Anda di halaman 1dari 33

SUMPAH PEMUDA SEBAGAI TONGGAK

PERSATUAN DAN PERSATUAN

Laporan disusun

Untuk memenuhi tugas tak terstruktur

Sejarah Indonesia Tahun Pelajaran 2017/2018

Oleh:

1. Aprillia Setianingsih (04)


2. Nadya Ayu Anggraini (22)
3. Pegi Melati Putri (23)

SMA NEGERI 2 MAGETAN


JL. TRIPANDITA NO. 2 MAGETAN
Telp. 0351895317. E-Mail : sma2_magetan@yahoo.com
Kode Pos 63319
MOTTO:

1. Pegi Melati Putri


“Belajarlah dari kekeliruan di masa lalu, mencoba bersama dengan cara yang berbeda,
dan senantiasa berharap untuk sebuah kesuksesan di masa depan”
2. Aprillia Setianingsih

3. Nadya Ayu Anggraini
“Kecerdasan bukanlah tolak ukur kesuksesan, tetapi dengan menjadi cerdas adalah ketika
kita bias menggapai kesuksesan”

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 2


Daftar Lampiran

1. Gambar Sumpah Pemuda 32


2. Gambar Kongres Perempuan II 32
3. Gambar Kongres Sumpah Pemuda 32

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 3


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas Sejarah Indonesia. Tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi
tugas Sejarah Indonesia. Selain itu, penulis ingin memberikan pengetahuan kepada pembaca
mengenai Sumpah Pemuda 1928 sebagai penguat nasionalisme menuju proklamasi 1945.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada guru pembimbing
dan teman-teman yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca, khususnya teman-teman dan
guru pembimbing, penulis akan sangat menerima segala kritik dan saran.

Magetan,10 Mei 2018

Penulis

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 4


DAFTAR ISI

Halaman Judul………………………………………………………………………….1

Halaman Motto…………………………………………………………………………2

Halaman Daftar Lampiran……………………………………………………………...3

Kata Pengantar…………………………………………………………………………4

Daftar Isi……………………………………………………………………………….5

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….6

A. Latar Belakang……………………………………………………………........6
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………....7
C. Tujuan Penulisan………………………………………………………………..8
D. Manfaat Penulisan………………………………………………………………9

BAB II METODE PENULISAN…………………………………………………….10

A. Metode Pustakawan…………………………………………………………...10
B. Metode Dokumentasi………………………………………………………….10
C. Metode Internet……………………………………………………………….10

BAB III PEMBAHASAN……………………………………………………………11

A. Sejarah Sumpah Pemuda………………………………………………………11-16


B. Arti Sumpah Pemuda………………………………………………………….17-21
C. Tujuan dan Manfaat Sumpah Pemuda…………………………………………22
D. Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Sumpah Pemuda…………………………22-24
E. Sumpah Pemuda dan Persatuan………………………………………………..24-25
F. Penetapan Sumpah Pemuda Saat Ini……………………………………………25
G. Mengaplikasikan sumpah pemuda pada anak untuk membangun pendidikan karakter atau
watak…………………………………………………………………………….25-27

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………….28

A. Kesimpulan………………………………………………………………………28
B. Saran……………………………………………………………………………..29

BAGIAN AKHIR……………………………………………………………………….30

A. Glosarium………………………………………………………………………...30
B. Daftar Pustaka……………………………………………………………………31
C. Lampiran………………………………………………………………………….32

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 5


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan,dahulu kita sering menjumpai pemuda yang berjuang demi Indonesia


dengan cara bertempur di medan perang. Mereka rela mati demi kemerdekaan Indonesia. Kita
sebagai pemuda-pemudi generasi sekarang harus meniru kerja keras mereka berjuang membela
bangsa  Indoneisa. Tak harus berperang seperti para pahlawan, kita dapat menjadi pemuda-
pemudi yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa. Kegigihan pemuda jaman dahulu
berhasil melahirkan sesuatu yang disebut “Sumpah Pemuda”

Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 oktober 1928 Bangsa
Indonesia dilahirkan. Proses kelahiran Bangsa Indonesia merupakan buah dari perjuangan rakyat
yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi
ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan
tekad demi mengangkat Harkat dan Martabat Hidup Orang Indonesia Asli, tekad inilah yang
menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17
tahun kemudian yaitu pada tanggal 17 Agustus 1945.

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 6


B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah terbentuknya sumpah pemuda ?
2. Apa arti sumpah pemuda?
3. Apa tujuan dan manfaat dari sumpah pemuda ?
4. Nilai-nilai apa saja yang terkandung dalam Sumpah Pemuda?
5. Bagaimana makna Sumpah Pemuda sebagai tonggak persatuan dan kesatuan ?
6. Bagaimana penataan makna sumpah pemuda saat ini ?
7. Bagaimana mengaplikasikan sumpah pemuda pada anak untuk membangun pendidikan
karakter atau watak ?

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 7


C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui sejarah terbentuknya sumpah pemuda.
2. Untuk mengetahui arti dari sumpah pemuda.
3. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat dari sumpah pemuda.
4. Untuk mengetahui nilai-nilai yang terkandung dalam Sumpah Pemuda.
5. Untuk mengetahui makna Sumpah Pemuda sebagai tonggak persatuan dan kesatuan.
6. Untuk mengetahui penaatan makna sumpah pemuda saat ini.
7. Untuk mengetahui pengaplikasian sumpah pemuda pada anak untuk membangun
pendidikan karakter atau watak.

D. MANFAAT PENULISAN
Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 8
Dengan mengetahui sejarah sumpah pemuda kita dapat mengambil makna yang tersirat
dalam ikrar sumpah pemuda salah satunya yaitu persatuan dan kesatuan. Supaya kita
sebagai generasi muda dapat mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.

BAB II

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 9


METODE PENULISAN

A. METODE PUSTAKAWAN

Metode penulisan yang diambil dari mewawancarai perugas perpustakaan.

B. METODE DOKUMENTASI
Metode penulisan yang diambil dengan cara melakukan mengambilan gambar

C. METODE INTERNET
Metode penulisan yang diambil dari mecari meteri dari internet

BAB III

PEMBAHASAN

A. Sejarah sumpah pemuda

Sumpah Pemuda adalah salah satu kejadian penting dalam pergerakan untuk
kemerdekaan Indonesia. Sumpah atau ikrar sejumlah pemuda inilah yang menjadi penyemangat
bangsa demi cita-cita berdirinya negara Indonesia. Para pemuda di masa itu sadar bahwa
pergerakan organisasi yang bersifat kedaerahan tidak pernah memberikan hasil berarti untuk
kemerdekaan Indonesia karena pergerakan seperti itu sangat mudah dipatahkan oleh penjajah
Belanda.

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 10


Oleh sebab itulah organisasi-organisasi pemuda ini sepakat untuk melebur menjadi satu
dan membuat pergerakan secara serentak untuk melawan penjajah. Dari kesepakatan inilah para
pemuda ini sepakat untuk mengadakan kongres pemuda. Kongres ini bertujuan untuk
menyatukan organisasi-organisasi yang pada saat itu terpecah belah. Kongres pemuda diadakan
sebanyak dua kali, yakni Kongres Pemuda 1 yang berlangsung pada tanggal 30 April – 2 Mei
1926. Sedangkan Kongres Pemuda Kedua diadakan pada tanggal 27 dan 28 Oktober 1928.

