Anda di halaman 1dari 14

“Pengaruh Durasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X

IPA 2 SMA Negeri 2 Cileungsi”

Disusun Oleh:

1. Ai Mutiah
2. Mugi Satrio
3. Nasya Amelia
4. Muhammad Bariq Al Faiq

Guru Pembimbing:

Dewi Supiah S.Pd

SMA Negeri 2 Cileungsi

Komplek Metland Transyogi Jl. Gandaria Utara

Cipenjo, Kec. Cileungsi, Bogor, Jawa Barat 16820


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas karya Tulis Ilmiah yang
berjudul “Pengaruh Durasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa X IPA 2
SMA Negeri 2 Cileungsi” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bu Dewi pada studi sosiologi. Selain itu, karya tulis ilmiah ini juga bertujuan untuk
menambah pengetahuan tentang pengaruh apa saja yang memperanguhi prestasi
belajar pada siswa.
Kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Kepala sekolah Dr.Hj Lulus Triwahyuni M.Pd yang telah mengizinkan kami
melakukan penelitian ini.
2. Guru mapel Ibu Dewi Supiah S.Pd yang telah memberi bimbingan selama kami
melakukan penelitian ini.
3. Wali kelas Ibu Septia Marisa S.Pd yang telah mendukung kami dalam
melakukan penelitian ini.
4. Teman – teman yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu karena telah banyak
membantu kami dalam menyelesaikan penelitian ini.
Kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, semoga
Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada semua pihak yang
telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan laporan ini. Oleh
karena itu, kami berharap atas saran dan kritik yang bersifat membangun dari
pembaca. Akhir kata, kami mengharapkan semoga tujuan dari pembuatan laporan
ini dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Cileungsi, Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada dasarnya suatu keberhasilan belajar anak dipengaruhi oleh berbagai


faktor. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam belajar ada 2, faktor dari
dalam individu maupun dari luar individu. Faktor dari dalam atau yang sering
disebut faktor internal timbul dari diri anak itu sendiri, seperti kondisi jasman
dan rohani anak. Sedangkan faktor eksternal timbul dari luar diri anak, seperti
lingkungan sosial maupun lingkungan non-sosial (alat belajar, sekolah, dan
waktu belajar). Ada berbagai faktor eksternal yang berpengaruh dalam hasil
belajar anak salah satunya adalah durasi belajar.

Durasi belajar merupakan rentang waktu atau lamanya siswa dalam belajar
atau berproses. Di Indonesia masih banyak durasi belajar yang tidak sesuai
dengan kebutuhan. Hal tersebut biasanya dipengaruhi oleh lingkungan di
sekolah maupun di masyarakat, seperti kurangnya ketersediaan ruang kelas
yang mengakibatkan adanya durasi belajar yang berbeda antar kelas karena
harus bergantian dalam penggunaan kelas atau durasi belajar dirumah siswa
yang satu dengan yang lain pasti tidak sama bergantung pada situasi keadaan
dirumah dan bagaimana pembimbingan orang tua dalam mengatur durasi
belajar siswa.

Siswa secara individu dapat mengatur durasi belajar mereka. Beberapa anak
pada umumnya akan lebih berkonsentrasi saat belajar di pagi hari seperti hal
nya saat belajar disekolah, karena pada pagi hari siswa lebih segar untuk
menerima materi. Dibandingkan dengan belajar di siang hari, siswa kurang
berminat dikarenakan sudah merasa lelah setelah melakukan aktivitas
sebelumnya. Tetapi tidak semua siswa seperti itu, ada beberapa siswa yang tidak
terpengaruh dengan durasi belajar yang melaksanakan belajar pada siang hari.
Ketidaksiapan faktor luar anak seperti halnya mengatur durasi belajar saat di
sekolah maupun di rumah dapat menjadi kendala dalam proses pembelajaran
yang akan berpengaruh pada hasil belajar.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh durasi belajar terhadap hasil belajar siswa?


