Anda di halaman 1dari 15

BELA NEGARA

“MAKALAH SUMPAH PEMUDA”

YANG DIBIMBING OLEH :


ANGGA PERMANA MAHAPUTRA, SE, MM.

DIAN MAWARDI : 19130210128P

UNIVERSITAS ISLAM KADIRI


FAKULTAS EKONOMI - PRODI MANAJEMEN
2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
2.1 6 Makna Sumpah Pemuda Bagi Pelajar
2.2 Relevansi Sumpah Pemuda Dahulu dan Sekarang
BAB III KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada Tim
Penulis. Sehingga dapat menyelesaikan makalah yang bertujuan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bela Negara tentang Sumpah Pemuda.

Tim Penulis mengucapkan terima kasih kepada Angga Permana Mahaputra, SE., MM.
selaku dosen mata kuliah bela negara yang telah membimbing penulis dalam pembuatan
makalah ini. Serta ucapan terima kasih kepada segala pihak yang telah membantu dalam
penyelesaian makalah. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan menambah
ilmu pengetahuan tentang bela negara. Kritik dan saran sangat kami harapkan kepada pembaca
dalam pengembangan makalah dimasa yang akan datang.

Kediri, November 2019

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

Lahirnya Sumpah Pemuda adalah dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan antar
organisasi kepemudaan yang sudah ada, maka dimulailah pertemuan antar organisasi sejak
1920. Namun pada saat itu mereka belum menemukan solusi yang tepat karena berbeda
landasan pemikiran.

Pada tanggal 15 November 1925 diadakan kongres pemuda untuk membahas panitia
pelaksanaan kesepakatan bersama dan pada tanggal 30 April 1926 organisasi pemuda
berkumpul dan mengadakan rapat Kongres Pemuda I. Kongres ini berhasil merumuskan dasar-
dasar pemikiran bersama yaitu :

1. Kemerdekaan Indonesia merupakan cita-cita seluruh pemuda Indonesia


2. Seluruh Organisasi Kepemudaan bertujuan untuk menggalang persatuan

Para pemuda kemudian menyelenggarakan Kongres Pemuda II pada tanggal 26 dampai dengan
28 Oktober 1928, sayang pada kongres ini sempat terjadi insiden dimana pemimpin rapat tidak
diperkenankan meyebut kemerdekaan Indonesia. Mereka merasa dipersulit dan banyak dari
mereka yang dipenjara dan diasingkan ke daerah terpencil.

Pada tanggal 28 Oktober 1928 inilah pada hari terakhir Kongres Pemuda II lahirlah Sumpah
Pemuda. Mohammad Yamin membuat inti sari seluruh isi kongres. Dari intisari itulah lahirlah
Sumpah Pemuda yang disetujui oleh seluruh peserta kongres.
BAB II

PEMBAHASAN

6 Makna Sumpah Pemuda Bagi Pelajar

Sebagai warga negara Indonesia, kita tentu sudah mengenal dengan Sumpah Pemuda. Sumpah
Pemuda dirumuskan oleh pemuda dan pemudi bangsa Indonesia pada tanggal 27-28 Oktober
1928 saat berlangsungnya Kongres Pemuda Indonesia II yang berlangsung di Batavia (saat itu
Jakarta masih bernama Batavia). Perlu diketahui, Kongres Pemuda II merupakan lanjutan dari
Kongres Pemuda I yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu pada tanggal 30 April-2 Mei
1926.

Kongres Pemuda Indonesia II ini melahirkan sebuah sumpah yang menunjukkan tentang
eksistensi negara Indonesia pada saat itu. Bunyi yang terkandung pada Sumpah Pemuda
mempunyai makna yang mendalam bagi pemuda dan pemudi dalam mencintai dan mengakui
Indonesia sebagai tanah airnya. Sebetulnya, sebutan Sumpah Pemuda tidak dibahas dalam
jalannya Kongres Pemuda II itu sendiri, tetapi diberikan setelah kongres tersebut selesai.
Kehadiran Sumpah Pemuda merupakan titik awal sejarah kemerdekaan Indonesia sendiri.
Adapun bunyi Sumpah Pemuda adalah sebagai berikut.

