Anda di halaman 1dari 13

SUMPAH PEMUDA TONGGAK

PERSATUAN DAN KESATUAN

Guru Pembimbing:

Tamia Febri Nandini, S.PD

Kelompok 8 (XI IPA 1)

Disusun Oleh:

1. Jeremy Nathanael V.M


2. Muhammad Bariq Al Faiq
3. Naya Sakinah Agasti
4. Septa Ihwan Wahyudin

SMA Negeri 2 Cileungsi

Komplek Metland Transyogi Jl. Gandaria Utara

Cipenjo, Kec. Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 16820


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Sumpah Pemuda
Tonggak Kesatuan Dan Persatuan” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bu
Tamia pada mata pelajaran Sejarah Indonesia. Selain itu makalah ini juga bertujuan
untuk menambah pengetahuan pembaca mengenai peran Sumpah Pemuda sebagai
tonggak kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia.
Kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Kepala sekolah Dr.Hj Lulus Triwahyuni M.Pd yang telah mengizinkan kami
membuat makalah ini.
2. Guru mapel Ibu Tamia Febri Nandini S.Pd yang telah memberi bimbingan selama
kami membuat makalah ini.
3. Wali kelas Khaerun nisa S.Pd yang telah mendukung kami dalam membuat
makalah ini.
4. Teman – teman yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu karena telah banyak
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini jauh dari sempurna, semoga
Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang telah
turut membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan makalah ini. Oleh karena itu,
kami berharap atas saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Akhir
kata, kami mengharapkan semoga tujuan dari pembuatan laporan ini dapat tercapai
sesuai dengan yang diharapkan.

Cileungsi, 10 Agustus 2022

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 2
C. Tujuan .................................................................................................................. 2
D. Manfaat ................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 3
A. Lahirnya Sumpah Pemuda .................................................................................... 3
B. Federasi dan “Front Sawo Matang” ...................................................................... 4
C. Cita-Cita Persatuan............................................................................................... 4
D. Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa............................................................. 5
E. Nilai-Nilai Penting Sumpah Pemuda .................................................................... 8
F. Sumpah Pemuda Sebagai Tonggak Persatuan Dan Kesatuan ................................ 8
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 9
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 9
B. Saran .................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam kehidupan dahulu ini kita sering menjumpai pemuda yang berjuang
demi Indonesia dengan cara bertempur dimedan perang. Mereka rela mati demi
kemerdekaan indonesia. Kita sebagai pemuda-pemudi generasi sekarang juga
harus meniru kerja keras mereka berjuang membela bangsa indoneisa, tak harus
berperang seperti para pahlawan. Kita dapat menjadi pemuda-pemudi yang
berprestasi dan mengharumkan nama bangsa. Kegigihan pemuda jaman dahulu
berhasil melahirkan sesuatu yang disebut “sumpah pemuda”
Sumpah pemuda adalah sebuah ikrar dari para pemuda yang dijadikan bukti
otentik bahwa pada tangga 28 oktober 1928 bangsa Indonesia dilahirkan. Oleh
karena itu sudah seharusnya segenap rakyat Indonesia memperingati
momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia. Proses kelahiran
Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama
ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu,
kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat
itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup
orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat
Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu
pada 17 Agustus 1945.
Sekarang ini banyak pemuda yang lupa akan sejarah para pemuda terdahulu.
Sehingga banyak pemuda yang mudah terkontaminasi oleh hasutan orang-orang
jahat. Alhasil banyak pemuda yang memilih berdemo ketimbang membuat
musyawarah antara petinggi negeri ini dengan rakyat. Selain berdemo, para
pemuda juga melakukan aksi tawuran yang telah merajalela dikalangan siswa
SD,SMP dan SMA. Dizaman yang modern ini para pemuda seakan di jajah
kembali namun bukan secara terang-terangan namun di jajah secara psikis.
Solusi untuk mengatasi sikap pemuda ini adalah dengan memperkenalkan
mereka dengan sejarah dan akhlak dari kecil hingga dewasa. Sehingga pemuda
Indonesia mampu membangun negeri ini dengan kepala dingin.
Melihat kejadian pemuda yang makin agresif maka akan dibahas dalam
makalah ini agar dapat mengetahui bagaimana sejarah pemuda membangun
bangsa ini. Secara jelas mengenai sejarahnya akan dibahas pada Bab II

1
B. Rumusan Masalah
1. Mengapa Sumpah Pemuda disebut sebagai tonggak persatuan dan kesatuan?
2. Apa saja peristiwa peristiwa yang terjadi sebelum terciptanya sumpah
pemuda?