Sumpah Pemuda lahir dari Kongres Pemuda Kedua yang diadakan selama dua hari
lamanya, tepatnya di tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di Jakarta. Kongres ini diadakan oleh
Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI). Anggota PPPI terdiri dari pelajar-pelajar dari
seluruh wilayah Indonesia. Ada sejumlah perwakilan dari berbagai organisasi kepemudaan di
Indonesia yang menghadiri kongres ini, yakni Jong Java, Jong Batak, Jong Celebes, Jong
Sumatranen Bond, Jong Islamieten Bond dan Jong Ambon. Ada juga pengamat dari perwakilan
etnis Tionghoa seperti Kwee Thiam Hong, John Lauw Tjoan Hok, Oey Kay Siang dan Tjoi Djien
Kwie.

Kongres yang diadakan di tanggal 27 dan 28 Oktober 1928 di Jakarta ini bukanlah
pertemuan yang pertama yang diadakan oleh para pemuda. Pertemuan pertama justru diadakan
pada tahun 1926. Hasil dari pertemuan ini keluar pada tanggal 20 Februari 1927. Di tahun
berikutnya, tepatnya di bulan Mei 1928, pertemuan para pemuda ini kembali diadakan dan
dilanjutkan lagi dengan pertemuan di tanggal 12 Agustus 1928 yang dihadiri oleh seluruh barisan
organisasi pemuda Indonesia. Dari pertemuan tanggal 12 Agustus 1928 inilah yang memutuskan
untuk mengadakan kongres di bulan Oktober 1928. Perihal susunan kepanitiaan diambil dari
masing-masing perwakilan organisasi kepemudaan.

Keputusan inilah yang mengobarkan semangat para pejuang tanah air untuk
memperjuangkan terbentuknya tanah air Indonesia, bangsa Indonesia dan bahasa persatuan,
Bahasa Indonesia.Pada perkumpulan-perkumpulan yang membahas kemerdekaan Indonesia
berikutnya, Sumpah Pemuda selalu dijadikan asas bersama. Selain itu, Sumpah Pemuda juga
selalu disiarkan di semua surat kabar berbahasa Indonesia dan selalu dibacakan sebagai pembuka
rapat perkumpulan-perkumpulan
.
Kongres Pemuda 1
Kongres Pemuda yang pertama ini diadakan pada tanggal 30 April hingga 2 Mei 1928.
Kongres ini dihadiri oleh perwakilan-perwakilan dari Jong Java, Jong Islamieten Bond, Jong
Sumatra Bond Jong Ambon, Sekar Rukun Jong Batak dan para Pemuda Theosofie. Kongres
pertama ini mengedepankan tema pentingnya persatuan dan kesatuan para pemuda yang
kemudian berdiri dalam satu payung untuk mencapai Indonesia merdeka.

Sejumlah tokoh yang menjadi pembicara dalam kongres ini adalah Sumarto, M. Tabrani,
Muh. Yamin, Bahder Johan dan Pinontoan. Meski terbentuk kesepakatan untuk menerima dan
mengakui cita-cita persatuan Indonesia, badan untuk mewadahi semua organisasi pemuda saat

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 11


itu masih gagal terbentuk. Hal ini terjadi karena adanya kesalahpahaman serta beda pendapat
antara anggota kongres.

Setelah Kongres Pemuda 1 ini, masih diadakan sejumlah pertemuan lainnya untuk
membahas mengenai wadah tunggal organisasi pemuda dari seluruh Indonesia. Keputusan
penting hasil dari Kongres Pemuda 1 ini adalah:

1) Semua perkumpulan pemuda harus bersatu dalam organisasi yang bernama Pemuda
Indonesia.
2) Perlu segera diadakannya Kongres Pemuda kedua.

Kongres Pemuda 2
Namun, sampai berlangsungnya kongres pemuda II pada tanggal 28 oktober1928
organisasi Pemuda Indonesia belum juga bergerak secara langsung di bidang politik Kongres
Pemuda 1 ini menerima dan mengakui cita-cita persatuan Indonesia,walaupun perumusannya
masih samar-samar dan belum jelas. Oleh karena itu, antara PPPI, Pemuda Indonesia, PI, dan
PNI berencana untuk memfungsikan organisasi mereka dengan alasan untuk mewujudkan
persatuan Indonesia dan persamaan cita-cita. Peleburan (fusi) dari organisasi pemuda itu ternyata
semakin lama semakin diperlukan karena kaum pemuda sangat merasakan bahwa bentuk
organisasi masih bersifat kedaerahan, seperti Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon,
Jong Bataks Bond,Sekar Rukun, Pemuda Kaum Betawi, Jong Islamieten Bond, Studerence
Minahasa, dan pemuda kaum Theosofi. Hal ini jelas tampak adanya perbedaan pada waktu
diselenggarakan Kongres pemuda 1. Dalam pembicaraan ternyata kepentingan daerah masih
sangat menonjol. Masalah bahasa juga menunjukkan masalah yang tak mudah mendapatkan
kesepakatan dalam kongres tersebut. Di samping itu juga masih tampaksifat mementingkan
daerah misalnya tentang adat yang ada di daerah masing-masing. Untuk membentuk cita-cita
bersama seperti rasa persatuan dan kesatuan bangsa, maka hal-hal tersebut sangat menghambat.
Untuk itulah, maka para peserta merasa tidak puas dan ingin melanjutkan Kongres Pemuda yang
berikutnya. Sebenarnya dalam Kongres Pemuda 1 tersebut, para peserta dan pemimpin Kongres
telah menunjukkan usaha yangkeras untuk mencapai suatu cita-cita persatuan. Namun mengingat
baru pertama kali Kongres Pemuda dilaksanakan, maka untuk mencapai cita-cita yang
dikehendaki masih mengalami kesulitan. Fanatisme terhadap adat masih sangat kuat
dan berpengaruh besar terhadap semua pembicaraan. Pemimpin Kongres Moh. Tabrani pandai
menjaga jangan sampai terjadi perpecahan, karena setiap pembicaraan yang menjurus kearah
perbedaan adat dan pandangan, segera diambil jalan tengah untuk dinetralisasi. Oleh karena itu,
dalam kongres banyak pidato yang berjudul “Indonesia Bersatu” para pemuda diharapkan
memperkuat rasa persatuan yang harus tumbuh untuk mengatasi kepentingan golongan, agama,
dan daerah secara jelas diuraikan tentang Sejarah Perjuangan Indonesia dan ditekankan masalah-
masalah yang perlu mendapat perhatian pemuda untuk meresapkan dan dihayati dalam rangka
mencapai cita-cita Indonesia merdeka. Jadi, para peserta memang menyadari bahwa pada saat itu
masih sulit untukmembentuk kebulatan tekad dalam perjuangan mencapai cita-cita nasional.

