Tahun Ke-XII 23 January 2009

Disebarkan Secara Gratis

Tahun Ke-XII 23 January 2009

 Cover Page

 Tim KADNet 2008 - 2009

TEAM KADNet International 2008 - 2009:
Los Angeles, CA: Eric Sumanti; Highland, CA: Roger
Tauran; Torrance, CA: Jerry Kiroyan; Seattle, WA: Glen Walean,  Editorial
Eddie E. Saerang, Hendrik Padmasana, Jobby Nelwan; Toledo,
Ohio: Lina Cantwell; Thousand Oaks, CA: Lim T. Swee; Laguna,
CA: Kenneth Mambo, Ferdie Santosa, Megawaty  Renungan Utama
Waworuntu; Redlands, CA: Boldwin Sampouw; New Jersey, NJ:
Frederik Wantah; San Bernardino, CA: Blihert Sihotang; Denver,
CO: Nielson Assa, Eli Waworundeng; SSD & Manila,  Ellen G. White Writings
Philippines: Moldy R. Mambu, Yane Sinaga; AIIAS, AUP &
Manila: Max Langi, Richard Sabuin, Jerry Karundeng, Bruce Mauri,
Robert Walean Jr. Sydney, Australia: Irma Hill; Jerman: Franklin  Rumah Tangga Advent
M. Tambunan; Bangkok, Thailand: Sam Carolus; Singapore:
Jonathan Wagiran; Jakarta: Wiesye Schirm, Peggy Iskandar-
Wowor, Richard Legoh, Wilhon Silitonga, Bonar Panjaitan, Samuel
 Suplement
Pandiangan, Ivan Kembuan, Erick Tumetel, Willy Wuisan, Early
Hutapea, Joy Sitompul, Herschel Najoan, Dewi Muskita, Christo
Tambingon, Ramlan Sormin, Jannus Hutapea, Amir Manurung,
 Wawasan dan Perspektif
Handry Sigar, Sondang Panjaitan-Sirait, Edison Mawikere, Wisyanti
Siahaan, Lorraine Lesiasel, Stance Triwandono-Mambu, Davy  Puisi
Politon, Arieta Pulumahuny, Ketty Sunarto, Gunawan Tjokro, Muriel
Siagian, Ronie Panambunan, Michael Mangowal, Leonora
Manullang, May Linda Manurung, Joice Manurung, Sonny  Thoughtful Statement
Situmorang, Samuel Simorangkir; Harry Legoh, Philips Marbun,
Marvin R. Sigar, Joe Laluyan, Alvin Lumbanraja, Janette Najoan,
Melati Silalahi, Lianto Napitupulu, Fransisca Manurung, Franklin  Article
Hutabarat, Frankie Tambingon, Karen Wemay, Yoshen Danun,
Lorraine Poneke, Eldrin Kumendong; Denpasar, Bali: Bobby
Lalamentik; Riau: Melvin Simatupang, Christian Sihotang, Royke  Berita Advent Sedunia
Sundalangi; Manado: Yotham Bindosano, Lucky Mangkey, Tommy
Pantouw, Caddy Malonda, Royke Yonathan, Jenry Rawung; RSA
Menado: Janette Sepang; Kotamobagu: Irma Pakasi; Bolaang  Adventist News Network
Mongondow: Swingly D. Suak; UNKLAB: Douglas Sepang, Dave
Sampouw, Green Mandias, Cherry Lumingkewas; Sangihe
Talaud: Brussi Soriton; Minahasa: Jimi Pinangkaan; Makassar:  Humor Minggu Ini
Edwin C Tumangkeng, Stephen Salainti; Manokwari: Harry
Salainti, Hendy Sahetapy; Palembang: Lin Saputra, Dickson
Simanungkalit; RSA Medan: Reuben Supit; Surabaya: Kristiyono  Berita Keluarga
Sarjono, Jerry Wauran, Debby Muntu, Hendra Kurniawan; Malang:
Henky Wijaya; UNAI, Bandung: Iim Heriyana, Albinur
Limbong; Balikpapan: Adiat Sarman, Yance Pua; RSA Bandung:
 Permohonan Doa
Bruce Sumendap, Reynold Malingkas, Supriyono Sarjono, Bradly
Sampouw; Bandung: Athinson Naibaho; Kediri: Dale Sompotan;  Dari Kami
Pematang Siantar: Rudolf W. Sagala, David Panjaitan; Nias:
Linda Sumarauw; Timika: Frangky Watulingas, Harold Oijaitou,
Herold Somba; Kuala Kencana: Samuel Rorimpandey, Stanly  Editorial Notes
Keles; Cimahi: Denny Kalangi, Robert Peyoh, Albert Marbun; IPH,
Bandung: Roy Hutasoit; Batam: Jones Napitupulu, Hadi Waluyo;
Sorong: Richard Tamba; Solo: Ari Palgunadi; Salatiga: Wiendy  Tim Layout & Design
Kusuma; Tomohon: Larry Wenur, Janice Losung; SLA
Kawangkoan: Daniel Lasut; Andrews University: Hudyard
Muskita; Silver Spring, MD : Ellen Missah; Azusa, CA: Harlond
Naibaho; Riverside, CA : Edmund Situmorang, Dolly A. Rumagit;
Sacramento, CA: Richard H. Hutasoit; Loma Linda, CA: Jackie
Sihotang, Deborah Panggabean-Pardede, Shally Lendeng-Halim,
Charles Pakpahan, Martein Moningka, Widdy Widitora, Denny
Sondakh, Hamonangan Tambunan, James Waworoendeng.

