PENDAHULUAN
teknologi digital untuk memproleh hasil belajar yang baik. Menuurut Kamil (2018,
suatu proses yang digunakan dalam belajar. Proses belajar mengajar dapat berhasil
apabila terdapat perubahan dalam nilai sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa.
Dengan penggunaan literasi digitalmaka siswa akan memiliki hasil belajar yang
baik karena siswa akan mengerjakan tugas dengan bantuan digital, pengerjaannya
bisa dilakukan di kelas ataupun di luar kelas, juga dilakukan dalam bentuk individu
siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru. Hasil belajar merupakan
1
2
output nilai yang berbentuk angka atau huruf yang didapat siswa setelah menerima
materi pembelajaran melalui sebuah tes atau ujian yang disampaikan guru. Selain
itu, hasil belajar siswa merupakan salah satu tujuan dari proses pembelajaran di
sekolah, untuk itu seorang guru perlu mengetahui lebih dulu metode apa yang
dipakai dalam mengajar dan media apa yang digunakan pada saat proses belajar
manusia dengan sadar dan terencana secara terus menerus sehingga terjadi
perubahan baik dari pengetahuan, sikap/tingkah laku dan kerampilan. Maka objek
Pendidikan Agama Kristen (PAK) ialah membimbing dan mengajar siswa kepada
sebagai Guru, Tuhan dan Juruselamatnya. Dame Taruli Simamora, Rida Gultom (2011,
12).
dan juga media yang digunakan dalam mendukung proses pembelajaran untuk
mencapai hasil belajar, salah satunya dengan penggunaan literasi digital. Literasi
materi, memperdalam bahan pelajaran setelah itu mengevaluasi tugas yang telah
dikerjakan, seperti mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di mana siswa akan
belajar mengenai Allah memperbaharui hidup manusia, maka guru memberi suatu
tugas mengenai materi tersebut kepada siswa baik dalam bentuk latihan-latihan,
mengamati dan memperdalam materi dengan tujuan siswa tersebut dapat berubah
3
baik dari segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan itulah yang menjadi hasil dari
terkhususnya di kelas X bahwa sebagian siswa belum mencapai hasil belajar yang
baik, ini terbukti pada saat proses belajar mengajar siswa kurang memperhatikan
dan memahami bahan pelajaran sehingga pada saat pemberian tugas siswa tidak
meniru tugas dari temannya sehingga hasil belajar mata pelajaran Pendidikan
Agama Kristen yang didapat siswa kurang baik, dan tidak mencapai nilai yang
diharapkan, hal ini terlihat dari nilai yang di peroleh siswa selama Penilaian
Formatif (penilaian harian) tidak mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum 76.
sering dilakukan hanya dengan metode ceramah yang membuat siswa pasif.
berpusat pada guru. Hal ini mengakibatkan siswa kurang ikut berpartisispai dalam
kegiatan pembelajaran yang cenderung menjadikan siswa cepat bosan dan kurang
berkonsentrasi pada saat belajar sehingga hasil belajar yang diterima siswa kurang
maksimal.
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Positif dan
KAJIAN PUSTAKA
maka setiap guru memiliki pandangan masing-masing dari cara yang berbeda
berpedoman pada kurikulum yang berlaku dan yang disempurnakan suatu proses
dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa. Nana Sudjana (2010:2) Selanjutnya
Dimyanti dan Mudjiono mengemukakan hasil belajar merupakan hasil dari suatu
interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dimyanti dan Mudjiono (2013:3)
yang dinyatakan dengan skor hasil tes mengenai sejumlah materi yang diajarkan
kepada anak didik dengan perubahan sikap ke arah yang lebih baik. Ngalim
Purwanto (2011:3) Berdasarkan beberapa teori ahli di atas bahwa hasil belajar
dengan nilai. Hasil belajar siswa merupakan cerminan dari pencapaian tujuan
5
6
belajar, maka dilakukan penilaian sehingga hasil yang dicapai dalam bentuk nilai
atau hasil yang diperoleh siswa melalui skor nilai dari tes-tes yang dilakukan
PAK berfungsi membentuk manusia Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan yang Maha Esa serta berahlak mulia dan mampu menjaga kedamaian. Dan
Budi pekerti menurut Ensiklopedia Pendidikan budi pekerti ialah kesusilaan yang
adalah Pendidikan yang bertujuan mendidik jiwa sehingga menjadi bait Tuhan.