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 12


Selain itu, belum banyak para anggota PI yang kembali ke tanah air dan juga belum ada
anggota PIyang mengikuti Kongres pemuda 1 tersebut. Oleh karena itu, cita-cita untuk
mencapai persatuan memang belum kuat. Baru dalam persiapan Kongres Pemuda II tanggal
28oktober 1928, banyak bekas anggota PI yang ikut serta memikirkan jalannya KongresPemuda
II yang akan diselenggarakan. Memang dapat dipahami, bahwa kondisi politik sangat berat. Hal
tersebut dikarenakan adanya pemberontakan komunis yang gagal dan pihak Pemerintah Kolonial
Belanda terus meningkatkan pengawasan pergerakan nasional dalam bidang politik. Itu artinya
manifestasi persatuan pemuda Indonesia berhasil diwujudkan dalam Kongres Pemuda II pada 26-
28 Oktober 1928 dilaksanakan di tiga gedung yang berbeda dan dibagi dalam tiga kali rapat.Rapat
pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB),
Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng). Dalam sambutannya, ketuaPPPI Sugondo
Djojopuspito berharap kongres ini dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para
pemuda. Acara dilanjutkan dengan uraian Moehammad Yamin tentang arti dan hubungan
persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada limafaktor yang bisa memperkuat persatuan
Indonesia yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan kemauan.Rapat kedua, Minggu, 28
Oktober 1928, di Gedung Oost-Java Bioscoop,membahas masalah pendidikan. Kedua
pembicara, Poernomo woelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus
mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula ada keseimbangan antara pendidikan di sekolah
dan di rumah. Anak jugaharus dididik secara demokratis.Pada rapat penutup, di gedung
Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya106, Sunario menjelaskan pentingnya
nasionalisme dan demokrasi selain gerakan kepanduan. Sedangkan Ramelan mengemukakan,
gerakan kepanduan tidak bias dipisahkan dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak
dini mendidik anak-anak disiplin dan mandiri, hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.

Panitia Kongres Pemuda.

 Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI)


 Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java)
 Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond)
 Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond)
 Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond)
 Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia)
 Pembantu III : Senduk (Jong Celebes)
 Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon)
 Pembantu V : Rochjani Soe'oed (Pemoeda Kaoem Betawi).

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 13


Peserta :

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 14


  Abdul Muthalib Sangadji    Siti Sundari       Martakusuma
  Purnama Wulan    Djuanda       Soewirjo
  Abdul Rachman    Sjahpuddin Latif       Masmoen Rasid
  Raden Soeharto    Dr.Pijper       Soeworo
  Abu Hanifah    Sjahrial (Adviseur voor      MohammadAli
  Raden Soekamso inlandsch Zaken) Hanafiah

  Adnan Kapau Gani    Emma Puradiredja       Suhara

  Ramelan    Soejono Djoenoed Poeponegoro       Mohammad Nazif

  Amir (Dienaren van Indie)    Halim       Sujono (Volksraad)

  Saerun (Keng Po)    R.M. Djoko Marsaid       Mohammad Roem

  Anta Permana    Hamami       Sulaeman

  Sahardjo    Soekamto       Mohammad Tabrani

  Anwari    Jo Tumbuhan       Suwarni

  Sarbini    Soekmono       Mohammad Tamzil

  Arnold Manonutu    Joesoepadi       Tjahija

  Sarmidi Mangunsarkoro    Soekowati (Volksraad)       Muhidin (Pasundan)

  Assaat    Jos Masdani       Van der Plaas


   Soemanang (Pemerintah Belanda)
  Sartono
   Kadir       Mukarno
  Bahder Djohan
   Soemarto       Wilopo
  S.M. Kartosoewirjo
   Karto Menggolo       Muwardi
  Dali
   Soenario (PAPI & INPO)       Wage Rudolf
  Setiawan Soepratman
  Darsa    Kasman Singodimedjo
      Nona Tumbel
  Sigit (Indonesische    Soerjadi
Studieclub)    Koentjoro Poerbopranoto
  Dien Pantouw    Soewadji Prawirohardjo

Isi Sumpah Pemuda

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 15


Yang unik adalah istilah Sumpah Pemuda tidak muncul pada hasil kongres di tanggal 27
dan 28 Oktober 1928 tersebut. Istilah ini justru muncul setelah kongres itu selesai. Ini dia bunyi
dari Sumpah Pemuda yang tercatat di prasasti dinding Museum Sumpah Pemuda:

Pertama : Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Bertoempah darah Jang Satoe, Tanah
Indonesia. (Kami Putra dan Putri Indonesia, Mengaku Bertumpah Darah yang Satu, Tanah
Indonesia).
Kedua : Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa
Indonesia. (Kami Putran dan Putri Indonesia, Mengaku Berbangsa yang Satu, Bangsa
Indonesia).
Ketiga : Kami Poetra dan Poetri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa
Indonesia. (Kami Putran dan Putri Indonesia, Menjunjung Bahasa Persatuan, Bahasa
Indonesia)

Dari Secarik Kertas


Ketiga kalimat yang menjadi rumusan Kongres Sumpah Pemuda tersebut ditulis oleh
Moehammad Yamin di atas secarik kertas yang disodorkan pada Soegdondo saat Sunario sedang
berpidato di sesi terakhir kongres.Moehammad Yamin berbisik pada Soegondo bahwa ia
mempunyai sebuah formula yang terlihat lebih elegen demi keputusan kongres ini.

Melihat isi dari apa yang dituliskan Moehammad Yamin, Soegondo membubuhkan paraf setuju
di secarik kertas tersebut, lalu diteruskan kepada peserta kongres untuk kemudian ikut
membubuhkan paraf setuju. Pada awalnya, sumpah tersebut dibacakan Soegondo dan kemudian
dijelaskan secara lebih mendetail oleh Moehammad Yamin.

Lagu Indonesia Raya


Di dalam kongres pemuda kedua yang bersejarah ini, berkumandang sebuah lagu yang
diciptakan oleh W. R. Soepratman. Lagu tersebut adalah lagu Indonesia Raya, lagu kebangsaan
Indonesia yang dikumandangkan pada setiap upacara bendera di sekolah serta acara-acara
penting lainnya.

Diperdengarkan untuk pertama kalinya di muka publik di tahun 1928, teks lagu Indonesia
Raya juga dipublikasikan pada media cetak surat kabar Sin Po lengkap dengan kalimat dalam
surat kabar tersebut yang menyatakan bahwa lagu ini adalah lagu kebangsaan. Meski sempat
dilarang oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda pada saat itu, namun para pemuda terus
menyanyikan lagu tersebut di setiap ada kesempatan.

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 16


B. Arti sumpah pemuda

Sumpah Pemuda ialah salah satu tonggak sejarah yg penting untuk bangsa Indonesia.
Seperti yg kita telah ketahui, ada tiga pesan penting Sumpah Pemuda, yaitu bertanah air satu,
berbangsa satu, & berbahasa satu. Tiga hal ini adalah faktor penting bagi negara kita.
         Sumpah Pemuda adalah bukti otentik bahwasanya pada tanggal 28 oktober 1928 Bangsa
Indonesia dilahirkan, Proses kelahiran Bangsa Indonesia ini adalah buah dari perjuangan rakyat
yg selama ratusan tahun tertindas dan tersiksa dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu,
kondisi ketertindasan inilah yg kemudia mendorong para pemuda pada kala itu untuk
membulatkan tekad demi Mengangkat Harkat & Martabat Hidup Orang Indonesia Asli, tekad
inilah yg jadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya
17 tahun kemudian yaitu pada tgl 17 Agustus 1945.