Disebarkan Secara Gratis

RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA
HATI YANG BARU
A
merika baru saja memperingati hari Martin Luther King, Jr.
pada 19 Januari yang lalu. King dikenal sebagai seorang
pendeta, aktivis dan pemimpin terkemuka dari pergerakan
hak-hak sipil bangsa Amerika-Afrika, diakui sebagai salah seorang
orator terbesar dalam sejarah Amerika, ironisnya ia mati terbunuh
dalam usia muda 39 tahun.
“I HAVE A DREAM” adalah sebuah pidato rhetoric terkenal yang
disampaikan oleh King di hadapan 250 ribu pendukungnya yang
memenuhi halaman Lincoln Memorial, Washington DC, pada 28
Agustus 1963. Pidato ini dianggap sebagai salah satu pidato terbesar
dan paling terkemuka dalam sejarah, dan tergolong sebagai pidato
nomor wahid abad ke-20 di seantero Amerika. Seorang komentator
berita mengatakan bahwa melalui pidatonya itu, King telah
‘mendidik’, ‘menginspirasi,’ dan ‘menginformasi’ bukan hanya
mereka saja yang langsung mendengar ia berpidato, tetapi juga
khalayak di seluruh Amerika dan generasi-generasi yang bahkan
belum dilahirkan sekalipun waktu itu. Salah satu kalimat dari pidato
tersebut yang sangat mengilhami penulis terbaca sebagai berikut,
“Saya mempunyai sebuah mimpi (dan harapan) bahwa keempat
anak saya pada suatu hari nanti akan hidup di tengah-tengah
sebuah bangsa dimana MEREKA DINILAI BUKAN OLEH
WARNA KULIT MEREKA, TETAPI OLEH ISI TABIAT DAN
BOBOT BUDI PEKERTI MEREKA.”
Empat puluh enam tahun kemudian - tepatnya pada 20 Januari 2009 -
sehari setelah Amerika merayakan hari Martin Luther King, mimpi itu
bukan lagi hanya mimpi belaka, tetapi mimpi itu telah menjadi sebuah
kenyataan bahwa benarlah jua keempat anaknya telah hidup di
tengah-tengah sebuah bangsa yang menilai manusia bukan oleh
warna kulit tetapi oleh isi tabiat dan bobot budi pekertinya, yaitu
ketika orang berkulit hitam pertama bernama Barack Hussein Obama
dilantik menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke-44. Bobot tabiat,
kadar watak, kwalitas akhlak dan budi pekerti yang dimiliki oleh
Obama – adalah salah satu dari beberapa unsur penting yang telah
mengantarkan dia mencapai puncak gunung tertinggi kesuksesan –
yang bagi banyak orang dianggap sebagai suatu hal yang tidak
mungkin bisa terjadi mengingat warna kulit yang dimilikinya.
Benar sekali apa yang ditulis oleh Nabi Samuel dalam 1 SAMUEL
16:7, “. . . Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia
melihat apa yang di depan mata, tetapi Tuhan melihat hati.” Penulis
terkesima ketika membaca ayat ini dan bertanya dalam hati,
“Bagaimanakah tanggapan Tuhan ketika IA melihat isi hatiku?
Berbobotkah tabiat dan budi pekertiku ketika IA menilainya?
Berkwalitaskah integritas dan martabat yang kumiliki ketika IA
mengevaluasinya? Dapatkah aku memantulkan “SINARNYA”
kepada dunia dalam keadaanku seperti ketika IA mendapati aku
seperti ini?” Jika jawabannya “YA, tentu sekali engkau dapat
memiliki tabiat yang baik, budi pekerti yang luhur, martabat yang
Published by: Kawanua Advent Sedunia – Website: http://www.kadnet.info – Email: redaksi@KADNet.info
23 January 2009
berkwalitas, dan bisa memantulkan sinarNya, pertanyaannya adalah,
“Bagaimanakah caraku untuk mencapai semua itu?”
Jawaban dari pertanyaan di atas penulis dapatkan dari pengalaman
yang disaksikan sendiri oleh suami penulis. Dia mempunyai sepasang
sepatu berwarna burgundy – sepatu yang paling disukainya, tetapi
berbulan-bulan lamanya sepatu itu tidak dipakainya lagi karena
walaupun bentuknya masih bagus, namun warnanya sudah kusam dan
tidak mengkilap lagi.  Sulit sekali menemukan semir sepatu warna
burgundy walau telah berkeliling dari satu toko sepatu ke toko yang
lainnya. Begitu lama ia tidak berhasil mendapatkan semir sepatu
yang diperlukannya.
Pada musim libur Natal 2008, kami berdua pergi ke sebuah mall,
setelah masuk keluar beberapa toko sepatu, akhirnya di salah satu
toko sepatu itu suami penulis mendapatkan apa yang selama ini
dicarinya yaitu semir sepatu berwarna burgundy.  Ketika akan
membayar semir yang harganya lebih mahal dari semir warna-warna
lainnya, pelayan toko mengatakan bahwa sebelum sepatu dioles
dengan semir, sepatu itu harus dibersihkan terlebih dahulu dari
kotoran yang melekat dengan cairan pembersih khusus sehingga
hasilnya akan bagus seperti yang diinginkan. Ini adalah informasi
yang sebenarnya tidak baru lagi, tetapi selama ini tidak diperhatikan.
Begitu sampai di rumah, segera diambilnya sepatu itu, kotoran-
kotoran yang ada di sepatu dibersihkan dengan kain lap dan cairan
khusus pembersih itu, kemudian dioleskanlah cairan semir di atasnya,
baru di lap lagi. Hasilnya? Luar biasa. Cemerlang. Sepatu itu
menjadi begitu mengkilap dan tampak seperti baru kembali. 
Ada sebuah pelajaran moral yang dapat ditimba dari pengalaman ini
yaitu, jika kita ingin memiliki hati yang baru sehingga Yesus dapat
bersinar melalui kehidupan kita, hal pertama yang harus kita buat
adalah membersihkan semua ‘kotoran’ hati, tabiat, watak, dan pola
tingkah laku kehidupan kita.  Setelah itu baru kita minta Yesus
mengisi hati kita dengan ‘semir kebajikan, kebaikan, keluhuran budi
pekerti Yesus Kristus.’ Sebagai hasil akhir, kita akan memiliki tabiat
yang luhur, martabat yang berkwalitas, budi pekerti yang agung, dan
cemerlang ‘bersinar’ memancarkan sinar Yesus Kristus kepada orang
lain. Mungkinkah hal itu dicapai? Tentu saja mungkin karena Ia
berjanji dalam YEHEZKIEL 36:26
“Kamu akan Kuberikan HATI YANG
BARU, dan ROH YANG BARU di
dalam batinmu dan Aku akan
menjauhkan dari tubuhmu hati yang
keras dan Kuberikan kepadamu HATI
YANG TAAT.”
“MANUSIA DINILAI BUKAN
OLEH WARNA KULIT MEREKA,
TETAPI OLEH ISI TABIAT DAN
-3-
RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA
BOBOT BUDI PEKERTI MEREKA.” Selamat menjelang Sabat!
----.
“MENGAPA DUNIA MENOLAK HARI SABAT SEBAGAI HARI KETUJUH?”
Oleh Ronie Panambunan, Gembala Jemaat Tumou Tou Bekasi
K
ata istilah satu hari dalam buku Kejadian, sudah
ditentukan sebagai berikut. Ada yang berkata 1 hari
sama dengan 1000 thn, ada juga yang berkata bahwa
kata sabat tidak ada di dalam kitab Kejadian, mereka
mengatakan itu adalah hari istirahat atau berhenti bekerja.
Sehingga kita dapat berbakti terus menerus kepada Tuhan
sepanjang minggu yang lain mengatakan hari pertama sampai
hari ke enam ada istilah petang dan pagi sedangkan hari
ketujuh tidak ada. Jadi tidak ada istilah hari disana. Hukum
Sabat diberikan karena dosa menurut orang Yahudi.
Sesungguhnya Kata hari dalam Kejadian adalah YOM yang
artinya masa waktu 24 jam Lihat Kejadian 2:8 dikatakan
Tuhan menjadikan langit dan bumi enam hari lamanya dan hari
ketujuh Allah berhenti, ini menunjukkan bahwa itu sudah
pernah diberikan. Kalau kita menolak hari ketujuh sama
dengan duapuluh empat jam adalah hari Sabat berarti kita
menerima teori dunia yang mengatakan bahwa dunia ini
terbentuk berjuta-juta tahun lamanya.
Pena Inspirasi mengatakan “Hari Sabat yang dikuduskan
pencipta dengan beristirahat pada hari itu dan memberkatinya,
di pelihara oleh Adam didalam keadaan yang tidak berdosa di
taman Eden yang kudus, dipelihara oleh Adam yang jatuh
kedalam dosa namun bertobat pada waktu ia diusir dari tempat
kediamannya yang menyenangkan itu. Hari Sabat dipelihara
oleh para bapa, mulai dari Habel sampai kepada Nuh yang
benar, sampai kepada Abraham, dan kepada Yakub. Pada
waktu umat pilihan itu berada diperhambaan Mesir, banyak
yang tidak mengetahui hukum Allah, karena mereka berada
ditengah-tengah penyembahan berhala yang merajalela. Tetapi
pada waktu Tuhan melepaskan Israel, Ia mengumumkan
hukum-Nya didalam kebesarannya yang mengerikan kepada
khalayak ramai yang berkumpul, agar mereka mengetahui
kehendak-Nya dan takut akan Dia dan menuruti-Nya
selamanya.” Kemenangan Akhir hal 473.
Dengan kata lain ada kontinuitas dalam pemeliharaan hari
Sabat. Alkitab juga mengatakan bahwa para Bapa memelihara
hukum Allah dan termasuk di dalamnya hukum Sabat,
Abraham (Kej 26:5), Yusuf (Kej 39:7-9), Musa (Kel 5:5), Org
Israel tahu sebelum hukum diberikan (Kel 16:28,29). Jadi
hukum hari Sabat tidak pernah hilang, namun bangsa Israel
melupakannya hampir 400 tahun diperhambaan dari segi
pemeliharaannya.
Kalau kita lihat secara rinci hubungan Sabat dalam Keluaran
16: Hari ke 6 adalah hari persiapan untuk Sabat (ayat 5,22,29),
Sabat adalah hari setelah hari ke 6 (ayat 22,23), Ada satu
perintah Tuhan untuk memelihara hari Sabat (ayat 28), Sabat
Published by: Kawanua Advent Sedunia – Website: http://www.kadnet.info – Email: redaksi@KADNet.info
23 January 2009
Ellen & Hiskia Missah, Maryland
adalah kudus (ayat 23), Sabat adalah hari untuk istirahat (ayat
23,29,30), Sabat adalah hari perayaan dan bukan untuk
berpuasa, berduka atau berkabung (ayat 25), Sabat adalah
suatu ujian akan hubungan manusia dengan Tuhan (ayat
25,27), Jelaslah bahwa hukum Sabat itu sudah diterima
sebelum di Sinai.
Coba lihat penanggalan dunia; satu tahun 365 hari yaitu bumi
mengelilingi matahari, satu bulan 30 hari bulan mengelilingi
bumi, satu hari 24 jam bumi berputar diatas porosnya, satu
minggu 7 hari, Tuhan yang tentukan dan rencanakan. Hukum
keempat dari Keluaran 20:8-11 terdiri dari 55 huruf Ibrani
paling panjang dari hukum-hukum lainnya. Ini menunjukkan
begitu pentingnya hukum itu. Dan hukum itulah yang paling
dibenci oleh setan bersama dengan hukum ke-tujuh. Mengapa?
Pertama, Melanggar hukum ke-empat berarti kita melanggar
hubungan intim kita dengan Allah. Kedua,Melanggar hukum
ke-tujuh berarti kita melanggar hubungan intim dari sesama
manusia.
Sehingga perintah untuk memelihara Sabat berarti: Menerima
pemberian Allah bagi manusia, mengikuti pola teladan Ilahi,
mengakui Dia sebagai Pencipta, mengambil bahagian dalam
peristirahatan Allah. Kata “INGAT” dalam hukum ke-empat
dari 10 hukum memiliki dua pengertian yaitu Ingat! Berarti
Sabat sudah ada sebelum bangsa Israel muncul dan Ingat!
Sehubungan dengan masa yang akan datang. Jadi hal itu
mencakup Past – Present – Future Dulu – sekarang – yang
akan datang. Hal itu digabungkan dalam satu kata INGAT.
Kata perintah ingat adalah panggilan kepada kesadaran bahwa
hari ke-tujuh adalah hari istimewa yang harus dipisahkan dari
