Anda di halaman 1dari 14

SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER 1928

Disusun Oleh :
Ajuha Khalila Habibatu Syifa (02)
X BC 1

SMK NEGERI 1 KLATEN


2022
HALAMAN PENGESAHAN

Penulisan sejarah berjudul “SUMPAH PEMUDA 28 OKTOBER 1928” ditulis berdasarkan hasil
dari beberapa sumber yang ada di internet, dan telah disetujui dan disahkan sebagai laporan tugas
sejarah dari peserta didik penyusun laporan ini.

Klaten, 30 Oktober 2022

Menyetujui,

Guru Mapel Penulis

Sarsono Budi Raharjo, S.Pd Ajuha Khalila Habibatu


NIP. 19730313 200801 1 006 Syifa

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB 1. PENDAHULUAN .........................................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................................................2
BAB 2. ISI..................................................................................................................................3
A. Sejarah Sumpah Pemuda ..................................................................................................3
B. Makna Sumpah Pemuda ...................................................................................................6
C. Arti Sumpah Pemuda ........................................................................................................7
D. Peran Sumpah Pemuda .....................................................................................................8
E. Tujuan dan Manfaat Sumpah Pemuda ...............................................................................9
BAB 3. PENUTUP ................................................................................................................... 10
A. Kesimpulan .................................................................................................................... 10
B. Saran .............................................................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

iii
BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan dahulu ini kita sering menjumpai pemuda yang berjuang demi Indonesia dengan
cara bertempur dimedan perang. Mereka rela mati demi kemerdekaan Indonesia. Kita sebagai
pemuda-pemudi generasi sekarang juga harus meniru kerja keras mereka berjuang membela
bangsa Indonesia, tak harus berperang seperti para pahlawan. Kita dapat menjadi pemuda-pemudi
yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa. Kegigihan pemuda jaman dahulu berhasil
melahirkan sesuatu yang disebut “sumpah pemuda”.
Sumpah pemuda adalah sebuah ikrar dari para pemuda yang dijadikan bukti otentik bahwa pada
tanggal 28 Oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh karena itu sudah seharusnya segenap
rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia.
Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan
tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang
kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat
harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan
rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17
Agustus 1945. Sekarang ini banyak pemuda yang lupa akan sejarah para pemuda terdahulu.
Sehingga banyak pemuda yang mudah terkontaminasi oleh hasutan orang-orang jahat.
Alhasil banyak pemuda yang memilih berdemo ketimbang membuat musyawarah antara petinggi
negeri ini dengan rakyat. Selain berdemo, para pemuda juga melakukan aksitawuran yang telah
merajalela dikalangan siswa SD,SMP, dan SMA.
Di zaman yang modern ini para pemuda seakan di jajah kembali namun bukan secara terang-
terangan namun di jajah secara psikis. Solusi untuk mengatasi sikap pemuda ini adalah dengan
memperkenalkan mereka dengan sejarah dan akhlak dari kecil hingga dewasa. Sehingga pemuda
Indonesia mampu membangun negeri ini dengan kepala dingin.
Melihat kejadian pemuda yang makin agresif maka akan dibahas dalam laporan ini agar dapat
mengetahui bagaimana sejarah pemuda membangun bangsa ini serta bentuk pengaplikasian tepat
yang dilakukan dalam era modern ini. Secara jelas mengenai sejarah, arti, dan pengaplikasiannya
akan dibahas pada Bab 2.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas yaitu :
1. Bagaimana sejarah sumpah pemuda?
2. Apa makna sumpah pemuda?
3. Apa arti sumpah pemuda?
4. Apakah peran sumpah pemuda?
5. Apa tujuan dan manfaat sumpah pemuda?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya sumpah pemuda.
2. Untuk mengetahui arti dari sumpah pemuda.
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari sumpah pemuda.
4. Untuk mengetahui penataan makna sumpah pemuda saat ini.

2
BAB 2. ISI

A. Sejarah Sumpah Pemuda

Peristiwa sejarah Soempah Pemuda atau Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari
Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa.
Sumpah Pemuda dibicarakan pada tanggal 28 Oktober 1928.

Hasil rumusan dari Kerapatan Pemoeda-Pemoedi atau Kongres Pemuda II Indonesia yang hingga
kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda Kongres Pemuda II dilaksanakan
tiga sesi di tiga tempat berbeda oleh organisasi Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI) yang
beranggotakan pelajar dari seluruh wilayah Indonesia.