 Adapun arti sumpah pemuda, adalah sebagai berikut :


A. Memberikan penekanan untuk menghargai perjuangan Indonesia

Lahirnya Sumpah Pemuda merupakan titik awal dimulainya perjuangan Indonesia untuk
mencapai kemerdekaan dari penjajahan. Titik awal perjuangan bangsa Indonesia merupakan
langkah yang tidak main-main. Perlu kita ketahui, Sumpah Pemuda lahir beberapa puluh tahun
sebelum sistem pemerintahan orde lama dimulai. Pemuda dan pemudi pada saat itu rela
berkorban waktu, tenaga, pemikiran, bahkan berkorban secara materiil dan moral untuk membuat
Indonesia bersatu.

Perjuangan yang tidak main-main tentunya menjadi sebuah nilai yang tidak tergantikan.
Jika saja Sumpah Pemuda tidak lahir, mungkin saja Indonesia tidak dapat bersatu seperti
sekarang ini. Semuanya adalah berkat dari perjuangan pemuda dan pemudi Indonesia. Walaupun
mereka tidak mati dalam perang kemerdekaan, mereka layak disebut sebagai pahlawan karena
berani untuk menjaga Indonesia sehingga Indonesia dapat memiliki pemerintahan yang
berdaulat seperti sekarang ini. Berikut contoh makna sumpah pemuda sebagai contoh pelajar:

 Sebagai pelajar, sudah barang tentu menghargai perjuangan pemuda dan pemudi yang
menjadi pahlawan dalam mengawali perjuangan kemerdekaan Indonesia.
 Bentuk penghargaan yang diberikan tidak harus secara materiil, tapi juga dapat diberikan
melalui dukungan moral.
 Jika kita membaca berita di media massa beberapa waktu lalu, kita sempat miris ketika
melihat beberapa sikap pelajar yang tidak menghargai jasa pahlawan-pahlawan yang
sudah bersusah payah memperjuangkan Indonesia.
 Sebagai pelajar yang notabene mengenyam bangku pendidikan, seharusnya dapat
memperlihatkan dan menunjukkan rasa menghargai jasa para pahlawan yang sudah
berjuang melalui perkataan dan perbuatan.
 Perkataan dan perbuatan yang mencerminkan sikap menghargai jasa pahlawan setidak-
tidaknya dapat menjadi contoh bagi adik-adik kelasnya, bukan malah jadi bahan

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 17


cemoohan orang lain karena perkataan dan perbuatan yang tidak mencerminkan sikap
menghargai jasa pahlawan dalam memperjuangkan persatuan dan kesatuan Indonesia.

B. Memberikan semangat untuk berjuang

Sumpah Pemuda yang dicetuskan dengan semangat berkobar-kobar oleh pemuda dan pemudi
saat itu memberikan semangat untuk para generasi penerus khususnya pelajar. Semangat yang
ditunjukkan melalui bunyi Sumpah Pemuda dapat menjadi contoh bagi pelajar untuk semangat
dalam melakukan sesuatu. Di eraglobalisasi saat ini, segala fasilitas yang disediakan untuk
menunjang kebutuhan sehari-hari sangat mudah untuk didapatkan. Bahkan, ada kebutuhan yang
dapat kita peroleh dengan mudah hanya dengan menekan tombol, sebagai berikut:

 Kita bisa bayangkan pada kondisi pemuda dan pemudi pada era Sumpah Pemuda saat itu.
Pada era Sumpah Pemuda atau tepatnya pada tahun 1928, kehidupan pemuda dan pemudi
tidak makmur seperti sekarang ini.
 Mereka harus bersusah payah bekerja dan bersekolah untuk memenuhi kebutuhannya,
karena pandangan pemuda dan pemudi saat mempunyai daya juang yang sangat tinggi
untuk memperoleh sesuatu.
 Jika kita bandingkan dengan mental pelajar saat ini, rasanya sudah berbanding
terbalik. Dampak globalisasi yang sudah mencapai di berbagai aspek membuat beberapa
pelajar menjadi kurang mempunyai rasa semangat untuk berjuang.
 Kecenderungan untuk menyerah dan mengambil jalan pintas masih sangat mudah ditemui
di beberapa kalangan pelajar.
Kemudahan-kemudahan yang diberikan pada era globalisasi cenderung membuat pelajar
enggan untuk melakukan sesuatu yang lebih untuk mendapatkan sesuatu. Melalui semangat
perjuangan pemuda dan pemudi pada era Sumpah Pemuda, pelajar diajak untuk menghayati
kembali dan menerapkan semangat untuk berjuang dalam mencapai atau mendapatkan sesuatu
sekalipun ada banyak rintangan yang dihadapi.

C. Memberikan makna untuk mencintai Indonesia dengan segenap hati

Sepeti yang sudah kita ketahui, kemerdekaan Indonesia diperoleh bukan dari belas kasihan
dari negara lain, melainkan dari perjuangan dan pengorbanan para pahlawan, termasuk pemuda
dan pemudi Indonesia. Perlu diketahui, pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, jumlah
pemuda yang gugur sudah tidak dapat terhitung. Perjuangan para pemuda saat itu merupakan
bentuk cerminan rasa cintanya terhadap Indonesia. Sebetulnya, latar belakang dari cinta
Indonesia adalah Sumpah Pemuda itu sendiri. Bisa diperhatikan bahwa salah satu bunyi Sumpah
Pemuda adalah pengakuan diri untuk mencintai bangsa Indonesia, sebagai berikut:

 Sebagai pelajar yang mengenyam proses pendidikan di Indonesia, sudah barang tentu
diajarkan tentang kiat-kiat mencintai tanah air Indonesia. Kecintaan terhadap bangsa

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 18


Indonesia tidak hanya cukup diungkapkan melalui kalimat “I Love Indonesia” atau yang
lainnya.
 Bentuk kecintaan terhadap tanah air yang sangat mungkin dilakukan oleh para pelajar
adalah belajar dengan baik untuk mengharumkan nama bangsa.
 Belajar merupakan salah satu bentuk cinta tanah air karena melalui belajar, seseorang
dapat bertambah ilmunya dan dapat menerapkan ilmunya demi kemajuan Indonesia.
Kecintaan terhadap Indonesia berarti mencintai segala bentuk keragaman yang ada di
Indonesia. Mau tidak mau, kita akan terus hidup berdampingan dengan dengan orang lain yang
mempunyai perbedaan dengan kita. Perbedaan yang ada di kalangan masyarakat bukan berarti
dapat dipergunakan sebagai penyebab konflik sosial khususnya di kalangan pelajar yang dapat
menyebabkan dampak akibat konflik sosial yang terjadi. Sebagai pelajar yang mencintai
Indonesia dengan segenap hati, seharusnya dapat menerima segala perbedaan yang ada karena
mencintai bukan karena kelebihan yang ditampilkan, melainkan juga menerima kekurangan
termasuk di dalamnya adalah perbedaan yang ada.