C. Tujuan

1. Untuk menjelaskan tentang alasan mengapa sumpah pemuda disebut


sebagai tonggak persatuan dan kesatuan
2. Untuk menjelaskan serangkaian peristiwa yang terjadi sebelum terciptanya
sumpah pemuda

D. Manfaat

1. Agar pembaca dapat mengetahui alasan mengapa sumpah pemuda disebut sebagai
tonggak persatuan dan kesatuan
2. Agar pembaca dapat mengetahui serangkaian peristiwa yang terjadi sebelum
terciptanya sumpah pemuda

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Lahirnya Sumpah Pemuda


Lahirnya sumpah pemuda adalah dalam rangka mwujudkan persatuan dan
kesatuan antarorganisasi kepemudaan yang sudah ada, maka dimulaikah
pertemuan antar organiasi sejak 1920. Namun pada saat itu mereka belum
menemukan solusi yang tepat karena berbeda landasan pemikiran.
Pada tanggal 15 November 1925 diadakan Kongres Pemuda untuk
membahas panitia pelaksanaan kesepakatan bersama. Dan pada tanggal 30 april
1926 organisasi pemuda berkumpul dan melaksanakan rapat Kongres Pemuda
I. Kongres ini berhasil merumuskan dasar-dasar pemikiran bersama yaitu :
1. Kemerdekaan Indonesia merupakan Cita-cita bersama seluruh pemuda di
Indonesia.
2. Seluruh Organisasi kepemudaan bertujuan untuk menggalang persatuan

Para pemuda kemudian menyelenggarakan Kongres Pemdua II pada tanggal


26 sampai 28 oktober. Sayang pada kongres ini sempat erjadi insiden dimana
pemimpin rapat tidak diperkenankan menyebut tentang kemerdekaan Indonesia.
Mereka merasa dipersulit dan banyak dari mereka yang dipenjara dan
diasingkan ke daerah terpencil.
Pada 28 oktober 1928 yaitu hari terakhir kongres pemuda II akhirnya
sumpah pemuda lahir. Mohammad Yamin membuat inti sari seluruh isi kongres.
Dari inti sari itulah lahir perumusan sumpah pemuda yang disetujui seluruh
peserta kongres pemuda II.
Sumpah Pemuda 1928 Berbunyi : Pertama , Kami Putera dan puteri
indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah indonesia. Kedua, Kami
putera dan puteri indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa indonesia.
Ketiga, Kami putera dan puteri indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
indonesia.
Namun, sebelum terciptanya Sumpah Pemuda, ada beberapa peristiwa yang
sangat mempengaruhi terciptanya Sumpah Pemuda dan meningkatkan
persatuan rakyat Indonesia,

3
B. Federasi dan “Front Sawo Matang”
Setelah terbentuknya PI, asas perjuangan PI tidak hanya menginspirasi para
muda terpelajar, tetapi juga tokoh-tokoh organisasi pada umumnya. Sebagai
contoh Ir. Sukarno. Ia belum juga puas dengan keadaan dan perkembangan
organisasi-organisasi yang ada, termasuk PNI sebagai organisasi yang ia
pimpin. Perkembangan PNI memang sangat pesat tetapi belum mampu
membangun jaringan dan kerja sama dengan organisasi-organisasi yang lain.
Oleh karena itu, Ir.Sukarno ingin membentuk wadah yang merupakan gabungan
dari berbagai organisasi.
Dalam rangka merealisasikan gagasan tentang persatuan itu, Ir. Sukarno
ingin membentuk wadah persatuan dengan memadukan aliran nasionalisme,
Islam dan marxisme, sehingga merupakan kekuatan moral dan nasionalisme
yang kokoh. Ir. Sukarno mendesak para pemimpin organisasi untuk membentuk
sebuah federasi antarpartai dan organisasi yang sekaligus merupakan “front
sawo matang” untuk menghadapi praktik diskriminasi kelompok kulit putih
yang merasa superior.
Untuk membahas secara resmi tentang ide federasi tersebut maka pada
tanggal 17-18 Desember 1927 diadakan rapat di Bandung. Hadir dalam rapat
itu antara lain perwakilan dari BU, PNI, PSI, PPKI, beberapa organisasi pemuda
seperti Sumatranen Bond, Kaum Betawi, Pasundan, Kelompok Studi Indonesia.
Mereka sepakat mendirikan sebuah federasi yang diberi nama “Permufakatan
Perhimpunan-perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia” (PPPKI).

