut, saat Yesus gentar karna sebentar lagi Dia harus meminum cawan
sengsara, Dia harus menuju ke bukit Golgota, Dia akan mengalami banyak siksaan dan
disalibkan, Dia harus mengalami viadolorosa, jalan sengsara, Dia harus mengalami itu
dan Dia tahu itu bukan hal yang mudah karna saat itu Dia adalah manusia biasa, Dia bisa
15
merasa cemas, merasa gelisah, merasa takut tapi ada satu kata yang sangat luar biasa.
 
Ayat 36a “ KataNya: “ Ya Abba, ya Bapa, “
 
Kata Abba ini adalah panggilan untuk bapa, daddy, father, papa. Ya abba, ini tidak
sembarangan ditujukan pada seseorang. Ucapan daddy, papa, ayah, abba, father, itu
hanya diucapkan oleh seorang anak kepada bapanya, seorang anak yang punya hubungan
erat dengan bapanya. Nah, inilah yang membuat rasa takut Yesus menjadi hilang seketika
itu juga saat Dia berseru Ya Abba, ya Bapa..
 
Kata abba ataupun papa, father, daddy itu tidak sembarangan bisa diucapkan. Misalkan
kalau saudara ketemu dengan seseorang di jalan dan bersalaman dengan dia lalu saudara
akan memanggil dia daddy ? Sdr tidak bisa sembarang memanggil orang tersebut dengan
sebutan daddy, sdr tidak bisa sebutkan dia sebagai papa, karna istilah daddy atau papa itu
hanya untuk anak dan papanya saja.  Pada saat Yesus memanggil Bapa di surga : Abba,
berarti Yesus menempatan diriNya sebagai Anak yang senantiasa mendapatkan tempat di
hati BapaNya. Dan di saat Dia berseru ya Abba, daddy, bapa, father, di situ juga Dia
memiliki satu keyakinan bahwasanya Bapa pasti akan menyertaiNya, Yesus bisa
mengerti dan menyelami kasih Bapa.
 
Saat Yesus berkata Abba, Father, saat itu Yesus mulai menyelami hati Bapa, mulai
menyelami kasih Bapa, Dia mulai mengerti kehendak Bapa. Sama seperti seorang yang
memanggil papa atau daddy, pasti punya hubungan yang sangat dekat dengan dia. Pada
saat dia mau meminta sesuatu mungkin hanya dalam bentuk kata yang sangat singkat dia
bisa mengerti oh ini dia butuh ini. Demikian juga kalau sang bapa memberikan kode
lewat mata saja maka anaknya sudah tahu ini boleh atau tidak boleh, punya hubungan
dekat, kita dengan Bapa di surga tapi satu hal : kita harus menyelami, berusaha untuk
memahami sedalam-dalamnya kasih Bapa, ini yang sangat penting.
 
 I Yohanes 4 : 18 “  Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna
melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan berangsiapa takut,
ia tidak sempurna di dalam kasih.  “
 
Kasih yang dimaksud ini adalah kasih apa ? Itulah kasih yang sanggup melenyapkan
ketakutan, itulah kasih yang sempurna yang tidak lain dan tidak bukan adalah kasih
Allah.
 
 Ayat 16-17a “ Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita.
Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di
dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dalam hal inilah kasih Allah sempurna di dalam
kita.  “
 
Kasih yang sempurna itu berbicara soal kasih Allah. Kasih yang sanggup melenyapkan
ketakutan itu adalah KASIH BAPA. Saat Yesus berseru Abba, Dia mulai berusaha untuk
menyelami seberapa dalam kasih Bapa, sebab hanya kasih Bapa, kalau Dia memahami
kasih Bapa itulah yang sanggup melenyapkan ketakutan karna saat itu Yesus takut, Yesus
gentar.
 
Kata Abba, daddy, father, berarti Yesus mulai memahami bahwa Bapa mengasihi Dia.
Kalau Bapa mengasihi Dia, berarti Bapa mempedulikan hidupNya, berarti Bapa tidak
akan meninggalkan Dia, berarti Bapa akan terus menyertai Dia, dan ini yang membuat
Yesus berani maju melangkah menuju ke kayu salib.
 
Sdrku yang kekasih, posisi sebagai anak itu menunjuk pada seseorang yang mendapatkan
tempat di hati Bapa, ada hubungan yang sangat dekat, sangat erat dan bisa mengenal
sampai sedalam-dalamnya siapa itu Bapa ? Yesus dalam posisi sebagai anak, sebagai
anak Dia berseru Abba, itu panggilan untuk seseorang yang Dia yakini sebagai Bapa
yang sangat mengasihi diriNya, Bapa yang peduli terhadap diriNya, dan Bapa mengerti
16
keadaan yang  sedang Dia hadapi. Sejak Yesus berseru  Abba, maka selanjutnya dalam
kisah itu tidak ada lagi kata takut. Itu sebabnya apa yang kita khuatirkan dalam hidup ini
saudara ? Coba kita selami dulu kasih Bapa sebab kasih yang sempurna itu melenyapkan
ketakutan. Apa itu kasih yang sempurna ? Agape, itulah kasih Bapa. Dia memperhatikan
kita, Dia mempedulikan kita. Orang lain mungkin meninggalkan kita, orang lain mungkin
melupakan kita tapi Dia tetap Bapa yang mempedulikan kita, amen ! Itulah yang
membuat kita memiliki satu keberanian, keyakinan, convinced.
 
Kalau Yesus berseru Abba, apakah kita bisa berseru Abba, bisa ? Bisa, karna kita diberi
kekuatan untuk berseru Abba.
 
Roma 8 : 15 “ Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu
menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah.
Oleh Roh itu kita berseru: “ ya Abba, ya Bapa  !”
 
Kalau Iblis itu memperbudak seseorang, memberikan intimidasi, ancaman, seperti auman
singa yang membuat kita takut tapi Roma 8 : 15 ini berkata :  Sebab kamu tidak
menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah
menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: “ ya Abba,
ya Bapa. “ Amen ? Bukan hanya Yesus yang bisa berseru ya Abba tapi kita yang
dulunya takut karna tidak ada kepastian, tidak ada pegangan tapi sejak kita menerima
kekuatan daripada Roh Kudus yang meyakinkan kita bahwasanya status kita bukan lagi
budak, bukan lagi hamba tapi sebagai anak sehingga kita juga diberi hak untuk berseru
kepada Bapa : Ya Abba. Kita juga berusaha untuk menyelami kasih Tuhan, memahami
kasih Allah sebab kasih Allah itulah yang akan melenyapkan ketakutan dalam hidup kita.
 
Siapa orang di dunia ini yang tidak pernah merasa takut ? Entah dia kaya, entah dia
miskin, dimana saja dia berada, pokoknya selagi dia masih ada di dunia dia pasti punya
perasaan takut. Banyak hal yang membuat seseorang itu takut, salah satunya adalah
kematian. Kalau dia tidak berada dalam Kristus dia pasti takut mati karna dia tidak tahu
kemana dia setelah dia mati. Banyak hal yang bisa membuat seseorang itu menjadi
gentar, melihat situasa ekonomi akhir-akhir ini di Indonesia, melihat bencana yang
terjadi, melihat kriminalitas yang meningkat, melihat banyaknya pengangguran sehingga
angka kejahatan itu juga tidak bisa ditekan dan masih banyak hal lagi yang bisa membuat
kita merasa takut.
 
Tapi Alkitab menuliskan dengan jelas : Kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan.
Saat kita berusaha untuk memahami Bapa, saat kita memanggil Bapa di surga itu sebagai
Abba, sebagai daddy, maka kita meyakini Dia adalah Bapa yang memelihara hidup kita,
Dia adalah Bapa yang memperhatikan, Dia adalah Bapa yang sangat mengerti keadaan
yang kita hadapi, dan saat itu lenyaplah ketakutan kita.
 
Sdrku, mungkin sdr berkata : kalau Yesus berkata Abba, kemudian kita juga berkata
Abba, mana yang lebih didengar oleh Bapa di surga ? Bapa lebih mengasihi Yesus atau
Bapa lebih mengasihi kita ? Karna status kita juga adalah anak. Yesus adalah Anak Allah,
kita juga diangkat menjadi anak-anakNya. Yesus berseru Abba, kita juga berseru Abba,
kira-kira Bapa di surga lebih mengasihi Yesus atau lebih mengasihi kita ?
 
 Yohanes 17 : 23b “ Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.  “
 
AMEN !Bapa mengasihi Yesus sama juga Bapa mengasihi kita. Sdrku yang kekasih, kita
berada di posisi yang sama, kita mendapatkan kasih yang sama, perhatian yang sama,
status kita sebagai anak, kita dipelihara, kita juga berhak memanggil Dia sebagai Abba.
Itu sebabnya mari kita berusaha memahami dan menyelami kasih Bapa.
 
Kita memanggil Dia Abba Bapa, karna Dialah Bapa kita, Dia memperhatikan kita, Dia
memahami keadaan kita, kasih sempurna itu hanya ada pada Bapa dan itu yang mampu
melenyapkan segala ketakutan. Adakah di antara kita yang merasa takut ? Mungkin kita
17
hanya seorang janda yang harus menghidupkan anak-anak kita ? Mungkin kita harus
menghadapi masa depan yang penuh tantangan, mungkin kita seorang pelajar yang
sedang menghadapi kendala dalam study kita, mungkin kita sedang menghadapi
tantangan dalam pekerjaan kita, ingatlah satu hal : kita berada pada posisi yang sama.
Kalau Bapa mengasihi Yesus sebagai Anak, Bapa di surga juga mengasihi kita sebagai
anakNya .
 
Yang perlu kita lakukan adalah : berusaha menyelami kasih Bapa, berusaha memahami
kasih Bapa sebab kalau kita disentuh oleh kasih Bapa maka kasih yang sempurna dari
Bapa itu akan melenyapkan, menyingkirkan, menghalaukan segala rasa takut yang ada.
Saat Yesus berseru Abba, Dia mulai memahami hati Bapa, siapakah Bapa, oh Bapa akan
memperhatikanNya, Bapa tidak akan meninggalkanNya, Bapa akan menyertaiNya
selangkah demi selangkah menuju ke viadolorosa, Dia akan disertai Bapa, Dia sangat
yakin dan saat itulah segala ketakutan, segala kegentaranpun hilang seketika.
 
Berbahagialah saudara hari ini, sebab sekali lagi kasih Bapa menyadarkan kita
bahwasanya kita sebagai anak mendapatkan tempat yang istimewa di hati Bapa sehingga
saat kita berseru Abba, hati Bapa bergetar, hati Bapa tersentuh karna kita bisa memahami
hatiNya dan kita bisa mengerti betapa dalamnya kasih Bapa kepada kita sehingga tak
dapat tidak IA akan segera mengulurkan tanganNya yang penuh kasih itu untuk segera
menolong kita. Seperti seorang bapa yang sayang kepada anaknya demikianlah Bapa kita
di surga sayang kepada anak-anakNya.
 
Mari datanglah kepadaNya, dan serukan : Ya Abba, ya Bapa…..
Dan rasakan betapa dalamnya kasihNya kepada kita…
Betapa indahnya di saat kita berada dalam pelukan kasih Bapa
Sebab apa yang lebih indah selain dari indahnya kasih Tuhan ?
Apa yang lebih membahagiakan selain dari hangatnya kasih Tuhan ?
Tidak ada kebahagiaan yang lebih bahagia selain merasakan keindahan kasih Tuhan
Kasih Tuhan terlalu berharga dan terlalu berarti bagi kita
Sungguh, kasih Tuhan jauh melebihi segala-galanya dari segala yang ada di dalam
hidup ini…
 
Terima kasih Bapa untuk kasihMu yang sempurna…
AMIN.
 
joseph wise, 31 Agustus 2007
 

Adakah yang mendoakanmu?

pengarang : Inggou
Adakah yang mendoakanmu ?

Disaat hatimu gelisah, dan engkau sedang menghadapi pergumulan hidup, yang dimana
kau hanya bisa berdoa, sampai mencucurkan air mata, karena begitu beratnya masalah
yang menimpa dirimu, tapi kau merasa bahwa doamu itu tak cukup. Lalu, pernahkah
engkau berpikir bahwa adakah seseorang yang mendoakanmu ? Yang peduli akan
dirimu ?

Tuhan menciptakan kita bukan untuk bersedih di dunia ini. Bilamana engkau sedang
meng-hadapi suatu cobaan hidup, Ia memberikan jamahanNya kepadamu. Bisa saja
jawaban itu melalui sahabat2mu, kekasihmu, keluargamu ataupun orang lain yang sama
sekali tidak kau kenal. Tuhan mengenali diri kita lebih baik, daripada kita yang
mengenali diri kita sendiri. Dia tahu apa yang kau butuhkan, dan jauh sebelumnya, Ia
sudah menyiapkannya bagimu. Ia menghendaki rencana dan rancangan yang terindah
18
bagi dirimu. Ia memberikan seseorang untuk mendoakanmu.

Lalu engkau bertanya : "Siapakah yang mendoakanku?" Ya.... engkau pasti tak tahu
siapakah orang itu. Tapi percayalah pasti ada yang mendoakanmu. Bisa saja engkau
didoakan oleh sahabat yang sangat mengasihimu, oleh keluarga yang sangat
menyayangimu, atau bisa juga oleh seseorang yang menyukai dirimu.

Sahabatku, apabila kita mendoakan seseorang, itu artinya kita sudah memberikan kasih
kepadanya. Karena doa itu adalah kasih yang tidak terlihat bagi dunia yang terlihat.
Ingatlah, kasih itu tidak memegahkan diri, menutupi segala sesuatu dan mengharapkan
segala sesuatu. Jika kita sedang mendoakan seseorang, doakanlah orang itu dengan
sungguh dan harapkanlah segala sesuatu yang terbaik baginya, dan janganlah doamu itu
diketahui oleh siapapun. Jadi, mulai sekarang doakanlah setiap orang yang sedang
membutuhkan jamahan Tuhan terhadap dirinya, doakanlah seseorang yang engkau cintai
dan sayangi. Dan jangan lupa! doakan juga musuhmu, karena doa itu mengungkapkan
maksud Tuhan yang tersembunyi.
   
  {sumber : pengalaman pribadi....}

Ahli Manajemen Waktu

Suatu hari, seorang ahli 'Manajemen Waktu' berbicara didepan sekelompok mahasiswa
bisnis, dan ia memakai ilustrasi yg tidak akan dengan mudah dilupakan para siswanya.

Ketika dia berdiri dihadapan siswanya dia berkata, "Baiklah, sekarang waktunya kuis."

Kemudian dia mengeluarkan toples berukuran satu galon yg bermulut cukup lebar, dan
meletakkannya diatas meja. Lalu ia juga mengeluarkan sekitar selusin batu berukuran
segenggam tangan dan meletakkan dengan hati-hati batu-batu itu kedalam toples.

Ketika batu itu memenuhi toples sampai ke ujung atas dan tidak ada batu lagi yg muat
untuk masuk ke dalamnya, dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?" Semua
siswanya serentak menjawab, "Sudah."

Kemudian dia berkata, " Benarkah? Dia lalu meraih dari bawah meja sekeranjang kerikil.
Lalu dia memasukkan kerikil-kerikil itu ke dalam toples sambil sedikit mengguncang-
guncangkannya, sehingga kerikil itu mendapat tempat diantara celah2 batu-batu itu.

Lalu ia bertanya kepada siswanya sekali lagi, "Apakah toples ini sudah penuh?"

Kali ini para siswanya hanya tertegun, "Mungkin belum", salah satu dari siswanya
menjawab.

"Bagus!" jawabnya

Kembali dia meraih kebawah meja dan mengeluarkan sekeranjang pasir. Dia mulai
memasukkan pasir itu ke dalam toples, dan pasir itu dengan mudah langsung memenuhi
ruang-ruang kosong diantara kerikil dan bebatuan.

Sekali lagi dia bertanya, "Apakah toples ini sudah penuh?"

"Belum!" serentak para siswanya menjawab

Sekali lagi dia berkata, "Bagus!"

19
Lalu ia mengambil sebotol air dan mulai menyiramkan air ke dalam toples, sampai toples
itu terisi penuh hingga ke ujung atas.

Lalu si Ahli Manajemen Waktu ini memandang kpd para siswanya dan bertanya, "Apakah
maksud dari ilustrasi ini?" Seorang siswanya yg antusias langsung menjawab,
"Maksudnya, betapapun penuhnya jadwalmu, jika kamu berusaha kamu masih dapat
menyisipkan jadwal lain kedalamnya"

"Bukan", jawab si ahli, "Bukan itu maksudnya. Sebenarnya ilustrasi ini mengajarkan kita
bahwa : Kalau kamu tidak meletakkan batu besar itu sebagai yg pertama, kamu tidak akan
pernah bisa memasukkannya ke dalam toples sama sekali. Apakah batu-batu besar dalam
hidupmu? Mungkin anak-anakmu, suami/istrimu, orang-orang yg kamu sayangi,
persahabatanmu, pendidikanmu, mimpi-mimpimu. Hal-hal yg kamu anggap paling
berharga dalam hidupmu. Hobbymu. Waktu untuk dirimu sendiri. Kesehatanmu. Ingatlah
untuk selalu meletakkan batu-batu besar ini sebagai yg pertama, atau kamu tidak akan
pernah punya waktu untuk melakukannya. "Jika kamu mendahulukan hal-hal kecil (kerikil
dan pasir)dalam waktumu maka kamu hanya memenuhi hidupmu dengan hal-hal kecil,
kamu tidak akan punya waktu berharga yg kamu butuhkan untuk melakukan hal-hal besar
dan penting (batu-batu besar) dalam hidupmu.
   

Ajar Aku Mengampuni

pengarang : Poppy Pratva


Aku dilahirkan dengan sifat mirip dengan papaku. Papaku, orangnya sangat keras tapi
berhati lembut. Diam-diam aku mulai membandingkan sifat-sifatku dengannya. Dia
orangnya cepat marah dan kalau marah dia bisa diam seribu bahasa. Jika ada orang yang
menghinanya atau menyinggung perasaannya tak segan dia pasti membalasnya dengan
lebih kasar dengan apa yang diperbuat orang tersebut. Jika dia sudah berlaku baik
terhadap sahabatnya, dan sahabatnya itu berlaku sebaliknya tidak segan-segan orang
tersebut di musuhinya alias kita tidak bisa bersahabat lagi. Sifat itu persis sama dengan
yang aku punya. Mungkinkah  itu genetic namanya? Atau apalah namanya, aku pikir
kesamaan kelemahan itulah yang membuat aku merasa menjadi kembaran papaku.

Tidak gampang mengakui kelemahan itu pikirku. Aku sudah terbentuk seperti ini di
dalam keluargaku. Karakterku tidak bisa berubah begitu saja. Dan aku tidak pernah
merugikan orang lain pikirku. Jika ada orang yang baik kepadaku, aku pasti baik tapi jika
orang berbuat jahat kepadaku, aku tidak perduli dan mau tahu tentang orang tersebut.
Istilahnya dalam kamusku mengampuni adalah kata langka dalam kamus hidupku.Satu
kali aku membaca sebuah artikel yang sangat menyentuh hatiku dan membuatku berubah.

Pada suatu hari, hari itu begitu cerah sebab george, 15 thn diajak mamanya pergi ke
stasiun untuk menjemput pamannya yang baru tiba dari Los Angeles. George dengan
senang hati memakai bajunya yang terbaik, tidak lupa dia menyemir sepatunya supaya
mengkilat. Paman John, selalu membawa buku kesukaan George. Itu yang di tunggu-
tunggu oleh George. Setelah mereka siap mamanya mulai menyetir mobil butut mereka
dan berkata George sesampainya di stasiun bisakah kamu menunggu di ruang tunggu dan
jangan jauh-jauh dari tempat itu. Karena mama sering melihat anak-anak sebayamu suka
berkelahi antar gang di stasiun. Jadi hati-hatilah.

George tahu mamanya sangat kuatir karena memang akhir-akhir ini di televisi diberitakan
bahwa ada perkelahian antar gang. Gang orang putih dan gang orang hitam. George
sendiri tidak tahu pasti apa pokok masalah gang-gang itu sehingga mereka sering
berkelahi. Tapi yang pasti George berdoa kepada Tuhan karena dia percaya Tuhan selalu
menjaganya kemanapun dia dan mamanya pergi. Sejak papanya meninggal mamanya
20
selalu pergi bersamanya. Walaupun mamanya Cuma seorang perawat di sebuah rumah
sakit yang tidak terlalu terkenal tapi George merasa keluarga mereka selalu bahagia.
George punya suatu keinginan jika dia sudah lulus dari universitas dan mendapat
pekerjaan dengan gaji yang baik, dia akan membelikan mamanya rumah. Karena
sekarang mereka hanya tinggal di sebuah apartemen kecil.

George, George, kita sudah sampai panggil mamanya membuyarkan lamunannya tentang
masa depan. Mereka bergegas masuk ke stasiun. Orang-orang sudah mulai berdatangan
untuk menjemput sanak-saudara mereka. Kurang 20 menit lagi kereta yang ditumpangi
pamannya akan tiba. Mamanya tiba-tiba menitipkan tas tangan berwarna hitam kepada
George, sambil berkata George mama mau ke toilet sebentar. Bisakah kamu duduk disini
sampai mama kembali? George mengganggukan kepalanya tanda mengiyakan  karena di
dalam kepalanya dia  masih penasaran serta menerka-nerka buku apakah gerangan yang
akan dia dapatkan dari paman John.

Di toilet, Ross mengucap syukur kepada Tuhan, karena ada George permata
hatinya.George adalah penghiburannya. Ross  mencuci tangannya sambil tersenyum
memandangi dirinya di depan cermin. Rambutnya sudah ada ubannya. Walaupun kulitmu
hitam tapi senyummu manis. Itu kalimat yang sering diucapkan oleh papanya George.
Jika Ross melihat wajah George dia selalu teringat akan almarhum, Mark. Mmm, Mark
meninggal saat George berumur 8 thn. Mark ditembak oleh orang yang tidak dikenal.
Sampai sekarang si penembak belum tertangkap. Ross tidak mau mengingat hal itu lagi
karena dengan mengingat kejadian itu lagi berarti dia tidak mengampuni orang yang telah
menembak Mark suaminya.

Ross bergegas keluar dari toilet dan menuju tempat dimana George duduk. Sampai di
tempat ruang tunggu, tidak didapatinya george. Kemana George, pikirnya sudah
diperingatkan jangan kemana-mana masih saja anak itu tidak mendengarkan nasehatnya.
Tak berapa jauh dari tempatnya berdiri, Ross melihat ada  anak-anak seusia George kira-
kira 5 orang sedang di borgol polisi. Mereka adalah anak-anak kulit putih, astaga
ditangan mereka ada yang membawa senjata laras panjang serta pistol betulan. Tiba-tiba
Ross mulai pusing melihat begitu banyak kerumunan orang. Dan tiba-tiba dia  melihat
ada ambulance datang, dan ada sebuah tandu diturunkan, dan orang yang terbaring di atas
tandu tersebut? Sepertinya ada orang yang mengalami kecelakaan pikirnya. Ross tidak
jelas mengenalnya karena semakin banyak orang yang ada di sekitar tempat itu untuk
melihat kejadian tersebut dari jarak dekat. Ross berlari kearah kerumunan orang-orang,
dia berpikir pasti George ada di sekitar kerumunan orang-orang itu.Waktu dia mendekat
jaraknya hanya 25 meter, Ross bisa melihat dengan jelas diatas tandu tersebut George,
anak satu-satunya, terbujur kaku bermandikan darah. Yang diingatnya hanya dia pingsan
setelah itu.

Tiba-tiba Ross terbangun di sebuah ruangan yang semuanya berwarna putih yang dia tahu
pasti tempat ini adalah rumah sakit. Ada seorang polisi perempuan mendekatinya dan
mengulurkan segelas air putih kepadanya. Hi, saya Maria, dia memperkenalkan dirinya.
George,George bisik Ross dengan pelan kepada polisi tersebut. Dia menggenggam
tangan Ross dengan lembut sambil mengatakan Maafkan aku anak ibu tidak bisa
diselamatkan lagi. Dia mendapat 3 tembakan. Waktu kami bawa ke rumah sakit, dia
masih sadar tapi setelah itu dia meninggal karena kehabisan darah. Ross tidak bisa
berkata apa-apa lagi selain air matanya yang terus mengalir. Dalam diam Ross hanya
berdoa meminta kekuatan kepada Tuhan. Ross harus belajar menerima kenyataan  pahit.
Ya, sangat Pahit suami dan anaknya meninggal dengan cara yang sama yaitu dengan di
tembak. Polisi mengindifikasi bahwa gang anak putihlah yang telah menembak George.
Anak-anak tersebut mengira George adalah musuhnya karena George berkulit hitam.

Satu bulan kemudian Ross diperkenankan bertemu dengan anak-anak yang telah
menembak George dan setelah itu dia mengadakan press conference. Bapak-ibu sekalian
saya berdiri disini sebagai seorang ibu yang sangat mengasihi anak saya satu-satunya.
21
Saya mendedikasikan hidup saya untuk anak saya. Berat ketika saya tahu dia telah pergi
meninggalkan saya untuk selama-lamanya. Tapi di tempat saya berdiri, saya mau
tegaskan, jangan ada lagi pertumpahan darah. Kehilangan orang yang paling kita kasihi
itu sangat menyakitkan. Kepada orang yang telah menembak George dan semua
keluarganya saya mau mengatakan bahwa saya tidak memiliki dendam sedikitpun. Saya
telah mengampuni mereka. Seperti Yesus telah mengampuni dosa-dosa saya, demikian
juga saya telah mengampuni kalian. Ross merelakan kematian George karena dia tahu
George sudah ada di tempat yang nyaman bersama Bapa di Surga.

Kisah diatas mengubah cara berpikirku seratus persen tentang hal mengampuni. Jika ada
orang yang berbuat jahat kepada kita, tetaplah mengasihi mereka. Karena kasih Allah
tidak terbatas.

Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan
mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga
tidak akan mengampuni kesalahanmu.(Matius 6:14-15).

Aku Ada Untuk Satu Tujuan

pengarang : Ineke Anggraeni


Saat ini kamu sedang melihat www.airhidup.com sebuah web rohani yang luar biasa,
yang menjadi berkat buat banyak orang.
Tapi coba kita lihat ke luar, banyak web yang secara penampilan bagus, dihiasi animasi
ini-itu, membuat orang tertarik, tapi sayang..... isinya bobrok!

Bersyukur Tuhan kasih talenta yang luar biasa, keahlian dan kemampuan yang nggak
semua orang bisa untuk membuat web, tapi kenapa talenta itu digunakan untuk hal yang
merusak. Bukankah Tuhan kasi talenta buat kita untuk kemuliaan namaNya? "Sebab
segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan
sampai selama-lamanya!" (Roma 11:36).