2. Apakah setiap siswa memiliki waktu dan durasi belajar yang cukup ?
3. Mengapa durasi belajar itu penting?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh durasi belajar terhadap hasil belajar siswa


2. Untuk mengetahui rata rata durasi belajar yang dimiliki siswa
3. Untuk mengetahui pentingnya durasi belajar

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memberi informasi kepada pembaca maupun


penulis terkait dengan pengaruh dari durasi belajar terhadap hasil belajar siswa.
Penelitian ini dapat berfungsi sebagai alat pembantu para siswa untuk
mengetahui pengaruh durasi belajar terhadap hasil belajar mereka.
BAB 2

TINJAUAN PUSAKA

A. Kajian Teori

1. Hakikat Durasi Belajar

Sebelum membicarakan pengertian durasi belajar menurut para ahli,


terlebih dahulu akan dijelaskan pengertian durasi belajar secara bahasa.
Durasi adalah lamanya seseorang melakukan aktivitas fisik atau non fisik.
Aktivitas fisik adalah aktivitas yang banyak menghabiskan energi dalam
kinerja, dan didominasi oleh mental atau latihan dalam kinerja, sebagai berikut:
Contoh: lari, sepak bola, bersepeda. Kegiatan non-fisik adalah kegiatan yang
menghabiskan sebagian energi untuk melakukan dan secara kognitif atau
pikiran-dominan dalam pelaksanaannya, seperti: belajar, menghitung, dan
belajar.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia versi online yang diambil dari
https://kbbi.web.id/, periode adalah waktu atau masa berlangsungnya sesuatu.
Sedangkan belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa secara bahasa, durasi belajar adalah masa
berlangsungnya seseorang memperoleh kepandaian atau ilmu.
Sementara itu menurut para ahli, belajar dapat diartikan sebagai berikut:
1. Reber (dikutip Suprijono, 2010) : Belajar adalah proses mendapatkan
pengetahuan
2. Sardiman (2008) : Belajar merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan dengan serangkaian kegiatan, misalnya membaca, menulis dan
sebagainya serta belajar itu akan lebih baik jika si subjek mengalami dan
melakukannya.
3. Sudjana (2010) : Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya
perubahan pada diri seseorang. Perubahan hasil proses belajar dapat
ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti penambahan pengetahuan,
pemahaman, sikap dan tingkah laku, kecakapan, kebiasaan serta perubahan
aspek-aspek lain yang ada pada individu-individu yang belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa belajar


adalah perubahan tingkah laku yang dialami oleh individu yang diperoleh
melalui latihan dan pengalaman. Jadi belajar itu ditunjukkan oleh adanya
perubahan tingkahlaku atau penampilan, setelah melalui proses membaca,
mengamati, mendengarkan dan sebagainya.
Setelah diketahui pengertian dari durasi dan belajar, dapat ditarik
kesimpulan mengenai pengertian durasi belajar. Durasi belajar merupakan lama
waktu seseorang dalam melakukan kegiatan belajar yang meliputi: membaca,
menulis, mendengarkan dan mempraktekkan yang mengakibatkan perubahan
tingkah laku yang dialami oleh individu.

2. Hakikat Hasil Belajar

Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:250), hasil belajar merupakan hal


yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru. Dari sisi
siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik
bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental
tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.
Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesikannya bahan
pelajaran.
Menurut Hamalik (2006:30), hasil belajar adalah bila seseorang telah
belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari
tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Berdasarkan
teori Taksonomi Bloom hasil belajar dalam rangka studi dicapai melalui tiga
kategori ranah, dua diantaranya adalah kognitif, dan afektif. Perinciannya
adalah sebagai berikut :
1. Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari
6 aspek yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan
penilaian
2. Ranah Afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Ranah afektif meliputi
lima jenjang kemampuan yaitu menerima, menjawab atau reaksi, menilai,
organisasi dan karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

Sedangkan menurut M. Gagne dalam Nana Sudjana ada 5 macam bentuk


hasil belajar:
1. Keterampilan Intelektual yang merupakan hasil belajar yang terpenting dari
sistem lingkungan.
2. Strategi Kognitif, yaitu mengatur cara belajar seseorang dalam arti seluas
luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah.
3. Informasi Verba, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta.
4. Keterampilan motorik yang diperoleh disekolah, antar lain keterampilan
menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan sebagainya.
5. Sikap dan nilai, berhubungan dengan intensitas emosional yang dimiliki
oleh seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungan
bertingkah laku terhadap orang, barang dan kejadian.
Setelah membaca pemaparan diatas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
bukan hanya nilai di sekolah saja, tapi ada juga sikap dan perilaku yang
diperoleh oleh pelaku setelah belajar, sampai keterampilan motorik dan
pengetahuan yang diperoleh dalam proses pembelajaran.