Segala perbedaan dan perdebatan yang terjadi di kalangan pelajar harus dapat diselesaikan
dengan kepala dingin demi mencerminkan kecintaan kita kepada Indonesia terlebih lagi negara
kita Indonesia adalah negara yang menganutdemokrasi Pancasila dimana segala sesuatu yang
berkaitan dengan perbedaan pendapat dapat diselesaikan denganpenerapan nilai-nilai
Pancasila. Bentuk-bentuk penerapan cinta tanah air Indonesia yang dapat dilakukan oleh pelajar
dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah sebagai berikut.

 Mengikuti upacara bendera dan hari besar nasional.


 Menggunakan produk-produk dalam negeri.
 Membuang sampah pada tempatnya.

D. Memberikan penekanan untuk bangga menjadi bagian dari Indonesia

Bangga menjadi bagian dari negara Indonesia merupakan salah satu makna dari bunyi
Sumpah Pemuda. Menjadi kebagian dari negara Indonesia merupakan suatu kebanggaan
tersendiri bagi pemuda dan pemudi saat itu. Kita bisa melihat seberapa bangganya pemuda dan
pemudi saat itu ketika mengikrarkan Sumpah Pemuda. Namun di era sekarang ini, apakah
pemuda dan pemudi khususnya pelajar bangga menjadi bagian dari negara Indonesia?
Jawabannya, harus bangga. Indonesia adalah negara yang lain daripada yang lain. Sebagai
negara yang berlandaskan pada Pancasila, Indonesia adalah negara yang menerapkan Pancasila
sebagai kepribadian bangsa. Melalui semboyannya Bhikena Tunggal Ika yang berarti berbeda-
beda tapi satu, sudah dapat mewakili alasan mengapa kita bangga menjadi bagian dari negara
Indonesia. Alasan yang dapat dijabarkan mengapa kita patut bangga sebagai bangsa Indonesia
antara lain:

 Negara Indonesia adalah negara yang memiliki ribuan pulau.

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 19


 Negara Indonesia memiliki keberagaman bahasa yang sangat banyak.
 Negara Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beragam.
 Masyarakat negara Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang ramah di mata dunia.
 Selain beberapa hal yang sudah diutarakan, masih banyak pernyataan yang dapat
dijadikan sebagai alasan mengapa kita bangga sebagai bangsa negara Indonesia.
 Dalam dunia prestasi di dunia pendidikan, Indonesia juga tidak kalah dengan negara lain.
Beberapa kali pelajar dari Indonesia memenangkan kejuaraan olimpiade tingkat
internasional.
Sebagai pelajar, sudah sepatutnya kita bangga akan prestasi-prestasi yang ditorehkan teman-
teman kita di kancah nasional maupun internasional. Prestasi-prestasi yang sudah berhasil
ditorehkan ini sebaiknya menjadikan kita para pelajar untuk termotivasi dalam melakukan hal-
hal yang positif untuk menunjukkan rasa bangga kita sebagai bagian dari Indonesia. Contoh
penerapan rasa bangga sebagai bagian dari Indonesia dapat dilakukan dengan
menerapkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Namun terkadang, kita sebagai pelajar
merasa kurang bangga terhadap bangsa Indonesia karena hal-hal yang buruk tentang Indonesia
diberitakan, sampai-sampai pepatah “karena nila setitik rusak susu sebelanga” mengikis rasa
bangga kita terhadap bangsa Indonesia. Sebagai pelajar, kita tidak diajarkan untuk melihat segala
sesuatunya tidak hanya dari satu sisi saja. Walaupun keburukan Indonesia sering kita temui, tapi
kebaikan dan kelebihan dari Indonesia sendiri masih banyak yang dapat meningkatkan dan
mempertahankan rasa bangga kita terhadap Indonesia.

E. Memberikan penekanan untuk mencintai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia

Semenjak diikarkannya Sumpah Pemuda, maka bahasa Indonesia adalah bahasa yang
dipergunakan oleh masyarakat Indonesia untuk berkomunikasi satu sama lain, baik sesama suku
maupun berbeda suku. Bahasa Indonesia sendiri juga ditetapkan sebagai bahasa resmi negara
Indonesia dan tercantum pada UUD 1945 pasal 36. Namun, seiring dengan perkembangan
zaman, bahasa Indonesia mulai tergeserkan dengan bahasa-bahasa yang timbul akibat
perkembangan zaman tersebut.

Sebut saja adalah bahasa gaul yang kerap digunakan oleh kalangan pelajar dalam
kehidupan sehari-hari. Bahasa gaul adalah produk yang timbul akibat adanya globalisasi. Bahaya
globalisasi dan modernisasi sudah sangat terasa dalam tata bahasa para pelajar era sekarang ini.
Bagi kalangan pelajar masa kini, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dianggap
terlalu kaku dan sudah ketinggalan zaman. Pelajar masa kini lebih senang menyisipkan bahasa
gaul ke dalam percakapan sehari-hari mereka. Kata-kata dalam bahasa Indonesia tidak sedikit
yang merupakan kata serapan dari bahasa asing seperti dari bahasa Belanda, Arab, dan yang
lainnya, sebagai berikut:

 Adanya globalisasi yang mempengaruhi cara berbahasa di kalangan pelajar menimbulkan


polemik tersendiri dalam dunia pendidikan.

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 20


 Sampai sekarang, masih banyak ditemukan nilai mata pelajaran bahasa Indonesia yang
lebih rendah dari nilai mata pelajaran bahasa asing.
 Bagi beberapa pelajar, struktur dalam bahasa Indonesia sulit untuk dipahami. Lunturnya
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dipengaruhi juga oleh kebiasaan dari
pelajar itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
 Jika dalam kehidupan sehari-hari pelajar mencampurkan bahasa gaul dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, maka keberadaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
dapat luntur.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang unik dan mempunyai struktur khusus yang
membedakan dengan bahasa lainnya. Bahkan, banyak warga negara asing yang tertarik untuk
mempelajari bahasa Indonesia karena keunikan stukturnya.Ada beberapa kata dalam bahasa
Indonesia yang tidak dapat diterjemahkan dalam bahasa asing. Sebagai pelajar yang belajar
bahasa Indonesia, kita harus bangga bahwa bahasa Indonesia diikarkan melalui Sumpah Pemuda.

Melalui ikrar dalam Sumpah Pemuda, bahasa Indonesia dipergunakan sebagai bahasa
pemersatu bangsa. Bisa kita bayangkan, jumlah bahasa daerah di Indonesia sangat banyak. Jika
kita masing-masing berbicara dengan bahasa daerah masing-masing, tentunya akan memicu
konflik diantara suku bangsa. Contoh konflik sosial dalam masyakarat melalui bahasa Indonesia,
perbedaan bahasa daerah dapat dipersatukan dengan baik. Kita sebagai pelajar harus bangga
karena bahasa Indonesia dapat mempersatukan berbagai macam suku yang tersebar dari Sabang
sampai Merauke.

6. Mengajak untuk bersama-sama dalam menjaga keutuhan NKRI

Bentuk-bentuk demokrasi di Indonesia adalah negara yang menganut demokrasi dalam


kehidupan berbangsa dan bertanah air. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dilandaskan
pada asas-asas pokok demokrasi agar pelaksanaan demokrasi dapat berlajan sebagaimana
mestinya. Proses tercetusnya Sumpah Pemuda pada tahun 1928 juga dilakukan melalui proses
demokrasi yaitu melalui proses Kongres Pemuda II.