Sumpah Pemuda
Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia

Makna yang tertuang dalam sumpah pemuda terasa sangat mendalam karena berisikan cita-cita
pemuda dan pemudi saat itu untuk mempersatukan seluruh rakyat dalam bangsa yang satu yaitu
bangsa Indonesia. Melalui Sumpah Pemuda, segenap pemuda-pemudi diajak untuk saling
menjaga tanah air Indonesia dalam hal apapun. Semenjak Indonesia menyatakan
kemerdekaannya, maka setiap tanggal 28 Oktober Indonesia memperingati hari Sumpah
Pemuda.
Sebetulnya, isi dari Sumpah Pemuda ini menyasar kepada pemuda dan pemudi di Indonesia
tanpa terkecuali. Seseorang dianggap masih layak disebut sebagai pemuda dan pemudi ketika
masih dalam usia produktif yaitu 15-65 tahun yang dikriteriakan oleh WHO (World Health
Organization). Di Indonesia sendiri, pemuda dan pemudi mempunyai batasan usia yaitu dari
16-30 tahun menurut UU Nomor 40 Tahun 2019 tentang Kepemudaan. Namun, perbedaan
batasan usia tidak menjadi penghalang untuk menanamkan makna Sumpah Pemuda kepada
masyarakat dengan usia produktif khususnya bagi para pelajar. Sumpah Pemuda memberikan
makna yang mendalam bagi para pelajar di Indonesia. Adapun makna Sumpah Pemuda bagi
pelajar adalah sebagai berikut.

1. Memberikan penekanan untuk menghargai perjuangan Indonesia

Lahirnya Sumpah Pemuda merupakan titik awal dimulainya perjuangan Indonesia untuk
mencapai kemerdekaan dari penjajahan. Titik awal perjuangan bangsa Indonesia merupakan
langkah yang tidak main-main. Perlu kita ketahui, Sumpah Pemuda lahir beberapa puluh tahun
sebelum sistem pemerintahan orde lama mulai. Pemuda dan pemudi pada saat itu rela
berkorban waktu, tenaga, pemikiran, bahkan berkorban secara materiil dan moral untuk
membuat Indonesia bersatu.

Perjuangan yang tidak main-main tentunya menjadi sebuah nilai yang tidak tergantikan. Jika
saja Sumpah Pemuda tidak lahir, mungkin saja Indonesia tidak dapat bersatu seperti sekarang
ini. Semuanya adalah berkat dari perjuangan pemuda dan pemudi Indonesia. Walaupun mereka
tidak mati dalam perang kemerdekaan, mereka layak disebut sebagai pahlawan karena berani
untuk menjaga Indonesia sehingga Indonesia dapat memiliki pemerintahan yang
berdaulat seperti sekarang ini. Berikut contoh makna sumpah pemuda sebagai contoh pelajar:

 Sebagai pelajar, sudah barang tentu menghargai perjuangan pemuda dan pemudi yang
menjadi pahlawan dalam mengawali perjuangan kemerdekaan Indonesia.
 Bentuk penghargaan yang diberikan tidak harus secara materiil, tapi juga dapat diberikan
melalui dukungan moral.
 Jika kita membaca berita di media massa beberapa waktu lalu, kita sempat miris ketika
melihat beberapa sikap pelajar yang tidak menghargai jasa pahlawan-pahlawan yang sudah
bersusah payah memperjuangkan Indonesia.
 Sebagai pelajar yang notabene mengenyam bangku pendidikan, seharusnya dapat
memperlihatkan dan menunjukkan rasa menghargai jasa para pahlawan yang sudah
berjuang melalui perkataan dan perbuatan.
 Perkataan dan perbuatan yang mencerminkan sikap menghargai jasa pahlawan setidak-
tidaknya dapat menjadi contoh bagi adik-adik kelasnya, bukan malah jadi bahan cemoohan
orang lain karena perkataan dan perbuatan yang tidak mencerminkan sikap menghargai
jasa pahlawan dalam memperjuangkan persatuan dan kesatuan Indonesia.

2. Memberikan semangat untuk berjuang

Sumpah Pemuda yang dicetuskan dengan semangat berkobar-kobar oleh pemuda dan pemudi
saat itu memberikan semangat untuk para generasi penerus khususnya pelajar. Semangat yang
ditunjukkan melalui bunyi Sumpah Pemuda dapat menjadi contoh bagi pelajar untuk semangat
dalam melakukan sesuatu. Di era globalisasi saat ini, segala fasilitas yang disediakan untuk
menunjang kebutuhan sehari-hari sangat mudah untuk didapatkan. Bahkan, ada kebutuhan
yang dapat kita peroleh dengan mudah hanya dengan menekan tombol, sebagai berikut:

 Kita bisa bayangkan pada kondisi pemuda dan pemudi pada era Sumpah Pemuda saat itu.
Pada era Sumpah Pemuda atau tepatnya pada tahun 1928, kehidupan pemuda dan pemudi
tidak makmur seperti sekarang ini.
 Mereka harus bersusah payah bekerja dan bersekolah untuk memenuhi kebutuhannya,
karena pandangan pemuda dan pemudi saat mempunyai daya juang yang sangat tinggi
untuk memperoleh sesuatu.
 Jika kita bandingkan dengan mental pelajar saat ini, rasanya sudah berbanding terbalik.
Dampak globalisasi yang sudah mencapai di berbagai aspek membuat beberapa pelajar
menjadi kurang mempunyai rasa semangat untuk berjuang.
 Kecenderungan untuk menyerah dan mengambil jalan pintas masih sangat mudah ditemui
di beberapa kalangan pelajar.

Kemudahan-kemudahan yang diberikan pada era globalisasi cenderung membuat pelajar


enggan untuk melakukan sesuatu yang lebih untuk mendapatkan sesuatu. Melalui semangat
perjuangan pemuda dan pemudi pada era Sumpah Pemuda, pelajar diajak untuk menghayati
kembali dan menerapkan semangat untuk berjuang dalam mencapai atau mendapatkan sesuatu
sekalipun ada banyak rintangan yang dihadapi.
3. Memberikan makna untuk mencintai Indonesia dengan segenap hati

Sepeti yang sudah kita ketahui, kemerdekaan Indonesia diperoleh bukan dari belas kasihan dari
negara lain, melainkan dari perjuangan dan pengorbanan para pahlawan, termasuk pemuda dan
pemudi Indonesia. Perlu diketahui, pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, jumlah
pemuda yang gugur sudah tidak dapat terhitung. Perjuangan para pemuda saat itu merupakan
bentuk cerminan rasa cintanya terhadap Indonesia. Sebetulnya, latar belakang dari cinta
Indonesia adalah Sumpah Pemuda itu sendiri.

Bisa diperhatikan bahwa salah satu bunyi Sumpah Pemuda adalah pengakuan diri untuk
mencintai bangsa Indonesia, sebagai berikut:

 Sebagai pelajar yang mengenyam proses pendidikan di Indonesia, sudah barang tentu
diajarkan tentang kiat-kiat mencintai tanah air Indonesia. Kecintaan terhadap bangsa
Indonesia tidak hanya cukup diungkapkan melalui kalimat “I Love Indonesia” atau yang
lainnya.
 Bentuk kecintaan terhadap tanah air yang sangat mungkin dilakukan oleh para pelajar
adalah belajar dengan baik untuk mengharumkan nama bangsa.
 Belajar merupakan salah satu bentuk cinta tanah air karena melalui belajar, seseorang
dapat bertambah ilmunya dan dapat menerapkan ilmunya demi kemajuan Indonesia.

Kecintaan terhadap Indonesia berarti mencintai segala bentuk keragaman yang ada di
Indonesia. Mau tidak mau, kita akan terus hidup berdampingan dengan orang lain yang
mempunyai perbedaan dengan kita. Perbedaan yang ada di kalangan masyarakat bukan berarti
dapat dipergunakan sebagai penyebab konflik sosial khususnya di kalangan pelajar yang dapat
menyebabkan dampak akibat konflik sosial yang terjadi. Sebagai pelajar yang mencintai
Indonesia dengan segenap hati, seharusnya dapat menerima segala perbedaan yang ada karena
mencintai bukan karena kelebihan yang ditampilkan, melainkan juga menerima kekurangan
termasuk di dalamnya adalah perbedaan yang ada.

Segala perbedaan dan perdebatan yang terjadi di kalangan pelajar harus dapat diselesaikan
dengan kepala dingin demi mencerminkan kecintaan kita kepada Indonesia terlebih lagi negara
kita Indonesia adalah negara yang menganut Demokrasi Pancasila dimana segala sesuatu yang
berkaitan dengan perbedaan pendapat dapat diselesaikan dengan penerapan nilai-nilai
Pancasila. Bentuk-bentuk penerapan cinta tanah air Indonesia yang dapat dilakukan oleh
pelajar dalam kehidupan sehari-hari diantaranya adalah sebagai berikut.
 Mengikuti upacara bendera dan hari besar nasional.
 Menggunakan produk-produk dalam negeri.
 Membuang sampah pada tempatnya.