Kalo saat ini kamu dikaruniai talenta, keahlian, dan kemampuan yang luar biasa yang
nggak semua orang punya, hendaklah itu kamu gunakan untuk kemuliaan nama Tuhan
saja. Kamu yang pinter maen musik, punya suara merdu, punya bakat nulis, bakat
nggambar, ato kemampuan lainnya, ingat segala sesuatu dari Dia dan akan kita
kembalikan untuk kemuliaan namaNya.

Jangan gunakan talenta itu untuk suatu hal yang merusak. "Sebab kamu telah dibeli dan
harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Kor
6:20)
Dan ingat, Tuhan nyiptain kamu bukan untuk kesia-siaan, tapi kamu diciptakan untuk
satu tujuan. Jadi nggak mungkin kalo Tuhan nggak modalin kamu dengan suatu talenta
apapun. Gali dan temuakan talentamu. Tetap giat dan setia mengembangkan apa yang
udah Tuhan kasi. Melalui itu Tuhan akan pakai kamu secara luar biasa. Buat semua anak-
anak terang, tetaplah bersinar bagi Bapa!!!
 
  {sumber : pribadi}

Aku Memohon Tuhan

pengarang : Donny Christian


Aku memohon Tuhan untuk melepaskan tabiatku 22
   
  {sumber : cerita-kristen.com}

Alkitab di dalam Hati

Matahari sudah mulai terbenam pada saat seorang pria dengan susah payah berjalan kaki
lewat lorong yang becek menuju Desa Gersang.

Wah, jelek sekali jalan-jalan di daerah Polandia Timur ini, katanya pada dirinya  sendiri.
Kalau aku tidak bertekad untuk membawa Alkitab kepada orang-orang  yang  belum
mempunyainya, pasti aku tidak mau bepergian ke daerah yang terpencil seperti ini!

Memang pria itu sudah biasa berjalan di jalan-jalan desa yang jelek. Umumnya ia  tidak
mengomel. Tetapi sudah bekerja keras sepanjang hari, kadang-kadang  ia merasa sedikit
jengkel.

Tenaganya hampir terkuras habis ketika lampu-lampu nampak berkedip-kedip


pada  jendela-jendela di desa Gersang. Pada saat pria itu berjalan semakin  dekat, anjing-
anjing menggonggongi dia. Tetapi pria itu sudah biasa menghadapi anjing-anjing
penjaga; seandainya tidak, pasti sudah berkali-kali ia  diserang.

Ia mengetuk pintu rumah pertama yang didatanginya. Seorang pria muncul dipintu; tiga
orang anak mengintip dari belakang punggungnya.

"Selamat sore," sapa tuan rumah itu. "Silakan masuk, sudah mulai dingin  di luar."

"Selamat sore," Tetapi pria yang mengetuk pintu itu tidak segera masuk.  "Pak, aku
mencari tempat menginap. Aku bersedia membayar, juga untuk makananku. Dan  aku
pun menjual sebuah buku yang berisi cerita-cerita yang paling indah di  seluruh dunia."

Dengan tenang ia menunggu keputusan tuan rumah; ia tidak mau memaksa


orang  itu  menerimanya. Tetapi biasanya, begitu orang memandang wajahnya, saat itu
juga mereka merasa bahwa ia seorang yang dapat dipercaya.

"Bagaimana, Marya?" tanya tuan rumah itu kepada istrinya. Istrinya melangkah maju dan
memperhatikan wajah pria yang masih berdiri di luar  itu. "Nanti malam pasti dingin
sekali," katanya. "Kami punya cukup makanan di sini dan cukup tempat tidur juga." Lalu
ia kembali ke tungku perapian agar dapat mengurus masakannya.

Maka pintu itu dibukakan lebih lebar. "Silakan masuk!" kata tuan rumah. "Kenalkan,
namaku Antoni Kowalski."
"Dan aku, Karl Olsen, penjual Alkitab," jawab tamu itu seraya berjabat tangan. "Di
samping menjual, aku pun suka menyampaikan cerita di tempat aku menginap."

Ketiga anak itu berdiri di sekeliling Karl Olsen pada saat ia duduk di dekat tungku
perapian. Si Marya Kecil adalah anak sulung; namanya sama dengan nama ibunya. Ia
tersenyum tersipu-sipu. "Cerita, Pak?" bujuknya.

Ayahnya tertawa. "Si Marya tidak puas-puasnya mendengar cerita. Biarkan  tamu kita
memanaskan tangannya dulu, Nak!"

Tidak lama kemudian Karl Olsen sudah merasa hangat dan nyaman. Maka dibukanya
bungkusannya dan dikeluarkannya sebuah Alkitab. "Nah, ini dia, buku yang paling
berharga di seluruh dunia. Kalian mau aku bacakan sebuah cerita, ya? Bagaimana kalau
cerita ini, yang pernah dibawakan oleh Tuhan Yesus sendiri?" Karl membuka Alkitabnya
pada perumpamaan orang Samaria yang murah hati.  "Kalian bagaikan orang Samaria
23
terhadap diriku," katanya. "Dengan murah hati  kalian sudah menerima aku, sehingga aku
tidak kedinginan, dan aku selamat dari bahaya binatang buas yang mengintai dalam
kegelapan malam."

Tibalah waktu makan malam. Karl makan dengan lahapnya. Makanan itu sangat
sederhana, tetapi disuguhkan dalam keadaan panas dan diberi bumbu menurut  seleranya.
Sesudah makan, Karl Olsen mulai bercerita lagi. Pak Antoni dan Ibu Marya
duduk  sambil mendengarkan, bersama dengan si Marya Kecil dan si Yan dan si  Zosia.
Yang dibacakan ialah cerita-cerita tentang Yusuf, tentang Daud, tentang Raja  Salomo
yang membangun Bait Allah yang indah, tentang Nabi Daniel yang dijebloskan ke dalam
gua singa.

Sebelum ia menyampaikan tiap cerita baru, Karl membuka Alkitab pada pasalnya yang
tepat. Sambil bercerita ia pun menyisipkan di sana sini dengan susunan kata persis seperti
yang tertera di halaman Alkitab.

Si Marya Kecil menarik napas panjang pada saat Karl Olsen menutup Alkitab.  "Papa,
beli buku itu, ya? Supaya setiap malam Papa dapat membacakan isinya," bujuknya. "Papa
satu-satunya orang di desa Gersang yang dapat membaca," ia menjelaskan dengan
bangga kepada tamu itu.
Ayahnya mengerutkan dahinya. "Kita ini orang miskin, Nak. Tidak mampu membeli
buku," katanya.

Suara Karl Olsen lirih pada saat ia mengatakan, "Mereka yang tidak mempunyai buku ini
memang miskin. Tetapi bagi mereka yang mempunyainya, buku ini lebih berharga
daripada banyak harta."
"Papa! Papa! Beli, ya, Papa!" si Marya terus membujuk.

Akhirnya Antoni Kowalski membeli sebuah Alkitab, meski untuk orang seperti dia
harganya terhitung cukup mahal. Ia meletakkan buku itu di tempat yang  terhormat di
dalam rumahnya.

Selama dua hari Karl Olsen tetap menginap pada keluarga Kowakski. Ia berkenalan
dengan penduduk lain di desa itu. Tetapi tidak ada seorang pun, di antara mereka yang
mau membeli Alkitab. Kitab-kitab Perjanjian Baru, bahkan Kitab-Kitab Injil yang kecil-
kecil tidak ada satu pun yang laku.

Karl kecewa. Tadinya ia berbesar hati karena pada malam yang pertama itu  ia sudah
menemui sebuah keluarga yang rela membeli Alkitab lengkap. Harapannya semula ialah,
pasti ada juga orang-orang lain di desa Gersang yang mau  membeli.

Pada hari yang ketiga, Karl Olsen berangkat menuju desa-desa lain. Sambil berjalan kaki
melewati lorong yang becek, ia terus berpikir, "Ah! Biarlah cuma sebuah Alkitab saja
yang laku di desa Gersang. Tadinya tidak ada firman Allah sama sekali di sini. Siapa
yang tahu apa yang akan terjadi?"

Kemudian datanglah musim salju di Polandia Timur. Matahari terbenam agak awal;
kawanan serigala melolong di dalam kegelapan malam. Semua orang harus tetap tinggal
di rumah.

Pada malam-malam seperti itu Antoni Kowalski biasa membuka Alkitabnya


serta  membacakan cerita-cerita yang sudah diberi tanda oleh Karl Olsen. Ia pun
membacakan ajaran-ajaran Tuhan Yesus, menurut daftar penunjuk ayat yang ditinggalkan
oleh penjual Alkitab itu.

Selama saat-saat pembacaan itu, Ibu Marya dengan si Marya Kecil serta Yan dan Zosia
suka duduk mendengarkan. Kemudian mereka memperbincangkan apa yang  sudah
mereka dengar.
24
Kadang-kadang ada juga tetangga yang turut mendengarkan. Seraya mengambil
Alkitabnya, Pak Antoni suka mengatakan: "Coba dengarkan apa yang sudah kutemukan
di dalam buku ini. Dengarkan baik-baik, dan berilah tanggapan."

Lalu ia akan membacakan dengan suara keras, sedangkan tetangga-tetangannya duduk


termenung. Kemudian mereka memberi tanggapan dan memperbincangkan arti ayat-
ayat  tadi. Percakapan itu selalu berkisar pada hal-hal yang patut mereka terapkan dalam
hidup mereka.

"Mengapa aku harus mengampuni musuhku?" tanya seorang tetangga. "Apakah buku ini
bermaksud, aku harus membantu seseorang memotong kayu, padahal ia sudah mencuri
sebagian dari panen gandumku? Wah, tidak masuk akal!"

Pak Antoni menggelengkan kepalanya. "Siapa tahu? Memang ini ajaran yang aneh." Lalu
ia pun membuka sebuah ayat yang lain lagi. "Nah, ini: 'Segala sesuatu yang kamu
kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka.'"

Si Marya Kecil dan Yan ikut mendengarkan ayah mereka bertukar pikiran dengan
tetangga-tetangganya. Mereka saling berpandangan. Memang mereka tidak selalu
memperlakukan teman-teman sepermainan mereka seperti mereka kehendaki supaya
teman-teman itu memperlakukan mereka!

Sulit mengatakan secara persis, kapan dan bagaimana perubahan ajaib itu  mulai terjadi.
"Seumpama ragi yang diadukan ke dalam tepung sampai khamir seluruhnya", demikian
kata-kata Tuhan Yesus tentang firman Allah yang berkerja dengan tidak kentara dalam
hati manusia.

Demikianlah halnya di desa Gersang. Ajaran-ajaran Alkitab mulai mengubah cara  hidup


Antoni Kowalski serta keluarganya dan tetangga-tetangganya. Desa Gersang mulai
bersemi secara rohani, dengan pikiran dan perbuatan yang bersifat  murah hati.

Pada suatu hari Pak Antoni dan Ibu Marya mengaku percaya kepada Tuhan
Yesus  dengan terang-terangan. Tak ketinggalan juga si Marya Kecil dan Yan. Zosia, si
bungsu, masih terlalu kecil untuk menjadi anggota gereja, namun ia pun mengasihi
Tuhan Yesus sebagai temannya yang terbaik.

Lambat laun orang-orang lain di desa itu juga memihak Tuhan Yesus dan
menggabungkan diri dengan umat Kristen. Pada suatu hari Pak Antoni dan  Ibu Marya
mulai menghitung: "Seratus sembilan puluh delapan, ... seratus sembilan puluh
sembilan, ... dua ratus. Sudah ada dua ratus orang Kristen!" kata mereka.

"Alangkah baiknya jika Karl Olsen dapat diberitahu, betapa besarnya perubahan di desa
ini sebagai hal dari Alkitab yang pernah dijualnya! Nah, justru fakta itu yang mulai
mencemaskan hati kedua ratus orang Kristen baru di desa Gersang: Alkitab yang mereka
miliki itu hanya ada satu.

Mengapa kita juga tidak membelinya waktu Karl Olsen ada di sini dulu?" kata  mereka
dengan wajah sedih. "Bagaimana kalau Alkitab itu dicuri orang? Bagaimana kalau
rumahmu kebakaran, Antoni?"

"Aku sudah tahu sebagian dari Alkitab di luar kepala," kata si Marya Kecil. "Aku  sudah
hafal cerita tentang Tuhan Yesus bersama kanak-kanak itu, dan juga  Mazmur  pasal
100."

"Dan aku pun sudah tahu di luar kepala cerita orang Samaria yang murah hati," kata si
Yan dengan bangga. "Aku dapat menghafalkan seluruh cerita itu,  tanpa kekeliruan
sedikit pun."
25
Ibu Marya tidak mau ketinggalan. "Hatiku sarat dengan ayat-ayat yang pendek yang telah
kauhafal," katanya. "Tetapi satu pasal semuanya? Wah, aku belum sanggup!"

Perkataan ibu Marya itu menimbulkan gagasan baru. "Kita harus menghafal seluruh
Alkitab!" demikianlah keputusan kedua ratus orang Kriten itu. "Tiap bagian yang  indah,
tiap bagian yang penting, harus dapat diucapkan di luar kepala."

Maka mereka membuat rencana bersama-sama. Mula-mula mereka mendaftarkan semua


ayat dan pasal kesayangan mereka masing-masing, serta ajaran-ajaran  Alkitab yang
mereka anggap paling indah dan paling penting. Lalu setiap orang diberi tugas hafalan.
Anak-anak kecil menghafal ayat-ayat pendek saja. Anak-anak yang lebih besar ditugasi
menghafal cerita dan perumpamaan serta mazmur yang tidak terlalu sulit untuk diingat.
Orang-orang dewasa ditunjuk untuk menghafal bagian-bagian Alkitab yang paling rumit.
Dengan rajin dan tekun mereka mulai  menunaikan tugas  mereka masing-masing.

Kadang-kadang mereka berkumpul di rumah keluarga Kowalski. Seseorang akan


mulai  mengucapkan apa yang sudah dihafalkannya, misalnya dari Kitab Injil Lukas,
pasal  yang pertama. Orang tadi akan terus menghafal sejauh bagiannya.
Lalu  orang  yang  berikutnya akan berdiri dan meneruskan tugas hafalannya. Pak
Antoni  memegang Alkitab di tangannya, agar ia dapat memperhatikan tiap kata yang
diucapkan itu persis dengan yang tertulis di dalam firman Tuhan.

Setiap malam hari selama musim salju itu, tidak lagi terasa waktunya lewat dengan amat
panjang. Setiap orang Kristen di desa Gersang memanfaatkan waktunya dengan
menghafalkan Alkitab. Banyak sekali bagian firman Allah yang sudah dapat diucapkan di
luar kepala setelah musim salju itu lewat!

Selama musim semi dan musim panas dan musim rontok, mereka semua sibuk
mengusahakan gandum dan memotong kayu dan mengerjakan tugas-tugas yang lain.
Tetapi setiap musim salju selama tahun-tahun yang berikutnya, mereka terus menambah
perbendaharaan ayat dan pasal hafalan mereka.

Matahari sudah terbenam pada saat Karl Olsen dengan susah payah berjalan kaki lewat
lorong yang becek menuju desa Gersang lagi. Dulu aku pernah mampir di desa  yang
terpecil ini, demikianlah pikirnya. Waktu itu cuma sebuah Alkitab saja yang laku. Aku
menjualnya kepada tuan rumah di sini ... eh, siapa namanya?   Tenaganya hampir terkuras
habis ketika lampu-lampu nampak berkedip-kedip  pada jendela-jendela di desa Gersang.
Ia mengetuk pintu rumah pertama yang di  datanginya. Dalam hati ia bertanya-tanya,
apakah keluarga yang dulu itu  masih tinggal di situ, dan apakah ketiga anak mereka
masih sehat-sehat saja.

Seorang gadis remaja membukakan pintu. Ia tertegun sejenak, lalu berlari  ke dalam
sambil memanggil ibunya, "Mama! Mama! Pak Karl Olsen datang  kembali! Pak Karl
Olsen!"

Seluruh keluarga Kowalski keluar dan menyambut tamu mereka dengan penuh sukacita:
Pak Antoni, Ibu Marya, Yan, Zosia, dan "si Marya Kecil", yang  sekarang  lebih tinggi
daripada ibunya. Kabar kedatangan Karl Olsen itu dengan cepat-cepat disampaikan ke
rumah-rumah tetangga, dan mereka pun menyambut dia dengan girang.

Karl heran sekali. Mengapa mereka semua menyongsong dia dengan seramah itu?
Mengapa mereka masih mengingat namanya selama bertahun-tahun itu?

Sedikit demi sedikit ia mendengar ceritanya. Pak Antoni mengeluarkan Alkitabnya, yang
sudah hampir usang karena sudah terlalu sering dibuka-buka. Ibu Marya bercerita tentang
dua ratus penduduk desa Gersang yang sudah menjadi pengikut Tuhan Yesus. Teman dan
tetangga mereka sering memotong percakapannya dengan berita-berita yang lain, ... tetapi
26
tidak seorang pun yang bercerita tentang tugas hafalan mereka. Rupanya mereka merasa
itu urusan mereka sendiri, yang  mungkin tidak begitu menarik untuk diceritakan kepada
orang lain.

Keesokan harinya, dengan senang hati penduduk desa Gersang berkumpul untuk berbakti
bersama-sama dengan Karl Olsen. Dalam kebaktian itu, Karl bertanya: Adakah seseorang
di sini yang dapat mengucapkan ayat kesayangannya?" Semua orang terdiam. Lalu
Antoni Kowalski bertanya, "Ayat kesayangannya, Pak? Ataukah pasal kesayangannya?"
Karl Olsen kaget. "Pasal! Adakah di sini seseorang yang sudah menghafal keseluruhan
dari satu pasal di dalam Alkitab?"

Lalu mereka bercerita kepadanya tentang kecemasan mereka dulu: Jangan-jangan Alkitab
satu-satunya milik mereka itu hilang! Mereka menjelaskan bagaimana mereka membagi-
bagi tugas hafalan. "Hampir seluruh Alkitab itu telah kami hafalkan," kata mereka
dengan bangga. "Dan kami sedang berusaha menghafalkan sisanya."

Yan adalah orang pertama yang berdiri dan mulai mengucapkan ayat-ayat di luar kepala.
Lalu Zosia, dan Marya, dan semua anak yang lain, ayat demi ayat,  pasal demi pasal.
Kaum dewasa pun mengucapkan beberapa ayat dan pasal kesayangan  mereka.

Seminggu lamanya Karl Olsen menetap bersama-sama dengan orang-orang Kristen di


desa Gersang. Desa itu jauh sekali dari tempat tinggal orang-orang Kristen yang  lain;
banyak sekali pertanyaan mereka tentang saudara-saudara seiman mereka yang belum
pernah mereka lihat! Dan mereka pun membeli Alkitab, Kitab Perjanjian Baru, dan
Kitab-Kitab Injil sampai persediaan yang dibawa karl Olsen itu  habis semuanya.

"Kami sudah mempunyai Alkitab di dalam hati kami," kata mereka. "Akan tetapi kami
masing-masing hanya mempunyai sebagian saja. Padahal kami masing-masing
memerlukan firman Allah yang lengkap."

Semalam sebelum Karl Olsen hendak berangkat lagi dari desa Gersang, ia berbaring di
tempat tidurnya. Demikianlah renungan hatinya: Sungguh firman Allah bekerja di dalam
hati orang-orang di sini. Dari hanya satu Alkitab saja, ... lihatlah hasilnya!

Sumber: "Stories of the Book of Books", Grace W. McGavran "FirmanMu Pelita bagi
kakiku dan Terang bagi jalanku"
   

Allah Mau Menggendongku Terus

pengarang : Loren Sartika


Seorang teman pernah mengadu kepada saya, “ Aduh, gue masih single nih. Gimana
hidup gue nanti ya kalau sampai nggak menikah ?  Kalau sudah tua, siapa yang akan
menjaga gue ? Apa gue akan menjadi tua dan kesepian ? “  Jujur saja, perkataannya
mengenai hal ini membuat saya jadi berpikir serius tentang hidup di masa depan. “ Benar
juga omongannya, gue juga masih single, gimana hidup gue nanti ? “  Wah, sepanjang
hari itu, pikiran saya jadi diganggu dengan masalah ini. Tuhan Yesus, tolong aku!

Jumat malam seperti biasa, pulang kerja langsung ke gereja untuk mengikuti FA ( Family
Altar ). Entah kebetulan atau tidak, kak Maxine dan suaminya pun hadir malam itu.
Sudah lama tidak bertemu dengan pasangan suami-isteri ini, rasanya kangen juga.
Mereka adalah keluarga yang mengasihi Tuhan dan hidup dipimpin oleh-Nya. Tampak
27
jelas kalau mereka adalah pasangan yang harmonis. Mereka secara tidak langsung
mempengaruhi cara berpikir saya dan memberikan satu gambaran yang baik mengenai  
keluarga.

Berbeda sekali dengan kisah yang saya dengar dari seorang hamba Tuhan mengenai
kehidupan pernikahannya. Ketika menikah, suaminya bukan orang percaya, selama 16
tahun beliau mendoakan suaminya agar mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan
juruselamat pribadi. Sebelum suaminya bertobat, ia mengalami penganiayaan secara
mental dan fisik. Puji Tuhan, ibu ini sangat mengandalkan Tuhan ( baca : hidupnya
dipenuhi hadirat Tuhan dan tidak pernah jauh dariNya  ), tidak pernah jemu berdoa bagi
suaminya. Pada akhirnya sang suami menjadi hamba Tuhan  dan hidup pernikahan
mereka dipulihkan setelah masa penantian yang lama dan berliku . Saat ini ketika
suaminya telah kembali ke rumah Bapa, ibu ini semakin dipakai secara luar biasa oleh
Tuhan. Menurut beliau sendiri, apa yang tidak pernah ia pikirkan sebelumnya, Tuhan
berikan semuanya. Ia yang tadinya hanya ibu rumah tangga biasa dan tidak bisa apa-apa
(selain mengandalkan Tuhan saja ), semakin bertambah usia, beliau semakin berbuah
lebat  ( baca : menjadi penginjil dan penulis buku ).

Sebenarnya ada banyak orang yang Tuhan pakai untuk mengajarkan kepada saya
mengenai gambaran keluarga. Ada yang indah dan ada yang buruk. Dua kisah diatas
hanya sedikit dari banyak kisah yang pernah saya dengar mengenai  keluarga . Tetapi kali
ini, Tuhan mengajar saya untuk melihat siapa Dia di dalam hidup seorang manusia.

Dari keluarga kak Maxine, Tuhan mengajarkan saya tentang keluarga yang DIA
maksudkan untuk manusia. Suami dan isteri saling mengasihi dan menghormati. Mereka
berdua menjalankan fungsi suami dan isteri sesuai dengan firman-Nya. Suami mengasihi
isteri dan isteri tunduk pada suaminya. Seperti gambaran Kristus dengan mempelai-Nya.
Keluarga ada untuk memultiplikasi gambar Allah dan menurut saya pribadi  adalah
gambaran yang sangat sempurna. Tuhan Yesus yang menjadi dasar hidup pernikahan dan
Ia yang adalah kasih itu, mengikat dan menyempurnakan kehidupan suami dan isteri.
Sedangkan keluarga hamba Tuhan itu adalah kebalikan dari gambar Tuhan yang indah
mengenai hidup berkeluarga.

Dua gambaran yang sangat nyata bertolak belakang dan memberi pengaruh terhadap saya
pribadi. Mari kita simak apa yang bisa kita pelajari dari kedua keluarga di atas. Ternyata
kita, manusia hanya bisa dipuaskan di dalam Tuhan yang menciptakan kita. Kak Maxine
dan suaminya adalah pribadi yang mengasihi Tuhan, walaupun mereka menikah, tidak
mengurangi keutuhan pribadi mereka sebagai individual. Mereka dipuaskan oleh hadirat
Tuhan dalam hidup pribadi dan hidup pernikahan mereka. Seluruh potensi dan fungsi
yang Tuhan taruh di dalam hidup mereka sebagai suami dan isteri dapat berjalan dengan
maksimal karena mereka ada di dalam Tuhan. Seandainya salah satu dari mereka tidak
tetap tinggal di dalam DIA maka rasa sepi, khawatir atau ketakutan ( jika ) hidup
sendirian pasti akan merangkak masuk.

Hamba Tuhan yang saya sebutkan diatas tadi juga seorang yang utuh di dalam Tuhan.
Meskipun beliau tidak bahagia sebagai isteri tetapi sebagai manusia yang mengasihi dan
dikasihi Tuhan membuat hidupnya  penuh, buktinya ia bisa menjadi berkat bagi orang
lain. Rasa kasih yang besar pada Tuhan dan hidup bersandar sepenuhnya pada Tuhan
membuatnya kuat dan semakin berbuah lebat ketika usianya juga bertambah. Ia tidak
kesepian atau khawatir atau takut. Tuhanlah yang menjaga, menyertai dan memberkati
kehidupannya. Manusia tidak bisa memuaskan manusia lain.

Melihat dan merenungkan apa yang Tuhan buat untuk orang-orang yang mengasihi-Nya
membuat saya mengerti bahwa rasa khawatir yang timbul karena saya masih single, sama
sekali tidak beralasan. Seharusnya saya bersyukur karena saya dimiliki oleh-Nya. DIA,
Tuhan yang mengasihi saya dan menjaga saya dengan sangat baik. Masa depan saya ada
dalam rencana-Nya dan tangan kanan-Nya yang memegang saya. Bagaimana mungkin
28
saya bisa membiarkan pikiran saya kacau balau dan ketakutan. Tuhanlah yang
menciptakan saya dan pasti DIA tahu apa yang terbaik buat saya. Sudah menikah atau
belum, DIA tetap mengasihi saya. Firman-Nya di dalam Yesaya 46 : 4  sangat jelas
menyatakan hal ini : “ Sampai masa tuamu Aku tetap DIA dan sampai masa putih
rambutmu Aku menggendong kamu. Aku telah melakukannya dan mau menanggung
kamu terus; Aku mau memikul kamu dan menyelamatkan kamu. “

Jika Tuhan sendiri yang membuat hari-hari kita penuh dengan hadirat-Nya dan sukacita-
Nya, bagaimana mungkin kita bisa merasa kesepian lagi ?

Tuhan Yesus memberkati.

Jakarta, 4 July’06.
   

Allah melupakan dosa kita

Ada sebuah cerita tentang seorang pendeta yang pada masa mudanya telah melakukan
dosa yang menurutnya sangat hina. Dia telah memohon ampun pada Allah, namun
sepanjang hidupnya dia belum merasa tenang. Ia terus membawa beban dosa ini. Ia tidak
benar-benar yakin bahwa Allah telah mengampuni dosanya.