orang supaya “ melihat Allah” dan “hidup bahagia” Harianto Gp (2012: 52)
Senada dengan itu C.L.J. Sherril dalam Kristianto PAK adalah Pendidikan
fakta bahwa mereka dikuasai kekuatan dan dan kasih Allah yang meperbaiki,
pada kuasa Roh Kudus, yang membimbing setiap pribadi pada semua tingkat
memperlengkapi mereka untuk menjadi murid dewasa pada Kristus Sang Guru
Agung. Kristianto Paulus Lilik, (2008: 3). Menurut Haidar Putra Daulay, tujuan
pendidikan budi pekerti yaitu mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku siswa guna
Dari beberapa pendapat ahli di atas maka penulis menyimpulkan tujuan Pendidikan
Agama Kristen dan budi pekerti yaitu untuk memperkenalkan Alkitab kepada
pelajar dan mendidiknya dengan sikap, nilai moral sehingga menjadi bait Tuhan
dan siap menjumpai dan berkomunikasi dengan Allah untuk menjadi murid dewasa.
dan manusia;
3. Mensyukuri Allah yang berkarya dalam Roh Kudus sebagai penolong dan
5. Mampu memahami hak dan kewajibannya sebagai warga gereja dan warga
karakter kristiani;
8
10. Mewujudkan peran nyata di tengah keluarga, sekolah, gereja dan masyarakat
menentukan pencapaian belajar yaitu berasal dalam diri orang yang belajar
a. Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, mencakup:
Kesehatan jasmani dan rohani, intelegensi, bakat, minat dan motivasi cara
belajar yang kreatif dan tidak membosankan dapat memicu keinginan atau
siswa. Kualitas pengajaran adalah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses
9
yang digunakan.
rata-rata bersekolah tinggidan moralnya baik hal ini akan mendorong anak lebih
giat belajar.
terhadap hasil belajar siswa. Keadaan lingkungan yang kotor dan berantakan
asri, sejuk akan dapat menunjang proses belajar. Dalyono (2018: 55-56)
hasil belajar yang tersimpan, kemampuan berprestasi, rasa percaya diri siswa,
Guru adalah orang yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar,
oleh karena itu guru harus betul-betul membawa siswanya kepada tujuan yang
Proses belajar mengajar akan berjalana lancar apabila ditunjang oleh sarana
WhatsApp, Power poin, video yang diakses dari Youtube, dan internet menjadi
semakin aktif dan tidak hening. Peranan guru adalah memelihara, mengatur
4. Kebijakan Penilaian
hasil belajar.
1. Faktor Intern
penglihatan.
juga dengan mengantuk, lesu dan adanya rasa kebosanan, dan hal ini
dalam berprestasi.
2. Faktor ekstern
Parwati (2018:37-49)
1. Faktor eksternal
motivasi belajar, sikap terhadap belajar dan rasa percaya diri diri.Faktor
dan minat dan ditandai juga dengan mengantuk, lesu dan adanya rasa
12
2. Faktor internal
yang digunakan oleh guru, kurikulum, sarana dan prasarana dan sasaran
dalam belajar, dan juga hubungan guru dengan siswa dan hubungan
sosial siswa.
