Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya
kepada kami semua sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini dengan baik.
Terima kasih kepada Bapak Ino Budiatman, M. Pd selaku dosen pengampu yang telah
memberikan tugas membuat makalah kepada kami semua. Terima kasih juga kepada
teman-teman yang telah banyak membantu baik dengan tenaga maupun pikiran
sehingga makalah ini dapat tersusun dengan cepat. Dalam makalah ini mungkin banyak
terdapat kekurangan, sehingga membuat makalah ini kurang sempurna, Oleh karena itu
kritik dan saran dari Bapak sangat kami harapkan untuk kesempurnaan makalah kami
ke depan. Jika terdapat kesalahan kata maupun makna dalam makalah ini kami mohon
maaf. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 5
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar menurut Skinner (Dimyati dan Muldjono, 2003:9) adalah suatu
perilaku. Pada saat seseorang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Belajar
merupakan sebuah tindakan yang kompleks. Pada proses belajar harus terdapat siswa,
materi pembelajaran, dan seseorang yang menjadi fasilitator penyampaian materi.
Belajar dapat merubah tingkah laku seseorang menjadi lebih baik, berdasarkan
pengalaman dan interaksi dalam lingkungan yang berupa aspek kognitif atau
pengetahuan.
Dalam melakukan proses belajar, tentunya ada usaha serta hasil yang ingin
dicapai. Usaha belajar tergantung strategi yang diterapkan serta media yang tersedia.
Belajar akan berhasil apabila kebutuhan belajar dapat terpenuhi sehingga menciptakan
hasil belajar yang baik. Hasil belajar bisa dikatakan berhasil apabila bisa
diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Hasil belajar pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) pada jenjang Sekolah
Dasar (SD) bisa berupa interaksi yang ditimbulkan oleh siswa menjadi lebih baik, serta
siswa dapat mengetahui nilai-nilai sosial. Hasil belajar pada siswa SD dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor internal dan faktor eksternal.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian hasil belajar ?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi hasil belajar siswa ?
3. Bagaimana implementasi hasil belajar siswa terkait pembelajaran IPS ?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui definisi hasil belajar yang terkait dengan pembelajaran IPS
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta mengetahui bagaimana implementasi
hasil belajar IPS dalam kehidupan sehari-hari.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)
Hasil belajar merupakan hasil akhir siswa pada proses pembelajaran serta
bagaimana siswa memahami terkait materi yang disampaikan oleh guru. Hasil belajar
juga merupakan output nilai yang biasanya berbentuk angka atau huruf yang diterima
oleh siswa setelah mendapatkan materi dari guru, dimana hasil tersebut didapat
berdasarkan ujian tes yang diberikan oleh guru. Dari hasil belajar ini, guru dapat
mengetahui sampai dimana batas pemahaman peserta didik terkait materi yang
didsampaikan dan guru juga bisa mengevaluasi tentang metode dan media
pembelajaran yang sudah memenuhi kebutuhan siswa atau belum.
Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3-4), hasil belajar merupakan hasil dari
suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar
diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan
berakhirnya penggal dan puncak proses belajar. Hasil belajar untuk sebagian adalah
berkat dari tindak guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada bagian lain
merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial (IPS) merupakan terjemahan dari social studies. Sapriya (2009:19-20)
menyebutkan bahwa istilah “Ilmu Pengetahuan Sosial”, disingkat IPS merupakan nama
mata pelajaran di tingkat sekolah dasar dan menengah. IPS sebagai mata pelajaran di
persekolahan pertama kali digunakan dalam kurikulum 1975.
Tingkat hasil belajar atau keberhasilan siswa pastinya berbeda-beda, tergantung
faktor yang mempengaruhinya, yaitu faktor inyternal dan faktor eksternal. Faktor
internal merupakan faktor yang berasal dari diri peserta didik, sedangkan faktor
eksternal adalah faktor yang berasal dari lingkungan sekitar peserta didik.
2
motivasi yang tinggi terhadap aktivitas belajarnya, maka hasil belajarnya pun
akan maksimal, begitupun sebaliknya.
b. Faktor Eksternal
1. Keluarga dan Sekolah
Lingkungan keluarga dan sekolah merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
motivasi belajar siswa. Adanya perhatian orang tua, bimbingan dan pengawasan
terhadap anak dapat membangun motivasi belajar. Suasana keluarga yang
kondusif, harmonis dan fasilitas yang memadai akan dapat mempengaruhi
motivasi belajar siswa. Jika seorang anak mendapatkan dukungan belajar yang
bai dari lingkungan keluarganya, maka ia akan termotivasi, sehingga
mendapatkan hasil belajar yang baik. Namun jika peserta didik kurang
mendapat dukungan dari keluarganya, maka ia akan merasa terasingkan dan
tidak mendapat semangat belajar sehingga hasil belajarnyapun kurang
maksimal.