Kongres tersebut dihadiri oleh berbagai wakil organisasi kepemudaan yaitu Jong Java, Jong Batak,
Jong, Celebes, Jong Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond, Jong Ambon, dsb serta pengamat
dari pemuda tiong hoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi
Djien Kwie.

Gagasan penyelenggaraan Kongres Pemuda Kedua berasal dari Perhimpunan Pelajar Pelajar
Indonesia (PPPI), sebuah organisasi pemuda yang beranggota pelajar dari seluruh Indonesia. Atas
inisiatif PPPI, kongres dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.

Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB),
Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo
Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para
pemuda.
3
Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan persatuan dengan
pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat persatuan Indonesia yaitu sejarah,
bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.

Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop, membahas masalah
pendidikan. Kedua pembicara, Poernomowoela dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa
anak harus mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di
sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.

Pada rapat penutup, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106, Sunario
menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan.

Sedangkan Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan dari pergerakan
nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang
dibutuhkandalam perjuangan.

Adapun panitia Kongres Pemuda terdiri dari :

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)

Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)

Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)

Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)

Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)

Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)

Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)

Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)

Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi)

Peserta : Abdul Muthalib Sangadji; Purnama Wulan; Abdul Rachman; Raden Soeharto; Abu
Hanifah; Raden Soekamso; Adnan Kapau Gani; Ramelan; Amir (Dienaren van Indie); Saerun
(Keng Po); Anta Permana; Sahardjo; Anwari; Sarbini; Arnold Manonutu; Sarmidi
Mangunsarkoro; Assaat; Sartono; Bahder Djohan; S.M. Kartosoewirjo; Dali; Setiawan; Darsa;
Sigit (Indonesische Studieclub); Dien Pantouw; Siti Sundari; Djuanda; Sjahpuddin Latif;
Dr.Pijper; Sjahrial (Adviseur voor inlandsch Zaken); Emma Puradiredja; Soejono Djoenoed
4
Poeponegoro; Halim; R.M. Djoko Marsaid; Hamami; Soekamto; Jo Tumbuhan; Soekmono;
Joesoepadi; Soekowati (Volksraad); Jos Masdani; Soemanang; Kadir; Soemarto; Karto Menggolo;
Soenario (PAPI & INPO); Kasman Singodimedjo; Soerjadi; Koentjoro Poerbopranoto; Soewadji
Prawirohardjo; Martakusuma; Soewirjo; Masmoen Rasid; Soeworo; Mohammad Ali Hanafiah;
Suhara; Mohammad Nazif; Sujono (Volksraad); Mohammad Roem; Sulaeman; Mohammad
Tabrani; Suwarni; Mohammad Tamzil; Tjahija; Muhidin (Pasundan); Van der Plaas (Pemerintah
Belanda); Mukarno; Wilopo; Muwardi; Wage Rudolf Soepratman; Nona Tumbel.

Rumusan Sumpah Pemuda ditulis Moehammad Yamin pada sebuah kertas ketika Mr. Sunario,
sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sumpah tersebut awalnya
dibacakan oleh Soegondo dan kemudian dijelaskan panjang-lebar oleh Yamin. Isi dari Sumpah
pemuda Hasil Kongres Pemuda Kedua adalah sebagai berikut :

1. PERTAMA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe,
Tanah Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah Yang Satu, Tanah
Indonesia).

2. KEDOEA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa
Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa Yang Satu, Bangsa Indonesia).

3. KETIGA : Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa
Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia).

Dalam peristiwa sumpah pemuda yang bersejarah tersebut diperdengarkan lagu kebangsaan
Indonesia untuk yang pertama kali yang diciptakan oleh W.R. Soepratman. Lagu Indonesia Raya

5
dipublikasikan pertama kali pada tahun 1928 pada media cetak surat kabar Sin Po dengan
mencantumkan teks yang menegaskan bahwa lagu itu adalah lagu kebangsaan. Lagu itu sempat
dilarang oleh pemerintah kolonial hindia belanda, namun para pemuda tetap terus
menyanyikannya.

B. Makna Sumpah Pemuda


1) Menyatukan Perjuangan Bangsa Indonesia :

Makna Sumpah Pemuda bagi bangsa Indonesia yang pertama yaitu menyatukan perjuangan bangsa
Indonesia. Lahirnya Sumpah Pemuda menjadi titik awal perjuangan para anak muda.
Kala itu, pemuda dan pemudi tokoh Sumpah Pemuda telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran
moral bahkan harta benda demi menyatukan bangsa Indonesia.
Tanpa makna Sumpah Pemuda serta perjuangan pemuda dan pemudi kala itu, mungkin saja
Indonesia tak mencapai kesatuan untuk melawan penjajah negeri. Para pemuda pemudi terbukti
berhasil menyatukan keutuhan Indonesia.