Proses perumusan Sumpah Pemuda yang dilakukan oleh pemuda dan pemudi saat itu
didasarkan pada keinginan untuk mempersatukan dan menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, pada saat tercetusnya Sumpah Pemuda, bangsa Indonesia masih dalam
masa penjajahan negara lain. Pemuda dan pemudi dalam Kongres Pemuda II mempunyai inisiatif
untuk mengajak para pemuda dan pemudi di Indonesia untuk menjaga keutuhan Indonesia,
sebagai berikut:

 Makna perjuangan dalam menjaga keutuhan Indonesia dalam Sumpah Pemuda sangat
terasa sampai masa sekarang ini.
 Sebagai pelajar, sudah seharusnya kita menjaga keutuhan NKRI dari berbagai macam hal
yang memungkinkan perpecahan.

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 21


 Kaum pelajar adalah tonggak negara Indonesia untuk menjaga keutuhan NKRI itu sendiri
karena dalam proses pendidikan, pelajar diajarkan untuk penerapan Pancasila dalam
kehidupan.
 Sebagai kalangan yang terpelajar, pelajar diharapkan menjaga keutuhan NKRI melalui
perkataan dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Pelajar di Indonesia diharapkan
menciptakan kedamaian bukan menciptakan perpecahan melalui media sosial maupun
tawuran yang sering terjadi.

C. Tujuan dan manfaat sumpah pemuda

“Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah Indonesia. Kami
putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami putra dan putri
Indonesia mengaku berbahasa satu, bahasa Indonesia”, isi dari sumpah pemuda yang
dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 di di Gedung Oost Java Bioscoop bertujuan untuk
menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang sebelumnya masih bersifat
sangat kedaerahan. Selain itu sumpah setia ini bertujuan untuk mempersatukan pemuda-pemuda
di seluruh tanah air.

Adapun manfaat yang dapat kita petik dari Sumpah Pemuda antara lain sebagai berikut:

1. Semangat kekeluargaan, persatuan, dan persaudaraan antar sesama.


2. Terwujudnya kerukunan antar masyarakat, berbangsa dan bernegara, sehingga tidak
mudah dipecah belah (di adu domba)
3. Menumbuhkan kesadaran  bahwa ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan terhadap
disintegrasi bangsa yang merupakan tanggung jawab seluruh rakyat Indonesia.

D. NILAI-NILAI SUMPAH PEMUDA DAN PERSATUAN

a) Nilai-Nilai Sumpah Pemuda

Sejarah merupakan modal awal untuk mencari bagaimana wajah Indonesia di masa depan.
Sumpah Pemuda sebagai peristiwa historis juga menjadi salah satu kekuatan untuk membangun
kepribadian bangsa. Kekuatan itu berupa nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Maka,
amat disayangkan jika nilai-nilai luhur dalam Sumpah Pemuda tidak digali, diperkenalkan, dan
disebarluaskan bagi generasi muda saat ini yang adalah generasi penerus bangsa. Oleh karena
itu, penulis ingin menggali, memperkenalkan, dan menyebarluaskan nilai-nilai luhur yang
terkandung dalam Sumpah Pemuda sehingga mendorong generasi muda untuk melestarikannya.

Nilai-nilai itu antara lain:

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 22


1) Kebersamaan dan persaudaraan

Penderitaan akibat penjajahan menimbulkan rasa kesamaan nasib yang semakin mempererat tali
persaudaraan para pemuda. Rasa kebersamaan dan persaudaraan itu membuka kesadaran bahwa
perbenturan kepentingan individu dapat menimbulkan keretakan yang justru merugikan mereka
sendiri. Oleh karena itu, dalam proses hingga perumusan Sumpah Pemuda, rasa kebersamaan
dan persaudaraan menjadi landasan utamanya.

2) Toleransi

Rasa toleransi dari para pemuda sangat tampak ketika para pemuda terbuka pada kemajemukan
dan keberagaman. Mereka memberi tempat pada pluralitas. Dan, mereka tidak terbelenggu pada
eksistensi agama, suku, dan lokalitas kedaerahan. Dengan mengembangkan sikap toleransi yang
tinggi para pemuda berhasil mengikrarkan Sumpah Pemuda.

3) Tanggung jawab dan disiplin diri

Tanggal 28 Oktober 1928 merupakan saat pengucapan janji, tetapi amatlah jauh lebih berharga
bila janji itu ditepati oleh para pemuda. Dan, ternyata memang benar para pemuda menepati janji
itu. Terbukti dengan perubahan cara berpikir dan tindak mereka. Dulunya perjuangan mereka
masih terbelenggu pada kedaerahan dan kesukuan, tetapi setelah Sumpah Pemuda, berubah
menjadi perjuangan nasional. Hal tersebut memperlihatkan rasa tanggung jawab dan disiplin diri
yang tinggi dari para pemuda dulu untuk memenuhi janji mereka.

4) Wawasan

Sumpah Pemuda membuka wawasan para pemuda tentang betapa luas dan beragamnya suatu
wilayah yang bernama Indonesia. Selain itu, konsep tentang suatu negara yang dulunya hanya
milik beberapa orang yang terpelajar, menjadi pemahaman bersama para pemuda yang hadir saat
konggres itu.

5) Nasionalisme

Adanya kebersamaan perasaan senasib, kedekatan fisik atau non fisik, terancam dari musuh
yang sama, dan punya tujuan yang sama yaitu kemerdekaan, mendorong bangkitnya
nasionalisme pemuda. Nasionalisme Indonesia dapat mengatasi ikatan primordial (lokalitas,
suku, ras, dan agama) sehingga nasionalisme Indonesia lahir sebagai sebuah ikatan bersama.
Nilai-nilai sumpah pemuda yang penulis telah paparkan merupakan bekal pendiri (pemuda jaman
itu) yang tak ternilai harganya untuk mengangkat semangat juang, rasa percaya diri, dan
optimisme bangsa (pemuda) untuk menghadapi tantangan saat ini. Tentunya, nilai-nilai yang
diuraikan di atas dilandasi oleh sikap-sikap yang mendukung, seperti saling menghargai, saling

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 23


menghormati, saling memperhatikan, setia kawan, dan sikap mengutamakan dialog untuk
menyelesaikan suatu persoalan.

E. Sumpah Pemuda dan Persatuan

Kesatuan dan persatuan harus menjadi basis ketahanan sebuah bangsa, apalagi bangsa yang
sedang berkembang seperti Indonesia dalam menghadapi arus globalisasi yang makin keras.
Konggres Pemuda II tanggal 26 – 28 Oktober 1928 telah berhasil merumuskan ideologi yang
berhasil mendasari jiwa kesatuan dan persatuan, yaitu bertumpah darah yang satu, tanah
Indonesia; berbangsa yang satu, bangsa Indonesia; dan memiliki bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Satu tanah air, berarti mereka merasa menikmati hidup dalam satu wilayah yang
sama. Bertumbuh dan berkembang dalam tanah yang sama. Mereka sudah tidak memikirkan
bahwa wilayah yang lain memiliki kekayaan alam yang berlimpah sehingga mengundang
kecemburuan sosial. Semua adalah milik bersama dan untuk bersama.