Suatu ketika ia mendengar bahwa salah satu jemaatnya, seorang wanita tua, mempunyai
karunia penglihatan dan dapat berbicara dengan Tuhan. Ia mengunjungi wanita ini dan
bercakap-cakap dengannya. Di akhir kunjungannya, sang pendeta bertanya,

"Apakah Anda sering mendapat penglihatan?"

"Ya, Pak pendeta," jawab wanita tua ini.

"Apakah Anda juga dapat berbicara dengan Tuhan?"

"Ya," jawabnya lagi.

"Begini, Bu.. pada saat nanti Anda sedang berbicara dengan Tuhan, maukah Anda
menolong saya menanyakan sesuatu kepada Tuhan?"

Wanita ini terkejut karena sebelumnya tidak ada yang meminta hal ini kepadanya. "Ya,
dengan senang hati dan apakah yang ingin Anda tanyakan pada-Nya?"

"Tolong tanyakan dosa apakah yang telah saya lakukan pada waktu saya masih muda."

Wanita ini menyetujui. Selang beberapa waktu kemudian, sang pendeta mengunjungi
wanita ini lagi. Setelah meminum tehnya, ia bertanya dengan hati-hati dan sedikit takut,
"Apakah Anda sudah mendapat penglihatan akhir-akhir ini?"

"Ya, Pak pendeta."

"Apakah Anda juga sudah bercakap-cakap dengan Tuhan?"

"Ya..."

"Lalu, sudahkah Anda menanyakan dosa apa yang sudah saya perbuat di masa muda
saya?"
29
"Saya sudah menanyakannnya."

Pendeta ini terdiam beberapa saat lalu bertanya lagi, "Tuhan menjawab apa?"

Sambil memandang sang pendeta, wanita ini menjawab dengan lembut, "Tuhan berkata
bahwa Ia tidak mengingatnya lagi."

Saudara, Allah tidak hanya mengampuni setiap dosa dan pelanggaran kita. Tapi Dia juga
memilih untuk melupakannya. Semua dosa kita sudah dibuang ke tubir laut yang paling
dalam. Jangan lagi kita mau dilumpuhkan oleh dosa masa lalu kita.

Ini adalah kenyataan yang terindah yaitu bahwa Allah telah benar-benar mengampuni
kita. Kitapun harus mau dan sanggup untuk mengampuni sesama. Dan bukan hanya
mengampuni tetapi juga kita harus mampu melupakan seperti yang sudah Allah lakukan
untuk kita.
   
  {sumber : Kisah Kasih Allah}

Allah Menyertai Kita

pengarang : Loren Sartika


Dua minggu yang lalu saya mengambil cuti untuk pergi jalan-jalan ke Singapore berdua
dengan sahabat saya. Seperti biasanya untuk apapun juga yang akan saya lakukan, ngga
pernah lupa saya berdoa minta pimpinan dan penyertaan Tuhan. Rencana perjalanan ini
sudah kurang lebih hampir dua bulan sebelumnya saya rencanakan. Jadi sejak saat itulah
rencana-rencana kami ini, saya bawa dalam doa. Ada banyak hal yang terjadi sepanjang
perjalanan liburan ini yang sama sekali bertolak belakang dengan setiap permohonan doa
yang saya panjatkan. Bukan hanya permohonan saya yang tidak dijawab, sahabat saya
pun mengalami hal yang serupa.

Dua hal utama yang menjadi pokok doa kami adalah agar pesawat tidak mengalami delay
dan saya tidak mengalami muntah selama dalam perjalanan dengan pesawat terbang dan
kapal feri. Entah mengapa, kedua hal utama dari permohonan kami ini ngga dijawab iya
oleh Tuhan. Tiba di bandara udara jauh sebelum waktu keberangkatan yang telah
ditentukan ternyata akhirnya kami harus menerima kenyataan pahit bahwa penerbangan
di delay selama waktu yang tidak bisa ditentukan. Agak kesal mendengar kabar tersebut,
saya berusaha untuk menenangkan hati saya. Berkali-kali saya berkata di dalam hati
bahwa Allah adalah Immanuel bagi saya. Dia menyertai saya, dan ngga ada yang lebih
indah dari kebenaran tersebut. Apapun juga yang saya hadapi, saat itu juga, Dia
menyertai saya. Sahabat saya juga bilang kalau Dia turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi setiap kita yang percaya dan terpanggil sesuai
rencanaNya. Jadilah pada saat itu, kami saling menguatkan dengan firman Tuhan.
Akhirnya kepastian pun kami terima bahwa pesawat akan berangkat pukul 10:20 dan itu
berarti hampir 5 jam waktu terbuang dengan sia-sia.

Selama dalam masa penantian, kami saling bertukar pikiran dan curhat. Karena kami
berdua membawa buku notes kecil maka tanpa panjang lebar kami pun saling bertukar
notes dan saling menuliskan apa saja yang kami rasakan selama masa penantian tersebut.
Entah mengapa saya pribadi sangat menikmati waktu penantian tersebut. Kok bisa ya ?
karena saya ngga sendirian, ada sahabat baik saya yang bersama dengan saya. Banyak hal
yang dapat kami lakukan bersama.

Jika saya renungkan lagi, seperti itulah perjalanan saya bersama dengan Tuhan. Sangat
sering saya mengalami hal-hal yang tidak mengenakkan di dalam hidup ini tetapi karena
30
penyertaanNya sangat saya sadari maka saya dapat bertahan menghadapi setiap persoalan
tersebut. FirmanNya menjadi kekuatan bagi saya. PenyertaanNya melewati batas ruang
dan waktu meski ada saat dimana saya ngga bisa merasakan kehadiranNya. Tetapi inilah
kebenarannya, bahwa Dia selalu menyertai saya.

Saya menikmati saat-saat panjang di ruang tunggu bandara bersama dengan sahabat saya.
Karena saya sudah mengenalnya jauh sebelum saya ada bersama dengannya pada saat itu.
Apalagi dengan Tuhan yang sudah kita kenal dan lebih dulu mengasihi kita bukankah
seharusnya kita menikmati setiap perjalanan kita di dalam hidup ini lebih lagi ? selalu ada
saat penantian dimana sepertinya waktu terbuang percuma karena kita pikir Tuhan ngga
peduli. Bukan penantiannya yang penting tetapi dengan siapakah kita bersama pada saat-
saat penantian itulah yang membuat kita kuat dan mampu keluar dari setiap kesulitan dan
persoalan yang hadir di dalam kehidupan ini.
(Mat 1 : 23b , “ Dia Imanuel- yang berarti : Allah menyertai kita. “)
   
  {sumber : Renungan pribadi}

Allahpun Menangis dengan Bangga

pengarang : unknown

Saat itu adalah musim panas dimana hujan belum turun hampir satu bulan lamanya.
Tanaman jagung hampir mati. Sapi-sapi tidak menghasilkan susu.

Sungai-sungai mengering seperti menyusut ke dasar bumi. Itu adalah musim kering yang
cukup parah bahkan ada kemungkinan sebelum musim panas berakhir banyak dari para
petani sudah harus mengalami kebangkrutan.

Setiap hari suamiku dan adik laki-lakinya berusaha semaksimal mungkin mengairi ladang
kami walau dengan proses yang amat sukar. Dan akhirnya proses ini melibatkan sebuah
truk yang harus di bawa ke pabrik penyimpan air setempat dan mengisinya dengan air.

Namun tindakan penjatahan yang ketat ini telah membuat banyak orang kesusahan.

Seandainya hujan tidak turun juga dengan segera … kami akan kehilangan segalanya.

Hari itu adalah hari dimana aku boleh mendapatkan satu pelajaran yang sangat berharga
tentang memberi dan aku menyaksikan sendiri mujizat yang terjadi.

Saat itu aku sedang di dapur menyiapkan makan siang ketika aku melihat anak laki-
lakiku, Billy, yang berumur enam tahun sedang berjalan ke hutan. Langkahnya tidak
seperti anak kecil pada umumnya tapi seperti sedang berjalan dengan satu tujuan yang
sangat penting sekali.

Aku hanya bisa melihat punggungnya saja.

Jelas sekali dia berjalan dengan upaya yang cukup besar ... mencoba untuk semaksimal
mungkin berjalan dengan tenang. Baru sebentar dia menghilang di dalam hutan, dengan
segera dia sudah terlihat kembali sambil berlari dengan kencang menuju rumah. Saat itu
aku tidak terlalu perduli, aku pikir urusannya sudah selesai dan kembali meneruskan
kegiatanku. Tetapi, sesaat kemudian, kembali aku melihat Billy, sekali lagi dengan
langkah-langkahnya yang diupayakan tetap tenang sedang berjalan menuju hutan.

Hampir satu jam dia melakukan hal itu: berjalan dengan sangat hati-hati ke hutan, lalu
kembali ke rumah dengan berlari. Akhirnya setelah mengamati sekian lama aku tidak
tahan lagi, aku langsung keluar mencoba untuk mengikutinya (namun berusaha untuk
31
tidak diketahui... sepertinya dia tidak ingin ibunya tahu pekerjaan penting yang sedang
dikerjakannya).

Dia berjalan dengan tangan yang sedang menangkup air, dan terus mencoba untuk tidak
menumpahkan satu tetespun … kemungkinan air ditangannya yang kecil itu paling-
paling hanya sebanyak dua atau tiga sendok makan. Aku berusaha untuk mencoba lebih
mendekat saat dia sedang berjalan menuju hutan. Ranting-ranting pohon dan duri
mengenai wajah kecilnya, tapi dia sama sekali tidak mencoba untuk menghindar. Dia
lebih memusatkan perhatiannya kepada tugas yang sedang dia kerjakan.

Ketika aku sedang mengawasinya, disaat itulah aku melihat pemandangan yang sangat
luar biasa. Beberapa rusa besar bermunculan dihadapannya. Billy berjalan tepat ke arah
mereka. Hampir aku berteriak untuk menyuruhnya menjauh. Seekor rusa jantan besar
dengan tanduknya yang indah datang mendekat. Tapi rusa itu tidak melakukan apa-
apa...bahkan ketika Billy duduk berlutut.

Dan aku melihat seekor anak rusa kecil tergelak di tanah dan jelas sekali sedang
menderita dehidrasi dan keletihan yang amat sangat. Aku melihat anak rusa itu dengan
usaha yang keras mencoba mengangkat kepalanya untuk bisa menjilat air dari tangan
kecil anakku.

Ketika airnya habis, dengan segera Billy melompat berdiri untuk segera kembali berlari
ke rumah dan aku segera bersembunyi di balik pohon. Aku mengikutinya kembali ke
rumah dan dia berjalan menuju keran yang telah kami tutup. Billy membukanya dan
aliran air yang sangat kecil meluncur turun. Dia menadahkan tangannya sambil
berjongkok, menunggu air yang mengalir sangat lambat itu memenuhi tangannya dan
sinar matahari yang panas menyinari punggungnya.

Semua menjadi jelas sekarang: Minggu lalu dia telah bermain-main dengan selang air dan
telah membuang air dengan sia-sia. Dia harus menerima hukuman untuk hal itu. Itulah
sebabnya dia berusaha untuk tidak minta tolong kepadaku.

Membutuhkan waktu kurang lebih 20 menit untuk air itu bisa memenuhi tangan kecilnya.
Setelah penuh dia berdiri dan mencoba untuk kembali ke hutan, disaat itulah dia baru
menyadari bahwa aku telah berada di hadapannya. Dengan air mata yang hampir
mengalir dia berkata, "aku nggak sedang buang-buang air," katanya.

Ketika dia kembali memulai perjalanannya lagi, aku telah menemaninya...kali ini dengan
membawa mangkuk kecil yang sudah berisi air. Aku menunggunya dari jauh dan
membiarkannya memberi minum anak rusa itu. Itu adalah pekerjaannya. Aku berdiri di
pinggir hutan sambil memandangi sebuah hati yang luar biasa indah yang dengan usaha
yang besar sedang berusaha untuk menyelamatkan sebuah kehidupan lain.

Ketika air mata membasahi wajahku, tiba-tiba aku merasakan ada tetesan air yang lain
menimpa wajahku, lagi, lagi dan lebih banyak lagi. Aku memandang ke langit dan bisa
merasakan bahwa Allah pun turut menangis dengan bangga.

Mungkin ada yang mengatakan bahwa itu hanyalah kebetulan.

Bahwa mujizat itu tidak ada. Bahwa kebetulan saja hujan memang harus turun.

Aku tidak dapat mendebatnya... dan tidak ingin melakukannya. Yang ingin aku katakan
hanyalah bahwa hujan hari itu sungguh-sungguh telah menyelamatkan pertanian
kami...seperti yang telah dilakukan seorang anak laki-laki kecil yang telah
menyelamatkan nyawa makhluk lain.
   
  {sumber : kumpulan milis pribadi}
32
 

Anak Anjing

Seorang petani mempunyai beberapa anak anjing yang akan di jualnya. Dia menulisi
papan untuk mengiklankan anak-anak anjing tersebut, dan memakukannya pada tiang di
pinggir halamannya.

Ketika dia sedang dalam perjalanan untuk memasangnya, dia merasakan tarikan pada
bajunya. Dia memandang ke bawah dan bertemu mata dengan seorang anak laki-laki
kecil. " Tuan," anak itu berkata, "Saya ingin membeli salah satu anak anjing anda."

"Yah," kata si petani, sambil mengusap keringat di lehernya, "Anak-anak anjing ini
berasal dari keturunan yang bagus dan cukup mahal harganya."

Anak itu tertunduk sejenak, kemudian merogoh ke dalam saku bajunya, Ia menarik
segenggam uang receh dan menunjukkannya kepada si petani.

"Saya punya tiga puluh sembilan sen. Apakah ini cukup untuk membelinya?"

"Tentu," kata si petani yang kemudian bersiul " Dolly, kemari!" panggilnya.

Dolly keluar dari rumah anjingnya dan berlari turun diikuti oleh anak-anaknya

Si anak laki-laki tersebut menempelkan wajahnya ke pagar, matanya bersinar-sinar.


Sementara anjing-anjing tersebut berlarian menuju pagar, perhatian anak laki-laki
tersebut beralih pada sesuatu yg bergerak di rumah anjing.

Perlahan keluarlah seekor anak anjing, lebih kecil dari yang lain. Ia berlari menuruni
lereng dan terpeleset. Kemudian dengan terpincang-pincang berlari, berusaha menyusul
yang lain.

"Aku mau yang itu," kata si anak, menunjuk pada yg anak anjing kecil itu. Sang petani
berjongkok disampingnya dan berkata," Nak, kau tidak akan mau anak anjing yang itu,
dia tidak akan bisa berlari dan bermain bersamamu seperti yang bisa dilakukan anak-anak
anjing lainnya."

Anak itu melangkah menjauh dari pagar, meraih ke bawah, menggulung celana di salah
satu kakinya, memperlihatkan penguat kaki dari logam yang melingkari kakinya hingga
sepatu yg di buat khusus untuknya.

Ia memandang sang petani, dan berkata, "Anda lihat, tuan, saya juga tidak bisa berlari,
dan anak anjing itu memerlukan seseorang yang memahaminya."

Dunia penuh dengan orang-orang yang memerlukan seseorang lain yang mau
memahaminya.

Yesus berkata, "Sebab barangsiapa malu karena Aku, Aku-pun akan malu karena orang
itu di hadapan Bapa-Ku"
   
  {sumber : milist}

Andalkan Tuhan Saja

33
pengarang : Erna Liem
Malam itu saya menginap di rumah seorang teman setelah mengikuti ibadah tengah
minggu yang selesai cukup larut. Setelah seperti biasa kami saling berbagi perasaan dan
pengalaman serta perjalanan iman kami dalam keseharian, maka kami pun tertidur.

Sebelumnya, hari itu Tuhan seperti mengajar saya untuk tidak mengandalkan manusia,
karena pasti kecewa. Berawal dari pertemuan saya dengan seseorang yang telah saya
bangga-banggakan karena saya melihatnya sebagai pribadi baik hati walaupun hanya
sekali pertemuan. Dan ini adalah pertemuan kedua.

Tetapi sore itu entah mengapa dan apa yang sedang ia pikirkan, saya melihatnya tidak
seperti biasa. Orang yang saya pikir akan menjadi sangat ramah dan senang untuk
bertemu kedua kali dengan saya, kali itu seperti datar saja. Padahal sudah terbayang
bahwa ia pasti akan menyapa saya dengan sangat ramah, dan imajinasi indah yang lain.
Rupanya semua tidak terjadi. Hari itu ia terlihat agak tegang dan kaku. Ia tiba-tiba
berubah menjadi pribadi yang “formal” dan tidak seakrab waktu saya bertemu terakhir.

Puji Tuhan, saya bisa mengendalikan diri kali ini karena “ditemani” dengan kalimat
Firman Tuhan yang tadi itu, “Jangan mengandalkan manusia, engkau pasti kecewa”.
Sehingga benar, saya tidak terlalu kecewa dan bahkan mencoba memahami apa yang
membuatnya menjadi seperti itu. Lalu terus mengolahnya dan meyakinkan diri bahwa
hal itu wajar. “Itu sebabnya, jangan mengandalkan manusia!” begitu nasehat yang terus
ada dalam hati. Malam itu saya tiba di rumah teman dengan perasaan agak bingung
masih memikirkan mengapa kejadiannya tidak seperti yang saya harapkan. Ia tidak
seramah yang saya kira kali itu.

Tengah malam entah jam berapa, tiba-tiba saya terjaga dari tidur. Dan entah mimpi atau
tidak, bahkan nyaris nyata, TUHAN mengajak saya berbicara. KataNya, “Bagaimana
jika orang yang engkau cintai, kasihi dan kepadanya engkau menaruh pengharapan
setinggi langit Aku ambil?” Mendengar itu spontan saya kaget. Dan langsung
membalasNya dengan permohonan (memohon-mohon belas kasihanNya), “Jangan
Tuhan. Jangan.... Jangan Engkau ambil dia.” Saya lalu spontan berjanji untuk tidak lagi
menaruh pengharapan saya kepadanya. Setelah itu saya baru tersadar. Saya benar-benar
sadar bahwa kejadian tadi sungguh-sungguh nyata.

Beberapa waktu lalu saya sering berdoa begini, “Tuhan, berbicaralah kepadaku, aku siap
mendengar.” Doa ini diajarkan seorang hamba Tuhan ketika ia berkotbah di hari
Minggu. Supaya jangan kita melulu yang bicara, tapi harus memberi giliran kepada
Tuhan untuk mengatakan sesuatu kepada kita. Begitu katanya. Dan kemungkinan besar,
inilah yang sedang terjadi malam itu. TUHAN sedang berbicara kepada saya!

Saya sempat terkagum setelah peristiwa itu, karena membuat saya mengerti seperti apa
ketika TUHAN berbicara. Saya mendapat gambaran jelas bahwa TUHAN pun bisa
berbicara selayaknya saya berbincang dengan teman. Benar-benar ajaib! Belum pernah
saya mengalami hal ini sebelumnya.

Satu hal penting TUHAN ingatkan kepada saya adalah ini, JANGAN mengandalkan
manusia! Atau apapun yang kelihatan, karena semua hanya sementara! Seringkali ketika
kita merasa menemukan tambatan hati, seluruh emosi, perasaan, pengharapan, angan-
angan akan masa depan, kita curahkan dan gantungkan kepada orang tersebut entah
sadar atau tidak. Dan hanya TUHAN yang tahu!

Rupanya malam itu saya dibuat sadar oleh TUHAN bahwa saya telah berjalan menuju
bahaya besar. Bisa dibayangkan ketika saya lebih memilih bergantung pada sebuah
dahan kering yang sewaktu-waktu bisa patah dan membuat saya terjatuh ke jurang
dibanding bergantung pada sebatang besi yang lebih kokoh. Dengan keputusan manusia,
34
tentu saja saya pasti memilih yang salah. Ini bahaya besar!

Satu hal juga yang tidak kalah penting, saya jadi mengerti bahwa TUHAN haruslah ada
di tempat pertama. Prioritas utama. Dan bukan yang kedua!

Ketika saya memohon-mohon belas kasihanNya untuk tidak menyingkirkan orang


tersebut dan berjanji tidak akan menempatkannya di posisi paling tinggi menggeser
kedudukan TUHAN dalam hidup saya, IA pun menyetujui kesepakatan tersebut. Saya
tenang kembali. Walau masih tertegun dan berpikir rupanya TUHAN bisa sedekat ini
dengan manusia.

Jadi 3 hal saya dapatkan:

1. TUHAN adalah pribadi yang nyata. IA akan berbicara seakrab sahabat saya berbicara
kepada saya. Percakapan yang mendalam selayaknya dua pribadi yang selalu berbagi
suka dan duka, mampu IA lakukan dengan kita, asalkan kita mengijinkanNya.

2. Andalkanlah hanya TUHAN! Dalam segala sesuatu, serahkan dan kembalikan itu
kepadaNya. Jangan memegang terlalu erat seolah kita tahu atau mampu mengendalikan
apa yang akan terjadi di hari ke depan. Semua sia-sia. Dalam sekejap hari ini ada, besok
sudah lenyap. TUHAN sanggup membuat ada. IA juga mampu mengambil kembali
dalam hitungan detik. Bahaya terbesar adalah ketika kita menggantungkan harapan
kepada apa yang terlihat, dan ketika pengharapan sudah semakin besar, ternyata
kenyataan berbicara lain, kita akan berubah menjadi pribadi sangat rapuh. Ini sangat
berbahaya!

3. Tuhan adalah ALLAH yang cemburu. IA harus ada di tempat pertama dalam segala
aspek hidup kita. Entah dalam studi, pekerjaan, pelayanan, hubungan sesama, dan lain-
lain. Ketika kita menggeser posisiNya dari tempat paling utama, bukan tidak mungkin
IA akan mengambil kembali posisi tersebut sesuai caraNya tanpa persetujuan kita.
(beruntunglah saya, IA memberitahu niatNya ini kepada saya tengah malam itu......).

Ingatlah Firman Tuhan dalam 2 Korintus 4:18, berikut isinya: “Sebab kami tidak
memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan
adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.”

Jadi jangan lagi melakukan kesalahan yang pernah saya lakukan!


   
  {sumber : Kumpulan artikel pribadi}

Apa arti hidupmu?

pengarang : Pinkrose

Setelah mengalami banyak kejadian yang membawa kita dekat dengan maut seperti
tsunami, gempa, topan, badai, kecelakaan pesawat terbang, tenggelamnya kapal laut, flu
burung, dan lain sebagainya, banyak orang mulai berpikir. Sebenarnya, apakah arti hidup
35
ini? Bagaiamana nanti nasib saya nanti? Apakah yang akan saya lakukan supaya saya
bisa mendapatkan arti hidup ini? Apakah yang harus saya lakukan supaya saya tidak
takut bila maut datang menjemput saya?

Banyak orang sangat takut mendengar kata maut ataupun kematian. Mereka pikir itulah
akhir dari segalanya. Mengapa mereka takut? Karena mereka belum menemukan dan
menjalani hidup yang berarti. Kebanyakan orang masih dalam proses pencarian arti
hidup. Mereka tidak tahu mau kemana dan belum siap.

Bagaimana menjalani hidup yang berarti itu?


Hidup yang berarti, bukan diukur dari berapa lamanya kita hidup, tapi kualitas kehidupan
yang kita jalani. Banyak orang berpikir, mendapatkan hidup yang berarti itu ketika
mereka bisa hidup sampai 100 tahun, punya tabungan yang banyak di bank, punya aset
dan investasi dimana-mana, populer dan diseganai public dan lain sebagainya Tidak ada
salahnya kita mendaptkan semua itu. Tapi bagi orang beriman, hidup yang berarti itu
tidak diukur dengan pencapaian-pencapaian tersebut.

Bagi orang beriman, hidup yang berarti adalah hidup yang bergaul dan mengenal Allah
secara pribadi Contohnya Henokh, kalupun dirata-ratakan dengan usia sekrang di hanya
hidup sampai umur 30 an saja, namun dialah orang yang paling menikmati hidup ini
karena ia bergaul dengan Allah. Dia tidak melakukan apa yang dikatakan dunia sebagai
suatu pencapaian prestasi, tapi Allah mengatakan dia orang yang berkenan di hati Allah,
karena itu Allah mengangkatnya.

Paulus juga, orang yang tidak takut akan kematian. Justru ia berkata, “Bagiku hidup
adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. Dia menikmati pelayanan yang dia lakukan
untuk Kristus. Kapan pun maut menjemputnya ia siap. Apakah kita bisa berkata seperti
itu?

Jadi, kalau anda takut akan kematian ataupun lagi merenungkan apa arti hidup anda,
tanyakan pada diri sendiri, apakah saya sudah hidup bergaul dengan Allah seperti
Henokh dan sudah melayani Kristus seperti Paulus? Kalau anda sudah melakukannya.
Jangan takut akan kematian. Hidup anda sangat berarti di hadapan Tuhan !!!

Pinkrose, Paris van Java, 22012007

Tuhan memberkati selalu …


   
  {sumber : Bible}

Apa Tujuan Yesus?

pengarang : Robinson Tulenan


Yohanes 11 :3-6

36
Marta dan Maria memberi kabar kepada YESUS supaya segera datang ke Betania
karena saudara mereka, Lazarus dalam keadaan sakit. Disaat mereka membututuhkan
dan merindukan YESUS untuk datang ke Betania, ternyata YESUS tidak datang bahkan
DIA menunda 2 hari untuk kesana, akhirnya Alkitab mencatat Lazarus meninggal dunia.
Marta dan Maria pasti kecewa dan berdukacita pada saat itu, kenapa! Pemikiran mereka
kalau YESUS datang pada saat Lazarus sakit pasti saudara mereka tidak akan mati.
Marta dan Maria mengundang YESUS ke Betania untuk menyembuhkan Lazarus
(terfokus pada 1 orang), tetapi YESUS menunda dua hari ke Betania tujuannya bukan
hanya kepada Lazarus tetapi kepada murid-2, Marta dan Maria bahkan kepada orang
Yahudi, (terfokus kepada orang banyak).

Sekarang yang menjadi pertanyaan, apa tujuan YESUS sehingga DIA tinggal dua hari di
seberang sungai Yordan ??
A. Untuk memulihkan keadaan rohani dari murid-murid.
- Yoh. 11:7-9 murid-murid berada diadalam ketakutan, mereka melarang YESUS untuk
masuk ke Yudea Karena takut menghadapi orang Yahudi. Sebelumnya orang-orang
Yahudi mengancam untuk merajam YESUS dengan batu, tetapi justru nyang mengalami
ketakutan adalah murid-murid.