2) Mendorong Semangat Juang Generasi Muda :

Semangat membara para anak muda yang mencetuskan Sumpah Pemuda kala itu bisa menambah
energi positif para generasi penerusnya. Selain itu, semangat dalam isi Sumpah Pemuda dapat
menjadi contoh bagi generasi muda masa kini untuk mengambil langkah dan melakukan sesuatu
bagi bangsa Indonesia.

Kemudian memaknai Sumpah Pemuda dengan mendalam juga bisa menumbuhkan semangat
juang dalam meraih suatu tujuan. Semangat terus berkobar sekalipun banyak rintangan seperti
yang dilakukan generasi terdahulu.

3) Menumbuhkan Kebanggaan sebagai Bangsa Indonesia :

Saat Sumpah Pemuda diikrarkan, tampak jelas kebanggaan dari para pemuda dalam setiap kalimat
isi Sumpah Pemuda. Jadi, sudah seharusnya bagi generasi muda untuk bangga dan mencintai
Tanah Air.

Tetlebih lagi, Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya dan memiliki beragam budaya.
Kekayaan dan keberagaman tersebut tentu harus dilestarikan para generasi muda.

4) Menekankan Rasa Bangga akan Bahasa Indonesia :

Bahasa Indonesia merupakan bahasa pemersatu bangsa. Masyarakat Indonesia menggunakan


bahasa Indonesia untuk berkomunikasi. Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang telah
tercantum dalam Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 36.

Kebanggaan akan bahasa Indonesia perlu ditekankan. Terlebih saat ini bahasa Indonesia mulai
tergeser karena modifikasi bahasa. Padahal, tanpa pemahaman berbahasa yang baik,

6
mengungkapkan isi dan ide akan sulit. Hal ini juga berpengaruh pada inteligensi dan rasa
nasionalisme.

5) Ajakan untuk Menjaga Keutuhan Bangsa Indonesia :

Menjaga keutuhan bangsa merupakan hal yang harus dilakukan oleh masyarakat. Di era sekarang,
makna Sumpah Pemuda harus ditanamkan melalui pelajaran Sejarah di sekolah. Hal ini untuk
menumbuhkan rasa nasionalisme para generasi muda.

Perkembangan teknologi saat ini cukup berpengaruh pada cara berpikir generasi muda. Teknologi
seharusnya digunakan secara bijak agar generasi muda dapat lebih peduli dan paham akan kondisi
negaranya.

6) Memaknai Rasa Cinta Kepada Tanah Air :

Kemerdekaan Indonesia didapatkan bangsa Indonesia dengan penuh perjuangan yang melibatkan
pengorbanan nyawa dan harta benda rakyat. Begitu pun dengan makna Sumpah Pemuda.

Sumpah Pemuda pun menyumbang pada gerakan kemerdekaan sebagai cerminan rasa cinta
pemuda pemudi pada bangsa Indonesia. Tindakan yang nyata dan tulus merupakan wujud dari rasa
cinta kepada tanah air. Termasuk pula mencintai keragaman budaya, agama dan masyarakat.

C. Arti Sumpah Pemuda


Ketika beraneka-ragam kecenderungan permusuhan atau perpecahan mulai nampak
membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa kita, maka mengisi Hari Sumpah Pemuda dengan
jiwa aslinya adalah amat penting. Suara-suara negatif sebagai akibat interpretasi yang salah tentang
otonomi daerah sudah mengkhianati jiwa Sumpah Pemuda.

Demikian juga pernyataan dan kegiatan-kegiatan sebagian dari golongan Islam reaksioner, seperti
yang dipertontonkan oleh organisasi/gerakan semacam Front Pembela Islam, Ahlussunah
Waljemaah, Majelis Mujahidin Indonesia, KISDI dan lain-lain sebagainya.

Perlulah kiranya selalu kita ingat bersama-sama bahwa Sumpah Pemuda, yang dilahirkan sebagai
hasil Kongres Pemuda II yang diselenggarakan tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta adalah
manifestasi yang gemilang dari hasrat kuat kalangan muda Indonesia, yang terdiri dari berbagai
suku dan agama, untuk menggalang persatuan bangsa dalam perjuangan melawan kolonialisme
Belanda.