hari-hari biasa sepanjang minggu. Ulangan 5 (Progresive
Revelation) apabila dibahas tentang Sabat lebih dalam maka:
Israel diingatkan bahwa Sabat mempunyai makna yang lebih
dalam dan bukan sekedar karena mereka telah diciptakan atau
bukan saja karena mereka dilepaskan dari perhambaan dosa.
Tetapi juga memilki makna akan kelepasan bangsa Israel dari
perhambaan di Mesir.
Sabat juga memiliki arti bahwa hari itu adalah hari yang penuh
dengan kemenangan, kemerdekaan, kelepasan dari
penderitaan, pekerjaan budak, sehingga hari itu menjadi hari
kenikmatan. Makna Sabat pun bukan hanya ditujukan kepada
keluarga-keluarga umat Tuhan. Tetapi juga untuk siapa saja
yang berstatus rendah diminta untuk mendapat kelepasan. Jadi
Tuhan mau Sabat menjadi hari penghilang Diskriminasi (suku,
bahasa, jenis kelamin, agama, status sosial) Seandainya
manusia mau sama-sama menyucikan Sabat dengan benar
maka hal-hal Diskriminasi tentu tidak akan ada. Karena di
hadapan Allah kita semua sama. ***
-4-
RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA
“SKETCHES FROM THE LIFE OF PAUL”
Pasal 16
Surat Kedua bagi Orang-orang Korintus
(Halaman 180-183)
DITERJEMAHKAN BEBAS OLEH
PDT. ROY M. HUTASOIT
P
ara penentang Paulus di gereja menggunakan
kegagalannya untuk mengunjungi Korintus sesuai
dengan janjinya sebagai dasar untuk melawan Paulus,
dan menyatakan bahwa dia tidak konsisten dan bimbang,
mengubah rencananya menurut kesenangan atau kehendak
hatinya. Tetapi rasul Paulus dengan khidmat menyatakan
kepada saudara-saudaranya di Korintus bahwa laporan-laporan
itu tidak benar, dan bahwa pengetahuan mereka tentang dia
harus meyakinkan mereka dari ketidakadilan mereka.
Perubahan rencananya, dipandang dari segala sudut, tidak
meyakinkan bahwa doktrinnya tidak pasti. Sebagaimana Allah
adalah benar dan setia, khotbah Paulus juga bukannya tidak
pasti atau bertentangan. Setelah dia menyatakan doktrin
tentang Kristus, dia berkata benar dalam Kristus, dan
sesudahnya tidak pernah berkata tidak setuju; atau dengan lain
kata, tidak pernah menarik kembali hal-hal yang pernah dia
katakan melalui firman Allah. Kesaksiannya adalah berterus
terang, sama dan harmonis, dan dilakukan dalam
kehidupannya.
Paulus dan rekan-rekan sekerjanya tidak pernah berubah dalam
ajaran-ajaran dan doktrin mereka. Tindakan mereka teguh dan
tidak terombang-ambing. Mereka pernah meyakinkan para
pendengar mereka bahwa keselamatan hanya dapat ditemukan
di dalam Kristus. Sehubungan dengan adat istiadat dan
upacara-upacara, Paulus menyatakan bahwa dia dengan
bijaksana menemui orang-orang di tempat di mana mereka
berada, bahwa tidak ada yang dapat berpaling dari kebenaran
mereka oleh tekanan yang berlaku kepada mereka. Dia dengan
hati-hati mengajarkan kepada mereka dalam iman yang sejati.
Rasul Paulus menyatakan bahwa kepercayaan mereka dalam
kebenaran injil bukanlah hasil dari kebijaksanaan kata-kata
dari guru-guru mereka. Tidak ada kuasa manusia yang pernah
Published by: Kawanua Advent Sedunia – Website: http://www.kadnet.info – Email: redaksi@KADNet.info
23 January 2009
menghasilkan perubahan yang besar. Mereka tidak pernah
ditobatkan dari penyembahan berhala kepada Paulus atau
kepada orang lain, tetapi kepada Kekristenan. Allah telah
menerima mereka dan menjadikan mereka anak-anak-Nya,
meletakkan gambar Ilahi ke atas hati mereka melalui kuasa
Roh-Nya yang mengubahkan dan kasih karunia-Nya. Tetapi
adalah penting bahwa orang-orang yang berada di antara
mereka, yang telah menyelewengkan Injil Kristus, dan
merusak kemurnian doktrin-doktrin yang diajarkan oleh
Paulus, harus ditegur, untuk mencegah mereka agar tidak
merusak orang lain, dan supaya semua orang dapat diamarkan
dengan melihat bahwa pandangan Allah sedang ditujukan
kepada musuh-musuh kebenaran tersebut.
Sesudah memberitahukan kepada saudara-saudaranya tentang
kegelisahannya terhadap mereka, dan pertolongan yang
dialaminya pada saat kedatangan Titus, rasul Paulus berseru
dengan satu suara pujian dan kemenangan: "Tetapi syukur bagi
Allah, yang dalam Kristus selalu membawa kami di jalan
kemenangan-Nya. Dengan perantaraan kami Ia menyebarkan
keharuman pengenalan akan Dia di mana-mana" (2 Korintus
2:14). Gambaran yang ada di dalam pikiran rasul Paulus adalah
tentang seorang yang baru kembali dari pertempuran yang
penuh kemenangan, yang diikuti dengan serombongan
tawanan, sesuai dengan kebiasaan pada saat itu.
Seperti tentara yang dengan penuh kemenangan berbaris
kembali ke rumah, dengan harum yang semerbak, tanda
kemenangan, yang bagi para tawanan yang akan dihukum mati
adalah bagaikan bau kematian, dalam hal itu, itu ditunjukkan
kepada mereka bahwa mereka sedang berada lebih mendekati
hari hukuman mati mereka. Tetapi bagi para tahanan yang
telah mendapatkan kemurahan hati dari penawan mereka, itu
bagaikan bau kehidupan, dalam hal itu, itu ditunjukkan kepada
mereka bahwa kebebasan mereka sudah semakin dekat.
Paulus pernah menjadi seorang penentang Injil yang sangat
rajin, tetapi dia sudah dikuasai oleh terang dari Surga, dan
telah menjadikan dirinya sendiri sebagai tawanan bagi Kristus.
Dia sekarang menjadi seorang pembawa berita kemenangan,
menandakan kemenangan Kristus terhadap musuh-musuh-Nya.
Paulus sekarang penuh dengan pengharapan dan iman. Dia
merasa bahwa Setan tidak akan memperoleh kemenangan
terhadap pekerjaan Allah. Pujian dan rasa syukur dari hatinya
tertuang bagaikan urapan yang berharga. Dia menentukan
bahwa nama dan keselamatan dari Yesus harus disebarkan oleh
dia seperti satu bau harum yang semerbak.
Paulus dan rekan-rekan sekerjanya dapat merayakan
kemenangan mereka terhadap musuh-musuh Kristus dan
kebenaran. Mereka akan terus melakukan tugas-tugas mereka
dengan semangat dan keberanian yang baru untuk
menyebarkan pengetahuan tentang Kristus, seperti satu harum
kemenyan, kepada dunia ini. Kepada mereka yang menerima
Kristus, pekabaran itu bagaikan bau kehidupan yang
menghidupkan; tetapi bagi mereka yang menentang kebenaran
dan bertahan di dalam kesalahan, itu bagaikan satu bau
kematian yang mematikan.
-5-
RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA
Paulus, merasa bertambah besarnya pekerjaannya,
menyatakan, "Tetapi siapakah yang sanggup menunaikan tugas
yang demikian?" (2 Korintus 2:16). Siapa yang sanggup untuk
mengkhotbahkan Kristus dengan cara demikian, di mana
musuh-musuhnya akan memandang rendah dia dan pekabaran
yang dibawanya? Paulus mengesankan kepada orang-orang
percaya tentang tanggung jawab yang khidmat dari pekerjaan
pelayanan Injil. Kesetiaan dalam mengkhotbahkan Firman
Allah, digabungkan dengan kemurnian dan keteguhan hidup,
adalah satu-satunya yang dapat membuat usaha-usaha para
pelayan kebenaran itu dapat diterima oleh Allah, dan
menguntungkan bagi jiwa-jiwa. Para pelayan pada zaman kita
sekarang ini, dibebani dengan perasaan dari pekerjaan yang
besar ini, akan berkata, seperti Paulus, "Siapakah yang
sanggup menunaikan tugas yang demikian?" (TAMAT)
THEMA FAMILY VIOLENCE
“DICARI PRIA YANG SAYANG ISTRI ”
Oleh: Supriyono Sarjono, TK RSA Bandung
Krisis Figur pria setia.
D
ewasa ini kita begitu prihatin menyaksikan begitu
banyak figur pria yang menyebarkan citra negatif
ditengah keluarga dan masyarakat. Dan kini kita
diperhadapkan pada situasi dimana kita sedang mengalami
krisis figur pria yang layak menjadi panutan. Akibatnya
generasi penerus kita kehilangan kesempatan belajar dari
Published by: Kawanua Advent Sedunia – Website: http://www.kadnet.info – Email: redaksi@KADNet.info
23 January 2009
figure pria yang positif. Tidak dapat disangkal ada sebagian
para ayah yang tidak melakukan tugasnya dengan baik. Ada
juga pria-pria atau suami-suami yang tidak melakukan
kewajibannya dengan baik dan mulia. Dan sebagai akibatnya
prilku seperti itu telah membawa korban yang besar baik
terhadap istri mereka maupun terhadap anak mereka. Dan
cukup banyak di antara anak-anak ini yang sampai usia dewasa
harus menanggung akibat perbuatan ayah-ayah mereka yang
tidak bertanggung jawab itu.
Kita kini sedang mempersiapkan generasi berikutnya.
Pertanyaan yang perlu masing-masing kita jawab adalah,
Apakah yang akan dilihat oleh generasi berikut yaitu anak
cucu kita ini? Apakah kita telah menjadi figur-figur yang
positif bagi mereka, dan apakah kita juga telah menjadi
inspirasi bagi mereka? Apakah malahan menjadi kebalikannya
yaitu justru kita membawa pengaruh buruk kepada mereka?
Beberapa citra negatif yang sering kali muncul dikalangan
pria yang dilihat dan disaksikan oleh istri dan anak-anak
adalah:
1. Kasar/ringan tangan 2. Kejam 3.Tidak menguasai
diri 4. Semena-mena 5. Egois/ mau menang sendiri 6.
Tidak bertanggung jawab. 7. Mementingkan diri dan
tidak memikirkan orang 8.Tidak jujur 9. Memakai
Topeng kebaikan untuk mencapai maksudnya 10.
Tidak rohani.Dll.
2. Kekejaman suami.
Lisa “Pasien Operasi Wajah Total” (Face Off) bertemu
Meuthia Hatta
Menteri Pemberdayaan Perempuan RI Meuthia Hatta
mengunjungi Siti Nur Jazillah atau Lisa pasien Face Off Di
RSU Dr.Soetomo, (selasa 10/06/08)
Siapa pelaku penyiraman wajah Siti Nur Jazilah (Lisa) 29th,
pasien yang sudah lebih dari 13 kali menjalani operasi wajah
total (face off ) di ruang Bedah terpadu RSUD Dr Soetomo
Surabaya? Ternyata si pelaku adalah suaminya sendiri,
Mulyono (46). . Tindakan tak berperikemanusiaan tersebut
dilakukan Mulyono pada 24 Nopember 2002 yang lalu atau
beberapa saat setelah keduanya pulang dari Pontianak.
-6-
RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA
Peristiwa keji itu terjadi dirumah kontrakan mereka di Desa
Cangkring Malang, Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan.
Perempuan cantik lisa asal Malang ini mengalami kerusakan
wajah yang rusak berat 90% akibat disiram air keras oleh
mulyono. Kini wajah cantik itu tinggal kenangan. Mulyono
sampai bertindak sadis, dan tidak manusiawi terhadap istrinya
karena dibakar api cemburu. Pertanyaan kita sehubungan kasus
lisa ini. Segampang itukah seorang suami hanya karena rasa
cemburu tega merusak wajah cantik istri dan kini tinggal
puing-puing kehancuran dan harus menjalani Face off. Karena
itu pria berbadan sedang dan berkumis itu ditetapkan sebagai
pelaku kasus penyiraman air keras yang mengakibatkan wajah