- Yoh.11:11-13, Murid-murid tidak mengerti perkataan YESUS (Firman Tuhan). Setiap


perkataan dan ucapan yang yang keluar dari mulut YESUS adalah Firman Tuhan, sekian
lama mereka hidup, bergaul bahkan memberitakan Firman bersama YESUS tapi
ternyata mereka tidak mengerti Firman Tuhan.

- Yoh. 11:15, Iman dari pada murid-murid berada pada titik lemah. Kata YESUS mereka
harus belajar percaya. Walaupun mereka bersama dengan YESUS selalu mengadakan
banyak mujizat bersama YESUS tapi iman mereka merosot.

B. Yoh. 11:21-24, 11:32,39 Marta dan Maria mempunyai Iman pada hal-hal yang kecil.

Mereka percaya kalau YESUS datang pada waktu itu, maka Lazarus tidak akan mati
(perkara kecil). Kepercayaan mereka hanya terbatas pada hal-hal yang kecil.

C. Yoh. 11:36,45. Supaya Orang Yahudi menjadi percaya.

Dengan bangkitnya Lazarus dari kubur maka banyak orang Yahudi menjadi percaya
kepada YESUS. Ingat YESUS tidak pernah terlambat menolong kita, Jawabannya selalu
tepat pada kondisi dan situasi yang tidak terpikirkan oleh pikiran kita.
   

Apakah Allah Itu Adil?

pengarang : Henry Sujaya Lie


Pertanyaan kedua yang diajukan oleh para siswa sebuah SMA tersebut adalah ‘Apakah
Allah itu adil?’. Sedikit terhenyak, ketika mendengar urutan kedua pertanyaan terbesar
37
yang mereka miliki. Tanpa prasangka, saya berpikir berapa banyak sih dari mereka yang
melewati penderitaan yang berat dalam usia mereka. Tapi ah, saya berpikir mungkin
saya yang terlalu naif, karena masing-masing mereka tentu punya pergumulan dan
pemikiran masing-masing.

Apakah Allah itu adil? Mengapa ada penderitaan di muka bumi ini? Lihatlah
penderitaan di muka bumi ini? Mengapa bayi yang begitu polos ini lahir cacat bak
seonggok kol tak berdaya? Mengapa ada anak-anak lahir dengan down syndrome?
Mengapa saya hidup susah setelah membaktikan hidup saya untuk pelayanan? Mengapa
ada kejahatan? Salah siapa, sehingga orang-orang mati dalam kecelakaan pesawat?
Anak-anak mati dalam gempuran bom perang? Orang yang buta sejak lahir? Kelaparan
menusuk tanpa diharapkan? Mengapa ada orang hidupnya enak mulus kaya terhormat
sampai mati sementara yang lain terpuruk dalam derita, cacat, hina sampai mati?

Pertanyaan tentang keadilan Allah adalah salah satu cabang ilmu filsafat dan teologi
yang juga cukup besar peminatnya. Orang menyebutnya teodise (theodicy), yang
diambil dari kata Yunani ‘theos’ dan ‘diche’ – yang berarti keadilan Allah. Istilah ini
pertama kali dilemparkan oleh Leibniz, seorang matematikawan, fisikawan dan filsuf,
pada tahun 1710 dalam karya tulisnya Essais de Théodicée sur la bonté de Dieu, la
liberté de l'homme et l'origine du mal ("Theodicy Essay on the Benevolence of God, the
Free will of man, and the Origin of Evil"). Salah satu trilogi teka teki teodise yang
terkenal adalah sebagai berikut:

1. Allah itu Maha Baik


2. Allah itu Maha Kuasa
3. Ada penderitaan dan kejahatan di muka bumi.

Maka untuk merekonsiliasi fakta no 3, orang sepertinya akan memilih apakah Allah itu
tidak maha baik atau tidak maha kuasa sehingga ada penderitaan di muka bumi.

Adalah seseorang ternama yang bernama Charles Templeton (1915-2001) dari Kanada.
Pada masa mudanya dia adalah seorang penginjil besar, dan merupakan rekan sekerja
Billy Graham. Dia mendirikan Youth for Christ International bersama Graham. Charles
mendirikan sebuah gereja dengan jemaat 1200 orang dan dimulai dari 12 orang saja!
Alumni Princeton Theological Seminary ini, juga mempunyai acara televisi rohani di
CBS ‘Look Up and Live’! Ya, singkatnya Charles adalah seorang penginjil besar pada
masanya! Satu hari, Charles melihat sebuah foto seorang anak yang sekarat kelaparan,
menengadah ke langit.... Momen itu memukul dia. Dia kecewa. Mengapa Allah yang
baik membiarkan ini terjadi. Dan dia memutuskan untuk menjadi atheis. Meninggalkan
imannya dan menjadi politisi.

Kebanyakan dari kita mungkin tidak peduli akan penderitaan dan ketidakadilan di muka
bumi, paling tidak begitu pedulinya seperti Templeton. Kecuali kalau penderitaan itu
memukul kita secara pribadi. Kecuali kalau kita yang kena tulah, maka kita menengadah
ke langit dan berseru, “Mengapa saya? Mengapa? Mengapaaaaaaaaaaaaaaa....?”

Yang menarik, ada beberapa kisah dalam Injil tentang diskusi teodise ini. Murid-murid
Yesus bertanya salah siapa sehingga orang ini buta sejak lahir? Lalu ada juga saat di
mana orang-orang menggosipkan bahwa orang-orang yang mati tertimpa pilar kolam
Siloam dan orang-orang yang darahnya dicampur untuk upacara penyembahan berhala,
adalah orang-orang sial yang kena tulah. Orang-orang berdosa.

Yesus kelihatannya ‘tidak menjawab’ pertanyaan murid-muridNya. Dia jelas-jelas


menghindari penghakiman bahwa bencana atau penderitaan adalah karena dosa orang
itu. Yesus menolak untuk menghakimi, gantinya Dia memilih untuk menyembuhkan
orang buta itu. Dia tidak menjawab dari mana asal penderitaan orang buta itu. Tidak
juga Dia berusaha membela dan mencari penjelasan logis tentang keadilan Allah. Kalau
Dia hidup di jaman sekarang, saya kira Dia tidak akan bilang, “...korban gempa, korban
38
tsunami, korban WTC itu karena mereka penuh dosa, bla bla bla....” Tidak. Dia tidak
seperti itu. Dia cuma konsentrasi satu hal, memulihkan. Titik.

Dan Dia menjamah orang buta itu dan menyembuhkan. “Biarlah Allah dimuliakan.” Itu
saja kata-kataNya.

Seperti yang saya terangkan di atas, kebanyakan dari kita tidak akan bertanya tentang
keadilan Allah, kecuali saat penderitaan menyiksa kita. Saat kekecewaan mencambuki
kita dengan paku kepedihan. Saat mimpi-mimpi kita hancur dan hidup kita menjadi
terasa hampa.

Dan kita bertanya? Salah apa aku Tuhan? Adilkah Kamu? Aku melayani Kamu sampai
kerjaan di kantor terlantar. Aku bayar perpuluhan, datang pertemuan doa tanpa lalai.
Dan apa balasanMu untuk itu? Seorang pria menangis ketika istrinya berusaha bunuh
diri. Anak mereka yang satu mati kecelakaan dan satu lagi kecanduan ganja. Kedua
orangtua setia melayani Tuhan. Tidakkah kita ingin mengguncang-guncang bahu Tuhan
dan memohonNya untuk tidak terlalu keras kepada umatNya?

Roma 8:28 adalah ayat misterius yang berusaha (o, sungguh sangat berusaha)
meyakinkan kita bahwa di atas segala ketidakmengertian kita, Allah merancangkan
sesuatu yang indah, tidak pernah yang buruk, apapun yang terjadi dalam hidup kita.
Hanya yang indah. Ayat ini tidak menerangkan bagaimana, juga tidak berusaha memberi
pembelaan logis tentang keadilan Allah. Ayat ini hanya berusaha meyakinkan kita
bahwa cinta Allah melampaui pengertian kita.

Mimpi-mimpi kita yang hancur, kepedihan dan penderitaan kita bukanlah keping-keping
yang terjadi sia-sia dalam kehidupan kita. Allah memonitor hidup kita dan tidak lalailah
Dia. Kepingan mimpi yang hancur itu adalah bagian rencanaNya yang besar.
Kekecewaan dan penderitaan kita adalah bagian dari mimpi yang besar, karena Allah
bermimpi supaya kita memiliki satu mimpi. Yaitu mimpi untuk bergaul dan mengenal
Dia. Itulah mimpi yang tertinggi dan teragung dan terutama bagi umat manusia. Dan Dia
mengizinkan segala kepedihan (dalam misteri yang tidak akan pernah kita pahami)
terjadi, agar kita mengalihkan mata kita pada mimpi yang tertinggi dan ingat bahwa
tempat ini cuma sementara. Dia menahan rindu luar biasa menanti saat kita bersatu
denganNya kelak, di mana mimpi kita yang tertinggi akan dipuaskan.

Kadang kala, peluklah penderitaan itu. Jika itu memurnikan kita dan membawa kita
kepada mimpi tertinggi. Jika kita tahu kesementaraan di dunia tidak ada artinya dengan
Pribadi Allah. Jika kita tahu bahwa bahkan sekalipun daging dan hati kita habis lenyap,
gunung batu dan warisan kita ialah Allah sendiri. Di atas mimpi-mimpi kita yang
hancur, ketahuilah ada mimpi yang tertinggi.

Akhirnya setelah menulis sekian panjang, saya juga tidak mengajukan jawaban akan
teka teki teodise ini. Saya cuma membawa pesan seperti Yesus ketika Dia disodori teka-
teki teodise ini. “Salah siapa orang ini buta sejak lahir?”. Yesus menyembuhkan dan
berkata, “Bukan salah siapa-siapa, lihatlah sekarang Allah dimuliakan..” Allah
dimuliakan mungkin tidak lewat penyakit kita yang sembuh, tetapi lewat karakter kita
yang dimurnikan. Mungkin duri dalam daging kita tidak pernah dicabut sampai mati,
tetapi kerendahan hati kita dilatih dan disempurnakan saat kita masuk pintu sorga.

Sungguh melelahkan dan sia-sia untuk mencari jawab mengapa AKU menderita. Allah
memberi kesempatan pada kita untuk bergaul dan memuliakan Dia lewat kekecewaan,
penderitaan dan keperihan kita. Itulah mimpiNya dan mimpi kita yang tertinggi. Bergaul
dengan Dia.
   
  {sumber : Henry Sujaya Lie }

39
Apakah Itu Kasih?

pengarang : Susan P Schutz


Kasih adalah ...
Bergembira pada saat orang lain berbahagia. Bersedih untuk mereka yang bersedih.
Selalu bersama saat baik maupun saat susah. Kasih adalah sumber kekuatan.

Kasih adalah ...


Jujur karena dirimu setiap waktu menceritakan, Mendengarkan kebenaran dan tidak
berpura-pura. Kasih adalah sumber kejujuran.

Kasih adalah ...


Suatu pengertian sepenuhnya mengenai apa yang kau rasakan, Jika kau merupakan
bagian dari orang lain. Menerima orang lain sebagaimana adanya mereka Dan tidak
mencoba untuk mengubah mereka menjadi sesuatu yang lain Kasih adalah sumber
persatuan.

Kasih adalah ...


Kebebasan untuk mencapai keingananmu Saat berbagi pengalaman dengan orang lain.
Pertumbuhan suatu individu di sisimu Dan pertumbuhan bersama dengan individu lain.
Kasih adalah sumber kesuksesan.

Kasih adalah ...


Kedahsyatan dari angin topan, Ketenangan dalam pelangi. Kasih adalah sumber dari
adanya keinginan besar.

Kasih adalah ...


Memberi dan mengambil dalam situasi sehari-hari, Bersabar dengan setiap kebutuhan
dan keinginan. Kasih adalah sumber kebersamaan.

Kasih adalah ...


Mengetahui bahwa orang lain akan selalu bersamamu, Tanpa memandang apa yang
terjadi. Kehilangan orang lain pada saat mereka jauh Tetapi tetap dekat di hati tiap waktu.
Kasih adalah sumber hidup!

"Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan
tidak sombong." (I Korintus 13:14)
   
  {sumber : milist}

Arti Kata Miskin di Hadapan Allah

pengarang : Pdm. Johny Kilapong, MA

BACAAN; MAT 5:3


40
Kata miskin yang dimaksud dalam ayat ini bukanlah miskin secara jasmani. Jika kita
menggali dari bahasa aslinya kita akan menemukan 2 kata dalam bahasa inggris 'The
Contrite and mourners.' Dua kata ini dapat diartikan lurus, 'Perasaan patah hati karena
dosa, menyesal yang dalam, orang yang berkabung.' Dalam pengertian yang lebih
aplikatif adalah 1. Seseorang yang menyesali akan perbuatan dosanya dan ingin
melakukan perubahan hidup (metanoia), 2. Seseorang yang merasa tidak berdaya dan
tidak punya apa-apa sehingga sangat membutuhkan Tuhan, 3. Seseorang yang memiliki
kerendahan hati (humble) dan selalu merasa haus dan rindu akan Tuhan.

Ketika Yesus hadir ke dunia, situasi dunia dalam keadaan kacau. Setiap orang
membutuhkan kelepasan dari penjajahan romawi yang begitu kuat, ingin mengalami
kedamaian, ingin mengalami perubahan atas situasi yang sangat mencekam. Pada zaman
herodes, hampir setiap hari ada orang yang digantung. Kekejaman Herodes telah
menghantui setiap pikiran orang israel khususnya pada saat itu. Memang pada saat itu
ekonomi tidak dalam keadaan baik. Penekanan Yesus kepada kata miskin bukanlah
bermaksud untuk mengubah ekonomi pada saat itu.

Yesus ingin mengarahkan dan menyadarkan mereka kepada pada satu titik kesadaran
bahwa mereka membutuhkan sesuatu lebih dari yang mereka sadari. Kebutuhan yang
mengalahkan kebutuhan yang mereka pikirkan selama ini. Kebuthan yang paling penting
pada saat itu adalah kebutuhan dan kerinduan akan Tuhan yang menjadi penentu dan
penjawab atas segala persoalan yang mereka hadapi saat itu. Umat Israel pada saat itu
terlalu mencondongkan pikiran dan hati mereka pada persoalan. Tuhan ingin mengubah
fokus mereka dari masalah kepada Allah yang pemberi solusi atas setiap masalah. Tuhan
ingin mengatakan bahwa yang lebih mereka butuhkan adalah Tuhan bukan jalan keluar
dari masalah tersebut.

Kadang-kadang kita mengalami situasi seperti orang Israel pada saat itu. Karena masalah
begitu banyak kita mulai beralih fokus. Seharusnya Tuhan yang menjadi fokus tetapi
berubah ke masalahyang dialami. Ketika kita mulai fokus kepada masalah maka kita akan
mengalami: kuatir. takut, serba ragu-ragu dan mudah marah/tersinggung. Masalah hanya
akan membuat kita kuatir dan bimbang. Masalah hanya akan membuat kita kekurangan
tenaga dan energi. Tetapi ketika kita fokus kepada Tuhan maka kita akan mengalami: a.
kekuatan, b. keberanian untuk menghadapinya, c. obyektif dalam melihat masalah, d.
memiliki iman yang kuat, e. bertumbuh pengharapan kepada Tuhan, f. Kerinduan yang
kuat untuk selalu bersekutu dengan Tuhan, g. Memiliki hikmat Tuhan untuk
menyelesaikan masalah tersebut.

Ketika kita selalu merindukan dan membutuhkan Tuhan, maka kita akan mengalami
kekuatan demi kekuatan dalam menghadapi setiap masalah. Masalah pasti ada setiap hari.
Tetapi jangan takut Tuhan pasti memberikan jalan keluar. Apapun masalah saudara
serahkan kepada Tuhan maka Tuhan sendiri akan bertindak (Mzm 37:5).

Kupang - NTT
   
  {sumber : Alkitab, Vines, Strong}

Ayah, Siapakah Orang Kristen Itu?

SEORANG anak kecil menatap ayahnya dan bertanya, "Yah, siapakah yang dimaksud
41
dengan orang Kristen?" Ayahnya menjawab, "Orang Kristen adalah orang yang
mengasihi dan taat kepada Tuhan. Ia mengasihi sahabat-sahabatnya, tetangganya, dan
bahkan musuh-musuhnya. Ia setia berdoa, lemah lembut, hidup kudus, dan lebih senang
pergi ke surga ketimbang segala sesuatu yang ada di dunia ini. Anakku, itulah orang
Kristen!" Anak laki-laki itu termangu sebentar, kemudian bertanya lagi, "Apakah saya
pernah ketemu orang yang demikian?"

Ayah dalam ilustrasi tersebut memberikan sebuah jawaban baik kepada anaknya. Ia
menekankan tentang kasih Tuhan dan kasih kita kepada sesama, bahkan kepada musuh
dan orang yang menyebabkan kemalangan pada diri kita. Ia juga menegaskan perlunya
bersekutu dengan Bapa, mencari kerajaan Allah terlebih dahulu dan menghasilkan buah
Roh dalam kehidupan seorang Kristen. Itu semua bukan jawaban yang buruk. Tetapi,
bayangkan betapa terkejutnya sang ayah ketika anaknya bertanya kalau-kalau ia pernah
bertemu dengan rang yang seperti itu!

Apakah mungkin bahwa kita berbicara tentang sesuatu yang baik, tetapi melangkah di
jalan yang keliru? Kita mungkin mampu untuk mengatakan kepada orang lain apa dan
siapa orang Kristen itu, bahkan mungkin mengakui bahwa kita adalah Kristen, tetapi
pernahkah kita menunjukkan kekristenan itu kepada mereka?

Jika seorang datang kepada Anda dan meminta gambaran tentang seorang Kristen,
apakah Anda akan MENGATAKAN hal ini atau... Anda mau MENUNJUKKANNYA?
   

Bagaimana Kalau Allah Punya Answering Machine

pengarang : Unknown
Bagaimana Kalau Allah Punya Answering Machine?
Bayangkan bila pada saat kita berdoa dan mendengar ini:

"Terima kasih, Anda telah menghubungi Rumah Bapa". Pilihlah salah satu:
* Tekan 1 untuk 'meminta'.
* Tekan 2 untuk 'mengucap syukur'.
* Tekan 3 untuk 'mengeluh'.
* Tekan 4 untuk 'permintaan lainnya'."

Atau, bagaimana jika Allah memohon maaf seperti ini: "Saat ini semua malaikat sedang
membantu pelanggan lain. Tetaplah menunggu. Panggilan Anda akan dijawab
berdasarkan urutannya."

Bisakah Anda bayangkan bila pada saat berdoa, Anda mendapat respons seperti ini:
* "Jika Anda mau bicara dengan Malaikat Gabriel, tekan 1; dengan Malaikat Mikhail,
tekan 2; dengan malaikat lainnya, tekan 3. Jika Anda ingin mendengar nyanyian Raja
Daud saat Anda menunggu, tekan 4. "Untuk mengetahui apakah orang yang Anda kasihi
akan dipanggil ke Rumah Bapa, masukkanlah nomor KTP-nya. Untuk pesan tempat di
Rumah Bapa, tekanlah Y, O, H, A, N, E, S dan tekan 3,1, 6." "Untuk jawaban pertanyaan
tentang dinosaurus, umur bumi, dan di mana bahtera Nuh berada, silahkan tunggu sampai
Anda tiba di sini."
Atau bisa juga Anda mendengar ini: "Komputer kami menunjukkan bahwa Anda telah
satu kali menelpon hari ini, silakan mencoba kembali esok hari." "Kantor ini ditutup pada
akhir minggu. Silakan menelpon kembali hari Senin setelah pukul 9 pagi."

Namun puji Tuhan, Allah kita mengasihi kita, Anda dapat menelponNya setiap saat !!!
Anda hanya perlu untuk memanggilnya sekali dan Tuhan mendengar Anda.Karena
Yesus, Anda tidak akan pernah mendapat nada sibuk.Tuhan menerima setiap panggilan
dan mengetahui siapa pemanggilnya secara pribadi. Ketika Anda memanggil dan Tuhan
42
akan menjawab; Anda akan menangis minta tolong dan DIA akan berkata : "Ini AKU"
(Yesaya 58:9).
Ketika Anda memanggil, gunakan Nomor Telepon Darurat dibawah ini:

* Saat Berduka Cita, putar Yohanes 14.


* Ketika dikecewakan sesama, putar Mazmur 27.
* Jika Anda ingin berbuah, putar Yohanes 15.
* Ketika Anda Berdosa, putar Mazmur 51.
* Ketika Anda kawatir, putar Matius 6:19-34.
* Ketika Anda dalam bahaya, putar Mazmur 91.
* Ketika Tuhan terasa jauh, putar Mazmur 139.
* Ketika Iman Anda perlu dikuatkan putar Ibrani 11.
* Ketika Anda merasa sendiri dan takut, putar Mazmur 23.
* Ketika hidup Anda sedang dalam kepahitan, putar I Korintus 13.
* Untuk Rahasia kebahagiaan Paulus, putar Kolose 3 : 12-17.
* Untuk Arti Kekristenan, putar I Korintus 5 : 15-19.
* Ketika Anda merasa kecewa dan ditinggalkan, putar Roma 8 :31-39.
* Ketika Anda menginginkan kedamaian dan ketenangan, putar Matius 11:25-30.
* Ketika Dunia terlihat lebih besar dari Tuhan, putar Mazmur 90.
* Ketika Anda ingin jaminan Kekristenan putar Roma 8 : 1-30.
* Ketika Anda meninggalkan rumah untuk bekerja atau bepergian, putar Mazmur 121.
* Untuk penemuan/kesempatan besar, putar Yesaya 55.
* Ketika Anda membutuhkan keberanian untuk suatu tugas, putar Yosua 1.
* Supaya dapat bergaul dengan baik terhadap sesama, putar Roma 12.
* Ketika Anda memikirkan kekayaan, putar Markus 10.
* Saat Anda mengalami depresi, putar Mazmur 27.
* Jika Anda kesulitan keuangan, putar Mazmur 37.
* Jika Anda kehilangan kepercayaan terhadap orang, putar I Korintus 13.
* Jika orang di sekitar kita tampak berlaku tidak baik, putar Yohanes 15.
* Ketika Anda putus asa dengan pekerjaan, putar Mazmur 126.
* Jika Anda menemukan bahwa dunia mengecil dan Anda merasa besar, putar Mazmur
19.

Nomor-nomor tersebut dapat langsung dihubungi. Operator tidak diperlukan. Seluruh


saluran ke Surga terbuka 24 jam sehari!! Bagikan daftar telepon ini kepada orang-orang
disekeliling kita. Mana tahu mungkin mereka sedang membutuhkannya.

Jika perlu ajaklah berdoa bersama. Selamat merenungkan


Contributed by Anthon Panggabean

Bahasa Kasih

pengarang : Lydia
Bahasa Kasih Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman pengharapan dan kasih, dan
yang paling besar diantaranya ialah KASIH. (I Korintus 13 : 13) Sempat terlihat di layar
kaca kita beberapa waktu lalu, iklan sebuah produk lotion bayi terkenal. Dalam iklan itu
divisualisasikan sentuhan lembut penuh kasih dari sang ibu yang memberi kenyamanan
dan kehangatan bagi bayinya. Sentuhan penuh cinta dari si ibu adalah bahasa kasih yang
paling dimengerti bayinya. Demikian pula adanya KASIH, deskripsi rasul Paulus
mengenai kasih seperti yang tertulis dalam I Korintus 13:4-7 adalah definisi terbaik yang
pernah tercatat dalam sejarah peradaban manusia. Namun kasih bukan hanya sebatas
kata, kasih hanya mampu dibahasakan dengan perbuatan, hampir seperti iklan lotion tadi.
Bahasa kasih sejati bersumber dari Bapa sendiri ketika Ia dalam keajaiban kasihNya
memprakarsai keselamatan manusia (Yesaya 43:11) dan mengutus Kristus untuk
melakukan keselamatan itu.

43
Kristus membahasakan kasih Bapa dengan tulus ketika Ia melintasi via Dolorosa menuju
Kalvary. Keagungan kasihNya memberi dampak besar dalam kehidupan manusia
sehingga barangsiapa yang percaya kepadaNya tidak binasa melainkan beroleh hidup
yang kekal. Sentuhan kasih Bapa melalui Kristus akan dirasakan, dinikmati jika kita mau
menerima Dia dalam hidup kita. Dengan demikian Sang Empunya Kasih Sejati itu akan
tinggal di dalam hidup kita, mengalirkan kasihNya bagaikan aliran-aliran air kehidupan
sehingga kitapun mampu membahasakan kasih kepada sesama. Bahasa kasih tidak
dipelajari secara khusus, tidak ada universitas yang punya fakultas untuk mempelajari
bahasa kasih. Boleh di kata, tidak ada lembaga apapun di dunia ini yang punya
kemampuan mengajarkan bahasa kasih dengan baik. Hanya keintiman dengan Bapa dan
FirmanNya lah yang akan memproses hidup kita untuk mengerti bahkan mampu
membahasakan kasih dengan baik. Dalam proses ini Bapa tidak membiarkan kita seorang
diri, tetapi memberikan Roh Kudus untuk memimpin dan menjadi guru terbaik kita
   

Bambu dan Pakis

pengarang : Unknown
Suatu hari aku memutuskan untuk berhenti ... berhenti dari pekerjaanku, berhenti dari
hubunganku dengan sesama dan berhenti dari spiritualitasku. Aku pergi ke hutan untuk
bicara dengan Tuhan untuk yang terakhir kalinya.
"Tuhan", kataku. "berikan aku satu alasan untuk tidak berhenti?"
Dia memberi jawaban yang mengejutkanku.
"Lihat ke sekelilingmu", kataNya. "Apakah engkau memperhatikan tanaman pakis dan
bambu yang ada dihutan ini?"
"Ya", jawabku.
Lalu Tuhan berkata, "Ketika pertama kali Aku menanam mereka,  Aku menanam dan
merawat benih-benih mereka dengan seksama. Aku beri mereka cahaya. Aku beri mereka
air. Pakis-pakis itu tumbuh dengan sangat cepat.  Warna hijaunya yang menawan
menutupi tanah. Namun, tidak ada yang terjadi dari benih bambu. Tapi, Aku tidak
berhenti merawatnya.
Dalam tahun kedua, pakis-pakis itu tumbuh lebih cepat dan lebih banyak lagi. Namun,
tetap tidak ada yang terjadi dari benih bambu. Tetapi Aku tidak menyerah terhadapnya. "
"Dalam tahun ketiga tetap tidak ada yang tumbuh dari benih bambu itu, tapi Aku tetap
tidak menyerah. Begitu juga dengan tahun ke empat. "
"Lalu pada tahun ke lima, sebuah tunas yang kecil muncul dari dalam tanah. Bandingkan
dengan pakis, itu kelihatan begitu kecil dan sepertinya tidak berarti.
Namun enam bulan kemudian, bambu ini tumbuh dengan mencapai ketinggian lebih dari
100 kaki. Dia membutuhkan waktu lima tahun untuk menumbuhkan akar-akarnya. Akar-
akar itu membuat dia kuat dan memberikan apa yang dia butuhkan untuk bertahan. Aku
tidak akan memberikan ciptaanku tantangan yang tidak bisa mereka tangani. "
"Tahukan engkau anakKu, dari semua waktu pergumulanmu, sebenarnya engkau sedang
menumbuhkan akar-akarmu? Aku tidak menyerah terhadap bambu itu. Aku juga tidak
akan pernah menyerah terhadapmu. "
44
Tuhan berkata "Jangan bandingkan dirimu dengan orang lain.  Bambu-bambu itu
memiliki tujuan yang berbeda  dibandingkan dengan pakis. Tapi keduanya tetap membuat
hutan ini menjadi lebih indah.”
"Saat mu akan tiba", Tuhan mengatakan itu kepadaku. "Engkau akan tumbuh sangat
tinggi"
"Seberapa tinggi aku harus bertumbuh?" tanyaku.
"Sampai seberapa tinggi bambu-bambu itu dapat tumbuh?" Tuhan balik bertanya.
"Setinggi yang mereka mampu?" Aku bertanya
"Ya." jawabNya, "Muliakan Aku dengan pertumbuhan mu, setinggi yang engkau dapat
capai."
Lalu aku pergi meninggalkan hutan itu, menyadari bahwa Allah tidak akan pernah
menyerah terhadap ku. Dan Dia juga tidak akan pernah menyerah terhadap Anda.
Jangan pernah menyesali hidup yang saat ini Anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu
hari.
Hari-hari yang baik memberikan kebahagiaan; hari-hari yang kurang baik memberikan
pengalaman; kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini.
   