Untuk mengetahui hasil belajar yang baik guru mempergunakan berupa alat
untuk mengukur tingkat pengetahuan anak didik. Guru menentukan alat ukur yang
Arikunto mengemukakan bahwa penilaian hasil belajar ada tiga jenis yaitu:
2. Tes Formatif
13
Tes ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah
manfaat bagi siswa yaitu untuk mengetahui apakah siswa sudah mengetahui
siswa dengan jelas dapat mengetahui bagian mana dari materi pelajaran yang
masih dirasakan sulit. Dan menjadi manfaatnya bagi guru yaitu mengetahui
3. Tes Sumatif
Tes ini diadakan untuk mengukur daya serap siswa terhadap bahan pokok-
pokok bahasan yang telah diajarkan selama satu semester. Tujuannya adalah
untuk menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu
1. Penilaian Formatif
pada akhir setiap satuan pelajaran yang bertujuan mengetahui sejauh mana
tujuan instruksional khusus (TIK) pada setiap satuan pelajaran yang telah
menggunakan tes hasil belajar, kuisioner dan dengan cara lain. Dari evaluasi
formatif ini siswa dikatakan berhasil apabila mencapai 75% dari tujuan yang
ingin dicapai.
belajar mengajar dalam satu bab untuk melihat tingkat keberhasilan proses
2. Penilaian Sumatif adalah penilaian yang dilaksanakan pada akhir unit program,
yaitu akhir catur wulan, akhir semester, dan akhir tahun. Tujuan penilaian
sumatif untuk melihat hasil yang dicapai oleh para siswa, yakni seberapa jauh
Berdasarkan teori ahli di atas yang menjadi jenis-jenis hasil belajar merupakan
tes yang mengukur penguasaan, yang terdiri dari beberapa macam yaitu tes
formatif, sub sumatif dan sumatif. Penilaian ini bertujuan untuk mencari umpan
setelah penyajian satu atau lebih pelajaran. Penulis disini menggunakan penilaian
formatif yang dimana penilaian formatif digunakan untuk melihat sejauh mana
kemampuan yang telah dimiliki siswa dengan apa yang sudah dibagikan atau
dijelaskan oleh guru tentang satu topik bahasan. Pada jenis-jenis hasil belajar,
peneliti menggunakan alat ukur tes untuk melihat sejauh mana daya tangkap siswa
atau seberapa mampu siswa dalam menguasai satu pokok bahasan.dan juga
15
Literasi digital pertama kali dikenalkan olehPaul Gilster pada tahun 1997.
Dalam bukunya menerangkan bahwa literasi digital berpusat pada rasio, tindakan
dan kemampuan seseorang dalam memanfaatkan sarana digital secara efektif baik
itu dari sumber perangkat komputer ataupun dari ponsel. Zaenul Muttaquin ( 2021
:88)
berkembang dalam segala kegiatan yang dilakukan oleh manusia pada saat ini.
memahami digitalisasi.
Literasi digital mulai pupuler sejak tahun 2005, literasi digital merupakan
komputer.https://www.kompasiana.com/sonyferiee/5c07f011ab12ae2ea3381934
pendidikan nasional. Tepatnya setelah akhir tahun 2019 dimana muncul pandemi
covid 19 yang menyebar keseluruh dunia. Sekolah mulai ditutup, siswa kehilangan
kesempatan untuk pendidikan yang inovatif. Program merdeka belajar pada intinya
menjadi ruang demokratis untuk berkreasi dan berinovasi. Zaenul Muttaquin ( 2021
:73-74)
Literasi berasal dari bahasa Inggris yaitu literacy, yang diartikan sebagai
kemampuan baca tulis. Pengertian literasi ini sudah berkembang meliputi proses
membaca, menulis, berbicara, mendengar, membayangkan, dan melihat. Dalam
proses membaca melibatkan proses kognitif, linguistik, dan aktivitas sosial.