4. Memberikan penekanan untuk bangga menjadi bagian dari Indonesia

Bangga menjadi bagian dari negara Indonesia merupakan salah satu makna dari bunyi Sumpah
Pemuda. Menjadi kebagian dari negara Indonesia merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi
pemuda dan pemudi saat itu. Kita bisa melihat seberapa bangganya pemuda dan pemudi saat
itu ketika mengikrarkan Sumpah Pemuda. Namun di era sekarang ini, apakah pemuda dan
pemudi khususnya pelajar bangga menjadi bagian dari negara Indonesia? Jawabannya, harus
bangga. Indonesia adalah negara yang lain daripada yang lain. Sebagai negara yang
berlandaskan pada Pancasila, Indonesia adalah negara yang menerapkan Pancasila sebagai
kepribadian bangsa. Melalui semboyannya Bhineka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda
tapi satu, sudah dapat mewakili alasan mengapa kita bangga menjadi bagian dari negara
Indonesia. Alasan yang dapat dijabarkan mengapa kita patut bangga sebagai bangsa Indonesia
antara lain:

 Negara Indonesia adalah negara yang memiliki ribuan pulau.


 Negara Indonesia memiliki keberagaman bahasa yang sangat banyak.
 Negara Indonesia memiliki kebudayaan yang sangat beragam.
 Masyarakat negara Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang ramah di mata dunia.
 Selain beberapa hal yang sudah diutarakan, masih banyak pernyataan yang dapat dijadikan
sebagai alasan mengapa kita bangga sebagai bangsa negara Indonesia.
 Dalam dunia prestasi di dunia pendidikan, Indonesia juga tidak kalah dengan negara lain.
Beberapa kali pelajar dari Indonesia memenangkan kejuaraan olimpiade tingkat
internasional.

Sebagai pelajar, sudah sepatutnya kita bangga akan prestasi-prestasi yang ditorehkan teman-
teman kita di kancah nasional maupun internasional. Prestasi-prestasi yang sudah berhasil
ditorehkan ini sebaiknya menjadikan kita para pelajar untuk termotivasi dalam melakukan hal-
hal yang positif untuk menunjukkan rasa bangga kita sebagai bagian dari Indonesia. Contoh
penerapan rasa bangga sebagai bagian dari Indonesia dapat dilakukan dengan menerapkan
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Namun terkadang, kita sebagai pelajar merasa kurang
bangga terhadap bangsa Indonesia karena hal-hal yang buruk tentang Indonesia diberitakan,
sampai-sampai pepatah “karena nila setitik rusak susu sebelanga” mengikis rasa bangga kita
terhadap bangsa Indonesia. Sebagai pelajar, kita tidak diajarkan untuk melihat segala
sesuatunya tidak hanya dari satu sisi saja.

Walaupun keburukan Indonesia sering kita temui, tapi kebaikan dan kelebihan dari Indonesia
sendiri masih banyak yang dapat meningkatkan dan mempertahankan rasa bangga kita terhadap
Indonesia.

5. Memberikan penekanan untuk mencintai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia

Semenjak diikarkannya Sumpah Pemuda, maka bahasa Indonesia adalah bahasa yang
dipergunakan oleh masyarakat Indonesia untuk berkomunikasi satu sama lain, baik sesama
suku maupun berbeda suku. Bahasa Indonesia sendiri juga ditetapkan sebagai bahasa resmi
negara Indonesia dan tercantum pada UUD 1945 pasal 36. Namun, seiring dengan
perkembangan zaman, bahasa Indonesia mulai tergeserkan dengan bahasa-bahasa yang timbul
akibat perkembangan zaman tersebut.

Sebut saja adalah bahasa gaul yang kerap digunakan oleh kalangan pelajar dalam kehidupan
sehari-hari. Bahasa gaul adalah produk yang timbul akibat adanya globalisasi. Bahaya
globalisasi dan modernisasi sudah sangat terasa dalam tata bahasa para pelajar era sekarang ini.
Bagi kalangan pelajar masa kini, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dianggap
terlalu kaku dan sudah ketinggalan zaman. Pelajar masa kini lebih senang menyisipkan bahasa
gaul ke dalam percakapan sehari-hari mereka. Kata-kata dalam bahasa Indonesia tidak sedikit
yang merupakan kata serapan dari bahasa asing seperti dari bahasa Belanda, Arab, dan yang
lainnya, sebagai berikut:

 Adanya globalisasi yang mempengaruhi cara berbahasa di kalangan pelajar menimbulkan


polemik tersendiri dalam dunia pendidikan.
 Sampai sekarang, masih banyak ditemukan nilai mata pelajaran bahasa Indonesia yang
lebih rendah dari nilai mata pelajaran bahasa asing.
 Bagi beberapa pelajar, struktur dalam bahasa Indonesia sulit untuk dipahami. Lunturnya
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar dipengaruhi juga oleh kebiasaan dari
pelajar itu sendiri dalam kehidupan sehari-hari.
 Jika dalam kehidupan sehari-hari pelajar mencampurkan bahasa gaul dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, maka keberadaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
dapat luntur.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang unik dan mempunyai struktur khusus yang membedakan
dengan bahasa lainnya. Bahkan, banyak warga negara asing yang tertarik untuk mempelajari
bahasa Indonesia karena keunikan stukturnya. Ada beberapa kata dalam bahasa Indonesia yang
tidak dapat diterjemahkan dalam bahasa asing. Sebagai pelajar yang belajar bahasa Indonesia,
kita harus bangga bahwa bahasa Indonesia diikarkan melalui Sumpah Pemuda.

Melalui ikrar dalam Sumpah Pemuda, bahasa Indonesia dipergunakan sebagai bahasa
pemersatu bangsa. Bisa kita bayangkan, jumlah bahasa daerah di Indonesia sangat banyak. Jika
kita masing-masing berbicara dengan bahasa daerah masing-masing, tentunya akan memicu
konflik diantara suku bangsa. Contoh konflik sosial dalam masyarakat melalui bahasa
Indonesia, perbedaan bahasa daerah dapat dipersatukan dengan baik. Kita sebagai pelajar harus
bangga karena bahasa Indonesia dapat mempersatukan berbagai macam suku yang tersebar
dari Sabang sampai Merauke.

6. Mengajak untuk bersama-sama dalam menjaga keutuhan NKRI

Bentuk-bentuk demokrasi di Indonesia adalah negara yang menganut demokrasi dalam


kehidupan berbangsa dan bertanah air. Pelaksanaan demokrasi di Indonesia dilandaskan pada
asas-asas pokok demokrasi agar pelaksanaan demokrasi dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Proses tercetusnya Sumpah Pemuda pada tahun 1928 juga dilakukan melalui proses demokrasi
yaitu melalui proses Kongres Pemuda II.

Proses perumusan Sumpah Pemuda yang dilakukan oleh pemuda dan pemudi saat itu
didasarkan pada keinginan untuk mempersatukan dan menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
Seperti yang kita ketahui, pada saat tercetusnya Sumpah Pemuda, bangsa Indonesia masih
dalam masa penjajahan negara lain. Pemuda dan pemudi dalam Kongres Pemuda II mempunyai
inisiatif untuk mengajak para pemuda dan pemudi di Indonesia untuk menjaga keutuhan
Indonesia, sebagai berikut:

 Makna perjuangan dalam menjaga keutuhan Indonesia dalam Sumpah Pemuda sangat
terasa sampai masa sekarang ini.
 Sebagai pelajar, sudah seharusnya kita menjaga keutuhan NKRI dari berbagai macam hal
yang memungkinkan perpecahan.
 Kaum pelajar adalah tonggak negara Indonesia untuk menjaga keutuhan NKRI itu sendiri
karena dalam proses pendidikan, pelajar diajarkan untuk penerapan Pancasila dalam
kehidupan.
 Sebagai kalangan yang terpelajar, pelajar diharapkan menjaga keutuhan NKRI melalui
perkataan dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari. Pelajar di Indonesia diharapkan
menciptakan kedamaian bukan menciptakan perpecahan melalui media sosial maupun
tawuran yang sering terjadi.

Demikianlah penjelasan mengenai makna Sumpah Pemuda bagi kalangan pelajar masa kini.
Alangkah baiknya jika pelajar memaknai Sumpah Pemuda dengan segenap hatinya agar pelajar
merasa bangga dan cinta terhadap bangsa Indonesia, bukan sebagai bangsa lain. Selamat
memaknai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari.

Relevansi Pemuda Dulu & Sekarang

Ketika manusia menerima amanah untuk menjadi khalifah di bumi, sesungguhnya dia
menunjukkan keberanian yang melebihi keberanian langit dan bumi. Sejatinya, tabiat manusia
memang selalu menerima amanah, sekalipun amanah tersebut berat untuk ditanggung.
Tapi demikianlah manusia, dia memerlukan orang-orang yang bisa menyatukan sesamanya
agar mendapat penghidupan yang lebih layak. Ya, layaknya seorang manusia yang selayaknya
diakui kemerdekaannya. Itulah mengapa para pemuda 1928 yang berasal dari berbagai daerah
berupaya melepaskan belenggu penjajahan yang mencengkram mereka lewat aksi kesatuan
bersama yang dirumuskan dalam sebuah Sumpah Pemuda.