Banyak Anggota Tetapi Satu Tubuh

pengarang : Joseph Wise Poriman


I Korintus 12 : 12 “ Karena sama seperti tubuh itu satu dan anggota-anggotanya banyak,
dan segala anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh, demikian pula Kristus. “
Ayat 14 “ Karena tubuh juga tidak terdiri dari satu anggota, tetapi atas banyak anggota.
Andaikata kaki berkata: “ Karena aku bukan tangan, aku tidak termasuk tubuh,” jadi
benarkah ia tidak termasuk tubuh ? “

Ayat 19-20 “ Andaikata semuanya adalah satu anggota, dimanakah tubuh ? Memang ada
banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.”

Ayat 27 “ Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah
anggotanya.”

Saya teringat pada satu cerita dimana ada empat bersaudara hidup dalam tubuh Manusia.
Mereka adalah Wajah, Tangan, Kaki, serta Perut. Keempatnya hidup rukun, sampai suatu
hari timbul perselisihan di antara mereka. Masing-masing saling menonjolkan diri,
menganggap diri mereka paling penting.

Pertama kali Kaki berbicara, "Teman-teman, akulah yang paling penting diantara kalian.
Coba bayangkan tanpa aku, manusia  bakal tidak bisa ke mana-mana."

Sahut Tangan, "Aha Kaki, manusia tanpa tangan tidak akan bisa bekerja. Memang benar
tanpa Kaki manusia tidak bisa kemana-mana, tetapi itu tidak penting. Tapi yang terpenting
bagi manusia adalah bekerja, setelah bekerja baru dapat makan. Jadi manusia harus bekerja
dan itu yang terpenting. Dan hanya Tangan yang bisa bekerja untuk mencarikan nafkah
manusia."

Wajahpun menyungging senyum mendengar penuturan Kaki dan Tangan. Terbayang rasa
congkak pada dirinya, lalu mencetuslah ia "Kalian sama sekali tidak penting dibanding
45
dengan aku. Tahu nggak kalian, manusia itu dihargai karena apa ? Karna wajahnya. Wajah
yang tampan dan cantik membuat  manusia dikagumi. Selain itu aku memiliki panca indra,
yaitu Mata, Telinga, Hidung, Lidah, serta Mulut. Nah, jelas-jelas aku yang paling hebat dan
paling penting !!!

Perut, yang tadi diam saja, ikut-ikutan bicara, "Kuakui Kaki lebih kuat daripadaku. Tangan
lebih pintar. Wajah lebih cakep. Tetapi sebenarnya akulah paling penting. Tanpa aku,
kalian semua akan tewas !!!"

Mendengar celoteh Perut, anggota tubuh lainnya menjadi marah. Mereka sebaliknya
menganggap Perut bagian tubuh yang paling malas. Coba bayangkan, pekerjaan perut
sehari-hari hanya makan dan makan melulu. Tapi kalau kami : Kaki membawa tubuh ke
tempat mencari nafkah. Tangan bekerja mencari uang. Wajah selalu menunjukkan raut
muka manis agar disenangi namun semua hasil jerih payah itu dimakan Perut ! Dasar perut
tak berguna !.

Sejak kejadian itu, Kaki, Tangan, serta Wajah mulai mengabaikan Perut. Mereka tidak mau
mencarikan makanan buat Perut.  " Biar Perut tahu bahwa tanpa kita ia tidak ada gunanya!"
kata mereka.

Perut pun tidak menerima makanan selama berhari-hari dan Perut menjadi sangat lemah.
Tetapi yang herannya bukan hanya Perut yang merasa lemah tapi ternyata anggota tubuh
lainnya juga ikut  menjadi lemah. Tangan serta Kaki sulit digerakkan, kaki tidak kuat untuk
berjalan, sedang tangan merasa lemas nggak bisa bekerja. Wajah menjadi sering meringis
karena menahan rasa lapar dan sakit. Wajah yang tadi tampan, kini menjadi penuh kerut
merut. Tubuhpun menjadi lemah tak berdaya.

Kini Kaki, Tangan, serta Wajah menyadari kesalahan mereka. "Kita tidak bisa hidup tanpa
Perut." kata mereka akhirnya.

Maka pertengkaranpun berakhir. Bersama-sama, semua anggota Tubuh mulai bersatu,


mulai bahu-membahu dalam segala bidang.

I Korintus 12 : 26 “ Karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita;
jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita. “

Sdr-sdr yang kekasih, kita semua merupakan anggota tubuh Kristus yang harus hidup
dalam satu kesatuan dan kerukunan. Praktek kerukunan perlu kita terapkan dalam
kehidupan kekristenan kita sehari-hari. Mari kita ciptakan kerukunan dan kesatuan di
antara umat Tuhan sehingga ketika Tuhan datang kembali IA akan mendapatkan tempat
untuk meletakkan KepalaNya. Yesus berkata dalam Matius 8 : 20 “ Serigala mempunyai
liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk
meletakkan kepalaNya. “

Pada akhir zaman ini Iblis punya satu misi untuk menceraiberaikan Tubuh Kristus. Seperti
raja Herodes yang menunjuk pada Iblis dimana pada Natal pertama begitu Herodes
mendengar bahwa bayi Yesus sudah lahir. Bayi Yesus yang menunjuk pada Tubuh Kristus
maka Herodes segera mengincar dan mau membunuhNya. Herodes disebut juga sebagai
serigala, serigala yang akan menerkam  dan menceraiberaikan domba-domba ( Lukas 13 :
31-32 ). Yohanes 10 : 12b “ sehingga serigala itu menerkam dan menceraiberaikan domba-
domba itu. “

Iblis tidak suka melihat Tubuh Kristus hidup dalam kesatuan dan kerukunan, Iblis bagaikan
serigala yang akan menceraiberaikan domba-domba, Iblis mempunyai misi untuk
menghancurkan kesatuan Tubuh Kristus.

Dalam gereja ada juga lima jabatan yang ditetapkan Tuhan yang juga merupakan satu
kesatuan. I Korintus 12 :28 “ Dan Allah telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat :
46
pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar ( lebih lengkapnya
dituliskan dalam Efesusu 4 : 11-12 “ Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun
nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
tubuh Kristus. “

Kelima jabatan ditetapkan untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pembangunan


Tubuh Kristus. Itu sebabnya mari kita membawa diri kita untuk masuk dalam proyek
Pembangunan Tubuh Kristus, itulah satu persekutuan yang akan membawa jemaat masuk
dalam proses penyucian dan pengudusan lewat Firman Allah yang menyucikan dan
menguduskan. Yohanes 17 : 17 “ Kuduskanlah mereka dalam kebenaran, FirmanMu adalah
kebenaran. “

Hari demi hari jemaat disucikan dan dikuduskan lewat kebenaran Firman Tuhan sampai
satu saat Tubuh Krintus benar-benar terbentuk, kudus dan cemerlang tanpa cacat atau kerut
atau yang serupa itu, kudus dan tidak bercela ( Efesus 5 : 26-27 ) sehingga saat Kristus
datang kembali pada kali yang kedua sebagai Kepala maka Ia akan mendapatkan tempat
untuk meletakkan KepalaNya.

Oleh sebab itu, kitab Ibrani 12 : 14a menuliskan:“ Berusahalah hidup damai dengan semua
orang dan kejarlah kekudusan. “

Mari, hiduplah dalam kesatuan, berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah
kekudusan untuk menyambut Tuhan yang akan datang kembali sebagai Kepala dan sebagai
Mempelai Surgawi …
   
  {sumber : penggembalaan}

Bapaku Pemulung Ulung

Suatu hari Guru sekolah minggu memberikan tugas kepada murid-muridnya: Seperti apa
Allah Bapa itu? "Untuk mudahnya, kalian harus melihat Dia sebagai seorang Bapa..
seorang papi," ujar guru tsb.

Minggu berikutnya, guru tsb menagih PR dari setiap murid yang ada. "Allah Bapa itu
seperti Dokter!" ujar seorang anak yang papanya adalah dokter. "Ia sanggup
menyembuhkan sakit penyakit seberat apapun!" "Allah Bapa itu seperti Guru!" ujar anak
yang lain. "Dia selalu mengajarkan kita untuk melakukan yang baik dan benar." "Allah
Bapa itu seperti Hakim!" ujar seorang anak yang papanya adalah hakim dengan
bangga,"Ia adil dan memutuskan segala perkara di bumi."

"Menurut aku Allah Bapa itu seperti Arsitek. Dia membangun rumah yang indah untuk
kita di surga!" ujar seorang anak tidak mau kalah. "Allah Bapa itu pokoknya kaya sekali
deh! Apa saja yang kita minta Dia punya!" ujar seorang anak konglomerat. Guru tsb
tersenyum ketika satu demi satu anak memperkenalkan image Allah Bapa dengan
semangat.

Tetapi ada satu anak yang sedari tadi diam saja dan nampak risih mendengar jawaban
anak2 lain. "Eddy, menurut kamu siapa Allah Bapa itu?" ujar ibu guru

dengan lembut. Ia tahu anak ini tidak seberuntung anak2 yang lain dalam hal ekonomi,
dan cenderung lebih tertutup.

Eddy hampir2 tidak mengangkat mukanya, dan suaranya begitu pelan waktu
menjawab,"Ayah saya seorang pemulung... jadi saya pikir... Allah Bapa itu Seorang
Pemulung Ulung." Ibu guru terkejut bukan main, dan anak-anak lain mulai protes
47
mendengar Allah Bapa disamakan dengan pemulung. Eddy mulai

ketakutan. "Eddy,"ujar ibu guru lagi. "Mengapa kamu samakan Allah Bapa dengan
pemulung?"

Untuk pertama kalinya Eddy mengangkat wajahnya dan menatap ke sekeliling sebelum
akhirnya menjawab,"Karena Ia memungut sampah yang tidak berguna

seperti Eddy dan menjadikan Eddy manusia baru, Ia menjadikan Eddy anakNya."

Memang bukankah Dia adalah Pemulung Ulung? Dia memungut sampah-sampah seperti
saudara dan saya, menjadikan kita anak-anakNya, hidup baru bersama Dia, dan bahkan
menjadikan kita pewaris kerajaan Allah.

Yohanes 3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepadaNya
tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman, itu bukan hasil
usahamu sendiri melainkan pemberian Allah.

God bless

John 3:16 "For God so loved the world, that He gave His only begotten
Son, that whoever believes in Him should not perish, but have eternal life."
   

Batas Sabar Tuhan

1 Timotius 2:4, Yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan


memperoleh pengetahuan akan kebenaran.

Bagian pertama ayat pokok kita: Kehendak Tuhan, hati Tuhan, dapat diumpamakan juga
sebagai cita-cita Tuhan supaya semua orang diselamatkan.

Rasul Paulus, rasul-rasul yang lain, bahkan Tuhan Yesus sendiri banyak berbicara
mengenai memberitakan kabar baik, berita keselamatan bagi semua orang.

1 Korintus 9:22, Bagi orang-orang yang lemah aku menjadi seperti orang yang lemah,
supaya aku dapat menyelamatkan mereka yang lemah. Bagi semua orang aku telah
menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari
antara mereka.

Matius 4:19, Yesus berkata kepada mereka: "Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan
Kujadikan penjala manusia."

Banyak contoh kegerakan dalam gereja terjadi di dunia ini sekarang dan terutama sejak
awal abad ke-20 (1900-an) Roh Kudus bekerja dua kali ganda ditandai dengan Azusa
Street Revival, gereja-gereja bangkit, penginjilan menjangkau hampir ke seluruh dunia,
negara-negara komunis tumbang dan Injil dapat diberitakan, jiwa-jiwa datang kepada
Tuhan.

Tetapi banyak kali revival terjadi mengikuti rupa-rupa kegoncangan yang terjadi lebih
dulu. Misalnya abad ke-20 sudah diawali dengan Perang Dunia I (1914-1918) dan Perang
Dunia II (1939-1945), Azusa Street Revival dan gempa bumi San Francisco yang terpisah
48
hanya beberapa minggu. Jadi akan ada penuaian gereja universal hanya sebagai orang
percaya kitapun harus bersiap bukan hanya untuk revival yang akan terjadi tetapi juga
untuk kegoncangan yang Tuhan ijinkan lebih dulu terjadi.

2 Petrus 3:9, Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang
menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki
supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

Kesempatan yang Tuhan kasih kepada kita harus selalu menjadi kesempatan untuk lebih
baik, kesempatan lebih berkenan dan terutama kesempatan untuk bertobat. Kalau suami
atau isteri atau orang tua atau anak atau orang yang kita kasihi belum terima Tuhan
Yesus, sekarang kesempatan kita untuk berdoa bersaksi bagi mereka, sekarang
kesempatan mereka untuk terima Tuhan. Sampai Tuhan jadi kelihatan plin-plan,
kelihatan lalai buat sebagian orang karena Ia tidak menghendaki kita binasa. Sungguh,
Tuhan itu sabar. Tetapi saya harus ingatkan saudara setiap kali mendengar kata-kata ini,
Tuhan sabar berarti (sama dengan) ada batas kesabaran Tuhan.

Bukti kesabaran Tuhan ada batasnya pada ayat 8 dan ayat 10 dari 2 Petrus 3. Ayat 8,
Akan tetapi, saudara-saudaraku yang kekasih, yang satu ini tidak boleh kamu lupakan,
yaitu, bahwa di hadapan Tuhan satu hari sama seperti seribu tahun dan seribu tahun sama
seperti satu hari. Jadi walau seribu tahun tetapi itu berarti ada batasnya; Tuhan memberi
batas-batas buat manusia yang kita kenal sebagai waktu. Di dunia ini ada waktu dan
waktu berarti tidak selama-lamanya : bisa sewaktu-waktu (tiba-tiba, seperti gambaran
kedatangan Tuhan bagaikan pencuri yang datang pada saat orang-orang tidak berjaga-
jaga). Lihat ayat 10, Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan
lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala
api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap.

Kalau kita Tuhan (kalau), sudah lama pastinya kita jitak itu orang-orang bikin sakit hati
anak-anak Tuhan bikin sakit hati Tuhan. Tuhan jauh lebih sabar dari kita manusia. Tuhan
panjaaaaaang... sabar. Tetapi berapa panjangnya? Kalau Tuhan bilang besok itu sudah
cukup panjang, kita ndak bisa protes. Makanya Tuhan sabar justru harus berarti ada batas
sabarnya buat kita.

Roma 2:4, Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya


dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah
menuntun engkau kepada pertobatan?

Masa sabar Tuhan = Injil time / waktu untuk Injil diberitakan.

Kita tidak perlu jadi sedih. Kita minta-minta pembelaan Tuhan kan selama ini? Batas
kesabaran Tuhan dapat berarti waktu pembelaan buat kita. Selama ini Tuhan masih sabar,
masih kasih kesempatan, bisa saja sekarang waktunya Tuhan tunjukkan betul-betul
pembelaanNya kepada kita. Tetapi ingat juga, mungkin kita yang selama ini Tuhan masih
sabar-sabarin. Mulai dari anak-anakNya Tuhan tegur, supaya kita bertobat dan kita
terluput dari kemarahan Tuhan yang besar.

Ada ayat penghiburan buat kita di saat kita mengalami teguran Tuhan. Yesaya 30:18,
Sebab itu TUHAN menanti-nantikan saatnya hendak menunjukkan kasih-Nya kepada
kamu; sebab itu Ia bangkit hendak menyayangi kamu. Sebab TUHAN adalah Allah yang
adil; berbahagialah semua orang yang menanti-nantikan Dia!

Ternyata saat kita mengalami teguran Tuhan sebenarnya Tuhan sedang menanti-nantikan
saat hendak menunjukkan kasihNya kepada kita. Bertobat, lari kepada Tuhan, Tuhan
sayang sehingga Dia memberi kesempatan kita bertobat. Kehendak Tuhan supaya semua
orang selamat. Kehendak Tuhan supaya kita memperoleh keselamatan, nomor satu
49
keselamatan jiwa keselamatan rohani, tetapi juga keselamatan jasmani. Kesehatan kita itu
keselamatan jasmani. Kesejahteraan kita itu keselamatan jasmani. Sukacita itu
keselamatan jasmani.

Dari: GPdI Sacramento.


http://360.yahoo.com/gpdisacramento
   
  {sumber : http://360.yahoo.com/gpdisacramento}
   

Beban Berat

Beban berat (Anonim) "Mengapa bebanku berat sekali?" aku berpikir sambil membanting
pintu kamarku dan bersender. "Tidak adakah istirahat dari ini?" Aku menghempaskan
badanku ke ranjang, menutupi telingaku dengan bantal.

"Ya Tuhan," aku menangis, "biarkan aku tidur. Biarkan aku tidur dan tidak pernah bangun
kembali!"

Dengan tersedu-sedu, aku mencoba untuk meyakinkan diriku untuk melupakan, tiba-tiba
gelap mulai menguasai pandanganku. Lalu, suatu cahaya yang sangat bersinar
mengelilingiku ketika aku mulai sadar. Aku memusatkan perhatianku pada sumber cahaya
itu. Sesosok pria berdiri di depan salib.

"Anakku," orang itu bertanya, "mengapa engkau datang kepadaKu sebelum Aku siap
memanggilmu?"

"Tuhan, aku mohon ampun. Ini karena... aku tidak bisa melanjutkannya. Kau lihat betapa
berat hidupku. Lihat beban berat di punggungku. Aku bahkan tidak bisa mengangkatnya
lagi."

"Tetapi, bukankah Aku pernah bersabda kepadamu untuk datang kepadaku semua yang
letih lesu dan berbeban berat, karena Aku akan memberikan kelegaan kepadamu. Sebab
kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

"Aku tahu Engkau pasti akan mengatakan hal itu. Tetapi kenapa bebanku begitu berat?"

"AnakKu, setiap orang di dunia memiliki beban. Mungkin kau ingin mencoba salib yang
lain?"

"Aku bisa melakukan hal itu?"

Ia menunjuk beberapa salib yang berada di depan kakiNya. "Kau bisa mencoba semua ini."

Semua salib itu berukuran sama. Tetapi setiap salib tertera nama orang yang memikulnya.

"Itu punya Joan," kataku. Joan menikah dengan seorang kaya raya. Ia tinggal di lingkungan
yang nyaman dan memiliki 3 anak perempuan yang cantik dengan pakaian yang bagus-
bagus. Kadang kala ia menyetir sendiri ke gereja dengan mobil Cadillac suaminya kalau
mobilnya rusak.

"Umm, aku coba punya Joan." Sepertinya hidupnya tenang-tenang saja. Seberat apa beban
yang Joan panggul? pikirku.

Tuhan melepaskan bebanku dan meletakkan beban Joan di pundakku. Aku langsung
50
terjatuh seketika.

"Lepaskan beban ini!" teriakku. "Apa yang menyebabkan beban ini sangat berat?"

"Lihat ke dalamnya."

Aku membuka ikatan beban itu dan membukanya. Di dalamnya terdapat gambaran ibu
mertua Joan, dan ketika aku mengangkatnya, ibu mertua Joan mulai berbicara, "Joan, kau
tidak pantas untuk anakku, tidak akan pernah pantas. Ia tidak seharusnya menikah
denganmu. Kau adalah wanita yang terburuk untuk cucu-cucuku..."

Aku segera meletakkan gambaran itu dan mengangkat gambaran yang lain. Itu adalah
Donna, adik terkecil Joan. Kepala Donna dibalut sejak operasi epilepsi yang gagal itu.

Gambaran yang ketiga adalah adik laki-laki Joan. Ia kecanduan narkoba, telah dijatuhi
hukuman karena membunuh seorang perwira polisi.

"Aku tahu sekarang mengapa bebannya sangat berat, Tuhan. Tetapi ia selalu tersenyum dan
suka menolong orang lain. Aku tidak menyadarinya..."

"Apakah kau ingin mencoba yang lain?" tanya Tuhan dengan pelan.

Aku mencoba beberapa. Beban Paula terasa sangat berat juga : Ia memelihara 4 orang anak
laki-laki tanpa suami. Debra punya juga demikian : masa kecilnya yang dinodai olah
penganiayaan seksual dan menikah karena paksaan. Ketika aku melihat beban Ruth, aku
tidak ingin mencobanya. Aku tahu di dalamnya ada penyakit Arthritis, usia lanjut, dan
tuntutan bekerja penuh sementara suami tercintanya berada di Panti Jompo.

"Beban mereka semua sangat berat, Tuhan" kataku. "Kembalikan bebanku"

Ketika aku mulai memasang bebanku kembali, aku merasa bebanku lebih ringan
dibandingkan yang lain.

"Mari kita lihat ke dalamnya," Tuhan berkata.

Aku menolak, menggenggam bebanku erat-erat. "Itu bukan ide yang baik," jawabku,

"Mengapa?"

"Karena banyak sampah di dalamnya."

"Biar Aku lihat"

Suara Tuhan yang lemah lembut membuatku luluh. Aku membuka bebanku.

Ia mengambil satu buah batu bata dari dalam bebanku.

"Katakan kepadaKu mengenai hal ini."

"Tuhan, Engkau tahu itu. Itu adalah uang. Aku tahu kalau kami tidak semenderita seperti
orang lain di beberapa negara atau seperti tuna wisma di sini. Tetapi kami tidak memiliki
asuransi, dan
ketika anak-anak sakit, kami tidak selalu bisa membawa mereka ke dokter. Mereka bahkan
belum pernah pergi ke dokter gigi. Dan aku sedih untuk memberikan mereka pakaian
bekas."

"AnakKu, Aku selalu memberikan kebutuhanmu.... dan semua anak-anakmu. Aku selalu
51
memberikan mereka badan yang sehat. Aku mengajari mereka bahwa pakaian mewah tidak
membuat seorang berharga di mataKu."

Kemudian ia mengambil sebuah gambaran seorang anak laki-laki. "Dan yang ini?" tanya
Tuhan.

"Andrew..." aku menundukkan kepala, merasa malu untuk menyebut anakku sebagai
sebuah beban.

"Tetapi, Tuhan, ia sangat hiperaktif. Ia tidak bisa diam seperti yang lain, ia bahkan
membuatku sangat kelelahan. Ia selalu terluka, dan orang lain yang membalutnya berpikir
akulah yang menganiayanya. Aku berteriak kepadanya selalu. Mungkin suatu saat aku
benar-benar menyakitinya..."

"AnakKu," Tuhan berkata. "jika kau percayakan kepadaKu, aku akan memperbaharui
kekuatanmu, dan jika engkau mengijinkan Aku untuk mengisimu dengan Roh Kudus, aku
akan memberikan
engkau kesabaran."

Kemudian Ia mengambil beberapa kerikil dari bebanku.

"Ya, Tuhan.." aku berkata sambil menarik nafas panjang.

"Kerikil-kerikil itu memang kecil. Tetapi semua itu adalah penting. Aku membenci
rambutku. Rambutku tipis, dan aku tidak bis membuatnya kelihatan bagus. Aku tidak
mampu untuk pergi ke salon. Aku kegemukan dan tidak bisa menjalankan diet. Aku benci
semua pakaianku. Aku benci penampilanku!"

"AnakKu, orang memang melihat engkau dari penampilan luar, tetapi Aku melihat jauh
sampai ke dalamnya hatimu. Dengan Roh Kudus, kau akan memperoleh pengendalian diri
untuk menurunkan berat badanmu. Tetapi keindahanmu tidak harus datang dari luar.
Bahkan, seharusnya berasal dari dalam hatimu, kecantikan diri yang tidak akan pernah
hilang dimakan waktu.
Itulah yang berharga di mataKu."

Bebanku sekarang tampaknya lebih ringan dari sebelumnya.

"Aku pikir aku bisa menghadapinya sekarang," kataku,

"Yang terakhir, berikan kepadaKu batu bata yang terakhir." kata Tuhan.

"Oh, Engkau tidak perlu mengambilnya. Aku bisa mengatasinya."

"AnakKu, berikan kepadaKu." Kembali suaraNya membuatku luluh. Ia mengulurkan


tangaNya, dan untuk pertama kalinya Aku melihat lukaNya.

"Tetapi Tuhan, bebanku ini kotor dan mengerikan, jadi Tuhan....Bagaimana dengan
tanganMu? TanganMu penuh dengan luka!!"

Aku tidak lagi memperhatikan bebanku, aku melihat wajahNya untuk pertama kalinya. Dan
pada dahiNya, kulihat luka yang sangat dalam... tampaknya seseorang telah menekan
mahkota duri terlalu dalam ke dagingNya.

"Tuhan," aku berbisik. "Apa yang terjadi dengan Engkau?"

MataNya yang penuh kasih menyentuh kalbuku.

52
"AnakKu, kau tahu itu. Berikan kepadaku bebanmu. Itu adalah milikKu. Aku telah
membelinya."

"Bagaimana?"

"Dengan darahKu"

"Tetapi kenapa Tuhan?"

"Karena aku telah mencintaimu dengan cinta abadi, yang tak akan punah dengan waktu.
Berikan kepadaKu."