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/handle/11617/5559/BAB%20II.pdf diakses April 2023
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Penggunaan adalah
dan memecahkan masalah, pada tingkat keahlian yang diperlukan dalam pekerjaan,
e. Kesadaran terhadap akses jaringan orang yang dapat digunakan sebagai sumber
rujukan dan pertolongan.
f. Penggunaan jaringan terhadap informasi yang datang.
lain dikemukakan Martin dalam Husna bahwa literasi digital merupakan gabungan
dari beberapa bentuk literasi yaitu: komputer, informasi, teknologi, visual, media
dan komunikasi. Jajimatul Husna & Arina Faila Saufa dkk (2017: 7-9)
Senada dengan itu, UNESCO yang dikutip oleh Indrajit mengemukakan literasi
Penggunaan literasi digital dapat membuat peserta didik jauh lebih bijak dalam
dalam literasi digital adalah menyangkut kemampuan apa saja yang harusdikuasai
1. Social Networking
2. Trasliterasi
3. Maintaning privacy
4. Creating Online
aplikasi online.
Organising and Sharing Content adalah bagaimana menata dan berbagi konten
6. Reusing/repurposing Content
dari berbagai jenis informasi yang tersedia hingga menghasilkan konten baru
dan memilih informasi dengan tepat sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan.
8. Self Broadcasting
ide-ide menarik atau gagasan multimedia misalnya melalui blog. Richardus Eko
(2020:59-60)
2. Creativity
3. Collaboration
4. Communication
dkk,( 2009:1–2)
21
pembelajaran, karena mudah diterima siswa, serta media ini tidak hanya melibatkan
satu macam alat indra, sehingga efektif digunakan pada situasi sekarang ini. Asari
berikut:
genggam seperti, WhatsApp dan lain sebagainya. Andi Asari And Others, (2019)
1. Secara pengaksesan informasi media digital sangat mudah, cepat dan praktis,
karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.
2. Literasidigital menyuguhkan berbagai bentuk informasi secara beragam, efisien
dan juga efektif.
3. Untuk menjalankan literasi media digitaltidak perlu berada dalam suatu tempat
yang besar dan luas, sudah tentu adanya penghematan dalam tata kelola ruang
akses.
4. Dalam proses komunikasinya, literasi digital menawarkan bentuk komunikasi
dua arah yang dalam hal ini mempermudah penyampaian persepsi dan pesan
yang secara lugas dan komunikatif. Nuly Meilinda, (2020),
22
1. Hemat Waktu
Mencari informasi maupun referensi bisa lebih cepat mengetahui sumber-
sumber informasi terpercaya yang dapat dijadikan referensi untuk keperluan
tugas maupun pekerjaan lainya.
2. Mempermudah mencari informasi
3. Mempermudah Pekerjaan
Literasi digital dapat mempermudah segala pekerjaan dan menyelesaikan
tugas. Pemanfaatan komputer misalnya dalam penggunaan: Microsoft Word,
Microsoft Exel, Microsoft Power Point, dan lain sebagainya.
4. Selalu Up to Date
informasi dari berbagai media tidak akan pernah ketinggalan zaman untuk
mengetahui berita terbaru. https://www.kompasiana.com/yessichar
mudah, cepat dan praktis, karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Dapat
pembelajaran yang diberikan oleh guru. Menurut Martin yang dikutip Stefanus
sesbagai berikut:
untuk berbagi media, mulai dari dokumen (file), video, audio, gambar.
Contohnya Youtube.
5. Media konten bersama atau wikipedia, merupakan situs yang kontennya hasil
digunakan dalam melakukan proses belajar mengajar itu terbagi menjadi dua yaitu:
1. Media digital itu adalah media yang tidak terkoneksi dengan network
Juli 2022.)
berikut:
2. Yahoo, Gmail yaitu sebagai media yang digunakan guru dan siswa
3. Web dan Blog yaitu entri seperti buku harian yang bisa ditulis oleh siapa
saja dan kapan saja ditampilkan di halaman web atau secara online.