Mereka ini adalah wakil-wakil angkatan muda yang tergabung dalam Jong Java, Jong Islamieten
Bond, Jong Sumatranen Bond, Jong Batak, Jong Celebes, Jong Ambon, Minahasa Bond, Madura
Bond, Pemuda Betawi dan lain-lain. Atas prakarsa Perhimpunan Pelajar-pelajar Indonesia (PPPI)
inilah kongres pemuda itu telah melahirkan Sumpah yang berbunyi: “Kami putera dan puteri
Indonesia mengaku bertumpah-darah yang satu : tanah Indonesia. Kami putera dan puteri
Indonesia mengaku berbangsa yang satu: bangsa Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia
menjunjung bahasa yang satu : bahasa Indonesia “.

7
Dalam sejarah bangsa Indonesia, sudah terjadi banyak perlawanan terhadap kolonialisme Belanda,
yang dilakukan oleh berbagai suku di berbagai daerah, baik di Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku
dan pulau-pulau lainnya. Namun, karena perjuangan itu sebagian besar bersifat lokal dan
kesukuan, maka telah mengalami kegagalan.

Pembrontakan PKI di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dalam tahun 1926 merupakan
gerakan yang menimbulkan pengaruh politik yang lintas-suku dan lintas-agama yang penting
(karena juga terjadi di Sumatera Barat).

Sumpah Pemuda lahir dalam tahun 1928, ketika puluhan ribu orang telah ditahan dan dipenjarakan
oleh pemerintah Belanda sebagai akibat pembrontakan PKI dalam tahun 1926. Berbagai angkatan
muda dari macam-macam suku dan agama telah menyatukan diri dalam perlawanan terhadap
kolonialisme Belanda lewat Sumpah Pemuda, ketika ribuan orang digiring dalam kamp
pembuangan di Digul.

Adalah penting untuk sama-sama kita perhatikan bahwa tokoh-tokoh nasional seperti Moh. Yamin
(Jong Sumatranen Bond), Amir Syarifuddin (Jong Batak), Senduk (Jong Celebes), J. Leimena
(Jong Ambon), adalah peserta-peserta aktif dalam melahirkan Sumpah Pemuda. Dan perlulah juga
kita catat, bahwa Sumpah Pemuda dicetuskan oleh kalangan muda, ketika Bung Karno aktif
melakukan beraneka kegiatan lewat PNI (yang dua tahun kemudian ditangkap Belanda dan
diajukan di depan pengadilan Bandung, di mana ia mengucapkan pidato pembelaannya yang
terkenal “Indonesia Menggugat”).
Jadi, jelaslah bahwa Sumpah Pemuda adalah semacam kontrak-politik berbagai suku bangsa
Indonesia, yang diwujudkan secara kongkrit oleh wakil-wakil angkatan muda mereka. Sumpah
Pemuda adalah fondasi penting kebangkitan bangsa Indonesia dan landasan utama bagi
pembentukan negara Republik Indonesia.

D. Peran Sumpah Pemuda


Peranan Sumpah Pemuda yang terpenting dalam mempersatukan bangsa adalah sebagai berikut.

1. Memberi Kesadaran akan Pentingnya Nasionalisme Indonesia


Dalam persidangan, para pemuda berusaha membangkitkan nasionalisme peserta sidang dengan
memasang simbol.
Simbol-simbol tersebut untuk mengingatkan perlunya persatuan. Warna merah dan putih, yang
merupakan warna bendera, digunakan untuk hiasan ruang sidang. Pada lagu "Indonesia Raya" kata
"merdeka" diganti sementara dengan kata "mulia". Belanda melarang lagu "Indonesia Raya"
dinyanyikan bila ada kata "merdeka"
2. Menjadi Pendorong Pergerakan Nasional
Sumpah Pemuda telah memberi semangat kebangsaan bagi bangsa Indonesia. Berbagai pergerakan
nasional mulai tumbuh. Diantaranya adalah Muhammadiyah, Parindra (Partai Indonesia Raya),
PSII (Partai Sarikat Islam Indonesia), Perserikatan Perkumpulan Istri Indonesia, Kongres Wanita
I (22-12-1928) di Yogyakarta, dan Kongres Wanita II di Bandung. Tanggal 22 Desember
kemudian ditetapkan sebagai hari Ibu.