C. Cita-Cita Persatuan
Tujuh tahun setelah didirikannya Budi Utomo, pemuda Indonesia mulai
bangkit meskipun dalam loyalitas kedaerahan. Pada tahun 1915 telah lahirlah
organisasi pemuda yang pertama, Trikoro Darmo yang kemudian berganti
namanya menjadi Jong Java yang diharapkan menjadi wadah pembinaan
generasi muda untuk penjadi pemimpin nasional yang memiliki rasa cinta tanah
air.
Berkembangnya organisasi Jong Java ini telah mendorong munculnya
organisasi pemuda di berbagai daerah. seperti berdirinya organisasi pemuda
Jong Sumatranen Bond pada tahun 1917. Organisasi ini didirikan oleh para
pelajar dan pemuda Sumatera yang ada di Jakarta. Tokohnya antara lain Moh.
Hatta, Muh. Yamin. Tujuannya untuk mempererat tali persaudaraan dan
persatuan antarpelajar dari Sumatera.

4
Pada tahun 1918 berdiri organisasi pemuda yang bernama Jong Minahasa.
Menyusul berikutnya berdiri Jong Celebes (Sulawesi), Jong Ambon, Jong
Borneo (Kalimantan), dan Sekar Rukun.

Organisasi-organisasi ini berorientasi pada kedaerahan atas dasar prinsip


persatuan. Tujuan dikembangkannya organisasi-oraganisasi itu untuk
mempersatukan para pemuda dan pelajar yang merupakan keturunan dari orang
tua yang berasal dari daerah-daerah yang bersangkutan. Perkembangan
organisasi-organisasi pemuda tersebut semakin meramaikan suasana
pergerakan kebangsaan di Indonesia, apalagi setelah beberapa organisasi
pemuda mulai bersentuhan dengan gerakan politik.
Pada tanggal 15 November 1925 dilaksanakan pertemuan
organisasiorganisasi pemuda. Hadir dalam pertemuan itu antara lain perwakilan
dari Jong Java, Jong Sumatranen Bond, Jong Ambon, Jong Celebes,
Pelajarpelajar Minahasa, Sekar Rukun. Dalam pertemuan ini antara lain dibahas
tentang rencana kongres pemuda. Setelah dilakukan berbagai persiapan maka
pada 30 April – 2 Mei 1926, diadakannya rapat besar pemuda di Jakarta, yang
kemudian dikenal dengan Kongres Pemuda Pertama. Kongres itu diketuai oleh
M. Tabrani. Tujuan kongres itu adalah untuk mencapai perkumpulan pemuda
yang tunggal, yaitu membentuk suatu badan sentral. Keberadaan badan sentral
ini dimaksudkan untuk memantapkan paham persatuan kebangsaan dan
mempererat hubungan antara semua perkumpulan pemuda kebangsaan.
Dalam Kongres Pemuda I telah muncul kesadaran dan kesepahaman tentang
perlunya bahasa kesatuan, sehingga disepakati dan diputuskan bahwa bahasa
persatuan adalah Bahasa Indonesia. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa
Kongres Pemuda I telah melahirkan keputusan yang mendasar yakni mengakui
dan menerima tentang cita-cita persatuan Indonesia dan bahasa Indonesia
disepakati sebagai perekatnya.

D. Satu Nusa, Satu Bangsa, dan Satu Bahasa.


Setelah Kongres Pemuda I berakhir, berkembang usulan agar dilakukan
penggabungan berbagai organisasi pemuda yang ada. Sebagai realisasinya maka
pada tanggal 15 Agustus 1926 diadakan pertemuan organisasi-organisasi
pemuda di Jakarta. Dalam pertemuan ini diusulkan agar dibentuk badan tetap
untuk keperluan persatuan Indonesia, dan pada tanggal 20 Februari 1927 ada
pertemuan yang digagas oleh Algemene Studie Club di Bandung. Pertemuan
tersebut berhasil mendirikan organisasi pemuda yang diberi nama Jong
Indonesia.