4. Microsoft Word adalah alat atau perangkat lunak yang digunakan guru
5. Power Point yaitu alat yang digunakan guru untuk menjelaskan materi
berlangsung.
bersosialisasi antara guru, siswa, dan teman satu sama lain secara online
Berdasarkan teori ahli di atas yang menjadi jenis-jenis literasi digital adalah sebagai
berikut: Microsoft Word, Power Point, Web, Gmail dan Yahoo. Adapun aplikasi
yang digunakan pada saat pembelajaran yaitu WatsApp, Google Meet dan Aplikasi
lainnya yang bisa dimanfaatkan guru dan siswa dalam berkomunikasi. Penulis
melihat dilapangan bahwa yang menjadi indikator literasi digital atau yang
khususnya bagi pelajar SMP, literasi digital ini mampu mengubah pola pikir remaja
terhadap pengguna dan pemanfaatan media, sehingga anak diusia remaja dapat
lebih bijak dalam penggunaan dan pemanfaatan digital. Seperti yang dikemukakan
oleh Jenkins dalam Mendrofa mengatakan bahwa terdapat beberapa dampak positif
Senada dengan itu, Jimoyiannis dan Gravani dalam jurnal Anggeraini adapun
yang menjadi dampak positif literasi digital dalam pembelajaranyaitu:
1. Bertujuan membantu pelajar untuk memperoleh pengetahuan teknis dan
keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan media digital secara
efektif, kompeten dalam menggunakan media digital
2. Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari
3. Memahami dimensi sosial dan dampak media digital dalam masyarakat
modern kita
4. Menumbuhkan sikap positif tentang media digital dan menghadapi
tuntutan zaman modern.
5.
Selanjutnya Kamil mengemukakan literasi digital berdampak penting, adapun
dampak positif penting literasi digital dalam kegiatan belajar mengajar yaitu:
positif literasi digitalbagi pelajar yaitu: Siswa dapat memproleh informasi lebih
cepat, belajar lebih cepat dalam keahlian teknisi seperti search dan editing, serta
Dari beberapa penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa strategi gerakan
bentuk pameran karya peserta didik dalam hal literasi digital menyediakan sarana
28
dan prasarana pendukung literasi digital. 5) Penguatan tata kelola yang dimana
keperluan sekolah.
karena itu akan bermanfaat kepada khitmat dan pengetahuan. Alkitab memberi
teknologi yaitu.
pengetahuan.
(Matius 28:20a).
pengetahuan”.
atau umatNya.
hasil belajar yang di inginkan bisa tercapai. Dengan penggunaan literasi digital,
diharapkan siswa mencapai nilai KKM diatas 76 yang ditentukan oleh sekolah.
Dalam hal ini, literasi digital adalah salah satu media yang tepat digunakan
sehingga pada saat berlangsungnya pembelajaran siswa bergiat dalam belajar, tidak
mengantuk dan mudah mengingat kembali pelajaran.Literasi Digital pada saat ini
belajar peserta didik, dan penggunaan literasi digital ini juga mempermudah guru
dalam proses pembelajaran dalam menyampaikan materi. Dalam penelitian ini akan
terhadap Hasil Belajar PAK Siswa kelas VII dengan Penilaian Formatif (Penilaian
satu sub topik materi). Penulis melihat bahwa penggunaan literasi digital dapat
membantu guru dalam mengajar dan membantu peserta didik dalam hal memahami
yang relevan dengan judul dan masalah yang akan diteliti. Adapun penelitian yang
Negeri 27 Makassar dapat dilihat dari perkembangan nilai siswa dari Pra
Siklus, Siklus I dan Siklus II. Peningkatan hasil belajar dilihat dari
persentasi Pra siklus didapatkan hasil 13,7% yang lulus dalam pembelajaran
31
38,9% meningkat 25,2% dari tingkat kelulusan Pra Siklus. Sedangkan untuk
“Hipotesa dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
(2016 :64)
Berdasarkan kerangka teoritis dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas
Terhadap Hasil Belajar PAK SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Tahun Pembelajaran
2022/2023”.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 MetodePenelitian
Penelitian ini merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk
mencari kebenaran dari suatu hal yang dipandang ilmiah. Karena melalui penelitian
ini, penulis dapat melihat, mengamati dan menganalisa suatu objek untuk
mendapatkan suatu yang baru dalam menemukan kebenaran. Selain itu penelitian
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesa yang telah
ditetapkan”. (Sugiono2016,8)
Pengaruh Penggunaan Literasi Digital terhadap Hasil Belajar PAK Kelas X Sma
Adapun jenis pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah
yang digunakan untuk menganalisa data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
32
33
Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisa data
Siswa Kelas X SMA Negeri 1Tanjung MOrawa. Adapun penelitian ini rencana
3.3.1 Populasi
Secara umum populasi adalah keseluruhan objek sebagai sumber data dari
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
subjek penelitian.Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam
Dengan demikian yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
siswa kelas VII SMP Negeri 1Tarutung Tahun Pelajaran 2022/2023 yang beragama
Kristen Protestan.