Berbangsa satu, berarti mereka terlebih dahulu menanggalkan identitas-identitas primordial


seperti etnis, suku, dan ras. Doktrin-doktrin yang melekat pada suatu kelompok yang merasa
memiliki perbedaan budaya, sejarah, maupun prinsip-prinsip hidup sendiri juga dicoba untuk
dihargai dan dihormati karena memiliki rasa ”berbangsa satu”.

Bahasa  persatuan, berarti mereka sudah mempunyai sarana untuk mengikat persatuan
mereka. Suatu persatuan membutuhkan suatu komunikasi yang terus-menerus. Untunglah hal itu
sudah dijembatani oleh bahasa Melayu yang kemudian diangkat menjadi bahasa Indonesia. Para
pemuda menggunakan bahasa Indonesia dengan bangga tanpa perlu meninggalkan bahasa daerah
masing-masing.  Peristiwa Sumpah Pemuda menunjukkan kesatuan dan persatuan Indonesia
terbentuk atas dasar kesadaran bersama bukan paksaan. Jelaslah bahwa kesatuan dan persatuan
amat dibutuhkan bangsa Indonesia untuk mencapai cita-cita bersama.

F. Penetapan sumpah pemuda saat ini


Momen Sumpah Pemuda, pemuda harusnya mengambil pelajaran untuk kemajuan bangsa
ke depan, pemuda yang notabene generasi penerus untuk kemajuan bukan untuk terpecah belah.
Mahasiswa saat ini dinilai cenderung melupakan sejarah. Kesan itu bisa dirasakan pada sebagian
mahasiswa. Disinilah sebenarnya fungsi organisasi pemuda dan kemahasiswaaan. Baiknya
semua mahasiswa bisa turun serta aktif dalam ormawa, lalu fungsi pengkaderan harus terus
ditingkatkan. Rasa cinta tanah air pemuda jaman sekarang juga dinilai masih cukup kurang.
Banyak sekali yang dapat dilakukan untuk meningkatkan cinta tanah air kita, contohnya dengan
menggunakan batik, akan tetapi budaya fashion pemuda jaman sekarang lebih memilih untuk
mengikuti budaya barat. Selain itu, tawuran antar pelajar maupun mahasiswa merajalela dimana-
mana hanya dikarenakan perbedaan suku ataupun golongan. Lalu apa gunanya rumusan Sumpah
Pemuda yang kedua yaitu “Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu,

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 24


bangsa Indonesia” ? Yang terakhir yaitu mengenai Bahasa persatuan kita, yaitu Bahasa
Indonesia. Miris rasanya ketika pemuda yang notabene sebagai generasi penerus bangsa tidak
menggunakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan, melainkan mengadopsi bahasa-
bahasa asing yang menurut mereka terlihat lebih gaul. Lantas kalo bukan kita semua yang
melestarikan Bahasa Indonesia,siapa lagi? Apakah kita sudah mewujudkan Sumpah Pemuda
dalam kehidupan kita sehari-hari?

Dalam kehidupan sehari-hari, wujud cinta tanah air juga dapat berupa penggunaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dalam percakapan dengan sesame. Kebanyakan dari kita
belakangan ini lebih suka menggunakan bahasa yang –kata banyak orang- disebut bahasa gaul.
Misalnya seperti gue elo dibanding aku kamu. Pada 28 Oktober 1928 telah diikrarkan Sumpah
Pemuda yang salah satunya dari tiga isinya ialah menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa
Indonesia. Selain bahasa gaul, bahasa yang dianggap lebih keren –kata anak muda- ialah bahasa
Inggris. Kita tahu bahwa bahasa Inggris adalah bahasa internasional dan kita boleh
mempelajarinya, bahkan diajarkan di sekolah. Namun tetap saja bangsa kita adalah bangsa
Indonesia, sudah semestinya bahasa kita adalah bahasa Indonesia. Bagaimana mungkin kita
mengaku sebagai bangsa Indonesia jika kita malah jauh lebih fasih berbicara menggunakan
bahasa bangsa lain dibanding bahasa kita sendiri.

Perwujudan lainnya adalah dengan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan kita sehari-
hari. Bagaimana kita tunduk kepada Sang Pencipta, menghargai sesama manusia, bersikap adil
dan beradap, bermusyawarah, dan tidak membeda-bedakan stiap orang dapat juga dikategorikan
sebagai perwujudan cinta tanah air. Hal-hal yang tersebut di atas merupakan hal-hal kecil dan
sederhana. Namun justru itulah perwujudan cinta tanah air yang semestinya. Kita tidak harus
selalu bertempur di medan perang untuk membuktikan kecintaan kita terhadap Indonesia. Namun
mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari sudah termasuk cinta kepada tanah air.
Pengamalan Pancasila dikatakan sebagai bentuk cinta tanah air karena Pancasila merupakan
ideologi nasional. Dan kita, sebagai bangsa Indonesia, tentunya berkewajiban untuk –tidak hanya
menghafalkannya, tetapi juga- mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari kita.

Ada lagi yang dapat kita lakukan untuk melawan keprihatinan kita terhadap penerapan
Sumpah Pemuda,yaitu dengan menulis. Sebuah karya tulis bisa memmbangkitkan rasa cinta
terhadap tanah air, misalnya saja melawan sms-an dengan bloger. Bisa juga dengan
mengumpulkan tulisan-tulisan yang bisa mengangkat jiwa nasionalisme kita.

F. Mengaplikasikan sumpah pemuda pada anak untuk membangun pendidikan


karakter atau watak

Menurut koran KOMPAS, telah Delapan puluh empat tahun silam Sumpah Pemuda


diikrarkan. Sumpah untuk setia pada satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia.

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 25


Namun, menguatnya gejala sosial anti-keberagaman memunculkan pertanyaan: bagaimana
mengajarkan semangat itu di sekolah, tempat kaum muda menempa ilmu. Apalagi, justru
kenyataan memprihatinkan yang muncul di sekolah terkait penghayatan Sumpah Pemuda.
Ahli pendidikan Connely dan Clandinin (1988) menekankan pentingnya pemahaman dalam
proses pembelajaran siswa. Oleh karena itu, pemahaman dan penjiwaan guru atas Sumpah
Pemuda akan sangat memengaruhi pilihan kegiatan di kelas.
Dalam diskusi para guru di Yayasan Cahaya Guru soal Sumpah Pemuda, beberapa kata kunci
muncul sebagai hakikat Sumpah Pemuda, misalnya ”keberagaman”, ”kesatuan”, dan
”kebangsaan”. Namun, saat ditanya sejauh mana kelas mereka mencerminkan ketiga kata kunci
itu, muncul kebimbangan. Bagaimana memaknai keberagaman? Bagaimana membangun
kesatuan di atas perbedaan agama, etnis, kelas sosial, dan jender?
Dalam pendidikan, ada tiga jenis kurikulum yang diajarkan guru. Kurikulum eksplisit yang
tertulis, kurikulum implisit atau tersembunyi (hidden curriculum) ”diajarkan” tetapi tidak
tertulis, dan null curriculum yang sengaja dihilangkan dari proses pembelajaran (Eisner, 1979).