Lisa cacat permanent . Dan kini Mulyono di fonis 12 th
penjara. Hukuman ini bagi sebagian wanita memang sangat
mengecewakan, ada yang mengatakan sepantasnya Mulyono
dihukum seumur hidup atau dihum mati itu barulah pantas.
Untuk memulihkan kondisi wajahnya yang rusak berat, Lisa
harus menjalani operasi rekonstruksi wajah yang berlangsung
lama dan melelahkan tidak kurang dari 18 kali ia harus
menjalani operasi perbaikan wajahnya dengan dana yang tentu
sangat-sangat mahal yang semuanya ditangung oleh
pemerintah. Terhitung sejak pertama kali dirawat di RSU dr
Soetomo pada Februari 2006, hingga November 2008 Lisa
telah menjalani tigabelas belas kali operasi.
Lisa bersaksi saat di pengadilan "Posisi saya sedang tiduran
saat dia menyiram air keras ke wajah saya. Dia juga
membentak saya dan memotong rambut saya," ujar Lisa yang
mengenakan baju warna pink dan dipadu kerudung putih. Lisa
melanjutkan kesaksianya "Saya sempat disuruh bawa botol itu
yang ditaruh dalam saku jaket. Saya tidak pernah tahu isinya,
tapi saat kejadian penyiraman di rumah Bangil, botol dari
Pontianak itu yang saya lihat," katanya.
Karakter pria seperti apakah yang dicari/didambakan oleh Istri
dan anak-anak?.
1. "Pria yang Rohani, yang Takut dan berserah kepada
Tuhan. Takut akan Tuhan berarti, Tunduk dan setia
mengikuti Tuhan, apakah saat saat sakit atau sehat, saat
kelimpahan atau saat kekurangan, saat dilihat orang,
atau saat didalam kegelapan dimana tidak ada orang
yang melihat. Pria seperti ini dengan pertolongan Tuhan
akan bisa berkata seperti Yusuf saat digoda Istri Potifar
(kej 39:9) "Bagaimanakah mungkin aku melakukan
kejahatan yang besar ini dan berbuat dosa terhadap
Allah?"
2. Pria yang berjiwa besar mau mengakui kesalahan dan
bersedia meminta maaf. Raja Soleman berkata: (Amsal
28:13) “Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak
akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan
meninggalkannya akan disayangi.”
3. Pria yang diberkati dan siap menjadi berkat. Pria
seperti ini adalah pria yang tidak mementingkan diri,
tidak egois tetapi pria yang sangat mengasihi dan
perduli dengan istri dan seisi rumahnya, dan juga
memikirkan kepentingan orang lain. Janji Tuhan
Kepada Abraham didalam (Kejadian 12:2) “Aku akan
Published by: Kawanua Advent Sedunia – Website: http://www.kadnet.info – Email: redaksi@KADNet.info
23 January 2009
membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan
memberkati engkau serta membuat namamu masyhur;
dan engkau akan menjadi berkat.”
4. Kuat, kekar dan dapat menguasai Emosi . Yang
termasuk didalam kategori menguasi emosi adalah
Lembut-tidak kasar. Sesungguhnya Allah ciptakan pria
dengan bahunya yang kekar & berotot untuk bekerja
membanting tulang menghidupi seluruh keluarganya &
kegagahannya harus cukup kuat untuk melindungi
seluruh keluarganya. Jadi bukan untuk
menyalahgunakan kekuatan itu untuk mendapatkan apa
saja yang diinginkannya. Raja soleman kembali
menasehati kita dalam (Amsal 16:32) “Orang yang
sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang
menguasai dirinya, melebihi orang yang merebut kota.”
5. Menjadi Teladan dengan Berani-berprinsip dan rela
membayar harga untuk keyakinannya. Ada suami atau
ayah yang tau bahwa membaca Alkitab, rajin kegereja,
suka memberi, suka berbuat baik, mengasihi keluarga
itu adalah hal yang sangat baik. Dan iapun
menganjurkan anaknya, istrinya untuk memprktekan
hal-hal baik itu. Tetapi ia sendiri tidak mau melakukan.
Inilah contoh orang yang tidak berani membayar harga
dari prinsip yang ia ketaui dan miliki. Yesus sendiri
berkata kepada kita anak-anakNya agar mengikuti
teladanNya (Yohanes 13:15) “sebab Aku telah
memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu
juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat
kepadamu.
6. Tolong Anda bisa tambahkan daftar panjang karakter
pria Kristen……
SELAMAT HARI SABAT, SEMOGA ARTIKEL INI
BERMANFAAT BAGI KITA PARA PEMBACA REBUSKA
Bila anda ingin Menyumbangkan artikel sesuai thema-
thema dibawah ini hubungi ( ssarjono63@yahoo.com)
Kolom ini di koordinir oleh Supriyono Sarjono
Thema Pembahasan: NOVEMBER “ Usia Lanjut (Aging)”.
DESEMBER “The Dying (Menjelang Ajal)”. JANUARI 09
“Family Violence”. PEBRUARI 09 “The Dissolution of
Marriage” MARET 09 “Parenting as a Role” APRIL 09“
Friendship.” MEI-JUNI 09 “ Dating –Pre Marriage”.
JULI-AGUSTUSi 09 “ Marriage”. SEPTEMBER 09 “
Family Problems”
-7-
RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA
PEPERANGAN DENGAN IBLIS
A
lkitab sebenarnya memberi kita gambaran yang jelas
mengenai siapakah Iblis itu dan bagaimana Dia
mempengaruhi hidup kita. Secara sederhana, Alkitab
melukiskan Iblis sebagai malaikat yang jatuh dari
kedudukannya di surga karena dosa dan sekarang bertentangan
dengan Tuhan, dan dengan sekuat tenaga berusaha merusak
rencana Tuhan bagi umat manusia.
Iblis diciptakan sebagai malaikat kudus. Yesaya 14:12
mungkin mengindikasikan bahwa nama Iblis sebelum dia jatuh
adalah Lucifer. Yehezkiel 28:12-14 melukiskan Iblis
diciptakan sebagai kerub, dan nampaknya merupakan malaikat
yang tertinggi. Dia menjadi sombong karena kecantikan dan
statusnya dan memutuskan bahwa dia mau duduk di atas tahta
Allah (Yesaya 14:13-14; Yehezkiel 28:15; 1 Timotius 3:6).
Kesombongan Iblis mengakibatkan kejatuhannya. Perhatikan
banyaknya kata “Aku hendak …” dalam Yesaya 14:12-15.
Karena dosanya, Allah mengusir Iblis dari surga.
Iblis menjadi penguasa dunia ini yang terpisah dari Tuhan, dan
penguasa kerajaan angkasa (Yohanes 12:31; 2 Korintus 4:4;
Efesus 2:2). Dia adalah pendakwa (Wahyu 12:10), pencoba
(Matius 4:3), penyesat (Kejadian 3; 2 Korintus 4:4; Wahyu
20:3). Namanya saja sudah berarti musuh atau “yang
menentang.” Nama lain yang digunakan untuk Iblis, si jahat,
berarti “pemfitnah.”
Sekalipun dia sudah dibuang dari surga, dia masih berusaha
meninggikan tahtanya melampaui Tuhan. Dia memalsukan apa
yang Tuhan perbuat, berusaha mendapatkan penyembahan dari
dunia dan membangkitkan perlawanan terhadap kerajaan
Allah. Iblis adalah sumber utama dibalik semua ajaran sesat
dan agama dunia. Iblis akan melakukan apa saja dalam
kuasanya untuk melawan Tuhan dan para pengikutNya.
Namun, nasib Iblis sudah dimeteraikan – kekekalan dalam
lautan api (Wahyu 20:10).
Kata ”iblis” berarti seseorang yang menceritakan dusta yang
fasik tentang orang lain. ”Setan” berarti musuh atau penentang.
Istilah-istilah ini diberikan kepada musuh utama Allah. Pada
mulanya, ia adalah seorang malaikat yang sempurna di surga
bersama Allah. Namun, ia belakangan terlalu memikirkan
tentang dirinya sendiri dan menginginkan ibadat yang
sesungguhnya adalah milik Allah.—Matius 4:8-10. Malaikat
Published by: Kawanua Advent Sedunia – Website: http://www.kadnet.info – Email: redaksi@KADNet.info
23 January 2009
ini, Setan, berbicara kepada Hawa dengan perantaraan seekor
ular. Dengan menceritakan dusta kepada Hawa, ia
membuatnya tidak menaati Allah. Dengan demikian Setan
menyerang apa yang disebut ”kedaulatan” Allah atau
kedudukan sebagai Yang Mahatinggi. Setan mempertanyakan
apakah Allah memerintah dengan cara yang layak dan demi
manfaat terbaik bagi rakyat-Nya. Setan juga meragukan
apakah ada manusia yang akan tetap loyal kepada Allah.
Dengan berbuat demikian, Setan menjadikan dirinya musuh
Allah. Itulah sebabnya ia disebut Setan si Iblis.—Kejadian 3:1-
5; Ayub 1:8-11; Penyingkapan 12:9.
Setan berupaya menipu orang-orang agar menyembah dia. (2
Korintus 11:3, 14) Satu cara ia menyesatkan orang-orang
adalah melalui agama palsu. Jika suatu agama mengajarkan
dusta tentang Allah, agama tersebut benar-benar melayani
kepentingan Setan. (Yohanes 8:44) Orang- orang yang menjadi
anggota agama-agama palsu mungkin dengan tulus percaya
bahwa mereka menyembah Allah yang benar. Akan tetapi,
mereka sesungguhnya melayani Setan. Ia adalah ’allah dunia
ini’.—2 Korintus 4:4.
Spiritisme merupakan cara lain yang Setan gunakan untuk
membawa orang-orang ke bawah kuasanya. Mereka mungkin
memanggil roh-roh untuk melindungi mereka, mencelakakan
orang lain, meramalkan masa depan, atau mengadakan
mukjizat-mukjizat. Setan adalah kekuatan yang fasik di balik
semua praktek ini. Untuk menyenangkan Allah, kita tidak
boleh mempunyai hubungan apa pun dengan spiritisme.—
Ulangan 18:10-12; Kisah 19:18, 19.
Setan ingin menakut-nakuti saudara sehingga saudara berhenti
belajar tentang Yesus. Jangan biarkan Setan menang! (Matius
10:34-39; 1 Petrus 5: 8, 9) Dengan melawan si Iblis, saudara
dapat membuat Yesus bahagia dan memperlihatkan bahwa
saudara menjunjung kedaulatan-Nya.—Amsal 27:11.
Kehidupan Yesus di bumi, sejak kelahiran hingga kematian-
Nya di kayu salib, diliputi peperangan dengan Iblis --
peperangan yang menentukan dalam perang sepanjang zaman.
Ingatlah bahwa salah satu tujuan utama kedatangan Kristus
adalah untuk "membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu" (1
Yohanes 3:8). Dan Yesus tidak meremehkan musuh-Nya. Tiga
kali selama minggu terakhir kehidupan-Nya di bumi, Yesus
menyebut Iblis sebagai "penguasa dunia ini" (Yohanes 12:31;
14:30; 16:11). Kata yang digunakan-Nya (archon) itu kerap
dipakai untuk menunjukkan pemegang jabatan tertinggi dalam
suatu wilayah atau negara. Yesus tahu bahwa Dia telah
menyerang kepala sebuah pasukan besar yang berisi roh-roh
yang telah jatuh ke dalam dosa.
Iblis adalah pemimpin kerajaan kegelapan yang merupakan
lawan dari Kerajaan Allah. Ia dan roh-roh jahatnya telah
mengubah dunia yang baik, yang berasal dari tangan Allah,
menjadi dunia yang kacau dan diliputi dosa. Karena Iblis,
dunia sekarang ini menjadi tempat di mana bencana alam dapat
membunuh ribuan anak tak berdosa, namun tak menyentuh
ribuan orang jahat yang ada. Ini adalah dunia di mana
-8-
RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA
kehidupan orang-orang baik acap kali dipenuhi dengan
penderitaan dan kekecewaan, sementara kehidupan orang jahat
ditandai dengan kesehatan dan kesuksesan. Ini adalah dunia di
mana orang-orang baik kerap menjadi korban orang-orang
jahat. Semua ini terjadi karena sekarang Iblis merupakan "ilah
zaman ini" (2 Korintus 4:4).
PANDANGAN GEREJA KATOLIK
TENTANG KESETARAAN
ANTARA PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI
Ignatius L. Madya Utama, S.J
K
erap dikatakan bahwa di hadapan Allah baik perempuan
maupun laki-laki adalah setara, namun di dalam
institusi-institusi manusiawi kesetaraan tersebut
hanyalah sebuah wacana. Benarkah demikian? Untuk mencari
jawab atas pertanyaan tersebut –atau lebih tepat, untuk
mewujudkan cita-cita kesetaraan tersebut– mungkin ada
manfaatnya untuk melihat apakah yang diajarkan oleh Gereja
Katolik mengenai hal ini.
Pada bagian pertama dari tulisan ini, Anda kami ajak untuk
melihat apakah yang dimaksudkan dengan kesetaraan dalam
pandangan Gereja Katolik. Pada bagian kedua, akan kami
sajikan “tindakan-tindakan” yang dapat merusak kesetaraan
tersebut dan bagaimana –menurut Gereja Katolik– hal itu harus
diatasi. Beberapa bahan bacaan pilihan akan kami sajikan pada
akhir tulisan ini bagi Anda semua yang masih ingin
memperdalam persoalan ini.
Untuk mengerti apa yang diajarkan oleh Gereja Katolik
tentang keseta-raan antara perempuan dan laki-laki, paling
sedikit ada tiga dokumen penting yang perlu kita lihat: Alkitab,
dokumen Konsili Vatikan II dan beberapa dokumen yang
ditulis oleh almarhum Paus Yohanes Paulus II.
Kitab Suci pertama yang berbicara tentang kesetaraan antara
perempuan dan laki-laki adalah kitab Kejadian, dalam kisah
penciptaan. Dalam Kitab Kejadian bab 1 (yang ditulis sekitar
abad ke-5 seb. Mas.) diungkapkan bahwa manusia –laki-laki
dan perempuan– diciptakan oleh Allah sebagai “gambar dan
rupa-Nya” sendiri (Kej 1:27). Karena perempuan dan laki-
laki diciptakan dalam “keserupaan” dengan Allah, maka
mereka memiliki martabat yang sama dalam segala aspeknya.
Published by: Kawanua Advent Sedunia – Website: http://www.kadnet.info – Email: redaksi@KADNet.info
23 January 2009
Versi lain dari kisah penciptaan manusia terdapat dalam bab 2
dari kitab yang sama (yang ditulis sekitar 3 abad lebih awal
dari pada bab 1). Dikisahkan bahwa laki-laki diciptakan oleh
Allah lebih dahulu dan diambil dari tanah ( ‘adamah);
sedangkan perempuan diciptakan setelah laki-laki dan diambil
dari tulang rusuk laki-laki, agar perempuan menjadi
“penolong” yang sepadan dengan laki-laki. Menyadari
bahwa perempuan yang dibawa oleh Allah ke hadapannya,
ternyata setara dengan dirinya, maka laki-laki meninggalkan
ayahnya dan ibunya untuk dapat bersatu dengan perempuan.
Mengikuti pendapat Stefania Cantore, dari kedua kisah
tersebut dapat disimpulkan bahwa selain menciptakan manusia
sebagai laki-laki dan perempuan dengan martabat yang sama,
Allah juga membuat mereka mampu untuk berelasi dalam
kesetaraan, kesalingan dan ketimbal-balikan, serta dalam
suasana yang harmonis (bdk. Kej 2:8-25) (Cantore, 1992: 35).
Sedangkan Susan Niditch mengatakan bahwa dengan
menciptakan manusia sebagai perempuan dan laki-laki sebagai
cermin bagi dirinya sendiri, Allah tidak membuat pembedaan
martabat maupun derajat di antara keduanya. Dengan kata lain,
kendati perempuan diciptakan sesudah laki-laki, tidak ada
maksud untuk menempatkan perempuan sebagai makhluk
ciptaan kelas dua atau lebih rendah derajatnya dari pada laki-
laki (Niditch, 1995: 16).
Impian Allah seperti diungkapkan dalam Kitab Kejadian
tersebut dalam perjalanan waktu –khususnya karena pola hidup
patriarkal baik dalam keluarga, agama maupun masyarakat–
mengalami kehancuran. Adalah Yesus –sebagai wujud
kehadiran Allah yang membebaskan (di tengah) umat-Nya–
mencoba memulihkan dan mewujudkan impian tersebut dalam
hidup dan karya-Nya. Di kala tradisi Yudaisme hanya
memperbolehkan orang laki-laki dewasa menjadi murid
seorang Rabbi untuk mempelajari Kitab Taurat, Yesus juga
memberi hak yang sama kepada para perempuan untuk
menjadi murid-murid-Nya (bdk. Injil Lukas 10:38-42). Dan
ketika masyarakat menganggap bahwa kaum perempuan tidak
dapat berpikir jernih, dan karenanya suara mereka tidak perlu
didengar-kan, Yesus justru belajar dari seorang perempuan
“kafir” sehingga Ia mamahami bahwa tugas pengutusan-Nya
-9-
RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA
untuk mewartakan karya keselamatan Allah diperuntukkan
bagi semua orang (bdk. Injil Matius 15:21-28; Injil Markus
7:24-30). Dan di dalam masyarakat di mana kaum perempuan
tidak diperbolehkan memberikan kesaksian di muka
pengadilan (karena, katanya, mereka itu tidak dapat
dipercaya!), setelah kebangkitan-Nya, Yesus justru
mempercayakan kepada para perempuan untuk mewartakan
dan memberikan kesaksian akan peristiwa agung dan sangat
penting dalam sejarah keselamatan kepada para murid lainnya:
kebangkitan-Nya dari kematian (bdk. Mt 28:7-10; Mk 16:7-8;
Lk 23:9-10; Yoh 20:17-18).
Apa yang dicita-citakan oleh Allah dan diwujudkan oleh Yesus
menjadi keyakinan dasar para pengikut Yesus. Hal ini nampak
dalam kidung upacara pembaptisan yang mengungkapkan
identitas mereka sebagai para pengikut Kristus. Dalam surat
Santo Paulus kepada jemaat di Galatia tertulis:
Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah karena iman di
dalam Yesus Kristus. Karena kamu semua, yang dibaptis
dalam Kristus telah mengenakan Kristus. Dalam hal ini tidak
ada orang Yahudi atau orang Yunani, tidak ada hamba
atau orang merdeka, tidak ada laki-laki dan perempuan,
karena kamu semua adalah satu di dalam Yesus Kristus
(Galatia 3:26-28).
Apa yang terungkap dalam kutipan di atas merupakan pola
hidup dan pola berelasi alternatif, yang sangat kontras
dengan praktik-praktik dalam masyarakat Yahudi, Romawi,
maupun Yunani yang begitu patriarkal. Di dalam jemaat-
jemaat Kristiani semua praktik patriarkal –entah itu
pembedaan berdasarkan previlese religius, status sosial
maupun gender– tidak dapat diterima lagi. Ungkapan “tidak
ada lagi laki-laki dan perempuan” (Galatia 3:28) juga
mengacu pada Kitab Kejadian 1:27 yang mengatakan: “Maka
Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut
gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan
diciptakan-Nya mereka.”
Hal ini penting, sebab pada zaman Paulus –selain sudah ada
praktik-praktik ketidakadilan berdasarkan previlese religius,
status sosial dan gender– juga ada seorang teolog besar, Philo
dari Alexandria, yang mulai menafsirkan ungkapan dalam
Kitab Kejadian 1:27 itu dalam kerangka pemikiran helenistik.
Menurut Philo, kisah penciptaan itu merupakan metafor
tentang adanya dua unsur di dalam diri manusia: rasionali-tas
(yang digambarkan dengan figur laki-laki) dan rasa-perasaan
(yang dilam-bangkan dengan figur perempuan). Tafsir ini
segera menimbulkan perpecahan di kalangan jemaat Kristiani.
Dengan latar belakang seperti ini, bagian dari pernyataan
baptisan “tidak ada laki-laki dan perempuan” merupakan
ungkapan iman bahwa segala macam konflik, keterpecahan
dan pembedaan dapat disem-buhkan dan diatasi dalam Yesus
Kristus.
Almarhum Paus Yohanes Paulus II (selanjutnya disingkat JP
II) sungguh meyakini bahwa perempuan memiliki martabat
yang sederajat dengan laki-laki. Kesetaraan martabat antara
laki-laki dan perempuan ini dilandaskan pada kenyataan bahwa
Published by: Kawanua Advent Sedunia – Website: http://www.kadnet.info – Email: redaksi@KADNet.info
-
23 January 2009
mereka diciptakan oleh Allah sendiri menurut citra dan
keserupaan dengan diri-Nya (bdk. Kej 1:26-27). Apa yang
ditandaskan oleh JP II ini sangat penting, sebab selama
berabad-abad Gereja mengikuti pandangan Thomas Aquinas
(1225-1274) dalam melihat perempuan. Dengan mengadopsi
pandangan Aristoteles (384/3-322 seb. Mas.), Aquinas
meyakini bahwa perem-puan adalah seorang “misbegotten
male” yang keberadaannya hanya dibutuh-kan demi
membantu laki-laki untuk melahirkan anak-anak.
Berdasarkan kesetaraan martabat sebagai citra Allah ini, baik
perempuan maupun laki-laki memiliki hak dan kewajiban yang
sama untuk berperan aktif dalam proses pengambilan
keputusan yang menyangkut hidup berkeluarga, menggereja,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sekaligus JP II
mengingatkan bahwa “kesetaraan martabat” tidak identik
dengan “kesamaan dengan” laki-laki. Kesetaraan martabat
ini akan mencapai kepenuhannya ketika perempuan dan laki-
laki mampu untuk hidup dalam komunio dengan satu sama
lain, dengan saling menerima dan saling memberikan diri,
dengan saling membantu dan bekerjasama untuk mewujudkan
kesejah-teraan bersama bagi seluruh ciptaan Allah. JP II
mengatakan bahwa dengan diciptakan sebagai laki-laki dan
perempuan menurut citra dan keserupaan dengan Allah mereka
dipanggil untuk hidup bagi satu sama lain secara timbal balik.
Lebih lajut JP II mengatakan bahwa dalam diri perempuan,
laki-laki memperoleh mitra, dengannya ia dapat berdialog
dalam kesetaraan yang lengkap.
JP II juga menandaskan bahwa kesetaraan ini harus benar-
benar diusaha-kan menjadi sebuah pengalaman nyata dalam
segala bidang kehidupan; antara lain, mendapatkan gaji sama
untuk pekerjaan yang sama, perlindungan bagi para ibu yang
bekerja, fairness dalam hal kenaikan jenjang karier, kesetaraan
suami-istri menyangkut hak-hak dalam hidup keluarga, serta
pengakuan terhadap segala sesuatu yang menyangkut hak dan
kuajiban warga negara dalam negara yang demokratis,
mempunyai akses untuk memiliki harta serta mengelola aset-
aset yang dimilikinya, dan dapat ikut ambil bagian dalam
pengambilan keputusan berkaitan dengan proses-proses untuk
mengarahkan kehidupan masyarakat.
Almarhum Yohanes Paulus II juga mengakui bahwa dalam
kenyataannya martabat kaum perempuan kerap tidak diakui
dan bahkan diinjak-injak. Sebagai akibat dari pengkondisian
sosial dan kultural, banyak perempuan tidak dapat menya-dari
sepenuhnya martabat mereka. Tidak jarang kaum perempuan
justru dipinggirkan dari kehidupan masyarakat dan bahkan
direduksikan kedalam perbudakan. Kerapkali mereka tidak
mendapatkan kesempatan yang sama (dengan laki-laki) untuk
memperoleh pendidikan, direndahkan, dan sumbangan
intelektual mereka tidak dipedulikan atau tidak dihargai.
Martabat perempuan juga dilanggar oleh mentalitas yang
memandang mereka bukan sebagai pribadi melainkan sebagai
barang, sebagai objek perdagangan. Demikian pula berbagai
macam bentuk diskriminasi terhadap parempuan –khususnya
diskriminasi terhadap para istri yang tidak mempunyai anak,
- 10
RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA 23 January 2009