5
Di samping organisasi itu, pada bulan September 1926 juga diadakan
pertemuan para pelajar atau mahasiswa. Dalam pertemuan itu berhasil dibentuk
perkumpulan yang diberi nama Perhimpunan Pelajar-Pelajar di Indonesia
(PPPI) yang memiliki tujuan untuk memperjuangkan Indonesia merdeka.
Pada tanggal 28 Desember 1927, Jong Indonesia menyelenggarakan kongres
di Bandung. Dalam kongres ini Ir. Sukarno memberikan ceramah yang dapat
menambah semangat para pemuda. Dalam kongres ini juga menetapkan nama
Jong Indonesia diganti dengan Pemuda Indonesia. Beberapa keputusan penting
dalam kongres ini antara lain: 1. Menetapkan nama Jong Indonesia diganti
dengan Pemuda Indonesia 2. Bahasa Indonesia (akhirnya dipilih bahasa
Melayu) dijadikan bahasa pengantar organisasi Pemuda Indonesia. 3. Pemuda
Indonesia menyetujui usul PPPI tentang dibentuknya fusi semua organisasi–
organisasi lainnya yang berasaskan kebangsaan.
Lalu PPPI mengadakan Kongres Pemuda II yang dialaksanakan pada tanggal
27-28 Oktober 1928. Yang diundang dalam kongres ini adalah semua organisasi
pemuda dan mahasiswa, serta berbagai organisasi dan partai yang sudah ada.
Kongres itu dilaksanakan dalam tiga tahapan sidang.
Rapat pertama, Sabtu, 27 Oktober 1928, diadakan di Gedung Katholieke
Jongenlingen Bond (KJB), Waterlooplein (sekarang Lapangan Banteng).
Dalam sambutannya, ketua PPPI Sugondo Djojopuspito berharap kongres ini
dapat memperkuat semangat persatuan dalam sanubari para pemuda. Acara
dilanjutkan dengan uraian Muhammad Yamin tentang arti dan hubungan
persatuan dengan pemuda. Menurutnya, ada lima faktor yang bisa memperkuat
persatuan Indonesia, yaitu sejarah, bahasa, hukum adat, pendidikan, dan
kemauan.
Rapat kedua, Minggu, 28 Oktober 1928, kongres diadakan di Gedung Oost-
Java Bioscoop, membahas masalah pendidikan. Kedua pembicara,
Poernomowoelan dan Sarmidi Mangoensarkoro, berpendapat bahwa anak harus
mendapat pendidikan kebangsaan, harus pula mendapat keseimbangan antara
pendidikan di sekolah dan di rumah. Anak juga harus dididik secara demokratis.
Rapat ketiga, di gedung Indonesische Clubgebouw di Jalan Kramat Raya 106,
Sunario menjelaskan pentingnya nasionalisme dan demokrasi selain gerakan
kepanduan. Ramelan mengemukakan, gerakan kepanduan tidak bisa dipisahkan
dari pergerakan nasional. Gerakan kepanduan sejak dini mendidik anak-anak
disiplin dan mandiri: hal-hal yang dibutuhkan dalam perjuangan.
Pada puncak Kongres Pemuda II ini diikrarkan sebuah sumpah yang
kemudian kita kenal dengan nama Sumpah Pemuda senantiasa menjadi
keputusan penting yang historismonumental dalam Kongres Pemuda II. Naskah
selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut

6
Setelah Kongres Pemuda II berakhir, perkumpulan-perkumpulan pemuda
segera menyiapkan untuk melakukan proses fusi. Selanjutnya Komisi Besar
Indonesia Muda ini menyelenggarakan kongres pada tanggal 28 Desember 1930
- 2 Januari 1931 di gedung Habiprojo Surakarta. Dalam kongres ini diputuskan
organisasi baru sebagai hasil fusi berbagai organisasi pemuda yang diberi nama
Indonesia Muda yang memiliki tujuan untuk membangun dan mempertahankan
keinsyafan antara anak bangsa yang bertanah air satu agar tercapai Indonesia
Raya.