34
Tabel 3.1
Jumlah Populasi Siswa Kristen VII SMP Negeri 1 Tarutung
No. Kelas Kristen Protestan
1. VII-1 30
2. VII-2 28
3. VII-3 31
4. VII-4 32
5. VII-5 24
Jumlah 145
Sumber: Tata Usaha SMA Negeri 1 Tanjung MorawaTahun Pembelajaran
2022/2023
3.3.2. Sampel
mengemukakan “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
populasi. Jika jumlah subjeknya lebih dari 100 orang, maka sampel dapat diambil
kaitanya dengan keterbatasan waktu dan biaya, maka penulis mengambil sampel
Tabel 3.2
Jumlah Sampel
No. Ruangan JumlahSiswa 25% Populasi Sampel
1. X- 1 30 30X 25% = 7,5 7
2. X- 2 28 28 X 25% = 7 7
3. X- 3 31 31 X 25% = 7,75 8
4. X-4 32 32X 25% = 8 8
5. X-5 24 24X 25% = 6 6
Jumlah 145 145 X 25% = 36 36
siswa agar terampil dalam literasi yang diakses melalui media digital seperti
secara baik, sehat, cerdas dan tepat. Bertujuan agar siswa mampu menggunakan
digital dalam berliterasi atau membaca dalam bentuk digitalyang dimana siswa
belajar siswa. Agar kompetensi yang diharapkan dapat tercapai sehingga siswa
Hasil belajar adalah sejauh mana tingkat keberhasilan yang diperoleh siswa
setelah mengikuti kegiatan belajar Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
yang ditentukan dengan mencakup kecepatan belajar dan nilai yang diperoleh.
Adapun hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tingkat
Agama Kristen dan Budi Pekerti melalui Penilaian Formatif dari materi RPP “
instrumen yang baik harus terdiri dari butir-butir yang baik.Persyaratan butir yang
a. Angket
tertutup yang terdiri dari 4 option: a, b, c, dan d. penyusunan angket terlebih dahulu
adalah:
37
1. Angket lebih mudah digunakan untuk melayani responden, lebih aktif dan
praktis.
jawaban dengan memilih salah satu option yang sesuai dengan pilihannya.
b. Tes
Penulis juga memberikan teskepada siswa, test ini dapat digunakan untuk
bahwa tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
Dalam hal ini penulis memberi soal yang sesuai dengan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terdiri dari 4 opsi yaitu: a,b,c dan d
Instrumen penelitian ini disusun berdasarkan teori yang telah dibahas pada
kajian teori, untuk indikator variabel X kisi-kisi angket diambil dari pendapat ahli
Fadli dan Zain dan Monggilo yang telah dirumuskan penulis, dan untuk indikator
Tabel 3.3
Kisi-kisi Angket
No Variabel Indikator Sub indikator No item Jlh
1. Literasi Digital Power Poin Penyampaian materi 1,2,3,4,5,6,7 7
(Variabel X) pelajaran dengan
Tampilan power poin.
Media Sosial Membagikan materi dan 8,9,10,11, 8
gambar dari internet 12,13, 14,15
Video bahan pelajaran 16,17,18,9,20, 7
yang diunduh 21,22
dariYoutube
Jumlah 22 22
a. Angket
Untuk mengukur pengaruh antara literasi digital terhadap hasil belajar mata
pelajaran Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti, digunakan angket dengan
a. Selalu
b. Sering
c. Kadang-kadang
d. Tidak pernah. (Sugiono 2010,93.)