Aku memberikan bebanku yang kotor dan mengerikan itu ke tanganNya yang terluka.
Beban itu penuh dengan kotoran dan iblis dalam kehidupanku : kesombongan, egois,
depresi yang terus-menerus menyiksaku. Kemudian Ia mengambil salibku kemudian
menghempaskan salib itu ke kolam yang berisi dengan darahNya yang kudus. Percikan
yang ditimbulkan oleh salib itu luar biasa besarnya.

"Sekarang anakKu, kau harus kembali. Aku akan bersamamu selalu. Ketika kau berada
dalam masalah, panggillah Aku dan Aku akan membantumu dan menunjukkan hal-hal
yang tidak bisa kau bayangkan sekarang."

"Ya, Tuhan, aku akan memanggilMu."

Aku mengambil kembali bebanku.

"Kau boleh meninggalkannya di sini jika engkau mau. Kau lihat beban-beban itu? Mereka
adalah kepunyaan orang-orang yang telah meninggalkannya di kakiKu, yaitu Joan, Paula,
Debra, Ruth... Ketika kau meninggalkan bebanMu di sini, aku akan menggendongnya
bersamamu. Ingat, kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Kupun ringan."

Seketika aku meletakkan bebanku, cahaya itu mulai menghilang. Namun, masih kudengar
suaraNya berbisik, "Aku tidak akan meninggalkanmu, atau melepaskanmu."

Saat itu, aku merasakan damai sekali di hatiku.


   

Bebek

Ada seorang bocah laki-laki sedang berkunjung ke kakek dan neneknya dipertanian mereka.
Dia mendapat sebuah katapel untuk bermain-main di hutan. Dia berlatih dan berlatih tetapi
tidak pernah berhasil mengenai sasaran. Dengan kesal dia kembali pulang untuk makan
malam.

Pada waktu pulang, dilihatnya bebek peliharaan neneknya. Masih dalam keadaan kesal,
dibidiknya bebek itu dikepala, matilah si bebek. Dia terperanjat dan sedih.

Dengan panik, disembunyikannya bangkai bebek didalam timbunan kayu, dilihatnya ada
kakak perempuannya mengawasi. Sally melihat semuanya, tetapi tidak berkata apapun.

Setelah makan, nenek berkata, "Sally, cuci piring."

Tetapi Sally berkata, "Nenek, Johnny berkata bahwa dia ingin membantu didapur, bukankah
demikian Johnny?" Dan Sally berbisik, "Ingat bebek?"

53
Jadi Johnny mencuci piring.

Kemudian kakek menawarkan bila anak-anak mau pergi memancing, dan nenek berkata,
"Maafkan, tetapi aku perlu Sally untuk membantu menyiapkan makanan."

Tetapi Sally tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa, karena Johnny memberitahu kalau
ingin membantu." Kembali dia berbisik, "Ingat bebek?"

Jadi Sally pergi memancing dan Johnny tinggal dirumah.

Setelah beberapa hari Johnny mengerjakan tugas-tugasnya dan juga tugas-tugas Sally,
akhirnya dia tidak dapat bertahan lagi.Ditemuinya nenek dan mengaku telah membunuh
bebek neneknya dan meminta ampun.

Nenek berlutut dan merangkulnya, katanya, "Sayangku, aku tahu. Tidakkah kau lihat, aku
berdiri dijendela dan melihat semuanya. Karena aku mencintaimu, aku memaafkan. Hanya
aku heran berapa lama engkau akan membiarkan Sally memanfaatkanmu."

Aku tidak tahu masa lalumu. Aku tidak tahu dosa apakah yang dilemparkan musuh
kemukamu. Tetapi apapun itu, aku ingin memberitahu sesuatu. Yesus Kristus juga selalu
berdiri dijendela. Dan Dia melihat segalanya.

Dan karena Dia mencintaimu, Dia akan mengampunimu bila engkau memintanya. Hanya
Dia heran melihat berapa lama engkau membiarkan musuh memperbudakmu.

Hal yang luar biasa adalah Dia tidak hanya mengampuni, tetapi Dia juga melupakan."

Bedah Medis Kematian Yesus

pengarang : dr. Harry Ratulangi dan dr. Andik Wijaya


Secara medis, penyebab kematian Tuhan Yesus bukan hanya dimulai saat Ia disiksa oleh
tentara Romawi. Sebelum itu, setelah peristiwa perjamuan terakhir, Tuhan Yesus berdoa
di Taman Getsemani. Ketika Yesus berdoa, Injil Lukas merekam bahwa peluh-Nya
menjadi seperti titik-titik darah yang berrtetesan ke tanah" (Lukas 22:44b). Bisa jadi, hal
ini memang hanya Lukas yang menyadarinya karena Lukas adalah seorang tabib
sehingga ia bisa memperhatikan keadaan fisik Tuhan Yesus.

Yang sesungguhnya dilihat Lukas pada malam itu sebenarnya bukanlah seperti,
melainkan memang itu bisa terjadi dan dapat diterangkan secara medis. Peristiwa ini
adalah sebuah kejadian langka yang dapat terjadi pada diri seseorang saat ia mengalami
emosi yang sangat berat.

Kitab Markus mencatat Ia mengatakan, "mau mati rasanya" Kesedihan yang dialamiNya
begitu luar biasa sehingga Ia nyaris tak dapat menanggungnya. Emosi yang sedemikian
berat itu menyebabkan pecahnya pembuluh darah di kulit. Kemudian, darah keluar
melalui kelenjar keringat bersama dengan keringat. Keadaan ini disebut hematidrosis atau
hemahidrosis yang bila keluar banyak sekali dapat menyebabkan hipovolemi. Mulai dari
sinilah, proses kematian Tuhan Yesus sebenarnya sudah dimulai.

Dari Taman Getsemani, Tuhan Yesus ditangkap. Dalam kesendirianNya (murid-murid-


Nya lari kocar kacir), Ia menghadap Hanas, setelah itu Kayafas. Emosinya terasa makin
berat karena Ia merasa sendiri, ditinggalkan oleh orang-orang yang amat dikasihi-Nya.
Ditambah lagi, ia mulai mendapat siksaan fisik. Di pengadilan agama, mukaNya ditampar
54
(Yoh 18:23) dan dipukuli (Lukas 22:63) mulai pukul 01.00 sampai dini hari.

Sebelum ia dihukum mati, ia dibawa ke pengadilan Romawi. Keadaan fisik Tuhan Yesus
saat itu sudah makin lemah karena ia tidak tidur semalaman, tidak makan atau minum,
juga dipaksa berjalan dari satu tempat ke tempat lain, padahal jaraknya cukup jauh-
ditambah pukulan-pukulan serta ejekan, plus kesendirian-Nya. Di depan pengadilan
Romawi, Tuhan Yesus mulai mendapat aniaya yang luar biasa lewat hukuman cambuk.
Pada waktu itu dikenal dua macam cambuk dera. Yang satu berupa sebatang tongkat atau
ranting-ranting yang digunakan untuk warga negara Romawi.

Yang kedua berupa cambuk bergagang kayu dengan satu sampai tiga helai kulit atau tali.
Ujungnya ada yang diberi bulatan keras atau paku kecil. Jenis ini dipakai untuk mereka
yang bukan warga negara Romawi. Jenis kedua inilah yang dipakai untuk mendera Tuhan
Yesus.
Menurut undang-undang kerajaan Romawi, yang memberi perintah penyesahan adalah
Pontius Pilatus. Itu artinya Tuhan Yesus tidak dicambuk 39 kali seperti yang diperkirakan
orang selama ini. Menurut buku Manusia Kain Kafan, penyesahan ini dilakukan
sebanyak 121 kali dari kanan dan 121 kali dari kiri. Dengan demikian, jumlah luka yang
terdapat pada tubuh Tuhan Yesus sampai di kaki-Nya adalah 726 buah dengan kulit,
daging dan otot yang pasti ikut tercabik. Namun demikian, para 'algojo' yang mendera itu
amat mahir sehingga mereka tidak memukul daerah-daerah tubuh yang mematikan,
seperti wilayah jantung, misalnya. Luka-luka ini akan menimbulkan rasa nyeri dan
pendarahan yang banyak. Kondisi ini dapat membawa Tuhan Yesus pada keadaan pre
shock. Dari sini, Tuhan Yesus harus membawa bagian horisontal dari salib (patibulum)
yang beratnya kurang lebih 50 kg ke Bukit Golgota yang terletak di luar kota. Dalam
perjalanan, Yesus memikul patibulum pada pundaknya dengan kedua lengan terantang
serta diikat pada ujung kanan-kiri patibulum. Bila jumlah terhukum lebih dari satu,
mereka akan dihubungkan satu sama lain dengan mengikatkan seutas tali.Ujung kiri dari
patibulum masih diikat lagi dengan pergelangan kaki kirinya.
Ini untuk mencegah agar terhukum tidak lari atau memukul tentara dengan patibulum
mereka. Dalam buku Manusia Kain Kafan disebut Yesus adalah terhukum yang
diletakkan paling belakang. Padahal kondisi tubuhnya lemah dibanding dua orang
terhukum lainnya. Dengan kondisi yang paling lemah, tentu Ia berjalan lambat.
Akibatnya kedua penjahat yang berjalan di depannya sering menghentakkan patibulum
untuk memaksa Tuhan Yesus mempercepat jalan-Nya. Hentakan ini menyebabkan
patibulum Yesus yang sebelah kanan tersentak ke depan sedang yang kiri akan terlempar
ke belakang dan ini membuat kaki kirinya tertahan, bahkan tertarik ke belakang pula.
Keadaan ini membuat Tuhan Yesus jatuh terduduk pada lututnya atau terjerembab
dengan muka terbentur batu. Hal ini terjadi berkali-kali. Daripada Yesus mati, para
pengawal itu segera memanggil Simon dari Kirene.

Sampai di Golgota, Yesus disalib. Paku yang digunakan ukuran kepalanya 1 X 1 cm dan
panjangnya 13-18 cm. Paku ini ditempatkan pada bagian tangan yang diperkirakan dapat
menahan tubuh si terhukum supaya tidak sampai melorot ke bawah, tepatnya di
pergelangan tangan. Setelah kedua lengan direntangkan dan dipaku, patibulum bersama
terhukum diangkat oleh para pengawal untuk memasukkan lubang patibulum ke bagian
vertikal.

Berikut, yang dipaku adalah kakinya, dimana sudah disediakan tempat berpijak. Tempat
ini ada agar si terhukum lebih lama menderita sebelum mati. Perdarahan di pergelangan
lengan ini memang tidak banyak, tapi pasti menimbulkan rasa nyeri yang sangat hebat.
Mengapa? Ada beberapa syaraf yang terkena. Demikian pula halnya dengan kaki-Nya.
Rasa nyeri akan terus menerus dirasakan bila Ia bergerak selama tergantung di salib.

Selain itu, gesekan punggung yang penuh luka-luka dengan kayu salib yang kasar akan
menambah nyeri dari luka bekas penderaan. Otomatis, darah yang tadinya sudah
mengering akan kembali mengalir. Akibat rasa nyeri ini, Yesus mengalami kesulitan saat
mengambil nafas. Akibat perdarahan yang dialaminya ini, Yesus akan masuk dalam
55
kondisi gagal jantung. Keadaan inilah yang menyebabkan kematian-Nya di kayu salib.
Keadaan lain yang mempercepat kematian-Nya adalah kondisi tubuh-Nya yang sudah
sangat lemah saat Ia digantung di kayu salib. Hal ini ditambah lagi dengan penikaman di
bagian sela tulang iga. Tikaman ini menembus paru-paru kanan menuju bilik kanan dan
serambi kanan jantung. 

Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang sia-sia yang kamu
warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan
perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama
seperti darah anak dan tak bercacat. (1 Pet 1:18-19)

Bejana Pilihan
 
 
Seorang Tuan sedang mencari sebuah bejana. Ada beberapa bejana tersedia - manakah yang akan
terpilih? Pilihlah saya, teriak bejana emas, saya mengkilap dan bercahaya. Saya sangat berharga dan
saya melakukan segala sesuatu dengan benar. Keindahan saya akan mengalahkan yang lain. Dan
untuk orang yang seperti engkau, Tuanku, emas adalah yang terbaik!

Tuan itu hanya lewat saja tanpa mengeluarkan sepatah kata. Kemudian ia melihat suatu bejana
perak, ramping dan tinggi. Aku akan melayani engkau, Tuanku, aku akan menuangkan anggurmu
dan aku akan berada di mejamu di setiap acara jamuan makan. Garisku sangat indah, ukiranku
sangat nyata. Dan perakku akan selalu memujiMu.

Tuan itu hanya lewat saja dan menemukan sebuah bejana tembaga. Bejana ini lebar mulutnya dan
dalam, dipoles seperti kaca. Sini! Sini! teriak bejana itu, saya tahu saya akan terpilih. Taruhlah saya
di mejamu, maka semua orang akan memandangku.

Lihatlah saya, panggil bejana kristal yang sangat jernih. Aku sangat transparan, menunjukkan
betapa baiknya saya. Meskipun saya mudah pecah, saya akan melayani engkau dengan kebanggaan
saya. Dan saya yakin, saya akan bahagia dan senang tinggal dalam rumahmu.

  Tuan itu kemudian menemukan bejana kayu. Dipoles dan terukir indah, berdiri dengan teguh.
Engkau dapat memakai saya, tuanku, kata bejana kayu. Tapi aku lebih senang bila Engkau
memakaiku untuk buah-buahan, bukan untuk roti.

Kemudian Tuan itu melihat ke bawah dan melihat bejana tanah liat. Kosong dan hancur, terbaring
begitu saja. Tidak ada harapan untuk terpilih sebagai bejana Tuhan itu.

Ah! Inilah bejana yang aku cari-cari. Aku akan perbaiki dan kupakai, dan akan aku buat sebagai
milikku seutuhnya. Aku tidak membutuhkan bejana yang mempunyai kebanggaan. Tidak juga
bejana yang terlalu tinggi untuk ditaruh di rak. Tidak juga yang mempunyai mulut lebar dan dalam.
Tidak juga yang memamerkan isinya dengan sombong. Tidak juga yang merasa dirinya selalu
benar. Tetapi yang kucari adalah bejana yang sederhana yang akan kupenuhi dengan kuasa dan
kehendakKu.

Kemudian Ia mengangkat bejana tanah liat itu. Ia memperbaiki dan membersihkannya dan
memenuhinya. Ia berbicara dengan lembut kepadanya. Ada tugas yang perlu engkau kerjakan,
jadilah berkat buat orang lain, seperti apa yang telah Kuperbuat bagimu.

Belajar
56
pengarang : Loren Sartika

Beberapa waktu belakangan ini saya sering mendengar khotbah mengenai potensi diri.
Dari hamba Tuhan yang berbeda, saya mengetahui satu kebenaran bahwa Tuhan telah
menaruh satu potensi yang besar dalam diri saya dan apabila saya mau jadi orang yang
berhasil maka potensi itu harus digali, dikembangkan dan digunakan secara maksimal.
Terus terang, khotbah yang disampaikan tersebut membuat saya merasa harus mencari
tahu potensi apa yang saya miliki. Untuk itu saya harus belajar untuk sungguh-
sungguh mengenali potensi-potensi tersebut sehingga saya bisa mengetahui secara
pasti dan pada akhirnya mengembangkan dan menggunakannya untuk menjadi berkat
bagi orang lain.

Saya jadi belajar satu hal, jika untuk mengenali potensi diri saja saya perlu belajar
berarti untuk setiap hal di dalam kehidupan ini juga berlaku hal yang sama. Ada
banyak hal yang dapat menjadi bahan pelajaran di dalam kehidupan kita di dunia ini.
Berbagai persoalan yang hadir dalam hidup, orang-orang yang kita temui, pekerjaan
yang kita lakukan setiap hari, atau apapun juga yang kita hadapi setiap waktu
sepanjang perjalanan hidup ini, semuanya adalah proses yang akan menghantarkan
kita memiliki karakter Kristus.

Dari Alkitab kita tahu bahwa Tuhan Yesus adalah seorang guru, Ia memiliki 12 orang
murid, dan sebagai seorang guru tugas utamaNya adalah mengajar. Apakah kita ini
termasuk murid-muridNya juga? sebelum menjawab pertanyaan tersebut, pikirkan
baik-baik apakah kita percaya kepadaNya, tahu firmanNya melalui Alkitab, dan
melakukan sesuai firmanNya yang berbunyi : “ apabila kamu mau menjadi muridKu,
sangkal dirimu, pikul salibmu dan ikut AKU.” Oke, setelah direnungkan sungguh-
sungguh barulah menjawabnya. Jujur saja bagi saya pribadi sangat tidak mudah untuk
menjawabnya hehehe … Apalagi ada bagian sangkal diri dan pikul salib segala, wah.
Siapa yang mau juga? Tapi begitulah jalannya, karena belajar itu adalah sebuah proses
maka memakan waktu yang cukup lama dan menghadapi ujian yang tidak sedikit.
Tujuan akhirnya adalah hasil yang baik seperti yang kita harapkan. Tuhan bilang kira-
kira begini, “ jika kamu tahu pemberian yang baik untuk anakmu masakan Aku tidak
demikian?“ Jelas sekali Ia tahu memberi pemberian yang baik bagi kita. Bahkan Dia
juga bilang, “ Aku mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai
kamu yaitu rancangan damai sejahtera, bukan rancangan kecelakaan, untuk
memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. “ nah, semakin jelas dan pasti
bukan apa rencana Tuhan bagi setiap kita?

Lalu jika demikian mengapa kita ragu dan takut untuk sangkal diri dan pikul salib agar
bisa mengikuti DIA (baca : menjadi muridNya)? Bukankah memang sudah tugas
seorang murid untuk belajar? Satu hal kita harus ingat bahwa belajar itu adalah proses
dan mau tidak mau, suka tidak suka harus dilewati agar kita sampai pada tujuan akhir.
Tujuan akhir yang sangat jelas dan pasti seperti janjiNya. Mari saudara kita belajar,
dan terus belajar sampai pada saat dimana kita akan dengar Ia sendiri yang bilang,
“Aku akan memberikan mahkota kehidupan bagimu. “

Tuhan Yesus memberkati!


 
  {sumber : Pengalaman pribadi}

57
Belajar Percaya

pengarang : Jim Kolianan


Dalam kehidupan ini seringkali banyak yang mengaku bahwa mereka adalah orang2
Kristen yang sangat percaya dengan Yesus. Apa pun yang terjadi mereka sangat percaya
dengan Yesus, Tapi pada waktu mereka menghadapi suatu permasalahan dalam
kehidupan mereka, rasa percaya mereka akan kuasa Yesus mulai memudar karena tiap
hari berdoa tapi kayaknya Tuhan tidak menjawab doa kita.
Ada begitu banyak anak Tuhan yang lari atau mulai menghilang karena kecewa, tapi
dalam hal ini Tuhan mau tekankan bahwa kita harus belajar percaya dalam Firman
Tuhan, kita bisa melihat kasus Lazarus yang dibangkitkan, Tuhan menekankan kepada
kita bahwa kita harus belajar untuk percaya. seringkali, jawaban yang Tuhan berikan
dalam setiap doa kita adalah hal yang... menurut kita tidak masuk akal. tapi yang Tuhan
mau, bahwa kita harus percaya akan setiap jawabanNya walaupun itu, menurut kita tidak
masuk akal. karena setiap jawaban Tuhan adalah baik adanya. karena rancangan Tuhan
bukanlah rancangan kecelakaan tapi rancangan damai sejahtera. jangan hanya bilang I
BELIEVE, tapi kita harus bilang I TRUST.
   
  {sumber : pribadi}

Berapa Jam dibutuhkan untuk membaca Alkitab?

Alkitab berisi kurang lebih 3 juta huruf, 31.000 ayat dan 1.189 pasal. Untuk membaca
seluruh Perjanjian Lama, dibutuhkan kira-kira 38 jam, sedang untuk Perjanjian Baru 11
jam. Jadi untuk membaca seluruh Alkitab diperlukan sebanyak 49 jam. Bila kita
membaca Alkitab dengan rutin dengan kecepatan berbicara biasa (normal), kita
membutuhkan waktu 70 jam, 40 menit. Dengan membaca 4 pasal tiap-tiap hari, anda
dapat menyelesaikan Alkitab dalam setahun (365 hari).

Cobalah anda renungkan pula bagaimana seorang tukang kayu di Los Angeles sanggup
bekerja siang malam selama dua tahun untuk membuat sebuah Alkitab yang lengkap dari
kayu. Tiap halaman merupakan selempeng kayu yang tipis setinggi 1 meter. Di situ
huruf-huruf itu dipahat. Buku itu beratnya 1094 pon dan tebalnya 2.5 meter.
   
  {sumber : dikutip dari buku kecil }

Berdoa atau Bertindak

Seorang utusan Injil datang ke gereja Anda dan menyatakan butuh bantuan secepatnya.
Apakah Anda
akan mendoakannya, atau akan bertindak?

Seorang pendeta muda menyatakan bahwa gereja Anda memerlukan beberapa alat musik
baru untuk pelayanan
pemuda. Apakah Anda akan mendoakannya, atau akan bertindak?

Sebuah pelayanan misi membutuhkan bantuan Anda di dapur umumnya. Apakah Anda
akan mendoakannya,
atau akan bertindak?

Doa merupakan media penuh kuasa yang kita miliki untuk mengungkapkan berbagai
pergumulan. Melalui doa,
kita dapat berbicara atau memohon bimbingan dan pertolongan-Nya secara langsung.
58
Namun kadangkala kita sendirilah yang merupakan jawaban atas doa kita. Hal itu terjadi
manakala kita
harus berdoa sekaligus bertindak. Mungkin permintaan utusan Injil tadi dapat Anda
tanggapi dengan kesediaan
Anda untuk segera pergi membantunya. Barangkali Anda dapat menyumbang sebuah alat
musik. Dan siapa tahu,
Andalah orang yang dipilih Allah untuk membantu di dapur umum pelayanan misi itu.

Pada abad permulaan, kabar baik tentang Kristus disebarkan oleh orang-orang yang mau
keluar dan
bertindak. Itulah sebabnya kisah mereka dituturkan dalam kitab Kisah Para Rasul yang
dalam bahasa Inggris
disebut "The Acts of the Apostles," yang artinya "Tindakan-tindakan Para Rasul," bukan
sekadar "Doa Para Rasul."

Kita tidak boleh meremehkan doa karena Dia meminta kita untuk berdoa. Namun perlu
disadari bahwa
kadangkala kita harus mendukung doa kita dengan tindakan - JDB

"MUNGKIN ANDALAH YANG ALLAH INGINKAN UNTUK MENJADI


JAWABAN DOA ANDA SENDIRI"

Bergaul Intim dengan Allah

pengarang : Pdm. Johny Kilapong, MA

BACAAN ALKITAB: KEJ 5:22,24

Menjadi kristen bukanlah sekedar menjalankan kegiatan keagamaan. Jika kekristenan


hanya sebatas menjalankan kegiatan keagamaan maka terlalu banyak agama di dunia
yang bisa menjadi pilihan. Jadi apa yang membedakan kekristenan dgn agama lainnya?
Sebelum kita membahasnya kita harus sepakat dulu bahwa kekristenan bukanlah sebuah
agama. Karena jika agama menekankan bagaimana usaha manusia mencari Allah
sedangkan kekristenan menekankan sikap proaktif Allah yang menjadi inisiatif Allah
sendiri tanpa dipaksa oleh siapapun yang dilandasi oleh Kasih Allah dan datang mencari
manusia (Yoh 15:16).

Yesus Kristus datang mencari dan menjumpai manusia dengan menjadi manusia dalam
rupa seorang hamba. Mengapa Tuhan berinisiatif datang mencari manusia? Karena
Tuhan sadar sesungguhnya manusia tidak dapat mencari Tuhan yang sangat besar, agung,
mulia, suci dan kudus. Manusia berdosa tidak akan pernah bisa menjumpai Tuhan jika
bukan Tuhan yang berinisiatif mencari manusia. Itulah perbedaan kekristenan dgn agama
lain. Apakah kekristenan hanya sampai pada perjumpaan itu? Allah sangat membutuhkan
krespon dari anak-anakNya untuk dapat menjalin hubungan intim dengan Dia.
Sebagaimana seorang yang berpacaran atau menikah ingin menjalin hubungan yang intim
setiap saat maka begitulah harapan Tuhan dgn anak-anakNya. Pernahkah kita berpikir
kenapa Tuhan tidak menciptakan kita seperti Robot? Karena Tuhan ingin menjalin
hubungan yang natural. Ada komunikasi yang didasari oleh kasih mesra, ada hubungan
yang diikat oleh cinta sejati.

Tuhan mau agar kita dapat memuji dan menyembah Dia setiap saat. Kita dapat
mengutarakan keluh kesah kita, masalah, pergumulan dan kerinduan serta mimpi-mimpi
kita. Tuhan dapat menyampaikan isi hatiNya kepada kita setiap saat. Itulah yang Tuhan
inginkan dari kita anak-anakNya. Pastikan setiap kita tetap menjalin hubungan intim dgn
Tuhan setiap saat. Pastikan telinga kita selalu terbuka mendengarkan suaraNya, hati kita
59
terbuka menerima kehadiranNya dan hidup kita selalu sesuai dengan kehendakNya. Di
dalam Alkitab ada contoh pribadi yang sangat intim dengan Tuhan, dia adalah Henokh.
Henokh hidup bergaul dgn Tuhan seumur hidupnya. Kata bergaul dalam bahasa inggris
dipakai kata 'walked' yang artinya habit, habitual,figure of speech idioma, idiom, manner
of life.'. Dapat didefiniskan dari kata-kata ini adalah: 1. Kebiasaan hidup bergaul dgn
Allah, 2. Kebiasaan yang telah dilakukan berulang-ulang atau terus menerus, 3.
Pribadi/tokoh yang selalu menjadi langganan utk berbicara atau bergaul (Kel 33:11), 4.
Bergaul intim dengan Allah adalah gaya hidupnya, atau gaya hidup intim dgn Allah.
Dapatkah kita bergaul intim dgn Allah selama hidup kita? Bergaul intim dgn Allah
adalah persiapan utk hidup kekal. Selamat bergaul intim dgn Allah maka anda akan
mengalami manfaat yg luar biasa. Dlm keintiman dgn Allah semua kebutuhan jasmani
dan rohani kita terpuaskan. GBU

Kupang, 23 Feb 2007


   
  {sumber : Alkitab, Vines, Strong}

Berharap pada Janji Tuhan

Lagi ingin share nih tentang apa yang saya dapat dari ibadah beberapa minggu yang lalu.
Temanya adalah tentang Janji Tuhan.. Ayatnya diambil dari Yohanes 11:1-15 tentang
Lazarus dibangkitkan..
.Diawali dengan pertanyaan:

"Pernah gak sih temen - temen merasakan bahwa apa yang dijanjikan Tuhan buat
kita tuh seringkali kok berbeda dengan apa yg kita alami sehari - hari?"