para janda, para perempuan yang diceraikan oleh suami

mereka, serta para ibu yang tidak dinikahi– sungguh
merendahkan martabat perempuan. Mereka juga masih
mengalami banyak diskriminasi di bidang pendidikan,
pelayanan kesehatan maupun pekerjaan. Martabat perempuan
juga direndahkan ketika perempuan (dewasa maupun anak-
anak) dipaksa untuk bekerja hanya dengan upah kecil atau
bahkan tanpa upah sama sekali, tanpa hak-hak perburuhan,
tanpa jaminan keamanan. Martabat mereka juga direndahkan
ketika para perempuan hanya dihargai karena penampilan fisik
mereka dan bukan karena skill, profesionalisme, kemampuan
intelektual maupun kepekaan hati mereka yang sangat dalam.
PUISI
Demikian pula martabat mereka direndahkan lewat eksploitasi
seksual, dan ketika mereka –karena kengawuran dan tidak Kupegang Salib Itu
adanya tanggungjawab seksual– dipaksa untuk mengakhiri
hidup janin yang tidak mereka kehendaki. Martabat mereka Atas Bukit Yang Jauh
juga direndahkan ketika para perempuan (khususnya yang Tampak Salib Hina
masih muda) dipaksa atau “ditarik” oleh organisasi- Lambang Dari Sengsara Cela
organisasi yang tidak bertanggungjawab kedalam emigrasi Pada Salib Itu
klasdestin, sehingga tidak sedikit dari mereka yang terdampar Tuhanku Terpaku
dalam situasi yang sungguh merendahkan martabat: pelacuran. Menebus Dosa Isi Dunia