Maka masing-masing opsi positif diberi skala penilaian bobot nilai adalah
sebagai berikut:
b. Tes
Semua item tes untuk variabel (Y) adalah 20 item dalam penelitian ini
belajar PAK dan Budi pekerti siswa sebagai variabel terikat (Y) dengan skala nilai
sebagai berikut:
dan tes tersebut dilakukan uji coba terhadap 30 siswa kelasX SMA Negeri 1Tanjung
Morawa. Tujuan uji coba instrumen untuk mengetahui apakah angket dan tes yang
𝑁. Σ𝑥𝑦 − (Σ𝑥)(Σ𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁. Σ𝑥 2 − (Σ𝑥)2) }√{𝑁. Σ𝑦 2 − (Σ𝑦)2 }
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi Pearson
∑𝑋 = Jumlah skor setiap butir pernyataan
∑𝑦 = Jumlah skor total
∑ 𝑋𝑦 = Jumlah skor tiap nomor butir pertanyaan dikali dengan skor
total
N = Jumlah sampel
Dengan kriteria uji: jika rhitung > rtabel (untuk 30 responden yaitu 0,361)
dengan α = 0,05 berarti angket atau test dapat dinyatakan valid atau sahih.
Sebaliknya, jika rhitung < rtabel dengan α = 0,05, maka angket atau test dinyatakan
40
tidak valid atau tidak sahih. Dari uji validitas diperoleh rxy untuk angket variabel X
yaitu item nomor 1 sampai dengan item nomor 22 diketahui 22 item valid karena
rhitung yaitu (antara 0,434 sampai dengan 0,716) > rtabel = 0,361. (Lihat Lampiran Uji
Valiatis Variable X)
keadaan butir soal, apakah soal tergolong dalam keadaan sukar, sedang atau mudah.
Untuk mengetahui hal tersebut maka dapat kita pergunakan rumus Arikunto yaitu:
B
P=
JS
Dimana:
P = Indeks kesukaran soal
B = Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS = jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes.
Sebuah butir tes dikatakan terlalu mudah, sedang atau sukar dapat dilihat
Besarnya P Interpretasi
<0-30 Terlalu sukar
0,30-0,70 Cukup (sedang)
>0,70 Mudah
Dari hasil ujicoba tingkat kesukaran item test yaitu test nomor 1 sampai
dengan test nomor 20 diperoleh kesimpulan bahwa seluruh item test yang telah
diujicobakan berada pada klasifikasi mudah hingga sedang yaitu antara 0,27 sampai
dengan 0,77. Dari 20 item soal, terdapat 5 item soal dengan klasifikasi mudah,
sebanyak 12 item soal dengan klasifikasi sedang dan sebanyak 3 item soal dengan
klasifikasi sulit.
41
𝐵𝐴 𝐵𝐵
D= − = 𝑃𝐴 − 𝑃𝐵
𝐽𝐴 𝐽𝐵
Dimana :
D = Daya pembeda
𝐽𝐴 = Banyaknya peserta kelompok atas
𝐽𝐵 = Banyaknya peserta kelompok bawah
𝐵𝐴 = Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
𝐵𝐵 = Banyaknya peserta kelompok bawah menjawab benar
𝑃𝐴 = Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
𝑃𝐵 = Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Dari hasil ujicoba daya beda item test yaitu test nomor 1 sampai dengan
test nomor 20 diperoleh kesimpulan bahwa seluruh item test yang telah
diujicobakan berada pada klasifikasi cukup hingga baik sekali yaitu antara 0,27
sampai dengan 0,87. Dari 20 item soal, terdapat 6 item soal dengan klasifikasi
cukup, 11 item soal dengan klasifikasi baik, dan 3 item soal dengan klasifikasi baik
dilakukan perlu dicari terlebih dahulu variasi setiap butir itemnya dengan
k b 2
r11 1
k 1 t 2
Keterangan :
r11 = Reliabilitas instrumen
K = Banyak item atau pertanyaan
b 2
= Jumlah varians butir
t 2
= Jumlah varians total
X 2
X 2
N
b
2
N
Dengan:
b
2
: Jumlah varians butir
2
: Jumlah kuadrat X
N : Jumlah responden Sugiono 2016, 227.