Saya pernah!! Dan mungkin hampir setiap kita juga pernah merasakan bahwa Janji-janji
Tuhan tuh terdengar indah banget, tapi faktanya yang kita alami kok beda.. malah kadang
bertolak belakang.. Sering hal ini menyebabkan kekecewaan.. sakit hati... dan kita jadi
bertanya - tanya.. malah mungkin sampai protes ke Tuhan..

Begitu juga yang dialami oleh orang - orang terdekat Lazarus.. Ketika Lazarus sakit, dan
ada utusan dikirim untuk memberi tahu Yesus, Yesus malah berkata bahwa sakitnya
Lazarus tidak akan menyebabkan kematian melainkan membawa kemuliaan. Faktanya:
akhirnya Lazarus toh mati juga. Nah lohhhhh... Jadi.. Apakah Tuhan bohong? 

.
Hm... 3 point yg saya dapat:
Tetap fokus kepada JanjiNya dan bukan kepada fakta

Kalau kita sedang dihadapkan pada sebuah masalah, seringkali kita terlalu fokus ke
masalah itu sendiri sehingga membuat kita kacau.  Susah buat kita untuk bisa tetap think
positif dan melihat masalah itu dari sudut pandang yang lain.  Kalau sudah kacau biasanya
kita bukannya menuju pada pemecahan masalah melainkan semakin jauh.. Mulai timbul
ketakutan yg enggak - enggak.. mulai timbul kekecewaan dan sakit hati.. dan puncaknya
kita udah gak percaya lagi ama keampuhan Janji Tuhan...:)

Contoh yg sudah teruji adalah Abraham.. Allah pernah berjanji bahwa keturunan Abraham
akan menjadi bangsa yg besar.. Faktanya? Sampai udah jadi kakek - kakek berumur 99
tahun, Abraham belum punya anak.. Secara biologis, isterinyapun udah gak bisa punya
anak.. Tapi Abraham keep focus pada janjiNya dan bukannya stress karena mikirin fakta...

60
akhirnya kita tau sendiri lah hasilnya.. Jadi Tetaplah berharap pada Tuhan!!

Terkadang Allah sengaja tidak menjawab doa kita karena kasihNya pada kita
Lha? Kok bisa? Kalau Allah memang mengasihi kita, harusnya Dia mengabulkan
permohonan kita donk... Pasti begitu MAUnya kita..:)

Hey mannn!! Dia tahu lebih banyak tentang kita dibanding diri kita sendiri..  Dia tahu sifat
kita, kesiapan diri kita bahkan masa depan kita ada dalam rencanaNya.. cuma sayangnya
sering kita gak sadar akan hal itu.. Seringkali kita salah melihat "fakta"..

Bayangin deh kalau kita punya anak kelas 1 SD.. trus anak kita minta dibeliin motor..
Pasti kita gak akan kasih kan? Karena kita tahu anak kita belum siap untuk bisa
mengendarai motor sendiri.. salah - salah malah kecelakaan..

Begitu juga dengan Tuhan pada kita.. Mungkin selama ini kita minta dikasih naik gaji
setinggi langit tapi ga sadar kalau dengan gaji kecil saja kita belum mampu utk memanage
dengan baik.. Mungkin selama ini kita merengek minta kawin, padahal untuk ngatur hidup
sendiri aja udah berantakan.. gimana mau hidup berdua.. Hihihihihihi..:D

Kalau kita sudah bisa mengerti hal ini, silakan tetap bersabar dan keep focus pada Janji
Tuhan..
Yg terakhir adalah:

Samakan bahasa kita dengan bahasa Tuhan

Coba untuk memandang janji Tuhan dari kacamataNya dan bukan menurut kita sendiri.. 
Hm... Ga ada cara lain... utk bisa ngerti hal ini kita harus sering - sering baca firman
Tuhan.. Coba untuk gali terus rencana Tuhan untuk kita... Gak mungkin kita bisa ngerti
maunya Tuhan kalau bacaannya komik mulu kan...:p

Kesimpulannya adalah: dalam situasi apapun.. dalam himpitan masalah sebesar apapun..
usahakan untuk tetap meletakkan harapan pada Tuhan.. Coba untuk TIDAK terlalu fokus
pada masalah kita dan melihat "kebaikan" dari apa yang kita alami..

mari - mari... sama - sama belajar yuuukkk!!!! ^_^   God bless!!!    (Bea)
   
  {sumber : Khotbah Minggu}

Berpikir Sederhana

Terpetik sebuah kisah, seorang pemburu berangkat ke hutan dengan membawa busur dan
tombak. Dalam hatinya dia berkhayal mau membawa hasil buruan yang paling besar, yaitu
seekor rusa. Cara berburunya pun tidak pakai anjing pelacak atau jaring penjerat, tetapi
menunggu di balik sebatang pohon yang memang sering dilalui oleh binatang-binatang
buruan.

Tidak lama ia menunggu, seekor kelelawar besar kesiangan terbang hinggap di atas pohon
kecil tepat di depan si pemburu. Dengan ayunan parang atau pukulan gagang tombaknya,
kelelawar itu pasti bisa diperolehnya. Tetapi si pemburu berpikir, "untuk apa merepotkan
diri  dengan seekor kelelawar? Apakah artinya dia dibanding dengan seekor rusa besar
yang saya incar?"

Tidak lama berselang, seekor kancil lewat. Kancil itu sempat berhenti di depannya bahkan
61
menjilat-jilat ujung tombaknya tetapi ia berpikir, "Ah, hanya seekor kancil, nanti malah
tidak ada yang makan, sia-sia."  Agak lama pemburu menunggu. Tiba-tiba terdengar
langkah-langkah kaki binatang mendekat, pemburupun mulai siaga penuh, tetapi ternyata,
ah..... kijang.

Ia pun membiarkannya berlalu. Lama sudah ia menunggu, tetapi tidak ada rusa yang
lewat, sehingga ia tertidur. Baru setelah hari sudah sore, rusa yang ditunggu lewat. Rusa
itu sempat berhenti di depan pemburu, tetapi ia sedang tertidur. Ketika rusa itu hampir
menginjaknya, ia kaget. Spontan ia berteriak, "Rusa......!!!" sehingga rusanya pun kaget
dan lari terbirit-birit sebelum sang pemburu menombaknya. Alhasil ia pulang tanpa
membawa apa-apa.

Banyak orang yang  mempunyai idealisme terlalu besar untuk memperoleh sesuatu yang
diinginkannya. Ia berpikir yang tinggi-tinggi dan bicaranya pun terkadang sulit dipahami.
Tawaran dan kesempatan-kesempatan kecil dilewati begitu saja, tanpa pernah berpikir
bahwa mungkin di dalamnya ia memperoleh sesuatu yang berharga.

Tidak jarang orang-orang seperti itu menelan pil pahit karena akhirnya tidak mendapatkan
apa-apa. Demikian juga dengan seseorang yang bergumul dengan pasangan hidup yang
mengharapkan seorang gadis cantik atau perjaka tampan yang baik, pintar dan sempurna
lahir dan batin, akhirnya harus puas dengan tidak menemukan siapa-siapa.

Berpikir sederhana, bukan berarti tanpa pertimbangan logika yang sehat. Kita tentunya
perlu mempunyai harapan dan idealisme supaya tidak asal tabrak. Tetapi hendaknya kita
ingat bahwa seringkali Tuhan mengajar manusia dengan perkara-perkara kecil terlebih
dahulu sebelum mempercayakan perkara besar, dan lagipula tidak ada sesuatu di dunia
yang perfect yang memenuhi semua idealisme kita. Berpikirlah sederhana!!
   
  {sumber : secrapamana.net}

Bersepeda Bersama Yesus

Pada awalnya, aku memandang Tuhan sebagai seorang pengamat; seorang hakim yang
mencatat segala kesalahanku, sebagai bahan pertimbangan apakah aku akan dimasukkan
ke surga atau dicampakkan ke dalam neraka pada saat aku mati. Dia terasa jauh sekali,
seperti seorang raja. Aku tahu Dia melalui gambar-gambar-Nya, tetapi aku tidak
mengenal-Nya.

Ketika aku bertemu Yesus, pandanganku berubah. Hidupku menjadi bagaikan sebuah
arena balap sepeda, tetapi sepedanya adalah sepeda tandem, dan aku tahu bahwa Yesus
duduk di belakang, membantu aku mengayuh pedal sepeda. Aku tidak tahu sejak kapan
Yesus mengajakku bertukar tempat, tetapi sejak itu hidupku jadi berubah.

Saat aku pegang kendali, aku tahu jalannya. Terasa membosankan, tetapi lebih dapat
diprediksi ... biasanya, hal itu tak berlangsung lama. Tetapi, saat Yesus kembali pegang
kendali, Ia tahu jalan yang panjang dan menyenangkan. Ia membawaku mendaki gunung,
juga melewati batu-batu karang yang terjal dengan kecepatan yang menegangkan. Saat-
saat seperti itu, aku hanya bisa menggantungkan diriku sepenuhnya pada-Nya! Terkadang
rasanya seperti sesuatu yang 'gila', tetapi Ia berkata, "Ayo, kayuh terus pedalnya!" Aku
takut, khawatir dan bertanya, "Aku mau dibawa ke mana?" Yesus tertawa dan tak
menjawab, dan aku mulai belajar percaya. Aku melupakan kehidupan yang
membosankan dan memasuki suatu petualangan baru yang mencengangkan. Dan ketika
aku berkata, "Aku takut!" Yesus menurunkan kecepatan, mengayuh santai sambil
menggenggam tanganku.

Ia membawaku kepada orang-orang yang menyediakan hadiah-hadiah yang aku


62
perlukan ... orang-orang itu membantu menyembuhkan aku, mereka menerimaku dan
memberiku sukacita. Mereka membekaliku dengan hal-hal yang aku perlukan untuk
melanjutkan perjalanan ... perjalananku bersama Tuhanku. Lalu, kami pun kembali
mengayuh sepeda kami. Kemudian, Yesus berkata, "Berikan hadiah-hadiah itu kepada
orang-orang yang membutuhkannya; jika tidak, hadiah-hadiah itu akan menjadi beban
bagi kita." Maka, aku pun melakukannya. Aku membagi-bagikan hadiah-hadiah itu
kepada orang-orang yang kami jumpai, sesuai kebutuhan mereka. Aku belajar bahwa
ternyata memberi adalah sesuatu yang membahagiakan.

Pada mulanya, aku tidak ingin mempercayakan hidupku sepenuhnya kepadaNya. Aku
takut Ia menjadikan hidupku berantakan; tetapi Yesus tahu rahasia mengayuh sepeda. Ia
tahu bagaimana menikung di tikungan tajam, Ia tahu bagaimana melompati batu karang
yang tinggi, Ia tahu bagaimana terbang untuk mempercepat melewati tempat-tempat yang
menakutkan. Aku belajar untuk diam sementara terus mengayuh ... menikmati
pemandangan dan semilir angin sepoi-sepoi yang menerpa wajahku selama perjalanan
bersama Sahabatku yang setia: Yesus Kristus. Dan ketika aku tidak tahu apa lagi yang
harus aku lakukan, Yesus akan tersenyum dan berkata ... "Mengayuhlah terus, Aku
bersamamu."
   
  {sumber : Thoughts for the day, 19 Feb 2003 by Chuck Ebbs}
   

Bersyukur

Dari aku berusia balita, aku tinggal disebuah panti asuhan yang terletak di cibubur.
Ditempat itulah aku dibesarkan, diasuh & diberi pendidikan. Di panti itu aku
mendapatkan seorang ibu asuh yang begitu sangat menyayangi aku, begitu juga aku
sangat menyayanginya.

Pendidikanku dimulai dari TK hingga perguruan tinggi. Pendidikanku ku selesaikan tepat


waktu. (tak pernah aku tingal kelas). Karena sudah kutanamkan dalam hatiku bahwa aku
harus sungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan yang ada.

Sekarang aku sudah bekerja di sebuah garment. Saat inilah aku harus mampu hidup
mandiri. Semua kebutuhan hidupku harus ku penuhi sendiri. Saat inilah ku mulai
merasaka lika -liku kehidupan. Terkadang aku merasa bahagia terkadang juga aku merasa
putus asa. Kehidupanku ini kujalani dengan mengandalkan "Kasih Tuhan". Aku meyakini
tanpa kasihNya dalam hidupku, aku tak akan mampu menjalani hidup ini.

Kesedihan yang ku alami tidak ku nilai sebagai penderitaan ataupun ketidak beruntungan
dalam hidupku. Tuhan memberikan kesedihan itu karena Tuhan sangat menyayangi aku.
Tuhan memberikan kebahagiaan dibalik kesedihan-kesedihan yang kualami.

Aku merasa sangat bersyukur sekali karena Tuhan telah memberikan aku kesempatan
untuk hidup di panti itu. Banyak sekali ilmu yang kudapat, terutama ilmu kehidupan.
Ditempat itulah aku belajar tentang "Kasih". Secara tidak langsung Tuhan telah
memberikan ilmu yang sangat berharga dalam hidupku ini.

Dari pengalaman hidupku ini. Aku semakin yakin jika kita selalu bersyukur atas semua
yang Tuhan berikan & juga kita selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah hidup
kita, disitulah Tuhan akan sungguh-sungguh hadir & menambah kebahagiaan dalam
hidup kita.

Semoga semua teman-teman yang membaca tulisan ku ini, akan selalu menghadirkan
Tuhan dalam hidup ini.
63
   
  {sumber : Kesaksian Pribadi}

Bersyukurlah

Mendengar orang tua ngomel-ngomel di rumah, berarti kita masih punya keluarga yang
utuh ...

Merasa lelah dan pegal linu setiap sore, sebab itu berarti kita mampu bekerja keras ...

Mencuci piring dan gelas kotor setelah menerima tamu di rumah karena itu berarti kita
dikelilingi teman-teman ...

Pakaian kita terasa agak sempit, karena itu berarti makanan kita cukup kenyang ...

Mencuci dan menyeterika baju, sebab itu berarti kita memiliki pakaian ...

Membersihkan rumah, jendela dan memperbaiki talang dan got karena itu berarti kita
memiliki tempat tinggal ...

Setiap hari ke kampus, karena itu berarti kita masih bisa mendapatkan ilmu ...

Mendengar nyanyian suara yang fals, karena itu berarti kita masih bisa mendengar ...

Mendengar bunyi alarm di pagi hari, sebab itu berarti kita HIDUP ...
   
  {sumber : milist}

Bertanya Kepada Tuhan

pengarang : Ayub Abner Mbuilima


2 Samuel 5:17-25

Berbagai Sikap  orang menyambut  tahun 2008 ,  ada yang merasa optimis dalam
memasuki tahun depan, karena ia telah merancang hidupnya secara baik dari sisi
pandangannya , baik dari sisi rumah tangga, pekerjaan maupun dalam hal yang lain.
Namun ada juga yang menyambut tahun 2008 dengan penuh pesimis, sebab ia tidak
punya pegangan  apa-apa yang menjadi kekuatan baginya untuk menjalani hari-hari
hidup tahun depan, apalagi dengan adanya perkembangan bangsa  kita yang penuh
dengan carut marut dalam segala segi, yang membuat kita tidak dapat menerka secara
pasti tentang rencana apa yang tepat untuk dilaksanakan demi menunjang masa depan
hidup kita. 

Kedua sikap tersebut diatas (optimis dan pesimis), sebenarnya tidak memberikan


kekuatan, pengharapan  dan pegangan apa-apa bagi kita untuk menapaki hari-hari hidup
yang ada didepan , jikalau kita mendasarkan semuanya itu pada apa yang kelihatan baik
itu berupa harta, pekerjaan  bahkan juga realita yang kita lihat  saat ini yang membuat
kita pesimis akan masa depan.  Mengapa demikian? karena sikap optimis  yang
didasarkan  pada  apa yang telah direncanakan  dan siapkan sekarang belum tentu sesuai
dan cukup untuk menjamin masa depan kita dalam tahun-tahun yang ada didepan bahkan
juga sikap pesimis karena melihat realita saat ini akhirnya membuat kita tidak lagi
memiliki pengharapan akan  masa depan,  merupakan suatu sikap yang tidak tepat,  sebab

64
situasi dan realita hidup tidak mungkin  terus terjadi seperti ini.

Kalau demikian sikap yang bagaimanakah yang perlu dimiliki oleh orang percaya dalam
menyambut tahun depan (2008), jawabannya adalah setiap orang percaya harus memiliki
sikap optimis namun bukan didasarkan atas rencana dan kekayaan atau pekerjaan yang
dimiliki, namun harus didasarkan kepada Allah Tritunggal yang adalah pencipta,
pemelihara dan Juruselamat Manusia. Mengapa demikian, Jawabannya ada pada Teks 
2Samuel 5: 17-25.

Dimana dalam konteks ini bangsa Filistin datang mengepung bangsa Israel dilembah
Refaim (ay. 18). Ay. 17 dikatakan Daud pergi ke kubu pertahanan. Mungkin orang akan
berpikir bahwa  Daud pergi kekubu pertahanan untuk mengumpulkan tentaranya dan
menyerang bangsa Filistin, namun mengejutkan bahwa dalam kondisi terkepung Daud
pergi kekubu pertahanan untuk melakukan satu hal yaitu Bertanya kepada Tuhan (ay. 19).

Sikap bertanya kepada Tuhan merupakan suatu kebiasaan yang dilakukan oleh Daud
dalam hidupnya. Ini dapat dilihat dalam pasal  1 Samuel 23: 2,4, 12; 30:8; 2 Samuel
2:1; 5:17-25. Sikap bertanya kepada Tuhan adalah satu sikap yang menunjukkan bahwa
Daud selalu bersandar kepada Tuhan. Mengapa Daud harus  bertanya kepada Tuhan
sebagai bukti ia bersandar kepada Tuhan.

1.  Hidup orang Kristen adalah hidup dalam peperangan rohani. ay. 19a, dikatakan bahwa
“… Apakah aku harus maju melawan orang Filistin itu? Bagi Daud peperangan
menghadapi bangsa Filistin adalah peperangan yang harus melibatkan Tuhan, sebab
peperangan tersebut tidak hanya berbicara tentang peperangan antara dua bangsa,
namun pada zaman itu adanya sebuah keyakinan bahwa peperangan tersebutpun
melibatkan kedua Allah yang disembah oleh kedua bangsa tersebut. Maka kemenangan
sebuah bangsa juga dinyatakan sebagai kemenangan daripada Allah yang disembah oleh
bangsa tersebut. Maka Daud harus melibatkan Allah didalam peperangan tersebut. Maka
bagi Daud kalau Allah turut berperang maka Allah yang disembahnya adalah adalah yang
tidak tertandingi oleh illah manapun juga, dengan demikian maka kemenangan menjadi
bagian dalam kehidupan bangsa Israel.

Dalam memasuki tahun 2008, hidup kita terus dalam peperangan rohani, oleh sebab
mohon pada Tuhan untuk trus menguatkan kita sehingga kemenangan demi kemenangan
Tuhan karuniakan dalam hidup kita, sehingga kita tidak menjadi mangsa Iblis, namun
kita senantiasa menjadi lebih daripada pemenang. Sebab Paulus berkata: Jilakau Allah
dipihak kita siapakah yang akan melwan kita?.

2. Kita tidak tahu apa yang terjadi didepan (ay. 19a). Pertanyaan Daud dalam aya. 19 a.
Apakah aku harus maju melawan mereka? pertanyaan  ini menunjukkan bahwa Daud
tidak tahu bagaimana bersikap dalam mengambil keputusan saat itu untuk menghadapi
musuhnya yaitu bangsa Filistin. Mengapa ? oleh karena Daud terbatas oleh ruang dan
waktu, sehingga dia tidak tahu sikap apa yang harus diambil dan dampak dari sikap yang
akan diambil, maka ia bertanya kepada Tuhan yang menciptakan ruang dan waktu serta
menguasai ruang dan waktu tersebut. Sebab Daud yakin bahwa Tuhan yang menciptakan
waktu dan masa depan, maka Tuhan tahu apa yang terbaik didepan, sehingga ketika
Tuhan memberikan petunjuk kepadanya pasti kebaikanlah yang dikaruniakan Allah
kepadanya.

Oleh sebab itu untuk menghadapi tahun 2008, akuilah bahwa semua manusia, siapapun
dia, ia belum pernah masuk dalam masa depan, maka ia harus mengakui keterbatasannya,
sehingga apapun yang ia bicarakan tentang masa depan semuanya hanyalah presepsi dan
penafsiran semata-mata yang belum tentu kebenarannya. Maka ketika kita dengan rendah
hati menerima keterbatasan kita dan memohon kepada Allah untuk menyertai  serta
menuntun seluruh  hidup dalam tahun depan maka  sikap bergantung kepada Tuhanlah
yang di kehendaki oleh Allah, sehingga hidup kita dapat berdiri tegar dalam
65
menghadapi kondisi apapun sebab kita tidak sendirian, karena Allah beserta kita.

3. Kemenangan yang diperoleh  semata-mata  adalah anugerah Tuhan. (ay. 19b).

“… Akan Kau serahkan mereka itu kedalam tanganku?…” Pertanyaan ini menunjukkan
bahwa Daud yakin bahwa setiap kemenangan yang dia peroleh dalam hidupnya secara
khusus dalam peperangan adalah anugerah atau pemberian Allah. Maka ia tidak
membanggakan diri dan menepuk dada, tetapi ia tetap melihat bahwa tanpa Alalh ia tidak
dapat meraih kemenangan.

Perspektif seperti inipun perlu ada dalam kehidupan kita sehingga ketika kita melihat
kebelakang dan menemukan banyak keberhasilan dan kemenangan dan juga ketika kita
menapaki hari-hari hidup kita kedepan dan banyak keberhasilan dan keuntungan yang
kita raih,  janganlah kita berkata bahwa itu karena kuat dan gagahku, namun marilah
dengan kerendahan hati yang tulus dan murni berkata dengan jujur bahwa karena Tuhan
adalah penolong dan pembelaku maka aku dapat meraih semua ini.

4. Jawaban Tuhan tidak selalunya sama (ay. 23). Ketika kita melihat ayat sebelumnya
bahwa Daud bertanya kepada Allah, apakah aku harus maju melawan mereka…dan
Jawaban Tuhan Majulah. Namun dalam ayat 23. ini Ketika Daud kembali bertanya
kepada Tuhan ketika bangsa Filistin untuk kedua kalinya  menyerang bangsa Israel,
Tuhan tidak menjawab maju, namun jawaban Tuhan adalah janganlah maju…, dengan
demikian senantiasa bertanya kepada Tuhan itu sangat penting dalam menjalani hidup ini
sebab jawaban Tuhan tidak selamanya sama. Ada saat Tuhan katakan ya dalam hidup
kita, namun kadang Tuhan katakan sabar anak-Ku dan kadangkala juga, Tuhan berkata 
tidak anak-KU, namun dalam semua jawaban Tuhan menuju kepada sebuah tujuan yaitu
Tuhan dipermuliakan serta  Tuhan menyediakan yang terbaik dalam hidup ini. Oleh
sebab itu majulah dalam memasuki tahun 2008  dalam sikap senantiasa bertanya kepada
Tuhan serta belajarlah senantiasa peka dengan jawaban-Nya melalui Firman-Nya.

5. Ada bagian yang harus kita kerjakan sebagai bukti ketaatan kita kepada Tuhan (ay.
25). Ketika Tuhan katakan Jangan Maju…(ay. 23), namun buatlah gerakan lingkaran
sampai kebelakang mereka,  namun ayat. 24 mengatakan bahwa ketika engkau
mendengar derap langkah dipuncak pohon-pohon kertau itu, maka haruslah engaku
bertindak cepat, sebab pada waktu itu  TUHAN telah keluar untuk berperang
didepanmu. Ay. 25 dikatakan bahwa Daud berbuat demikian , seperti apa yang
diperintahkan oleh Tuhan.  Pertanyaannya adalah Jikalau Tuhan sendiri berperan apakah
ia tidak sanggup mengalahkan bangsa Filistin, jawabannya adalah Dia sanggup, namun
mengapa ia harus menyuruh bangsa Israel membuat gerakan lingkaran untuk menyerang
bangsa Filistin?   Jawabannya adalah Ada bagian yang Tuhan kerjakan dalam hidup ini,
namun ada bagian yang Tuhan tuntut dalam hidup ini  harus dikerjakan oleh orang
percaya. Mengapa demikian, sebab Tuhan telah memberikan kemampuan didalam diri
kita untuk dapat kita pergunakan guna menyelesaikan tanggungjawab tersebut. Marilah
dalam memasuki tahun 2008 dengan penuh tanggungjawab kita menjalankan apa yang
telah menjadi bagian /peran yang telah dan akan Tuhan percayakan bagi kita untuk
dikerjakan dengan baik, demi untuk hormat dan kemuliaan nama Tuhan.

6. Setiap kemenangan dalam hidup ini harus dirayakan dalam Tujuan Tuhan dimuliakan
(ay. 20). Pada akhirnya Daud mengatakan bahwa kemenangan yang dia peroleh itu
semata-mata karena karya Tuhan. Spirit seperti inipun harus ada dalam kehidupan kita
bahwa ketika kita merayakan kemenangan atau keberhasilan tujuan utama adalah Tuhan
dipermuliakan, sehingga kita tidak mencuri kemuliaan Tuhan dalam segala hal yang
dipercayakan kepada kita.

Pertanyaan berikut yang perlu dijawab adalah, bagaimana caranya kita dapat
menerima jawaban Tuhan, satu-satunya cara Tuhan menjawab kita yaitu melalui Alkitab
yang adalah Firman Allah yang diwahyukan oleh Allah dan merupakan wahyu Allah
66
yang cukup dan sempurna serta tidak pernah salah. Maka setiap pribadi yang bergaul
karib dengan Tuhan melalui Firman-Nya maka ia akan mendapatkan prinsip-prinsip
hidup yang benar untuk menjalani hidup sesuatu dengan apa yang Tuhan kehendaki,
untuk menapaki hari-hari hidup yang ada didepan serta dapat melangkah dengan pasti
tanpa ada keraguan dan kekuatiran.

Tuhan Memberkati

anda dapat membaca tulisan yang lain dalam : http://ayubabner.wordpress.com

Bessy

pengarang : Erna Liem


Kemarin, 3 Agustus 2005, saya dikagetkan dengan kehadiran sesosok "monster"
berwarna coklat yang sedang berdiri di teras rumah kami di lantai dua. Untung saja
pintunya terkunci rapat. Rupanya hari itu adik saya berhasil membeli seekor anjing
keturunan yang benar-benar "mengerikan" dari segi ukuran dan jenis. Sudah beberapa
hari ini mereka keluar rumah untuk "berburu" anjing setelah anjing kami jenis Terry
meninggal beberapa minggu lalu karena tua.