Berhadapan dengan seluruh situasi seperti ini, almarhum Tetap Kupegang Salib Kristus
mengatakan bahwa tidaklah mudah untuk menunjuk siapa Hingga Tiba Akhir Hayatku
yang paling bertanggungjawab dalam hal ini, sebab sudah Ku Tetap Pegang Salib Itu
berabad-abad berbagai macam pengkondisian sosio-kultural Hingga Kutrima Mahkotaku
telah membentuk cara berpikir dan bertindak secara demikian. Tetap Kupegang Salib Itu
Namun, kalau dalam konteks historis tertentu ternyata tidak Hingga Kutrima Mahkotaku
sedikit anggota Gereja yang terlibat dalam tindakan ini, dengan
tulus hati JP II mohon maaf.
THOUGHTFUL STATEMENT
Secara singkat dapat dikatakan bahwa JP II sungguh meyakini
Compiled by Early Hutapea, TK Jakarta
bahwa martabat [dan panggilan] perempuan –maupun laki-
laki– berakar pada hati Allah sendiri, dan dalam kondisi
“I arise each day through the strength of heaven: Light of sun,
keberadaan manusia martabat tersebut erat terkait dengan
radiance of moon, splendor of fire, speed of lightening,
“kesatuan dari dua pribadi.” Sebagai konsekuensinya, setiap
swiftness of wind, depth of sea, stability of earth, firmness of
laki-laki mesti bertanya diri apakah setiap perempuan telah
rock”
diperlakukan sebagai co-subject dari keberadaannya di dunia
ini dan tidak dijadikan objek bagi kenikmat-an dan eksploitasi. ~ adapted from an Irish song attributed to St. Patrick
"How far you go in life depends on your being tender with the
Demikian pula dominasi tidak dibenarkan karena merupa-kan young, compassionate with the aged, sympathetic with the
ancaman yang dapat menghancurkan baik kesetaraan martabat striving, and tolerant of the weak and strong. Because someday
antara perempuan dan laki-laki maupun martabat mereka in your life you will have been all of these."
masing-masing. Khususnya dalam hidup perkawinan, JP II
mengatakan bahwa perempuan tidak dapat menjadi ‘objek’ ~George Washington Carver
dari ‘dominasi’ dan ‘milik’ laki-laki. “A great man is one who has not lost the child’s heart.”
Mencius
Mewujudkan kesetaraan antara laki-laki dan perempuan
memang tidak mudah; juga –dan mungkin lebih-lebih– dalam
Gereja. “Tempat” yang paling tepat untuk memulainya
adalah diri kita sendiri serta lingkungan di mana kita hidup. Di
“tempat-tempat” itulah kita perlu membuang semua bentuk
ketidak-setaraan dan mulai membangun kesetaraan. Dan
karena kesetaraan antara perempuan dan laki-laki memiliki
banyak segi, maka perwujudannyapun menuntut kerjasama
dari berbagai macam pihak dan bidang; oleh karenanya
kerjasama dalam jejaring merupakan suatu keharusan.
Published by: Kawanua Advent Sedunia – Website: http://www.kadnet.info – Email: redaksi@KADNet.info - 11
-
RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA
LALANG TAK PERNAH MENENTUKAN
WAKTU PENUAIAN
Oleh: Febry Hanafi
D
i dalam Matius Pasal 13, kita akan dapati di situ
suatu cerita yang menarik tentang kedatangan
Tuhan. Yesus di dalam perumpamaan tersebut
mencoba untuk mengabarkan perihal kedatangan-Nya yang
kedua kali melalui perumpamaan lalang dan gandum.
"Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan
benih yang baik di ladangnya. Tetapi pada waktu semua orang
tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara
gandum itu, lalu pergi.Ketika gandum itu tumbuh dan mulai
berbulir, nampak jugalah lalang itu. Maka datanglah hamba-
hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah
benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah
lalang itu? Jawab tuan itu: Seorang musuh yang
melakukannya.
Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah
tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu? Tetapi ia berkata:
Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu
kamu mencabut lalang itu.Biarkanlah keduanya tumbuh
bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan
berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu
dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian
kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku."
Published by: Kawanua Advent Sedunia – Website: http://www.kadnet.info – Email: redaksi@KADNet.info
-
23 January 2009
Lalu tanya murid-murid lagi kepada Tuhan Yesus
“Jelaskanlah kepada kami perumpamaan tentang lalang di
ladang itu.” Ia menjawab, kata-Nya: "Orang yang menaburkan
benih baik ialah Anak Manusia; ladang ialah dunia. Benih
yang baik itu anak-anak Kerajaan dan lalang anak-anak si
jahat. Musuh yang menaburkan benih lalang ialah Iblis. Waktu
menuai ialah akhir zaman dan para penuai itu malaikat. Maka
seperti lalang itu dikumpulkan dan dibakar dalam api,
demikian juga pada akhir zaman.
Anak Manusia akan menyuruh malaikat-malaikat-Nya dan
mereka akan mengumpulkan segala sesuatu yang menyesatkan
dan semua orang yang melakukan kejahatan dari dalam
Kerajaan-Nya.Semuanya akan dicampakkan ke dalam dapur
api; di sanalah akan terdapat ratapan dan kertakan gigi. Pada
waktu itulah orang-orang benar akan bercahaya seperti
matahari dalam Kerajaan Bapa mereka. Siapa bertelinga,
hendaklah ia mendengar!"
Dalam perumpamaan ini ada hal menarik tentang bagaimana
Yesus mengungkapkan waktu kedatanganNya atau bagaimana
kedatanganNya, dan hal itu seumpama panen terhadap tuaian.
Jadi dari peumpamaan di atas kita bisa melihat kapan akhir
zaman itu tiba, atau waktu kedatangan-Nya kedua kali. Dan
dari perumpamaan tersebut kita melihat penggambaran masa
panen dari benih gandum yang di tabur, dan masa panen yang
tiba sudah tentu terjadi pada saat tuaian telah menjadi matang.
Dangan kata lain zaman akhir itu tiba pada saat umat-Nya telah
matang di dalam kebenaran, di dalam kualitas iman dan
kesalehan secara penuh dan sempurna. Ini menegaskan waktu
panen ditentukan oleh gandum bukanlah lalang, penegasan
terhadap kebenaran ini sangatlah perlu untuk ditekankan
sehubungan dengan keberadaan lalang yang begitu eksis di
ladang dunia ini. (Penulis, pegiat pemuda Ranotana-
Karombasan Manado)
- 12
RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA 23 January 2009

HUT KE 16 RIVERSIDE Pendeta Praban Saputro sebagai Gembala Jemaat dengan

INDONESIAN CHURCH berapi-api mengajak semua umat umat Tuhan di Jemaat
Riverside Indonesian Church untuk menjadikan geraja yang
Dilaporkan Oleh: Boldwin Sampouw, TK Redlands
tercinta itu menjadi sebuah gereja yang dikenal sebagai
RIVERSIDE [KADNET] – Matahari bersinar dengan cerah dan
Magnetic Church yang dapat menarik banyak jiwa jiwa datang
udarapun begitu nyaman pada Sabat, 10 Januari 2009 disaat
kepada Tuhan karena Kasih Agape ada bersama-sama dengan
Jemaat Riverside memperingati Hut ke 16 dengan dihadiri
umat umatNya.
banyak tamu tamu dari Jemaat disekitarnya. Juga tak
ketinggalan Jemaat dari Redlands Indonesian Church Jemaat Indonesian Riverside memasuki tahun yang baru 2009
bergabung bersama-sama dengan menyumbangkan sebuah dengan susunan pegawwai jemaat yang baru, dengan
lagu pujian disaat acara khotbah, yang mengajak semua umat pertolongan Tuhan dan mengundang Roh Tuhan bersama-
Tuhan untuk bersedia memasuki Jerusalem Baru yang sama untuk menerima tantangan 2009 sebagai tahun
disediakan bagi semua umatNya yang setia. Lagu Pujian evangelisasi.
diacara khotbah juga dimeriahkan dengan Hawaiian Group
dengan lagunya “Walau Badai Serang namun Yesus tetap
disamping”.

Juga Bapak Eddy Slat dari Jakarta telah menyumbangkan lagu

nostalgia bersama teman teman “Gema Klabat” yang
bermukim sementara di Moab karena paceklik dikampungnya
(statement Mantan Ketua Gema Klabat, Detamore Pussung)
dengan lyrik lagu yang menguatkan : “Disuatu saat nanti,
Harapan jadi pasti, Sang Penebus kan datang kembali untuk
menyambut umat umatNya baik di Moab ataupun di tanah air
untuk hidup kekal dalam kota yang dibangun oleh Allah
sendiri, sebagaimana kerinduan Abraham, Musa dan tokoh
tokoh lainnya di Alkitab.

Sebab itu departemen Anggota Bekerja dibawah pimpinan 2

srikandi (Taniwel bersaudara, Esther dan Josiana Taniwel)
sebagai pimpinan dan sekertaris Anggota Bekerja telah
menyusun rencana kerja untuk sepanjang tahun 2009 bersama
semua departemen di Jemaat Riverside dalam menunjang
tahun evangelisasi 2009.

Untuk tahun 2009 ada tambahan departemen yang baru seperti

Children Ministry dan Men Ministry, dimana departemen
tersebut juga akan turut mengsukseskan tahun evangelisasi
tersebut. Untuk diketahui bahwa susunan Ketua Jemaat tahun
2009 adalah sebagai berikut: Richard Pesulima, Jerry Walean,
Robby Longdong, Chaleb Hadicahyono dan Ray Situmeang.

Published by: Kawanua Advent Sedunia – Website: http://www.kadnet.info – Email: redaksi@KADNet.info - 13

-
RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA
Sekertarisnya masih tetap Susie Roring dan Bendahara adalah
Budi Ong.
Acara HUT Jemaat Riverside diakhiri dengan acara Jamuan
Sederhana yang disediakan oleh ibu ibu di Riverside yang
dimotori oleh Ibu Vera Longdong sebagai Ketua departemen
Sosial. Atas kerja sama yang baik maka acara jamuan tersebut
sudah memberikan kepuasan tersendiri dengan makanan yang
cukup lezat, dengan tata ruang yang indah. Juga kami tak lupa
mengucapkan terima kasih untuk semua ibu ibu yang tanpa
mengenal lelah telah menyediakan makanan makanan tersebut
dan telah mempersiapkan ruangan tersebut nampak indah.
Juga tamu tamu yang telah membawa makanan kami ucapkan
banyak terima kasih. Adalah menjadi harapan dan doa kita
semua, agar jamuan kasih tersebut dapat memberikan
dorongan dan keriunduan untuk memastikan kita hadir dalam
Jamuan makan Anak Domba, saat kita tiba dirumah kita di
surga yang kekal.
Acara Pemotongan Kue ulang tahun ke 16 dipimpin oleh
semua anggota anggota yang menjadi pionir di Jemaat
Published by: Kawanua Advent Sedunia – Website: http://www.kadnet.info – Email: redaksi@KADNet.info
-
23 January 2009
Riverside yang berkisar 15 anggota dan menjadi anggota
selama 15 tahun. Salah satunya adalah Ibu Pesulima yang akan
genap 90 tahun di bulan Mei 2009, telah memotong kue
tersebut dan Ketua I, Bapak Richard dan Ibu Pesulima telah
menyerahkan potongan kue kepada Pendeta dan Ibu Pdt.
Praban Saputro yang disaksikan oleh semua anggota dan tamu
yang hadir.
Demikianlah acara HUT ke 16 Jemaat Riverside yang dengan
tekad yang baru untuk berjalan bergandengan bersama Jesus
dalam mengsukseskan tahun evangelisasi 2009.
”MANTAN REKTOR PTK BERSABAT DI NJ”
Dilaporkan Oleh: Frederik Wantah, TK New Jersey
NEW JERSEY [KADNET] – Mantan Rektor Perguruan Tinggi
Klabat (PTK) yang kini bernama Universitas Klabat (Unklab),
Airmadidi, Manado pada Sabtu (17/1) bersabat di New Jersey
(NJ) setelah sehari sebelumnya mengunjungi New York. Pdt.
Edward Higgins dan Mrs. Jenice Higgins saat ini bermukim di
Michigan pernah menjadi misionaris di Indonesia (1965-1975)
masih kelihatan tegar di usia mereka yang sudah lanjut.
Pioneer berdirinya Unklab ini telah memberikan kehangatan
rohani bagi anggota First Indonesian Seventh-Day Adventist
Church (FISDAC), South Plainfield, New Jersey.
Kedatangan mereka ditemani oleh sepasang suami-isteri muda
yang memiliki dua anak (putera dan puteri) di mana sang
suami sedang menyelesaikan gelar M.Div di Andrews
University, Michigan. Keluarga muda ini yang tak mau
dituliskan nama mereka pernah menjadi misionaris di pulau
Palau dari India. Mereka bertemu dengan Pdt. & Mrs. Higgins
yang sedang menjalani misionaris di pulau yang sama dari AS.
Dalam sesi Pelayanan Perorangan, Pdt. Edward Higgins
memperkenalkan keluarga muda ini dan memberikan
kesempatan pada sang suami memberikan kesaksiannya selaku
misionaris. Menurut dia bahwa menjadi misionaris di Palau
- 14
RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA 23 January 2009