B. Hipotesis Tindakan

Menurut Best, John W, Kahn, James V (2003:11) “Penelitian atau hipotesis


adalah pernyataan afirmatif formal yang memprediksi hasil penelitian tunggal,
penjelasan sementara atau hubungan antara dua atau lebih variabel”. Hipotesis
merupakan jawaban sementara yang masih perlu diuji kebenarannya.
Berdasarkan kajian teori diatas dapat dirumuskan hipotesis tindakan bahwa
“Adanya pengaruh durasi belajar terhadap hasil belajar siswa X IPA 2 di SMA
Negeri 2 Cileungsi”.
BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 2 Cileungsi yang terletak di


Jalan Gandaria Utara, Cipenjo, Kec. Cileungsi, Bogor, Jawa Barat. Kemudahan
untuk mengobservasi dan menyebarkan angket menjadi salah satu alasan kami
memilih sekolah ini.
2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2021/2022,


tepatnya pada bulan Maret 2022 sampai bulan Mei 2022

B. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Langkah pertama dalam pengumpulan dan analisis data dalam sebuah


penelitian adalah penentuan populasi. Menurut Sugiyono (2008:80), “populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa X IPA 2 di SMA Negeri 2 Cileungsi yaitu sejumlah 36 orang.
2. Sampel

Menurut Arikunto, sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil
yang diteliti). Pengertian lain sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2008:81).
Sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan
tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses
dan tidak semua orang akan diteliti melainkan cukup dengan menggunakan
sampel. Yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah siswa X IPA 2
di SMA Negeri 2 Cileungsi. Nasution, (2003:135) berpendapat bahwa mutu
penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sample, akan tetapi oleh
kokohnya dasar-dasar teorinya, oleh desain penelitiannya, serta mutu
pelaksanaan dan pengelolahannya.
3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik penarikan sampel adalah suatu cara mengambil sampel yang


representative dari populasi (Riduwan & Kuncoro, 2012:40). Populasi dalam
penelitian ini dianggap homogen atau sejenis, jadi digunakan random sampling
yaitu dengan mengambil sampel dari populasi dengan cara acak tanpa
memperhatikan tingkatan.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode penelitian


survei deskriptif. Menurut Sugiyono, metode survei digunakan untuk
mendapatkan data dari populasi tertentu yang bersifat alamiah (bukan Buatan),
tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data misalnya dengan
mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dimana peneliti tidak
memberikan perlakuan seperti pada eksperimen. Sedangkan menurut
Sukmadinata, mengemukakan bahwa metode survei digunakan untuk
mengumpulkan informasi yang berupa pendapat atau opini dari sejumlah orang
terhadap topik-topik tertentu. Pendapat lain dari Kerlinger, menyebutkan bahwa
penelitian survei merupakan penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau
kecil, dimana data sampel diambil dari populasi tersebut, sehingga dapat
ditemukan adanya suatu kejadian atau hubungan antar variabel. Metode survei
ini digunakan untuk mengetahui gambaran umum mengenai karakteristik dari
populasi tertentu.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran umum tentang durasi
belajar siswa dan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar di sekolah,
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh durasi belajar terhadap hasil belajar
siswa kelas X IPA 2 di SMA Negeri Cileungsi. Pada penelitian ini
menggunakan satu variabel bebas (X) yaitu durasi belajar dan satu variabel
terikat (Y) yaitu hasil belajar. Dalam hal ini, durasi belajar sebagai penyebab
atau yang memengaruhi, hasil belajar sebagai akibat atau yang dipengaruhi,
sehingga akan terlihat apakah hasil belajar tersebut baik atau tidak.

D. Teknik Pengumpulan Data


Menurut Sugiyono teknik pengumpalan data merupakan langkah yang
paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
mendapatkan data. Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah angket atau kuesioner.
Angket atau kuesioner merupakan suatu teknik atau cara pengumpulan data
secara tidak langsung dimana peneliti tidak bertanya-jawab dengan responden
secara langsung. Menurut Sanjaya “angket adalah instrument penelitian berupa
daftar pertanyaan atau pernyataan secara tertulis yang harus dijawab atau diisi
oleh responden sesuai dengan petunjuk pengisiannya”. Dalam penelitian ini,
angket berupa sejumlah pernyataan yang harus dijawab atau direspon oleh
responden untuk mengetahui kebiasaan dan durasi belajar siswa kelas X IPA 2
di SMA Negeri Cileungsi.
Kemudian, jenis angket yang digunakan yaitu angket tertutup dengan model
pilihan ganda. Menurut Riduwan, “angket tertutup adalah angket yang disajikan
dalam bentuk sedemikian rupa, sehingga responden diminta untuk memilih satu
jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memilih ya atau
tidak”.
BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengumpulan Dan Penyajian Data