Bagi penulis, pemuda adalah gambaran suatu bangsa setidaknya 10-20 tahun ke depan. Bukan
suatu masa yang lama dan tak ada gunanya kita berpangku tangan sekadar melihat apa yang
terjadi selama masa itu. Nah, bagi pemuda (termasuk saya tentunya) mari kita sama-sama
perbaiki diri dan merenungkan kembali perkataan Soekarno ini:

"Berikan aku satu pemuda, akan kuguncang Indonesia. Dan berikan aku sepuluh pemuda, akan
kuguncang dunia."
Sedemikian hebatnya Soekarno memberikan perumpamaan yang menunjukan kekuatan yang
dimiliki seorang pemuda. Maka tak heranlah kita para pemuda pendahulu itu berhasil
membangkitkan semangat bangsa Indonesia lewat Sumpah Pemuda. Buktinya hanya dalam
tempo 17 tahun setelah Sumpah Pemuda, Indonesia mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia.

Semangat pemuda tak tergantikan. Semangat perjuangan pemuda punya nilai tersendiri yang
tak lagi dimiliki para tetua. Saya rasa pemudalah yang sanggup tangani permasalahan rIil saat
ini.
Sungguh kurang relevan jika kita membandingkan pemuda masa kini dan masa perjuangan
dulu. Tak hanya budaya yang berubah, tapi juga pola pikir dan gaya hidup. Saya rasa
kecenderungan pemuda saat ini yang banyak dikatakan sebagai pemuda "alay" perlu kita garis
bawahi. Menurut saya tak semua pemuda saat ini alay. Dalam ruang lingkup mahasiswa,
termasuk di kampus saya, masih banyak kok yang punya jiwa-jiwa intelektual nan kritis seperti
yang ditunjukan oleh pemuda 1928, walaupun mereka juga terpapar budaya yang sama dengan
pemuda yang katanya alay. Bahkan dalam komunitas mahasiswa medis pun saya perlu
sampaikan bahwa kami punya identitas yang perlu diperhitungkan di kancah nasional negeri
ini. Tanpa mahasiswa kedokteran saya rasa Indonesia tak akan sampai pada era reformasi.
Sebut saja dr. Sutomo (lulusan kedokteran STOVIA, sekarang FKUI) pendiri Budi Utomo dan
juga dokter-dokter lainnya.

Jadi menurut saya, saat ini pemuda tengah menunggu waktu dan momentum menerima ayuhan
estafet kepemimpinan bangsa. Sebagai pemuda kita harus siap! Biarlah mereka (pemuda alay)
itu kreatif dengan ke-alay-annya. Dan kita harus fokus dengan keahlian kita sehingga siap
digunakan untuk berjuang mengisi kemerdekaan Indonesia.

Oya, satu lagi. Adakah yang salah dengan pemuda alay? Apakah ada definisi harfiah dari
pemuda alay? Kalau dengan ke-alay-an itu pemuda bisa berkreasi, apa itu salah? Sedemikian
identikkah pemuda dengan alay saat ini? Yang perlu difahamkan pada pemuda jenis ini adalah
bagaimana pemuda ini bisa memposisikan diri di saat dan di waktu yang tepat.

Itulah mengapa saya agak aneh melihat justifikasi yang terlalu cepat terhadap suatu hal. Pelajari
dulu jangan cepat menghakimi. Memangnya kita Tuhan?
BAB III

KESIMPULAN

Sumpah Pemuda sangat besar pengaruhnya bagi Bangsa Indonesia. Rasa persatuan
dan kesatuan semakin tebal yang semakin meluas, tidak hanya dikalangan pemuda tetapi juga
dikalangan masyarakat luas. Sifat kedaerahan yang sebelumnya sangat kuat berganti menjadi
semangat persatuan dan nasionalisme untuk mewujudkan Bangsa Indonesia yang merdeka dari
belenggu penjajahan. Kita harus bangga dengan keanekaragaman Bangsa Indonesia seperti
semboyan kita “Bhineka Tunggal Ika’ yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
DAFTAR PUSTAKA

https://guruppkn.com/makna-sumpah-pemuda

https://news.okezone.com/read/2012/10/31/367/711577/relevansi-pemuda-dulu-sekarang

Anda mungkin juga menyukai