7
E. Nilai-Nilai Penting Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda dipandang sebagai pengakuan fundamental dari sebuah
bangsa yang masih dalam tahap pembentukan. Ia terbentuk melalui kurun yang
waktu panjang. Tujuh tahun setelah terbentuknya Budi Utomo, pemuda
Indonesia mulai bangkit meskipun masih dalam tahapan loyalitas kepulauan.
Perubahan pesat dan radikal dari organisasi-organisasi pemuda itu mendorong
mereka untuk menciptakan persatuan yang lebih luas.
Dengan demikian, jelas nilai yang utama dari peristiwa Sumpah Pemuda
adalah nilai persatuan. Contohnya berbagai organisasi pemuda berusaha sekuat
tenaga untuk mewujudkan persatuan di antara anak bangsa, minimal di
kalangan pemuda.
Nilai berikutnya, adalah kemandirian, jati diri, kedaulatan atau penguatan
nasionalisme. Secara tidak langsung dengan peristiwa Sumpah Pemuda, para
pemuda telah meneguhkan pentingnya jati diri Indonesia, penguatan semangat
kebangsaan atau nasionalisme. Hal ini tercermin dalam ikrar satu tanah air, satu
bangsa dan keikhlasan menjunjung satu bahasa: INDONESIA. Pernyataan satu
nusa, bangsa, dan bahasa Indonesia ini menunjukkan adanya kesadaran yang
amat tinggi tentang jati diri dan semangat kebangsaan kita semua sebagai orang
Indonesia
Yang ketiga ada nilai demokrasi. Dalam mewujudkan cita-cita Indonesia
Raya, satu nusa, satu bangsa dan satu bahasa perlu ada program-program
kebersamaan, saling menghargai, dan rembug bareng di antara komponen
bangsa untuk memajukan bangsa. Setelah maju dapat mandiri dan bedaulat.
Bahkan dalam strategi politik para pemuda juga mengembangkan sikap saling
menghargai baik yang mengambil langkah kooperasi maupun nonkooperasi.
Mereka dalam berjuang tidak lagi dengan fisik dan kekerasan tetapi dengan
bermusyawarah.

F. Sumpah Pemuda Sebagai Tonggak Persatuan Dan Kesatuan


Sumpah Pemuda dapat dan seringkali disebut sebagai tonggak persatuan dan
kesatuan Bangsa Indonesia, hal ini disebabkan karena dalam proses
pembentukan Sumpah Pemuda, banyak sekali bentuk bentuk persatuan yang
muncul, seperti para pemuda dari berbagai bagian Indonesia berkumpul, bersatu
dan saling membantu dalam pembuatan Sumpah Pemuda. Setelah berhasil
dibentuk, Sumpah Pemuda juga semakin mengerat dan mempersatukan seluruh
rakyat Indonesia untuk berjuang demi kemerdekaan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa Sumpah Pemuda
adalah satu dari banyaknya tonggak sejarah bangsa Indonesia. Sumpah
Pemuda merupakan tonggak persatuan dan kesatuan yang memiliki proses
Panjang dalam pembuatannya, dan dalam proses pembuatannya dan setelah
berhasil dibuat, Sumpah Pemuda memiliki banyak pengaruh dalam kesatuan
bangsa Indonesia.
B. Saran
Semoga generasi sekarang dapat mengambil banyak nilai nilai dari proses
pembentukan Sumpah Pemuda. Semoga generasi sekarang juga dapat
mencontoh para leluhur yang telah berjuang bersama sama dalam
memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

9
DAFTAR PUSTAKA

Asyifah Annafis. Makalah sejarah sumpah pemuda.


(https://www.academia.edu/9746516/Makalah_sejarah_sumpah_pemuda,
diakses 7 Agustus 2022)
Zil Izzah Arifuddin, A. Musfira Rifai, Putri Anggiyarani, Adinda Zahra Usman,
Irmayanti, Anisa Kamila, Makalah Latar Belakang Sumpah Pemuda Dan Isi Ikrar
Sumpah Pemuda Pertama
(https://www.academia.edu/32896285/MAKALAH_LATAR_BELAKAN
G_SUMPAH_PEMUDA_and_MAKNA_IKRAR_SUMPAH_PEMUDA_
PERTAMA, diakses 7 Agustus 2022)

Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum. Buku Paket Sejarah Indonesia


Kelas 11 Semester 2

10

Anda mungkin juga menyukai