maupun Pakistan yang minoritas beragama Kristen perlu

mempelajari latar belakang budaya penduduknya. Melalui
pengalamannya dia mengungkapkan bahwa iman itu sebaiknya
dilakoni bukan diajari, maksudnya “faith is caught not taught.”
Dia lebih lanjut memberikan contoh bahwa pemilik perusahaan
mempekerjakan orang Kristen, karena dianggap orang yang
jujur.
Mrs. Jenice Higgins kebagian memberikan cerita buat anak-
anak dan kesaksian buat orang dewasa dalam acara kebaktian.
Lagu-lagu pujian mengawali khotbah dipersembahkan oleh
FISDAC Quartet (Ventje Talumepa, Michael Rotinsulu, Maxi
Wuisan, Ronny Lengkong), Ladies Trio (Susanti Harahap,
Flora Lengkong, Meylinda Tirok) serta Koor dari mantan dan
alumni Unklab. Pdt. Hendrik Sumendap selaku Gembala
FISDAC seusai memperkenalkan Pdt. Edward Higgins selaku
pengkhotbah mendapingi beliau sebagai penterjemah.
Acara dilanjutkan dengan Memorial Service guna mengenang
Pdt. Edward Higgins memilih topik khotbahnya “Bread” yang
kepergian almarhum Huibert Jose Assa di Manado, Indonesia.
didasarkan pada Yesaya 55:1-2 dan Hagai 1:6 merujuk pada
Nampak hadir Pdt. Adrie Legoh, Gembala Indonesian Pioneer
ayat inti Yohanes 6:35. Mantan dosen mata kuliah OT (Old
Seventh-Day Adventist Church, Edison, New Jersey serta
Testament) dan NT (New Testament) di Unklab ini mencoba
kaum keluarga dan kerabat yang berduka.
mengelaborasi dua kata yang dikaitkan yaitu “Bread” dan
“Money.” Roti adalah simbol keselamatan ujar mantan Rektor
pertama Unklab ini. Sedang uang harus digunakan dengan
hati-hati dan tidak membelanjakan yang bukan roti.
Lebih lanjut Pdt. Edward Higgins pencinta orang muda yang ”BERITA DARI BAUCAU, EAST TIMOR”
memulai karir pertama mengajar orang muda mengatakan The Old Lady Eternal Investment
Dikirim Oleh: Rudy Maulany, Timor Leste
BAUCAU [KADNET] – Krisis ekonomi yag berawal dari USA
telah berdampak keseluruh dunia termasuk Timor Leste.
Terdapat orang kaya yang tiba-tiba menjadi miskin, pemutusan
hubungan kerja besar-besaran dan telah terjadi kekuatiran oleh
karena tidak ada lagi jaminan masa depan. Namun kenyataan
lain terjadi di Baucau, Timor Timur. Kami sedang membangun
sebuah gereja dan sekolah. Saat kami membuat anggaran,
kami tidak mempunyai sumber dana untuk projek ini.

bahwa cerita Yakub dan Esau menarik untuk disimak. Yakub

telah menjual hak kesulungannya dengan membeli makanan
yang bukan roti. Pada penghujung khotbahnya, mantan Kepala
Sekolah SLA Kawangkoan ini membawa perhatian hadirin
terutama orang muda pada cerita seorang muda bernama
Pedro. Pemuda ini ingin melanjutkan studi di bidang
kependetaan pada sebuah perguruan tinggi di sebuah kampus
yang jauh dari pusat keramaian. Dalam perjalanan menuju ke
Tetapi seperti pepatah mengatakan “bilamana ada kemauan
kampus dia dirampok di jalan, sehingga Pedro sangat kecewa
maka ada jalan” yang kemudian pepatah ini menjadi
dan terpukul. Namun Tuhan melindunginya di mana uangnya
kenyataan. Pada satu hari kami mendapat berita bahwa ada
diperoleh kembali dan impiannya menjadi kenyataan.
seorang ibu berumur 94 tahun warganegara Belanda dari

Published by: Kawanua Advent Sedunia – Website: http://www.kadnet.info – Email: redaksi@KADNet.info - 15

-
RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA
Gereja MAHK7 jemaat Huizen (gambar diatas bersama Melly
Naibaho) bersedia memberikan warisan hartanya untuk
membantu pembangunan gereja dan sekolah untuk menunjang
pengabaran injil di Baucau. Saya berpikir mengapa dunia yang
begitu luas telah mengantar ibu tua ini jauh dari negeri
Belanda dan memberikan sumbangan di Timor Timur.
Mengapa dia tidak mewariskan hartanya kepada keluarga atau
teman yang dia kenal atau memiliki hubungan dengannya?
Pendeta Inacio dalam khotbahnya mengutip ayat tentang
penatalayanan dalam Matius 6:19-20 merupakan jawabannya.
"Janganlah kamu mengumpulkan harta di bumi;
di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan pencuri
membongkar serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu
harta di sorga; di sorga ngengat dan karat tidak merusakkannya
dan pencuri tidak membongkar serta mencurinya.” Melalui
ayat ini menjadi jelas bagi saya mengapa ibu tua ini ingin
mengivestasikan warisannya untuk kerajaan Surga. Rupa-
rupanya ibu tua ini tergerak hatinya saat kami
mempresentasikan tentang kemajuan dan kebutuhan gereja
kami di Baucau saat kunjungan kami ke Belanda. Kami
menyampaikan tentang begitu banyak misionaris muda dan
pemuda yang rindu memperdalam tentang firman Tuhan dan
keinginan untuk menyebar luaskannya. Gambar bawah adalah
dr. Lisbetty Tampubolon bersama jemaat Baucau.
Published by: Kawanua Advent Sedunia – Website: http://www.kadnet.info – Email: redaksi@KADNet.info
-
23 January 2009
Sampai saat ini kami tetap melanjutkan projek pembangunan
gereja di Baucau dan akan melanjutkan dengan pembuatan
ruangan-ruangan kelas dan rumah untuk misionaris. Gambar
dibawah adalah kami bersama pekerja bangunan. Kami
mengucapkan terima kasih atas sumbangan, saran, nasehat dan
doa dari saudara-saudara di jemaat Huizen, Belanda,
Goetingen Germany, Palembang Sumatera Selatan, Kebayoran
Jakarta, Manado Sulut dan Dili, Timor Timur.
Pengalaman ibu tua di atas adalah investor bijaksana yang
merasa berbahagia oleh karena dia melakukan investasi dalam
kerajaan Surga. Kami masih membutuhkan sumbangan untuk
kelanjutan pembangunan melalui KADNet dan saudara-
saudara seiman di seluruh dunia. Hubungi kami melalui
r_maulany@yahoo.com or r.maulany@yahoo.co.id. Kami
ingin ucapakan Selamat Tahun Baru 2009 dan Tuhan
memberkati.
”PENGURAPAN KETUA JEMAAT BARU DI
GMAHK JEMAAT PARONGPONG, JAWA
BARAT”
Dikirim Oleh: Elmor Wagiu, Jemaat Parongpong
PARONGPONG [KADNET] – Hari Sabat tanggal 17 Januari
2009 lalu di Jemaat Parongpong telah dilakukan acara
pengurapan ketua jemaat yang baru untuk pelayanan di tahun
2009, yaitu Bpk R. Malau.
Acara tersebut didahului oleh khotbah singkat yang dibawakan
oleh Gembala Jemaat Parongpong, Pdt. DEW. Silitonga,
dimana dalam salah satu poin khotbahnya beliau menekankan
bahwa sebagai seorang ketua jemaat harus mau memberikan
tumpangan bagi yang tidak memiliki tumpangan.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan doa pengasingan
sekaligus pengurapan yang dibawakan oleh Gembala Jemaat
beserta dengan tiga ketua jemaat yang lain, yaitu Bpk. P.
Sihotang, Ibu E. T. Simbolon dan Bpk. J. Malau.
- 16
RENUNGAN BUKA SABAT DAN ANEKA BERITA 23 January 2009

Semoga pelayanan di Jemaat Parongpong menjadi lebih maju.

Kiranya Tuhan memberkati.

~ ~ ~ ~ ~

Published by: Kawanua Advent Sedunia – Website: http://www.kadnet.info – Email: redaksi@KADNet.info - 17

-