8
3. Menumbuhkan Persatuan Bangsa
Sumpah Pemuda mampu menjadi pendorong tumbuhnya persatuan bangsa. Sumpah Pemuda
mendorong penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Bahasa Indonesia digunakan oleh semua suku bangsa yang ada di Indonesia. Antar suku bangsa
yang berbeda bahasa dapat berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia. Bahasa
Indonesia sebagai bahasa persatuan telah tumbuh dan berkembang dengan pesat pada masa
kemerdekaan ini.

E. Tujuan dan Manfaat Sumpah Pemuda


“Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia. Kami putra dan
putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri Indonesia
mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia”, isi dari sumpah pemuda yang dikumandangkan pada
28 Oktober 1928 di Gedung Oost Java Bioscoop bertujuan untuk menumbuhkan rasa persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia yang sebelumnya masih bersifat sangat kedaerahan. Selain itu
sumpah setia ini bertujuan untuk mempersatukan pemuda-pemuda di seluruh tanah air.

Adapun manfaat yang dapat kita petik dari Sumpah Pemuda antara lain sebagai berikut :

1. Semangat kekeluargaan, persatuan, dan persaudaraan antar sesama.


2. Terwujudnya kerukunan antar masyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga tidak
mudah dipecah belah (di adu domba).
3. Menumbuhkan kesadaran bahwa ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan terhadap
disintegrasi bangsa yang merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.

9
BAB 3. PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang mengikrarkan
satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda adalah fondasi penting kebangkitan
bangsa Indonesia dan landasan utama bagi pembentukan negara Republik Indonesia. Dibacakan
pada tanggal 28 Oktober 1928 yang hingga kini setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Sumpah
Pemuda.

Pemerintah menggalangkan gerakan pendidikan karakter. Karena nilai sumpah pemuda menjadi
aplikatif ketika dilaksanakan dalam pendidikan karakter di sekolah. Untuk merintis kembali
semangat nilai sumpah pemuda, harus dalam tindakan nyata.

Yang pertama Dinas pendidikan merumuskan kembali arah PKPB sampai ke bentuk pelaporannya
kepada orang tua siswa. Kedua, pada tataran sekolah perlu mengadakan berbagai kegiatan aplikatif
untuk mengaplikasikan nilai sumpah
pemuda.

B. Saran
Sebaiknya pemuda pada jaman saat ini lebih menjunjung tinggi nilai nasionalisme. Namun peran
orang tua dan guru diperlukan untuk membentuk karakter dan kepribadian anak. Terlebih
pendidikan karakter harusnya diberikan pada pendidikan tingkat rendah. Hal ini bertujuan agar
nilai positif dari pendidikan karakter tersebut dapat ditanamkan dan diaplikasikan sejak dini hingga
anak tumbuh dewasa.
Karena setiap perkembangan jaman akan terjadi banyak perubahan terutama dalam pembentukan
sikapnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hindun, Siti. 2014. http://sitihindun94.wordpress.com/2014/04/01/bangsa-negara-


chekoslovakia-sumpah-pemuda-dan-proklamasi/

NN. 2012. http://pknkita.blogspot.com/2012/02/sejarah-proklamasi-


kemerdekaan.html#sthash.1pVEntQx.dpuf

Hadi, Ahmad. 2014.


https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=458624287577085&id=1559636 7784314
9

NN. 2014. http://semangatpemuda-indonesia.blogspot.com/p/sejarah-sumpah- pemuda.html

Firda Rahma, Annisa. 2014.


http://wartasejarah.blogspot.com/2014/06/kongres- pemuda-1.html

NN. 2013. http://id.wikipedia.org/wiki/Kongres_Pemuda

Suwito, T. 2009. Sejarah


: Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Madrasah Aliyah (MA)kelas XI
. Pusat Perbukuan. Jakarta: Departemen Pendidikan Jakarta

NN. 2013. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/sejarah-kongres-pemuda-1-dan-2-


latar-belakang-tujuan-tokoh.html

Karionline, Berdi. 2011. http://www.berdikarionline.com/lipsus/menuju-kongres- pemuda-


pergerakan/20110524/pemuda-dalam-sejarah.html#ixzz3Ip04DQl4

Abdurahman, Nabil. 2009. http://pcimlibya.wordpress.com/2009/10/31/peranan- pemuda-


indonesia-dalam-pergerakan-kemerdekaan/

11

Anda mungkin juga menyukai