menghitung nilai realibilitas tes terhadap item yang valid dengan rumus KR-20
𝐾 𝑉𝑡 − ∑ 𝑝𝑞
𝑟11 = ( )( )
(𝐾 − 1) 𝑉𝑡
Dimana:
𝑟11 = Reabilitas Instrumen
𝐾 = Banyaknya butir pertanyaan
𝑉𝑡 = Varians Total
𝑃 = Proporsi subjek yang menjawab betul pada suatu butir (proporsi
subjek yang mendapat skor 1). Sugiono 2016, 230
Dari hasil uji reabilitas angket variabel X diperoleh r11 = 0,875. (Lihat Lampiran Uji
Reliabilitas Variabel X)
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data yang
lengkap, tepat, dan objektif. Maka untuk memproleh data yang demikian maka
sebagai berikut.
e. Angket
Untuk menguji hipotesis yang telah ditentukan apakah diterima atau ditolak,
maka dilakukan pengolahan dan analisis data jawaban responden dengan langkah-
Arikunto mengemukakan bahwa untuk mengolah skor dan nilai dalam tes
(𝑊)
𝑠=𝑅−
(𝑛 − 1)
Dimana:
45
angka bagi setiap tes yang dijawab benar oleh siswa. Nilai adalah angka
Atas dasar itulah maka untuk dapat dicatat sebagai suatu prestasi
𝑁. Σ𝑥𝑦 − (Σ𝑥)(Σ𝑦)
𝑟𝑥𝑦 =
√{𝑁. Σ𝑥 2 − (Σ𝑥)2) }√{𝑁. Σ𝑦 2 − (Σ𝑦)2 }
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi Pearson
∑𝑋 = Jumlah skor setiap butir pernyataan
∑𝑦 = Jumlah skor total
∑ 𝑋𝑦 = Jumlah skor tiap nomor butir pertanyaan dikali dengan skor
total
N = Jumlah sampel. (Suharsimi Arikuto, 2010, 184)
46
𝑟√𝑁 − 2
𝑡=
√1 − (𝑟)2
Dimana:
t = taraf nyata
r = koefisien regresi
n = jumlah responden
6. Analisis Regresi
Yˆ a bX
Di mana:
Ŷ = Nilai yang diprediksikan
a = konstanta regresi
b = koefisien arah
X = Nilai variabel X
( Y )( X 2 ) ( X )( XY )
a
n( X 2 ) ( X ) 2
n( XY ) ( X )( Y )
b
n( X 2 ) ( X ) 2
r2 = (rxy)2
5. Menguji hipotesa
a. Rumusan Hipotesa
2022/2023)
2022/2023)
Sederhana yaitu:
Tabel 3.5.
Tabel Perhitungan Analisis Varians Untuk Regresi Sederhana
Sumber Variasi Dk JK KT F
Total N Y 2 Y 2 S 2 reg
Regresi (a) 1 Y 2 / n Y 2 / n S 2 res
Regresi (b/a) 1 JKreg = Jk (b/a) S2reg = Jk (b/a)
Residu n-2
JKres = Y Ŷ
2
2
S res =
Y Yˆ
2
n2
Tuna cocok k-2 Jk (TC) JK (TC) S 2 TC
S2TC =
k 2 S 2e
Kekeliruan n-k Jk (E) JK ( E )
S2e =
nk
Keterangan:
dk = derajat kebebasan
JK = Jumlah Kuadrat
KT = Kuadrat Total
n = Jumlah responden
Sreg = Simpangan regresi
Sres = Simpangan residu
JKTC = Jumlah Kuadrat Tuna Cocok
1
Op.Cit Sudjana, 332.
49