2. Pergaulan
Sebagai makhluk sosial peserta didik perlu berinteraksi dengan orang lain. Jika
seorang siswa sering bergaul dengan kelompok yang berprestasi maka akan
berpengaruh pula terhadap peningkatan prestasi belajarnya, namun sebaliknya,
siswa yang bergaul dengan kelompok yang melanggar aturan sekolah dan
mengalami kesulitan dalam belajar, maka hasil belajarnya pun akan rendah.
3. Pengetahuan Guru
Seorang guru harus memiliki pengetahuan yang cukup luas, sehingga mampu
menjelaskan atau menyampaikan materi kepada peserta didik dengan baik. Jika
guru tidak cukup menguasai materi yang ingin disampaikan, maka proses
belajarpun akan terhambat, sehingga hasil belajar siswa kurang memuaskan dan
tujuan pembelajaran tidak tercapai.
4. Media Pembelajaran
Media pembelajaran berperan penting selama proses pembelajaran berlangsung.
Guru bisa membuat media pembelajaran guna sebagai perantara dalam
menyampaikan sebuah materi, dengan tujuan agar peserta didik lebih paham
tentang materi yang disampaikan. Pemakaian media pembelajaran dalam proses
belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap peserta didik. Proses
pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa diharapkan dapat mengembangkan
prestasi belajar siswa tersebut, karena prestasi berkaitan dengan pencapaian
aspek-aspek yang bersifat kognitif, afektif, dan psikomotor. Media
pembelajaran sangat berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran
serta hasil belajar peserta didik. Jika media menyesuaikan kebutuhan peserta
didik, maka bisa diharapkan materi tersampaikan dengan baik, dan peserta didik
bisa menerima, serta menerapkan materi tersebut sehingga menciptakan hasil
belajar yang baik.
5. Fasilitas Sekolah
Dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar, guru sebagai pengajar
mempunyai kewajiban untuk dapat menggunakan setiap fasilitas yang ada,
dimana dengan menggunakan fasilitas belajar guru lebih mudah menyampaikan
materi ataupun memberikan praktek kepada siswa dan siswa juga lebih mudah
3
menerima setiap materi yang diberikan guru. Kesadaran siswa juga harus
diperhatikan, siswa diharapkan bisa memanfaatkan fasilitas belajar yang ada
tanpa harus menunggu perintah guru. Menurut Surya (2004) fasilitas merupakan
sarana dan prasarana yang harus tersedia untuk melancarkan kegiatan
pendidikan di sekolah. Dengan adanya berbagai fasilitas belajar yang sudah
tersedia, diharapkan setiap fasilitas belajar yang ada mampu dimaksimalkan
dengan baik agar dicapainya prestasi yang baik
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi hasil belajar.
Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya penggal dan puncak proses belajar.
Tingkat hasil belajar atau keberhasilan siswa pastinya berbeda-beda, tergantung faktor
yang mempengaruhinya, yaitu faktor inyternal dan faktor eksternal. Faktor internal
merupakan faktor yang berasal dari diri peserta didik, sedangkan faktor eksternal adalah
faktor yang berasal dari lingkungan sekitar peserta didik. Dalam melakukan proses
belajar, tentunya ada usaha serta hasil yang ingin dicapai. Usaha belajar tergantung
strategi yang diterapkan serta media yang tersedia. Belajar akan berhasil apabila
kebutuhan belajar dapat terpenuhi sehingga menciptakan hasil belajar yang baik. Hasil
belajar bisa dikatakan berhasil apabila bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-
hari.
5
DAFTAR PUSTAKA
Bambang Suteng Rizky, Wahyuningtyas. (2020). Pentingnya Media Dalam Pembelajaran
Guna Meningkatkan Hasil Belajar di Sekolah Dasar. Edukatif : Jurnal Ilmu Pendidikan.
Vol, 2. No, 1. Hal, 23-27. Diakses pada tanggal 29 November 2023.
https://edukatif.org/index.php/edukatif/article/view/77/pdf
Ratna Puwanti, Wilhelmus Wolo. (2017). Hubungan Motivasi Belajara dengan Hasil
Belajar Siswa. Magistra: Jurnal Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Vol, 2. No. 6. Diakses
pada tanggal 2 Desember 2023.
https://www.ejournal.unmus.ac.id/index.php/magistra/article/view/1801
Endang Tyra Wulandari. Pentingnya Pengaruh Aktivitas Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Siswa. Hal, 258-261. Diakses pada tanggal 2 Desember 2023.
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:lrryMeNmNVoJ:https://ojs.
unm.ac.id/semnasbio/article/download/10545/6181&hl=id&gl=id
Ifrianti. (2015). Implementasi Metode Bermain Dalam Meningkatkan Hasil Belajar IPS di
Madrasah Ibtidaiyah. Terampil : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar. Vol, 2. No,
2. Diakses pada tanggal 2 Desember 2023
http://www.ejournal.radenintan.ac.id/index.php/terampil/article/view/1289