 Minat guru
Maka, pemilihan dan penggunaan buku teks tidak sepenting yang diyakini guru mengenai
bahan ajarnya. Minat dan kepedulian guru jauh lebih menentukan pendekatan materi ajar. Dalam
tujuan kurikulum nasional yang kini dipakai, disebutkan potensi sosial, budaya, dan alam sebagai
dasar pembelajaran yang kontekstual.
Jika potensi yang pasti beragam menjadi dasar kegiatan, semangat Sumpah Pemuda tentu mudah
ditangkap. Masalahnya, seberapa jauh tujuan kurikulum dipahami sebagai bagian penting proses
pembelajaran?
Kurikulum tersembunyi berpengaruh kuat melalui contoh sehari-hari yang tertangkap
indera siswa. Oleh karena itu, penting untuk menemukan kembali kegiatan sekolah yang
mencerminkan pemahaman ”bersatu dalam perbedaan” atau perspektif keberagaman itu.
Sekolah-sekolah homogen dalam status sosial-ekonomi, etnis, atau agama perlu dengan
kesadaran penuh menciptakan berbagai kesempatan itu. Beberapa sekolah mewujudkannya
melalui kegiatan kesenian dan olahraga. Sekolah lain memiliki program tinggal bersama (live in)
berbagai kelompok masyarakat.
Sejumlah LSM mengupayakan ajang berbagi bersama guru seperti dilakukan oleh
Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia, Rahima dan Association for Critical
Thinking, Paras Foundation, Persekutuan Sahabat Gloria, Jaringan Intelektual Muda
Muhammadiyah, ataupun Lembaga Bantuan Hukum Jakarta bekerja sama dengan Yayasan
Cahaya Guru melalui Komunitas Guru, Kebangsaan dan Keberagaman.

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 26


 Memahami keberagaman
Ada banyak keberagaman di sekolah. Perbedaan latar belakang sosial, ekonomi, agama,
budaya, intelektual, mental, dan fisik hanya sebagian di antaranya. Akan tetapi, apakah siswa
sudah mendapatkan perspektif keberagaman sebagai bagian dari kebangsaan mereka? Sudahkah
sekolah menyuburkan keberagaman sebagai kekayaan bangsa?
Sebenarnya sekolah negeri bisa diandalkan sebagai tempat pendidikan heterogenitas yang tak
terbatas. Namun, kenyataannya saat ini justru sekolah negeri cenderung meninggalkan semangat
Sumpah Pemuda.
Di beberapa sekolah negeri muncul keharusan menggunakan jilbab dan baju koko pada
hari Jumat. Doa saat upacara pun dalam bahasa Arab. Akibatnya, makin sedikit siswa non-
Muslim masuk ke sekolah negeri.
Pemerintah justru tidak mengajarkan keberagaman karena tidak mengakomodasi siswa atau guru
dengan berbagai latar berbeda untuk berperan di sekolah. Mata kita akan segera menangkap
makin berkurangnya warna-warni pemangku kepentingan melalui pemilihan seragam, upacara
bendera, kesempatan berdoa, kesempatan menjadi ketua kelas, dan berbagai kesempatan lain.
Sekolah negeri tidak lagi merengkuh seluruh anak bangsa untuk belajar di lingkungan ini.
Kompetensi ”pengembangan budaya” ternyata hanya selintas dalam Dimensi
Kepribadian Kepala Sekolah yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan serta
diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13/2007 tentang
Standar Kepala Sekolah. Tidak ada tuntutan untuk memiliki perspektif keberagaman dalam
menjalankan tugas sehari-hari.
Maka, harapan bahwa kegiatan di sekolah mencerminkan kebinekaan kita dan semangat
bersatu dalam satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa hanya terletak di tangan guru. Inikah
sekolah Indonesia kita?

BAB IV
PENUTUP
Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 27
A. Kesimpulan
Sumpah Pemuda merupakan suatu pengakuan dari Pemuda-Pemudi Indonesia yang
mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa dan satu bahasa. Sumpah Pemuda adalah fondasi
penting kebangkitan bangsa Indonesia dan landasan utama bagi pembentukan negara Republik
Indonesia.Dibacakan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang hingga kini setiap tahunnya diperingati
sebagai Hari Sumpah Pemuda.

Pemerintah menggalangkan gerakan pendidikan karakter. Karena nilai sumpah pemuda


menjadi aplikatif ketika dilaksanakan dalam pendidikan karakter di sekolah. Untuk merintis
kembali semangat nilai sumpah pemuda, harus dalam tindakan nyata. Yang pertama Dinas
pendidikan merumuskan kembali arah PKPB sampai ke bentuk pelaporannya kepada orang tua
siswa. Kedua, pada tataran sekolah perlu mengadakan berbagai kegiatan aplikatif untuk
mengaplikasikan nilai sumpah pemuda.

B. Saran
Sebaiknya pemuda pada jaman saat ini lebih menjunjung tinggi nilai nasionalisme. Namun
peran orang tua dan guru diperlukan untuk membentuk karakter dan kepribadian anak. Terlebih
Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 28
pendidikan karakter harusnya diberikan pada pendidikan tingkat rendah. Hal ini bertujuan agar
nilai positif dari pendidikan karakter tersebut dapat ditanamkan dan diaplikasikan sejak dini
hingga anak tumbuh dewasa. Karena setiap perkembangan jaman akan terjadi banyak perubahan
terutama dalam pembentukan sikapnya.

BAGIAN AKHIR

A. Glosarium

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 29


Persatuan : utuh dan tidak terpecah belah.
Kesatuan : satu kesatuan tunggal.
Tonggak sejarah : peristiwa yang bermakna.
Kongres : pertemuan besar para wakil organisasi.
Ikrar : janji yang sungguh-sungguh.

B. DAFTAR PUSTAKA
Annafis,Asyifah.(2014).MakalahSejarahSumpahPemuda.(Online),
(https://www.academia.edu/9746516/Makalah_sejarah_.sumpah_pemuda,diaksespadatanggal08
November 2017).

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 30


Aidil,Munawar.(2013).AplikasiSumpahPemudaSaatIni.(Online),
(http://munawaraidil.blogspot.co.id/2013/10/aplikasi-sumpah-pemuda-di-masa-
kini.html,diaksespada tanggal 12 November 2017).
Harry.(2013). SejarahSumpahPemuda.(Online),(http://semangatpemuda-
indonesia.blogspot.co.id/p/sejarah-sumpah-pemuda.html, diakses pada tanggal 08 November
2017).
Kusnodiharjo, Tukijo. (2011). Revitalisasi Nilai Sumpah Pemuda dalam Ranah
Pendidikan. (Online), (http://bapaktukijo.blogspot.co.id/2011/11/normal-0-false-false-false-en-
us-x-none_6608.html, diakses pada tanggal 08 November 2017).
Prasetyo,Ferry.(2012). IkraratauJanji SumpahPemuda.(Online),
(http://tehkopijahe.blogspot.co.id/2012/04/ikrar-atau-janji-sumpah-pemuda.html, diakses pada
tanggal 12 November 2017).
http://ropekgaul.blogspot.co.id/2017/11/makalah-sumpah-pemuda.html

https://sababjalal.wordpress.com/2012/10/08/contoh-makalah-sumpah-pemuda-menjiwai-
kesatuan/

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 31


C. LAMPIRAN

Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 32


Sumpah Pemuda sebagai Tonggak Persatuan dan Kesatuan Page 33

Anda mungkin juga menyukai