Beriukt adalah hasil pengumpulan data dari angket yang telah diisi oleh 34
siswa siswi X IPA 2

NO PERNYATAAN YA TIDAK
1 Belajar merupakan hal yang sangat penting 100% 0%
2 Menurut saya, durasi belajar sangatlah berpengaruh 75,6% 26,4%
terhadap hasil belajar
3 Ketika dirumah saya tidak belajar sama sekali 17,6% 82,4%
4 Saya menyempatkan belajar di rumah kurang lebih 58,9% 41,1%
1 jam
5 Saya menyempatkan belajar di rumah kurang lebih 14,7% 85,3%
2-3 jam
6 Saya menyempatkan belajar di rumah lebih dari 3
8,8% 91,2%
jam
7 Jam kegiatan bermain saya lebih banyak daripada 70,6% 29,4%
kegiatan belajar saya
8 Saya merasa kesulitan dalam mengerjakan soal atau 70,6% 29,4%
latihan yang diberikan oleh guru
9 Saya mendapatkan nilai yang relatif sangat 8,8% 91,2%
memuaskan
10 Saya mendapatkan nilai yang relatif cukup 76,5% 23,5%
memuaskan
11 Saya mendapatkan nilai yang relatif kurang 14,7% 85,3%
memuaskan

Tabel diatas menyatakan bahwa:


1. Seluruh siswa berpendapat bahwa belajar merupakan hal yang sangat
penting.
2. 75,6% siswa berpendapat bahwa durasi belajar sangatlah berpengaruh
terhadap hasi belajar.
3. Ada 17,6% siswa yang tidak belajar sama sekali dirumah.
4. Ada 82,4% siswa yang juga belajar ketika dirumah, pembagiannya adalah
58,9% siswa belajar selama kurang lebih 1 jam, 14,7% siswa belajar selama
kurang lebih 2-3 jam, dan 8,8% siswa belajar selama lebih dari 3 jam.
5. 70,6% siswa menyatakan bahwa jam bermain mereka lebih banyak
dibanding jam belajar mereka.
6. 70,6% siswa juga menyatakan bahwa mereka masih merasa kesulitan untuk
mengerjakan soal atau latihan yang diberikan guru.
7. Dari 100% siswa, 8,8% siswa mendapatkan nilai yang relatif sangat
memuaskan, 76,5% siswa mendapatkan nilai yang relatif cukup memuaskan,
dan 14,7% siswa mendapatkan nilai yang relatif kurang memuaskan.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Siswa kelas X IPA 2 SMA Negeri 2 Cileungsi yang menganggap belajar


merupakan hal yang penting sebesar 100%, dan 76% beranggapan bahwa durasi
belajar sangat mempengaruhi hasil belajar Sebesar 71% siswa memiliki jam
belajar yang tinggi dibandingkan dengan jam kegiatan bermain. Siswa juga
menyatakan bahwa mereka dapat membagi waktu belajar mereka dengan
kegiatan lainnya, hal ini dibuktikan oleh 82% siswa yang menyatakan bahwa
mereka menyempatkan untuk belajar di rumah. Perlu diketahui waktu luang
dirumah adalah waktu yang jarang dimanfaatkan siswa untuk belajar, tetapi
diperoleh data sebanyak 82% siswa melakukan kegiatan belajar di rumah.
Sebenarnya penggunaan jadwal belajar dirumah dilakukan siswa untuk
mengatur mereka dalam belajar, tetapi dapat dilihat ada 18% dari siswa belum
bisa menaati hal ini.
Berdasarkan pemaparan diatas, dapat kita ketahui bahwa 76% siswa
mendukung hipotesa kami sebelumnya dengan pernyataan mereka yang
menyatakan bahwa durasi belajar sangatlah berpengaruh terhadap hasil belajar.
Hipotesa kami juga didukung oleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa
jumlah siswa yang mendapatkan nilai memuaskan atau diatasnya sebanding
dengan jumlah siswa yang belajar dirumah, spesifiknya ada 85,3% siswa yang
mendapatkan nilai yang relatif memuaskan atau sangat memuaskan dan ada
82,4% siswa yang belajar di rumah. Hal ini berarti bahwa mayoritas siswa yang
belajar di rumah berhasil mendapatkan nilai yang memuaskan atau bahkan
lebih, sedangkan dari 17,6% siswa yang tidak belajar sama sekali dirumah,
siswa yang berhasil mendapatkan nilai yang relatif memuaskan atau lebih tidak
lebih banyak dibanding dengan siswa yang belajar dirumah.
BAB 5

Anda mungkin juga menyukai