"Ya ampuuun!!! Apa itu?! pekik saya terperangah melihatnya.

"Anjing," kata ayah.

"Ya ayah, aku tahu itu anjing....," kataku dalam hati.

"Duh, aku nggak suka! Takut! Buat apa beli anjing sih?! Udah tau nggak punya
pekarangan!" jawabku sengit.

Pembantu kami di rumah juga tidak bersedia merawatnya, karena posturnya yang besar
dan menakutkan.

"Memang dia kok yang katanya mau merawat sendiri, aku nggak mau ah!" kata Mbak Ti.

"Iya, jangan mau. Baru saja kita bisa bernafas lega nggak perlu lagi repot merawat anjing,
eeehhh malah beli lagi," jawab saya mengulang saran saya kepadanya untuk menolak
direpoti dengan "monster" itu.

Berkali-kali anjing itu mendorong-dorong pintu teras sampai terdengar bunyi yang buat
saya "menakutkan". Ia juga menggonggong sesekali, tapi lebih sering meringkik seperti
sedang berada dalam kesedihan yang dalam. Kebetulan adik saya memang sedang keluar
rumah untuk membelikannya rantai baru karena rantai yang biasa dipakainya diambil
kembali oleh pemilik semula. Itu sebabnya ia "memberontak", mungkin ketakutan karena
pada saat itu di tempat baru ia tidak mengenal satu orang pun. Beberapa kali juga ayah
dan ibu menyuruhnya diam, tapi ia terus "menangis" gelisah. Entah mengapa anjing jenis
itu dijual dengan harga yang sangat murah, padahal umurnya sudah satu tahun. Umur
yang menurut adik saya "layak beli" karena sudah bisa dipastikan sejarah kesehatannya,
apakah baik atau tidak.

Selesai makan malam, ketika saya mau kembali naik ke atas, tiba-tiba terdengar bunyi-
bunyian aneh. "Duh! Apa lagi itu?" tanya saya sambil berhati-hati melangkahkan kaki
karena kuatir bertemu dengan Bessy, anjing itu. Ternyata benar!! Di balik tembok saya
melongokkan kepala dan melihat adik saya merantai lehernya dan berjalan ke arah saya
67
mau keluar rumah. Saya memekik ketakutan.

"Tenang, tenang, jangan memperlihatkan rasa takutmu. Jangan lari," pesannya.

Saya buru-buru menyingkir ke pojok ruang makan.

"Duh... mengerikan sekali!!!!" jerit saya dalam hati.

Adik saya mengajaknya berjalan-jalan seputar komplek rumah kami selama beberapa
menit, setelah itu menaruhnya di teras lantai dua. Sampai di sana, Bessy langsung
mengeluarkan suara sedihnya. Waktu mendekati malam, adik saya membawanya ke
lantai empat karena hujan turun dengan cukup deras. Malam itu entah apa yang terjadi
dengan Bessy.

Pagi-pagi sekali, saya mendengar langkah kaki Bessy dan suara adik saya. Rupanya ia
diajak lagi keluar rumah supaya tidak terus bersedih. "Tumben bisa bangun pagi...,"
gumam saya keheranan melihat adik terdengar bersemangat pada jam yang masih bisa
dikata "subuh". Beberapa menit kemudian, saya pergi ke kantor dan tidak tahu lagi
perkembangan situasi di rumah.

"Anjingnya sudah dikembalikan ke pemiliknya," kata orang rumah dengan sumringah


kepada saya yang baru saja pulang dari kantor. Ah... leganya.... Rupanya anjing itu tidak
tahan berlama-lama di rumah kami. Puji Tuhan!!! Tapi... kok bisa begitu??? Pemiliknya
mengembalikan uang penjualan kepada adik saya dan menjemput anjingnya kembali???
Tidak masuk di akal!!

Ternyata... siang itu, adik saya menghubungi pemiliknya dan mengatakan tidak sanggup
merawat dan tidak tega melihatnya terus menangis... Si pemilik langsung bergegas ke
rumah kami dan .... Kalau saja saya hadir, pasti bisa menyaksikan salah satu peristiwa
mengharukan dalam sejarah. Anjing itu melompat-lompat kegirangan karena bertemu
kembali dengan pemiliknya....

Aneh! Belum pernah kami memiliki anjing seperti ini. Tidak tahan berlama-lama
berjauhan dengan pemilik awal. Ternyata sejak kecil Bessy memang dirawat dengan
(pasti) sangat baik oleh si pemilik.

Tiba-tiba terbayang betapa beberapa hari ini keadaan saya seperti anjing itu. Ia terus
menerus menangis, walaupun sempat beberapa menit melupakan tuannya, karena diajak
jalan-jalan oleh adik saya. Tapi begitu ia sampai di rumah, ia "menangis" lagi.

"I've been longing for God... ," kata saya dalam hati, sedih. Saya betul-betul merasa jauh
dari Tuhan. Kegiatan yang seabrek ternyata membuat hati saya merindukan sesuatu yang
tidak bisa digantikan oleh apapun juga.

Bessy memang cuma seekor binatang yang bahkan tidak saya sukai, tetapi ia begitu setia.
Semua penghiburan yang dibuat adik saya tidak satu pun dapat menghilangkan rasa
rindunya kepada tuannya. Ia terus gelisah, mencari dan mencari, menangis dan menangis.
Ia melakukan banyak macam hal yang membuat adik saya akhirnya memutuskan untuk
mengembalikannya kepada orang yang mencintai dan dicintainya.

"Oh Tuhan.... aku mau seperti Bessy.. aku tidak bisa hidup jauh dariMu...," kata saya
dalam hati. Kegiatan yang begitu banyak tidak bisa membuat saya berbahagia. Bahkan
menarik saya untuk mengurangi komunikasi saya dengan Tuhan. Ini membuat saya
merasa jauh dan jauh. Sulit untuk saya merasakan hadiratNya seperti dulu... Apakah saya
sudah berubah ya Tuhan?? Apakah saya akan kehilangan Engkau untuk selamanya?? Air
mata mulai hampir mengalir lagi....

68
Tiba-tiba... Bruk!! Suara adik saya menutup pintu mobil. Ia baru datang dari salah satu
mall. "Nih, kita beli lagi!" katanya.

"Mana-mana?" tanya saya ketakutan.

"Hahaha.... Enggak, enggak, kita enggak beli lagi kok, hahaha....."

"Huh! Dasar...!!!

..........

"Aku mau belajar dari Bessy ya Tuhan. Ia melakukan berbagai macam hal dan tidak
pernah berhenti, sampai ia bertemu lagi dengan tuannya. Aku pun akan melakukan
banyak hal, sampai Engkau aku dapatkan kembali...." (E)

"Marilah kita mengenal dan berusaha sungguh-sungguh mengenal TUHAN; Ia pasti


muncul seperti fajar, Ia akan datang kepada kita seperti hujan, seperti hujan pada akhir
musim yang mengairi bumi." - Hosea 6:3
   

Bintang Kecil

Alkisah ada dua bintang dilangit yang hidup berdampingan.  Yang satu disebut bintang
besar karena dia berukuran besar. Dan yang satunya lagi disebut bintang kecil.

Pada suatu hari ada satu planet yang datang kepada si bintang besar.  "Hai, bintang besar,
aku sangat kedinginan.  Bolehkah aku duduk didekatmu agar tubuhku hangat?".  Jawab si
bintang besar, " Tidak boleh! Aku tidak mau membagi energiku denganmu."  Si planet ini
sedih mendengar jawaban si bintang besar, tetapi si bintang kecil melambai kepadanya,
"Kemarilah teman, duduklah denganku, aku akan menghangatkanmu."  Mendekatlah si
planet ini kepada si bintang kecil.  Dan mereka menjadi teman. Si planet tidak lagi
kedinginan.

Lalu keesokannya datang lagi satu planet kepada si bintang besar. " Bintang besar, bolehkah
aku duduk dekatmu supaya tubuhku hangat karena aku sangat kedinginan disini?".  "Tidak!
Pergilah! Jangan ganggu aku", jawab si bintang besar.  Dengan tubuh menggigil kedinginan,
si planet berjalan menjauhi si bintang besar. Tapi si bintang kecil memanggilnya, "Hai,
teman! Maukah kau duduk disampingku supaya tubuhmu hangat? Kemarilah!"  dan
datanglah planet itu kepada si bintang kecil dan rasa dinginnya hilang oleh karena
kehangatan cahaya si bintang kecil.

Keesokkannya lagi, datang tujuh planet kepada si bintang besar, menyampaikan permintaan
yang sama dengan kedua planet sebelumnya.  Lagi-lagi si bintang besar menolaknya.  Si
bintang besar tidak mau diganggu.  Dia ingin kehangatannya hanya untuk dirinya sendiri. 
Tetapi si bintang kecil mengajak tujuh planet ini untuk duduk bersama-sam dengan dia. 

Sekarang ada sembilan planet yang berkawan dengan si bintang kecil ini.  Si bintang kecil
dengan sukacita dan penuh kasih membagikan kehangatan cahayanya kepada teman-teman
barunya.  Apakah dengan membagi kehangatannya maka si bintang kecil menjadi redup? 
Apakah ia kehilangan sinar dan kehangatannya?  TIDAK!

Justru dengan berbagi. maka bertambahlah cahaya yang ia punya.  Dengan berbagi, dia
menjadi besar oleh karena cahayanya bertambah.  Dan yang penting adalah dia mempunyai
banyak teman.  Mereka bermain bersama, bergembira bersama dan mengalami sukacita
yang luar biasa.  Si bintang kecil bahagia karena bisa memberi kehangatannya untuk planet2
69
itu dan planet2 itu bahagia karena mereka tidak kedinginan lagi.  Sedangkan si bintang besar
menjadi redup dan kian menghilang cahayanya.  Tidak ada lagi kehidupan pada bintang
besar.  Ia tidak punya kawan, karena dia egois. 

Nah, bagaimana dengan kehidupan kita?  Kita hidup seperti bintang besar atau bintang
kecil?  Apakah kita mau membagikan setiap berkat yang sudah Tuhan berikan pada kita? 
Atau apakah kita hanya menyimpan setiap berkat itu hanya untuk diri kita sendiri?

Sebagai anak2 Allah, pasti kita tahu bahwa Allah ingin menjadikan kita anak-NYa yang
penuh kasih.  Ada ungkapan bahwa kita bisa memberi tanpa mengasihi, tapi kita tidak bisa
mengasihi tanpa memberi.

 Allah sangat mengasihi kita sehingga Dia memberi begitu banyak berkat untuk kita bahkan
AnakNya pun di berikan untuk menggantikan kita di kayu salib.

Allah adalah Kasih. Kasih itu tidak sombong dan tidak mementingkan diri sendiri.  Allah
sendiri telah memberi teladan kasih karena itu patutlah kita meneladaniNya.

Jadi marilah kita mulai memperlihatkan ciri khas hidup anak2 Allah yang sesungguhnya
yaitu saling mengasihi dengan kasih yang tulus  seperti yang telah dipraktekkan oleh Tuhan
Yesus sebagai teladan kita.

God Bless u
   
  {sumber : pribadi}

Buat Yang Cape Melayani

pengarang : Henry Sujaya Lie


Saya sedang mikirin apa ya..yang mesti ditulis buat kolom besok. Lalu tiba-tiba mata
saya tertumbuk pada mailbox saya, hmm ada email masuk. Wah, judulnya aneh "Request
For Transfer" - saya pikir kekurangan uang apa ya? Jadi saya buka. Isinya bagus sekali,
saya terjemahin dari teks aslinya (bahasa Inggris) seperti di bawah:

REQUEST FOR TRANSFER (Permohonan Pindah)


Kepada: Panglima Angkatan Bersenjata Rohani, Yesus Kristus

Dengan Hormat,

Saya menulis ini untuk meminta Anda memindahkan saya ke pekerjaan administrasi.
Saya mengajukan ini dengan beberapa alasan: Saya memulai karir saya sebagai
prajurit, namun karena beratnya peperangan, Anda telah dengan cepat mempromosikan
saya. Anda telah mengangkat saya menjadi kapten dan memberikan tanggung jawab
yang sangat besar.

Ada begitu banyak prajurit di bawah saya, dan saya terus menerus dipanggil untuk
memberikan nasehat, membuat keputusan dan mencari penyelesaian masalah. Anda
telah menempatkan saya sebagai kapten, walau saya tahu kemampuan saya cuma
seorang prajurit.

Saya menyadari bahwa Anda telah menjanjikan untuk memenuhi segala kebutuhan saya
untuk peperangan. Tapi, Jenderal, saya ingin memberitahukan gambaran yang
sesungguhnya. Seragam saya yang dulunya rapi dan licin, kini telah dipenuhi dengan
noda darah dari orang-orang yang saya tolong. Sol sepatu saya sudah aus dan rusak,
karena dipakai berjalan bermil-mil untuk mengunjungi anak buah saya. Senjata saya
70
sudah menjadi usang dan aus karena peperangan yang terus menerus dengan musuh.
Bahkan buku petunjuk yang saya punya, sudah robek-robek karena dipakai terus
menerus. Huruf-hurufnya sudah menjadi lapur sebagian.

Anda telah berjanji untuk bersama-sama saya selalu di medan perang, tetapi gemuruh
peperangan sangatlah memekakkan dan suasananya begitu riuh dan kacau, saya tidak
dapat mendengar atau melihat Anda. Saya merasa sendiri dan kesepian. Saya lelah.
Saya putus harapan. Saya letih. Saya tetap ingin berbakti bagi Anda, tapi saya mohon
dengan rendah hati untuk turun pangkat. Jadikan saya pembersih WC atau petugas
administrasi. Pokoknya, asalkan saya keluar dari medan perang, tolonglah saya,
Jenderal.

Tertanda,

Tentara yang Lelah

Pahlawan yang Setia tapi Lelah

Kepada: Tentara yang Lelah, Angkatan Bersenjata Rohani


Di: Medan Perang
Perihal: Permohonan Pindah

Dengan Hormat,

Permohonan pindah dari Saudara telah ditolak. Saya mengajukan keberatan karena:
Saudara dibutuhkan untuk peperangan ini. Saya telah memilih Saudara, dan Saya akan
memenuhi segala janji saya untuk memenuhi keperluan Saudara. Saudara tidak perlu
turun pangkat atau dipindah. (Saudara tidak cocok untuk membersihkan WC). Saudara
membutuhkan sesi khusus P&P atau Pembaharuan dan Pencurahan.

Saya telah menyiapkan sebuah tenda di medan perang yang kedap dari segala hiruk
pikuk medan perang, dan akan dijaga ketat oleh sebatalyon pasukan elite. Saya akan
bertemu dengan Saudara di sana, dan Saya akan memberikan Saudara istirahat. Saya
akan mengganti segala yang lama dan usang, dan akan membuat segala sesuatu baru.

Saudara sudah terluka dalam peperangan. Luka-lukamu terlihat, bukan hanya dari luar,
bahkan luka di dalam pun Saya tahu. Saudara perlu disembuhkan, dan Saya akan
menyembuhkan Saudara. Saudara telah menjadi lemah di medan perang, dan perlu
dikuatkan kembali. Saya akan menguatkan Saudara dan menjadi sumber kekuatan
Saudara. Saya akan mencurahkan bagi Saudara kemampuan dan percaya diri.
Perkataan Saya akan menyalakan kembali dan memperbaharu cintamu, semangatmu
dan geloramu.

Segera melapor kepada saya, walau Saudara terkoyak dan habis. Saya akan mengisimu
kembali.

Dengan penuh belas kasihan,

Panglima Angkatan Bersenjata, Yesus Kristus

***************

Kemarin makan siang selepas kebaktian gereja, seorang teman bercerita tentang kasus
beberapa orang yang akhirnya meninggalkan pelayanan dan gereja, walaupun dulunya
berapi-api melayani. "Dengan kacamata umum, biasanya mereka akan di-cap dan di-
71
nodai sebagai sosok yang negatif, ga setia, dan sebagainya," ujarnya. "Tapi apakah ada
yang tahu, pergumulan yang dia hadapi waktu pelayanan, permasalahan dia, kekeringan
dia, dan lain sebagainya, yang mengakibatkan dia akhirnya sampai begitu?"

Saya cuma nyengir. Nyengir sedih maksudnya. Saya mengerti maksudnya. Dalam
pelayanan mungkin lebih mudah untuk bertanya, "Halo..halo..kok tugas pelayanan belum
selesai?" atau "Kalau maen itu mbok yang bener ya nadanya" daripada bertanya, "Halo,
apa kabar? Gimana kehidupan rohanimu? Keluarga baik-baik? Kamu ada masalah ngga?"

Seringkali atas nama pelayanan kita mengabaikan arti pelayanan itu sendiri. Pelayanan
dari kata "layan", artinya kita melayani. Tapi manakala sudah sedemikian "maju"
kemudian malah kehilangan esensi "layan" tersebut.

Eugene Peterson dalam terjemahan Alkitab "The Message" Mat 6:17 menulis, "He won't
overlook what you are doing; he'll reward you well." Tuhan ngga akan luput tahu apa
yang kamu kerjain, Dia pasti akan membalas berlimpah.

Frenz, mungkin ada di antara kamu yang banyak melayani di belakang panggung.
Mungkin kamu bukan selebritis pelayanan. Boro-boro dipuji atau diketahui orang,
dimarah-marahin sih, kenyang. Mungkin orang ga pernah hargai kamu. Mungkin
pendeta, gembala atau sederetan jabatan lain ga pernah merhatiin kamu kecuali kalau pas
marahin doang, but frenz ingatlah bahwa Tuhan tahu, kok. Mungkin kita ngga selalu tahu
bahwa Dia ada di medan perang, tapi ngga apa-apa, yang penting Tuhan tahu kamu ada
di medan perang karena Dia ada di samping kita, nyatanya.

So, kalo kamu cape. Kalo kamu lelah. Kalo kamu udah pengen quit. Lihat pada Tuhan,
Sang Panglima Tertinggi. Kekuatanmu ada dari Dia. Penghormatan, pangkat,
penghiburan ga perlu dari mana-mana, kecuali dari Dia.

Frenz, kalo kamu lelah. Kalo kamu terluka..


Masuk ke tenda peristirahatanNya. Dia yang tahu segala lukamu. Dia yang akan
menyembuhkan. Menguatkan. Menghiburkan. Memperbaharui.

***********
Singapore, 24 May 2005
Teruntuk semua tentara yang lelah di medan perang. Keep it up, guys!!!!! Never give
up!!!!!!
   
  {sumber : original}

Bunga Cantik Dalam Pot Yang Retak

Rumah kami langsung berseberangan dengan pintu masuk RS John Hopkins di


Baltimore. Kami tinggal dilantai dasar dan menyewakan kamar-kamar lantai atas
pada para pasien yang ke klinik itu.
 
Suatu petang dimusim panas, ketika aku sedang menyiapkan makan malam, ada
orang mengetuk pintu. Saat kubuka, yang kutatap ialah seorang pria dengan wajah
yang benar buruk sekali rupanya. "Lho, dia ini juga hampir Cuma setinggi anakku
yang berusia 8 tahun," pikirku ketika aku mengamati tubuh yang bungkuk dan
sudah serba keriput ini. Tapi yang mengerikan ialah wajahnya, begitu miring besar
sebelah akibat bengkak, merah dan seperti daging mentah., hiiiihh...!
 
Tapi suaranya begitu lembut menyenangkan ketika ia berkata, "Selamat malam.
72
Saya ini kemari untuk melihat apakah anda punya kamar hanya buat semalam saja.
Saya datang berobat dan tiba dari pantai Timur, dan ternyata tidak ada bis lagi
sampai esok pagi." Ia bilang sudah mencoba mencari kamar sejak tadi siang tanpa
hasil, tidak ada seorangpun tampaknya yang punya kamar.
"Aku rasa mungkin karena wajahku ... Saya tahu kelihatannya memang
mengerikan, tapi dokterku bilang dengan beberapa kali pengobatan lagi..." Untuk
sesaat aku mulai ragu2, tapi kemudian kata2 selanjutnya menenteramkan dan
meyakinkanku: "Oh aku bisa kok tidur dikursi goyang diluar sini, di veranda
samping ini. Toh bis ku esok pagi2 juga sudah berangkat." Aku katakana
kepadanya bahwa kami akan mencarikan ranjang buat dia, untuk beristirahat di
veranda.
 
Aku masuk kedalam menyelesaikan makan malam. Setelah rampung, aku
mengundang pria tua itu, kalau2 ia mau ikut makan. "Wah, terima kasih, tapi saya
sudah bawa cukup banyak makanan." Dan ia menunjukkan sebuah kantung kertas
coklat.
Selesai dengan mencuci piring2, aku keluar mengobrol dengannya beberapa menit.
Tak butuh waktu lama untuk melihat bahwa orang tua ini memiliki sebuah hati
yang terlampau besar untuk dijejalkan ketubuhnya yang kecil ini.
 
Dia bercerita ia menangkap ikan untuk menunjang putrinya, kelima anak2nya, dan
istrinya, yang tanpa daya telah lumpuh selamanya akibat luka ditulang punggung.
 
Ia bercerita itu bukan dengan berkeluh kesah dan mengadu; malah sesungguhnya,
setiap kalimat selalu didahului dengan ucapan syukur pada Allah untuk suatu
berkat! Ia berterima kasih bahwa tidak ada rasa sakit yang menyertai penyakitnya,
yang rupa2nya adalah semacam kanker kulit. Ia bersyukur pada Allah yang
memberinya kekuatan untuk bisa terus maju dan bertahan. Saatnya tidur, kami
bukakan ranjang lipat kain berkemah untuknya dikamar anak2.
Esoknya waktu aku bangun, seprei dan selimut sudah rapi terlipat dan pria tua itu
sudah berada di veranda. Ia menolak makan pagi, tapi sesaat sebelum ia berangkat
naik bis, ia berhenti sebentar, seakan meminta suatu bantuan besar, ia berkata,
"Permisi, bolehkah aku datang dan tinggal disini lagi lain kali bila aku harus
kembali berobat? Saya sungguh tidak akan merepotkan anda sedikitpun. Saya bisa
kok tidur enak dikursi." Ia berhenti sejenak dan lalu menambahkan, "Anak2 anda
membuatku begitu merasa kerasan seperti di rumah sendiri. Orang dewasa rasanya
terganggu oleh rupa buruknya wajahku, tetapi anak2 tampaknya tidak terganggu."
Aku katakan silahkan dating kembali setiap saat.
 
Ketika ia datang lagi, ia tiba pagi2 jam tujuh lewat sedikit. Sebagai oleh2, ia
bawakan seekor ikan besar dan satu liter kerang oyster terbesar yang pernah
kulihat. Ia bilang, pagi sebelum berangkat, semuanya ia kuliti supaya tetap bagus
dan segar. Aku tahu bisnya berangkat jam 4.00 pagi, entah jam berapa ia sudah
harus bangun untuk mengerjakan semuanya ini bagi kami.
Selama tahun2 ia datang dan tinggal bersama kami, tidak pernah sekalipun ia
datang tanpa membawakan kami ikan atau kerang oyster atau sayur mayur dari
kebunnya. Beberapa kali kami terima kiriman lewat pos, selalu lewat kilat khusus,
ikan dan oyster terbungkus dalam sebuah kotak penuh daun bayam atau sejenis
kol, setiap helai tercuci bersih. Mengetahui bahwa ia harus berjalan sekitar 5 km
untuk mengirimkan semua itu, dan sadar betapa sedikit penghasilannya, kiriman2
dia menjadi makin bernilai...
 
Ketika aku menerima kiriman oleh2 itu, sering aku teringat kepada komentar
tetangga kami pada hari ia pulang ketika pertama kali datang. "Ehhh, kau terima
dia bermalam ya, orang yang luar biasa jelek menjijikkan mukanya itu? Tadi
malam ia kutolak. Waduhh, celaka dehh.., kita kan bakal kehilangan langganan
kalau nerima orang macam gitu!" Oh ya, memang boleh jadi kita kehilangan satu
73
dua tamu. Tapi seandainya mereka sempat mengenalnya,mungkin penyakit mereka
bakal jadi akan lebih mudah untuk dipikul. Aku tahu kami sekeluarga akan selalu
bersyukur, sempat dan telah mengenalnya; dari dia kami belajar apa artinya
menerima yang buruk tanpa mengeluh, dan yang baik dengan bersyukur kepada
Allah.
 
Baru2 ini aku mengunjungi seorang teman yang punya rumah kaca. Ketika ia
menunjukkan tanaman2 bunganya, kami sampai pada satu tanaman krisan [timum]
yang paling cantik dari semuanya, lebat penuh tertutup bunga berwarna kuning
emas. Tapi aku jadi heran sekali, melihat ia tertanam dalam sebuah ember tua,
sudah penyok berkarat pula. Dalam hati aku berkata, "Kalau ini tanamanku,
pastilah sudah akan kutanam didalam bejana terindah yang kumiliki." Tapi
temanku merubah cara pikirku. "Ahh, aku sedang kekurangan pot saat itu," ia coba
terangkan, "dan tahu ini bakal cantik sekali, aku pikir tidak apalah sementara aku
pakai ember loak ini. Toh cuma buat sebentar saja, sampai aku bisa menanamnya
ditaman."
 
Ia pastilah ter-heran2 sendiri melihat aku tertawa begitu gembira, tapi aku
membayangkan kejadian dan skenario seperti itu disurga. "Hah, yang ini luar biasa
bagusnya," mungkin begitulah kata Allah saat Ia sampai pada jiwa nelayan tua
baik hati itu." Ia pastilah tidak akan keberatan memulai dulu didalam badan kecil
ini." Semua ini sudah lama terjadi, dulu – dan kini, didalam taman Allah, betapa
tinggi mestinya berdirinya jiwa manis baik ini.
 
"Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang
didepan mata, tetapi Tuhan melihat hati." (1 Samuel 16:7b)
Sahabat2 adalah istimewa sekali. Mereka membuatmu tersenyum dan
mendorongmu jadi sukses. Mereka meminjamimu sebuah kuping dan berbagi
suatu kata pujian. Tunjukkan kawan2mu betapa kau perduli.. Teruskan ini, dan
gembirakanlah hari seseorang. Tak ada sesuatupun yang akan terjadi bila kau tidak
meneruskan ini. Tapi satu2nya yang akan terjadi bila kau toh melanjutkan kiriman
ini ialah, Bahwa seseorang mungkin akan tersenyum gara2 kamu]. Buatlah
seseorang Tersenyum hari ini.
 
"your failure is not a reason for GOD to stop loving you"
   

74

Anda mungkin juga menyukai